BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Perkembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Perusahaan Sub Sektor Telekomunikasi Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI) yang didirikan oleh pemerintah Belanda dimulai sejak tahun 1912 namun kemudian tutup karena perang dunia 1. Pada tahun 1977 bursa buka kembali dan dikembangkan menjadi bursa yang modern dengan menerapkan Jakarta Automated Trading System. Pada tahun 2000 sistem perdagangan tanpa warkat mulai dipublikasikan di pasar modal Indonesia. Pada tahun 2002 BEJ mengaplikasikan perdagangan jarak jauh. Dan pada tahun 2007 terjadi penggabungan Bursa Efek Surabaya dengan Bursa Efek Indonesia yang menjadi Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia pada web saham ok sampai dengan 2 Januari 2014, sebanyak 486 perusahaan telah terdaftar sebagai perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari 486 perusahaan yang telah terdaftar dapat dikategorikan ke dalam 3 (tiga) Sektor Utama, yaitu Sektor Utama (Industri Penghasil Bahan Baku/Industri Pengelola Sumber Daya Alam); Sektor Kedua (Industri Manufaktur); dan Sektor Ketiga (Industri Jasa).
69 http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
Pada sektor industri jasa, terdapat 4 (empat) sektor, yaitu sektor properti, real estat dan konstruksi bangunan; sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi; sektor keuangan; dan sektor perdagangan, jasa dan investasi. Dalam sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi terdiri dari 5 (lima) sub sektor, yaitu sub sektor energi; sub sektor jalan tol, pelabuhan, bandara & sejenisnya; sub sektor telekomunikasi; sub sektor transportasi; dan sub sektor konstruksi non bangunan. Sub sektor telekomunikasi pada industri jasa memiliki peranan penting dalam pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia dan didorong oleh pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP), karena masyarakat Indonesia lebih mengikuti perkembangan arus informasi yang bertambah deras, sehingga dibutuhkan jasa telekomunikasi untuk mengakomodasi hal tersebut. Pada awalnya hanya terdaftar 3 (tiga) perusahaan, yaitu Indosat Tbk., Telekomunikasi Indonesia Tbk., dan Inovisi Infracom. Tbk. Pada tahun 2005 listing XL Axiata Tbk. (sebelumnya Excelcomindo Pratama Tbk.) dan pada tahun 2006 listing 2 (dua) perusahaan,Bakrie Telecom Tbk. dan Smartfren Telecom Tbk. (sebelumnya Mobile-8 Telecom Tbk.). Berikut adalah nama perusahaan jasa sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memenuhi kriteria penelitian ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
a. Bakrie Telecom Tbk. Bakrie Telecom Tbk. (IDX : BTEL) adalah perusahaan operator telekomunikasi berbasis CDMA di Indonesia. Bakrie Telecom memiliki produk layanan dengan nama produk Esia, Wifone, Wimode dan BConnect. Perusahaan ini sebelumnya dikenal dengan nama PT. Radio Telepon Indonesia (Ratelindo), yang didirikan pada bulan Agustus 1993, sebagai anak perusahaan PT. Bakrie & Brothers Tbk. yang bergerak dalam bidang telekomunikasi di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat berbasis Extended Time Division Multiple Access (ETDMA). Pada bulan September 2003, PT Ratelindo berubah nama menjadi PT. Bakrie Telecom, yang keudian bermigrasi ke CDMA 1x, dan memulai meluncurkan produk Esia. Pada awalnya jaringan Esia hanya dapat dinikmati di Jakarta, Banten dan Jawa Barat, namun sampai akhir tahun 2007 telah menjangkau 26 kota di seluruh Indonesia dan terus berkembang ke kota-kota lainnya. Pada tahun 2006, Bakrie Telecom telah Go-Public dengan mendaftarkan sahamnya dalam Bursa Efek Indonesia. Selam perjalanan usaha pada tahun 2014, BTEL dilaporkan terancam bangkrut karena hutang yang menggunung bahkan nominal hutangnya telah melampaui harga aset perusahaan. Untuk melakukan hal ini, BTEL berusaha membayar seluruh hutangnya satu per satu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
bahkan hingga memberhentikan 24 persen total karyawannya dengan alasan penghematan biaya operasional. b. XL Axiata Tbk. XL Axiata Tbk. (IDX : EXCL), (sebelumnya bernama PT. Excelcomindo Pratama Tbk.) atau disingkat XL adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. XL mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996, dan merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler di Indonesia. Pada 16 November 2009, RUPSLB XL menetapkan perubahan nama perusahaan dari PT. Excelcomindo Pratama Tbk. menjadi PT. XL Axiata Tbk. XL memiliki dua lini produk GSM, yaitu XL Prabayar dan XL Pascabayar. Selain itu XL juga menyediakan layanan korporasi yang termasuk Internet Service Provider (ISP) dan VoIP. c. Smartfren Telecom Tbk. Smartfren (PT. Smartfren Telecom Tbk., pernah dikenal sebagai Smart (PT. Smart Telecom Tbk.) dan Fren (Pt. Mobile-8 Telecom Tbk.)) (IDX : FREN) adalah operator penyedia jasa telekomunikasi berbasis teknologi CDMA dan 4G yang menggunakan teknologi EVDO (jaringan mobile broadband yang setara dengan 3G) untuk CDMA dan 4G LTE Advanced yang merupakan pengembangan lanjutn dari 4G.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
PT. Smartfren Telecom Tbk., pada awalnya bernama PT. Smart Telecom Tbk. dan PT. Mobile-8 Telecom Tbk. sebelum bulan April 2010. PT. Mobile-8 Telecom Tbk. awalnya dimiliki oleh PT. Global Mediacom Tbk. Namun akibat krisis finansial dan penurunan jumlah produk, maka perusahaan ini diakuisisi oleh Sinar Mas Group dengan menggunakan nama PT. Smart Telecom Tbk. pada bulan November 2011. Pada 19 Agustus 2015, Smartfren meluncurkan produknya yang bernama Smartfren 4G LTE-Advance dan menjadi operator seluler pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi 4G LTE Advanced (atau yang dikenal sebagai 4.5G dengan kecepatan mengunduh hingga 300 Mbps. d. Indosat Tbk. Indosat Ooredoo (lengkapnya PT. Indosat Tbk., sebelumnya bernama Indosat) (IDX : ISAT) adalah salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan ini menawarkan saluran telekomunikasi untuk pengguna telepon gengam dengan pilihan prabayar maupun pascabayar dengan merek jual Matrix Ooredoo, Mentari Ooredoo dan IM3 Ooredoo, jasa lainnya yang disediakan adalah saluran telekomunikasi via suara untuk telepon tetap (fixed) termasuk sambungan langsung internasional IDD (International Direct Dialling). Indosat ooredoo juga menyediakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
layanan multimedia, internet dan komunikasi data (MIDI = Multimedia, Internet&Data, Communication Services). Pada tahun 2011 Indosat Ooredoo menguasai 21% pangsa pasar. Pada tahun 2013, Indosat Ooredoo memiliki 58,5 juta pelanggan untuk telepon gengam. Pada tahun tahun 2015 Indosat Ooredoo mengalami kenaikan jumlah pelanggan sebesar 68,5 juta pelanggan dengan presentasi naik 24,7% dibandingkan periode tahun 2014 sebesar 54,9 juta pengguna. Pada Febuari 2013 perusahaan telekomunikasi Qatar yang sebelumnya bernama Qtel dan menguasai 65 persen saham Indosat berubah nama menjadi Ooredoodan berencana mengganti seluruh perusahaan miliknya atau di bawah kendalinya yang berada di timur tengah, Afrika dan Asia Tenggara dengan nama Ooredoo pada tahun 2013 atau 2014. Dua tahun kemudian, pada 19 November 2015 Indosat akhirnya mengubah identitas dan logonga dengan nama Indosat Ooredoo. e. Telekomunikasi Indonesia Tbk. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom saja (IDX : TLKM) adalah perusahaan informasi dan telekomunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta. Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (52,56%) dan 47,44% dimiliki oleh Publik, Bank of New York, dan Investor daalam negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, termasuk PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel).
B. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum dari data yang digunakan. Tabel dibawah ini menunjukan statistik deskriptif atas variabel-variabel yang ada pada pemodelan data panel penelitian skripsi ini. Variabel-variabel penelitian tersebut diinterpretasikan dalam nilai mean, medium, maximum, minimum dan probalility. Hasil statistik deskriptif perusahaan sub sektor telekomunikasi yang sesuai dengan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.1. Uji Statistik Deskriptif Data Penelitian
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Probability Observations
RETURN_ SAHAM 0.094719 0.000000 1.746114 -0.807692 0.446415 0.000000
0.764354 0.768734 0.984206 0.040185 0.210303 0.000000
30
30
ROIC
BIAYA_MODAL BIAYA_MODAL PERTUMBUHAN _HUTANG _SAHAM _INVC -0.031495 0.002806 -0.030255 -0.013790 0.017053 0.063804 0.002571 0.047797 2.818656 -0.306892 -0.390597 -4.195062 0.059105 0.075823 0.965065 0.000000 0.000000 0.000000 30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
30
76
Berdasarkan tabel 4. diatas, dapat diketahui juga gambaran dari variabel dependen dan variabel independen sebagai berikut : 1. Return Saham Berdasarkan
pengujian
statistik
deskriptif,
Return
Saham
mempunyai nilai minimum sebesar -0,807692; nilai maksimum sebesar 1,746114; nilai rata-rata (mean) sebesar 0,094719; nilai standar deviasi sebesar 0,446415 dan nilai probabilitas sebesar 0,000000. 2. Return On Invested Capital (ROIC) Berdasarkan pengujian statistik deskriptif, Return On Invested Capital (ROIC) mempunyai nilai minimum sebesar 0,040185; nilai maksimum sebesar 0,984206; nilai rata-rata (mean) sebesar 0,764354; nilai standar deviasi sebesar 0,210303 dan nilai probabilitas sebesar 0,000000. 3. Biaya Modal Hutang Berdasarkan pengujian statistik deskriptif, Biaya Modal Hutang mempunyai nilai minimum sebesar -0,306892; nilai maksimum sebesar 0,002571; nilai rata-rata (mean) sebesar -0,031495; nilai standar deviasi sebesar 0,059105 dan nilai probabilitas sebesar 0,000000. 4. Biaya Modal Saham Berdasarkna pengujian statistik deskriptif, Biaya Modal Saham mempunyai nilai minimum sebesar -0,390597; nilai maksimum sebesar 0,047797; nilai rata-rata (mean) sebesar 0,002806; nilai standar deviasi sebesar 0,075823 dan nilai probabilitas sebesar 0,000000.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
5. Pertumbuhan Invested Capital Berdasarkan pengujian statistik deskriptif, Pertumbuhan Invested Capital mempunyai nilai minimum sebesar -4,195062, nilai maksimum sebesar 2,818656, nilai rata-rata (mean) sebesar -0,030255; nilai standar deviasi sebesar 0,965065 dan nilai probabilitas sebesar 0,000000.
C. Hasil Uji Kelayakan Data 1. Hasil Uji Stasioneritas Untuk emngetahui apakah data time series yang digunakan stasioner atau tidak stasioner, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menggunakan uji akar unit (unit roots test). Uji akar unit dilakukan dengan menggunakan metode Augmented Dicky-Fuller (ADF) dan Philip-Peron (PP) dengan hipotesa sebagai berikut : H0 : Terdapat unit root (data bersifat tidak stasioner) Ha : Tidak terdapat unit root (data bersifat stasioner) Stasioneritas dapat dilihat dari nilai probabilitas yang ditunjukkan hasil pengujian. Nilai probabilitas biasanya tergantung pada đŒ, nilai đŒ yang dipakai adalah 5%. Bila lebih kecil dari đŒ, maka data yang digunakan adalah stasioner. Berikut adalah pengujian stasioner variabel-variabel dalam penelitian ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
a. Stasioner Return Saham Tabel 4.2. Uji Stasioner Return Saham (Unit Root in Level) Panel unit root test: Summary Series: RETURN_SAHAM Date: 01/01/17 Time: 22:17 Sample: 2010 2015 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test
Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* -10.1154 0.0000 Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat -3.67816 0.0001 ADF - Fisher Chi-square 31.2159 0.0005 PP - Fisher Chi-square 40.8503 0.0000
Crosssections
Obs
5
25
5 5 5
25 25 25
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Berdasarkan tabel 4.2. diatas dapat dilihat bahwa nilai probability Return Saham berdasarkan metode Augmented DickeyFuller (ADF) sebesar 0,0005 dan metode Philip-Peron (PP) sebesar 0,0000 yang berarti lebih kecil dari tingkat keyakinan 0,05 yang artinya H0 ditolak dan berarti data tidak terdapat unit root test atau variabel Return Saham bersifat stasioner.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
b. Stasioner Return On Invested Capital (ROIC) Tabel 4.3. Uji Stasioner Return On Invested Capital (ROIC) (Unit Root in Level) Panel unit root test: Summary Series: ROIC Date: 01/01/17 Time: 22:18 Sample: 2010 2015 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test
Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* -3.83938 0.0001 Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat -2.67332 0.0038 ADF - Fisher Chi-square 26.9570 0.0026 PP - Fisher Chi-square 33.4480 0.0002
Crosssections
Obs
5
25
5 5 5
25 25 25
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Berdasarkan tabel 4.3. diatas dapat dilihat bahwa nilai probability Return On Invested Capital (ROIC) berdasarkan metode Augmented Dickey-Fuller (ADF) sebesar 0,0026 dan metode PhilipPeron (PP) sebesar 0,0002 yang berarti lebih kecil dari tingkat keyakinan 0,05 yang artinya H0 ditolak dan berarti data tidak terdapat unit root test atau variabel Return On Invested Capital (ROIC) bersifat stasioner.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
c. Stasioner Biaya Modal Hutang Tabel 4.4. Uji Stasioner Biaya Modal Hutang (Unit Root in Level) Panel unit root test: Summary Series: BIAYA_MODAL_HUTANG Date: 01/01/17 Time: 22:19 Sample: 2010 2015 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test
Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* -27.7696 0.0000 Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat -5.33112 0.0000 ADF - Fisher Chi-square 30.3288 0.0008 PP - Fisher Chi-square 30.2294 0.0008
Crosssections
Obs
5
25
5 5 5
25 25 25
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Berdasarkan tabel 4.6. diatas dapat dilihat bahwa nilai probability Biaya Modal Hutang setelah di 1st differentkan, hasil dari metode Augmented Dickey-Fuller (ADF) sebesar 0,0008 dan metode Philip-Peron (PP) sebesar 0,0008 yang berarti lebih kecil dari tingkat keyakinan 0,05 yang artinya H0 ditolak dan berarti data tidak terdapat unit root test atau variabel Biaya Modal Hutang bersifat stasioner.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
d. Stasioner Biaya Modal Saham Tabel 4.5. Uji Stasioner Biaya Modal Saham (Unit Root in Level) Panel unit root test: Summary Series: BIAYA_MODAL_SAHAM Date: 01/01/17 Time: 22:19 Sample: 2010 2015 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test
Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* -0.05031 0.4799 Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat 1.17585 0.8802 ADF - Fisher Chi-square 11.5402 0.3170 PP - Fisher Chi-square 13.6485 0.1896
Crosssections
Obs
5
25
5 5 5
25 25 25
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Berdasarkan tabel 4.7. diatas dapat dilihat bahwa nilai probability Biaya Modal Saham berdasarkan metode Augmented Dickey-Fuller (ADF) sebesar 0,3170 dan metode Philip-Peron (PP) sebesar 0,1896 yang berarti lebih besar dari tingkat keyakinan 0,05 yang artinya H0 diterima dan berarti data terdapat unit root test atau variabel Biaya Modal Saham bersifat tidak stasioner. Karena variabel tersebut tidak stasioner, perlu dilakukan kembali uji unit root in 1st different.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
Tabel 4.6. Uji Stasioner Biaya Modal Saham (Unit Root in 1st different) Panel unit root test: Summary Series: D(BIAYA_MODAL_SAHAM) Date: 01/01/17 Time: 22:21 Sample: 2010 2015 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test
Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* -4.10258 0.0000 Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat -0.93100 0.1759 ADF - Fisher Chi-square 16.1347 0.0958 PP - Fisher Chi-square 19.5890 0.0334
Crosssections
Obs
5
20
5 5 5
20 20 20
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Berdasarkan tabel 4.8. diatas dapat dilihat bahwa nilai probability Biaya Modal Saham berdasarkan metode Augmented Dickey-Fuller (ADF) sebesar 0,0958 dan metode Philip-Peron (PP) sebesar 0,0334 yang berarti lebih besar dari tingkat keyakinan 0,05 yang artinya H0 diterima dan berarti data terdapat unit root test atau variabel Biaya Modal Saham bersifat tidak stasioner. Karena variabel tersebut tidak stasioner, perlu dilakukan kembali uji unit root in 2nd different.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
Tabel 4.7. Uji Stasioner Biaya Modal Saham (Unit Root in 2nd different) Panel unit root test: Summary Series: D(BIAYA_MODAL_SAHAM,2) Date: 01/01/17 Time: 22:22 Sample: 2010 2015 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test
Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* -13.5857 0.0000 Null: Unit root (assumes individual unit root process) ADF - Fisher Chi-square 24.0137 0.0076 PP - Fisher Chi-square 24.5629 0.0062
Crosssections
Obs
5
15
5 5
15 15
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Berdasarkan tabel 4.9. diatas dapat dilihat bahwa nilai probability Biaya Modal Saham berdasarkan metode Augmented Dickey-Fuller (ADF) sebesar 0,0076 dan metode Philip-Peron (PP) sebesar 0,0062 yang berarti lebih kecil dari tingkat keyakinan 0,05 yang artinya H0 ditolak dan berarti data tidak terdapat unit root test atau variabel Biaya Modal Saham bersifat stasioner.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
e. Stasioner Pertumbuhan Invested Capital Tabel 4.8. Uji Stasioner Pertumbuhan Invested Capital (Unit Root in Level) Panel unit root test: Summary Series: PERTUMBUHAN_INVC Date: 01/01/17 Time: 22:23 Sample: 2010 2015 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test
Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* -1.73280 0.0416 Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat 0.27568 0.6086 ADF - Fisher Chi-square 10.9577 0.3608 PP - Fisher Chi-square 11.0763 0.3516
Crosssections
Obs
5
25
5 5 5
25 25 25
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Berdasarkan tabel 4.10. diatas dapat dilihat bahwa nilai probability Pertumbuhan Invested Capital berdasarkan metode Augmented Dickey-Fuller (ADF) sebesar 0,3608 dan metode PhilipPeron (PP) sebesar 0,3516 yang berarti lebih besar dari tingkat keyakinan 0,05 yang artinya H0 diterima dan berarti data terdapat unit root test atau variabel Pertumbuhan Invested Capital bersifat tidak stasioner. Karena variabel tersebut tidak stasioner, perlu dilakukan kembali uji unit root in 1st different.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85
Tabel 4.9. Uji Stasioner Pertumbuhan Invested Capital (Unit Root in 1st different) Panel unit root test: Summary Series: D(PERTUMBUHAN_INVC) Date: 01/01/17 Time: 22:24 Sample: 2010 2015 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test
Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* -6.29737 0.0000 Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat -2.08858 0.0184 ADF - Fisher Chi-square 19.3367 0.0362 PP - Fisher Chi-square 23.5721 0.0088
Crosssections
Obs
5
20
5 5 5
20 20 20
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Berdasarkan tabel 4.9. diatas dapat dilihat bahwa nilai probability Pertumbuhan Invested Capital berdasarkan metode Augmented DickeyFuller (ADF) sebesar 0,0362 dan metode Philip-Peron (PP) sebesar 0,0088 yang berarti lebih kecil dari tingkat keyakinan 0,05 yang artinya H0 ditolak dan berarti data tidak terdapat unit root test atau variabel Pertumbuhan Invested Capital bersifat stasioner.
D. Hasil Uji Regresi Data Panel Pemodelan dalam menggunakan teknik regresi panel data dapat menggunakan tiga pendekatan alternativ metode dalam pengolahannya. Pendekatan-pendekatan tersebut ialah : Common Effect (CE), Fixed Effect
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
(FE) dan Random Effect (RE). Berikut ini merupakan aplikasi dari model yang diterapkan dalam penelitian ini untuk menentukan model mana yang terbaik.
1. Hasil Uji Metode Common Effect (Pooled Least Square) Tabel 4.10. Metode Common Effect (Pooled Least Square) Dependent Variable: RETURN_SAHAM Method: Pooled Least Squares Date: 01/01/17 Time: 21:17 Sample: 2010 2015 Included observations: 6 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 30 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C ROIC BIAYA_MODAL_HUTANG BIAYA_MODAL_SAHAM PERTUMBUHAN_INVC
0.337954 -0.469852 0.480135 -0.133584 0.099642
0.341363 0.112827 0.063049 0.075613 0.050305
0.990013 -4.164362 7.615250 -1.766682 1.980751
0.3238 0.0001 0.0000 0.0794 0.0495
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.452016 0.436899 0.776478 87.42303 -172.3500 29.90158 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
-1.261178 1.034751 2.364667 2.465022 2.405438 2.179356
Sumber : Hasil Output Eviews 8.1.
Berdasarkan hasil tabel model common effect di atas dapat dilihat dengan persamaan sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
0,480135 0,133584 0,099642 0,469852 Biaya Biaya Return Saham = 0,33795 + + Pertumbuhan ROIC Modal Modal INVC Hutang Saham t-hitung Prob. t-hit F-statistic Prob(F-stat)
= 0,99001 = 0,3238 = 29,9016 = 0
-4,1644 0,0001
7,61525 0
-1,7667 0,0794
1,980751 0,0495
Dari hasil tabel 4.10. diatas dapat dilihat bahwa nilai probabilitas dari Return On Invested Capital (ROIC) sebesar 0,0001, nilai probabilitas Biaya Modal Hutang sebesar 0,0000, nilai probabilitas Biaya Modal Saham sebesar 0,0794, dan nilai probabilitas Pertumbuhan Invested Capital sebesar 0,0495. Karena nilai probabilitas Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang dan Pertumbuhan Invested Capital < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa đ»0 ditolak dan đ»đ diterima, dan dapai disimpulkan bahwa Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang dan Pertumbuhan Invested Capital berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. Sedangkan variabel Biaya Modal Saham > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa đ»0 diterima, dan dapat disimpulkan bahwa Biaya Modal Saham tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. Hasil dari uji Common Effect dengan 4 variabel independen dan 1 variabel dependen dengan jumlah sampel sebanyk 30, didapatkan hasil Durbin Watson-stat sebesar 2,179356 dengan nilai T = 30, k = 4. Selanjutnya, pada tabel durbin watson dengan α = 5% atau 0,05 pada T = 30 dan k = 4, nilai dL = 1,1426 dan dU = 1,7386. Karena DW terletak di antara dU dan (4 â dU) = 1,7386 < 2,179356 < 2,2614 dapat disimpulkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
bahwa H0 diterima, yang artinya tidak ada autokorelasi atau tidak terdapat autokorelasi positif maupun negatif pada data yang diuji.
2. Hasil Uji Metode Fixed Effect (FE) Tabel 4.11. Metode Fixed Effect (FE) Dependent Variable: RETURN_SAHAM Method: Pooled Least Squares Date: 01/01/17 Time: 21:18 Sample: 2010 2015 Included observations: 6 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 30 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C ROIC BIAYA_MODAL_HUTANG BIAYA_MODAL_SAHAM PERTUMBUHAN_INVC Fixed Effects (Cross) _TLKM--C _EXCL--C _FREN--C _ISAT--C _BTEL--C
0.337954 -0.469852 0.480135 -0.133584 0.099642
0.346171 0.114416 0.063937 0.076678 0.051014
0.976262 -4.106521 7.509477 -1.742144 1.953239
0.3306 0.0001 0.0000 0.0837 0.0528
-0.356512 -0.328013 0.503858 0.726366 -0.545699 Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.452016 0.420925 0.787414 87.42303 -172.3500 14.53835 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
-1.261178 1.034751 2.418001 2.598639 2.491388 2.179356
Sumber : Hasil Output Eviews 8.1. Berdasarkan hasil tabel model fixed effect di atas dapat dilihat dengan persamaan sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
Return Saham = 0,33795 t-hitung Prob. t-hit F-statistic Prob(F-stat)
= 0,97626 = 0,3306 = 14,5384 = 0
0,469852 ROIC -4,1065 0,0001
0,480135 0,133584 0,099642 Biaya Biaya + + Pertumbuhan Modal Modal INVC Hutang Saham 7,50948 -1,7421 1,953239 0 0,0837 0,0528
Dari hasil tabel 4.11. diatas dapat dilihat bahwa nilai probabilitas dari Return On Invested Capital (ROIC) sebesar 0,0001, nilai probabilitas Biaya Modal Hutang sebesar 0,0000, nilai probabilitas Biaya Modal Saham sebesar 0,0837 dan nilai probabilitas Pertumbuhan Invested Capital sebesar 0,0528. Maka, nilai probabilitas Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang dan Pertumbuhan Invested Capital < 0,05 sedangkan Biaya Modal Saham > 0,05. Berikut ini adalah haisl persamaan setiap perusahaan : a.
RSTLKM = â0,356512 + 0,337954 â 0,469852 ROICTLKM + 0,480135 BMHTLKM â 0,133584 BMSTLKM + 0,099642 Pertumbuhan_INVCTLKM
b. RSEXCL = â0,328013 + 0,337954 â 0,469852 ROICEXCL + 0,480135 BMHEXCL â 0,133584 BMSEXCL + 0,099642 Pertumbuhan_INVCEXCL c.
RSFREN = 0,503858 + 0,337954 â 0,469852 ROICFREN + 0,480135 BMHFREN â 0,133584 BMSFREN + 0,099642 Pertumbuhan_INVCFREN
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
d. RSISAT = 0,726366 + 0,337954 â 0,469852 ROICISAT + 0,480135 BMHISAT â 0,133584 BMSISAT + 0,099642 Pertumbuhan_INVCISAT e.
RSBTEL = â0,545699 + 0,337954 â 0,469852 ROICBTEL + 0,480135 BMHBTEL â 0,133584 BMSBTEL + 0,099642 Pertumbuhan_INVCBTEL Hasil dari uji Fixed Effect dengan 4 variabel independen dan 1
variabel dependen dengan jumlah sampel sebanyk 30, didapatkan hasil Durbin Watson-stat sebesar 2,179356 dengan nilai T = 30, k = 4. Selanjutnya, pada tabel durbin watson dengan α = 5% atau 0,05 pada T = 30 dan k = 4, nilai dL = 1,1426 dan dU = 1,7386. Karena DW terletak di antara dU dan (4 â dU) = 1,7386 < 2,179356 < 2,2614 dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, yang artinya tidak ada autokorelasi atau tidak terdapat autokorelasi positif maupun negatif pada data yang diuji.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
91
3. Hasil Uji Random Effect (RE) Tabel 4.12. Metode Random Effect (RE) Dependent Variable: RETURN_SAHAM Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects) Date: 01/01/17 Time: 21:18 Sample: 2010 2015 Included observations: 6 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 30 Swamy and Arora estimator of component variances Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C ROIC BIAYA_MODAL_HUTANG BIAYA_MODAL_SAHAM PERTUMBUHAN_INVC Random Effects (Cross) _TLKM--C _EXCL--C _FREN--C _ISAT--C _BTEL--C
0.337954 -0.469852 0.480135 -0.133584 0.099642
0.346171 0.114416 0.063937 0.076678 0.051014
0.976262 -4.106521 7.509477 -1.742144 1.953239
0.3306 0.0001 0.0000 0.0836 0.0527
-0.046447 -0.033101 0.063188 0.027703 -0.011342 Effects Specification S.D.
Cross-section random Idiosyncratic random
0.000000 0.787414
Rho 0.0000 1.0000
Weighted Statistics R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression F-statistic Prob(F-statistic)
0.452016 0.436899 0.776478 29.90158 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat
-1.261178 1.034751 87.42303 2.179356
Unweighted Statistics R-squared Sum squared resid
0.452016 87.42303
Mean dependent var Durbin-Watson stat
Sumber : Hasil Output Eviews 8.1.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
-1.261178 2.179356
92
Berdasarkan hasil tabel model random effect di atas dapat dilihat dengan persamaan sebagai berikut :
0,480135 0,133584 0,099642 0,469852 Biaya Biaya Return Saham = 0,33795 + + Pertumbuhan ROIC Modal Modal INVC Hutang Saham t-hitung Prob. t-hit F-statistic Prob(F-stat)
= 0,97626 = 0,3306 = 29,9016 = 0
-4,1065 0,0001
7,50948 0
-1,7421 0,0836
1,953239 0,0527
Dari hasil tabel 4.12. diatas dapat dilihat bahwa nilai probabilitas dari Return On Invested Capital (ROIC) sebesar 0,0001; nilai probabilitas Biaya Modal Hutang sebesar 0,0000; nilai probabilitas Biaya Modal Saham sebesar 0,0836 dan nilai probabilitas Pertumbuhan Invested Capital sebesar 0,0527. Maka, nilai probabilitas Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang dan Pertumbuhan Invested Capital < 0,05; sedangkan nilai probabilitas Biaya Modal Saham > 0,05. Berikut ini adalah haisl persamaan setiap perusahaan : a. RSTLKM = â0,046447 + 0,337954 â 0,469852 ROICTLKM + 0,480135 BMHTLKM â 0,133584 BMSTLKM + 0,099642 Pertumbuhan_INVCTLKM b. RSEXCL = â0,033101 + 0,337954 â 0,469852 ROICEXCL + 0,480135 BMHEXCL â 0,133584 BMSEXCL + 0,099642 Pertumbuhan_INVCEXCL
http://digilib.mercubuana.ac.id/
93
c.
RSFREN = 0,063188 + 0,337954 â 0,469852 ROICFREN + 0,480135 BMHFREN â 0,133584 BMSFREN + 0,099642 Pertumbuhan_INVCFREN
d. RSISAT = 0,027703 + 0,337954 â 0,469852 ROICISAT + 0,480135 BMHISAT â 0,133584 BMSISAT + 0,099642 Pertumbuhan_INVCISAT e.
RSBTEL = â0,011342 + 0,337954 â 0,469852 ROICBTEL + 0,480135 BMHBTEL â 0,133584 BMSBTEL + 0,099642 Pertumbuhan_INVCBTEL
Hasil dari uji Random Effect dengan 4 variabel independen dan 1 variabel dependen dengan jumlah sampel sebanyk 30, didapatkan hasil Durbin Watson-stat sebesar 2,179356 dengan nilai T = 30, k = 4. Selanjutnya, pada tabel durbin watson dengan α = 5% atau 0,05 pada T = 30 dan k = 4, nilai dL = 1,1426 dan dU = 1,7386. Karena DW terletak di antara dU dan (4 â dU) = 1,7386 < 2,179356 < 2,2614 dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, yang artinya tidak ada autokorelasi atau tidak terdapat autokorelasi positif maupun negatif pada data yang diuji.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
94
E. Hasil Uji Pemilihan Model 1. Hasil Uji Chow Hipotesis yang dibentuk dalam uji chow ini adalah sebagai berikut : H0 : Common Effect Model Ha : Fixed Effect Model H0 ditolak jika probability lebih kecil dari nilai a. Sebaliknya, H0 diterima jika probability lebih besar dari nilai a. Nilai a yang yang digunakan sebesar 5%. Berikut adalah hasil pengujian chow test menggunakan eviews : Tabel 4.13. Uji Chow Test Redundant Fixed Effects Tests Pool: FIXED Test cross-section fixed effects Effects Test
Statistic
Cross-section F Cross-section Chi-square
-0.000000 0.000000
d.f.
Prob.
(4,141) 4
1.0000 1.0000
Sumber : Hasil Output Eviews 8.1. Dari hasil chow test tersebut, diperoleh hasil probabilitas pada crosssection F sebesar 1,0000 yang artinya nilai ini lebih dari nilai signifikansi yang digunakan yaitu sebesar 0,05. Nilai probabilitas > 0,05 berarti H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa model Common Effect (CE) yang baik untuk digunakan dalam penelitian ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
95
2. Hasil Pemilihan Model Tabel 4.14. Model Common Effect Dependent Variable: RETURN_SAHAM Method: Pooled Least Squares Date: 01/01/17 Time: 21:17 Sample: 2010 2015 Included observations: 6 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 30 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C ROIC BIAYA_MODAL_HUTANG BIAYA_MODAL_SAHAM PERTUMBUHAN_INVC
0.337954 -0.469852 0.480135 -0.133584 0.099642
0.341363 0.112827 0.063049 0.075613 0.050305
0.990013 -4.164362 7.615250 -1.766682 1.980751
0.3238 0.0001 0.0000 0.0794 0.0495
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.452016 0.436899 0.776478 87.42303 -172.3500 29.90158 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
-1.261178 1.034751 2.364667 2.465022 2.405438 2.179356
Berdasarkan pemilihan model diatas, dapat ditetapkan bahwa model yang terbaik digunakan dalam peelitian adalah metode Common Effect, karena dalam uji chow terlihat bahwa nilai profitabilitas > 0,05 berarti H0 diterima. Hal ini dibuktikan juga dengan melihat nilai Durbin-Watson stat sebesar 2,179356 yang menunjukkan bahwa data tidak mengalami autokorelasi, nilai Prob F-Hitung sebesar 0,000000 dan R-Squared sebesar 0,452016 menunjukkan bahwa mempunyai kontribusi sebesar 45,2016% terhadap Return Saham, dan sisanya 54,7984% karena faktor lain. Dengan demikian, variabel Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang dan Perubahan Invested Capital berpengaruh signifikan terhadap
http://digilib.mercubuana.ac.id/
96
Return Saham, sedangkan Biaya Modal Saham tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dari hasil di atas, dapat diperoleh persamaan sebagai berikut :
0,480135 0,133584 0,099642 0,469852 Biaya Biaya Return Saham = 0,33795 + + Pertumbuhan ROIC Modal Modal INVC Hutang Saham F. Hasil Uji Hipotesis 1. Secara Parsial (Uji t) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan dari masing-masing variabel dependen yaitu harga saham dengan variabelvariabel independen yaitu Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang, Biaya Modal Saham dan Pertumbuhan Invested Capital. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini menggunakan uji t parsial dan hipotesisnya adalah sebagai berikut : 1. H01
: Tidak terdapat pengaruh Return On Invested Capital
(ROIC) secara partial terhadap return saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Ha1
: Terdapat pengaruh Return On Invested Capital (ROIC)
secara partial terhadap return saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2. H02
: Tidak terdapat pengaruh Biaya Modal Hutang terhadap
return saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
97
Ha2
: Terdapat pengaruh Biaya Modal Hutang terhadap return
saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 3. H03
: Tidak terdapat pengaruh Biaya Modal Saham terhadap
return saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Ha3
: Terdapat pengaruh Biaya Modal Saham terhadap return
saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 4. H04
: Tidak terdapat pengaruh Pertumbuhan Invested Capital
terhadap return saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Ha4
: Terdapat pengaruh Pertumbuhan Invested Capital terhadap
return saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Dari hasil
pengujian statistik analisis
regresi
data
panel
menggunakan software Eviews 8.1, diperoleh hasil Common Effect (CE) sebagai model yang baik digunakan. Adapun model Common Effect (CE) adalah sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
98
Tabel 4.15. Uji t Model Common Effect Dependent Variable: RETURN_SAHAM Method: Pooled Least Squares Date: 01/01/17 Time: 21:17 Sample: 2010 2015 Included observations: 6 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 30 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C ROIC BIAYA_MODAL_HUTANG BIAYA_MODAL_SAHAM PERTUMBUHAN_INVC
0.337954 -0.469852 0.480135 -0.133584 0.099642
0.341363 0.112827 0.063049 0.075613 0.050305
0.990013 -4.164362 7.615250 -1.766682 1.980751
0.3238 0.0001 0.0000 0.0794 0.0495
Sumber : Hasil Output Eviews 8.1.
Berdasarkan hasil analisis regresi data panel, hasil pengujian hipotesis dapat dimaknai sebagai berikut : 1. Pengaruh Return On Invested Capital (ROIC) terhadap Return Saham H01 : ÎČ1 = 0 â ROIC (Return On Invested Capital) tidak berpengaruh negatif terhadap Return Saham. Ha1 : ÎČ1 â 0 â ROIC (Return On Invested Capital) berpengaruh negatif terhadap Return Saham.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
99
Tabel 4.16 Uji t Statistik Return On Invested Capital (ROIC) Dependent Variable: RETURN_SAHAM Method: Pooled Least Squares Date: 01/01/17 Time: 21:17 Sample: 2010 2015 Included observations: 6 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 30 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C ROIC
0.337954 -0.469852
0.341363 0.112827
0.990013 -4.164362
0.3238 0.0001
Sumber : Hasil Output Eviews 8.1. Tabel distribusi t dicari pada α =
0,05 2
= 0,025 (uji 2 sisi) dengan
degree of freedom (df) = n â k â 1. Sehingga diketahui derajat kebebasannya yaitu (df) = 30 â 5 â 1 = 24 maka t kritis dari tabel distribusi adalah 2,06390. Berdasarkan tabel 4.16. dapat diperoleh hasil estimasi variabel ROIC (Return On Invested Capital), nilai t-statistic sebesar -4,164362. Dalam uji statistik t, variabel ROIC (Return On Invested Capital) mempunyai thitung lebih kecil dari t tabel (-4,164362 < 2,06390) dengan nilai probabilitas sebesar 0,0001. Nilai probabilitas variabel ROIC (Return In Invested Capital) lebih kecil dari nilai α = 0,05 (0,0001 < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa ROIC (Return On Invested Capital) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan subsektor telekomunikasi yang terdaftaar di BEI periode 2010-2015.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
100
2. Pengaruh Biaya Modal Hutang terhadap Return Saham H02 : ÎČ2 = 0 â Biaya Modal Hutang tidak berpengaruh positif terhadap Return Saham. Ha2 : ÎČ2 â 0 â Biaya Modal Hutang berpengaruh positif terhadap Return Saham. Tabel 4.17. Uji t Statistik Biaya Modal Hutang Dependent Variable: RETURN_SAHAM Method: Pooled Least Squares Date: 01/01/17 Time: 21:17 Sample: 2010 2015 Included observations: 6 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 30 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C BIAYA_MODAL_HUTANG
0.337954 0.480135
0.341363 0.063049
0.990013 7.615250
0.3238 0.0000
Sumber : Hasil Output Eviews 8.1. Tabel distribusi t dicari pada α =
0,05 2
= 0,025 (uji 2 sisi) dengan
degree of freedom (df) = n â k â 1. Sehingga diketahui derajat kebebasannya yaitu (df) = 30 â 5 â 1 = 24 maka t kritis dari tabel distribusi adalah 2,06390. Berdasarkan tabel 4.16. dapat diperoleh hasil estimasi variabel Biaya Modal Hutang, nilai t-statistic sebesar 7,615250. Dalam uji statistik t, variabel Biaya Modal Hutang mempunyai thitung lebih besar dari t tabel (7,615250 > 2,06390) dengan nilai probabilitas sebesar 0,0000. Nilai probabilitas variabel Biaya Modal Hutang lebih kecil dari nilai α = 0,05 (0,0001 < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa Biaya Modal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
101
Hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan subsektor telekomunikasi yang terdaftaar di BEI periode 2010-2015.
3. Pegaruh Biaya Modal Saham terhadap Return Saham H03 : ÎČ3 = 0 â Biaya Modal Saham tidak berpengaruh negatif terhadap Return Saham. Ha3 : ÎČ3 â 0 â Biaya Modal Saham berpengaruh negatif terhadap Return Saham. Tabel 4.18. Uji t Statistik Biaya Modal Saham Dependent Variable: RETURN_SAHAM Method: Pooled Least Squares Date: 01/01/17 Time: 21:17 Sample: 2010 2015 Included observations: 6 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 30 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C BIAYA_MODAL_SAHAM
0.337954 -0.133584
0.341363 0.075613
0.990013 -1.766682
0.3238 0.0794
Sumber : Hasil Output Eviews 8.1. Tabel distribusi t dicari pada α =
0,05 2
= 0,025 (uji 2 sisi) dengan
degree of freedom (df) = n â k â 1. Sehingga diketahui derajat kebebasannya yaitu (df) = 30 â 5 â 1 = 24 maka t kritis dari tabel distribusi adalah 2,06390. Berdasarkan tabel 4.18. dapat diperoleh hasil estimasi variabel Biaya Modal Saham, nilai t-statistic sebesar -1,766682. Dalam uji
http://digilib.mercubuana.ac.id/
102
statistik t, variabel Biaya Modal Saham mempunyai thitung lebih kecil dari t tabel (-1,766682 < 2,06390) dengan nilai probabilitas sebesar 0,0794. Nilai probabilitas variabel Biaya Modal Hutang lebih besar dari nilai α = 0,05 (0,0794 > 0,05). Dapat disimpulkan bahwa Biaya Modal Saham tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan subsektor telekomunikasi yang terdaftaar di BEI periode 2010-2015.
4. Pengaruh Pertumbuhan Invested Capital terhadap Return Saham H04 : ÎČ4 = 0 â Pertumbuhan Invested Capital tidak berpengaruh positif terhadap Return Saham. Ha4 : ÎČ4 â 0 â Pertumbuhan Invested Capital berpengaruh positif terhadap Return Saham. Tabel 4.19. Uji t Statistik Pertumbuhan Invested Capital Dependent Variable: RETURN_SAHAM Method: Pooled Least Squares Date: 01/01/17 Time: 21:17 Sample: 2010 2015 Included observations: 6 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 30 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C PERTUMBUHAN_INVC
0.337954 0.099642
0.341363 0.050305
0.990013 1.980751
0.3238 0.0495
Sumber : Hasil Output Eviews 8.1. Tabel distribusi t dicari pada α =
0,05 2
= 0,025 (uji 2 sisi) dengan
degree of freedom (df) = n â k â 1. Sehingga diketahui derajat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
103
kebebasannya yaitu (df) = 30 â 5 â 1 = 24 maka t kritis dari tabel distribusi adalah 2,06390. Berdasarkan tabel 4.19. dapat diperoleh hasil estimasi variabel Pertumbuhan Invested Capital, nilai t-statistic sebesar 1,980751. Dalam uji statistik t, variabel Pertumbuhan Invested Capital mempunyai thitung lebih kecil dari t tabel (1,980751 < 2,06390) dengan nilai probabilitas sebesar 0,0495. Nilai probabilitas variabel Biaya Modal Hutang lebih besar dari nilai α = 0,05 (0,0495 > 0,05). Dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan Invested Capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan subsektor telekomunikasi yang terdaftaar di BEI periode 2010-2015.
2. Secara Simultan (Uji F) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui variabel Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang, Biaya Modal Saham dan Pertumbuhan Invested Capital secara bersama-sama terhadap Return Saham dengan melihat nilai signifikansi F dengan α yang ditetapkan 5% atau 0,05. Hipotesis yang digunakan adalah : ï·
H0 : ÎČ1 = ÎČ2 = ÎČ3 = ÎČ4 = ⯠ÎČi = 0 â Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang, Biaya Modal Saham dan Pertumbuhan Invested Capital bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return Saham.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
104
ï·
Ha : ÎČ1 = ÎČ2 = ÎČ3 = ÎČ4 = ⯠ÎČi â 0 â Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang, Biaya Modal Saham, dan Pertumbuhan Invested Capital bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Return Saham.
Tabel 4.20 Uji F Statistik R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.452016 0.436899 0.776478 87.42303 -172.3500 29.90158 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
-1.261178 1.034751 2.364667 2.465022 2.405438 2.179356
Sember : Hasil Output Eviews 8.1. Tabel Fhitung dicari pada tingkat keyakinan α = 5% atau 0,05 dan derajat bebas (degree of freedom/df) = (k â 1) dan (n â k), dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel bebas. Sehingga diketahui derajat bebas (degree of freedom/df) = (5 â 1 = 4) dan (30 â 4 = 26) maka Fkritis dari tabel distribusi adalah 2,74. Berdasarkan tabel 4.20 dapat diperoleh hasil F-statistic sebesar 29,90158. Dalam uji F, variabel Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang, Biaya Modal Saham dan Pertumbuhan Invested Capital mempunyai Fhitung lebih besar dari Ftabel (29,28079 > 2,74) dengan nilai probabilitas F-statistic sebesar 0,000000. Nilai probabilitas F-statistic lebih kecil dari nilai α = 0,05 (0,000000 < 0,005). Dapat disimpulkan bahwa variabel Return On Invested Capital (ROIC), Biaya Modal Hutang, Biaya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
105
Modal Saham, dan Pertumbuhan Invested Capital secara simultan dan signifikan mempengaruhi Return Saham.
G. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Return On Invested Capital (ROIC) terhadap Return Saham Berdasarkan hasil penelitian, Return On Invested Capital (ROIC) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return Saham pada Perusahaan Sub Sektor Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Return On Invested Capital (ROIC) maka semakin rendah return saham yang diperoleh. Return On Invested Capital (ROIC) merupakan rasio tingkat pengembalian hasil yang berasal dari NOPAT (EBIT (1 - Taxes) dengan Invested Capital. Dimana, Invested Capital berasal dari total hutang dan total ekuitas dengan hutang jangka panjang. Secara teori, hubungan negatif antara Return On Invested Capital dengan Return Saham dapat dijelaskan bahwa kenaikan laba yang diperoleh tidak digunakan untuk membayar keuntungan kepada pemegang saham berupa dividen, melainkan diinvestasikan kembali kepada perusahaan berupa laba ditahan. Kemungkinan laba yang diperoleh diinvestasikan kembali ke perusahaan berupa laba ditahan digunakan untuk mendanai hutang jangka panjang, menyebabkan invested capital mengalami penurunan. Oleh karena pembayaran dividen kepada pemegang saham sangat kecil, maka
http://digilib.mercubuana.ac.id/
106
kemungkinan mengakibatkan turunnya minat investor untuk membeli saham perusahaan dan menjadikan harga sahamnya menurun.
2. Pengaruh Biaya Modal Hutang terhadap Return Saham Biaya modal hutang merupakan tingkat suku bunga yang harus dikeluarkan oleh perusahaan bila mendapatkan dana dengan melakukan pinjaman dari pihak lain. Berdasarkan hasil penelitian, Biaya Modal Hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015. Hal ini menunjukan bahwa kemungkinan besar kecilnya tingkat suku bunga yang dibayarkan perusahaan tidak mempengaruhi proporsi hutang yang dipinjamkan kepada perusahaan dan tingkat pajak yang diperoleh perusahaan akibat adanya hutang tersebut. Sehingga investor tidak memperhatikan besar tingkat bunga yang dibayarkan perusahaan tersebut dan menyebabkan tidak ada hubungan antara biaya modal hutang dengan return saham.
3. Pengaruh Biaya Modal Saham terhadap Return Saham Biaya modal saham merupakan tingkat hasil pengembalian atas saham biasa yang diinginkan oleh para investor. Berdasarkan hasil penelitian, Biaya Modal Saham tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015. Hal ini menunjukan bahwa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
107
kemungkinan investor cenderung tidak memperhatikan besar kecilnya proporsi ekuitas dengan biaya ekuitas, sehingga tidak ada hubungan antara biaya modal ekuitas dengan return saham.
4. Pengaruh Pertumbuhan Invested Capital terhadap Return Saham Berdasarkan hasil penelitian, Pertumbuhan Invested Capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Pertumbuhan Invested Capital maka semakin tinggi pula return saham yang diperoleh. Secara teori, hubungan positif antara Pertumbuhan Invested Capital dengan Return Saham dapat dijelaskan bahwa kenaikan laba yang diperoleh digunakan untuk membayar keuntungan kepada pemegang saham berupa dividen dan diinvestasikan kembali kepada perusahaan berupa laba ditahan. Kemungkinan sebagian laba yang diperoleh diinvestasikan kembali ke perusahaan berupa laba ditahan digunakan untuk mendanai hutang lancar, sehingga menyebabkan invested capital mengalami kenaikan. Hal itu kemungkinan mengakibatkan kenaikan minat investor untuk membeli saham perusahaan dan menjadikan harga sahamnya meningkat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/