BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sekilas Tentang Penerbit IPB Press 4.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Penerbit IPB Press Perusahaan penerbitan merupakan perusahaan yang paling strategis dalam binsis buku bacaan. Karena penerbitanlah sebenarnya yang menjadi manajer buku sekaligus menjadi investornya buku. Sebagai manajer buku bacaan karena penerbit yang menentukan dan pengambil kebijakan dalam hal strategi menerbitkan buku bacaan. Penerbitan yang menentukan apakah buku bacaan dapat terbit, ditulis oleh siapa, dicetak dengan oplag berapa, akan dicetak dimana, harga jual berapa, stretegi promosi yang bagaimana, dan akan disebarkan kemana saja. Sehingga, penerbitan adalah perusahaan yang paling bertanggung jawab atas laku tidaknya buku bacaan yang diterbitkan. Penerbit selain menjadi manajer buku bacaan maka penerbit juga sebagai investor buku. Hal ini dikarenakan semua modal dalam menerbitkan buku ditanggung sepebuhnya oleh penerbit. Penerbit yang membayar royalty penulis, penerbit yang membayar biaya cetak ke percetakan, penerbit yang memberikan diskon ke toko buku, dan penerbit pulalah yang mengatur semua manajamen keuangannya. Penerbitan IPB atau dikenal dengan nama IPB Press adalah perusahaan independen yang bergerak di bidang penerbitan buku bacaan. IPB Press berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) dengan pemegang saham terbesar adalah Institut
35
36
Pertanian Bogor (IPB). Pemegang saham lainnya adalah para alumni IPB yang berstatus sebagai dosen atau yang berkerja di luar lingkungan kampus, tentunya yang memiliki kompetensi di bidang bisnis perbukuan di Indonesia. Kerja sama ini merupakan pola terbaru dalam membuat sebuah unit usaha di kalangan IPB, dan dapat dijadikan sebagai percontohan kerja sama antara IPB dengan para alumninya. IPB Press dikelola dengan gaya manajemen penerbitan modern. Manajemen penerbitan modern adalah manajemen yang dikelola oleh kaum profesional di bidang penerbitan dan dipimpin oleh General Manager yang telah memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang usaha buku bacaan. Selain itu, manajemen penerbitan modern adalah penerbitan yang hanya dikelola oleh maksimal 4 orang karyawan. Empat orang tersebut menduduki jabatan sebagai Direktur, Manajer Redaksi dan Produksi, Manajer Pemasaran, serta Manajer Keuangan dan Adminstrasi. Berempat orang pengelola tersebut bekerja secara teknis administrasi serta sebagai penentu dan pengambil kebijakan strategi bisnis penerbitan. Selain itu, keempat karyawan tersebut bertugas menjalin kerja sama dengan para rekanan penerbitan, seperti; distributor buku, toko buku, editor, disigner, Iayouter, penulis, event organizer, percetakan, dan akuntan. Semua rekanan bisnis tersebut dikelola, dikontrol dan dievaluasi kinerjanya. Berempat orang pengelola tersebut tidak terlibat masalah keuangan secara teknis, karena akan ditangani langsung oleh pihak akuntan sebagai rekanan bisnis. Semua keuangan akan mendapatkan persetujuan dari direktur operasional penerbit
37
dan direktur bisnis IPB. Secara berkala, akuntan memberikan laporan keuangan berupa; neraca, laporan laba/rugi, dan buku besar. Pihak akuntan akan selalu diaudit oleh pihak auditor internal IPB. Laporan pertanggungjawaban kepada para pemegang saham dilakukan setiap 6 bulan sekali pada tahun pertama. Sedangkan pada tahun kedua akan dilakukan setiap 3 bulan sekali. Namun, dapat dilakukan kapan saja bila diperlukan. Produk 1. Buku text book 2. Buku bacaan umum popular 3. Manajemen pertanian popular 4. Buku proyek khusus dan hasil penelitian 5. Buku pribadi penulis VISI Penerbit buku ilmiah yang unggul dan terpecaya utamanya di bidang pertanian tropika, biosains, dan kewirausahaan MISI 1. Pengembangan mutu proses dan hasil penerbitan buku 2. Pengembangan pelayanan prima dalam produksi dan distribusi 3. Perluasan segmen pasar domestik dan internasional Tujuan 1. Meningkatnya jumlah buku-buku yang bermutu sesuai dengan kebutuhan IPTEK dan pasar.
38
2. Terbukanya peluang kepada civitas akademika IPB dan masyarakat luas untuk menerbitkan karya-karya ilmiah. 3. Berkembangnya jejaring kerja sama lintas penerbit dan distributor buku. 4. Terbukanya peluang kepada mahasiswa untuk melakukan magang akademik dan kewirausahaan. 5. Terwujudnya model percontohan sistem bisnis kerja sama antara IPB dan alumninya. 6. Meningkatnya peran IPB Press sebagai sumber "income generating activities" bagi pengembangan program akademik IPB.
Program 1. Sosialisasi Visi, Misi, Tujuan, dan Program IPB Press di lingkungan internal IPB dan eksternal IPB. 2. Melakukan promosi program dan produk penerbitan IPB Press di dalam IPB dan luar IPB. 3. Memperkuat daya saing sistem manajemen penerbitan (sumberdaya manusia, finansial, dan teknologi) dalam hal efektifitas dan efisiensi usaha. 4. Meningkatkan mutu produk, pelayanan prima, dan efisiensi bisnis secara berkelanjutan. 5. Mengembangkan segmen pasar domestik dan internasional. 6. Melakukan kerja sama bisnis antara IPB dan alumni IPB. 7. Memberi peluang kepada mahasiswa untuk magang dalam rangka meningkatkan jiwa keilmuan, jurnalisme, dan kewirausahaan.
39
Jenis buku a. Buku text book pertanian dan teori penunjang (penulis lokal dan terjemahan) b. Buku bacaan populer pertanian (buku umum, praktis, hobbiest) c. Buku proyek khusus atau hasil penelitian d. Buku pribadi penulis
4.2
Latar Belakang Event IPB Press merupakan penerbit buku ilmiah di bidang pertanian tropika, biosains, dan kewirausahaan. IPB Press yang Anda kenal sekarang adalah IPB Press yang mencoba memberikan warna baru dengan wajah yang lebih segar. Sudah lima tahun IPB Press berkarya, sejak 6 April 2009. IPB Press kini telah berubah menjadi perusahaan penerbitan dengan nama PT Penerbit IPB Press. IPB Press hadir untuk mentransformasikan ilmu dan hasil riset penelitian kepada masyarakat luas agar dapat dipahami dengan bahasa-bahasa akademis, tetapi tetap populer. Penerbit IPB Press sebagai salah satu penerbit universitas menyadari bahwa teknologi akan terus berkembang dalam industri buku. Untuk menyesuaikan perkembangan tersebut IPB Press telah bekerjasama dengan BUQU Platform mengembangkan toko buku digital (E-book) yang diberi nama “IPB Bookstore”. IPB Bookstore merupakan toko buku digital (E-book) yang dikelola oleh PT Penerbit IPB Press. Perluasan cara dan distribusi melalui toko buku digital (E-book) ini memberikan pilihan buku yang lebih mudah dan murah kepada kita semua. Cara ini merupakan salah satu inovasi baru dalam
40
pengembangan sayap PT Penerbit IPB Press untuk hadir di tengah-tengah kalangan akademika dan juga masyarakat umum.
Oleh karena itu, rangkaian acara ini dibuat bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-69. Dalam rangkaian kegiatannya dibuat pula kegiatan perlombaan untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan. Buku sebagai sarana inspiratif akan menjadi bagian dalam rangkaian perlombaan yang diadakan. Hal tersebut bertujuan agar dapat menumbuhkan minat dan betapa pentingnya membaca, serta banyaknya informasi yang terdapat dalam buku.
Tujuan Tujuan dari kegiatan ini adalah memperkenalkan IPB Bookstore sebagai toko buku digital sebagai buku yang ramah lingkungan, yang dikelola oleh IPB press kepada seluruh civitas akademika IPB, alumni, dan masyarakat luas. Kegiatan ini juga bertujuan agar masyarakat dapat meningkatkan kreatifitas melalui lomba-lomba berbasis buku.
Manfaat Manfaat pertama yang ingin didapat adalah civitas akademika IPB, alumni, dan masyarakat dapat mengetahui dan memanfaatkan aplikasi IPB Bookstore sebagai media untuk mencari dan membaca buku dengan berbagai keuntungan. Selain itu, acara ini juga menjadi wadah menyalurkan berbagai bakat, baik di bidang penulisan dan seni dari para peserta.
41
Sasaran Acara ini akan diikuti oleh berbagai kalangan, baik mahasiswa,masyarakat umum, dan anak usia taman kanak-kanak.
Tema Tema kegiatan yang diusung adalah “Inovasi
Baru Buku di Masa
Mendatang” Nama Kegiatan Nama kegiatan yang akan dilaksanakan adalah “Kreatif dan Inovatif bersama IPB Press”
4.3 Pengertian Efektivitas Atmosoeprapto (2002) menyatakan Efektivitas adalah melakukan hal yang benar, sedangkan efisiensi adalah melakukan hal secara benar, atau efektivitas adalah sejauh mana kita mencapai sasaran dan efisiensi adalah bagaimana kita mencampur segala sumber daya secara cermat. Dalam rangka memperkenalkan produk baru berupa
buku digital, IPB Press mengadakan acara Launcing E-Book/IPB BookStore, dengan tema "Inovasi Baru Buku di Masa Mendatang". Acara ini pun dilengkapi dengan seminar dengan inti acara memperkenalkan Buku Digital kepada masyarakat, sulitnya mengenalkan buku digital ini Penerbit IPB Press melakukan pemberian buku digital dengan gratis disamping launcing di adakan. Buku digital ini di buat agar memudahkan pembaca mendapatkan buku dengan mudah, biaya yang ditawarkan lebih murah
42
dari pada membeli buku fisik yang ada di Toko Buku. Dengan mudahnya mendapatkan Buku Digital ini, pembaca hanya di haruskan membuka situs panduan mendapatkan Buku Digital IPB Book Store. Situsnya sebagai berikut. 1. IPB Book Store Aplikasi Handphone
Gambar. 4.1 : Tampilan IPB Book Store Handphone
43
Aplikasi di atas dapat di unggah pada aplikasi Play Store Android pembaca dengan nama "IPB Bookstore (Official)", Aplikasi ini mempermudah pembaca mengakses IPB Book Store melalui Handphone Android. 2. IPB Book Store Aplikasi Windows/Komputer
Gambar 4.2 : Tampilan IPB Book Store Windows/Komputer
44
Aplikasi di atas dapat di unggah pada Web Site (http://ipbpress.ipb.ac.id), Aplikasi ini mempermudah pembaca mengakses IPB Book Store melalui Windows/Komputer.
4.3.1. Efektivitas memiliki tiga tingkatan sebagaimana yang didasarkan oleh David J. Lawless dalam Gibson, Ivancevich dan Donnely antara lain : 1. Efektivitas Individu Efektivitas Individu didasarkan pada pandangan dari segi individu yang menekankan pada hasil karya karyawan atau anggota dari organisasi, pada hari launcing tim IPB Press gencar untuk mempromosikan IPB Bookstore agar pengunjung dapat lebih mengerti. 2. Efektivitas kelompok Adanya pandangan bahwa pada kenyataannya individu saling bekerja sama dalam kelompok.Jadi efektivitas kelompok merupakan Jumlah kontribusi dari semua anggota kelompoknya, efektifitas pengenalan pun lebih efektif untuk dilakukan secara berkelompok dengan mendirikan stand stand dalam acara launcing tersebut. 3. Efektivitas Organisasi Efektivitas organisasi terdiri dari efektivitas individu dan kelompok. Melalui pengaruh sinergitas, organisasi mampu mendapatkan hasil karya yang lebih tinggi tingkatannya daripada jumlah hasil karya tiap-tiap bagiannya. Organisasi yang baik dilakukan pihak IPB Press dan techbator menjadikan event launcing ini lebih ter arah penyampaiannya kepada khalayak
45
IPB Press pun melakukan bazar di beberapa tempat yang didalamnya mengenalkan IPB Book Store secara langsung dan ada pun yang diberikan secara gratis kepada pembaca. tidak hanya itu IPB Book Store pun di perkenalkan lewat Internet dengan media sosial seperti Face Book, Twitter dan Email. Setiap ada buku yang baru dan informasi yang baru IPB Press akan selalu meng Update Media Sosial tersebut secara bertahap sesuai buku yang baru di keluarkan. Alat Promosi Internet
Gambar 4.3 : Promosi Dengan Facebook
46
Gambar 4.3 : Promosi Dengan Twitter Penyampaian yang di pakai bukan hanya media elektronik Internet, IPB Press pun melakukan promosi dengan media promosi cetak. Media cetak promosi IPB Book Store di tempat-tempat bazar-bazar buku yang di lakukan dengan memberikan pamflet-pamflet agar masyarakat mengetahui kini IPB Press memiliki buku digital, berikut contoh media cetak yang di buat,
47
Gambar 4.4 : Media Cetak Banner
Gambar 4.5 : Media Promosi Banner IPB BOOKSTORE
Gambar 4.6 : Media Promosi Leaflet IPB Book Store
48
Gambar 4.7 : Media Promosi Poster IPB Bookstore
49
Promosi yang di adakan IPB Press pun bekerja sama dengan majalah pulsa yang memasukan iklan dan produknya kepada IPB Bookstore, pada saat launcing buku digital, majalah pulsa digital pun di berikan secara cuma-cuma alias gratis.
Gambar 4.8 : Majalah Pulsa Digital Gratis di dalam Aplikasi IPB Bookstore 4.3.2 Membangun Komunikasi Yang Efektif Komunikasi yang efektif: penerimaan pesan oleh komunikan (reciever) sesuai dengan pesan yang dikirim oleh komunikator (sender), kemudian komunikan memberikan respon yang positif sesuai dengan yang diharapkan. Launcing IPB Bookstore melakukan penyampaian yang efektif, dalam pengenalan IPB Bookstore maupun teknologi internet yang di pakai yang disampaikan oleh techbator, di samping pengenalannya para tim IPB Press pun melakukan pendekatan langsung dengan menyampaikan informasi secara individu maupun berkelompok, tidak lupa di dirikan stand IPB Press dalam acara tersebut, agar pengunjung bisa lebih bertanya tentang IPB Bookstore.
50
1. Komunikator/sender/pengirim 1. Seorang penyampai pesan harus melakukan dan menyampaikan pesan dengan jelas, untuk menimbulkan efektivitas komunikasi yang baik. Pengenalan IPB Bookstore harus dilakukan penyampaian yang baik agar para khalayak mampu memahami manfaat teknologi buku digital. 2. Penggunaan alat pun harus baik, agar dapat diterima dengan baik melalui memilih media yang tepat. dalam penyampaian penggunaan alat bantu harus aman karna sebagai penunjang jalannya pengenalan IPB Bookstore. 3. Meminta respon kepada pendengan, agar terdapat feedback yang diingikan, meminta respon pun diperlukan agar dapat mencari saran dari pendengar, dan juga pendengar pun akan lebih memahami buku digital tersebut. 2. Channel/Saluran/Media 1. Audible mengandung arti dapat didengar atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan.
Penyampaian
informasi
agar
mudah
diterima
dapat
menggunakan media yang cocok, sehingga penerima pesan betulbetul mengerti apa yang disampaikan oleh pemberi informasi atau
51
komunikator. pendengar akan senantiasa memberi respon apabila dalam penyampaian komunikan disampaikan dengan baik. 2. Visual berhubungan erat dengan mata atau penglihatan. Menurut beberapa ahli, visual juga merupakan salah satu bagian dari aktivitas belajar. Dimana aktivitas belajar itu sendiri terdiri dari : somatis (belajar dengan bergerak dan berbuat), auditori (belajar dengan berbicara dan mendengar), intelektual (belajar dengan memecahkan masalah dan merenung), dan visual (belajar dengan cara melihat, mengamati, dan menggambarkan). Keempat aktivitas belajat tersebut harus dikuasai supaya proses belajar dapat berlangsung secara optimal. Visual audience akan lebih memahami bila dalam menerangkan pengenalan IPB Bookstore dilakukan dengan baik. 3. Audio Visual merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Performers yang terjadi dalam persentasi penyampaian sangat diperlukan, dapat membuat pendengar lebih memahami dan tidak bosan untuk mendengar.
52
4.4. Event Launcing IPB Bookstore Launcing IPB Bookstore merupakan event yang di adakan IPB press dalam rangka memperkenalkan produk baru mereka berbentuk E-Book Buku Digital, Event ini di laksanakan dua hari pada 4 Oktober dan 16 September 2014, untuk memperkenalkan Buku Digital diadakan pula lomba-lomba dan seminar dan lebih bermaksud untuk memperkenalkan buku digital tersebut. Pada hari pertama di meriahkan oleh lomba-lomba seperti mewarnai, bercerita dan oshibana. yang di ikuti oleh adik-adik dari taman kanak-kanak sebanyak 30 peserta, tidak lupa juga hal ini di maksud untuk memperkenalkan Buku Digital IPB Bookstore. Di hari Kedua pada 16 September 2014 inti acara pun di isi dengan penjelasan mengenai Buku Digital dengan seminar-seminar dan penjelasan dari pihak techbator atau pihak yang bekerjasama dalam hal website dan maintenace, acara ini bertempat di Auditorium Common Class Room Kampus IPB Darmaga. Seminar di ikuti oleh 200 Peserta yang terdiri dari Mahasiswa dan Umum. acara tersebut di meriahkan hiburan musik dll, berikut rundown acara hari kedua launcing IPB Book Store. 1 re-registrasi pembelian tiket OTS 2 Performance pembukaan 3 pembukaan 4
sambutan
5 seminar 6 Doorprize
53
7 seminar 8 diskusi panel 9 ISOMA 10 kuis 11 pengumuman lomba 12 doorprize 13 penutupan
Tabel 4.1 : Rundown Acara
Dalam Kerja sama yang dilakukan IPB Press dan techbator, dalam kesempatan ini techbator memberikan penjelasan tentang Buku Digital, hal ini bermaksud untuk menjelaskan tentang kegunaan Buku Digital, agar peserta lebih mengetahui ke unggulan yang dimiliki oleh Buku Digital. Kenapa IPB Bookstore...? 1. Mudah – Diakses dan dibaca dimana saja – Murah – Harga buku bisa cuma 20% dari harga cetak 2. Lengkap – Terdapat buku dari penerbit lain, penerbit universitas dan penerbit umum – Resmi dan Legal – Memberikan apresiasi kepada penulis karena resmi dan bukan bajakan 3. Hemat – Hemat tempat penyimpanan dapat terus di akses seterusnya
54
4. Inovatif – Dapat menyewa buku dengan sangat murah – Kolaborasi – Dimasa depan dapat berkolaborasi dan berdiskusi dengan mahasiswa lain dari universitas lain – Trend Dunia – Sudah merupakan era nya, ebook dengan tablet yang semakin murah
Mengacu dari pendapat Hoyle, L yang diterjemahkan oleh Suryo, K. (2006:100) beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat mengukur hasil dari sebuah promosi dalam hal ini Launcing IPB Bookstore, Jumlah Total pengunjung, target pengunjung pada Event Launcing sebanyak 500 peserta. Jumlah peminat yang datang serius dan membeli tiket hanya sebanyak 200 peserta, namun IPB Bookstore juga mengacu pada promosi elektronik dengan melihat viewer yang datang mengunjungi situs aplikasi IPB Bookstore, meningkat sejak di adakan Launcing IPB Bookstore sebesar 50% dibanding sebelum Launcing di adakan. Wawancara pun
diadakan dan didapatkan
bahwa
tingkat
keberhasilan launcing IPB Bookstore belum signifikan dalam memperoleh respon pembaca, namun diharapkan dengan launcing ini dapat mengenalkan IPB Bookstore walau dalam skala kecil, besar kemungkinan dapat memberikan pesan dari pendengar kepada pembaca lainnya, agar mereka sadar bahwa buku yang harus di beli di toko buku, kini dapat diperoleh hanya dengan online.
55
Dalam mengukur keberhasilan launcing ini di ukur dalam beberapa bulan sebelumnya hingga beberapa bulan kedepan, dari bulan Agustus hingga akhir tahun di Bulan Desember. Bulan Agustus hingga september pengunjung yang mendownload IPB Bookstore melalui gadget android sebesar 47 respon pengunjung Lalu pada waktu acara launcing bulan oktober hingga desember pengunjung bertambah mencapai 78 respon pengunjung, kenaikan ini di timbulkan oleh event launcing IPB Bookstore, yang berisi pengenalan dan penggunaan IPB Bookstore itu sendiri.
56
Hasil Wawancara Bersama, Riantino, Ikrar, Marangkup, Sani & Ardhy Tim Event Laucing IPB Bookstore "Bertujuan untuk memperluas jangkauan penjualan dan lebih memperkenalkan IPB Press secara online." "Tidak hanya acara launcing, pengenalan pun dilakukan dengan membuka stand-stand pada acara tersebut." "Dalam keefektivan launcing sudah banyak respon namun belum pada penjualan yang signifikan." "Untuk kedepannya kita membuat online shop untuk buku fisik, bertujuan agar daerahdaerah terpencil dapat mengakses buku IPB Press." "Baru dalam jangka waktu yang relatif belum lama terbit, IPB Bookstore belum mencapai target yang signifikan, diharapkan dengan launcing ini bisa lebih mengenalkan buku-buku keluaran IPB Press."
57
Tabel 4.1 : Tabel penjualan periode 3 Bulan Setelah & Sesudah
58
4.5 Citra Merek/Brand Image Citra merek (brand image) merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian. dalam hal IPB Bookstore khalayak tidak sulit dalam mengenal buku keluaran IPB Press karna buku yang dikeluarkan memiliki ciri khas tertentu. Setiadi (2003) berpendapat: Citra merek mengacu pada skema memori akan sebuah merek, yang berisikan interpretasi konsumen atas atribut, kelebihan, penggunaan, situasi, para pengguna, dan karakteristik pemasar dan/atau karakteristik pembuat dari produk/merek tersebut. Citra merek adalah apa yang konsumen pikirkan dan rasakan ketika mendengar atau melihat nama suatu merek (hlm.180). Ketika konsumen mendengar IPB Bookstore, otomatis konsumen tersebut langsung mengetahui bahwa buku keluaran IPB Press lebih banyak mengeluarkan buku tentang pertanian. Image konsumen yang positif terhadap suatu brand lebih memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian. Brand yang lebih baik juga menjadi dasar untuk membangun citra perusahaan yang positif. Pengertian citra menurut Kotler (2002) bahwa “Citra adalah seperngkat keyakinan, ide, dan kesan, yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek” (hlm.629). Menurut Kotler dalam Simamora (2003) “syarat merek yang kuat adalah brand image”(hlm.37). Namun ia mempertajam brand image itu sebagai posisi
59
merek (brand position), yaitu brand image yang jelas berbeda unggul secara relatif dibanding pesaing. Citra akhirnya akan menjadi baik, ketika konsumen mempunyai penaglaman yang cukup dengan realitas baru. Realitas baru yang dimaksud yaitu bahwa sebenarnya organisasi bekerja lebih efektif dan mempunyai kinerja yang baik. Brand image atau brand description, yakni deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu (Tjiptono, 2005: 49). Menurut Kotler, Armstrong (2001) “Brand image adalah keyakinan tentang merek tertentu” (hlm.225). Citra atau asosiasi merepresentasikan persepsi yang bisa merefleksikan kenyataan yang objektif ataupun tidak. Citra yang terbentuk dari asosiasi inilah yang mendasari dari keputusan membeli bahkan loyalitas merek (brand loyalty) dari konsumen. Citra merek meliputi pengetahuan dan kepercayaan akan atribut merek (aspek kognitif), konsekuensi dari penggunaan merek tersebut, dan situasi penggunaan yang sesuai, begitu juga dengan evaluasi, perasaan dan emosi yang diasosiasikan dengan merek tersebut (aspek afektif). Citra merek didefinisikan sebagai persepsi konsumen dan preferensi terhadap merek, sebagaimana yang direfleksikan oleh berbagai macam asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen. Meskipun asosiasi merek dapat terjadi dalam berbagai macam bentuk tapi dapat dibedakan menjadi asosiasi performansi dan asosiasi imajeri yang berhubungan dengan atribut dan kelebihan merek.
60
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa brand image merupakan serangkaian kepercayaan konsumen tentang merek tertentu sehingga asosiasi merek tersebut melekat di benak konsumen. 4.5.1 Brand Awarness Brand Awarness menurut Aaker 1996. merupakan kesanggupan seorang pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Pada IPB Press untuk memperkenalkan IPB Bookstore di permudah karena buku digital yang dikeluarkan mengarah pada buku-buku IPB press yang di buat menjadi buku digital, oleh karena itu para pembaca umum sudah tidak asing dengan buku yang di keluarkan oleh IPB Press, buku yang dikeluarkan IPB Press mengacu pada buku pertanian ilmiah dan populer. Piramida brand awarness menurut Durianto, Sugiarto dan Sitinjak, 2001, pp56-57 mengacu pada awal bukanya IPB Press dalam melakukan promosi, kemudian mereka melakukan promosi-promosi, sehingga pembaca mengingat produk buku yang dikeluarkan oleh IPB Press hingga saat ini Launcing Produk Buku Digital pun, mengacu pada pengingat pembaca akan buku yang di keluarkan IPB Press. 1. Suatu merek dapat digambarkan seperti suatu jangkar dengan beberapa rantai menggambarkan asosiasi dari merek tersebut, IPB Press merupakan merek utama yang menggambarkan produk-produk yang dihasilkannya, yang berada pada sampul setiap buku yang di tawarkan di toko buku.
61
2. mengenal merek akan menimbulkan rasa terbiasa terutama pada produk yang bersifat kualitas rendah, dengan adanya label IPB Press pada sampul buku menjadikan setiap buku-buku yang di keluarkan dapat diperhitungkan walau buku tersebut dengan spesifikasinya hal yang keterlibatannya rendah. 3. Kesadaran akan nama dapat menandakan keberadaan, komitmen dan inti yang sangat
penting bagi suatu perusahaan. IPB Press merupakan
Penerbit buku ilmiah yang unggul
dan terpecaya utamanya di bidang
pertanian tropika, biosains, dan kewirausahaan. 4. Merek yang memiliki Top of Mind yang tinggi mempunyai nilai yang tinggi, IPB Press penerbit buku-buku yang sudah lama berdiri menjadikan IPB Press dikatakan buku yang bertahan yang memiliki nilai yang tinggi dan di pertimbangkan di benak konsumen.