BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Objektif Penelitian Dalam deskripsi objek penelitian ini penulis menjabarkan tentang
gambaran umum beberapa perusahaan yang berdomisili di DKI Jakarta baik perusahaan terbuka maupun bukan perusahaan terbuka. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor internal yang bekerja pada perusahaan-perusahaan di DKI Jakarta. Adapun perusahaan yang dijabarkan berikut ini merupakan tempat pengambilan sampel dari penelitian. Sampel diambil dengan menggunakan metode convenience sampling. Berikut penulis sajikan tentang gambaran perusahaan –perusahaan tersebut, diantaranya: 1. PT. MNC Pictures MNC Pictures adalah Production House yang merupakan bagian group Media Nusantara Citra, sebuah group media terbesar di Indonesia. Dimana di dalamnya tergabung RCTI, MNCTV, GlobalTV, SINDO TV, Indovision, Okezone, Harian Seputar Indonesia, Majalah SINDO, Tabloid Genie, MNC Network, dan puluhan stasiun radio lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia. Sejak berdiri pada tahun 2005, MNC Pictures telah memproduksi beragam program dengan konten yang berkualitas dalam bentuk drama dan non drama yang meliputi film, film televisi, dan serial televisi / sinetron, variety show, reality show, musik, dokumenter dan magazine.
73
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
2. PT. Link Net Tbk Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Seruling Indah Permai pada tahun 1996 dan kemudian berubah nama menjadi PT Link Net pada tahun 2000. Perusahaan di bisnis awal terlibat dalam perdagangan barang dan jasa. Pada tahun 2000, Perusahaan bergeser lini bisnis untuk bidang teknologi informasi dan penyedia jasa internet serta jasa secara umum. Pada tahun 2011, Perusahaan mengembangkan lini bisnis. Untuk saat ini, garis Perusahaan jangkauan bisnis dari menyediakan layanan jaringan tetap kabel, layanan TV kabel bekerjasama dengan PT First Media Television, jasa konsultasi internet dan manajemen bisnis. Perusahaan adalah anggota dari PT First Media Tbk atau Kelompok Media Pertama. Perseroan mengoperasikan internet dan multimedia bisnis dalam mewujudkan visi dan misi dari Grup Media Pertama untuk menjadi perusahaan megamedia di Indonesia. Kemudian di pertengahan tahun 2014, Perusahaan mengambil langkah tegas untuk menjadi PT Link Net Tbk, perusahaan publik. Penawaran umum perdana saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia dimulai pada tanggal 2 Juni 2014. Sekarang, Perusahaan adalah penyedia mapan kecepatan tinggi layanan internet broadband televisi kabel dan di Indonesia beroperasi Hybrid berteknologi tinggi Fiber Coaxial ("HFC") sistem kabel dan mampu beroperasi 860 MHz layanan broadband dua arah. Pada tanggal 30 Juni 2014, Perusahaan memiliki lebih dari 1.312.970 rumah-lulus acros Jabodetabek, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), Bandung, Surabaya dan Bali.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
3. PT. Bank KEB Hana Indonesia PT Bank KEB Hana Indonesia (Bank KEB Hana), merupakan Bank hasil merger antara PT Bank Hana dengan PT Bank KEB Indonesia, Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (SK OJK) No. S-13/PB.12/2014 tanggal 11 Februari 2014 dan SK OJK No.13/KDK.03/2014 tanggal 27 Juni 2014.[2] Mengawali bisnis di Indonesia pada tahun 2007 dengan nama PT Bank Hana setelah mengakuisisi PT Bank Bintang Manunggal, yang pada saat itu memiliki asset sebesar Rp 300 milyar. Bank KEB Hana telah berhasil meningkatkan asset-nya hingga Rp 22 trilyun pada akhir Desember 2014. 4. PT. Bank Mandiri Persero Tbk. PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk. adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta, dan merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), digabungkan ke dalam Bank Mandiri. Bank Mandiri membentuk sebuah perusahaan baru yang diberi nama Mandiri Capital, merupakan modal ventura pertama yang berbasis teknologi di Indonesia. Mandiri Capital akan menanamkan modal ke bisnis-bisnis start-up yang berpotensi besar. Bank Mandiri (Persero) Tbk. menambah dua kantor cabang baru di di pulau Gili Trawangan dan Sengigi, Nusa Tenggara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
Barat (NTB). Penambahan kantor cabang ini dilakukan karena melihat prospek ekonomi yang bagus di sektor pariwisata. Dengan tambahan dua cabang baru itu, saat ini perseroan sudah memiliki 2.456 kantor cabang di seluruh Indonesia. Bank Mandiri menyediakan layanan perbankan bagi Pos Indonesia untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan kas. Melalui penyediaan layanan ini, Bank Mandiri akan mengelola kas Pos Indonesia seperti penyediaan likuiditas, penerimaan setoran dana, pengelolaan dana dan rekening, fasilitas cash management, serta layanan perbankan lain untuk pegawai dan mitra bisnis Pos Indonesia. Sinergi Bank Mandiri dengan Pos Indonesia telah menghasilkan banyak pengembangan bisnis, seperti pembentukan bank joint venture bersama-sama PT Taspen dengan nama Bank Mantap yang menjadi kendaraan untuk penyaluran kredit pensiunan. Mandiri dan Pos Indonesia juga berkolaborasi dalam mendukung kelancaran penyaluran PSKS melalui Layanan Keuangan Digital. Bahkan, untuk memudahkan transaksi keuangan masyarakat, sekitar 4.000 electronic data capture (EDC) Bank Mandiri telah ditempatkan di kantor pos yang berada di berbagai wilayah Tanah Air. Selain kerjasama tersebut, Bank Mandiri juga menyediakan layanan keuangan bagi pegawai dan pensiunan PT Pos Indonesia yang saat ini tercatat memiliki sekitar 26 ribu pegawai dan 16 ribu pensiunan. 5. PT. WOM Finance Tbk Perusahaan telah beberapa kali berganti nama. Semula adalah PT Jakarta Tokyo Leasing yang berdiri tahun 1982. Di tahun yang sama namanya berubah menjadi PT Fuji Semeru Leasing. Kemudian di tahun
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
1997 namanya berubah menjadi PT Wahana Ometraco Multiartha. Mulai tahun 2000, Perusahaan bertransformasi menjadi PT Wahana Ottomitra Multiartha yang dikenal juga dengan "WOM Finance" yang menyediakan pembiayaan untuk sepeda motor baru dan bekas, dengan mayoritas pembiayaan konsumen diberikan untuk sepeda motor merk Honda, Yamaha dan Suzuki. Tahun 2003, Perusahaan memasuki pasar modal dengan menerbitkan Obligasi I senilai Rp 300 miliar. Tahun 2004, WOM Finance menjadi perusahaan publik melalui Penawaran Umum Saham Perdana, pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Tahun 2006, WOM Finance menerbitkan Obligasi III senilai Rp 825 miliar. Karena kinerjanya yang cemerlang, WOM Finance memperoleh berbagai penghargaan bergengsi antara lain Multifinance Awards 2006 oleh Majalah Infobank dan Multifinance Awards 2007 oleh Majalah Investor. Obligasi IV senilai Rp 1 triliun kemudian diterbitkan kembali oleh WOM Finance pada tahun 2007. Di tahun yang sama, Perusahaan menduduki peringkat ketiga terbesar perusahaan pembiayaan sepeda motor dengan total asset Rp 4,8 triliun. WOM Finance telah membukukan lebih dari 1 juta pelanggan serta senantiasa memudahkan pelayanan dan meningkatkan kepuasan kepada para konsumen. Hal ini dicanangkan dengan program PeSAT (Pelayanan cepat, Syarat mudah, Aman dan Terpercaya). WOM Finance kini menuju layanan one day service dengan selalu memperbarui dan mempersiapkan infrastruktur yang tepat, khususnya di bidang teknologi informasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
6. PT Eka Boga Inti Pada tanggal 18 April 1985, HokBen pertama kali didirikan dibawah naungan PT. Eka Bogainti. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1985 di Jakarta oleh Hendra Arifin. Dengan restoran pertama berlokasi di Kebon Kacang, Jakarta Pusat. HokBen menyajikan makanan Jepang yang variatif, higienis, cepat saji dengan harga relatif terjangkau serta suasana yang nyaman. Hal ini menjadikan HokBen sebagai restoran dengan konsep “Japanese Fast Food” terbesar di Indonesia. Awalnya, HokBen di Jepang berbisnis makanan take away (pesan ambil/bawa pulang). Kini, Eka Bogainti memiliki penuh hak cipta atas merek merek HokBen. Sementara itu, usaha serupa dengan merek sama yang ada di Jepang sudah tidak ada lagi. Meski menawarkan masakan Jepang, kepemilikan merek HokBen adalah 100% dimiliki warga negara Indonesia. Pada tahun 1990 Hoka Hoka Bento pertama kali membuka restoran di luar Jakarta, yaitu di Bandung. Hingga kini terdapat 23 gerai di kota ini. Hoka Hoka Bento pertama kali membuka gerainya di Surabaya pada tahun 2005, dan hingga kini terdapat 13 cabang di Surabaya. Pada 2008 dibuka pula gerainya yang pertama di kota Malang. Pada tahun 2010 Hoka Hoka Bento mengembangkan sayapnya ke wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Bali. Setelah memiliki jaringan Call Center 500505 pada tahun 2007 dan layanan pesan online pada tahun 2008, HokBen menyediakan fasilitas drive thru di beberapa gerai restorannya pada tahun 2010, antara lain: Alam Sutera (Tangerang), BSD Square (Tangerang), Harapan Indah (Bekasi) dan Polisi Istimewa (Surabaya).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
7. PT. Mandiri Tunas Finance Pada tanggal 6 Februari 2009, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk resmi mengakuisisi 51% (lima puluh satu persen) saham PT Tunas Financindo Sarana. Saham yang diakuisisi oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah milik PT Tunas Ridean Tbk (26%) dan milik PT Tunas Mobilindo Parama (25%). PT Tunas Financindo Sarana pada awalnya didirikan pada tahun 1989 dengan nama PT Tunas Financindo Corporation, yang kemudian pada tahun 2000 berubah nama menjadi PT Tunas Financindo Sarana dengan brand "Tunas Finance". Setelah akuisisi saham oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, nama PT Tunas Financindo Sarana berubah menjadi PT Mandiri Tunas Finance dengan brand baru "Mandiri Tunas Finance". Saat ini PT Mandiri Tunas Finance memberikan solusi pembiayaan yang mudah, inovatif dan kompetitif bagi konsumen untuk memiliki mobil (baru dan bekas), sepeda motor (khusus daerah tertentu), dan kendaraan niaga baik untuk perorangan maupun korporasi. Sejak tahun 2009 sampai saat ini PT Mandiri Tunas Finance dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 51% (lima puluh satu persen) dan PT Tunas Ridean Tbk sebesar 49% (empat puluh sembilan persen). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan bank yang memiliki asset terbesar di Indonesia dan didukung oleh lebih dari 1.300 jaringan kantor di dalam dan luar negeri dalam menyediakan solusi keuangan yang menyeluruh bagi nasabah perorangan maupun perusahaan. Sedangkan PT Tunas Ridean Tbk adalah group perusahaan penyedia solusi otomotif terpadu yang terpercaya dan disegani serta merupakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
group otomotif independen terbesar di Indonesia. PT Tunas Ridean Tbk saat ini memegang penjualan otomotif merek Toyota, Daihatsu, BMW, Peugeot dan sepeda motor Honda, juga termasuk penjualan mobil bekas dan penyewaan kendaraan. Dengan dukungan kuat dan aliansi strategis antara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan PT Tunas Ridean Tbk serta hadirnya brand baru "Mandiri Tunas Finance", akan meningkatkan kemampuan PT Mandiri Tunas Finance untuk berkompetisi serta meningkatkan performa di masa yang akan datang dan menjadi perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor yang terbaik bagi konsumen. Sampai saat ini, PT Mandiri Tunas Finance memiliki jaringan cabang di 88 titik lokasi yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara Barat 8. Serasi Autoraya (Trac Astra) PT Serasi Autoraya (SERA) merupakan anak usaha PT Astra International Tbk. Sebagai bagian dari Astra, SERA mewarisi pengalaman dan terus mempertahankan posisi sebagai pemain yang terdepan, khususnya dalam bidang jasa layanan solusi transportasi terintegrasi, penjualan mobil seken dan solusi logistik. Ketiga lini bisnis tersebut memiliki aktivitas bisnis yang berbeda-beda dan terdiri dari beberapa brand: a. Solusi Transportasi Jasa layanan solusi transportasi beroperasi dibawah brand TRAC-Astra Rent a Car yang memberikan pelayanan jasa penyewaan kendaraan untuk korporasi (sewa jangka panjang)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
dan penyewaan kendaraan untuk personal (sewa jangka pendek). b. Penjualan Kendaraan Seken Bisnis penjualan kendaraan seken terdiri dari 2 bisnis, yaitu penjualan retail melalui mobil88 dan penjualan dengan sistem lelang melalui IBID-Balai Lelang Serasi. c. Solusi Logistik Jasa logistik berada dibawah brand SELOG yang memberikan pelayanan end-to-end kepada para pelanggan mulai dari logistics, shipping hingga jasa kurir. d. Transportasi Publik Transportasi publik merupakan bagian dari lini bisnis solusi transportasi, yaitu jasa taksi melalui brand O-RENZ Taxi yang beroperasi di Surabaya. 9. PT Bank Sinarmas Pada tahun 2005 PT. Sinar Mas Multiartha, Tbk yang merupakan Kelompok Usaha Sinar Mas yang berada di bawah kelompok usaha Financial Services mengambil alih PT. Bank Shinta Indonesia yang didirikan pada tahun 1989 yang memulai operasionalnya sejak Maret 1990. PT. Bank Shinta Indonesia mengalami perubahan nama menjadi Bank Sinarmas pada Desember 2006. Sebagai upaya untuk memenuhi arahan Bank Indonesia yaitu agar bank-bank umum segera menjadi perusahaan Go Public sehingga sebagian sahamnya dapat dimiliki oleh masyarakat umum, maka pada tahun 2010 setelah mendapatkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
pernyataan efektif dari otoritas yang berwenang, tepatnya pada tanggal 13 Desember Bank Sinarmas mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia sehingga meningkatkan struktur permodalan sebesar Rp. 160 miliar, dari sebelumnya Rp. 568 miliar menjadi Rp. 728 miliar. Sebagai bank swasta nasional, Bank Sinarmas secara konsisten mengembangkan pangsa pasarnya ditengah tantangan pasar yang sedang berkembang di Indonesia. Usaha dan inisitatif diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para nasabah dan masyarakat, maka kegiatan usaha yang awalnya pada pasar pembiayaan usaha kecil, menengah dan mikro berkembang pada pembiayaan konsumer dan komersial. Tuntutan fasilitas teknologi informasi yang serba canggih di masa kini dan masa depan menjadi tantangan perbankan untuk menyediakan layanan terbaik kepada masyarakat. Oleh karena itu tahun 2007 Bank Sinarmas memfasilitasi teknologi perbankan terintegrasi yang tidak terbatas ruang dan waktu yakni Phone Banking, Internet Banking, dan Automatic Teller Machine (ATM). Keperluan di bidang IT ini dari waktu ke waktu terus dikembangkan seiring dengan keperluan bisnis. 10. PT Tiga Pilar Sejahtera PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (TPSF) merupakan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2003 yang pada awalnya hanya bergerak di bisnis makanan (TPS Food). Sejalan dengan proses transformasi bisnis yang dimulai pada 2009, TPSF telah menjadi salah satu perusahaan yang termasuk dalam Indeks Kompas 100. Pada 2011, TPSF menjadi salah satu perusahaan yang termasuk dalam daftar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
“A List of the Top 40 Best Performing Listed Company” dari Majalah Forbes Indonesia dan pada 2012, TPSF mendapatkan penghargaan Indonesia Best Corporate Transformation dari Majalah SWA. Selain itu, TPSF juga dianugerahi penghargaan Asia’s Best Companies 2014 kategori Best Small Cap dari Finance Asia dan termasuk dalam daftar 20 Rising Global Stars dari Forbes Indonesia pada 2014. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk hadir dalam industri makanan dengan kesadaran bahwa industri ini harus dihadapi dengan inovasi dan penciptaan produk yang berkualitas serta berdaya saing tinggi. Dalam upaya mengukuhkan keberadaan Perusahaan, perusahaan memposisikan diri untuk menjadi Perusahaan pengolahan pangan dengan teknologi modern. Diiringi dengan komitmen yang kuat dan inovasi yang dijalankan secara berkelanjutan, kontribusi Perusahaan terhadap perolehan industri akan semakin meningkat. Perusahaan berkomitmen untuk menghasilkan produk bermutu tinggi yang senantiasa perusahaan lakukan dengan sepenuh hati. Setiap langkah menjadi rekam jejak sejarah Perusahaan yang membingkai komitmen perusahaan dalam menghadirkan produkproduk berkualitas. Kini saatnya, untuk tetap memantapkan langkah dan menyongsong tantangan yang membentang dengan penuh percaya diri. Selama tiga tahun terakhir, sejalan dengan proses transformasi bisnis yang dicanangkan pada akhir tahun 2009, TPSF telah berkembang pesat dengan kombinasi akuisisi dan pola pertumbuhan internal. Dengan komitmen untuk meningkatkan nilai perusahaan dari waktu ke waktu, kedua teknik tersebut sejauh ini mampu meningkatkan masa hidup
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
perusahaan serta meningkatkan kontribusinya terhadap pembangunan Indonesia. Proses Transformasi Bisnis secara berkelanjutan dilaksanakan dengan senantiasa menumbuhkan daya saing perusahaan menuju kepada performance terbaik. 11. PT Astra Honda Motor PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down). Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia. Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2001 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan. Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 4 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading. Pabrik ke 3 berlokasi di kawasan MM
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85
2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 4 berlokasi di Karawang. Pabrik ke 4 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2014. Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 5.8 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 50 juta pada tahun 2015. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. 12. PT Nestle Nestlé Indonesia adalah anak perusahaan Nestlé S.A., yang berpusat di Vevey, Swiss, dan telah beroperasi selama hampir 150 tahun. Sebagai perusahaan gizi, kesehatan dan keafiatan terkemuka di dunia, Nestlé mulai beroperasi di Indonesia tahun 1971. Nestlé Indonesia kini mempekerjakan lebih dari 3.300 karyawan dan mengoperasikan 4 pabrik yaitu Pabrik Kejayan di Jawa Timur untuk mengolah produk susu seperti Dancow dan Bear Brand, Pabrik Panjang di Lampung untuk mengolah kopi instan Nescafé, Pabrik Cikupa di Banten untuk memproduksi produk kembang gula Fox's, Polo dan Crunch, serta Pabrik Karawang di Jawa Barat untuk memproduksi Dancow, Milo dan Cerelac. Moto Nestlé "Good Food, Good Life" menggambarkan komitmen Nestlé untuk senantiasa memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan produk-produk yang memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu makanan dan minuman yang berkualitas, bergizi, aman untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
dikonsumsi, serta lezat rasanya. 13. PT Sayap Mas Utama WINGS Corporation didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia. Selama lima puluh tahun terakhir perusahaan ini telah berkembang dari sebuah industri rumah kecil menjadi pemimpin pasar (market leader) yang mempekerjakan ribuan orang dengan pabrik-pabrik berlokasi di Jakarta dan Surabaya. Tujuan WINGS Corporation adalah memproduksi produk-produk berkualitas internasional dengan harga ekonomis. Produksi pertama Wings dimulai dengan pembuatan sabun cuci hijau buatan tangan. Dengan produk ini Wings berhasil menembus pasar kompetitif pada akhir 1940-an. Segera setelah itu, mereka memperkenalkan sebuah produk baru - krim deterjen yang sangat membantu
kebutuhan
toileteries
rumah
tangga.
Seiring
dengan
perkembangan Wings yang begitu pesat, maka pabrik kedua PT. Sayap Mas Utama, dibangun di Jakarta. Wings menghasilkan produk antara lain toilet sabun, bedak dan bar deterjen, floorcleaners, pelembut kain, dan pembalut untuk market di seluruh Indonesia dan sekitarnya. Sedangkan pabrik ketiga PT. Lionindo Jaya dibangun di Jakarta bersama-sama dengan Lion Corporation Jepang untuk memproduksi merek seperti Emeron, Halaman Satu, Ciptadent, dan Mama. Produk mereka termasuk shampoo, shower gel, produk perawatan kulit, pasta gigi, dan mencuci piring cair. Dengan kekuatan yang dimilikinya, WINGS mencoba berekspansi dengan mengekspor produk ke beberapa negara di dunia, dari Nigeria sampai Filipina. Wings telah berinvestasi baik integrasi hulu dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
hilir. Sehingga memungkinkan bagi mereka menghasilkan secara konsisten produk-produk berkualitas dengan biaya lebih rendah berupa harga jual yang lebih rendah dibanding pesaingnya. 14. PT Samsung Electronics Samsung adalah perusahaan pembuat perangkat elektronika terbesar
di
dunia
dan
berkantor
pusat
di Seocho
Samsung
Town di Seoul, Korea Selatan . Perusahaan ini adalah perusahaan Korea Selatan yang terbesar dan merupakan ikon dari Samsung Group, yang merupakan konglomerasi terbesar di Korea Selatan. Samsung Electronics adalah pemimpin pangsa pasar di dunia untuk lebih dari 60 produk. Samsung Group dibentuk pada 1938 oleh Lee Byung-chul (1910-1987). Pada 1951, perusahaan ini berubah menjadi Samsung Corporation. Samsung Electronics dibentuk pada 1969 di Daegu, Korea Selatan dengan nama Samsung Electric Industries yang pada mulanya memproduksi perangkat elektronik seperti TV, kalkulator, kulkas, pendingin ruangan dan mesin cuci. Pada 1981, perusahaan ini telah memproduksi lebih dari 10 juta TV hitam-putih. Pada 1988, perusahaan ini bergabung dengan Samsung Semiconductor & Communications. 15. PT. BCA Finance PT BCA Finance berdiri pada tahun 1981 dengan nama PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation (CSML). Pada awal berdirinya, pemegang saham Perusahaan adalah PT Bank Central Asia dan Japan Leasing Corporation. Saat itu Perusahaan masihmemfokuskan usaha pada pembiayaan komersial, seperti pembiayaan mesin-mesin produksi, alat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
berat
dan
transportasi.
Keuangan Republik
Berdasarkan
Indonesia
No.
Surat
Keputusan
Menteri
441/KMK.017/1995
tanggal
14 September 1995 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-034/KM.5/2006 tanggal 20 Februari 2006, Perusahaan memperoleh pembaharuan mengenai izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan sehingga Perusahaan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai lembaga pembiayaan yang meliputi pembiayaan konsumen, kegiatan sewa guna usaha, anjak piutang, dan usaha kartu kredit. Selanjutnya pada tahun 2001 PT Central Sari Metropolitan Leasing berubah nama menjadi PT Central Sari Finance (CSF), diikuti dengan perubahan kepemilikan saham, dimana PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) menjadi pemegang saham mayoritas, serta perubahan fokus usaha menjadi pembiayaan kendaraan bermotor, khususnya roda empat atau lebih. Terakhir, Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.C-08091 HT.01.04.TH.2005, maka per tanggal 28 Maret 2005 PT Central Sari Finance telah berubah nama menjadi PT BCA Finance. Seiring dengan perubahan nama tersebut, pertumbuhan BCA Finance pun semakin melesat tajam. Hal ini tercermin dari terus meningkatnya jumlah pelepasan pembiayaan baru dan total asset kelolaan secara signifikan. Prestasi ini tidak terlepas dari dukungan penuh yang diberikan oleh Perusahaan induk kami yaitu PT Bank Central Asia, Tbk. Dalam bidang pembiayaan, sampai dengan saat ini Perusahaan masih tetap fokus di sektor pembiayaan mobil. Dari waktu ke waktu BCA Finance berupaya secara terus menerus untuk meningkatkan market share
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
Perusahaan, baik dengan penerapan strategi yang tepat, melakukan ekspansi pembukaan cabang-cabang baru maupun dengan senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada paracustomernya. Perusahaan telah memiliki jaringan usaha yang relatif luas yang tersebar di berbagai kota besar di seluruh Indonesia. 16. PT. Aqua Golden Missisipi PT
Aqua
Golden
Mississippi
didirikan
pada
tahun 1973 di Indonesia. Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai Pertamina pada awal tahun 1970-an dan pegawai Petronas pada awal dekade 1980-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan. Ia dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses air minum dalam kemasan di Bangkok, Thailand. Ia meminta adiknya, Slamet Utomo untuk magang di Polaris, sebuah perusahaan AMDK yang ketika itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand. Tidak mengherankan bila pada awalnya produk Aqua menyerupai Polaris mulai dari bentuk botol kaca, merek mesin pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air, karena di Indonesia sama sekali tidak ada. Atasan Tirto, Ibnu Sutowo juga mengatakan:"Aneh Tirto iki, banyu banjir kok diobokke dalam botol". Tirto mendirikan pabrik pertamanya di Pondok Ungu, Bekasi, dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
menamai pabrik itu PT Golden Mississippi dengan kapasitas produksi enam juta liter per tahun. Tirto sempat ragu dengan nama PT Golden Mississippi yang meskipun cocok dengan target pasarnya, ekspatriat, namun terdengar asing di telinga orang Indonesia. Sebelum bernama Aqua, dahulu bernama Puritas (nama lain dari Pure Artesian Water), yang berlogo daun semanggi. Tetapi, Eulindra Lim, mengusulkan untuk menggunakan nama Aqua karena cocok terhadap imej air minum dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Ia setuju dan mengubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua, karena kata Puritas sulit diucapkan. Dua tahun kemudian, produksi pertama Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp. 75, hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai Rp.46/liter. Pada tahun 1982, Tirto mengganti bahan baku (air) yang semula berasal dari sumur bor ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri (self-flowing spring) karena dianggap mengandung komposisi mineral alami yang kaya nutrisi seperti kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan sodium. Willy Sidharta, sales dan perakit mesin pabrik pertama Aqua, merupakan orang pertama yang memperbaiki sistem distribusi Aqua. Ia memulai dengan menciptakan konsepdelivery door to door khusus yang menjadi cikal bakal sistem pengiriman langsung Aqua. Konsep pengiriman menggunakan kardus-kardus dan galon-galon menggunakan armada yang didesain khusus membuat penjualan Aqua secara konsisten menanjak hingga akhirnya angka penjualan Aqua mencapai dua triliun rupiah pada tahun 1985. Pada tahun 1984, pabrik Aqua kedua didirikan di Pandaan, Jawa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
91
Timur sebagai upaya mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut. Setahun kemudian, terjadi pengembangan produk Aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini membuat produk Aqua menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi. Pada tahun 1995, Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in-line di
pabrik Mekarsari.
Pemrosesan air
dan
pembuatan kemasan Aqua dilakukan bersamaan. Hasil sistem in-line ini adalah botol Aqua yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih higienis. Pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru, Lisa Tirto sebagai pemilik PT Aqua Golden Mississipi sepeninggal suaminya Tirto Utomo, menjual sahamnya kepada Grup Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut dianggap tepat setelah beberapa cara pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan Aqua dari ancaman pesaing baru. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan Aqua sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia. Pada tahun 2000, bertepatan dengan pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua 17. PT. Mitra Adi Perkasa Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) didirikan tanggal 23 Januari 1995 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1995. Kantor pusat MAPI terletak di Sahid Sudirman Center lt. 29 Jl. Jend. Sudirman kav. 86 Jakarta 10220. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Mitra Adiperkasa Tbk (29/05/2015) adalah PT Satya Mulia Gema
http://digilib.mercubuana.ac.id/
92
Gemilang (56,00%). Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MAPI meliputi perdagangan, jasa, manufaktur, transportasi, pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan, peternakan dan pertambangan. Kegiatan utama MAPI adalah bergerak di bidang perdagangan eceran, pakaian, sepatu, asesoris, tas dan peralatan olahraga di lebih dari 1.800 toko/outlet yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Medan, Makassar, Batam, Manado dan kota-kota lainnya di Indonesia. Ijin distribusi merek (toko) yang dimiliki oleh MAPI, diantaranya: The Athlete’s Foot (toko eceran), Adidas, Nine West, Wilson, Speedo, Kipling, Bandai, Oshkosh B’Gosh, H2O, Next, Airwalk, Rockport, Nautica, Lacoste, Barbie, Diadora, Wallis, Miss Selfridge, Dorothy Perkins, Topman, Topshop, US Kids Golf, Converse, Walt Disney dan Pandora. Adapun ijin distribusi merek (toko) yang dimiliki MAPI melalui anak usaha, antara lain: penjualan retail (Marks & Spencer, Zara, Zara Home, Massimo Dutti, Pull & Bear, Carter’s OshKosh B’gosh, Blanco, Camper, Linea, Payless Shoesource, Stradivarius, Bershka, Spanx, Alpure H2O, Crabtree & Evelyn, Brooks Brothers, Sephora, Penshoppe, Gildan, Camaieu dan Cotton On), departemen store (Sogo, Lotus, Debenhams, Seibu, Alun-alun Indonesia, Galeries Lafayette dan Foodhall), kafe dan restoran (Chatter Box, Starbucks, Pizza Marzano, Burger King, Cold Stone Creamery, Krispy Kreme, Paul Bakery & Resto dan Genki Sushi), toko buku (Kinokuniya Book Store) dan lain-lain (Sunter Mall). Pada tanggal 29 Oktober 2004, MAPI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum
http://digilib.mercubuana.ac.id/
93
Perdana Saham MAPI (IPO) kepada masyarakat sebanyak 500.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp625,per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 Nopember 2004. 18. PT Indonusa Telemedia (Transvision) Pesatnya perkembangan teknologi di Indonesia memunculkan banyak media informasi yang beredar di masyarakat, salah satunya adalah media televisi berbayar. Menurut Media Partners Asia, Indonesia adalah salah satu negara di Asia Pasifik yang memiliki rata-rata pertumbuhan pengguna TV Berlangganan terbesar yakni 26,7% di kisaran 2011 - 2016. Transvision Lahir dari sinergi 2 kekuatan terbaik di Indonesia dalam Infrastruktur Telekomunikasi dan Media membentuk Transvision. Pada tanggal 8 Oktober 2013, dilakukan Sinergi Bisnis kepemilikan TelkomVisionantara CT
Corpora dan Telkom.
Dengan
bersinerginya dua korporasi besar tersebut diharapkan Transvision dapat menjadi pemimpin dalam industri TV Berlangganan. Mewarisi tradisi perusahaan terbaik, mengedepankan sikap kerja keras, kerja cerdas, komitmen, dan sikap berpacu memberikan kontribusi yang luar biasa untuk menghasilkan sebuah mahakarya yang indah.Transvision TV Berlangganan terbaik di Indonesia yang mengedepankan kepuasan pelanggan serta pelayanan prima memastikan bahwa sajian tayangan istimewa yang diberikan menggunakan teknologi terdepan. Hadir berbeda, kini Transvision memperkuat ragam tontonan berkelas dan berkualitas bagi segment kelas atas, dengan menghadirkan channel berita CNN
http://digilib.mercubuana.ac.id/
94
Indonesia HD, Golf channel HD dan beIN Sport 3 HDdengan kualitas gambar super tajam. Diperkaya dengan 45 channel High Definition terbaik,
channel
eksklusif,
channel
inhouse
&
channel
anak
terlengkap yang hadir dalam pilihan paket istimewa mulai daripaket Premium Diamond+. Dengan semangat transformasi dan inovasi, ke depan Transvision yakin akan terus melakukan yang terbaik dalam memberikan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama dan menjadi TV Berlangganan terbaik bagi keluarga Indonesia. 19. PT Indomobil Finance Indonesia PT Indomobil Finance Indonesia ("Perseroan") adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis jasa pembiayaan kendaraan bermotor dan alat berat dengan bentuk pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan anjak piutang yang didirikan pada tahun 1993. Pada tahun 2003, setelah pengambilalihan saham Marubeni Corporation oleh Indomobil Grup maka Perseroan mengubah namanya menjadi PT Indomobil Finance Indonesia. Melalui strategi bisnis yang terus diselaraskan dengan tuntutan perkembangan iklim usaha, Perseroan tetap menjaga komitmen untuk menjadi perusahaan pembiayaan yang handal dan terpercaya di Indonesia. PT. Indomobil Finance Indonesia adalah perusahan yang bergerak dalam bisnis jasa pembiayaan kendaraan bermotor dan alat berat dengan bentuk pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan anjak piutang. Kemudian, sesuai dengan Peraturan Jasa Keuangan Nomor 29/POJK.05/2014 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan dimana kegiatan usaha Perseroan adalah:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
95
a. Pembiayaan Investasi b. Pembiayaan Modal Kerja c. Pembiayaan Multiguna d. Sewa operasi (Operation lease) dan/atau kegiatan berbasis fee sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan di sektor jasa keuangan. e. Melaksanakan kegiatan usaha pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. 20. PT Indofood Sukses Makmur Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No.249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari
Menteri
kehakiman Republik Indonesia
berdasarkan
Surat
Keputusan No.C2-2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam. Berita Negara Republik Indonesia No.12 tanggal 11 Februari 1992, Tambahan No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta. PT Indofood CBP Sukses Makmur
http://digilib.mercubuana.ac.id/
96
Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan pada bulan Mei 1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan salah satu cabang dari PT Sanmaru Food Manufcturing Company Ltd. yang berpusat di Jakarta dan mulai beroperasi pada bulan Oktober 1992. Pada saat itu jumlah karyawan yang ada sebanyak 200 orang. Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak,Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal. 21. PT Bank Sinarmas Pada tahun 2005 PT. Sinar Mas Multiartha, Tbk yang merupakan Kelompok Usaha Sinar Mas yang berada di bawah kelompok usaha Financial Services mengambil alih PT. Bank Shinta Indonesia yang didirikan pada tahun 1989 yang memulai operasionalnya sejak Maret
http://digilib.mercubuana.ac.id/
97
1990. PT. Bank Shinta Indonesia mengalami perubahan nama menjadi Bank Sinarmas pada Desember 2006. Sebagai upaya untuk memenuhi arahan Bank Indonesia yaitu agar bank-bank umum segera menjadi perusahaan Go Public sehingga sebagian sahamnya dapat dimiliki oleh masyarakat umum, maka pada tahun 2010 setelah mendapatkan pernyataan efektif dari otoritas yang berwenang, tepatnya pada tanggal 13 Desember Bank Sinarmas mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia sehingga meningkatkan struktur permodalan sebesar Rp. 160 miliar, dari sebelumnya Rp. 568 miliar menjadi Rp. 728 miliar. Sebagai bank swasta nasional, Bank Sinarmas secara konsisten mengembangkan pangsa pasarnya ditengah tantangan pasar yang sedang berkembang di Indonesia. Usaha dan inisitatif diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para nasabah dan masyarakat, maka kegiatan usaha yang awalnya pada pasar pembiayaan usaha kecil, menengah dan mikro berkembang pada pembiayaan konsumer dan komersial. Tuntutan fasilitas teknologi informasi yang serba canggih di masa kini dan masa depan menjadi tantangan perbankan untuk menyediakan layanan terbaik kepada masyarakat. Oleh karena itu tahun 2007 Bank Sinarmas memfasilitasi teknologi perbankan terintegrasi yang tidak terbatas ruang dan waktu yakni Phone Banking, Internet Banking, dan Automatic Teller Machine (ATM). Keperluan di bidang IT ini dari waktu ke waktu terus dikembangkan seiring dengan keperluan bisnis. 22. PT Adi Sarana Armada Tbk PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA Rent), salah satu perusahaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
98
layanan transportasi terbesar di Indonesia yang menyediakan jasa penyewaan kendaraan untuk korporasi, transportasi logistik, serta layanan pengemudi. Awalnya, ASSA Rent dirintis pada tahun 2003 dengan armada awal sejumlah 819 kendaraan di bawah nama Adira Rent. Pada bulan Oktober 2010, perusahaan resmi berganti nama menjadi ASSA Rent, dengan komitmen utama untuk senantiasa menyediakan kualitas layanan terbaik dan menjadi “Trusted Partner in Transportation Services”. Seiring perkembangan usaha yang pesat, kini ASSA Rent mengelola lebih dari 16.000 kendaraan dan 2.800 pengemudi, yang melayani lebih dari 1.000 perusahaan di Indonesia. ASSA Rent juga telah memerluas wilayah layanan ke hampir semua kota besar utama dan memberikan jaminan kelancaran operasional melalui 44 jaringan di seluruh Indonesia, lebih dari 690 bengkel perbaikan resmi, dengan didukung layanan 24 jam. 23. PT. Bank Agris Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Finconesia (“Finconesia”) sesuai dengan peraturan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep. 792/MK/IV/12/1970 tanggal 7 Desember 1970 dan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 85 tanggal 13 Nopember 1973 juncto Akta Perubahan No. 315 tanggal 29 Maret 1974. Finconesia merupakan lembaga keuangan yang pada saat itu sahamnya dipegang oleh PT Bank Negara Indonesia 1946, The Nomura Securities Co. Ltd, Barclays Bank International Limited, Manufactures Hanover International Finance Corporation, The Mitsui Bank Ltd, Banque Francaise Du Commerce Exterieur dan Commerzbank Aktiengesellchaft. Pada tahun
http://digilib.mercubuana.ac.id/
99
1993, Finconesia berubah dari lembaga keuangan menjadi Bank Umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 442/KMK.017/1993 tanggal 9 Maret 1993 sehingga nama Finconesia berubah menjadi PT Bank Finconesia (“Bank Finconesia”). Nama Bank Finconesia resmi berubah namanya menjadi PT Bank Agris berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.146 tanggal 18 Juli 2008 yang dibuat di hadapan Sutjipto, SH, M.Kn, Notaris di Jakarta dan telah diumumkan dalam SK Menkumham No. AHU-45703. AH.01.02 tahun 2008, tanggal 29 Juli 2008 (Akta No. 146/2008) yang juga merupakan penyesuaian atas Undang-undang No. 40 Tahun 2007 (“UUPT”). Pada tahun 2014, Bank Agris telah melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering / IPO) dan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian Bank Agris telah menjadi perusahaan terbuka dengan nama PT Bank Agris Tbk. Pada tahun 2015 Perseroan melaksanakan penawaran umum terbatas I (PUT I).
B.
Karakteristik Umum Responden Penelitian Responden yang menjadi objek penelitian ini adalah auditor internal
yang bekerja di perusahaan yang berdomisili di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang dikirimkan kepada responden dimulai dari tanggal 1 November 2016 sampai dengan 16 November 2016. Kuesioner disebar menggunakan google form melalui media sosial Linked.in dan Komunitas Internal Audit Club dalam forum. Total keseluruhan kuesioner yang mendapat tanggapan adalah sebanyak 100 kuesioner. Berikut
http://digilib.mercubuana.ac.id/
100
penulis sajikan data hasil dari penyebaran kuesioner yang berisi profil responden yang meliputi Jenis Kelamin, Usia, Tingkat Pendidikan, dan Masa Kerja yang dapat dilihat dalam Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Data Responden
NO URAIAN FREKUENSI 1 Jenis Kelamin Laki-laki 81 Perempuan 19 Total 100 2 Usia 21 - 25 Tahun 14 26 - 30 Tahun 62 > 30 Tahun 24 Total 100 3 Pendidikan SMA/SMK 1 Sarjana (S1) 98 Pasca Sarjana (S2) 1 Total 100 4 Masa Kerja < 1 Tahun 6 1 - 3 Tahun 48 3 - 5 Tahun 30 > 5 Tahun 16 Total 100 Sumber : Data Primer
% 81% 19% 100% 14% 62% 24% 100% 1% 98% 1% 100% 6% 48% 30% 16% 100%
Data tersebut di atas merupakan data primer dalam penelitian ini. Berdasarkan data tersebut di atas maka dapat dilihat bahwa responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yang terdiri dari responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 81 orang atau 81% dari jumlah responden dan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 19 orang atau sebesar 19% dari jumlah responden. Responden yang berusia 21 sampai dengan 25 tahun sebanyak 14 orang atau sebesar 14%, yang berusia 26 sampai dengan 30 tahun sebanyak 62 orang atau sebesar 62%, dan yang berusia lebih dari 30 tahun sebanyak 24 orang atau sebesar 24%. Jika dilihat dari tingkat pendidikannya maka responden yang memiliki tingkat pendidikan SMA/SMK sebanyak 1 orang atau
http://digilib.mercubuana.ac.id/
101
sebesar 1%, untuk responden yang mempunyai tingkat pendidikan Sarjana Strata satu (S1) sebanyak 98 orang atau sebesar 98%, dan untuk responden yang mempunyai tingkat pendidikan Doktor (S3) sebanyak 1 orang atau sebesar 1%. Dilihat dari tingkat pendidikannya maka responden mayoritas memiliki tingkat pendidikan Strata Satu (S1). Berdasarkan lamanya bekerja atau masa kerja di perusahaan tempat mereka bekerja sekarang bervariasi yaitu, masa kerja kurang dari 1 tahun sebanyak 6 orang atau sebesar 6%, untuk masa kerja 1 sampai dengan 3 tahun sebanyak 48 orang atau sebesar 48%, untuk masa kerja 3 sampai dengan 5 tahun sebanyak 30 orang atau sebesar 30%, dan untuk masa kerja lebih dari 5 tahun sebanyak 16 orang atau sebesar 16% dari jumlah responden.
C.
Metode Analisis Data
C.1. Uji Statistik Deskriptif Standar deviasi merupakan cerminan dari rata-rata penyimpangan data dari mean, standar deviasi dapat menggambarkan seberapa jauh bervariasinya data. Jika nilai standar deviasi jauh lebih besar dibandingkan dengan mean, maka nilai mean merupakan representasi yang buruk dari keseluruhan data. Sedangkan jika nilai deviasi sangat kecil dibandingkan nilai mean, maka nilai mean dapat digunakan sebegai representasi dari keseluruhan data.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
102
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif
Sumber : Hasil Output SPSS 23.0 Dari hasil uji statistik deskriptif mengenai gaya hidup auditor menunjukan nilai minimum jawaban sebesar 3 sampai dengan nilai maksimum jawaban sebesar 5 dengan menghasilkan nilai rata-rata (mean) sebesar 3,67 dan standar deviasi (nilai aktual) sebesar 0,62. Dilihat dari standar deviasinya yang lebih kecil dari nilai rata-rata (mean), maka dapat disimpulkan nilai rata-rata dapat digunakan sebagai representasi dari keseluruhan data. Dengan demikian sampel yang digunakan bersifat homogen, dimana kuesioner yang dibagikan sudah tepat penyebarannya kepada responden yang memahami butir-butir pertanyaan yang ada mengenai gaya hidup auditor. Dari hasil uji statistik deskriptif mengenai imbalan moneter nilai yang diterima auditor, menunjukan nilai minimum jawaban sebesar 3 sampai dengan nilai maksimum jawaban sebesar 4 dengan menghasilkan nilai rata-rata (mean) sebesar 3,67 dan standar deviasi (nilai aktual) sebesar 0,34. Dilihat dari standar deviasinya yang lebih kecil dari nilai rata-rata (mean), maka dapat disimpulkan nilai rata-rata dapat digunakan sebagai representasi dari keseluruhan data. Dengan demikian sampel yang digunakan bersifat homogen, dimana kuesioner yang dibagikan sudah tepat penyebarannya kepada responden yang memahami butirbutir pertanyaan yang ada mengenai imbalan moneter yang diterima auditor.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
103
Dari hasil uji statistik deskriptif mengenai gaya kepemimipinan, menunjukan nilai minimum jawaban sebesar 3 sampai dengan nilai maksimum jawaban sebesar 4 dengan menghasilkan nilai rata-rata (mean) sebesar 3,51 dan standar deviasi (nilai aktual) sebesar 0,33. Dilihat dari standar deviasinya yang lebih kecil dari nilai rata-rata (mean), maka dapat disimpulkan nilai rata-rata dapat digunakan sebagai representasi dari keseluruhan data. Dengan demikian sampel yang digunakan bersifat homogen, dimana kuesioner yang dibagikan sudah tepat penyebarannya kepada responden yang memahami butir-butir pertanyaan yang ada mengenai gaya kepemimpinan. Dari hasil uji statistik deskriptif mengenai kinerja auditor, menunjukan nilai minimum jawaban sebesar 3 sampai dengan nilai maksimum jawaban sebesar 4 dengan menghasilkan nilai rata-rata (mean) sebesar 3,32 dan standar deviasi (nilai aktual) sebesar 0,40. Dilihat dari standar deviasinya yang lebih kecil dari nilai rata-rata (mean), maka dapat disimpulkan nilai rata-rata dapat digunakan sebagai representasi dari keseluruhan data. Dengan demikian sampel yang digunakan bersifat homogen, dimana kuesioner yang dibagikan sudah tepat penyebarannya kepada responden yang memahami butir-butir pertanyaan yang ada mengenai kinerja auditor internal di Jakarta.
C.2.
Pengujian Instrumen Sebelum dilakukannya proses penelitian lebih lanjut setelah kuesioner
dikumpulkan dan disusun berdasarkan tabulasi, maka perlu dilakukan pengujian instrumen, hal ini dipandang penting dimana bila item yang disusun dinyatakan tidak valid, maka instrumen tersebut dibatalkan atau dikeluarkan dalam proses
http://digilib.mercubuana.ac.id/
104
penelitian selanjutnya. Pengujian akan dilakukan dengan pengujian validitas dan uji reliabiltas. 1.
Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang berupa
kuesioner dapat mengukur dengan cermat atau tidak. Suatu instrument pertanyaan akan dinyatakan valid jika nilai corrected item total correlation (r hitung) lebih besar dari r tabel (Ghozali, 2013). Penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5%. Nilai r tabel dapat ditentukan menggunakan tabel korelasi product moment. Nilai df merupakan jumlah sebagian sample dalam penelitian ini yaitu sebesar 100 sampel (df=100-2). Dengan demikian nilai r tabel sebesar 0,1966 dengan ketentuan apabila hasil r hitung > r tabel (0,1966) = valid, atau apabila r hitung < r tabel (0,1966) = tidak valid.
a. Uji Validitas Variabel Gaya Hidup Auditor (X1). Tabel 4.3 Validitas Variabel Gaya Hidup (X1)
Indikator VARX1.1 VARX1.2 VARX1.3 VARX1.4 VARX1.5
Korelasi (r hitung) 0,717 0,391 0,866 0,780 0,914
Probabilitas Korelasi Keterangan (r tabel) 0,1966 Valid 0,1966 Valid 0,1966 Valid 0,1966 Valid 0,1966 Valid
Sumber : Pengolahan data dengan program SPSS versi 23.0
Dari tabel di atas menunjukan bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel gaya hidup (X1) adalah valid, karena r hitung setiap pertanyaan lebih besar dari r-tabel. Maka dapat ditarik kesimpulan setiap butir
http://digilib.mercubuana.ac.id/
105
pertanyaan valid untuk dapat digunakan dalam proses pengujian hipotesis.
b. Uji Validitas Imbalan Moneter (X2) Tabel 4.4 Validitas Variabel Imbalan Moneter (X2) Korelasi Probabilitas Korelasi Indikator Keterangan (r hitung) (r tabel) VARX1.1 0,282 0,1966 Valid VARX1.2 0,641 0,1966 Valid VARX1.3 0,649 0,1966 Valid VARX1.4 0,689 0,1966 Valid VARX1.5 0,322 0,1966 Valid Sumber : Pengolahan data dengan Program SPSS versi 23.0 Dari tabel di atas menunjukan bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel imbalan moneter (X2) adalah valid, karena r hitung setiap pertanyaan lebih besar dari r-tabel. Maka dapat ditarik kesimpulan setiap butir pertanyaan valid untuk dapat digunakan dalam proses pengujian hipotesis.
c. Uji Validitas Gaya Kepemimipinan (X3) Tabel 4.5 Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan (X3) Korelasi Probabilitas Korelasi Indikator Keterangan (r hitung) (r tabel) VARX1.1 0,515 0,1966 Valid VARX1.2 0,785 0,1966 Valid VARX1.3 0,785 0,1966 Valid VARX1.4 0,551 0,1966 Valid VARX1.5 0,514 0,1966 Valid Sumber : Pengolahan data dengan program SPSS versi 23.0 Dari tabel di atas menunjukan bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel gaya kepemimpinan (X3) adalah valid, karena r hitung setiap
http://digilib.mercubuana.ac.id/
106
pertanyaan lebih besar dari r-tabel. Maka dapat ditarik kesimpulan setiap butir pertanyaan valid untuk dapat digunakan dalam proses pengujian hipotesis.
d. Uji Validitas Kinerja Auditor Tabel 4.6 Validitas Variabel Kinerja Auditor (Y) Korelasi Probabilitas Korelasi Indikator Keterangan (r hitung) (r tabel) VARY.1 0,687 0,1966 Valid VARY.2 0,586 0,1966 Valid VARY.3 0,633 0,1966 Valid VARY.4 0,720 0,1966 Valid VARY.5 0,681 0,1966 Valid Sumber : Pengolahan data dengan program SPSS versi 23.0 Dari tabel di atas menunjukan bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel kinerja auditor (Y) adalah valid, karena r hitung setiap pertanyaan lebih besar dari r-tabel. Maka dapat ditarik kesimpulan setiap butir pertanyaan valid untuk dapat digunakan dalam proses pengujian hipotesis.
2.
Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengukur konsistensi dari instrumen
pengukur dalam mengukur gejala yang sama pada kesempatan yang berbeda. Uji reliabilitas dilakukan dengan metode Cronbach Alpha. Angka Cronbach Alpha pada kisaran N = 100 yaitu sebesar 0,1966 dan nilai signifikansi sebesar 5%. Apabila nilai cronbach’s alpha () suatu variabel lebih atau sama dengan 0,1966 maka indikator yang digunakan oleh variabel tersebut reliabel, sedangkan nilai cronbach’s alpha () suatu variabel < 0,1966 maka indikator yang digunakan oleh
http://digilib.mercubuana.ac.id/
107
variabel tersebut tidak reliabel.
a. Uji Reliabilitas Gaya Hidup Auditor (X1) Tabel 4.7 Reliabilitas Variabel Gaya Hidup Auditor (X1)
Sumber : Pengolahan data dengan program SPSS versi 23.0
Hasil uji reliabilitas terhadap variabel gaya hidup auditor menunjukan nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,1966 yaitu sebesar 0,732. Hal ini berarti item-item pertanyaan dari variabel gaya hidup auditor telah reliabel atau dapat diandalkan dimana kuesioner yang dibagikan kepada responden di lokasi yang berbeda maka hasilnya akan sama.
b. Uji Reliabilitas Imbalan Moneter (X2) Tabel 4.8 Reliabilitas Variabel Imbalan Moneter (X2)
Sumber : Pengolahan data dengan program SPSS versi 23.0
Hasil
uji
reliabilitas
terhadap
variabel
imbalan
moneter
menunjukan nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,1966 yaitu sebesar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
108
0,336. Hal ini berarti item-item pertanyaan dari variabel imbalan moneter telah reliabel atau dapat diandalkan dimana kuesioner yang dibagikan kepada responden di lokasi yang berbeda maka hasilnya akan sama.
c. Uji Reliabilitas Gaya Kepemimpinan (X3) Tabel 4.9 Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan (X3)
Sumber : Pengolahan data dengan program SPSS versi 23.0
Hasil
uji
reliabilitas
terhadap
variabel
imbalan
moneter
menunjukan nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,1966 yaitu sebesar 0,538. Hal ini berarti item-item pertanyaan dari variabel imbalan moneter telah reliabel atau dapat diandalkan dimana kuesioner yang dibagikan kepada responden di lokasi yang berbeda maka hasilnya akan sama.
d. Uji Reliabilitas Kinerja Auditor (Y) Tabel 4.10 Reliabilitas Variabel Kinerja Auditor (Y)
Sumber : Pengolahan data dengan program SPSS versi 23.0
Hasil
uji
reliabilitas
terhadap
http://digilib.mercubuana.ac.id/
variabel
imbalan
moneter
109
menunjukan nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,1966 yaitu sebesar 0,624. Hal ini berarti item-item pertanyaan dari variabel imbalan moneter telah reliabel atau dapat diandalkan dimana kuesioner yang dibagikan kepada responden di lokasi yang berbeda maka hasilnya akan sama.
C. 3.
Pengujian Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan sebelum regresi. Pengujian asumsi
klasik dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heterokedastisitas. Model regresi yang baik harus memenuhi syarat asumsi klasik, yaitu tidak adanya multikolinearitas, tidak adanya heterokedastisitas, dan data terdistribusi normal. Berikut ini adalah uji asumsi klasik dalam penelitian ini: 1.
Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin melihat dalam model regresi variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui data itu berdistribusi normal atau tidak maka melihat uji statistik nonparametrik one-sample Kolmogorov-Smirnov (K-S). Pengujian gejala normalitas juga dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov dilakukan dengan menggunakan hipotesis: H0 = Data residual terdistribusi normal. Ha = Data residual tidak terdistribusi normal. Kriteria keputusan uji normalitas adalah sebagai berikut: Jika sig < 0,05, maka H0 ditolak. Jika sig > 0,05, maka H0 diterima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
110
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas
Sumber : Pengolahan data dengan program SPSS 23.0 Berdasarkan hasil pengujian diatas dapat dilihat bahwa variabel bebas dan terikat yaitu gaya hidup auditor, imbalan moneter, gaya kepemimpinan serta kinerja auditor (Y) memiliki signifikansi 0,489 > 0,05. Hal ini menggambarkan bahwa keseluruhan variabel bebas dan tidak terikat tersebut terdistribusi normal dimana sample yang diambil mewakili populasi yang ingin di teliti.
2.
Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji ada tidaknya ditemukan
korelasi antar variabel bebas (independen) dalam suatu model regresi. Multikolinieritas dapat menyebabkan standard error yang besar dalam koefisien regresi, sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan pengambilan keputusan menjadi lebih besar. Data yang baik adalah data yang tidak mengandung multikolinearitas. Cara mendeteksi multikolinearitas dengan menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai tolerance dan VIF. Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas adalah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
111
nilai tolerance < 0,10 atau nilai VIF > 10 (Ghozali, 2013), berarti data yang baik, tidak mengandung multikolinearitas jika nilai tolerance harus > 0,10 dan nilai VIF < 10 (Rahmina, 2014). Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics Model Tolerance VIF Gaya_Hidup 0,390 2,567 Imbalan_Moneter 0,216 4,622
Gaya_Kepemimpinan
0,403
2,481
Hasil tabel diatas menunjukan variabel gaya hidup auditor memiliki nilai tolerance > 0,10 yaitu sebesar 0,390 dan VIF < 10 yaitu sebesar 2,567. Hasil penelitian menunjukan variabel imbalan moneter memiliki nilai tolerance > 0,10 yaitu sebesar 0,216 dan VIF < 10 yaitu sebesar 4,622. Hasil penelitian menunjukan variabel gaya kepemimpinan memiliki nilai tolerance > 0,10 yaitu sebesar 0,403 dan VIF < 10 yaitu sebesar 2,481. Dari hasil data diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas. Hal ini berarti diantara variabel independen, yaitu gaya hidup, imbalan moneter, dan gaya kepemimpinan tidak terdapat hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna.
3.
Uji Heteroskedastisitas Uji hesterokedastisitas bertujuan menguji ada tidaknya ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dalam model regresi. Atau heteroskedastisitas dapat diuji menggunakan uji Glejser. Uji Glejser yaitu dengan meregresikan variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi > 0,05 (alpha) maka model tersebut tidak terdapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
112
heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil pengolahan dengan program SPSS versi 23.0 Hasil tabel diatas menunjukan bahwa semua nilai signifikansi variabel (sig)
>
0,05
maka
dapat
disimpulkan
bahwa
tidak
terjadi
masalah
heterokedastisitas pada model regresi.
C.4.
Pengujian Hipotesis Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah regresi
linear berganda. Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya hidup auditor, imbalan moneter, dan gaya kepemimpinan terhadap Kinerja Auditor di Jakarta., maka didapat hasil regresi sebagai berikut:
Tabel 4.14 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Sumber : Pengolahan date dengan program SPSS versi 23.0
http://digilib.mercubuana.ac.id/
113
Persamaan Regresi: Kinerja Auditor (Y) = -0,806 + -0,327 X1 + 0,556 X2 + 0,751 X3 + € Interpretasi dari regresi linier berganda adalah sebagai berikut: 1.
Konstansta (intersep) -0,806 artinya jika gaya hidup auditor,
2.
Indikator dari variabel gaya sebesar imbalan moneter, dan gaya kepemimpinan nilainya adalah nol (0), maka kinerja auditor akan bernilai -0,806 satuan.hidup auditor (X1) memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,327 berarti bahwa setiap kenaikan variabel gaya hidup auditor satu satuan maka variabel kinerja auditor akan naik sebesar -0,327 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.
3.
Indikator dari variabel imbalan moneter (X2) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,556 berarti bahwa setiap kenaikan variabel imbalan moneter satu satuan maka variabel kinerja auditor akan naik sebesar 0,556 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.
4.
Indikator dari variabel gaya kepemimpinan (X3) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,751 berarti bahwa setiap kenaikan variabel gaya kepemimpinan satu satuan maka variabel kinerja auditor akan naik sebesar 0,751 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
114
1.
Uji Koefisien Determinasi (R2) Analisis koefisien determinasi atau uji R2 dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen. Selain itu, analisis koefisien determinasi juga dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen lain yang tidak diteliti terhadap variabel dependen yang diteliti. Nilai R2 diperoleh dari tabel Model Summary pada kolom Adjust R Square. Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 dan 1. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: a. Jika nilai R2 sama dengan nol (0), berarti tidak terdapat persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen. b. Jika R2 sama dengan satu (1), berarti persentase sumbangan yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna. Berikut adalah hasil uji R2 dalam penelitian ini:
Tabel 4.15 Hasil Analisis Koefisien Determinasi atau R2
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23.0 Berdasarkan tabel 4.15, nilai R Square adalah 0,763 sedangkan nilai adjusted R Square adalah sebesar 0,756 atau jika dinyatakan dalam persentase
http://digilib.mercubuana.ac.id/
115
sebesar 75,6%. Peneliti menggunakan adjusted R Square, karena kelemahan mendasar penggunaan R Square adalah bias terhadap variabel independen yang dimasukan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat, tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Tidak seperti R2, nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel ditambahkan ke dalam model. Hal ini berarti variabel kinerja auditor dipengaruhi sebesar 75,6% oleh variabel gaya hidup auditor, imbalan moneter, dan gaya kepemimpinan, sedangkan sisanya sebesar 24,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
2.
Uji F (F test) Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu atau
lebih populasi. Pengujian hipotesis berhubungan dengan penerimaan atau penolakan suatu hipotesis. Kebenaran (benar atau salahnya) hipotesis tidak akan pernah diketahui secara pasti, kecuali kita memeriksa seluruh populasi.Untuk menguji hipotesis mengenai Gaya Hidup Auditor (X1), Imbalan Moneter (X2) dan Gaya Kepemimpinan (X3) terhadap Kinerja Auditor (Y) digunakan pengujian simultan dengan uji F (F test). Uji statistik F (F test) bertujuan untuk mengetahui kelayakan model regresi linear berganda sebagai alat analisis yang menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Bila nilai signifikansi annova kurang dari α = 0,05 maka model ini layak atau fit. Kriteria pengambilan keputusan dalam uji F menggunakan perbandingan F hitung dan F tabel sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
116
a. F hitung < F tabel, maka Ho diterima, Ha ditolak, yang berarti variabelvariabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadapap variabel dependen. b. F hitung > F tabel, maka Ho ditolak, Ha diterima, yang berarti variabelvariabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan dalam uji F berdasarkan probabilitas atau taraf signifikansi adalah: a. Probabilitas (sig.) > 0,05, maka Ho diterima, Ha ditolak, yang berarti variabel-variabel independen secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b. Probabilitas (sig.) < 0,05, maka Ho ditolak, Ha diterima, yang berarti variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini, digunakan F tabel 2,76 dengan α=5%, df1=(k-1)=3, dan df2=(n-k)= 96, dengan n adalah banyaknya sampel dan k adalah jumlah variabel dependen dan independen. Tabel 4.16 Hasil Uji F
Sumber : Pengolahan data dengan program SPSS versi 23.0
http://digilib.mercubuana.ac.id/
117
Berdasarkan hasil pengujian melalui SPSS diatas, nilai F hitung adalah sebesar 103,061 yaitu lebih besar dari F tabel 2,70 dan signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, sehingga disimpulkan bahwa variabel gaya hidup auditor, imbalan moneter, dan gaya kepemimpinan secara simultan terhadap kinerja auditor.
3.
Uji t (t test) Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan
masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan dalam uji t dengan menggunakan perbandingan t hitung dan t tabel memiliki kriteria sebagai berikut: a. T hitung < t tabel, maka Ho diterima, Ha ditolak, yang berarti suatu variabel independen secara individu tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b. T hitung > t tabel, maka Ho ditolak, Ha diterima, yang berarti suatu variabel independen secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Pengambilan keputusan dalam uji t dengan menggunakan probabilitas atau taraf signifikansi memiliki kriteria sebagai berikut: a. Jika probabilitas (sig.) > 0,05, maka Ho diterima, Ha ditolak, yang berarti suatu variabel independen secara individu tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b. Jika probabilitas (sig.) < 0,05, maka Ho ditolak, Ha diterima, yang berarti
http://digilib.mercubuana.ac.id/
118
suatu variabel independen secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Tabel 4.17 Hasil Uji T
Sumber : Hasil pengolahan dengan program SPSS versi 23.0 Pengujian hipotesis pertama sampai ketiga dilakukan dengan analisis perbandingan nilai t hitung dan t tabel serta taraf signifikansi. Dalam penelitian ini, t tabel yang digunakan adalah sebesar 1,66 dengan α = 5% dan derajat kebebasan (n-k) = 96, dengan n adalah banyak sampel = 100 dan k adalah jumlah variabel dependen dan independen = 4 variabel. Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis pertama sampai ketiga: a. Pengujian hipotesis gaya hidup auditor (X1) Pengujian hipotesis gaya hidup auditor (X1) membandingkan antara t hitung dengan t tabel berdasarkan data di atas nilai dari t hitung sebesar -6,31 lebih besar dari t tabel (-6,31 > 1,66) dengan tingkat signifikasi 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang siginifikan antara gaya hidup auditor (X1) dengan kinerja auditor (Y) secara parsial. b. Pengujian hipotesis imbalan moneter (X2) Pengujian hipotesis imbalan moneter (X2) membandingkan antara t hitung
http://digilib.mercubuana.ac.id/
119
dengan t tabel berdasarkan data di atas nilai dari t hitung sebesar 4,39 lebih besar dari t tabel (4,39 > 1,66) dengan tingkat signifikasi 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang siginifikan antara imbalan moneter (X2) dengan kinerja auditor (Y) secara parsial. c. Pengujian hipotesis gaya kepemimpinan (X3) Pengujian hipotesis gaya kepemimpinan (X3) membandingkan antara t hitung dengan t tabel berdasarkan data di atas nilai dari t hitung sebesar 7,79 lebih besar dari t tabel (7,79 > 1,66) dengan tingkat signifikasi 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang siginifikan antara gaya kepemimpinan (X3) dengan kinerja auditor (Y) secara parsial.
D. Pembahasan Dalam penelitian ini terdapat tiga hipotesis yang telah diuji secara parsial dengan menggunakan metode regresi linear berganda. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah variabel gaya hidup auditor, imbalan moneter, dan gaya kepemimpinan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja auditor. Hasil pengujian secara parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Pengaruh Gaya Hidup Auditor terhadap Kinerja Auditor. Pengujian hipotesis pertama (H1) memiliki nilai b1= -0,327 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (sig < 0,05), sehingga H1 diterima, jadi variabel gaya hidup auditor berpengaruh negatif dan signifikan pada kinerja
http://digilib.mercubuana.ac.id/
120
auditor. Tanda negatif pada koefisien beta artinya berbanding terbalik yaitu semakin tinggi tingkat gaya hidup auditor (hedonisme) maka terjadi penurunan pada kinerja auditor (kurang optimal). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Lely, Wispandono & Iriani (2015), yang menyatakan bahwa gaya hidup berpengaruh negatif dan signifikan pada kinerja auditor. Dan sesuai teori Alfred Aldler (1985) bahwa gaya hidup sangat berpengaruh pada pekerjaan. Dalam hal ini, boleh saja auditor mempunyai gaya hidup hedon, tetapi harus ada batasan-batasan tertentu. Jadi dapat dijelaskan pengaruh antara gaya hidup auditor dengan kinerja adalah apabila seorang auditor memiliki gaya hidup dilingkungan kerja yang secara mutual baik. Maka kinerjanya akan meningkat. 2. Pengaruh Imbalan Moneter terhadap Kinerja Auditor. Pengaruh Hipotesis kedua (H2) memiliki nilai b2 = 0,556 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (sig < 0,05), sehingga H2 diterima. Jadi variabel imbalan moneter berpengaruh positif pada kinerja auditor. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian Arywarti Marganingsih & Dwi Martani (2009) yang menunjukan bahwa imbalan moneter tidak terbukti signifikan. Hasil tidak membuktikan bahwa imbalan moneter mempengaruhi secara positif kinerja auditor. Sedangkan dalam penelitian terdahulu oleh Yuli Suwati (2013), yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara imbalan moneter dengan kinerja. 3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Auditor Pengujian hipotesis ketiga (H3) memiliki nilai b3 = 0,751 dengan tingkat signifikansi 0,000 (sig < 0,05), sehingga H3 diterima. Jadi variabel gaya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
121
kepemimpinan berpengaruh positif pada kinerja auditor. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Yanthi (2011), yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan pada kinerja auditor. Gaya kepemimpinan sangat penting dalam menjalankan kegiatan audit. Hal tersebut berarti semakin baik cara memimpin seorang pimpinan dimana auditor bekerja maka semakin mempengaruhi kinerja auditor. Dapat disimpulkan adanya pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja auditor, bahwa seorang auditor yang dipimpin oleh seorang pimpinan yang memiliki cara memimpin dengan baik dan disukai oleh bawahannya maka dia akan merasa senang dalam bekerja sehingga kinerjanya akan meningkat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/