BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 1. Penyajian data prasiklus Observasi penelitian pada prasiklus untuk mengetahui kemampuan membilang 1 sampai 10 siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Indikator yang diamati adalah hal kemampuan membilang 1 sampai 10, mengurutkan benda sesuai angka, mencontoh angka. Dan hasil observasi telah ditemukan bahwa masih banyak siswa yang belum mampu membilang atau mengurutkan bilangan 1 sampai 10, dan masih dengan bantuan ibunya, dan juga masih banyak siswa yang belum bisa mengelompokkan benda sesuai dengan angka. Dalam pembelajaran prasiklus ini guru sudah memberikan motivasi kepada siswa agar mampu mengerjakan kegiatannya dengan baik. Dan penilaian yang digunakan dalam observasi ini menggunakan daftar cek (check list), yaitu suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati.1 Berikut adalah data hasil observasi peneliti mengenai kemampuan membilang siswa dalam belajar mengajar prasiklus :
1
Zainal Arifin, Evaluasi pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,2011), hlm.
164.
80
81
Tabel 1 Kemampuan membilang siswa prasiklus
No
Pencapaian Perkembangan
1
Mampu membilang 1 sampai 10
65%
8
35%
23
100%
17
74%
6
26%
Jumlah
23
100%
Mampu mencontoh angka
14
61%
Belum mampu mencontoh angka
9
39%
Jumlah
23
100%
10 Jumlah Mampu mengurutkan benda sesuai angka Belum mampu mengurutkan benda sesuai angka
3
Prosentase
15
Belum mampu membilang 1 sampai
2
Jumlah Siswa
Dari hasil observasi prasiklus hari sabtu tanggal 12 April 2014 di TK Muslimat NU Karanganyar Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan diperoleh data sebagai berikut. Bahwa kemampuan membilang siswa masih sangat minim, indikator mampu mengurutkan bilangan hanya 15 siswa atau 65%, dan indikator mampu mengurutkan benda sesuai angka ada 17 siswa atau 74%, sedangkan indikator mampu mencontoh angka 14 siswa atau 61%, oleh karena itu tindakan perbaikan
82
ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membilang siswa dengan target 85% dari jumlah 23 siswa. Dan berikut hasil observasi untuk mengetahui tingkat kemampuan membilang siswa dalam kegiatan belajar serta mengukur tingkat ketercapaian indikator yang telah ditetapkan peneliti. Analisis dan pembahasan penelitian tindakan prasiklus Berdasarkan observasi awal pada bulan Maret 2014 dan dilanjutkan pelaksanaan tindakan prasiklus yang dilaksanakan pada hari Sabtu 12 April 2014 oleh peneliti dengan didampingi oleh kolaborator Ibu Qoimah, Ama.Pd. di TK Muslimat Karanganyar Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Kemampuan mengurutkan benda sesuai dengan angka kurang berhasil 2. Kemampuan mencontoh angka belum berhasil karena banyak anak yang bermain sendiri tidak mau mengerjakan tugas 3. Hasil penelitian dapat dianalisis bahwa dari 23 siswa hanya ada 15 siswa atau 65% yang mampu mengurutkan bilangan 1 sampai 10, 7 siswa yang belum mampu mengurutkan bilangan 1 sampai 10 dengan baik. Sedang indikator mampu mengurutkan benda sesuai angka ada 17 siswa atau 74%, 4 siswa belum mampu mengurutkan benda sesuai angka, dan 3 siswa yang tidak mau mengerjakan. Dan untuk indikator mencontoh angka 14 siswa atau 61% yang sudah mampu mencontoh angka, 3 siswa yang kadangkadang mengerjakan, dan 7 siswa yang tidak mau mengerjakan mencontoh angka, mereka hanya mutar-mutar tidak mau duduk.
83
Dari hasil data yang diperoleh, menunjukkan ada beberapa siswa yang masih kurang mampu mengurutkan bilangan 1 sampai 10 dan mengerjakan tugas kegiatan mereka dalam kelas. Maka usaha tindakan perbaikan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membilang siswa dan usaha perbaikan ini dengan menggunakan metode Index Card Match, yang diharapkan mampu menjadikan siswa meningkat dalam kemampuan membilang. Perbaikan ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. 2. Penyajian data siklus I Tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 19 April 2014, dalam tindakan siklus I ini peneliti bersama kolaborator telah menyiapkan RKH yang sesuai dengan tema dan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan metode Index Card Match, untuk meningkatkan kemampuan membilang siswa adalah meronce manik-manik menghubungkan gambar dengan angka yang sesuai jumlahnya. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru memulainya dengan salam, mengabsen dan menyapa siswa. Diawali dengan berdo’a bersama, menghafal Asmaul Khusna, do’a-do’a harian serta kegiatan fisik motorik kasar atau olahraga agar siswa semangat untuk menerima kegiatan yang akan dikerjakan. Lalu dilanjut dengan kegiatan belajar mengajar yaitu menghubungkan gambar dengan angka yang sesuai jumlahnya. Didalam pelaksanaan kegiatan guru melakukan observasi terhadap siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
84
Adapun datanya sebagai berikut : Tabel 3 Kemampuan membilang siswa siklus 1
No 1
2
3
Pencapaian Perkembangan
Jumlah Siswa
Prosentase
Mampu membilang 1 sampai 10
17
74%
Belum mampu membilang 1 sampai 10
6
26%
Jumlah
23
100%
19
83%
4
17%
23
100%
16
69%
7
31%
23
100%
Mampu mengurutkan benda sesuai angka Belum mampu mengurutkan benda sesuai angka Jumlah Mampu mencontoh angka Belum mampu mencontoh angka Jumlah
Dari hasil data yang tertera di atas, dapat diketahui bahwa siswa yang mampu membilang ada 17 siswa atau 74%, dan yang belum mampu membilang ada 6 siswa atau 26%, dan siswa yang mampu mengurutkan benda sesuai angka ada 19 siswa atau 83%, dan siswa yang belum mampu mengurutkan benda sesuai angka ada 4 siswa atau 17%, sedangkan siswa yang mampu mencontoh angka ada 16 siswa atau 69%, dan siswa yang belum mampu mencontoh angka ada 7 siswa atau 31%. Dari hasil tersebut dapat
85
diketahui bahwa tidakan siklus I ini mengalami peningkatan walaupun belum optimal, karena belum mencapai target 85% siswa yang mampu membilang. Analisis dan pembahasan hasil penelitian siklus I Observasi yang telah dilaksanakan pada siklus I pada hari Sabtu tanggal 19 April 2014, peneliti dan kolaborator dengan menggunakan metode Index Card Match yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membilang siswa dalam belajar, pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan RKH dan juga telah menyiapkan lembar observasi sebagai kegiatan pengamatan dalam pembelajaran. Dari hasil pengamatan tersebut di atas maka dapat dianalisis bahwa dalam meningkatkan kemampuan membilang dengan indikator-indikator tingkat perkembangan yang telah ditetapkan semua mengalami peningkatan, namun belum maksimal, yaitu indikator mampu membilang 1 sampai 10 ada 17 siswa atau 74% dan yang tidak mau mengerjakan ada 3 siswa dan yang masih dengan bantuan ada 3 siswa, sedangkan indikator mampu mengurutkan benda sesuai angka ada 19 siswa atau 83% dan yang belum mampu mengurutkan benda sesuai angka ada 1 siswa dan yang tidak mau mengerjakan ada 3 siswa. Untuk indikator mencontoh angka ada 16 siswa atau 69%, dan yang belum mampu mencontoh angka ada 7 siswa. Hasil ini masih jauh dari target keberhasilan tindakan perbaikan ini yaitu 85%. Siswa mampu membilang dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu tindakan akan dilanjutkan ke siklus II.
86
3. Penyajian siklus II Dalam pelaksanaan siklus II telah melihat dan memperhatikan hasil daripada siklus sebelumnya, dan akan memperbaiki tingkat belajar mengajar serta meningkatkan hasil dari tindakan perbaikan ini. Siklus II dilaksanakan pada hari Senin-Selasa tanggal 21-22 April 2014, proses tindakan
perbaikan
atau
proses
pembelajarannya
mengacu
pada
kekurangan saat pelaksanaan siklus I agar tidak terulang lagi. Pelaksanaan siklus II sesuai dengan RKH yang telah disiapkan oleh peneliti dan kolaborator sesuai dengan tema dan indikator perkembangan. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan dalam siklus II ini dengan menggunakan metode Index Card Match yang diharapkan mampu memperbaiki tingkat kemampuan membilang siswa, adapun kegiatan pembelajarannya yaitu menghubungkan gambar dengan angka yang sesuai. Pertemuan siklus II, guru mengawali pertemuan dengan salam, menyapa, dan mengabsen siswa diawali dengan berdo’a bersama, menghafal Asmaul Khusna kemudian dilanjutkan dengan olahraga ringan, menghafal do’a-do’a harian, membaca surat-surat pendek, dan beberapa nyanyian anak-anak. Memasuki kegiatan inti guru menjelaskan beberapa kegiatan termasuk kegiatan menghubungkan angka dengan gambar yang sesuai jumlahnya. Di dalam kegiatan belajar mengajar tersebut peneliti mengadakan pengamatan untuk mengetahui kemampuan membilang siswa dalam mengerjakan kegiatannya, adapun data hasil pengamatan tersebut adalah :
87
Tabel 5 Kemampuan membilang siswa siklus II No
1
Pencapaian Perkembangan
Mamapu membilang 1 sampai 10 Belum mampu membilang 1 sampai 10 Jumlah
2
3
Mampu mengurutkan benda sesuai angka Belum mampu mengurutkan benda sesuai angka Jumlah Mampu mencontoh angka Belum mampu mencontoh angka Jumlah
Jumlah Siswa
Prosentase
Hari 1
Hari 2
Hari I
20
21
87%
91%
3
2
13%
9%
23
23
100%
100%
19
20
83%
87%
4
3
17%
13%
23
23
100%
100%
18
20
78%
87%
5
3
22%
13%
23
23
100%
100%
Hari II
Pada data di atas maka dapat diketahui bahwa tindakan perbaikan siklus II ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan, hampir seluruh aspek indikator perkembangan mengalami kenaikan, yaitu dalam hal mampu membilang 1 sampai 10 antara hari 1 dan hari 2 sama-sama mencapai hasil yang maksimal yaitu hari 1 ada 20 siswa atau 87% dan hari 2 mencapai 13% atau 2 siswa, hal ini menandakan antara hari 1 dan hari 2 sudah mencapai target hasil penelitian yaitu 85%. Dan siswa yang belum
88
mampu membilang 1 sampai 10 mengalami perubahan yaitu 2 siswa atau 9%. Untuk indikator menghubungkan gambar dengan angka yang sesuai hari 1 ada 19 siswa atau 83%, hal ini berarti belum memenuhi target hasil penelitian, yaitu 85%, namun untuk hari 2 ada 20 siswa atau 87% yang berarti telah mencapai hasil yang optimal karena mencapai lebih dari target 85%. Dan siswa yang belum mampu menghubungkan benda sesuai angka hari 1 ada 4 atau 17%, dan hari 2 ada 3 siswa atau 13%. Dan dalam mampu mencontoh angka hari 1 ada 18 siswa atau 78%, berarti belum memenuhi target penelitian, dan hari 2 ada 20 siswa atau 87%, yang berarti telah mencapai target hasil penelitian yaitu 85%. Namun masih ada siswa yang belum mampu mencontoh angka. Hari 1 ada 5 siswa atau 22% dan hari 2, dan hari 2 ada 3 siswa atau 13%. Analisis dan pembahasan hasil penelitian siklus II Dari hasil observasi dalam tindakan siklus II pada pelaksanaan RKH, yang telah dilakukan pada hari Senin tanggal 21 April 2014 dengan kegiatan menghubungkan gambar dengan angka yang sesuai jumlahnya. Peneliti dan kolaborator telah mengadakan pengamatan yang bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran tersebut. Adapun hasil dari pengamatan dapat dianalisis sebagai berikut : Dalam pelaksanaan siklus II RKH yang pertama ini bahwa indikator tingkat perkembangan yang telah ditetapkan telah mengalami
89
hasil yang meningkat, namun masih ada indikator yang belum mencapai hasil target peneliti 85% tersebut, tetapi semua indikator mengalami kenaikan atau perubahan yang baik untuk indikator mampu membilang 1 sampai 10 ada 20 siswa atau 87%, siswa yang belum mampu membilang ada 2 siswa dan yang 1 siswa tidak mau mengerjakan, hasil yang demikian sudah baik, karena sudah memenuhi target hasil penelitian yaitu 85%. Mampu mengurutkan benda sesuai angka ada 19 siswa 83%, siswa yang belum mampu mengurutkan benda sesuai angka ada 3 siswa dan yang sama sekali belum mampu ada 1 siswa. Hal ini masih di bawah target hasil penelitian, dan indikator mampu mencontoh angka ada 18 siswa atau 78% hal ini juga menunjukkan masih belum mencapai target hasil penelitian, dan siswa yang belum mampu mencontoh angka atau dengan bantuan ada 1 siswa dan yang sama sekali belum bisa ada 3 siswa. Karena masih ada indikator yang belum memenuhi target hasil penelitian maka dalam pelaksanaan siklus II dengan RKH yang ke 2 perlu diperhatikan mengenai motivasi
ke
siswa,
cara
menyampaikan
materi
masih
dengan
menggunakan metode Index Card Match dengan keinginan memperbaiki dan memotivasi siswa agar lebih mampu dalam meningkatkan kemampuan membilang. Adapun pelaksanaan pembelajaran hari ke 2 dengan RKH yang ke 2, peneliti dengan kolaborator menentukan kegiatan yang telah direncanakan mengadakan pendekatan individual pada siswa yang belum mampu. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah memberi nomor urut
90
pada gambar menurut ukurannya (dari gambar yang terkecil hingga ke yang terbesar) angka 1-5. Analisis dan pembahasan hasil penelitian siklus II Dari hasil observasi yang telah dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran telah berlangsung pada hari Senin 22 April 2014 dilaksanakan oleh peneliti dengan didampingi oleh kolaborator dengan kegiatan memberi nomor urut pada gambar menurut ukurannya (dari gambar yang terkecil hingga ke yang terbesar) angka 1-5. Dalam pelaksanaan pembelajaran ini guru memberikan pengarahan dengan cara berulang-ulang serta peneliti memberi motivasi yang lebih pada siswa dan juga menerapkan pendekatan individu pada siswa yang masih belum mampu membilang. Adapun hasil dari pengamatan yang telah dilakukan pada siklus II RKH ke 2 dapat dianalisis sebagai berikut : 1. Bahwa pelaksanaan RKH ke 2 ini setiap indikator yang telah ditetapkan mengalami peningkatan dan telah mampu mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 85% siswa mampu membilang 1 sampai 10. 2. Dalam pelaksanaan siklus II untuk hari ke 2 ini telah dapat diketahui bahwa indikator mampu membilang 1 sampai 10 telah mencapai hasil 21 siswa atau 91% siswa dari jumlah 23 siswa telah mampu membilang dengan baik, dan yang belum mampu membilang yaitu kadang-kadang masih dengan bantuan ada 2 siswa.
91
3. Untuk indikator mampu mengurutkan benda sesuai angka telah mencapai hasil ada 20 siswa atau 87% dari jumlah 23 siswa. Namun masih ada siswa yang malas atu tidak mau sama sekali membilang ada 3 siswa. 4. Sedangkan pada indikator mampu mencontoh angka juga telah mencapai hasil yang baik pula serta sudah dapat mencapai target hasil yang ditetapkan peneliti, yaitu mencapai 20 siswa dari jumlah 23 siswa atau sekitar 87% siswa sudah mampu mencontoh angka dalam kegiatan di kelas. Dan siswa yang kadang-kadang mau ada 3 siswa atau sekitar 13%. Dari analisis di atas menunjukkan hasil yang optimal, karena semua indikator yang ditetapkan guru telah mencapai hasil yang ditetapkan yaitu 85% siswa mampu membilang. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil dengan baik, karena telah dapat meningkatkan kemampuan membilang siswa dalam belajar, walaupun masih ada siswa yang belum mampu, namun persentasenya kecil. Oleh karena itu penelitian ini diberhentikan sampai siklus II ini saja, namun harapan dari guru dan kolaborator hasil yang telah dicapai ini bukanlah sekedar dalam pelaksanaan penelitian ini saja, namun dapat mempertahankan hasil yang telah dicapai dan tetap berusaha untuk meningkatkan hasil yang lebih baik lagi, terutama ketika siswa sudah pindah di kelompok B yaitu kelompok jenjang yang lebih besar.