BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Jasindo Duta segara didirikan pada Bulan Maret tahun 2004 bertempat di Jl. Raya Boulevard Barat Rukan Inkopal Blok C/55 Jakarta Utara, Indonesia.PT. Jasindo Duta Segara adalah perusahaan yang bergerak di bidang crew manning agency dimana perusahaan menyuplai pelaut-pelaut untuk di tempatkan di atas kapal milik owner-owner yang berkebangsaan asing.PT. Jasindo Duta Segara memiliki pelaut (crew) berjumlah 706 pelaut.Visi di perusahaan PT. Jasindo Duta Segara adalah menjadi pemimpin dalam penyediaan atau penyuplai pelaut Indonesia yang berkelas dunia.Sedangkan misi perusahaan PT. Jasindo Duta Segara adalah menjamin kepuasan owner-owner kapal dengan menyuplai atau menyediakan pelaut-pelaut yang berkualitas serta menyediakan pelaut yang sehat baik jasmani maupun rohani.
1. Tempat dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data guna penyusunan skripsi, penulis mengambil tempat penelitian pada PT. Jasindo Duta Segara Jl. RayaBoulevard Barat Plaza Kelapa Gading Rukan Inkopal Blok C/55 Jakarta Utara.Dengan Obyek penelitiannya adalah pelaut (crew) di PT.Jasindo Duta Segara.
61
62
Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga penentuan teknik pengujian statistik yang dipergunakan. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak Maret sampai Juni 2015.
2. Deskripsi Responden a. Deskripsi Reponden Berdasarkan Jabatan Deskripsi responden berdasarkan jabatan ditunjukkan pada tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Deskripsi Reponden Berdasarkan Jabatan Jabatan 1.Master 2.Chief Officer 3.Second Officer 4.Third Officer 5 Chief Enginer 6 First Enginer 7 Second Enginer 8 Third Enginer 9 BSN 10 A/B 11 O/S 12 D/Boy 13 Elect 14 Oiler 15 FTR 16 WPR 17.Welder 18 C/Cook 19 M/Boy Total
Frequency
Percent 8 11 16 17 5 8 9 8 14 20 10 5 5 17 6 6 7 8 180
Sumber : data diolah dari kuesioner, 2015
4.4 6.1 8.9 9.4 2.8 4.4 5.0 4.4 7.8 11.1 5.6 2.8 2.8 9.4 3.3 3.3 3.9 4.4 100.0
63
Berdasarkan hasil pengolahan data dalam tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa dari 180 responden terdapat 8 responden atau 4,4% sebagai Master, 11 responden atau 6,1% sebagai Chief Officer,16 responden atau 8,9% sebagai Second Officer, 17 respondenatau 9,4% sebagai Third Officer, 5 responden atau 2,8% sebagai Chief Enginer, 8 responden atau 4,4% sebagai First Enginer, 9 responden atau 5% sebagai Second Enginer, 8 responden atau 4,4% sebagai Third Enginer, 14 responden atau 7,8% sebagai BSN (Bosun), 20 responden atau 11,1% sebagai A/B (Able Seaman), 10 responden atau 5,6% sebagai O/S (Ordinary Seaman), 5 responden atau 2,8% sebagai D/B (Deck Boy), 5 responden atau 2,8% sebagai Elect, 17 responden atau 9,4% sebagai Oiler, 6 responden atau 3.3% sebagai FTR, 6 responden atau 3.3% sebagai WPR, 7 responden atau 3,9% sebagai Chief Cook, 8 responden atau 4,4% sebagai M/Boy. Sebagian besar pelaut (crew) yang bekerja di PT. Jasindo Duta Segara memiliki jabatan sebagai A/B (Able Seaman).
b. Deskripsi Reponden Berdasarkan Usia Deskripsi responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini. Tabel 4.2 Deskripsi Reponden Berdasarkan Usia Frequency 17 - 22 thn 29 – 34 thn ≥ 40 thn 23 – 28 thn 35 – 40 thn Total
Percent 19 47 28 48 38 180
Sumber : data diolah dari kuesioner, 2015
10.6 26.1 15.6 26.7 21.1 100.0
64
Berdasarkan data pada tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa dari 180 responden yang memiliki jumlah tertinggi adalah responden dengan usia diantara 2328 tahun yaitu sebanyak 26,7% dan terendah adalah responden dengan usia diantara 17-22 tahun sebanyak 10,6%. Sebagian besar pelaut (crew) yang bekerja di PT.Jasindo Duta Segara berada pada usia 23-28 tahun.
c. Deskripsi Reponden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini : Tabel 4.3 Deskripsi Reponden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Frequency ANTD/ATTD ATT4/ANT4 ATT2/ANT2 ATT5/ANT5 ATT3/ANT3 ATT1/ANT1 Total
Percent 95 3 32 1 28 21 180
52.8 1.7 17.8 .6 15.6 11.7 100.0
Sumber : data diolah dari kuesioner, 2015 Berdasarkan data pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 180 responden, jumlah pelaut (crew) yang memilikitingkat pendidikan ANTD/ATTD sebanyak 95 orang atau 52,8% , pelaut (crew) yang memiliki tingkat pendidikan ATT4/ANT4 sebanyak 3 orang atau 1,7%, pelaut (crew) yang memiliki tingkat pendidikan ATT2/ANT2 sebanyak 32 orang atau 17,8%, pelaut (crew) yang memiliki tingkat pendidikan ATT5/ANT5 sebanyak 1 orang atau 0,6%, dan pelaut (crew) yang memiliki tingkat pendidikan ATT3/ANT3 sebanyak 28 orang atau 15,6% serta pelaut
65
(crew) yang memiliki tingkat pendidikan ATT1/ANT1 sebanyak 21 orang atau 11,7%. Sebagian besar pelaut (crew) yang bekerja di PT.Jasindo Duta Segara berpendidikan ANTD/ATTD.
d. Deskripsi Reponden Berdasarkan Lama Bekerja Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Deskripsi Reponden Berdasarkan Lama Bekerja Frequency 0 – 3 tahun > 6 – 10 tahun 3 – 6 tahun ≥10 tahun Total
Percent 29 57 59 35 180
16.1 31.7 33.2 19.4 100.0
Sumber : data diolah dari kuesioner, 2015 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 180 responden, jumlah pelaut (crew) yang memiliki lama bekerja 0-3 tahun sebanyak 29 orang atau 16,1%, jumlah pelaut (crew) yang memiliki lama bekerja >6-10 tahun sebanyak 57 orang atau 31,7%, jumlah pelaut (crew) yang memiliki lama bekerja 3-6 tahun sebanyak 59 orang atau 33,2%, jumlah pelaut (crew) yang memiliki lama bekerja ≥10 tahun sebanyak 35 orang atau 19,4%. Sebagian besar pelaut (crew) PT.Jasindo Duta Segara sudah bekerja selama 36 tahun.
3. Deskripsi Indikator a. Deskripsi Indikator Pendidikan Deskripsi indikatorpendidikan dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini :
66
Tabel 4.5 DeskripsiIndikator Pendidikan 1 2 3 4 5 Total
P1 Frequency 5 18 74 83 180
p2 Percent
Frequency
2.8 10.0 41.1 46.1 100.0
1 4 24 99 52 180
Percent .6 2.2 13.3 55.0 28.9 100.0
P3 Frequency 11 35 75 59 180
Percent 6.1 19.4 41.7 32.8 100.0
Sumber : data diolah dari kuesioner, 2015 Berdasarkan data pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 180 responden, jumlah responden tertinggi yaitu memilih poin setuju pada pernyataan-pernyataan di dalam kuesioner tentang pendidikan dengan rincian indikator p1 sebanyak 83 responden atau sebesar 46,1% , dan pada indikator p2 sebanyak 99 responden atau 55% serta pada indikator p3 sebanyak 75 responden atau sebesar41,7% . Selain itu diurutan tertinggi kedua responden memilih poin 5 (sangat setuju) dengan rincian pada indikator p1 sebanyak 83 responden atau sebesar46,1%, dan pada indikator p2 sebanyak 52 responden atau sebesar28,9% serta pada indikator p3 sebanyak 59 responden atau sebesar32,8%. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar pelaut (crew) memilih setuju pada pernyataan-pernyataan didalam kuesioner mengenai pendidikan.
b. Deskripsi Indikator Pelatihan Deskripsi indikator pelatihan dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini :
67
Tabel 4.6 Deskripsi Indikator Pelatihan 1 2 3 4 5 Total
1 2 3 4 5 Total
1 2 3 4 5 Total
pp1 Frequency Percent 3 1.7 7 3.9 36 20.0 99 55.0 35 19.4 180 100.0 pp4 Frequency Percent 3 1.7 7 3.9 44 24.4 85 47.2 41 22.8 180 100.0 pp7 Frequency Percent 2 1.1 7 3.9 44 24.4 97 53.9 30 16.7 180 100.0
pp2 Frequency 12 40 75 53 180 pp5 Frequency 3 6 39 84 48 180 pp8 Frequency 2 9 36 99 34 180
Percent 6.7 22.2 41.7 29.4 100.0 Percent 1.7 3.3 21.7 46.7 26.7 100.0 Percent 1.1 5.0 20.0 55.0 18.9 100.0
pp3 Frequency 2 4 40 93 41 180 pp6 Frequency 2 9 20 103 46 180 pp9 Frequency 9 31 108 32 180
Percent 1.1 2.2 22.2 51.7 22.8 100.0 Percent 1.1 5.0 11.1 57.2 25.6 100.0 Percent 5.0 17.2 60.0 17.8 100.0
Sumber : data diolah dari kuesioner, 2015 Berdasarkan data pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 180 responden, jumlah responden tertinggi yaitu memilih poin 4 atau setuju pada pernyataanpernyataan di dalam kuesioner tentang pelatihan dengan rincian indikator pp1 sebanyak 99 responden atau sebesar 55%, indikator pp2 sebanyak 75 responden atau sebesar 41,7% , indikator pp3 sebanyak 93 responden atau sebesar 51,7%, indikator pp4 sebanyak 85 responden atau sebesar 47,2%, indikator pp5 sebanyak 84 responden atau sebesar 46,7%, indikator pp6 sebanyak 103 responden atau sebesar 57,2%, indikator pp7 sebanyak 85 responden atau sebesar 47,2%, dan indikator pp8 sebanyak 84 responden atau sebesar 46,7% serta indikator pp9 sebanyak 103
68
responden atau sebesar 57,2%. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar pelaut (crew) memilih setuju pada pernyataan-pernyataan didalam kuesioner mengenai pelatihan.
c. Deskripsi Indikator Motivasi Deskripsi indikator motivasi dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini : Tabel 4.7 Deskripsi Indikator Motivasi 1 2 3 4 5 Total
1 2 3 4 5 Total
1 2 3 4 5 Total
m1 Frequency Percent 4 2.2 20 11.1 6 3.3 81 45.0 69 38.3 180 100.0 m4 Frequency Percent 6 3.3 17 9.4 21 11.7 88 48.9 48 26.7 180 100.0 m7 Frequency Percent 3 1.7 26 14.4 25 13.9 79 43.9 47 26.1 180 100.0
m2 Frequency 6 13 14 91 56 180 m5 Frequency 7 22 15 95 41 180 m8 Frequency 5 17 98 60 180
Percent 3.3 7.2 7.8 50.6 31.1 100.0 Percent 3.9 12.2 8.3 52.8 22.8 100.0 Percent 2.8 9.4 54.4 33.3 100.0
m3 Frequency 5 22 17 72 64 180 m6 Frequency 1 31 18 71 59 180 m9 Frequency 6 26 22 77 49 180
Percent 2.8 12.2 9.4 40.0 35.6 100.0 Percent .6 17.2 10.0 39.4 32.8 100.0 Percent 3.3 14.4 12.2 42.8 27.2 100.0
Sumber : data diolah dari kuesioner, 2015 Berdasarkan data pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 180 responden, jumlah responden tertinggi yaitu memilih poin 4 atau setuju pada pernyataanpernyataan di dalam kuesioner tentang motivasi dengan rincian indikator m1
69
sebanyak 81 responden atau sebesar 45%, indikator m2 sebanyak 91 responden atau sebesar 50,6%, m3 sebanyak 72 responden atau sebesar 40%, indikator m4 sebanyak 88 responden atau sebesar 48,9%, indikator m5 sebanyak 95 responden atau sebesar 52,8%, indikator m6 sebanyak 71 responden atau sebesar 39,4%, indikator m7 sebanyak 79 responden atau sebesar 43,9% dan indikator m8 sebanyak 98 responden atau sebesar 54,4%, serta indikator m9 sebanyak 77 responden atau sebesar 42,8%. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar pelaut (crew) memilih setuju pada pernyataan-pernyataan didalam kuesioner mengenai motivasi.
d. Deskripsi Indikator Kinerja Deskripsi indikator motivasi dapat dilihat pada tabel 4.8, yang menunjukkan bahwa dari 180 responden, jumlah responden tertinggi yaitu memilih poin 4 atau setuju pada pernyataan-pernyataan di dalam kuesioner tentang kinerja dengan rincian indikator k1 sebanyak 109 responden atau sebesar 60,6%,indikator k2 sebanyak 98 responden atau sebesar 54,4%, indikator k3 sebanyak 98 responden atau sebesar 54,4%, indikator k4 sebanyak 120 responden atau sebear 66,7%, indikator k5 sebanyak 126 responden atau sebesar 70%, indikator k6 sebanyak 122 responen atau sebesar 67,8%, indikator k7 sebanyak 122 responden atau sebesar 67,8%, indikator k8 sebanyak 58 responden atau sebesar 32,2%, dan indikator k9 sebanyak 92 responden atau sebesar 51,1% serta k10 sebanyak 82 responden atau sebesar 45,6%.
70
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar pelaut (crew) memilih setuju pada pernyataan-pernyataan didalam kuesioner mengenai kinerja. Tabel 4.8 Deskripsi Indikator Kinerja 1 2 3 4 5 Total
1 2 3 4 5 Total
1 2 3 4 5 Total
1 2 3 4 5 Total
k1 Frequency 2 5 17 109 47 180 k4 Frequency 1 1 24 120 34 180 k7 Frequency 2 26 122 30 180 k10 Frequency 1 29 22 82 46 180
k2 Percent 1.1 2.8 9.4 60.6 26.1 100.0
Frequency
Percent .6 .6 13.3 66.7 18.9 100.0
Frequency
Percent
Frequency
Percent
13 42 98 27 180
7.2 23.3 54.4 15.0 100.0 k5 Percent
1 3 15 126 35 180
.6 1.7 8.3 70.0 19.4 100.0 k8
1.1 14.4 67.8 16.7 100.0 Percent .6 16.1 12.2 45.6 25.6 100.0
Sumber : data diolah dari kuesioner, 2015
6 21 47 58 48 180
Percent 3.3 11.7 26.1 32.2 26.7 100.0
k3 Frequency 1 11 27 98 43 180 k6 Frequency 1 14 122 43 180 k9 Frequency 3 8 33 92 44 180
Percent .6 6.1 15.0 54.4 23.9 100.0 Percent .6 7.8 67.8 23.9 100.0 Percent 1.7 4.4 18.3 51.1 24.4 100.0
71
B. Metode Analisis Data : Structural Equation Modeling (SEM) SEM (Structural Equation Modeling) adalah gabungan dari dua metode statistik yang terpisah yaitu analisis faktor (factor analysis) yang dikembangkan di ilmu psikologis dan psikometri serta persamaan simultan (silmutaneous equation modeling) (Ghozali, 2008). Langkah-langkah pengujian yang dilakukan demi terpenuhinya asumsi-asumi SEM merupakan tuntunan untuk permodelan SEM baik pada proses pengumpulan datanya maupun proses pengolahan data yang menggunakan AMOS 22.0. 1. Uji Validitas dengan Analisis Faktor Konfirmatori (Confirmatory Analysis Factor) Analisis faktor konfirmatori dilakukan antara variabel eksogen dan antara variabel endogen. Pada model penelitian ini, terdapat dua variabel eksogen yaitu pendidikan dan pelatihan pre-joining dan terdapat dua variabel endogen yaitu motivasi dan kinerja pelaut (crew). Untuk itu, akan dilakukan uji faktor konfirmatori antar variabel eksogen dan antar variabel endogen. a) Analisis Faktor Konfirmatori Antar Konstruk Eksogen Variabel eksogen adalah setiap variabel yang mempengaruhi variabel lain, namun tidak dipengaruhi oleh variabel sebelumnya (Ghozali, 2008). Dalam penelitian ini, variabel eksogen adalah Pendidikan dan Pelatihan Pre-Joining.
72
Gambar 4.1 Analisis Faktor Konfirmatori Antar Konstruk Eksogen
Tabel 4.9 Hasil Standardized Regression Weights Antar Konstruk Eksogen p3 p2 p1 pp4 pp5 pp6 pp7 pp8 pp9 pp10 pp11 pp12
<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<---
Pendidikan Pendidikan Pendidikan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan
Estimate .550 .824 .571 .329 .517 .431 .431 .559 .569 .413 .577 .594
Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2015
73
Dari gambar 4.1 dan tabel 4.9, dapat diketahui bahwa dair uji validitas dengan analsisi faktor konfirmatori terdapat beberapa indikator dengan nilai standardized loading factor ≤ 0,50 yaitu pp4, pp6, pp7, dan pp10. Oleh karena itu, indikator tersebut akan dihilangkan dari konstruk. Berikut ini adalah hasil dari penghilangan indikator dan perhitungan kembali :
Gambar 4.2 Analisis Faktor Konfirmatori Antar Konstruk Eksogen(Modifikasi 1) Tabel 4.10 Hasil Standardized Regression Weights Antar Konstruk Eksogen (Modifikasi 1) Estimate p3 <--Pendidikan .558 p2 <--Pendidikan .807 p1 <--Pendidikan .584 pp5 <--Pelatihan .431 pp8 <--Pelatihan .559 pp9 <--Pelatihan .633 pp11 <--Pelatihan .570 pp12 <--Pelatihan .599 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2015
74
Hasil dari modifikasi uji validitas dengan analisis faktor konfirmatori, ternyata masih terdapat indikator dengan nilai standardized loading factor ≤ 0,50 yaitu pp5 dengan nilai 0,431 yang berarti indikator tersebut harus dihilangkan kembali dari konstruk tidak layak atau tidak valid. Berikut ini adalah diagram hasil dari penghilangan indikator dan perhitungan kembali :
Gambar 4.3 Analisis Faktor Konfirmatori Antar Konstruk Eksogen (Modifikasi 2) Tabel 4.11 Hasil Standardized Regression Weights Antar Konstruk Eksogen (Modifikasi 2)
p3 p2 p1 pp8 pp9 pp11 pp12
<--<--<--<--<--<--<---
Pendidikan Pendidikan Pendidikan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan
Estimate .554 .813 .581 .565 .639 .552 .598
Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2015
75
Hasi dari modifikasi uji validitas dengan analisis faktor konfirmatori pada gambar 4.3 dan tabel 4.11, dapat diketahui bahwa tidak terdapat indikator dengan nilai standardized loading factor ≤ 0,50, hal ini menunjukkan bahwa semua indikator tersebut dikatakan layak atau valid. b) Analisis Faktor Konfirmatori Antar Konstruk Endogen Variabel endogen adalah setiap variabel yang mendapat pengaruh dari variabel lain (Ghozali, 2008). Variabel endogen adalah motivasi dan kinerja pelaut (crew).
Gambar 4.4 Analisis Faktor Konfirmatori Antar Konstruk Endogen
76
Tabel 4.12 Hasil Standardized Regression Weights Antar Konstruk Endogen Estimate k22 <--Kinerja .406 k23 <--Kinerja .212 k24 <--Kinerja .348 k25 <--Kinerja .422 k26 <--Kinerja .182 k27 <--Kinerja .269 k28 <--Kinerja .264 k29 <--Kinerja .648 k30 <--Kinerja .317 k31 <--Kinerja .660 m14 <--Motivasi .712 m15 <--Motivasi .812 m16 <--Motivasi .823 m17 <--Motivasi .875 m18 <--Motivasi .842 m19 <--Motivasi .755 m20 <--Motivasi .050 m21 <--Motivasi .135 m13 <--Motivasi .697 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2015 Dari gambar 4.4 dan tabel 4.12, dapat diketahui bahwa uji validitas dengan analisis faktor konfirmatori terdapat beberapa indikator dengan nilai standardized loading factor ≤ 0,50 yaitu m20, m,21, k22, k23, k24, k25, k26, 27, k28 dan kk30. Oleh karena itu, indikator tersebut akan dihilangkan dari konstruk. Berikut ini diagram hasil dari penghilangan indikator dan perhitungan kembali :
77
Gambar 4.5
78
dengan nilai standardized loading factor ≤ 0,50, hal tersebut menunjukkan bahwa semua indikator tersebut dikatakan layak atau valid.
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dan indikatorindikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai mana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk atau faktor laten yang umum. Dengan kata lain bagaimana hal-hal yang spesifik saling membantu dalam menjelaskan fenomena yang umum. Composite Reliability diperoleh melalui rumus berikut : Construct Reliability = (
.
(
) ) ÷
.
Dimana : Ʃ = Jumlah keseluruhan Std.loading diperoleh dari standardized loading factors untuk tiap-tiap indikator. ej = Pengukuran eror (measurement error) dari tiap-tiap indikator dengan rumus : 1 – (standardized loading)2. Batas untuk menilai sebuah tingkat reliabilitas yang dapat diterima > 0,60 (Ghozali, 2008). a) Uji Reliabilitas Variabel Eksogen Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Eksogen
p3 p2
Pendidikan Pendidikan
Loading
Loading2
error (ej)
0.554 0.813
0.307 0.661
0.693 0.339
(Ʃ Loading)2
Reliabel
3.795
0.691
79
Pendidikan 0.581 0.338 1.948 Jumlah 1.305 Pelatihan 0.565 pp8 0.319 pp9 0.408 Pelatihan 0.639 pp11 Pelatihan 0.552 0.305 0.598 pp12 Pelatihan 0.358 Jumlah 1.390 2.354 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2015 p1
0.662 1.695 0.681 0.592 0.695 0.642 2.610
5.541
0.680
(Ʃ Loading)2
Reliabel
2.280
0.727
30.415
0.920
b) Uji Reliabilitas Variabel Endogen Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Endogen Loading Loading2
error (ej)
0.491 Kinerja 0.701 0.654 Kinerja 0.809 1.510 Jumlah 1.146 0.510 0.714 m14 Motivasi 0.663 0.814 m15 Motivasi 0.676 m16 Motivasi 0.822 0.767 m17 Motivasi 0.876 0.704 0.839 m18 Motivasi 0.570 0.755 m19 Motivasi 0.483 m13 Motivasi 0.695 Jumlah 4.372 5.515 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2015
0.509 0.346
k29 k31
0.854 0.490 0.337 0.324 0.233 0.296 0.430 0.517
2.628
Hasil dari uji reliabilitas pada tabel 4.14 dan tabel 4.15, dapat diketahui bahwa batas nilai tingkat reliabilitas > 0,60. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai variabel eksogen dan variabel endogen > 0,60, maka dikatakan variabel eksogen dan variabel endogen reliabel.
80
3. Uji Normalitas Data Evaluasi normalitas dilakukan dengan menggunakan kriteria critical ratio skewness value± 2,58 (signifikansi level 0,01). Data dapat disimpulkan mempunyai distribusi normal jika kriteria critical ratio skewness valuedibawah harga mutlak ± 2,58. Hasil output normalitas data terlihat pada tabel 4.16 dibawah ini :
Tabel 4.16 Uji Normalitas Assessment of normality Min Max Skew c.r. 1.000 5.000 -.686 -3.756 1.000 5.000 -.681 -3.728 1.000 5.000 -.998 -5.466 1.000 5.000 -1.005 -5.505 1.000 5.000 -.954 -5.224 1.000 5.000 -1.254 -6.866 1.000 5.000 -1.226 -6.715 1.000 5.000 -.633 -3.467 1.000 5.000 -.484 -2.648 2.000 5.000 -.604 -3.307 1.000 5.000 -.767 -4.199 1.000 5.000 -1.062 -5.815 1.000 5.000 -.772 -4.230 2.000 5.000 -.954 -5.227 1.000 5.000 -.803 -4.399 2.000 5.000 -.568 -3.110
Variable m19 m18 m17 m16 m15 m14 m13 k31 k29 pp12 pp11 pp9 pp8 p1 p2 p3 Multivariate Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2015
kurtosis -.358 -.679 .371 .574 .062 1.384 .843 -.550 -.517 .519 .951 1.708 .803 .540 1.338 -.419 41.224
c.r. -.980 -1.860 1.016 1.573 .171 3.789 2.308 -1.507 -1.417 1.421 2.603 4.679 2.198 1.479 3.663 -1.148 11.523
Dari data di atas semua indikator menunjukkan distribusi yang tidak normal karena data diatas memiliki critical ratio skewness valuediatas± 2,58 , tetapi karena
81
data berjumlah lebih dari 100 dan dianggap besar maka data diatas dianggap berdistribusi normal.
4. Evaluasi Outlier Outlier adalah kondisi observasi dari suatu data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk sebuah variabel tunggal maupun variabelvariabel kombinasi (Ghozali,2008) mengutip dari Hair et al.
Tabel 4.17 Uji Data Outlier Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) Observation number 25 124 123 150 90 151 119 118 109 66 29 116 160 117 146 115 131 73
Mahalanobis d-squared 39.033 36.499 33.382 32.732 32.403 32.297 31.554 31.553 30.786 29.395 29.063 28.587 28.195 28.168 27.532 25.790 25.637 25.399
p1 .001 .002 .007 .008 .009 .009 .011 .011 .014 .021 .024 .027 .030 .030 .036 .057 .059 .063
p2 .000 .000 .001 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .007 .005 .005
82
Observation number 105 114 129 19 130 69 139 128 169 170 147 162 24 125 179 67 176 157 133 145 108 137 86 16 173 165 167 149 175 68 81 155 74 174 121 142 106
Mahalanobis d-squared 25.039 24.990 24.269 24.118 23.586 23.389 23.359 23.335 23.046 22.665 22.557 22.542 22.263 22.248 21.865 20.954 20.941 20.768 20.523 20.422 20.358 20.320 20.017 19.841 19.687 19.573 19.468 18.995 18.964 18.447 18.200 18.120 18.079 18.077 17.891 17.744 17.732
p1 .069 .070 .084 .087 .099 .104 .104 .105 .112 .123 .126 .127 .135 .135 .148 .180 .181 .188 .198 .202 .205 .206 .219 .227 .235 .240 .245 .269 .271 .298 .312 .317 .319 .319 .330 .339 .340
p2 .007 .004 .016 .013 .032 .033 .021 .013 .018 .033 .028 .018 .026 .017 .034 .214 .168 .182 .228 .217 .192 .160 .233 .261 .280 .280 .276 .489 .442 .696 .774 .765 .736 .681 .733 .761 .716
83
Observation number 111 143 84 93 177 107 32 103 126 65 132 26 38 11 85 87 13 172 104 138 95 35 97 54 51 100 20 110 70 72 75 28 122 136 15 43 5
Mahalanobis d-squared 17.602 17.572 17.505 17.479 17.351 17.204 17.156 17.017 16.942 16.653 16.621 16.344 16.211 16.131 16.043 15.823 15.770 15.726 15.475 15.119 14.961 14.937 14.828 14.651 14.545 14.538 14.525 14.319 14.255 14.119 14.117 14.086 13.970 13.909 13.878 13.877 13.842
p1 .348 .350 .354 .355 .363 .372 .376 .384 .389 .408 .411 .429 .438 .444 .450 .465 .469 .472 .490 .516 .528 .529 .537 .550 .558 .559 .560 .575 .580 .590 .590 .592 .601 .606 .608 .608 .610
p2 .737 .701 .687 .646 .670 .706 .682 .714 .707 .819 .793 .879 .897 .896 .899 .938 .932 .922 .960 .989 .993 .991 .992 .996 .996 .995 .992 .996 .996 .998 .996 .995 .996 .996 .995 .992 .990
84
Observation number Mahalanobis d-squared 21 13.812 158 13.584 148 13.536 91 13.450 180 13.369 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2015
p1 .613 .630 .633 .640 .646
p2 .988 .995 .994 .995 .995
Deteksi terhadap multivariate outlier dilakukan dengan memperhatikan nilai mahalabonis distance. Kriteria yang digunakan adalah berdasarkan Chi-squares pada derajat kebebasan (degree of freedom) 31 yaitu jumlah variabel indikator pada tingkat signifikansi p<0.001. Nilai Mahalabonis distanceX2 (31, 0.001) = 61.09831. Hal ini berarti semua kasus yang mempunyai nilai mahalabonis distance lebih kecil dari 61.09831 adalah multivariate outlier. Oleh karena itu, berdasarkan hasil output dengan program AMOS 22.0 terdapat nilai mahalabonis distance yang berada di bawah 61.09831, maka dapat disimpulkan tidak terjadi outlier pada data.
5. Analisis Model Penuh Analisis selanjutnya adalah melakukan analisis full model structural dengan memasukkan
indikator yang telah diuji dengan analisis faktor konfirmatori dan
memiliki hasil yang sudah layak atau valid. Tampilan persamaan model tersebut adalah sebagai berikut :
85
Gambar 4.6 Analisis Model Penuh (Full Model) Hasil uji kelayakan model penuh ditunjukkan pada tabel 4.19 berikut ini :
Tabel 4.19 Hasil Uji Kelayakan Model Penuh(Full Model) Hasil Model Goodness of fit indexs Cut of Value Diharapakan kecil, lebih kecil dari 145.909 -ChiSquare tabel pada (129.972679) Probability ≥ 0,05 RMSEA (The Root Mean Square Error of ≤ 0,08 Approximation) CMIN/DF (The Minimum ≤ 2,00 Discrepansi Function) TLI (Truckler lewis Indexs) ≥ 0,90 GFI (Good of Fit Indeks) ≥ 0,90 AGFI (Adjusted Goodness of ≥ 0,95 Fit Indexs) CFI (Comparation fit indexs) ≥ 0,95 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2015
Evaluasi
Belum Terpenuhi
0.001
Belum Terpenuhi
0.052
Terpenuhi
1.489
Terpenuhi
0.952 0.912
Terpenuhi Terpenuhi
0.878
Belum Terpenuhi
0.961
Terpenuhi
86
Berdasarkan pada tabel ada beberapa yng tidak memenuhi kriteria hasil kelayakan model maka dilakukan modifikasi. Di lihat dari nilai yang terbesar pada tabel 4.14 Modification Indices yaitu dengan membuat kovarian antara error e14 dengan e17, error e14 dengan e15 dan error e13 dengan e17 serta e13 dengan e18. Maka dilakukan perhitungan kembali sebagai berikut :
Tabel 4.20 Modification Indices M.I. e1 e12 e14 e14 e1 e13 e2 e11 e13
<--> <--> <--> <--> <--> <--> <--> <--> <-->
e9 e14 e17 e15 e17 e17 e12 e14 e18
8.56 6.66 6.398 6.317 5.6 5.281 5.056 5.013 4.158
Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2015
Par Change 0.098 -0.088 -0.078 0.091 0.067 0.075 0.062 0.086 -0.074
87
Gambar 4.7 Analisis Model Penuh Modifikasi (Full Model Modification)
Tabel 4.21 Hasil Uji Kelayakan Model Penuh Modifikasi (Full Model Modification ) Hasil Model Evaluasi Goodness of fit indexs Cut of Value Diharapkan kecil, lebih 126.111 Terpenuhi -ChiSquare kecil dari pada tabel (129.972679) Probability ≥ 0,05 0.015 Mendekati RMSEA (The Root Mean ≤ 0,08 0.044 Terpenuhi Square Error of Approximation) CMIN/DF (The Minimum ≤ 2,00 1.342 Terpenuhi Discrepansi Function) TLI (Truckler lewis ≥ 0,90 0.966 Terpenuhi Indexs) GFI (Good of Fit Indeks) ≥ 0,90 0.925 Terpenuhi AGFI (Adjusted ≥ 0,95 0.891 Mendekati Goodness of Fit Indexs) CFI (Comparation fit ≥ 0,95 0.974 Terpenuhi indexs) Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2015
88
Hasil uji kelayakan model penuh pada tabel 4.21 menunjukkan bahwa indikator yang digunakan untuk membentuk model penelitian ini hampir semua telah memenuhi kriteria-kriteria goodness of fit yang ditunjukkan pada kolom cut of value. Maka dapat dikatakan untuk membentuk sebuah model penelitian serta telah memenuhi kriteria kelayakan sebuah model.
C. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan dasar hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan progam AMOS 22.0. Hasil pengujian ini akan menunjukkan apakah semua jalur yang dianalisis menunjukkan critical ratio yang signifikan, terlihat dari besarnya koefisien jalur (estimate and standardized estimate) dengan nilai c.r. yang memiliki tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 1% atau 5% atau 10%. Jika hasil pengolahan data memenuhi persyaratan tersebut, maka hipotesis ditolak. Pengujian hipotesis pada penelitian ini akan dibahas secara terperinci dan bertahap sesuai dengan urut-urutan hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian ini, ada 5 hipotesis yang diajukan dan pembahasannya secara lengkap adalah sebagai berikut : Tabel 4.22 Hasil Uji Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Pengaruh Estimate S.E. C.R. P Antar Variabel Motivasi <--Pendidikan -.413 .276 -1.498 .134 Motivasi <--Pelatihan .489 .139 3.526 *** Kinerja <--Pendidikan .326 .299 1.093 .275 Kinerja <--Pelatihan -.058 .169 -.345 .730 Kinerja <--Motivasi .587 .139 4.217 *** Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2015
89
Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa C.R (critical ratio) untuk pengaruh langsung antara Pendidikan terhadap Motivasi seperti yang telah disajikan dalam tabel 4.22 adalah nilai C.R (critical ratio) sebesar -1,498 dengan probability sebesar 0,134 dimana nilai tersebut lebih besar dari alpha 0,10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap Motivasi. Sementara itu, untuk pengaruh langsung antara Pelatihan terhadap Motivasi dengan nilai C.R (critical ratio) sebesar 3,526 dan probability sebesar 0,000 (***) dimana nilai tersebut lebih kecil dari pada dari alpha 0,10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi. Selain itu, untuk pengaruh antara Pendidikan terhadap Kinerja Pelaut (crew) memperoleh nilai C.R (critical ratio) sebesar 1,093 dan dengan probability 0,389 yang lebih besar dari alpha 0,10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pelaut (crew). Selanjutnya untuk pengaruh Pelatihan terhadap terhadap Kinerja Pelaut (crew) dengan nilai C.R (critical ratio) sebesar -0,345 dengan probability0,730 yang lebih besar dari alpha 0,10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap Kinerja Pelaut (crew). Dan yang terakhir untuk pengaruh Motivasi terhadap terhadap Kinerja Pelaut (crew) memperoleh nilai C.R (critical ratio) sebesar 4,217 dengan probability0,000 (***) yang lebih kecil dari pada alpha 0,10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pelaut (crew).
90
D. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Pendidikan terhadap Motivasi Berdasarkan hasil hipotesis pada penelitian ini menunjukkan hasil bahwa Pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap Motivasi. Hasil hipotesis ini diperkuat oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kurniasari (2013) yang membuktikan bahwa pendidikan tidak berpengaruh terhadap motivasi. Sedangkan hasil hipotesis penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Septiana (2015) yang membuktikan bahwa pendidikan berpengaruh positif terhadap motivasi. Hal ini kemungkinan disebabkan bahwa pendidikan yang ditempuh atau diikuti oleh para pelaut (crew) kurang memberikan dorongan motivasi kepada para pelaut (crew) itu sendiri. Pendidikan tersebut hanya memprioritaskan pada teori-teori yang akan pergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan di atas kapal. Oleh karena itu, Pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap Motivasi. 2. Pengaruh Pelatihan terhadap Motivasi Berdasarkan hasil hipotesis pada penelitian ini adalah Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi. Hasil hipotesis ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Astuti et al (2014) yang membuktikan bahwa pelatihan berpengaruh positif terhadap motivasi. Namun temuan tersebut berlawanan dengan hasil penelitian Akhsa (2013) menemukan bahwa pelatihan tidak berpengaruh terhadap motivasi.
91
Hal ini kemungkinan disebabkan setelah mengikuti pelatihan pre-joining yang diselenggarakan oleh PT. Jasindo Duta Segara para pelaut (crew) menunjukkan motivasi yang kuat yang diwujudkan dengan semangat bekerja yang kuat ketika mereka bekerja di atas kapal. Oleh karena itu, Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi. 3. Pengaruh Pendidikan terhadap Kinerja Pelaut (crew) Berdasarkan hasil hipotesis pada penelitian ini adalah Pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pelaut (crew). Hasil hipotesis ini diperkuat olehpenelitian Widodo (2013) menemukan bahwa pendidikan tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Sedangkan hasil penelitian Wardono (2012) dan Simanjuntak (2015) menemukan bahwa Pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini kemungkinan disebabkan karena Pendidikan yang telah diikuti oleh para pelaut (crew) kurang mendukung dalam melaksanakan pekerjaan mereka, akan tetapi para pelaut (crew) tersebut tetap bekerja dengan maksimal sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh owner kapal sehingga tidak berpengaruh terhadap kinerja pelaut (crew). Oleh karena itu, pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pelaut (crew). 4. Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Pelaut (crew) Berdasarkan hasil hipotesis pada penelitian ini adalah Pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap Kinerja Pelaut (crew). Hasil hipotesis ini
92
diperkuat oleh penelitian Pakpahan, et al (2014) yang membuktikan bahwa pelatihan tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai.Namun hasil penelitian Nazar et al. (2014) menemukan bahwa pelatihan berpengaruh positif terhadap kinerja Hal ini kemungkinan disebabkan program pelatihanyang diikuti oleh para pelaut (crew)kurang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan saat ini misalnya kurangnya pelatihan yang diberikan dibidang teknologi yang sedang berkembang saat ini. Akan tetapi para pelaut (crew) tersebut tetap bekerja dengan maksimal sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh owner kapal sehingga tidak berpengaruh terhadap kinerja pelaut (crew).
Oleh karena itu, pelatihan tidak berpengaruh signifikan
terhadap terhadap kinerja pelaut (crew). 5. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pelaut (crew) Berdasarkan hasil hipotesis pada penelitian ini menunjukkan hasil bahwa Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pelaut (crew). Hasil hipotesis ini diperkuat oleh penelitian Nazar et al (2014) dan Tanujaya (2015) yang membuktikan bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Namun temuan tersebut berlawanan dengan hasil penelitian Dhermawan et al (2012) dan Mailisa (2014) menemukan bahwa motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan/pegawai. Hal ini kemungkinan disebabkan bahwa motivasi yang diberikan kepada para pelaut (crew) yang bekerja di PT. Jasindo Duta Segara telah membuat mereka bekerja secara sungguh-sungguh dan memiliki semangat bekerja yang kuat ketika mereka
93
bekerja di atas kapal milik owner yang berkebangsaan asing untuk mencapai tujuan perusahaan sehingga mempengaruhi kinerja pelaut (crew) PT. Jasindo Duta Segara. Oleh karena itu, motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pelaut (crew).