AUDITOR INTERNAL PERUSAHAAN ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN
HIRO TUGIMAN
7e?12 P)çe (Fc 7. ê ol 6ç8.
.1ç€
1U6 (À'
Disajikan pada Rapat Kerja Auditor lnternal PT. ASTRA lnternational Tanggal, 1-4 November 2000 di Puncak, Jawa Barat
f
le
Kata Pengantar
Tulisan dengan judul : "Auditor lnternal Perusahaan Antara Harapan dan Kenyataa¡ " ini merupakan bahan diskusi dalam rapat kerja auditor internal PT ASTRA lnternational yang dlselenggarakan di Puncak Jawa Barat pada tanggal 1-4 November 2000.
Materi dalam tulisan ini sarinya diambil dari tulisan - tulisan kamì sebelumnya antara lain tanggal 14 Februari 2000, 17 April 2000, 6 Juni 2000,
7
September 2000, dan
26 Oktober 2000 serta dìtambah hasil
kunjungan YPIA ke British Gas, British Telecom, Vodafone, City Unìversity,
llA UK, workshop dengan Prof
Andrew Chambers tentang CRSA
kesemuanya di lnggris dan KPN di negeri Belanda yang lalu.
Kami harapkan semoga ada manfaatnya bagÌ pengembngan audit internal PT ASTRA lnternational.
Bandung, 2 November 2000
ll¡ro Tugiman
Daftar lsi
HIn ¡
ii 1
2. Audit Internal dan Pelaksanaannya di beberapa Perusahaan ,......
3
3. Control Self Assessment ( CSA ) ........... ... ..
14
.
4. The lnstitute of lnternal Auditor United Kingdom
15
5. The MSc in lnternal Aucjitìng and Management..................
1B
6. Audit lnternal di lndonesia
19
7. Pengendalian
Internal dan Audlt
B. Usaha Meningkatkan Kualitas Auditor lnternal
9.
Bahan Pembahasan dengan Auditor lnternal PT ASTRA Int. ............
10. Penutu p
Daftar Pustaka Lamprran
Biodata
36 47
AUDITOR INTERNAL PERUSAHAAN ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN (oleh : H¡ro Tugiman)
PENDAHULUAN
Pemeriksaan internal atau ¡nternat aud¡t¡ng merupakan bidang yang lebrh kompleks dan menantang bira dibandingkan dengan profes¡ rain pada
umumnya. Karena sifat sensitif dari pekerjaannya, auditor internal pada umumnya menghindari publikasi dan jarang membicarakan hal_hal yang berkaitan dengan profesinya dengan pihak lain auditor internal.
di luar lingkungan para
Hanya dalam sekejap, dimulai tahun 1g7T dt Amerika Serikat dan tahun 1983 di lndonesia posisi auditor internar, khususnya untuk Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah- (BUN/D), berpindah dari srsl panggung ke tengah panggung. Auditor internal diminta untuk meningkatkan kualitasnya, di samping dalam melakukan pelaporan turut pufa berubah. Banyak auditor internal yang kemudian membuat laporan
kepada direktur utama dan mengadakan pertemuan dengan dewan komisaris dan komite audit perusahaan secara rutin_ pada awalnya, para aud¡tor internal sangat gembira atas perubahan yang terjadi secara cepat tersebut, Namun kemudian, ia memifiki alasan untuk berpendapat bahwa pendidikan dan pengalaman yang dimifikinya selama ini tidaklah cukup untuk menghadapì interaksi yang sering dan sensitif dengan pihak manajemen, sebagaimana dìsyaratkan dalam peran barunya selaku auditor Internal.
Auditor internal yang dididik dengan metode audit akuntansi atau keuangan yang tradisional cenderung untuk menerapkan gaya bermusuhan dalam melaksanakan tugasnya dan tidak disukai oleh para manager. Apakah hal tersebut merupakan suatu yang harus selalu dihadapi oleh auditor
internal ? Apakah auditor internal harus dipandang sebagai orang yang selalu membawa berita buruk pada saat ia akan melakukan tugasnya ?
2
Yang dibutuhkan auditor internal saat ini adalah pandangan yang luas seÍa pemahaman terhadap berbagai proses manajerial dan yang berkaitan
dengan manusia yang mendasari fungs¡ internal auct¡t¡ng. Auditor internal
dalam melakukan audit harus melakukan pendekatan holistÌk
yang
rnenyadari bahwa para manajer dan pihak yang diaudit merupakan pribad¡
yang kompleks yang berjuang dalam suatu lingkungan yang menghasilkan berbagai macam tekanan profesional.
Oleh karena itu auditor internal harus bertindak profesional dalam segala hal, agar ia tidak dipandang sebagai seorang pemangsa yang tidak dapat diduga tingkah laku dan tabiatnya. Sikap inilah yang ingin diperbaiki
oleh para praktisi audit internal, seperti yang dikemukakan
oleh
Coudemanche ( 1982 ): However, auditing will be well advised not to be the one to provoke
a
dispute and that behaves professionally in every way, in order to avoid being viewed as an unpredictable predator by the organ¡zation at large. Saat ini mengelola audit internal harus bervisÌ bisnis. "
lrun the audit
depariement as a busrness, we're always try¡ng to make sure we're adding value ", Anit a Dennis ( Journal
of Accountancy, Nopember 1998 hlm. 96 ).
Measuring performance : A new research study identifies the top five pefformance measures for evaluating internal audit depañement effect¡vness
: (1) Staff experience;
(2) auditing viewed by the audit Committee; (3)
management expectat¡ons
of
internal audit¡ng; (4) percentage
recomtnendations implemented;
of
and (5) auditor education
( Zieøentuss, Journal ltA, February 2000, Vol LVll : I pp 36-44
audit
levels.
). Periksa Iampiran lll.
Pendekatan kemitraan dalam audit internal dalam pelaksanaannya dibeberapa perusahaan telah dikembangkan menjadi pendekatan Cotrol Self Assessmenf atau CSA; dimana auditor internal bertindak selaku fasilitator.
(
Richard P. Triter, CSA / Facil¡tation Serv¡ces
cSA Sent¡tel, May 1997 ). Bahkan
-
Canbr¡dge, \,4assachusetts; Supplement to
Prof Andrew Chambers tentang CSA
iní
3
dipertajam menjadi Control Risk Self Assessment atau CRSA Chambers, London 29/9/2000 p.1
2.
( yptA _
)_
AUDIT INTERNAL DAN PELAKSANAANNYA DI BEBERAPA PERUSAHAAN
2.1 Kegiatan Audit Internal Hasil survai sudah agak lama, namun dapat memberikan gambaran tentang pergeseran kegiatan audit internal. Survai yang dilakukan oleh the fnstitute of lnternal Auditors tahun 1979 (Chasin
1988
( flA )
) menunjukkan bahwa laporan auditor internal makin
ditujukan kepada level manajemen yang lebih tinggi yaitu tahun 1979 sebesar 71 % jauh lebíh besar bila dibandingkan tahun 1968 hanya 47 % dan bahkan hanya 30 % di tahun 1957.
Laporan
surv
ai Harvard University (
Chambers,
rser ) menunjukkan
bahwa audit internal telah menangani sekitar 30 % efisiensì dan efektivitas kegiatan perusahaan. Audìt internal semakin banyak memberikan pelayanan kepada manajemen di mana akt¡v¡tas audit tidak lagi terfokus pada bidang keuangan namun telah banyak ke tridang operasional antara lain produksi, penjualan, distribusi, dan personel. Hal ini nampak pada informasi berikut di
mana, bidang-bidang perhatian aud it ìnternal.
di luar keuangan semakin
banyak mendapatkan
Cakupan Audit lnternal di luar Bìdang Keuangan
1e64
(%
1e75
)
(%
)
4B
44
lnformasi berikut menunjukkan bahwa secara keseluruhan kegiatan audit bidang keuangan dari auditor internal menurun dari 73 % di tahun 1968 menjadi 58 % d¡ tahun 1 975 ( IIA u,s, 1e76;
rtA
uK, 1e77
)
Proporsi Laporan Auditor Internal Bidang Keuangan
1975
U ra
(%)
ian
UK (per UK survey)
Not available
B9
US and Canada
Not available
61
Else where
Not available
51
World wide
3Õ
Hasil survai IIA (1980) mengemukakan bahwa latar
belakang
pendidikan audÌtor internal tahun 1968 sebanyak 65 % bidang keuangan dan
turun menjadi 56 % d¡ tahun 1975 dengan dilengkapi spesialis bidang EDP, hukum, pajak, dan
te kn ìsi.
Di sarnping komposisi staf audit internal di atas, yang mendalami spesiaìis komputer pada tahun 1976 mencakup B % dari seluruh karyawan di
audit internal. Hal ini dapat dimengerti sebagai akibat kemajuan IPTEK, khususnya komputer. Oleh karena itu, di Amerìka Serikat sangat populer ungkapan : "All internal auditors must be compuler auditors"Pada tahun 1975, hasil survai di 500 perusahaan telah dibentuk audit komìte, 77 % auditor internal secara teratur mengadakan pertemuan dengan
audit komite. Hubungannya dengan aud¡tor eksternal (di Jerman) pada tahun
5
1973 sebanyak 92
o/o
auditor internal bekerjasama dengan auditor eksternal,
sedangkan pada tahun 1965 baru 65 %.
Tentang attitude dan role auditor internal Pittsburgh menggambarkan sebagai t-rerikut ( Sawyc., 1996 psZàs )
:
Attitude dan Role Auditor Internal
Attitude
N
umbe
o/
r
11
¿¡J
Neutral
20
48
Positive
10
Mixed
1
2
42
100
Number
o/"
Teacher
J
11
Policemen
15
5B
Attorney
6
Mixed
2
Ro/e
B
26
'1
00
Sunber'. Ne¡l Chu¡chi{l research, P¡ckett, 2000 p 77
Dari hasil surva¡ ternyaia auditor internal attitude hanya dipandang positif 24
o/o
dan rolenya sebagai guru atau penasehat hanya 11 %.
Penelitian yang dilakukan llA terhadap llA, Jun¡ 2000 htn 44,45 )
1
79
anggotanya (
memberikan gambaran berikut inì.
Jurnal
(1
)
Tempat bekerja
Jenis Organisasi
Persentase
Perusahaan Publik
47
Pemerintah
27
Swasta ( private
tô
)
Nirlaba ( nonprofit
B
)
(2) Bidang penugasan Jenis penugasan
Persentase
Audit Operasional Review pengendalian irrternal
1B
Konsultasi
14
Audit kepatuhan
11
Audit keuangan
l0
Lain-lain
15
100
Pelaksanaan audit internal dari beberapa perusahaan menggambarkan telah ie r.jad pergeseran kegìatan secara drastls yang i
nampak pada uraian berikut.
2.2 Audit lnternal di KPN (Telkom Belanda) ( lloofd Audit KPN
Aud¡t Area 1
.
-
YPtA 3/10/2000
)
:
Operational
2. tT 3. Quality 4. lnvestigations 5, No Financial AudÌting
( Outsourced to the External Auditor -
Pricewaterhouse Coopers
)
Developments
1.
Environmental
2.
Ptivacy
3.
Tactical and Strategic lssues
Number of Employees of Audit KPN
FTE's Target
: 56 : 60
Retnarks:
1. ln 1999 '19 Feople left. 21 ja¡ned KPN (ín lhe years before qLj¡te stable) 2. 16 in KPN/3 extemat. 3. A pad of KPN core busrless ¡s þ tra¡n people 4. lt is difficult to get well trained and experienced people Professional Background
1
CPA
2.
Operational Audit
I
t_f-
Rentarks
.
1. A reasonable good tt.aining budget 2. Most people have a un¡vers¡ty or colege backgroud 3. lT curr¡culum (at least cisa level) 4. Social/Com¡nunication Skílls But lraining on the job is irhpoñant !
lssues:
1. More technical background 2. Combination of T & I
3. Role in joint ventures 4. How to maintain/improve 5. Challenge to the people,
quality
2.3 Audit lnternal di Centrica ( British Gas (
lA
Centrica
*
YPIA 2519/2000
('1) Corporate Governance
)
)
- "a sound
systenì of internal control", the
board to judge
1-
Risk acceptable for it's parltcular business.
2. f he threats of such risk becoming real. 3- Companies ability to reduce the impacUincidence
on the business
4.
Costs and benefits of controls.
5.
What are key risks
6.
How are they identified, evaluated and managed.
7.
Assess the effectiveness of internal control havrng particular regard to impact of reported weaknesses.
B.
Consider whether remedial action rs taken proptly.
9.
Do findings indicate a need for a more extensìve monitoring of internal control reviews have been undertaken.
10. Ensure
-'
reputation.
that all aspects of internal control are reviewed.
(2) Control Risk Self Assessment Outline
,/\
,t-;;";\ 1 r{e!ce!el| Senior
M
T]
ll
llll
/ ,/
llI
,/_
llv- /
-
\
Audit Committee
Midc le Management
ï91_
system&P rocesses
Control Self Assessment Workshops
Facilitate ll
Reporting
QualityAssure
2.4 Audit Internal di Vodafone (Anak Perusahaan British Telecom)
Audit lrrternal Vodafone bekerja berdasarkan Audit Charter disyahkan oleh audit commitee tanggal 12 september 2000. Periksa lampiran
L
yang
10
2.5 Audit lnternal di Bank Central Asia (BCA ( Ka.lA BCA - YPIA 1/5/2000
)
)
(1) Struktur Organisasi BCA
-Kom¡te Kredit -Komite Akliva & Pasivâ -Konite Sunrber Daya manusìa -Komif e Sislem
&'Ieknologi
-Komite Maniemen RisÌko
(2) Strateg¡ Usaha BCA a¡c¡ron
Strategi 1
.
Memperkuat pos¡s¡ BCA sebagai saran pembayaran naisonaì
1.1 Pendapatan Fee lncome 1.2 Sumber pendanaan berbiaya re rrd afr
1.3 Jumlah nasabah yang besar
2.
MenÌngkatakan Aktiva Produktif
2.'1 lVleningkatka laba dan pangsa
pasar 2,2 Menekan risiko kredit
11
3.
Meningkatkan Aktiva Produktif yang mengu ntungkan
3.1
C u sto
mer-focu sed organization
3.2 Manajemen risiko 3,3 Good corporate Government
(3)
Audit lnternal BCA Hasil review ekstern
Memenuhi SPFAIB yang mensyaratkan external review terhadap fungsi audit intern bank dilakukan sekali dalam tiga tãhun, telah dilakukan review oleh KAP Siddharta Siddharta & Harsono terhadap
fungsi audit intern BCA pada bulan Desember tahun 1gg8. Berdasarkan hasil review, pelaksanaan fungsi audit intern BCA dinyatakan sesuai dengan ketentuan SPFAIB.
Sehubungan dengan hasil review dlperoleh beberapa rekomendasí untuk meningkatkan kualítas dari Divisi lnternal Audit BCA kearah The Best Practice, antara lain sbb
1)
:
lndependensi
Direkomendasikan untuk melakukan sentralisasi funqsi audit innternal dibawah Divisi lnternal Audit.
2)
Profesionalisme
Mendorong staf pada level-level tertentu (minimal Kepala Biro) u
3)
ntuk mengikuti ujian sertfikasi.
Pelaksanaan Audit
Direkomendsika untuk menyusun kembali pendekatan audit yang
febih mengarah ke Pelaksanaan Audit berdasarka resiko ( Base Audit Approach
).
Risk
12
b.
Tindak lanjut menuju Best Practice.
1) Struktur Organisasi Sebagai tindak dari aud¡t ekstern, pada bulan Januari 2000 dilakukan reorganisasi terhadap fungsi audit internal BCA Sebelumnya fungsi audit internal BCA dilaksanakan oleh Divisi lnternal Audit yang berkedudukan di KP dibantu oleh Urusan Audit Wilayah berkedudukan di empatbelasKator Wilayah diseluruh Indonesia.
Urusan Audit Wilayah bertanggung jawab kepad Kepala Akntor Wilayah, namun memiliki hubungan fungsional dengan Divisi lnternal Audit untuk keperluan pembinaan dan koordinasi kerja' Dalam reorganisasi tanggung jawab Urusan Audit Wilayah
dialihkan baik secara fungsional maupun operasional dibawah Divisi lnternal Audit. Struktur organisasi lnternal Audit (DlA) yang berlaku saat inì dapat dilihat pada halaman berikut
2)
Seúifikasi
Telah dimulai pengiriman staf audit iniern BCA untuk mengikuti program sertifikasi QualifÌed lnternal Auditor. Lampiran lV'
3)
Pendekatan Audit
i, Risk Based audit planning menggunakan
macTo
risk
assessment sudah diteraPkan
iì.
Risk Based audit pTocess menggunakan micro rìsk assessment sedang
d
isusu n rancangannya.
2.6 Edison lnternational Ltd.
Sebagai gambaran, kualifikasi auditor internal
dari
Edison
lnternational, lnc. yang dikemukakan oleh Joe Ruiz, cPA, Vice President & General Audltor, Edìson lnternational, lnc. pada konperensi internasional
13
yang diselenggarakan oleh llA tanggal 11-14 Juni 2000 dì New york antara lain dikemukakan tentang personalia auditor internalnya sebagai berikut:
(1)
Latar belakang pendidikan auditor internal.
. . . . n . . . . (2)
Accounting Busrness Administration Chemical Engineering Communication Computer Science Ettglish Environmental Resource Management Finance
. . . . ". . . .
Geology lndustrial & Sysfem Engineering Information Sysfem Mathematics Mechanical Engineering Nuclear Engineering Soc¡a/ Science Taxation
Pend idikan auditor internal.
Degrees . Bachelor's Degrees "
(3)
Advanced
38%
62%
Sertifikasi dari 136 auditor internal adalah
:
- Cerfified lnternal Auditor 30 - Ceftified Public Accountant 12 - Certified Information Sysfem Auditor 18 - Ce¡lificate in Environmental Auditing B - Cerlified Fraud Examiner 37
3 28
- Profesional
-
Engineer
Other
(4) Pengalaman kerja auditor internal dalam bidarrg:
. " ".
Banking Construction Government Health Care
. lnsurance O/& Gas ." Real Estate . Telecommunicatio¡ts
(5) Pengalaman kerja (tahun) auditor internal
. Lebih 15 tahun ". 11 - l5tahun 6 - 10 tahun o Q - 5 tahun
16% 17% 400/"
Dari data yang dikemukan oleh Joe Ruiz tersebut audìtor internal tidak
harus berlatar belakang akuntansi, tetapi
:
(1) Meliputi berbagai disiplin ilmu yang merekfleksikan kultur, sifat usaha dan kebutuhan teknis perusahaan yang bersangkutan.
(2) Memahami service yang dibutuhkan oleh organisasi dalam menghadapi berbagai resiko perusahaan
3.
CONTROL SELF ASSESSMENT (CSA
)
'Se/f assessme nt can be considered as a necessal,/ activity aimed at self preservation. FindÌng and correcting weaknesses in a company'ç before such weaknesses cause fhe busness to fail. It an indcator as the health and fifness of an organization and a gauge to its ability suruive and prosper'. ( Keith Beasley, Self Assessment - A Tool for lnlergrated N4anagenìent, Published by Slanley Thornes, Chektenhan, ISBN 0 7487 2060 X, 1994 )
CSA can be defined as a proces whereby management and staff meet together to identify rlks, asess and evaluate whether controls are in place to
mit¡gate risks and,
if not, develop action plans to introduce the requisite
controls. This process in carried out in collaboration with intenal auditors who act as facilitators in the process.
CSA originated in the late '1980's in response to a number of changes in the commercial environment.
An internal audit ieam comprising Bruce McCuaig, General Aud¡tor, Tim Leech and Paul Makosz who worked for Gulf Canada Resources Ltd. was instrumental in the early development of CSA. The success this teanì had at Gulf Canada led io CSA expanding rapidly throughout the public and prrvate sectors of Canada, and south to the U.S.A. Êurope, South Africa and
15
Australasia have since followed suit. (Dave Lawler, Group Auditor, commonweatth Eank of Australia
)
Lingkup pekerjaan pemeriksaan internal harus meliputi penguj¡an dan evaluasi terhadap kecukupan dan keefektivan sistem pengendalian internal yang dimil¡ki oleh organ¡sasi dan kulaitas pelaksanaan tanggung jawab.
Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik auditor internal sebaiknya bersertifikat., termasuk dalam keahlian CSA.
Auditor of the future
* * * + * .l
FI
Control Facilitation
\CSA\ certiricate \ \
Psychology lnterpersona
J-Æ&J
I
Statistics Consultants
( Paul G. lvìakosz, CEO PDK Control Consulttng lnternatlonal Ltd.
P.O Box 22310, Bankers Hall, Calgary, Canada T2P 4JI
4.
)
THE INSTITUTE OF INTERNAL AUDITOR UNITED KINGDOM ( llA UK information
-
YPIA 5/10/2000
)
This document presents the head line findings from the first survey to whiclr sorne '1 50 organisations responded, covering over 2000 internal audit
positions. From this hÌglr respons level some usefuI conclusions can be drawn about stafing and salaries within inlernal audit.
16
4.1 All lndustries analysis Approximate salaries by length of service and backgroud Years of ¡nlernal audil
Internal aud¡l
trained
ll
CCAB qualified
lrained
Organisation knowledge
expcrience
Average
perience L
Non c
t
L
17.563
E
f
L
l9.000
16,750
17.615
18,452
30.000
30.000
33,000
30,000
40,000
32,600
20,177
23,769
25,308
21,125
22,427
22,561
LO
11.000
12,000
13,000
í1000
10,000
11,400
HI
40.000
75,000
55,000
40,000
55,000
53,000
24,224
29,205
30,039
23,647
27,96s
27,016
LO
16,000
16,000
16.000
12,000
12,000
14.400
HI
88,000
BB,OOO
88,000
BB,OOO
88,000
B¡,000
29,650
34,955
34,525
29,227
33,162
32,304
LO
19,000
17.000
19,000
13.000
14,000
16.400
HI
88,000
88,000
88.000
BB,000
88.000
88,000
3,06 7
39,233
42,115
3
5,944
38,354
37,743
LO
22,000
23.000
24.O00
15,000
15,000
19,800
llf
BB,OOO
ss,000
90,000
BB,OOO
90,000
90,200
37.610
47,423
4
3,031
37,200
41,494
41,352
25.000
25,000
22.C00
'16
18,000
21,
HI
o-2
3-4
5-6
i
Other frâ¡n¡ng/ex-
-1U
3
'l0r LO
000
_200
17
4.2 Death of the Career Auditor How long people speed in internal audit ? Many Organisations prefer
to
a
retain
handful
of career auditors to act as the backbone of
the
departement. This gives a departement the continuity it would otherwise lack. lndustry / Years
o-2
3-4
5-6
7
-10
10+
o/"
Banking, buÌlding societ¡es & insurance
30
20
13
14
23
Other financ¡al services
21
25
ta
I
23
Central Government
14
20
19
29
Health
20
?4
2
6
28
Local Government
11
I
,18
Not for prof¡t organisatìons
25
33
21
B
13
Otlìer public sector
2A
lll
t1
28
17
Manufacluring and
40
28
10
2
20
Media and eisure
1B
29
4
15
Retail
36
15
2
15
28
27
14
0
6
14
10
f
Telecommu n¡cations
2
Utilitìes
32
54
Other pr¡vte sector
22
49
5
17
1B
5.
THE MSC IN INTERNAL AUDfTf NG AND MANAGEMENT ( City Univers¡ty p.7 - YPIA 41101200A )
The MSc in lnternal Auditing and Management Subject
STAGE 1-PART
Un¡ts
llours
Assessment
1
Financial accounting
1
Cou¡sework
N4anagement account¡ng
1
Coursework
Organisational behavÌor
1
2 hour examination
Consepts of control
1
2 hour examination
Aud¡t practice
1
2 hour examination
lnformation system auditing
1
3 hou¡ examinaìion
Advanced information svste
1
32.5
7
227 5
1
50
0.5
175
Coursework
Marketing
0.5
li)
Coursework
Human resource management
0.5
tc
t
Management of the internal audit deparl
0.5
17 .5
Operational management
0.5
17
Total 12 month full{rme
SIAGE 1-PART
2
Operat¡nal auditing F
inâ
nce
Bus¡ness polìcy
.5
2 hour examrnatio¡
hour examinatìon
Coursework Coursework
1
50
Case StudyPresentat¡on
Corporate governance
0.5
15
Coursework
Consultìng skills
0.5
15
Coursework
Research nìethods
0.5
15
N/A
STAGE 10,000
ll-
Total
,-6,
Grand total
13
??t
j
455
D¡ssedatron
word d¡ssertation relating to rnternal auditing and management.
1S
6. AUDIT INTERNAL
DI INDONESIA
6.1 Hasil Penelitian Penulis Tahun
1992
Pada tahun 1997 penulis telah melakukan penelitian (Karya llmiah, 1997) yang hasilnya nampak bahwa dari 207 Kepala Spl BUMN / BUMD yang telah belajar zrJ¿¡¡ng sebanyak 33 orang atau 16 %, dengan pengertian
audit akuntansi seperti yang dipelajari para calon sarjana akuntansi, calon akuntan atau auditor independen. Hasil survai terhadap 107 Direksi BU[/N/BUMD terhadap kemampuan
dan kontribusi auditor internal dalam perusahaan memberi jawaban sebaga¡ berikut:
Ura ia n
a.
Kemampuan auditor:
1) Sangat baik
2) BaÌk 3) Cukup 4) Kurang
2
48 50
100
b.
Bantuan auditor:
)
Sangat membantu
33
2) 3)
Cukup membantu
65
Kurang membantu
2
1
Jumlah
20
6.2 Hasil Penelitian Prof.Dr.Hj. Koesbandíjah Kesimpulan disertasi Koesbandijah (1996) arrtara Iain
:
Sistem pengawasan intern pada : (1) perusahaan BUMN merupakan suatu perintah (mandatory)i (2) perusahaan PMA sistem pemgawasan intern tidak dilembagakan
þuilt
in): dan (3) perusahaan pMDN sistem
pengawasan intern bukan merupakan keharusan þompulsory). Pada perusahaan BUMN eksistensi sistem pengawasan rntern memang
telah digarÌskan (mandatory), pengawasan secara nyata_ memang dilaksanakan namun tidak dihayati sebagaimana seharusnya karena
kendala SDM baík secara kualitas maupun kuantitas tidak memadai.
6.3 Hasil Penelítian Prof.Dr. Suripto Samid Kesimpulan disertasi Suripto Samid (1996) antara lain aclalah i
Satuan pengawasan intern diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan profesionalisme dalam bidang pengawasan agar mampu melaksanakan tugasnya sebagai pembantu direktur utama sesuai derrgan fungsinya. Demikian pula hendaknya SPI turut menciptakan
suasana pemeriksaan yang kondusif artinya
dengan
mengutamakan pendekatan partisipatif (parficìpative approach), agar pelaksanaan pemeriksaan dapat bantuan dari orang atau bagìan yang diperiksa dan berupaya agar pengawasan menjadi suatu yang menarik dan bukannya sesuatu yang harus ditakuti.
6.4
Hasil Penelitian Kantor Menteri Negara Penanaman Modal dan Pendayagunaan BUMN
llasil penelitian Kantor Menteri Negara Penanaman Modal Pendayagunaan BUMN
(
Laporan tanggal
dan
26 Agustus 1999 tentang
personalia satuan pengawasan intern BUMN )dì dapat informasi berikut:
a4
a
Jumlah BUI\4N yang ditelìti sebanyak 136 perusahaan
b
Personalia yang bertugas dilingkungan SPI sebanyak 2.796 orang.
Tingkat pendidikan umum auditor internal : (1) 44 % berpendidikan SLA - D3; (2) 53 o/o berpendidikan 51; dan (3) berpendidikan 52 sebanyak 3 %.
Status penugasan tenaga dilingkungan SPI sebesar 89 % sebagai
auditor dan 11 ok non auditor.
e.
Kualifikasr auditor internal sebesar 13 % telah bersertifikasi euatÌfied Internal Auditor (QtH dan 87 % belum bersertifikasi ç¡4
6.5
Hasil Penelitian Penulis Tahun 2000 Penulis sedang melakukan penelitian " Pengaruh audìtor internal dan
faktor-faktor pendukungnya terhadap upaya meningkatkan pengendalian internal dan kinerja perusahaan " terhadap 102 BUMN dan BUMD yang terdiri dari 54 perusahaan yang bergerak dalam perdagangan dan industri,
lB dalam bidang jasa,20 dalam bìdang
perbankan dan asurans¡, seha 10
perusahaan dalam bidang perkebunan yang hasilnya sebagai berrkut Ìni. Pengaruh jasa auditor internal terhadap pengendalian internal jumlahnya
paling besar yaitu 16,50%, bila dibandingkan pengaruh darÌ pimpinan puncak, direktur produksi, dan direktur keuangan yang masing-masing 1
b.
6,23%,
3,7 9o/o,
dan 1 4,90%.
Pengendalian internal berkorelasi secara nyata dan paling besar dengan
kinerja perusahaan sebesar 47, 06 %, bila dibandingkan dengan pimpinan puncak 23,86%, auditor internal 22,87%, direktur produksi 2,18o/o, dan direktur keuangan 9,02%.
Persepsi p¡mpinan puncak terhadap auditor internal paling rendah yaitu 30,79o/o,
bila dibandingkan terhadap direktur produksi 35,15%, dan
terhadap direktur keuangan 36,72%.
22
Dari informast terdahulu dapat dimengerti kalau masih banyak auditor internal ( khususnya di BUMN dan BUMD ) sebenarnya belum memahami dengan baik apa itu audit internal, bagaimana melaksanakan audit internal
dalam perusahaannya, disamping kurangnya perhatian pimpinan perusahaan. Disisi lain jasa auditor internal yang berkualitas berkorelasi secara nyata dan sangat berpengaruh terhadap pengendalian internal, dan akhirnya akan mempengaruhi tercapainya tujuan dan kineqa perusahaan.
6.6 Pengembangan Kualitas Auditor nternal f
Auditor internal dì lndonesia dengan berbagai nama dan sebutan organisasinya baru muncul sekitar dua{iga dasawarsa yang lalu, antara lain : (1) The Institute of lnternal Auditors (llA) lndonesia Chapter, yang bertaraf ¡nternas¡onal; (2) Forum Komunikasi Satuan Pengawasan lnternal Badan
Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah (FKSPI BUlr/N dan BUMD); (3) Perhimpunan Auditor lnternal lndonesia (PAII); disamping Yayasan Pendidikan lnternal Audlt (YPIA) serta Dewan Sertiflkasi eualified lnternal Auditor (QIA).
Organisasi auditor internal dan lembaga-lembaga di atas, menurut pendapat kami, baik secara formal maupun secara non-formal saling membantu dan saling mengisi dalam rangka mengembangkan audit internal
di lndo¡resia.
YPIA yang berdiri tanggal 17 April 1995 telah
berusaha
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi para auditor internal
dì
lndonesia uniuk menuju Certified lnternal Auditor yang bersifat nasional dengan mengacu dan menggunakan model dari lfA (lnstitute of Internal Auditors) yang berpusat di Florida, Amerika Serikat.
Hasil pendidikan YPIA setelah dinilaì, diuji dan dianggap mampu olelr Dewan Sertifikasi QlA, para alumni YPIA diberi sertifikat QIA beserta
nomor registernya.
llA
Indonesia Chapter, FKSPI BUMN/BUMD, YPIA,
Dewan Sertifikasi QlA, dan PAll mendorong para pemegang QIA di
t.l lndonesia untuk mendapatkan sertifikat bertaraf internasional yaitu Certified lnternal Auditor (ClA) yang penyelenggaraan ujiannya oleh llA.
Para pendiri YPIA berpendapat, untuk memenuhi kebutuhan QIA di Indonesia perlu adanya lembaga pendidikan dan latihan, Langkah ini meniru
negara-negara lain dalam meningkatkan kualitas auditor internal, periksa la m
piran.
Disamping itu penulis ('1994) berpendapat auditor internal di lndonesia perlu suatu wadah dan gagasan ini dimuat pada kata pengantar buku kami
:
standar Profesional Audit tnternal " (hln 7) yang diterbitkan pertama kali tahun 1995, Pada tanggal 12 Mei 1999 didorong oleh FKSPI BUMN/D, YPIA, "
dan Dewan Sertifikasi Qualifìed lnternal Auditor (QlA) telah
berdiri
Perhimpunan Auditor lnternal lndonesia (PAll)
Yayasan Pendidikan lnternal Audit Graha Sucofindo Jalan Raya Pasar Minggu kav.
34
Lt. 3, Jakarta 12780
Telp. (021) 7985555,7983666 Ext. 1551 Fax. (021)7986666 Sejak YPIA berdiri pada tanggal 17 April 1995 telah melakukan kegiatan pendidìkan dan pelatihan sebagai berikut:
(l ) Jumlah organisasi yang telah mengirimkan stafnya ke YPIA sampa¡ akhir Juni 2000 :
Badan Usaha Milik Negara & Daerah Badan Usaha Milik Swasta
242 perusahaan 60 perusahaan 5lembaga
Lembaga Lain Jumlah
XQt organisasi
(2) Jumlah orang
yang telah mendapatkan sertifikat eualified lnternal
Auditor (QlA) sampai dengan bulan April 2000 adatah
:
Badan Usaha lr/ilik Negara
:
Badan Usaha Milik Daerah
: 14 orang : 28 orang : 1 orang
Badan Usaha Milik Swasta Lembaga lainnya J
um lah
789 orang
832 orang
(3) Jen¡s pelat¡han dan peserta sampai dengan br,rlan Juni 2000 aåatah
Jumlah (orang)
Jenis Pelatihan
1
Trngkat Dasar
2
Tingkat Dasar ll
3
Tingkat Lanjutan
4
Tingkat Lanjutan ll
5
Tingkat Lanjutan Khusus
6
1.011
Jt I
1 383
683
JJ'J
1.O41
665
58'1
t
501
Ã64
1.O57
7B
45
Tingkat Manajerial
492
452
7
lnternet / ACl,
55
B.
Lokakarya
zot
o
EDP
140
10
EDP Lanjutan
22
11
ËDP Fksekr¡tif
BO
Pef
I
I
aksana
Jumlah (orang)
4.009
.¿+ta
944
¿Õz 51
'1
91
22 .)'7
2.438
31
6.447
7,
PENGENDALIAN INTERNAL DAN AUDÍT
7.1 Pengertian Pengendalian lnternal Perkembangan terakhir tcntang pengendalian internal (internat controù menurut COSO 1992 dan SAS 78 adalah
:
l¡tternal control is a process, effected by an entity's board of directors, management, and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in the following categories : (1) effectiveness and etficiency of operations; (2) realibility of financial reporfing; and (3) compliance with applicable laws and regulations. (Control-a Common language : COSO-USA, CoCo-Canada, Cadbury_UK, South Afr¡ca
King_
)
Sedangkan peran manajemen terhadap pengendalian internal menurut Bodnar dan Hopwood adalah
"
Managemen
l Íse/f rs
:
responsible
for
cstablislting and
an internal control structure. Although specific responsibilities for controls may be delegated to subordinates,
maintaining
-
final responsibility remains with management. Although external audítors, internal auditors, and other parfies may be direc y concerned with an organizations's internal control structure the ultimate responsibility for this structure remains with management.
A
company's system of internal control has a key role in the management of lsks lhat are s¡gn¡f¡cant to the fulfilment of its b¿lsness objectives. A soutld system of internal control constributes to safegarding the shareholders' ¡nvestment and the company,s assels ( The Institute of Chartered Accountants in Engrand & wates. Seprember 1;9g Þ.4
Tentang pengendafian internal Arens (2000 p.228) mengemukakan
)
:
"A system of intental control consists of pollcles and procedures designed to provide management with reasonable assurance that the company achieves its objectives and goals."
Dengan demikian pengendalian internal adalah proses yang dipengaruhi oleh semua anggota organisasi untuk menìngkatkan efektiv¡tas
26
dan efisiensi operasi, kuaritas raporan keuangan dan dipatuhinya hukum dan peraturan peru nda ng_u nd angan yang berlaku. Arens (2000 p.9 atau 1997 p.2) mengemukakan pengertian
audit
Guditing) adalah:
is the accumulation and evaluation of evidence about information to de.termine ,upoi on the clegree of " Aud¡t¡ng
?nd correspondence between the information and establisheã cr¡terAi. Auditing shoutd be done by a competent independent person,,
Sedangkan dari penulis yang sama di tahun 1994 pengertia n auditing masih menyebulkan quantifia¡¡s informatio n dan ¿n economic entity. Selengkapnya definisinya tahun 1994 (p. 1)sebagai berikut : " Auditing
is the accumulation and evaluation of evidence about quantifiable information of an economic entity to determ¡ne iid reporf on the degree of correspondence between the informatio, and establish criteria. Auditing should be done by a competent independent person. ',
Untuk melaksanakan audit, diperlukan informasi yang dapat diverifikasi dan sejumlah kriteria yang dapat digunakan sebagai pedoman pengevaruasian informasi tersebut. rnformasi memiriki berbagai bentuk, sedangkan kriteria untuk mengevaluasi informasi cukup beragam dan audit clilakukan oleh orang yang berkornpeten.
Sebagai disiplin ilmu, auditing telah berkembang dan telah membiakkan banyak macam bidang audit. Sering terjadi perbedaan pendapat tentang apa yang akan dícoba dicapai oleh tiap macam bidang audit Bahkan di antara para auditor seringkari teÍdapat ketidak cocokan tentang batasan yang pasti dari tiap macamnya. perkembangan bidang
audit, khususnya audit internal, telah merengkuh bidang
keuangan,
perrenuhan kinerja, nilai uang, operasionaf, sistem informasi, kepatuhan, proyek, manajemen dan efektivitas serta tugas_tugas khusus lainnya.
7
.2
27
Audit lnternal ( tnternal Auditing )
Teori-teori dasa keberadaan
*","n menjawab,
",", ",",:.0::iïïr,:ï:"å,:f,'
bahwa
organisasi adararr bahwa audit ditujukan untuk memperbaiki kinerja. Suatu fungsi dapat berbentuk sebuah perusahaan, divisi, departemen, seksi, unit bisnis, fungsi bisnis, proses bisn¡s, Iayanan informasi, sistem atau projek, Jika tindakan au
r,i
j' ::î:il,.
J,:äïii:
nja. n n", -, : ä, : Audit internal merupakan kegiatan penilaian bebas terhadap akt¡vitas, dipersiapkan be
ra
menu
i:ill-;
"::
dalam organisasi sebagai suatu jasa terhadap organisasi. Kegiatan audit ínternar memeriksa dan menirai efektivitas dan kecukupan
dari sistem pengendarian internar yang ada daram organisasi. ïanpa fungsi audit internal, dewan
direksi dan atau pimpinan unit tidak memjliki sumber informasi internal yang bebas mengenai kinerja
organisasi, mengingat pengertian audit internal adalah
:
"lnternaI auditinq is
*i;;;;,,";;s:;:i;i,;ìil,:r"::.:;i|'::ir:::i::,::i::::,ï;,,;:,:::r"
;:ffiï
i:-
i
n-"trlä"'
ãgi'ã'ls'
s"*và,,
'ìöõ
;" ,:
;;ni;''"''"n ' Lehíh ranjut rayanan yarrg diharapkan dari auditor internal adalah membantu semua level m
ereka, seperri
,;|:ß
ya
'.!3n
ns
.,-"J?Ï',"åî;::il J:::
-, perra
n
gsu n gja wa ba n
ic, objective appraisat by auditor operations and Lonûots *nnn"'rÅ organization t" d"{:::: whether (1) tinancial auA tttformation ," u""uirmno ipJ^tå'g s k- to c ¿* ;;;", i d e n i r i e d o,, ;' ;,í ¿, ¡ n ¡ :,2!: -(,regutauons !^i w^rt';IIIdt " tv/ and acccptdble ittletnal policies u,nrl--' ^'lfo , g, a u, u,á" ;i, :7!. r,,1 ::å c co n o H :!'!f i c a I Iy, a n d ( 6)At:t e^ u n ¡ rálø n l' å ølä v e s a rc e tl e c i vc Iy achteved _ al! for the p.urpose ::s of members of the I! ua; n' t i u ; d ¡'. à, g"r.r"tl.ä ä í ; X ¡, r e s p o n s ib iti t i c ?f^iiä?,'' i € ni{, " s
r"r:l,if"/sda
sysrenrar
i' lr::
t
{"
rrt
;
u ¡
j -!{:ï*:: i
ä! ¡
Ii'
; ; f ;i t
28
Redifinisi internal auditing yang telah ditetapkan oleh llA,S Board of Directors pada bulan Juni 1999 adalah :
" lnternal auditing is an.independent, objective assurance and consulting activity designed to add va!ue and improve an organization's operations. lt helps an organizatîon accomplish its
by bringing a systematic, diciptined approach to evaluate and improve the effetiveness of dsk management, control and governance processes_ " objectives
Le Roy Bookal menanggapi definisi baru
audt¡ng dengan menambahkan soal etika dari kegiatan audit internal. Selengkapnya sebagai ¡¡1¡¿¡n¿,¡
berikut.
1.
Maximize shareholder value
2. Protect other stakeholders lnferesfs 3. Protect company assets 4. Insure compliance with taws, regutat¡ons and 5. Achive objectives in an athica! manner Sumber
:
protocols
Le Roy Bookal, General Auditor Texaco lnc llA lnlernational Comphance,
NY, June 13, 2000
')o
Perbandìngan Konsep Kunci Pengertian Audit lnternal Lama 1947
Fungsi penilaian
Baru 1999
independen
yan g
1.
Suatu aktivitas indepeoden objekt¡f
2.
Aktivìtas pember¡an jam¡nan keyak¡nan dan
dibentuk dalam suatu organisasi
Fungsi penilaian
konsultasi
Mengkaji dan mengevaluasi akt¡v¡tas organisasi sebagar bentuk jasa yang
3.
Dirancang untuk memberikan suatu ¡¡¡¿¡
tambah serta meningkatkan
diberikan bagi organ¡sasi
operasi
Memtlantu agar para unggotu
org*i*¡ 4.
dapat menjalankan tanggung jawabnya
organ¡sasi
Membantu
organisasr
kegiatan
-
dalam
mencapa¡ tujuannya
secara efekt¡f
Mernberi has¡l analisis, penilaian, rekomenclasi, konseling dan informasi yar'ìg berkartan dengan aktivitas yang
d¡kaji dan menciptakan
pengendal¡an
efektif dengan biaya yang wajar
5.
Memberikan suatu pendekatan disiplin yang sìstematìs untuk mengevaluasí dan
ingkatkan kecfektivan manajcmen resiko, pengendal¡an dan proses men
pengaturan dan pengelolaaÍì oraanisasi
Pertimbangan yang mendasari definisi baru
1,
:
Gambaran tentang profesi audit internal secara leb¡h baik akan diperoleh dari seberapa baik jasa/pelayanan yang diberikannya, bila dibandingkan dengan siapa yang nr elaksa na ka nnya atau apa saja jasa yang dapat diberikan.
Agar tetap befiahan, profesi auditor internal harus dapat dianggap selragaÌ pemberi n¡lai tambah bagi organ isasi. Auditor Inlernal perlu mengadopsi semua sudut pandang dari seluruh rantai nilai (value chain).
Struktur konse¡ltual audtt inlernaf harus dapat menjangkau hal-hal di Iuar berbag¿ìi proses
inheren yang dilakukannya, untuk mencernlinkan auditor internal sebagai ¡terrrlororrg tersedianya jasa organ isasional.
Standar dan pedoman profesi yang lainnya harus tidak sekedar menjadi pedoman bagi anggota profesi, namun juga hârus dapat mensimbolisasÌkan kualitas/keahlian khas auditor ìntern al kepada pasar.
30
Ruang fingkup dari audit internaf adalah
" The scope of
:
i1lemal
should
encompass the examination and evalua.tion of_auditing Ur" ,ãuquuiii and effectiveness of svstem or internat'coníro.t, ;;;iitv ?!! th9 rryng out assigned responsibitities. " f ¡rn rsg'r p.
;;
'!:;::;:';::'in's 2s
).
Tentang keberadaan audit ¡nternar ini rnstitute of Directors in southern Africa dalam kode etiknya (The Code of Corporate practice & Concluct) menyatakan:
" companies shourd.have an effective internar audit fuiction that has the respect and co_operatì"Á and managemenf, ,.(Barlow, 199s, p. a13 j.-- '"" board of directors "inJ'n'iä Bira dibandingkan audit rnternar dengan audit eksternar dari berbagai aspek l Barrow, 1995, p.4s akan nampak ) sebagai berikut : Layanan Audit lnternal dan Eksternal lntern al
Eksterna
I
Manajer/Komite audit
Resiko Usah
a
Saat ini dan yad
Resiko Laporan Keuangan Yang lalu sampai saât ini
Langsu n g
T¡dak Langsung
Langsung
Tidak Langsung
Kebebasan
Objectiv¡tas
Berdasar status
Keg iatan
Proses yang sedang berjalan
Tiap periode akuntansi
Di lndonesia keberadaan audit internal atau satuan
pengawasan intern (sPr) pada BUMN berdasarkan peraturan kepada pemerintah Nomor 3 tahun 1983 (pp) pasal 45 dan BUMD berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun lgB4.
3'1
Keberadaan audit internal di BUMN ditegaskan kembali dengan p.p 'r2 Nonro¡ tahun lgg' untuk BUMN yang berbentuk perseroan Terbatas
(PT), dan P.P Nomor
l3 tahun 1998 untuk BUMN yang berbentuk
Perusahaan Umum (perum). pada umumnya keberadaan audit internal pada
Badan Usaha l\,4ilik Swasta (BUMS) dan organisas¡ la¡nnya diatur dalam anggaran dasar organisasi yang bersangkutan.
Auditor internal yang sampai saat ini masih banyak yang bersifat konvensional dan bersikap sebagai ,'mata telingga,, pimpinan organisasi harus berubah sebagai mitra dalam organisasi untuk bersama dengan manajer lainnya agar tujuan organisasi tercapai, dengan tugas pokok auditor internal menguji sistem pengendalian infernal (¡¡¡ç¡¡at controt) agar berjalan dengan baik. Pendekatan audit internal telah berkembang menuju Control Rrsk Se/f Assess¡nenf ( CRSA ).
Konsep kemitraan dajam audit internal dapat memberikan berbagai jenis pelayanan kepada organisasi dari auditor internar ya¡tu membantu mengevaruasi aktivitas daram bidang-bidang : (1) pengencJarian âkuntansi internal; (2) pencegahan dan pendeteksian kecurangan; (3) pemeriksaan keuangan; (4) pemeriksaan ketaatan; (5) pemeriksaan operasional; (6) pemeriksaan manajemen; (7) pemeriksaan kontrak; (g) pemeriksaan
s¡stem informasi; (9) pengembangan kualjtas ¡nternal; dan (10) hubungan dengan ent¡tas di luar perusahaan (t"Jiro,2000 hln .130 ),
untuk dapat tercapainya audit atas aktivitas organisasi secara optimar diperlukan sistem audit yang berkualit as (qualty auditing sysfems) dimana syarat pertama dan utama adalah kualitas auditor internal itu sendiri seperti nampak sebagai berikut.
21
Qu
a
I
ity Aud iti ng Sysfems
w¡de
professional aud¡t standards
interpretation of the audit role
Sunber : Pickett, 2000 p.
1 1
Pemahaman untuk mendorong nilai tambah harus didasarkan pada
dua aspek yaitu
:(1)
Fokus dari fungsi audit internal, dan (2) skill audil
internal seperti yang nampak pada gambar berikut
Conservative
:
Bala nced
¡NTER.NAL Transâctiên Focus
AUÞI-T
F[JNC-f-IONAL
Iìisk lìx
Pal¡cip3ting
Supporting
Mânagement Self-Assessment
po
s
urc/I
d
c n ti
fìc¿r
tio
Enterprise Risk
¡r
Ma nage m en t
Delection
Prevenlion
B!siness Enhanceme¡l Ef{iciency
lNl-rER.lWÁ\tSunber
FOCLJS
Wìth Process Management Focus
Stand Alône Audil Funcfion
Financial Risk Ma n age ment
Progresive
A.LJf)tI-
S1
PwC, lnternationaf Conference New York, June 12,2000
Risk & Cont¡ol Mon¡toring
.SE-T-.S
33
lmplikasi bag¡ auditor internal dalam menghadapi paradigma baru, maka auditor internal harus berubah dan meninggalkan paradigma Iama. Old Paradigm
New
Parad¡gm
1.
lnternal Controt
1
;s
R¡sk
2.
R¡sk Factors
2.
o
Plann¡nq
3.
lmpoñant Controls
3.
nt
4.
E/nphas/s on the Completeness of Delaíl Controls Test¡ng
4.
ì/s on l/)e
lnternal Control
. . .
J
rlagement
i
relransfer tro|Accept
7.
I nd e p e n
e F u n cti on a I Co ntro ls
dent Ap p rais al
Sumber '. David
Fun
ction
]
Euslness Rrsks Covered
¡d/Díversíry
th
I
signí[icance
CosUBenefit Efltc¡ent/Effective
Add re ssi n g
I
I
R/sÂs
Strenghened
6.
I
I
l
R¡sk
Risk Risk lno the Process RisÅ
I
'ed Risk Management
i
':*-""'"::
I
I
i I
l
Mc lntosh, The Ernst & young ì Center for Business lnovation, llA
Internat¡onal Conference, New york, June 13, 2O0O
8.
USAHA MENINGKATKAN KUALÍTAS AUDITOR ÍNTERNAL
Auditor tnternal di lndonesia dengan berbagai nama dan sebutan organisasinya baru muncul sekitar dualiga dasawarsa yang lalu, antara lain . (1) The lnstitute of lnternal Auditors (llA) lndonesia Chapter, yang bertaraf internasional; (2) Forum Komunikasi Satuan pengawasan lnternal Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah (FKSpl BUMN dan BUlt/D); (3) Perhimpunan Auditor lnternal lndonesia (pAll); disamping Yayasan Pendidikan Internal Audit (yplA) serta Dewan sertifikasi eualified lnte¡nal Auditor (QlA). Organisasi auditor internal dan lembaga-lembaga di atas, menurut
pendapat kami, baik secara formal maupun secara non-formal saling membantu dan saling mengis¡ dalam rangka mengembangkan audit internal di lndonesia.
34
YPIA yang berdiri tanggal 1T April 1995 telah
berusaha menyelenggarakan pendidikan dan peratihan bagi para audrtor internar di lndonesia untuk menuju certified rnternar Auditor yang bersifat nasionar dengan mengacu dan menggunakan moder dari flA (rnstitute of rnternaf Auditors) yang berpusat di Florida, Amerika Serikat. Hasil pendidikan yplA setelah dinilai, diuji dan d¡anggap mampu oleh Dewan Sertifikasi elA, para alumni yplA diberi sertifikat elA beserta nomor registernya. ltA lndonesia Chapter, FKSpI BUMN/BUMD, yptA, Dewan sertifikasi QrA, dan pA, mendorong para pemegang QrA di rndonesia untuk mendapatkan sertifikat bertaraf internasionar yaitu certified rnternar Auditor (ClA) yang penyelenggaraan ujiannya oleh llA. Para pendiri yprA berpendapat, untuk memenuhr kebutuhan erA cJr lndonesia perlu adanya lembaga pendrdikan dan latihan. Langkah ini meniru negara-negara lain dalam meningkatkan kualitas auditor internal, periksa lampira n,
Disanrping itu penulis (1994) berpendapat auditor internar di-rndonesia perlu suatu wadah dan gagasan ini dimuat pada kata pengantar buku kami : " standar profesional Audit tnternal " (hln 7) yang diterbitkan pertama kali tahun 1995. Pada tanggal 12 Mei 1999 didorong oteh FKSpI BUMN/D, yplA,
dan Dewan sertifikasi euarified rnfernar Auditor (erA) tcrah
berdiri Perhimpunan Auditor lnternal lndonesia (pAIf ) Program serlifikasi yang dirintis oreh yayasan pendidikan rnternaf Audit ( YPIA )dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan audit intern, sebagai wahana pendidikan dan pengembangan di bidang audit internal dengan sasaTan : Sertifikasi euajified lnternal Auditor (elA) secara nasional yaitu :
(i)
Prioritas untuk aparat pengawasan BUMN, BUMD, Barjan usaha Milik Swasta, lembaga dan organisasi fainnya dan selanjutnya;
(ii) Pemegang elA atau yang berminat didorong untuk CerlifÌed Internal Audit ( CIA
).
bersertifikasi
Yayasan pendidikan lnternal Audit Graha Sucofindo Jalan Raya Pasar Minggu kav. 34 Lt. 3, Jakarta .12780 l'elp (021)7985s5s,7983666 Ext 1551 Fax. (02.1) 7986666
Sejak YPIA berdiri pada tanggat .17 April 1995 telah metakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan sebagaì berikut: (1) Jumlah organisasi yang terah mengirimkan stafnya ke yprA sampaì akhir
Juni2000
:
Badan Usaha Milik Negara & Daerah
242
Badan Usaha Milík Swasta
60 perusahaan
Lembaga Lain
5
Jumlah
(2)
perusahaan
lenrbaga
307 organisasi
Jumlah orang yang telah mendapatkan sertifikat eualified lnternal Auditor (QlA) sampai dengan bulan April 2000 adalah
:
Badan Usaha Milik Negara
:
Badan Usaha Milik Daerah
: 14 orang : 28 orang : 1 orang
Badan Usaha Milik Swasta Lembaga lainnya Jumlah
:
789 orang
832 orang
36
(3) Jenis pelatihan dan peserta sampai dengan bufan Juni 2O0O adalah
Jenis Pelatihan
1
2.
Tingkat Dasar
'1
3.
Tingkat Dasar ll
I
(orang)
IHT (orang)
1.011
372
683
'14.
Tingkat Lanjutan
15,
Tingkat Lanjutan ll
16. 17.
mlah (orang)
Ju
1.383 1.O41
665
581
1.246
501
556
1.057
Tíngkat Lanjutan Khusus
7B
45
123
ïingkat Manajerial
492
452
944
I
l B.lnternet / ACL
55
19. Lokakarya
282
55 aaa
20. EDP Pelaksana
140
191
.EDP Lanjutan
22
22
BO
JI
4.009
6.447
21
22.EDP Eksekutif Jumlah (orang)
9.
Regu ler
BAHAN PEMBAHASAN DENGAN AUDITOR INTERNAL PT ASTRA
Auditor internal ASTRA lnternational mengadakan rapat kerja dengan tujuan meningkatkan motivasi dijajaran audit internalnya. Materi bahasan yang diharapkan meliputi : (1) perkembarrgan internal audit internal di lndonesia ( BUMN/D dan Swasta )dan di dunia, (2) posisi
dan peran internal audit di perusahaan ( swasta ), (3) kriteria manajemen audit dan operasional audit, (4) jenjang karir internal auditor, (S) wewenang
dan tanggung jawab internal auditor, (6) kebebasan sikap dan distribusi laporan, (7) kriteria temua-temuan audit, (B) teknik{eknik internaf audit, dan (9) lain-lain. Materi bahasan yang bersifat perkembangan audit internal baik secara teori-akademik maupun dalam aplikasinya telah diuraikan didepan.
37
Dalam bagian ini penulis akan mengulas beberapa materi untuk melengkapinya antara lain
9.1.
:
Posisi Audit f nternal Perusahaan
(1) ldeal Positioning of lnternal Auditinq
lnternal Auditing
Executive N4anagemenl
( Ratliff, 1996 p. 26
)
(2) Practical Positioning of lnternal Auditing Board of
Dircctors
i
Audit Cornnrittec
Executive Management
Iotcrnal Auditinr¡
lViddle management
Operatìonal Managcntctll
( lìatliff, ¡996 p. ii )
(3) Posisi Audit nternal Menurut Barlow ( .,l99S, p 17 ) f
Inf
cmal Co¡rtrol lintviron¡netìl
Boundav
olo19"':"r1""
Dxte.mal Contro I Environtnenl
9.2.
Ruang Lingkup Tugas Auditor lnternal
(1) Ruang Lingkup Lingkup pekerjaan pemeriksaan internal harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan dan keefektivan sistem pengendalian internal yang dimiliki oleh organisasi pelaksanaan tanggung jawab. (H¡ro,20oo htn.4.f )
cJan krralitas
(2) Scope of Work
The scope of internal auditing should encompass flre examination and evaluation of the adequacy and effectiveness of the organization's system of jnternal control and the qualìty
of performance ¡n carryng out assigned respon s ib¡l¡ties,
(
A,
1995, p. 29 ).
(3) Scope of Work The scope of internal auditing should encompass the examination
and evaluation of the adequacy and effectiveness of
the
39
organization's system
of
internal control and the quality of
performance in carryng out assigned responsibilities, (lA,uK,
p
1998,
23 ).
(4) 300 Scope of Work The scope of internal auditing should encompass the examinatlon
and evaluation of the adequacy and effectiveness of the organization's system of internal control and the quality of performance in carryng out assigned responsibilities, ( Bar ow, 199s, p.32
),
Standard 300 also provides guidance on the objectives of a control system. Section 05 of the standard says : The primary objectìves of internal control are to ensure
:
1. The reliability and integrity of information. 2. Compliance wìth polices, plans, procedures laws,
and
regulations,
3. The safeguarding of assets. 4. The economicaland efficient use of resources. 5. The accoplishment of estabilished objectives and qoals
for
operations or programs.
9.3 Kriteria Operational Audit (f
) The progress and ultimate succes ínachieving the benefits of operational auditing depend greatly on the audttors' skills and what
management and others think of them. Auditors Assigned to an operasional audit engagement must possess the ability to audit financiai, management, and operasiona areas. The attributes of an effective operasional auditor include the following
o
Curiosity (imagination
"
Analitycal ability
)
:
40 PeTsuasivness
Good business judgment Common sense Objectivity
Communication skills
to
devefop technlques in such areas as work measurement, ffow charting, cost benefit analysis, lnitiative
organizational analysis, data processing, etc. lndependence Confidence ( Harry R. Reide : " Operat¡onal Auditrng ," 1994 p. x
(2)
)
OvervÌew Operational audit triangle I the three E's Economy Cost of Ooerations
Economy
Without sacrificing eff¡ciency and results
Examples:
Efficiency At least cost
. Procurment practices . Exces materials . More expensive equipment . Avo¡dable waste . Over staffing
without sacrificing resufts
Efficiency Methods of Operations Examples; . l\¡anuaf vs. EDP o Paper vr'ork ffow . Systems and procedures . OrganÌzat¡onaf hierarchy and communicat¡on . Dupl¡catÌon of efforts . Unnecessary work steps
Fffehveness Resu lts of Operation Examples.
. Product¡on/serviceprovided . Planning system; goals . . (
object¡ves and detail plans Results achieved
expectations
Sumbe| Harry R Reide p.6
)
41
(3)
Attributes
To develop a specific operational audit finding, flre auditor should be aware of, and use effectively, the following attributes or buliding blocks :(a) Statement of condition; (b) Criteria; (c) Cause; (d) Ëffect; (e) and Recom mendations.
These attributes have been summarized
a.
:
Statentent of Condition
What did tou find
?
What did you observe What is defective, deficient, or in error ? This is the what-when-where-how step.
b.
Criteria
What shouf d it be
?
What do you measure against
?
What is the standard procedure or practice
?
This is the step comparing what is with what should be.
c.
Cause
Why did it happen ? What this underlyìng cause of the deficiency ? Why have operations become inefficient or uneconomical ? Th¡s is the step to determine the present or potensial impact on the operations.
d.
Effect So what ?
What is the effect of the finding
?
What is the end result of the condition
?
42
This is the step to deternrine the present or potential impact on the operations-
e.
Recommendations What is recommended to correct the condation ?
What
recommendations
is practical and
reasonable
foracceptance? Who should rmplement the recommendation
?
This is the step to determine what needs to be done to correct the situation. ( Sumber : Harry R. Re¡de
p
203
)
(4) Hubungan ekonomi, efisiensi, dan efektivitas (3E
)
Valuc For Money ( V f:'l\4 )
Catatan
.
Ef¡siensi -
Doing Things fìight
Effectivitas
-
Ekonomi
Doìng Things Cheap
Do'ng Right Things
(Sumber: Endang Kuswardhani, BPKP 1995 hin 2, 3, 4, B )
(4)
Audit operasional harus memperhat¡kan
I
Kondisi, kriteria, efeknya, sebab-sebabnya, dan rekomendasi. ( Sumber: Petunjuk pemeriksaan Operasional PPA -- STAN
)
43
9.4 Kebebasan Sikap ( lndependensi
)
Assessíng Audit lndependence
Top repod¡ng line, Qualified staff, H¡gh audit status, training &
top management, Access
an aud¡t
to
commttte.
development,
performance targets, code of ethics
Risk assessment, completed plans, executive support for plâns, resultant report & folfow-
Audit manual, MfS,
management respons is required, quality assurance.
up.
( Sumber: K.H. Spancer pickett,
1997 p. 73 )
9.5 Distribusi Laporan Audito¡ lnternal lnternal audit reports have several important functions, both for the aud¡tor and management, which should always be considered when completing audit work and communicating the results, whether ìt is a formal written document circulatedl to nrany organizational levels or an rnformal or verbal presentation at the end of the audit fieldwork, internal aud¡i reports should always have four basic objectives.
1.
Disclosure of Fincting. The audit report should summerize and outline
the conditions observed or found, both good and bad, and can thus be viewed as an information device for management concerning the operations of the organization_
44
2
Description of Findings. Based upon the cond¡tions mentioned above,
the report should describe what, if anything, is wrong with
the
conditions found, as well as why it is wrong.
3.
Suggesfion
s for Corre,t¡o¡s.
Audit recommendations serue as
a
framework for action for correcting the conditions and their causes, with an objective to improve operations.
4.
Documentation
of
plans and Clarification
of Views 6¡ 4Lt¿¡ss. The auditee may wish to state mitigating circumstances or provide a clarification of issues for any reported matters ín this (iagreement. Depending upon the report format, this is also a place where the auditee can formally state plans for corrective actions in response to the audit findings and reconrmendations. This four,step process
_
(1) what is wrong, (2) why ís it wrong, (3)
what should be done To correct the matter, and (4) what wifl be done --forms the basis of virtually all audit reports. rnternar auditors shor"rrd arways keep these four
steps ¡n mind when drafting complete audit reports and the separate audit findings that provide the basis of arrrlif reports, ( Sumber : Moeller & Wjtt, 1999 p. 15_2 )
9.6 Kriteria Temuan Audit ( Auditing Findinos ('1
)
) Standard (a) Ruang lingkup dari audít internal lnternal control is a process, effected by an entity,s boarcl of directors, managemen| and other peTsonnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achieve-ment of objectives in the following categories : effectiveness and 11) efficÌency of operations; (2) realibility of financial repoñing; and (3) compliance with appticabte laws and regulatio'ns.
(
Control-a Common language
King-South Africa
)
:
COSO_USA, CoCo-Canada, Cadbury-UK,
45
(b) The IIA's Statement on lnternal Auditing Standards, No.
16
300.05 Primary object¡ves of internal control are to ensure
1. The reliability and itegrity of informat¡on. 2. Compliance with pofices, plans, procedures,
:
laws,
regulations, and contracts.
3. The safeguarding of assets. 4. The economical and eflcient use of resources. 5. The accomplishment of estabilished object¡ves and goals for operations or programs,
(2) Audit Findings.
lnformasi sebagai temuan audit apabila berbeda dengan standar, yang pada prinsipnya yang perlu dihindari adalah risÌko ( risk ) organisasi
How Risk lnfluences Audit Directio¡. Management's fìrst economic concern is with the potential rewards that are available to
the organization, i.e., the return to operation. The second concern, risk, is closely tied to the first and is normally just as ¡mportant. Risk in this case means business and financial risk, and it may defined as
lt is this because of its
any threat to the economic welfare of the organization. second concern that is vital
to internal auditors
relationship to the control system- The greater the risk, the greater the need for management control. Conceptually, risks can be conveniently categorized according to the five objectives of internal control
:
1.
lnadequate financial and operating information.
2.
Failure to follow polices, plans, procedures laws, and regulations
3. 4. 5.
Loss of assests Uneconomical and ineffìcient use of resources Failure to achìeve ob.jectives and goals.
46
Some risk are extremely difficult, even impossible, to cotrol, but management usually can buy insurance to minimize possible losses.
ln other cases, management simply may require a higher econom¡c return as compensation for assuming increased uninsurable risk.
ln general, then,
management seeks
to
minimize risks by
(1) increasing system controls, (2) insuring possible losess, and (3) seeking greater returns when greater risks are assumed. (Sumber: Ratliff, 1996 p. 18
9.7 Teknik
- Teknik
Here is
a
)
Audit lnternal
brief overview of that process to show where the
preliminary survey fits and how it affects the rest of process
:
(1) f ne preliminary survey ¡ determining the nature of the operation to be audited ... who does what ..... why it is done ....where it is done .... how it is done.... how it Ìs administered .... how much it iò costs .... what are it is objectives, goals, and standards ....what are the risks to the operation .... what controls have been devised to see objectives are met and risks are minimized.
(2)
fne audit program ; Specifying in wrinting which activities to review and which transactions to examine .... how to allocate audit to the audit steps .... what audit procedures to follow .... how much time each step of the program should take _... which resouTces
operating objectives to emphasize ..._ which standards to measure against.... which risks to be concerned with.
(3) fiel¿ *6¡¡ . Carrying out the audit procedures called for in the program .,.. performing of the tests, comparisons, and verifications spelled out in the program _.._ obtaining evidence for audit conclusions .... determining the validity of objectives, goals, and the standards .... assessing the effectiveness of controls .,.. learning how risks dealt with.
47
(4) Development of deficiency findings
;
Determining in the specific
instances what should have been done and what actually was done .... asssessing the significance of any variances ..,. isolating the causes ... obtaíning management concurrence of the facts .... making recomendations and suggestions _... promoting corrective action.
(5) Preparation or working papers : Documenting the results of the audit .... describing the audit fÌndings .... preparing a record of what was done in the audit and of the evidence gathered .... demonstratinq
the scope of examination.
(6) Reporting on the audit . Presenting audit results both orally and in writing .... expressing audit opinions ... communicating the audit purpose, scope, findings, and recommendations .... acknowledging any corrective action taken.
(7) Reviews ; Rviewing aud¡t drafts with auditees .... examinrng replies to audit reports .... assessing the adequacy of any prciposed or completed corrective action .... followtng up to determine the effectiveness of the corrective action taken. (Sumber; Sawyer, 1996 p. 130
IO.
)
PENUTUP
Dari uraian dalam tulisan ini diharapkan merupakan masukkan bagi PT ASTRA lnternational. Setidak{idaknya tulisan ini merupakan cermín kemajuan audit internal baik secãra teori-akademik maupun penerapannya di beberapa perusahaan. Pertanyaan yang penulis kemukakan adalah
:
"Apa yang seba¡knya
anda lakukan agar auditor internal PT ASTRA International dapat menjaga dan meningkatkan internal control perusahaan ?"
'"'2,11-2000""
DAF'TAR PUSTÁ.I{A
Arerrs, Alvin A. and l-ocblteckc, Janres K, " Àuditíttg : An lntegrated ,4p¡troach ,.. Liqhr cdirion. Nes,Jcrsey. Prcnticc llall Iuc, cdisi 1994, 1997, dao 2000.
Barlorv, Ilelberg Cs, Juta
"7'1rc.
& Co. Ltd,
ßusiness Approach to l¡tter¡tal Áudit¡t¡g
". Iìirsr cdition, Johanncsburg,
1995.
Ilodrtar, George Il., aud Wiliams S. lloprvood, "Àccorutitlg [rþrnatiott .tj,.!¡cr? ',, Boston: Allyn and Bacon, 1995.
I'Iilo
Tugiman, "Parulartgan B(lru
Five rh
cdition,
,4uctiting". edìsi keenrpar. p"n",lrir Kuu,riur,
lttenal
Yogyakarta,2000.
-----,"Standor Profesioüal Au¿¡t InÍetn01". edisi kcdua, Penelbit Kanisius, youyakana.
1999.
lìatlifl l-. Richard,\\¡allace A. Wa'da, Loebbeckc K. James a'd Mc Farland G. William ,,/¡¡e¡¡¡¿:/ Auditttlg Pti ciples antl I'echntr¡Ltes". Thc Institute ofhltenlal Auditors, Florida. 1996 Sarvycr
Il. l,awrence, Dittc',holèr,4. Morlimer, "lnter ol Auditíng". Iìourth edilron. lïe lustilurc of Internal
lìlorida, 1996. ^.uditols,
'l'he Inslilutc of Cbartered
ln Ëlìgìand & Wales, ,'lnter¡tul Conrral
Directors on the Contl¡ined ^ccountants Code", I-ondon, 1999.
Guidttnce ./òr
'l'he Institute oflnterral Audifors. ",9/i?n./¿¡ ds !:or The Professional Practice o{ Itìrer ûl .tu¿itinq Illoricla. 1995.
.
Jur¡ral dan Publikasi Lain Applegate
Il.
Derutis, Ilergman
G.
I-arvrcnce, and Drdis
Perforrrance". Jor.¡rnal the Iüstitute of httental Auditors.
K.
Stcpcn. "Measurjns
April
Success
1997.
lJirkctt llìll, Barbera Maria, Leithhead Bany, I-orver Maria¡t, and Rocbuck pctc¡.. .'GIotrâl C'ont¡rctcncy Fraure Work Iior I¡rtcmal P¡oJect". I'hird Draft Rcp
I.'iorelly Ii. ì)aul, Iìooney J. CyDtiri¿, "COSO
l
A¡d fhe Iìcdcral
stitute of lntet'tral AüdiÍot's, April 1997
Krogstad K. Jack, Iliclley J. ,Anthouy, Aud¡tots, October 1999.
Scnfc¡1cing Guidelioes". Journal the
.
" Whe¡e Wc'rc Cong", Journol the Inst¡tute of InternaÌ
Maynar.d
ll
Grcgg, "lnternal ,A.uditing
as a Iìunction of Risk Maoagcnre t\1".
of Internal ,luditors, Febmari 1999.
Siu¡ons R Mark, "coso lrascd Auditi^g". Journûr rhe t997
Jolrûar rrle Insrirrte
rnsrírute of rnterna/ Audiro¡rs, Dcscmber
.
willian G. Bishop III,
I)ana R. I{emra¡son, "lÌrc yea¡ of the Audit co¡n¡littec,'. Jour¡tal ¡lte ltlstitute oflntc.rnol Áudìrors, Ayxil2000, Vol. I_VII : II.
Ziegcrifuss Ë. Douglas, " Measuring Pcrfor¡lla¡rce Feblualy 2000, \/ol. L VII : L
". Journol thc
Instiurre o.f htrernnl
iudirors,
Disertasi dau Makalah
lliro 'lugirran,
"Pe'kemba'gan Audit lntcmal Irakto¡-fak(oÌ pc'cìuk'ug cian pe'garuhnya
1'erlrada¡r Kinerja Satuan Usaha
".
Kar:'ta IlDlioh, lgg'7.
-----, "Niìai Tamb¿h Audito¡ Intr:nÌal
dalan Organisasi", Llekaloh I,q,asan penditliken lùren.tal Audít dí Jakart¿¡ tanggal l7 April !999.
--^- -, "
Badan Usaha Milik Ncgara dal Se¡1ifikasi Inlcmal,,, À4okalah patla ll/orkshop Pentl¡ertlayaa¡t Satuan Pengava.san In¡ern ßlJÀlN ^udìÍor ¡'ang di.releng¡larakan otah tr,lenig ßLJÀ1N lt J¿1,¿rt¿ t,ttt¿yal B S;¡rta l, r 1999.
-------, "Pengantar Audif Internal", Ba,(r] Pelajaran Intantal Àutliting, l4lìct¡¡uari 2000. -------, "Wajah Auditor lntemal di hidonesia ", Makalah disajikn pada Ulang Tahun ke 5 l,plt1 dan Pengukuhan Qualified Internal Aud or ( el/f ) ði Jakarra, l7 April2000.
.--"--, "llcs¡ron lrofcsi Auditor Iuterlal
Mcnglradapi Transforntasi L,ingkungan", ly'aÅa1aÅ tlísojíkan Sentinar Sehai [;akullas Ekonont Unit,ersiías Gunadarnta, Jakarra, 6 Junr 2000.
-------, "Paradigrra llaru ,Audito¡ I¡temal Pada Pe¡usahaan", Mokotah disajikatt pada KRNA lI/ yang ¡l¡s¿lenggarakan /l/ di Jakar{a tanggal 7 Septernber 2000.
SNA
II
dan
Koi:sbandi¡ah, "Pengarull Sikap Para lr4anajer dan Karyarvan Pelaksa¡a Siste¡l Pengâwasa¡ Iùtcr¡r
Pcrusahaan Tcrhadap Kcandalan Infor¡rrasi I l¡ti¡'ersitas Padjadlaran l]andung, 1996.
Kcuangan". Diserrasi Dokror pada
Suri¡rto sarnid, "Perrgamh satuan Pengawasar Lrtcnr f)a¡r Gaya Kepcmim¡rinau serta persepsi 'l-e¡hadap Upaya Manajcnrcn Ilarvaìran Mengcnai Pc¡ilaku Dalam Menurgkatkan ^,fasårì tlokror podu [-)nír,ersitas patljatljaran l]andung, Irroñtabilrtas Perusahaan". Disertasi 1996
Inawati Suwardi
:
"Kebijakan Áudit Intern P'l'. IJauk Cenrral Asia /4rti pantingtl\,e Lltütrk yplA I Mei
ì,fengorahkan Auclit Intent Menghadapì Tantangan ['erkenbongon,Fllgsl", 2000.
L
a.mpir.arr f " i.
VODAFONE GROUP PLC
Audit Charter Group lnternal Audit
Approved by the Audit Comrnittce on 12 Septemlrer 2000
lsue 5
#
vodsfone
ñ
0ur Goals
H
ldeniiry ând tÉp0n 0n aii sjgnif canl ccntrO y/saknesses ecrcss GroLp worlC-\,/ide
È È
lle
ENs!re lhe Group satisfies l¡le CcrpcËte Gôvernarúe reqNfemells 0i the CciNbi¡ed C0Ce througn the-lLrnbull guldaNce
'rl q
Und€rlake 0ur aclìyÌty to ensLlre that hi0h risk areâs ¿í¿ sLtbj¿ct l0 qreal€r focirs i¡an l0y,' rjsk areas
.i
j
The
U0dcstaod our cuslorûIs be et lh¿{ì
tlE cômætJtjon ,\À'/ays c0{ìsìds
üe inp¿cl on our
cLrsl0rgs Li$en ¿nd arìtidpate cuslcrners rìe€ds
^ D€iÀ,s on ûJr À
øolrises
8e lasL kiendly
and fterit e '-I^ \Lrre ürirqs easret l0{ ixr clst0rnsrs
I'rlove quÌckJy tnto acljon
^ ^ ^
Cårdlliy consider cplions ánd äctìms hlo!€ $tÌc$f hon dæislon t0 ¿cri¡n Use
À
,'or. de
Je
elr) r,åt]t:ll
I0 s1:
problems
^
J. ì::3q¿r€ ìt Ï pct¿1lla ccl:.o,
Provide the besl possible piaiÍ0rñr for cur pecple tc devel0p Iiì€i. careers urjl¡in lne Gtoup
te¡m 0f local tæcfers winning witi cuslomm llnough
Put customers first
À
vi
way we work One global
,l
ldenltly a¡d pt0rÌl0te gûoc ¡ustness pr.aclÌce across t¡e 6rcup y,,c¡d-
^
â'c¡n.do'l ælim crisìlated
apFr¿dì
.¡'
Priofltise \\r0ß of mûS( import?flæ
À
Emmvõ
p€ople to make dæjsions
Work as one ie¿m
^
^¡'
olhgs arì¡ be Ìrìr9\\¿lüry
ìrì an
hmesl, dired an¿ ccrìsrdsate
a ^rt Derþnsr¿{e
^ ^
f
Cd€Ìx¿te
inÉgiy
l,',?y
¿nd respÊct
suc6's ånd leãn frorì
nìis{akes
Sh¿re
infcrn¿tjo{ì Koss tlE or_qårHsati0n
.Eryoy
hhat )¡Ir
speed and innovaüon
^ ^ ^¡' ^
8e opell and apFoidËble ln,,o¡i€ Liie
r{h
people
Coflrrunicate, inlrm aÉ lsLerì Be rÊCep{À€ iû new
¡d€s
iliscLjss ¿nd eplâin ¡Êdsi$ts
C,î
'ilrink
Deliver quality and innovation Pr¿cùe
lit¡
Be opan and involvrng
Uicrh toqd.¡e{ to ortpefi0rm cÐnpel.itcrs TIUst
qua
and acI lìke o!çneß
C¡,e cie¿r þadership and dieojon
quâllty
toÌ¿l in al \ve do ^ T¿ke c¡nidered rìsts r0 ^ lonov¿re lhro4h id€aT À fr&€ trdjGble Þ:0a6ses, Foducls oppcrtrnitb ^ and þchnolcgy
^l ^
Be
oeaj!€ to solle trDbl.nrs in rec¡{O
lirc
lìeþnlÞsgy Êrslre conllnuùls i!ìtFrr!€tnert 8e envraorrnerìt¿lly rgsponsòle
Â. fâfè
Å
^ ^
dæjs¡ans
üìil Þndí tu ertÌe crgarisaron
Iake full ¿ccoilrtab¡lty l0( decisions aird r6ùlLs
Reduc€.0!s $iìik imtroeing q!¿liÌy Be dÊdicâted aod L¿I.€
fide
in wo{k
S vodofone
ffi vodqfone
!l 1 Êi
2.
Authority
.Å E
2.1
íl
È
Group lnternal.Audit derjves.¡ts authorjry from senicr manag-"mert and from the Board to whose Aud¡t Committee it has open access. Vodafone Group Plc has also given Group lnlernal Audit, for the purpose of its audit work, unresirjcteC access at any time to all the records, personnel, property and operations of the Group with skict rqsponsibility for safekeeping and confidentialily.
2.2
The Audil Commitlee of lhe Board reviews the scope and nature ol the vrork of Group Internal Audjt to confirrn iis incependence, and receives and reviews íts reports to ihe Committee.
2.3
The Group Audit Director shall have unrestricted access t0 the Chairman of ihe Audit Committee.
Group lnternalAudit Audit Ch¿rter
Lampiran Il; [rl
u c¿
(i
o
n
;r n
d f) c r,,c Io p nr c rr ( a I
f'rofcssioqal QualilìcatìoÄs
lrold Cl/.
rvlr o q
l)
u¿lifi ca (ion or
ro g ra nr
1
s
Con
tinuìrr¡ l'r of r¡ssio n¡l
D
c
vclo¡t rl c n
(
crluiv¡lcn( ,ALrstf¿liÀ
C[Â cxanrh¡ f iorr
r0B
lt"ti;;^-
P¡oIcss ior'r¡ I ' accorrn ting qua llica tìorr wì r
l.l il
Lhe fcdcral ahd st¿tc
Can ¡d
CL/\, CISA
a
Clùna
Dased o¡r
l-ororrto Cha p (er
I I r.: " r",',."i '"j,,t,.',,,,'r. r, " i,,i,,i,. P¡ ovidcd I')' llìc N.rriorì;,1^uJrro¡ I (ìcrrcr';rl's Ollicc lo¡ I'uLrli< |
rvork
No lonnal rcqr¡¡r¡-¡rcnl. tl'airrin¡ i,
l1'-t
olfcrcd by llÁ l¡rc, thc accoun{in¡; prolessiorr and conf cr ence I)ro¡¡o(crs
Nit
I;<¡n¡aUsed contiJìr¡irlg cd uca lion
prograrìì. Trainirrg is providcd by uriversitics and bm¡rchcs ol the Chineçc
for¡ral cxan n¿ìtions
Cl^
,'ve,)'
{,4.drrrrrri
cxpcnence - rìI)
Ucnma¡k
r'.,''"r t,,o8,.,¡,ì rc,¡'riri,r¡;,¡ Iru,,¡ I t\!o ycà' s.
l,A ¿ssocialion
exa¡nir\a (ioó
Iìonnal conti¡rui¡rg cducation
tn rr.,-
¡a.r¡; 'fraining is providcd by the lnstif Lrte a¡rd
oL]ìcr ¡rrofcssíonal associ¿(iorìs
LLlrroPi¡
De le rrnincd by Urc olficc ol t]rc Aucìitor Ccncral
lìrancc
No s¡:ccilic levcl of prolessional ' qu allica tíon [iut L]re Lìsti(ute is ¡:ronrot hg tJrt Ct cl u à li-f ic¿
Cenlany
¡
^
\'J
No ¡rro¿rrnrs.rrc
JC
I:orm¿I co¡r(i¡ru ilrg ¡rròlcssiona i eciuc¿Iion
iLr
¡>l;cJ
prog.¿m in ¡rlacc- Trainin¡; protided prúrci¡;ally by ll.{ I--rancc
(ion
A Ccnlan Iang r.: agc vclsiorI ùl Cl^
?o
cxanììirì.)(ion (etbe olfc red
Foorral co¡rti¡ru úr6 cd uca tion p¡ogr.ìtrì I raûrilg i,s ploviclccl ¡rr ilcipally b¡, t)re lnstitu(c but otlìer iJìstitutcs like tlìe tu-rj ve rsi tics and puLrl ic accor.rril ir-r g f r rrn
s
olso ¡rrovidc intcrn;rl audit rr.rirrrng
Chan¡
No pro[cssronq{ gualifica(iorr offclcd
Nit
'.:
_-.'..--_
l:¡di
Cl^ cxanrijì¡tion
Sumber : IIA,
'r
i¡J-
No fomral progr.rnr E,l,r.-oti-r ",l.1training is oflcrcd by tiìe [i\s('(1Jlc of Cir¿¡lcrcd Acco un l(rn ts (Glr¿¡r¡), ur\ivers;tics and o tlrc í ac(ounl ilìE ins(ructions.
-.--.-.,
I:ornral progranr ùr placc L-rsclul to n1ãirìtâirì prof essionaI nrcl¡rl¡crsìr jp. -frainìrrg is providc<1 b), lrìsrìtulc ol C^s (¡Jìd¡ð) Instit!tc ol Cost.i\na Works Accounlarìts, ànd o{Jìcr bod ics.
Towards -.{ GIðb s.l Landocape rr ,thÍrd draft llÍrkcttr¡s-rLür¡a Cs, Octobe¡ 1997 pp 14-36.
reþort, by
-
Counrr),
t'rolcssion¿l
Nunrbcr
Qu¡lificalio¡ìç
lvho l,old Cr^ qu¡lilìc¿ (io,. o¡
Con{inuiog f'ro fcrr
I
n jr
io
I Dcvclopnìcn(
I'ro¡rarrrs
cr1.ri,',llcrìi
ClÂ
Itall,
cx
a
r'¡ri¡r¡tio
ó
r_r
¡'l"
f
o,'",u I
.or,r¡^,i-l¡;
pãfiiiið'i"l---*-
cducålion progranr altJrouglì tlìc liìstitute ¡>rovidc a rangc ol l)ro[cssìonål cducation cc)rrrscs ¡nd scnìirì¡rs. Inter¡¿l ¿r¡dil t¡r¡,r,r8 is also ¡ror iJ, Ll L:1, r r r i r c r r i t I Pos lS radu.l(c Cou¡ scs ùn(l corìljììcrci¿11 r
fû ¡¡rs
CIA cx¿ori¡r.¡{ion .:
No fon¡ al co¡Ì(ijìuirìg t)rofcssion¿l
cd Lrc:rlio¡ì pro6rarn aIthou6!ì iJì(crìraI àudit cduc¿tìon is ¡crivcly proûrotcci l)rrough lhc Irolding of scrrrir-rars and
corìfercnccs tlrroughorr( tl\c yc¿:. ^l)¡rt lroll1 llìc llìstitutc no otl\cr orE:!ì.isa{iorì
providcs training lor inlenral auditors
Cl exar¡rinatio¡r
Formal ¡>rograrn in ¡rIacc. Tra-Lning ìs ¡rovidcd by tlìc Ijrstitute, (he uni\'c¡sitics
P¡ofessiona l.' qua
lìlication
añd otJìcr corn¡rrcrcia.l lrainin6 and
ir.r
accountancy (lì¡ Academic degrcc in
conlcrcnce organiscrs
opcralional
auditin¡¡ (RO) l:orrnal P|ograûr irì I)l¡cc, Ir¡ovidcd t))'
cm¡>loycr organisations of LAs and acco
M¿ste r oI N4 a¡ a genìe¡ì
C[Â
d
I:o¡rrralconti¡rui¡g pro fcss i;;;Ì cd ucahon l)rogra¡Ìt. frainilg is ¡riovided by tJrc IrLstitu(c â¡d a rangc d oLlre r prolessìonãl irìs(itufcs úr Nónvay
(
cx¿ ¡ni¡¡*¡'t io¡r
iplonra as
a. P
unting lirms
No fon¡¡l con túr u irrg cducâ{ìon I)ro¡lràrn. Training is b¿scd on ltrcmbcrs
uLrlic
suEgcstio¡ìs Profcssional
qua [iJicâ t jort i¡ì
proSr¿rn. Training is principal)y provjdcd
¡¡tcmal à u d i(ing oflcrcd by thc
by tlìc lJ\s(itutc as fc\v co1ììJìrcrçial orga^Lsations olfcr inte nral audiI courscs
Spanish Lnstitutc (rra
tional
Cl^
d i¡Jloma¡ cxàrninð t tolì
Unitcd.Aral) Il
nri¡
¿
.
For¡¡r¿l co¡rtinui¡rg prof cssiorra I cducå lio¡ì
I
No fo¡¡¡r¿lcorlli¡ìuirìE cd.uc¿ ( ion proErðnr bu I r¡rc¡nbe¡ s Iravc bccn iurvcycd o'r t.ltcit viclvs about t r,ì iJìirl g
(cs
Practìtionc¡ üì i¡ { cnr¡ I à ud il irìll
 fc rv Clz\,s r,¡r¡:rox.250J
(Prr^)
q u a lilìcc1
M c¡rr l¡c
r lnstiJulc ol
l¡tcû1àl/\udit
(Mlr^) Qu
a
Li/ica
CL-A. ex¿
IJìstitutc
.
tion in
Coml)u (cr
(Qrc^)
No lor ¡¡ral corìliJruirìE t)rofcssiorìâl cducàlion prograrn alùrou6h IIÂ-UK arc cufrcrìtly fun<ìi^g rescarclr inlo LIìis issuc TraLring is ¡rrLncipall¡,provìded by Llìc
^xdit
¡ni¡a tion
Iìomralconti¡rui¡g cd ucã tion proSra¡n providcd by ltA, lnc, u¡uvcrsitics p.ofcssioñãl t ra ining conrpanjes alìd oürcr prolcssional bod ics
llt ltll Per f<¡rm
lll lll BLIT ir8
lll
tueÍl
lttt Ítilcc
BY OOUGTAS E. ZIEGEN¡'IJS5 ¡LtuSTR^ì roI
B
, D^Vt0 ¡L'rte
Lamplran
F
A nevt lUltat are tlte cri( ica I succe ss in
s(udy shcds lig ltt on
loclot s lor
ternol oudit
Ilte
.
e
¡t
rfo rnt on ce
indicotors tho(
departnents?
CAEs
regard os tlle most
intportonI meosLrrcs EXll
¡B
-.'71 2 (\ j ' 4
ll I
TOP ¡o:GAlN pERf ORM¡\flCE.MEASURES ÂS nnXtt¿O Ay.C¡f ES!,i:
5l¿ff cxPorien(e vlcwcd by lhe audit (omnrltt-qc ' - ' ^!di(iD8 Managemcn( expecta ons of lnternat audiling Pe¡cent of âudit .econtrnendatlo¡s lrnj;lementcd Auditor cduc¡tion lcvcls
satlsfðct¡on survcy-:- : ^uditce Inìportance of âudit ¡ssue .
'.:'.iii.;.nu,iitenvironmeotil;.rlil:i.rsrañdtngwtrhaudil
' .:
'
.ji.:
Audit envfronment Ourput , : ¡n pul
,t . .
.,l, nro
,
I
Tralning hours per Intc¡nal àuditor' (ommitlce sal¡slã(tion survcy rcsults ^udit C^t rcpor llng.nl¡tf ofl rhipJ - fun(tioDal
.i
''
conlnìittee r¡sk concer¡rs
i tn¡ut
..,..
arìvlrorìnìcnt
)
i
,'
li
. ì;,
Oulput
'
..
conìnìirree Màn¿gerncnt satisfacl¡on Qu¡lity ol fìnd¡ngs Âudltor qoalltyr Audf{cc rcl¡llons Qu¿l;ty of findi¡gs
i l,r Âudit ¡esour(cs S lir nd lng with ãLrdtt.orÍmiltcÊ
^ud¡l envtronment Audit ;l'i.] i.: e¡tvlronmont
Orgànlz¡tlon¡l st¡lus
jl"il:ill:::"r'",,,r",'.,' ì[".'ii1:riiii'rîl]r' ¿ i j ; :,'¡ ¡: : f^ud¡t ' Audit cnv¡ron nìr,Dr '.t. 1:: :' ; r,' ti i, j: î;;;i ;:i,,ilillìliìl,;i;i i¡,;il::l:;: j::;li ::i j;i::l;:;l InoUt ,.Audttor quatrry IrNurnbcrof proces5 improveme¡¡5 ì"','.rjì_.: iri,.,..iij l,ì' o"tprt', "'rr-'',' til't":,tr í:,-,: auånttry ol rindr,ìßs l ¿ssuran(o teclrniqu{,s develo,)od ' Audit crÌvitorìmPnt ..Qu¡ljly eu¿litv ¿ssur¡nr¡ j :CAF meels prlv¿tcly witlt aüdit (onrml ec;:. :.'; I. rji;!¡ I ijì /\u¡ti( onu¡,on,nont iìil,l l:tii.Audir ;omnìtrree ;ffc(tiycness lT i¡rl¡Sratcd auditing . cr¡vironnìcnl rnix .i,l 't.''nor, r.. Avcrôgc ye¿rs of aud¡t expericnce a'1'', ;j.i.: irÌt iil.n,Jiì", ^udit ^udit f y _] Nunrbcr , ^udiL
of complalnts åboul audi( dcp¿rtûìcn( _ Role of ¡ntern¿l ãrJdìtingviewcd bythc âûdìtec . Nunrl)cr of nranðtcmenl rcque5¡5 . , . '1': I '; lcrccllt oI (ertified stãf f _
"rr,
MosT'cRlf lcAL pERf oRMÁRc[ ÈlEAsuREs '';, :'.'].. ' t!ltctt
cAEs
i,,:., a.ll,i: -lìt,!;:.:; í'i,;i'.:.
.,,,:,.:
:, '.:. ', :,.::.
Pete 05ked to tdend[r; úe [ive nosI vitol.t¡leosures, tlrclt rcsponses lncludcd Ihe follo,,,,,ìlrg itcfirs.
rtÈwffiH{!ffiffif,m[ffi .,,....,..,.,-...Froccss... lY:f1::':litf::¡l""turvcvresults. '.PeIccrìtofâ¡¡ditreco¡nnrendatlonsinrplcnrentc,ií)'iÌ.l'r,i'.li.i NulìrlJcr of rnãnâScmcnt
_
......-.
.^udiree rerðr¡ons
ourpul',,''i:,',,,'lìiljìlilÌlô;;ì;i;;;;i;;i;;,
¡cquesls
"
Âurlit onvironment.
,,. ,,,. ,_--.,...Mrnrgcmentsrt¡slartion '^udi((onìrnitteesã(isf¡ctionsurveyresulrslJl;:t';r':',":l;;':nurlitcnvl¡onment,l,ll!l.if.:sr"nai,,¿*1,i,-oujiìiou,nl¡,,.. lflrpor
t¡n(c of audit issue
OUtJ)ut ., ,.. , . . eu¡lity of lindin8l ' t,ll i"àiiì'"¡,"^,,rent,..r..jÍ,.;.:Mãnasn¡ìrenrsãr¡sl¿(rfon Staff >rar¡ o¡pnrrence expcrlence i¡ .. tnj)ut ou¡litv B i (o¡n'lc(cd vs. pt¡n¡rcd àudits : .; ji: t,ro(oss .,.;: -:;,;.tii,;C"",pìi";;;;í,l,auditplrns ^uditor Nrrrnbnr of ¡rroc¡\s inìfrrovcr¡r¡¡ìl1. 9 .. .ll.. out,)uq ,. euÂntily of find¡rìAs ro | ìrrinin¿ lìou¡s pcr ¡rìtcrn.ìl ¡udi.(or . lnl)ut .. :,) roeou,cca 1l Rolo of lntc¡n¿l sudltlng !lEv/€d lry tlrc oudlt conrrnll(ca. nrJlt cn"t,onmont i I ^(jd¡t stðndrng v/lllr ôudrr conrrn¡r(€. . . tt llurnbcrofnrajoraurll(flrrrllrr¿sleLonntendatlons.,1...;;,ìJ v'r'rdlur dùurrr¡r¡ur¡rt5rcLonlntBnoa'0fì5.i.,14;,11. uulpul q l:.Ou¡nrlrv'ofn"Jl"". uutpuf . ,rj,r.._it/:.. ,., qUantlly oÍ flndlngs ¡....,:,,. (í 1J Anìount of ¡udlt sôvlngJ OutDUt (tns r ¿, c/\E re Þor rclà(ton;tìtp - Íuncilon¡ r ...,i l;":i.:'ì::.1:. .I il : iu"àlij,,ul,onro ni;:': I t ; 3äjÏl,ll,:;jiii:,", r5 ..ncrrcrtof(c,l¡ficdstaff .¡,,..1nÞut ..._"._......, ,' ,,, :..., ,,.. . ...,,., . .p¡6¡or, 1ó :Nrnrbcrof(onìDl¡lntsaboutaudlt ..- , ,,..;,..:".111.. aritr", q,,^llii"': i l li rel¡tlo¡s t, 1/ - Quùlily ¡ssurônce tcchniques deyclopcd ^udlt.c - _. Audit cr¡vìronnìcnl Oualitv¿ssu¡¡nin :'^udircomm¡(teer¡skyconcu,n, ,. I lManrgenrcrrr elpeLrãrion of I.rernrr ¿uJi(rr¡¿,,j.:'.
,
rB
19
Numbcf of rePeat llndlnSs
.
,
.
.
,
,
.
.
'.'.,.,;.',.i..:'lí.nutiirenvirorrrnefitii,,íijfj'À;jii'¿o"m;iii.i.lo,rr"on.r, ¡v ! ! r(1 rluurr ¡!¡¡¡
outDut
1
¡
'
7 1
'
' /t ¡
lu'rrrr¡rrtcc Er¡t
|';;iill',''..',:.:";:.r;:.'liiliI:'Ji:i,;"',ì,
-lI_1.
EXlllB lT
.ìu
iì
PERfORMANCE ARTAS AS RAH
3
llly
^ûd¡tor Ac(ur¿cy of reports
arat ñrat!¡.,1 L,r
[ðctton..._.,.
f,,lan¿genrcot så{ls
plannina
^udi( stand¡ng with
a
ti¿
liîo-;i
m
Aù(lilce rclations
qtj;,
"
]
on^.h.J
¡ii;¡
Organizatlonal stãiui - .' committe c c ffccl¡veness '¡inìcllncss ^udit of rcports . , . -
resources
^udit Qu¡lity assuranie.' mix
^udit Cornpliance wltlt ,,1uditor qùantity
-''-.. ì-i
aidlt plans-
Quanlity of findirìcs
--
'
-
GÂlN PERTORM^NCE MEASURES,::.j,,:;\ij;i:.-.. I / rjj s i.;
Colcgot-¡ted by FoutAudit Proccsses and 16 Perlormonce;Area
I I 1 i |
l. Âu 0¡T tñv¡RoHMLNf
r Organlr¿tiona[ 5t¡tus
I (/at position tillcs.
at nav atloñ/( _@t(Atyaars
'
/'
c(
lificrtion.
oÍ se1)cr.
3
4 CAL ¡cporl,nE tel¿rlonshlnr- âJ¡nlnlstràt;vc 5 CAE reporting rcl¿llonshlps-fun( onà{. '. ó CAE o|d.cxtcrnal oud¡tors lees.
¡ Audft Mlx
/
l¡rvolvcnlent
,
i
i
t5O 9ooo.
B ryp.\ ol o dil tcvleús. 9 (oatJ¡notian with cÀIcînot øudiIots. )o ALti,iIits auJt.d li OistriLutlon of tiflre !v;tlì¡n åudits. ,? 5¡.// o(\.5çnrc/r¡ o¿¡/viricr.
rl
I imc tIçoJ ùy
r4
Il
15
/rudit
lll lc gr
¿
ll
¿udilors.
lcd à ud;lin
rnix. Âudlt Plãrìn lng J t6
tÌ
-E.
) ,
At,nuol
ou¿
Annuol
t,lo títk la.lo¡s.
plon.
4 Màn ãgeñant 5âtlslãc(lon rB fìola of lnle¡nàl ¿udltfnB vle\ycd by rhc iìuditce. r9 Man¿80ñìcñt expcct¡tlons ol lntcrnàl audltìng. ro l.lu¡nbor of fian¡Ec¡ììcn( reqúest9. 5
quatity Assu¡ancc 2l [¡lcrnnl qu¡li(y
àssur¿nce revl¿w.
22 llisL ass?t\nt.nt lo.tot s. ,l Qu¡liry ¡ssuirnce lc(hni(tucs. 6 5ta nd 24
in g
With
Conìnìlttec
^udits¿tlsI¿(tioû sLlrvcy rcsulti. comnìrltee 25 ^udrt Rolc ol lntcr¡tal auditing vlevred by thc ¿udl( cooìnìl cc,
7
Audit Cornrnittcc
Ef f c(l¡ve ness 26 Pcrccnl oÍ board on ¿udit commiltec.
2/ /\tlcn.i¡n(e ¡( ¿tldi( conìrnittee mectings, zB frcqucocy ol ¿udit comrnil(re nìeclings. 29 [¡lcrnàl au{litor moc(s prlv¡(cly with ¡(idit co,nnìiltcc. lo CA[ ¡rccl5 priv¿lcly e/illì aùdf( comn]lltce. ¡ o ìì,,'l cc ¡Eeñdð ltcrn. It
A'iJ L urn ìlIce rist(on,cr¡,s l) ^,,,lil ...:.,-; :. , ¡t. rxfur , :';'. -,:i:. I Audllor Q.t¿¡ìllly 1: Numbcr ol sudlto¡r. ., .,. :... : -.,,i.,¡i,,,,..'.t:.t,. lrir'(/11;; l ' 3l I ' - ii R,uonuo Þc¡¿udltor. ' ', i:'i',il,j 1'i ;5 A55cls per audrtor, ,'.''1.ri ; I '' ,,.1 r,' i .:t r ,! 16 fnìploycca Þcr ôudltor. ' 37 Pcrcert of 5làll dedlratcd to ll audltlng.,: r.:;¡-.::;,.r : ;' ii'i/':' ..1 't.,i.' .. . g Audltor Qu¡llty ",:r',rJ'.'i,t:ìli!.i:4;i,r. .,.r,:. :.;,,..i.,'.j I ':. . 3B tntcrnal ,t. li;.;,..' .:,1".)1i.:.., ou¿il s,tø(.pf¡lgt:"iiì,i:.I ,,:...;,i.:.., . ]B tntcrnat ou¿iÌ. 1t.;::.. l¡'i¡.i,..., f,r¿lÍppf 19Ìi.i:;lU r ;,.. j;irÌ1 ;ii,iir.li,;' rj:i.'il j ;:i 1i ìi] í'T"Ti'|i;;' i;i ;', r: ^,,i+iìtl q r Âu d ir o r e ducãrron levcri.:;ir:;;i,;',.ìi'l'ì:l1r .]ìjll:'S lìti¿ ¡iij :
.
KE O
BY c,\E5
L:upÍrarr lJ-L
2
I r.ìli;ti.rtin y.2,
@msm No.
:
??
s
/DIIU200O
J
ak¡¡t ¡-
l,l Ma/cr ì000
Kopad a
Dcwa¡ Scrti(ìlG¡i YPIA Grala Su cofi ndo JI. i(aya lasqr Minggu Knv.34 Lt.3
*]tT
IJ¡¡-l'úll-ll¡n¡k I{iro
1'usìtn¡r¡ :.
BcrBsm& ini kami oarnpaika¡r bnrrwa kamí bormaksu¡r orcngirimkan J (tiga) orang pcjabat
scnior da¡i Divi¡i Intornal. Audit pT IJ¡nk Ccntrat S
:
crtifil
.:
.
^sia
unruk ,i.-ng;tu,i
Àdapurr nama don jabatan tiga calon pcscrt tcrscbut arlal¿h sbb
NUT¿ Suwardi 2. Jdcolrue,Sìndu Àdisrwono 3. lvan Purnãma Sano¿si '1.
lnawrty
,
'ir;;;r, Ì
lnþq¡ndilCÂ
Kcprlr Dlv j¡i lntcrnal Arrdit \\,rkil Kcpolu Divisj I¡rernal Âudlr Wrkil Kcpola f)ivici lntcr¡al Audil
.
Kami rnorlon agar 3 caron pcserrri tcr0Òbut crapar diporkorru'Lan ìangsung rncn¡¡ik-uti Leras a nojcrial. Tcrlarnpir kami rampaikart Ilìo Dota-/Curriculur¡ Vit¡c
bahan p crtimba nga n lSapak
Tcrinla
;
kasih.
.
.''
i
PT Bonk Ccntr¡ I Âsia.,
-t
Xul'c¡c-Su¡l]¡¡¡ Di¡oktur
b/r.NX Crl.mÀL A5¡À
ffffi1ffi,.Jr.É.Àdrrr¡.Í-x'!,mÐJ./q.rirë¡o,f'r(caì)o/r1æo,d&.qò¡f¡'¡õo¡ôa(o4r).r¡o1sõ
t/6
Lír¡.1,'it-Ìr Y. J. ÇulricrLI¡g¡-Vi 1¡ç
"i N¡r¡¡l¡
Irìrrvaty Suwor<1i
icnis k cl¡m in
Pcrcnrpuart
1 oinpat,/trnggal Iahlr Al Ànret
$andrrng, 2 Okto[¡cr Túnrun Arics E 2 l/l
l95l
lâkÂíÀ I I 620 Ulrivcrsila¡ Kàtol;k Paralìys
I
))cnclidikun \oralJrir
I Pcru saha ¡ r/ì'4annj Sl Al'unransì S
c
rr
ng  ¡ì
cn
'lh
1976
Th l9i9
Pc¡drdLJmNç¡-Eo¡¡rd
Ini
27/ I t /1'l - 26/l Irinå¡lbiûl lvlsnsB6monr o9108/82 -. 13108/82 f innncial Planniug Micro Co¡rputcr -
LM - UNPÁD LPI'M Jek¿rra
Barrclurrg
Äpplications
2t
lt
t/83
- 25111/8J
EDP, Audìr,/Controt
I)t02/84 - 09/0i/84 Buiìnc.ts Maaagcmen( Bankìrt6 & F inancc 04/o2/85 - O2.tO8/85 Plogrtmming s/d 91,5¡s¡¡ Änolysir ì4l
r
0/B 5
06t01/86
-
Dcsigir
l8/10/85 0/0t/8ó
t
SOV J¿kan ¡ LPPI-AIM Jako¡ B
&
EDP .4.udit/Conrrol in Uqrìk Pracrìqã I Cornpu r er Âuditìng
UACT Cornputcr Cóurso J¡ka¡ru
SCV J akan
a
Spccialiat lnlornlatio¡r S crvtco - B a n¡1kok
- 22108/86 MÂflBge¡nônr Audit SCV Jaknrtu - Z5lO7/87 Managing ircoplo For Now Manngcrs Cit il-¡ank - Jak¡rr¡ 07/09/81 - l7l)9/87 Bouijc Ga¡¡¡c Citil¡arrk - Jakarr¡ \5/09/89 - 22109/89 AS;400 : Audir & Con(rol tn tUM nlM I8/08i8ó
20/01/81
I
Systcnr
20/08/90
*U108/90 fünirol¡ & Àuditìng .8f)f [nv
ir
[n A¡lvancc
02109/91
- Il/09/91
12,104/94
-
l5104/94 Audiiing Capiral lvjarkcr l¡rstrr:rnsnta
14/04/97
-
tó/04/9? Introducriorì To
lSlOS/97
- 21/O5/97 * O8/O7/97
D7l07/91
SGV J akan ¡
un¡n c¡rt
Cort¡¡nk Ëxccurivo Maoagcnrcrt
Trs¡.ßury Audit
l
Souih Pocjfic an
Bank of Ancrica S
nn Francìsco
I]CA
'l'ho In!tifutô of ln t c¡n¡ Au
Inr¡oducLio¡t To Monoy Markct, Dc¡iíar ivos & AsroL Lia b ility M¿¡sgc¡¡cnt
& Ncw york
'I'lro Euronlonoy In6l itut c of Financo - S ingaporc Ernst & Young S ingaporc-
d it
Enret T]C A
I
ora-Austrs Iìa(S ydney)
&
Young Singaporc
-
'tL.
L
Ilpru¡lain¡tlf sfj¡
:
P'f СnL Ctxr!rôl A¡iA Oll)llgO - sckarang Kcpala Divi:i fnrcrn¡¡ ¡u¿,, 08/09181 - OllOl/90. Walìl Kopala Divi:i lnrcrnal nLrcjir / u I 5/10/85 - 08/09/87 Kcpala Diro lnrcrnal Ä.udìr v, 0l/09/80 - l5l10/85 .lntc¡n¡l Äudir Oflìcc¡. PT Ns¡o{ ox
0)/08/7ó
- I l/08/80
Kopalr Bagian Kcuangan
:
K!,eiûlfir OrÊÀni 6ûii' ,i
l.
Auci itors Club '199?
i)c¡ban¡s
- 20OO Kctua \-t 1994 - lggT ok¡cr oris 1991 - 1994 . IJondahar¡ 'J S
2.
Tlre lnsritute oflntornal Auditors t
9Ç() -
scka,ohg
AniJSota
-
Jokarto (ìhapror
¡ m.trliran V. 4 "
t1 Ëì gi
1llllnlì1¡lLn v. )
rj &r
F'
:
8i *i:
CU
l(ruCUr,ul\1 vt'¡ ^11
K:: È!:
îl Û,il
lr,
n [i:
I
I il
Nunra
Tcmpnr tgl Ia hìr Alanrgt Penclidikan tc¡nkhir
: :
J. Sinrlu Adiurrwono SRIAlllrå, ll Okrobor. tgCj2
: ll. K¡¡tika AJe¡t Il.l/5? l,rìn(lok
: S t Ak¡.¡ntal¡oi Unila
lndû.1\ Jskrir{r Sclarûn
l)aralryurrgan Uandung
,Pcutlid ik¡ n Non Fornìul
.
:
I'cln tlb^n
lnrcrn¡l
ll(i^ Mr¡tcri
lJan'1995
'f'rc¡¡
t-
I J¡ nrr¡ri 1997.
Iìrr ¡ o rE-]Ä¡ì rcj¡r
lixclìá¡¡c ¿L l:xcttdngc & Moncy Mòfkut V",tl.¿"],lrcy.i GüWorkstrup Scmino¡ M o,kiõ"r Ukrnõmi
4. -1,
.
\Y¡kfu
I'cleflh¡¡t
K
Ekr tcrrìc
etcltltslt
P
lJuli lt)9? I N<¡vcmbcr'97 I -l-i:-:..'-=.r--.I l obruû 2O0O I _l
I IICA
arbanL ¡.,i
ilillsl
\\;;kü----l
Bnnh. ) ntcma.l z\prlir r\.ud iIin g. tle Disost".,,i'(:uç".,ii.--t . Nctrvork ¡\ÇnYofx Sc.cur bgcut ¡ty irv Scmtndr S"Àindr
--
Jonr¡arl 1995
Intornal AuLiil ConfcrcncCaó lnr".n J lr iul ln l:Þi'nc¡al rnatihxio02000_wÒC
^udir t¡^ co;ic;;;c;
Jnnuiui 1995 Jârì.a; i l9t5
*,¡
vi;iieeó -
-
^u,tiiini
--
-
.l-u¡i I 996 __ l)cs(ìrnbcr 199ó I
lvni 1997 0 ktobcr t 99fl
.Pcnrnlnmnlt_Kc¡in ficlrn¡
nr
i ì987..
Juli I989
-
f Jr¡ni l9B9
P-l'. Jlu¡lk (lonf nrl 4 si¡ .- K¡rnf or. pusat
DcscrnL¡cr.1990
l¡nuûr;
l99l
Jarrr¡a¡i
l99l - Juiru¡¡i le9/
l¡cl¡nr;ui l9')7
Mci
1999
-
- Dcccrrrbcr
-^pril
Sokarnng
1992
'¡')()B
Unit Korja : S(ûl Uiro Âuclìt
Ocncrnl
"' l) 1. t-ìa.nk Ccnlyal Asia ,. K¿r¡t¡rr pu¡at LlniL Korjn : St¡l tJi¡o Âurlit S jstcm Inlt¡r¡nnsi
l)f ilck
Cc¡trnl Agia - Kanlor llusat Unit Korja : K¡hirJ lti¡¡r Âurlir Sisrcnl Inlurm¡¡i l'l'. Ccr¡ull - Ktntor p¡¡sal lJnil Kcrjx: ^Ái Kcpala ttiro Aucjit Ccuc¡al Ç/ P'l'. 83ok (:cn(rs¡ - K¿ntor I,u6.st l)nit Kolja : Kqrrrlir ^xih lliro t,cngcnrbangan ÀurJir P'I. ßsnk Contrul A¡jn - Kûnloi ,,usôr t,/ Urril Korja : Walr¡tJiv lntr..roal Âr¡dir ,t
lc
"
I ampiru- V.6.
(:URJìICULUM VI'fAE
Numa
: ì Âlam¿rt i ì?cndidiksrr Tor¡l
1
gl.
)van P.
l¿l¡i¡
JÀlar¡,
Saloori
I
Mci 96 ì C;ru:n VilloTahnp IV l]lok ÂpllZÂ Jrìk¡r1a Br¡rr S I AIunrârsi .- Univcr¡ira¡,t.sru !/ 29
1
^on"y¡ro
J'onrtfdik¡¡ Non Fo r¡.n À'l
.
Pe.lc f íl¡
¡n lntc¡.n¡l,JlC^
Ël l{$r,', Þ_.1
p_{f\¡¡
Trgc$ry
:rI.4
I I
-.r lrrTrÅt'qllrsl¡r-
S
ysr
c
nr
I
_
+_\1_9tcy
--jI-
Ek-sf
.
Ii
_
reeT
tìilry,
|
I
l
crnal O(lA
----
-'-Mnrcri l-Yll-u-t¿^1,"Í l'lrlrriÊ' __ I 5*l!tslt l9n!Þl' I Kr)¡noulcr L)lìnßc
-
_l - \\,,ir' I Fcbn¡B¡¡ tsgo
,-
lll-l-lluïæmrra"l-l_l 4nsliÂû Krc¡il I I
lttqr
Korar4nn.PcrÞank,tl__. . _
'l'cl¡(ih¡n
[f fI1 l J.
c.I
\Y,'t
__
l
-
l;ì
¡
,xx -
líl".frøi|
a¡11nlf
t,-_J-ßrt,n,hutlr."ii-.t\si'!,Lf'!¡r*iho¡r &.r,rr.t,xi 1r,,,,,,,¡-,r I ifii
-.:_ : Ir,_lþrtqro!!rç,ri!_ -¡t"d¡l¿¡coìf q. I Pcnâ'nsunrn
lC j l-I9-
lssz-__ -_lQ¡f-iqI N,,v roo)
P,ck'gqL!¡n
-
|!ig[c-¡¡¡g*
.t. il,, gori-n l-U l. lcnvuoulantl,clrniiun 5ic'J,i n ?!qo I 12 | lnrcroôl ^y.,lL!_-Xg¡_u :_ l_U,_l_x's0t¿erluUAq"l-'_ la, Xctcnrr¡qJ P.o1þg nn
:.
| rurri ree3
-1ïr¡
lçç.4
- - ls.o,,ìéø I il";*¡ iqq5 on ïroûl'riv opi'iri'"'r ' r'"'rl'oÞr f| 10. l^d;lft :n '1"""",' I r,1d: !i1a¡!-a__... -l -1 I
I
__
.
]
r,l-., ,*;
I
oontrolli¡¡q uq4 -.ic,..t;r ti,ii,.'i,,,, - - I v.lio*:lZ-i llcdn Lubu I nr,¡ji-ttt,u,crsiul '',¡ iin!,ul' l-¡nr--¡l I lu I Mu,goptìn)s)kur, ¡rr,,'--'-1 ^!tli!-?À& I lPerlnrrkan & À.{uJtifln¡rrur, I '_I
I
{
I
'/(.
Laüpr-raJr V" 7"
l9
Nlci 1996 '[!@tfrtt-:r cdìtPorrLiir,.iw,lln11ci''.',r,L .{r1[1!¡¡4-Ç94!iCItìng snnk ð,"rtii tlii¡cr i,,rr Mci )99ó l)orsturiur I'c.¡rìcrinIâh lrg Wrir" Cf Cf --õtrcL'"ì rçsa Konsckwon.rìuyu thcl Aktiva DÀnk, pt\ìnk & ^rr(lit,
?9
2l
ìÌcnr¿nlr nrnn
I{crin
,i
J¡nr¡n¡i 1984 . M¡r¡ct ì 98J
Apfjl
- April
198-(
Mci I98ó.-
^guKls
198ó
AgusLrro
)9116
)
980
-Juni l9ã9
Jrrli I 9fi9 _ MÈi 1990 Mo't
)990.-
)u
ti rygr).i.'
Jnnua¡i 199ì ,, f,lnrcr ).992
April
1992
- ìjcbruari 1997
licbru¿ri 1997
Mói
I JX)9
-
-
Mci
Sckarang
'l999
[)D- Suryn
(ìruplrir:
:
(Jrit lcrjn : St¡rf ,Alunlinq K Ân tur l,aul Lc¡ilrt,nu LJnit korju ^kuntar¡ lÌrft:rnaì ,f,,¿ifo, "
t"f.
.
Ban-k (lcrìr.ral
Urrit Kcrja : Slal'll^E;a B^ PT. Dank (icnrral^sir
I
Unit Kcriâ ; .Stôf ltirg (icnor¡l ¡lurlit l,/' P'f Ilunk Cctì(, nl Urrit Kcrju l(cpo)n ^¡iu Tcorn Aúdit Kp --/.
(¡:nrlnl Asi¡ Unit Kcrja,xnl.,i¿ ¡i¿¡r l',
/ . J)ûd(
Pl
ll
a.¡tL
Co¡rt¡al Asia
¡,nr;f '''
tlnit Kcrja
: Kr".pnla U¡ us¡¡n (.rcdir Mùn¡toring Ccntrul Âsi¡ Unit Kerje : Kcpala, Dir
l.
ll
¡r¡Ll.
¿le
'f
OllìL P. t¡G
lanpiran
@1ffi#Æ No.;
Iakana,
002,/D IA,¡2 0O0
lt
V" B.
April 20o0
Kopada
l)cwan Sonrfrk¿.si YPI A G¡ah¡ Sucofi ndo Jl, Rlya Pa:ar Mir)8f u kav, .]4 l(. Jsl¿C¡.
3
Uf!! l U p : :i¡,-¡¿a!À!-Ht¡sT!gi¡u-u
/
Dengnn ini ka,ni lntornlibtk¡n bahwo kami bc¡'¡nak¡ud nrcrgirì rnLan 9 orurg pejabat dari
Dvisi Int¿m¡l Audit PT Bank Cenr¡¡l A¡ír rtntuk nrelgìkrli Prograrn Senifiktrsi Qua)ified lntcmsl ¡\ud ito r. Peaorta ¡,ang nkurr mongiícuii prograrn eertrfìkasj a¿elah
:
1. Ì'anny Sagindcu,i Z. Ru,ty S uharlr i
3. Y e n n )' 4. 'fjong K¿w Fan , j 5, Jôs¡s6 Justir¡ Ounawan (6ì Jarrto Gunawa¡ _, /-\ -. ,. ^ -y'l \ t) t \\LuE J0u6.wûlt
,/4'á -lÄmmy IL Sun¿nro I 9. born¡¡ tlol-rby lskandor Þ-.7 (/
Mcrnponinl.: arg,ka,r bok-nJ ynng dinriliki pcscru, molron 6nilaian rla¡i Dqvan Scrtifikasi uDtuk penentuan kclar pelarilran Ardit L:tam bagi masilg-ntasir¡¿ pcsoda.
.
TerlampÍr kamì sa.mpaiJ,,an cu¡riculu¡n vitac dan 9 ca)on poaerta tersebut sebaga.i bahan P
êrti.r
tr l.:
f'orim¿
angan.
k¿sih.
I
.i
DTVISI NN-ERNA L AUDTT I,T B.,I,NK CÐNTRÁ L'JI S IÄ
¡Àar!âIÏ-5rlY¿B!] Kepeie Divisi
PAT/up¡
BÀÀÌ(
!/, c
C¡-T.¿TT,ÀI ÀSLA
l+r¡d oftc¿ ; tÏe¡¡ llc-A J- Jr.'xJ. T¡&q r el^181 ECÀJ(P€ f.¡.
grrrffrÐ
Krf/.
u.zj
-k¡,itJ'rr
1u2o,l.r
(æ
1)
6¡1 ì 25ô, 520{650,52oo760 FÀf- h?t
)
67ó !f}45
L
.
CLARICULUM
r¿ur V"
9"
V]T/l¡
;
Nsma Alamot
Yu/ìus Ssliå1vsn . Jì. À{argga lìosâtIV i/Z-2,Jakr¡ra Barar I Jak¡¡ta, 22 luru 1968
i:
Tourpot tgl. Lah.ir Pc.ndidikan Teraklúr
: SI Perika¡¡an ; _S2 Ekonomi
:Ânggora
I endidìkau
'
arnpi
r
"Non
[Ä
(ljtzair dalarn prosrs di Filí¡ila) (lnstiruto of I¡rtcmul Äuditor)
Form al
Pdatihsn lntcrûal BCA No. Prodr fi:
lvlal¡:ri
_1." 2 3
i 6
I 9
I
I
U¡¡k
,\4rni E (Produk Pc{bar
Eank Mini C û',.cduk
ank Minì D CPcmbukuon) ;--'.--rn rcgil ljÅnKröR systcm
Audit Gsncral Audir Krêdit Uusto¡¡cl Sen'ice Audit
l9
ilus I993
Septcmbôr l99l I 994 .
lanuri S)
Mei I 993
t2
t? l8
199 3
ABU
Js¡uari I995 Marct 1995 Aqustus 1996
Akunransi Ekrckutif
\.1
llj
Juli
l¡leRrâtcd DcDÖBit Sv8îônr nDSl Inteßråtod t onn Systcl¡ (U,5)
Pcnganranan dan Kontrol
t6
ø_.--_ - tM;;l aal-=.--
D
l0
l5
Lua¡ Ncrcrij -.---.-.--.-.-----
Pcr!¡cc!lg!)
1I
14
<.en
{
I oDuâf¡ 1994
!l!ul4{A!tlìr'l-rsrLs4;i
cksDor-i nrpor)
orni-ti{:
I eKruX
Mârct 1994 ¡lpril I 994 Juni 1995 Fcbuari ì 996
._-<æ
I'Icsenta5¡
¡!qtgi¡æ9!llñ¡.s!-lA;*r.ñi=----1 îãù-B.irdr'*ß ¡¡tãài
on
¿ Con"nñc¿tì
oriMzur
I
iì I ! ,:r ^r,¡ NäÆmb* Ienr
a,¡ññ----*1 . 1e6--* __=--__, 1 JrÉ _
-ffij'r,6s
I
-
Lamptram V" 10" tt
'
I'oìatihu llli¡lr¡ rsl I.ICA
I 'l\'e.arury Áuclit
i'¡.,--
'97
ùul ¡g
-
Ar.:ø'9 7
oi Sip'99'
Prsvôf,licn anC Dôlccicr a,f Ft Ch¡llenûe tô rlì¿ ì ûtem.rl
i+
313
- iF"bri--.l
Acirìcv¿r¡
I]çsssl¿nrar-IiqJûi Nov¿mbq¡ 1992
Aprìi
1994
Aprìt 'l997
Mci 1999
-
-
- M¡¡ct i994
lr4a¡et I99?
- Aprii r
1
999
cknrang
Fl'. Ë ank Ccnt¡¡L Asia Msnãgemônt DcyolopmoIrt
P
rogra:I
PT, Ba¡rk C6nûul Aeia Slãf Btro Pongonlbang¡n Audit PT,
B srìli Cerìt¡al Asiâ Slaf Èiro Audit OBSAC ( Ovoreoas l3ranch, Sube idiuy & AJI1iiatc Conrpany)
PT. Ba¡k Ccrltrrl Asia Kabiro Audit KP Grr-rp Bisnir
tz (
rl
r'-
L¿lrnpirâll V" 11.
DÁITÀLßI\YANT-HIDUf I,
2,
DÄT.{ ]]R[BA!]
Nomq
JANTO GUNAWAN
Nonro ponggilon
lÄM0
Alomoi runrch
Jl
-
S.
CìmqnciiriBlok J Nomor 1ó
Tomon Ttlo Golf BSD
þklorV
BunriserPong Domoi Tonçøbno - l5!10
(ü¡)-53i-]201
ielepon
\¿,
lenii kelomin
Pria
TemPot lohi
Jqkodo
Tonggollcrhi'
07 APril l9ó3
Menlkqh
Slolus
n,
ruüÅIÅt-llNDüI[AN
I
Sirolo
ll
'i
:
ue Lo Sofle UnÑemi1y lu{onih' Philþpines ^^ ì9Bi - 1988 MBA - ñnonce ond Con'lrollashiP -
' 2, Akodemt ''I
ÅtcdemiAkuntonsi Joyoboyo' Jokorlo ¡\\' l9B2- ì?Bó
(r¡^ â J' J¡Yv\
51v1r',
.
',
'.
so.j<,no Mudo Åkunlonsi t^tn
Krbton ll lor¡ó
- Jokarlq
la.Lnpirzrrr V"
12 .
il'L
l,
PT' ECA
1999'SEKARANG:
- Drvi{ lntemol Àudit Ksnloi Pusql
sebogoi Kepolo
Bir'ô
Anolyi'c Review
t 2. 1995'
19?1
;
tI.
BCA
Uruson
-
AudlllfìhYoh
i
-?, 1992.1994
4. 1t10.19f1
Konlor Wiloyoh X sebogoi Kepolo
i" PT. BCA -
Pusgl Divbi Sislim lnfcnmosi Konlor lntegroled ôcr'kirrg S1'slcrn {lBS)
sen;torlim
:
lT. BCA
-
Konlø Pusol Operosionol Ï?ogoi
if.rl prtOtrohon
n,
tCÂ
-
pi'oyek opeTcsrc''r-''ot
Kl0
Kopolo Kontor Wiìoyoh X sobogci
Un.rson Ke..l'1ngcn
if,
r lglhlllÛ ó.
t98¿ " 1987
?CA
' L1i¡sj inl¿nrol Audil Kqnlor Pusol
sebogoi lnlernoi'¡'udilor
:
PT. DAIHAISU ENGINË MtG INDONÊSìA i'.;r''l' ¡ di boslon c ^'r
äoãâ"iùlq;o
ry. urâit{ulç
. ì.
obh SGV Ulomo Rsport Writlng for lnlemol Audilo-n
Tå. ream I"' ',li:-.- 3Ï3:*yj:?i*ïu"iJH - ,^*^ nloh ir,,.-lll
SGV Uiorno
M&r '|Bs
TENTANG PENYAJI
1. Namâ 2.
Hiro Tugiman
Lahir 3. Pendidikan TempauTgl
:
Klaten, 1 1 Januari
:
- Sj FE UGfVl,
.1943
19ZO
- Mahasrswa program Doktor pascasarjana UNPAD Angkaran 1997/1 998.
4. Keg¡atan
:
1. Dosen FE UNPAR,
2. Pendir¡ dan Pembina yplA 3. Dosen luar biasa di FE UNPAD, UKI\4, UNf SBA, dan STIEB
4. Pengurus PPSB (Yayasan RS. Boromeus)
5.
Pengalaman Kerja
:
1.Iahun 1964-1971 : di BpKp (d/h. DAN) yogyakarta. 2. Tahun 1971-'1999
6.
:
di P.T. Tetkom Bandung.
Penghargaan Berbaga¡ penghargaan dari Direksi pr rerkom, IMenter¡ perhutlunqaû, dan presiden Republik lndonesia, LSM dan terakhir; Ditunjuk sebagai nom¡nasi "2000 Leon R. Rodde - Educat¡on of the year Awatd" dari the lnstitute of Internal Auditors (ltA), Florida, Amerika Serikat.
2111/00
-
-
PTAstralnt€rnâtionâlTbk 8 11
Jln. G¿y¿ Molor R¡y¡ No Su¡rler l¿k¿n¿ 14330. lnrlooesiè
let(6221)652)5S5 F¿x (62 2t) 65t2058 (62 2l )6512059
Jakarta, l4 September 2000
No. L.lA/007 /lX/2000
Kepad¿ Yth. : Bp. tllRO I-UGIMAN Yayasan Pengembângân lnemal Audir Graha Sucofindo, Jl. Raya Pasar MinggúKav. 34, L,t.
3
lakafia 12780 I)cngan hormat, Perihal : Undanga¡-¡cbag¡i.f-çjaÞiCalAl'a!0u Setelah mendengar dan mengikuti dengan sekama pada Konvcnsi Nasional Ak-untarsj IV IAI di Jakarta padâ tanggal 7 seprember 2000 pad¿ Komisi B pembahasan Bapak dan Bp. Eddie M, Gunadi, dengan tema ParadiSma Baru Pcngawasan Intemâl pada Perusahaan, kami mcnilai perlunya topik tersebut diketahui oleh stâfflntemal Auditor kami.
-
,lcc'
Selìubungan dengan itu kami d¿¡i L)ivisi Internal Audlt Sales Operation - Ff Asûa Intemational Tbk, meng,undarg Bapak sebagai Pcmbicara Tamu dalam Rapat Kerja Divisi kami yang akan kami selenggarakan padå tanggål I - 4 November 2000 di Via Renata, Puncak- Untuk lebili konkritnya topik yang âkan dibahas dapat kiranya Bapak membahas waktunya dengan menghubungi kami :
htemal Audìt - Sales Operation Division PT Astrâ lntemational lbk Gedung AMDI B, Lr. ó Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter Il Jakarta Utara 14330
T'elp. :021 -6522555
exr_ 3ó16 653 04952 E-mail : pjonimul@ai. astra co.id
Fax :021
Atas kesediaan llapak, kami ucapkan tefimâ kasih.
KUIìfiIÀv¿lt{ rEÐ18 Chief - Intental Audit (SO) Div
www,astra.(o.id
WGRA )akafta,
inrernarionar
2.2 Septcnr ber 2000
Kepada Yth,
Bpk. Hiro Tuginran Yayasan Pengembangan Internal Audit Graha Sucofindo, Jl. Raya Pasar Minggu Kav.34 Lt.3 Jakarta 12780 Dcngan lìormat, l'4elanjut¡ surat kam¡ no.I.IA/0071IX12000 tgl.14 Septemller 2000 dan pembicaran kita di telephon maka kan.ìi mengajukan beberapa mater¡ yang menjadi fokus kamr daiam pemilahasan yung ram Tencanakan dalanr perrlticaraan bapak dalam raker kami, adalah sebagai berikut : Sasaran yang kami tuju adalah meningkatkan motivas¡ staFf Internal audit (kamì).
l4ateri yang kami perfukan untuk pembahasan antara lain adalah st¡b
:
1. Perkembangan Internal Aud¡t di Indonesia (BUMN/D dan Swasta) 2. Posis¡ dan Peran InteÍnal Aud¡t di perusahaan (swasta) 3. Kr¡ter¡a Management audit dan Operasional Audit
4. 5.
6. 7. 8. 9.
dan di dunia
Jenjang Karir Internal Auditor Wewenang dan Tanggung Jawab Internal Auditor Kebebasan s¡kap dan Distribusi Laporan Kriteria temuan-tenruan Audit Teknik-teknik hternal audit La¡n-lain
\^/¡1.r,¡ ¡ìôñì1,i.¡,:¡n ¿ lâr¡ .,'cal) te:-n?s,*!r ,,1:ktt urtluk rân\/> i.:1^'f,t\ cot;,-- 1 1¡ñ, r-n.:-ã pelaksanaan tgl. 2 November 2000, Lokasi di Via Renata, puncak Jam 0g.00 s/d 12.00 W¡tr
Kam¡ menunggu tanggapan bapak lebih lanjut¡ untuk membalras hal-hal lain yang belum ada dalam surat ini. Atas Perhatian bapak kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Audit-
SO
Internal Aud¡t - SO DivisÌon PT Asira iiiiernationai ibk Jl. Gaya Motor Raya No. B Sunter JI - Podomoro Jakarta Utara 14330 (021) Telp. 652-2555 ext.3616 Fax. (021) 6s3-049s2
E-mail: djonim
u
l@ai.
a
stra. co. id