BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Groupon ( Berasal dari kata group dan coupon ) adalah sebuah situs web diskon hari ini yang menampilkan sertifikat hadiah diskon yang dapat ditukarkan di perusahaan lokal atau nasional. Perusahaan Groupon diluncurkan pertama kali di Chicago, Amerika Serikat pada November 2008 oleh Andrew Mason. Basis dari Groupon sendiri adalah situs daily deals atau transaksi harian yang menawarkan diskon yang dikeluarkan secara rutin setiap harinya. Groupon juga menerapkan adanya batas 17 waktu dalam setiap penawaran atau limited time offer yang juga harus diperhatikan untuk mendapatkan kupon promo. Misi dari Groupon sendiri seperti yang dilansir dari Facebook Fanpage Groupon, berbunyi sebagai berikut “connecting the highest quality businesses and the world's best customers, featuring new ways to explore your city. PT Disdus pertama kali diperkenalkan oleh Jason Lamuda dan Ferry Tenka. Kedua founder PT Disdus ini mendapat inspirasi dari situs Groupon yang tengah berkembangpada tahun 2008 di Amerika. Melihat tingginya potensi dalam bisnis penyedia diskon, ide tersebut dibawa ke Indonesia dan pada tanggal 11 Agustus 2010 didirikanlah PT Disdus – “Diskon Dahsyat
65 http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
Untuk Kita Semua”. Konsep bisnis PT Disdus disebut dengan social commerce, yakni PT Disdus menjual berbagai penawaran dengan harga yang lebih murah, namun penjualannya dalam jumlah banyak, kurang lebih 1.000 2.000 jenis barang dan jasa tiap minggunya (Wartaekonomi, 2012) Terhitung dari April 2011, PT Disdus merupakan bagian dari perusahaan raksasa Groupon. Dilihat dari perspektif PT Disdus, pengakuisisian ini ditujukkan untuk menambah modal sehingga dapat meningkatkan layanan dan penjualannya. Sedangkan, seperti dilansir dari SWA Online (2011), Groupon mengajukan akuisisi untuk dapat masuk ke pasar Indonesia. Sejak bersatunya kedua perusahaan tersebut, PT Disdus berganti nama menjadi Groupon Disdus (Groupon Indonesia). Perkembangan Groupon Disdus pun sangat luar biasa, tercatat dari sebelum diakuisisi sampai dengan bulan pertama setelah diakuisisi, revenue berkembang empat kali lipat. Seperti yang dilansir dari Wartaekonomi (2012), hingga pertengahan tahun ini, target growthnya sebesar 20 –30% per bulan dan selama empat sampai lima bulan ke belakang, Groupon Disdus telah memenuhi target pertumbuhan sebesar itu. Penelitian ini dilakukan pada PT Bank Central Asia Tbk Divisi HALO BCA yang beralamat di Gedung Wisma BCA BSD Jalan Pahlawan Seribu Kav CBD Lot 1.3 Lantai PH Wing B. PT Bank Central Asia Tbk adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV dan pernah merupakan bagian penting dari Salim Group. Survei yang penulis lakukan berada di bagian Quality Assurance. Waktu penelitian dari bulan Nopember 2015- Desember 2015.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
B. Statistik Deskriptif Bagian ini akan membahas karakteristik responden. Karakteristik dasar responden yang ditanyakan adalah jenis kelamin, usia, pendidikan dan penghasilan rata-rata perbulan pengunjung Karyawan Halo BCA. Data profil responden akan ditampilkan dalam bentuk diagram pie, sehingga diharapkan pembaca dapat memahami profil responden yang telah dikumpulkan. Semua data yang dikumpulkan dari responden dalam penelitian, sehingga dapat diketahui bagaimana pengaruh warna terhadap consumer mood, memorization dan buying intention pada situs online Groupon.co.id. Untuk memperoleh gambaran dalam penelitian ini, penulis memberikan kuesioner kepada 100 responden yang menjadi objek penelitian, dengan hasil berikut: a. Deskripsi Responden berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar diagram pie 4.1 di bawah ini :
Jenis Kelamin 25% 75%
Laki - Laki Perempuan
Sumber : Output Pengolahan Ms.Excel Gambar 4.1 KARAKTERISTIK BERDASARKAN JENIS KELAMIN RESPONDEN
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
Dari gambar 4.1 menggambarkan bahwa yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 72 orang atau 72% bergender perempuan dan 28 orang atau 28% bergender laki-laki. Presentase responden lebih besar perempuan dikarenakan divisi Halo BCA sebagai besar didominasi oleh pegawai perempuan dimana para pegawai perempuan lebih sering berbelanja di situs online. b. Deskripsi Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Usia 2% 18 - 35
16%
35 - 45
82%
45 - 55
Sumber : Output Pengolahan Ms.Excel Gambar 4.2 KARAKTERISTIK BERDASARKAN USIA RESPONDEN Gambar 4.2 diatas menggambarkan usia responden dalam penelitian ini, dari tabel didapat responden yang berumur 18-35 tahun sebanyak 82 orang atau 82%, responden yang berumur 35-45 tahun sebanyak 16 orang atau 16% dan responden yang berumur 45-55 tahun sebanyak 2 orang atau 2%. Jumlah presentase terbesar berada pada usia responden yang berumur 18 – 35 hal ini dikarenakan para pegawai antara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
usia tersebut lebih sering meluangkan waktunya untuk membuka situs belanja online dibandingkan para respoden yang berumur > 35 tahun. c. Deskripsi Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tingkat Pendidikan 25%
D3
75%
S1
Sumber : Output Pengolahan Ms.Excel Gambar 4.3 KARAKTERISTIK BERDASARKAN PENDIDIKAN TERAKHIR RESPONDEN Gambar 4.3 menggambarkan pendidikan terakhir responden dalam penelitian ini, dari tabel yang didapat responden yang memiliki tingkat pendidikan D3 sebanyak 75 orang atau 75%, dan responden yang berpendidikan S1 sebanyak 25 orang atau 25%. Dilihat dari hasil presentasi diatas maka pendidikan terakhir para reponden lebih didominasi oleh lulusan D3 dikarenakan perekrutan karyawan minimal D3 yang lebih sering berbelanja online.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
d. Deskripsi Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tingkat Penghasilan 4% 16% 1 jt - 3 jt 3jt - 5jt
82%
> 5 jt
Sumber : Output Pengolahan Ms.Excel Gambar 4.4 KARAKTERISTIK BERDASARKAN TINGKAT PENGHASILAN RESPONDEN
Gambar 4.4 menggambarkan pendidikan tingkat penghasilan responden. Dalam penelitian ini, dari tabel yang didapat responden yang memiliki tingkat penghasilan 3jt – 5 jt sebanyak 82 orang atau 82%, responden yang memiliki penghasilan 1jt – 3 jt sebanyak 4 orang atau 4 % dan responden yang memiliki tingkat penghasilan >5jt sebanyak 16 orang atau 16%. Terlihat jumlah presentase terbesar para responden berada pada tingkat penghasilan 3jt – 5 jt perbulan dikarenakan penghasilan tersebut merupakan penghasilan para pegawai senior diatas masa kerja 3 bulan sedangkan penghasilan > 5 jt dimiliki oleh para supervisor sedangkan penghasilan 1jt – 3jt dimiliki oleh pegawai baru dengan masa kerja < 3 bulan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
C. Uji Asumsi dan Kualitas Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Uji validitas menggunakan model Factor Analysis. Yang perlu diperhatikan dalam uji ini adalah nilai Standardize Loading Factor (SLF) pada table Anti Image dan Nilai Extraction pada tabel Communalities. Pernyataan akan dianggap valid apabila memiliki nilai SLF dan Extraction lebih besar dari 0,50. Hasil pengujian untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut : a. Warna TABEL 4.1 UJI VALIDITAS VARIABEL WARNA Indikator War1 War2 War3
Standardize Loading Factor (SLF) 0,87 0,93 0,72
Nilai R 0,50 0,50 0,50
Kesimpulan VALID VALID VALID
sumber : hasil pengolahan data Lisrel 2016 Dari tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa dari uji validitas semua indikator dalam variabel warna valid karena Standardize Loading Factor >0,50. Sehingga semua indikator warna dapat dipakai dalam penelitian ini. b.
Consumer Mood
TABEL 4.2 UJI VALIDITAS VARIABEL CONSUMER MOOD Standardize Loading Indikator Factor (SLF) Nilai R Kesimpulan Con1 0,74 0,50 VALID Con2 0,71 0,50 VALID Con3 0,51 0,50 VALID Con4 0,77 0,50 VALID Con5 0,78 0,50 VALID
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
Con6 Con7 Con8 Con9
0,82 0,84 0,78 0,74
0,50 0,50 0,50 0,50
VALID VALID VALID VALID
Sumber : hasil pengolahan data Lisrel 2016 Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa dari uji validitas semua indikator dalam variabel consumer mood valid karena Standardzie Loading Factor >0,50. Sehingga semua indikator consumer mood dapat dipakai dalam penelitian ini. c.
Memorization
TABEL 4.3 UJI VALIDITAS VARIABEL MEMORIZATION Standardize Loading Indikator Factor (SLF) Nilai R Kesimpulan Mem1 0,47 0,50 TIDAK VALID Mem2 0,78 0,50 VALID Mem3 0,93 0,50 VALID sumber : Hasil Pengolahan Data Lisrel 2016 Dari tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa dari uji validitas indikator Mem1 tidak valid dikarenakan memiliki SLF 0,47 < 0,50, sedangkan Mem2 dan Mem3 valid karena indikator Mem2 dan Mem3 memiliki Standardzie Loading Factor >0,50. Dikarenakan jumlah minimum variabel yang dipakai minimal 3 indikator sehingga semua indikator memorization dipakai dalam penelitian ini. d.
Buying Intention
TABEL 4.4 UJI VALIDITAS VARIABEL BUYING INTENTION Standardize Loading Indikator Factor (SLF) Nilai R Kesimpulan Buy1 0,66 0,50 VALID Buy2 0,72 0,50 VALID Buy3 0,91 0,50 VALID
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
sumber : hasil pengolahan data lisrel 2016 Dari tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa dari uji validitas semua indikator dalam variabel buying intention valid karena Standardzie Loading Factor >0,50. Sehingga semua indikator warna dapat dipakai dalam penelitian ini. 2. Hasil Uji Reliabilitas Hasil pengujian instrumen dikatakan reliabel apabila mempunyai nilai Construct Reliability ( CR ) > 0,70 dan Variance Extraced ( VE ) > 0,50 . Adapun rumus dari Construct Reliability ( CR ) dan Variance Extraced ( VE ) adalah sebagai berikut : Rumus Construct Reliability ( CR ): Σ(standart loading)2 Σ(standart loading)2 + Σ(measurement erorr)2
Variance Extraced ( VE ) : Σ(standart loading2) Σ(standart loading2) + Σ(measurement erorr2) Dari hasil rumus Constuct Variabel ( CR ) dan Variance Extraced ( VE ), maka didapat hasil sebagai berikut: TABEL 4.5 HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS VARIABEL PENELITIAN Variabel
Nilai CR
Warna Consumer Mood Memorization Buying Intention
0,89 0,78 0,73 0,78
Standar CR 0,70 0,70 0,70 0,70
Nilai VE
Standar VE
0,87 0,78 0,68 0,76
0,50 0,50 0,50 0,50
Sumber : Hasil pengolahan mengunakan Ms. Excel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kesimpulan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
74
Berdasarkan tabel 4.5 variabel Warna, Consumer Mood, Memorization dan Buying Intention mempunyai nilai Construct Reliability ( CR ) > 0,70 dan Variance Extraced ( VE ) > 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil survei tersebut Reliabel. D. Pengolahan Data danUji Kecocokan Model Pengukuran 1. Uji Kecocokan Model Pengukuran Untuk Masing-Masing Variabel Penelitian a. Variabel Warna Dalam pengujian ini 3 indikator teramati tentang variabel warna yang telah diuji, dengan mendapatkan hasil Chi-square =0,00 , df = 0, P-value = 1,00000, dan RMSEA = 0,000.
Sumber : Hasil pengolahan dengan program lisrel 2016 GAMBAR 4.5 MODEL PENGUKURAN VARIABLE WARNA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
Pada gambar 4.5 diatas dari 3 indikator teramati yang dimasukkan dalam SEM, terdapat
indikator teramati yang mempunyai nilai
Cronbach Alpha > 0.05 yaitu War1-War3, sehingga semua model teramati valid dan dapat digunakan dalam model penelitian yaitu: 1. Situs Groupon.co.id di design dengan warna yang menarik 2. Tampilan pada situs Groupon.co.id mengandung proporsi warna yang menarik. 3. Semua halaman pada situs Groupon.co.id menampilkan warna yang cerah
b. Variabel Consumer Mood Dalam pengujian ini 9 indikator teramati tentang variabel consumer mood yang telah diuji, dengan mendapatkan hasil Chi-square =95,14 , df = 27,P-value = 0,00000, dan RMSEA = 0,160.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
Sumber : Hasil pengolahan Lisrel 2016 GAMBAR 4.6 MODEL PENGUKURAN VARIABLE CONSUMER MOOD
Pada gambar 4.6 diatas dari 9 indikator teramati yang dimasukkan dalam SEM, terdapat indikator teramati yang mempunyai nilai Cronbach Alpha > 0.05 yaitu Con1-Con9, sehingga semua model teramati valid dan dapat digunakan dalam model penelitian yaitu: 1. Mendapatkan
Kesenangan
tersendiri
mengunjungi
situs
belanja
Groupon.co.id 2. Pada waktu senggang saya akan melihat produk di situs belanja Groupon.co.id
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
3. Saya gembira ketika barang yang dibutuhkan ada di situs Groupon.co.id 4. Saat saya Bosan bekerja maka saya melihat produk di dalam situs belanja online Groupon.co.id 5. Malas berbelanja keluar rumah dan memilih mengunjungi situs belanja Groupon.co.id 6. Lelah jika harus memilih barang ke beberapa toko dan lebih memilih situs belanja online Groupon.co.id 7. Ketika saya bingung menentukan barang yang dibeli saya akan langsung membuka situs Groupon.co.id 8. Stress saya akan hilang ketika belanja di situs Groupon.co.id 9. Saya gelisah jika waktu yang membatasi saat memiih barang di Mall, namun di situs Groupon.co.id kegelisahan itu hilang.
c. Variabel Memorization Dalam pengujian ini 3 indikator teramati tentang variabel memorization yang telah diuji, dengan mendapatkan hasil Chi-square =0,00 , df = 0,P-value = 1,00000, dan RMSEA = 0,000
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
Sumber : Hasil pengolahan dengan program Lisrel 2016 GAMBAR 4.7 MODEL PENGUKURAN VARIABLE MEMORIZATION
Pada gambar 4.7 diatas dari 3 indikator teramati yang dimasukkan dalam SEM, terdapat 2 indikator teramati yang mempunyai nilai Cronbach Alpha > 0.05 yaitu Mem2 dan Mem3, sedangkan Mem1 mempunyai Cronbach Alpha < 0.05 yaitu 0,47. Karena peneliti memakai SEM sehingga semua indikator dapat digunakan dalam model penelitian dikarenakan jumlah minimum indikator adalah 3 yaitu: 1. Groupon mengirimkan setiap promo ke alamat email anda dan akan selalu mengingatnya 2. Saya akan mendownload aplikasi Groupon.co.id di handphone atau komputer agar mudah mengaksesnya. 3. Ketika anda butuh suatu barang yang akan dibeli anda langsung mengunjungi situs Groupon.co.id
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
d. Variabel Buying Intention Dalam pengujian ini 3 indikator teramati tentang variabel buying intention yang telah diuji, dengan mendapatkan hasil Chi-square =0,00 , df = 0,P-value = 1,00000, dan RMSEA = 0,000.
Sumber : Hasil Penggolahan data Lisrel 2016 GAMBAR 4.8 MODEL PENGUKURAN VARIABLE BUYING INTENTION
Pada gambar 4.8 diatas dari 3 indikator teramati yang dimasukkan dalam SEM, terdapat 3 indikator teramati yang mempunyai nilai Cronbach Alpha > 0.05 yaitu Buy1,Buy2,Buy3, sehingga semua model teramati valid dan yang dapat digunakan dalam model penelitian yaitu: 1. Saya akan selalu mencari barang yang dibutuhkan di situs Groupon.co.id
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
2. Saya akan mempromosikan situs Groupon.co.id kepada teman dan kerabat 3. Jika ingin belanja online situs pertama yang saya kunjungi adalah Groupon.co.id
2. Uji Kecocokan Model Pengukuran Setelah menemukan model secara keseluruhan, model ini kemudian dianalisis untuk melihat kecocokan dengan data. Setelah itu akan dihitung Construct Reability dan Variance Extracted dari masing-masing variabel laten, langkah kedua dengan menambahkan model struktural asli pada model CFA (Wijanto, 2008). Model Hybrid ini kemudian diestimasi dan dianalisis untuk melihat kecocokan secara keseluruhan dan evaluasi terhadap model strukturalnya. Pengerjaan
SEM
(Structural
Equation
Modelling)
pada
penelitian
ini
menggunakan program LISREL 8.7 by Karl G. Joreskog & Dag Sorbom. Hasil uji kecocokan model pengukuran dapat dilihat pada gambar 4.1 dan tabel 4.7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
Sumber : Hasil pengolahan dengan Program Lisrel 2016 GAMBAR 4.9 MODEL PENGUKURAN KONSTRUK VARIABEL PENELITIAN
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
TABEL 4.6 HASIL UJI KECOCOKAN MODEL STRUKTURAL
No 1
2 3 4 5 6 7 8
Ukuran GOF
Tingkat Target Kecocokan
Hasil Estimasi
Root Mean Square Error RMSEA ≤ 0,08 0,12 of Appoximation (RMSEA) P (close Fit) Normed Fit Index(NFI) Non-Noormed Fit Index (NNFI) Comparative Fit Index (CFI) Incremental Fit Index (IFI) Relative Fit Index (RFI) Goodnees of Fit Index (GFI) Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI)
Tingkat Kecocokan Bad Fit
P ≥ 0,50 NFI ≥ 0,90 NNFI ≥ 0,90
0,90 0,92
Good Fit Good Fit
CFI ≥ 0,90
0,93
Good Fit
IFI ≥ 0,90
0,93
Good Fit
RFI ≥ 0,90 GFI ≥ 0,90
0,88 0,73
Bad Fit Bad Fit
AGFI ≥ 0,90
0,65
Bad Fit
Sumber : Hasil pengolahan data dengan Program Lisrel 2016
Model pengukuran konstruk variabel penelitian tersebut Bad Fit karena mempunyai nilai RMSEA > 0,08 yaitu sebesar 0,124 sehingga diperlukan adanya modifikasi model. Sesuai dengan Goodness of Fit dikatakan suatu model dapat nilai fit apabila mempunyai nilai RMSEA ≤ 0.08. 3. Uji Modifikasi Model Hasil Modifikasi model pengukuran dapat dilihat pada gambar 4.1 dan tabel 4.7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
Sumber : Hasil pengolahan data dengan Program Lisrel 2016 GAMBAR 4.10 MODEL PENGUKURAN MODIFIKASI MODEL
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
TABEL 4.7 HASIL UJI KECOCOKAN MODEL STRUKTURAL
No 1
2 3 4 5 6 7 8
Ukuran GOF
Tingkat Target Kecocokan
Hasil Estimasi
Root Mean Square Error RMSEA ≤ 0,08 0,099 of Appoximation (RMSEA) P (close Fit) Normed Fit Index(NFI) Non-Noormed Fit Index (NNFI) Comparative Fit Index (CFI) Incremental Fit Index (IFI) Relative Fit Index (RFI) Goodnees of Fit Index (GFI) Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI)
Tingkat Kecocokan Bad Fit
P ≥ 0,50 NFI ≥ 0,90 NNFI ≥ 0,90
0,93 0,95
Good Fit Good Fit
CFI ≥ 0,90
0,96
Good Fit
IFI ≥ 0,90
0,96
Good Fit
RFI ≥ 0,90 GFI ≥ 0,90
0,91 0,79
Good Fit Bad Fit
AGFI ≥ 0,90
0,70
Bad Fit
Sumber : Hasil pengolahan data dengan Program LISREL 2016
Model pengukuran konstruk variabel penelitian tersebut Bad Fit karena mempunyai nilai RMSEA > 0,08 yaitu sebesar 0,099 sehingga diperlukan adanya modifikasi model. Sesuai dengan Goodness of Fit dikatakan suatu model dapat nilai fit apabila mempunyai nilai RMSEA ≤ 0.08. a. Uji Modifikasi Model Hasil Modifikasi model pengukuran dapat dilihat pada gambar 4.11 dan tabel 4.9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85
Sumber : Hasil pengolahan dengan Program LISREL 2016 GAMBAR 4.11 MODEL PENGUKURAN MODIFIKASI MODEL
TABEL 4.8 HASIL UJI KECOCOKAN MODEL STRUKTURAL
No 1
2 3 4 5 6
Ukuran GOF
Tingkat Target Kecocokan
Hasil Estimasi
Root Mean Square Error RMSEA ≤ 0,08 0,085 of Appoximation (RMSEA) P (close Fit) Normed Fit Index(NFI) Non-Noormed Fit Index (NNFI) Comparative Fit Index (CFI) Incremental Fit Index (IFI) Relative Fit Index (RFI)
Tingkat Kecocokan Good Fit
P ≥ 0,50 NFI ≥ 0,90 NNFI ≥ 0,90
0,94 0,96
Good Fit Good Fit
CFI ≥ 0,90
0,97
Good Fit
IFI ≥ 0,90
0,97
Good Fit
RFI ≥ 0,90
0,92
Good Fit
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
7 8
Goodnees of Fit Index (GFI) Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI)
GFI ≥ 0,90
0,82
Bad Fit
AGFI ≥ 0,90
0,73
Bad Fit
Sumber : Hasil pengolahan data dengan Program LISREL 2016
4.
Uji Kecocokan Model Struktural Uji Kecocokan Model Struktural (Uji T) Wijanto, 2008 mengatakan bahwa uji
kecocokan model struktural terdiri dari uji kecocokan keseluruhan model dan analisis hubungan kausal. Hubungan kausal antar variabel dikatakan signifikan bisa dilihat pada uji kausalitas. Hasil kecocokan keseluruhan model dapat dilihat pada gambar 4.11 dan tabel 4.8.
Sumber : Hasil pengolahan dengan Program LISREL 2016 GAMBAR 4.11 MODEL STRUKTURAL (T-VALUE)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
TABEL 4.9 HASIL UJI KECOCOKAN MODEL STRUKTURAL PENELITIAN
No 1
2 3 4 5 6 7 8
Ukuran GOF
Tingkat Target Kecocokan
Hasil Estimasi
Root Mean Square Error RMSEA ≤ 0,08 0,15 of Appoximation (RMSEA) P (close Fit) Normed Fit Index(NFI) Non-Noormed Fit Index (NNFI) Comparative Fit Index (CFI) Incremental Fit Index (IFI) Relative Fit Index (RFI) Goodnees of Fit Index (GFI) Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI)
Tingkat Kecocokan Bad Fit
P ≥ 0,50 NFI ≥ 0,90 NNFI ≥ 0,90
0,90 0,91
Good Fit Good Fit
CFI ≥ 0,90
0,93
Good Fit
IFI ≥ 0,90
0,93
Good Fit
RFI ≥ 0,90 GFI ≥ 0,90
0,87 0,70
Bad Fit Bad Fit
AGFI ≥ 0,90
0,58
Bad Fit
Sumber : Hasil pengolahan data dengan Program LISREL 2016
E. Pengujian Hipotesis Penelitian Setelah didapatkan model struktural dengan Goodnees of fit yang baik, maka langkah berikutnya adalah melakukan uji hipotesis. Pada penelitian ini ada 5 hipotesis seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dan pengujian dilakukan dengan melihat signifikansi tiap hubungan variabel. Nilai signifikansi (α) yang digunakan sebesar 0,10 atau 10% dengan nilai t sebesar ≥1,67 (wijanto, 2008). Hal tersebut mengingat proses pengumpulan data melibatkan responden yang cukup banyak dan beragam dan merupakan Convenience Sampling yang memiliki resiko error yang tinggi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
Nilai hasil estimasi atas hubungan kausal dari model struktural yang diuji dan hasil pengujian hipotesis dengan nilai t masing-masing hubungan dapat dilihat pada tabel 4.10 (keterangan : dikatakan berpengaruh apabila nilai t-values ≥ 1,96) sebagai berikut TABEL 4.10 HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis
Structural Path
t- values
Keterangan
Kesimpulan
H1
Warna Consumer Mood
7.67
Data mendukung hipotesis
Warna Bepengaruh Signifikan terhadap Consumer Mood
H2
Warna Memorization
6.20
Data mendukung hipotesis
Warna Berpengaruh Signifikan Terhadap Memorization
H3
Warna Buying Intention
9.74
Data Mendukung Hipotesis
Warna Berpengaruh terhadap Buying Intention
Hasil uji statistik pada model penelitian untuk variabel konstruk Warna berpengaruh signifikan terhadap Consumer Mood, hal ini ditunjukkan dengan nilai t variabel tersebut yang berada diatas 1,96, yaitu 7.67. Untuk variabel konstruk Warna berpengaruh signifikan terhadap memorization karena nilai t variabel tersebut berada di atas 1,96 yaitu 6.20. Dan untuk variabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
warna berpengaruh signifikan terhadap buying intention , karena nilai t variabel diatas 1,96 yaitu 9,74. F. Pembahasan 1. Pengaruh Warna terhadap Consumer Mood Berdasarkan tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa variable warna berpengaruh secara signifikan terhadap variabel consumer mood. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-value sebesar 7,67 lebih besar dari t table sebesar 1,96. Warna
pada
responden penelitian ini memberikan pengaruh pada consumer moodpada pengunjung situs online Groupon.co.id. Dalam penelitian ini Warna
juga terbukti berpengaruh positif terhadap
consumer mood dan hasil ini sejalan dengan penelitian Jean Eric Pelet and Panagiota Papadopoulo (2012) dimana hasil dari penelitian tersebut adalah Warna berpengaruh positif terhadap consumer mood. Warna sejak lama diketahui bisa memberikan pengaruh terhadap psikologi, emosi serta cara bertindak manusia. Dengan warna komunikasi non verbal dapat mengungkapkan pesan secara instant dan lebih bermakna yang sering digunakan para marketer untuk tujuan branding. Beberapa warna utama dapat memiliki dampak pada kesehatan dan mmod yang akhirnya akan mendorong konsumen untuk lebih loyal terhadap produk perusahaan. Setiap warna memancarkan gelombang energi yang berbeda dan memiliki efek yang berbeda pula, dengan mengunakan berbagai nuansa warna
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
pada materi promosi, branding, marketing, corporate identity serta logo perusahaan dapat membawa harmoni , stabilittas, keseimbangan dan peningkatan penjualan yang mengagumkan. 2 . Pengaruh warna terhadap Memorization Berdasarkan tabel 4.10 dapat disimpulakn bahwa variabel warna berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Memorization. Hal ini ditunjukan dengan nilai T-Value sebesar 6.20 lebih besar dari T table sebesar 1.96 Warna pada responden penelitian ini memberikan pengaruh pada memorization terhadap pengunjung situs online Groupon.co.id . Dalam penelitian ini warna terbukti berpengaruh signifikan dan positif terhadap memorization. Dan dalam hal ini sejalan dengan penelitian Retno Sulistyowati (2012) yang menyatakan warna terbukti berpengaruh positif terhadap memorization prestasi belajar biologi. Warna merupakan sebuah media yang sangat kuat, dimana setiap orang dapat menerima stimulus dari setiap warna yang ditampilkan dalam situs Groupon.co.id dan akan tersimpan dalam memori. Dewasa ini begitu banyak produk yang ditawakan di pasar kepada konsumen dan didukung dengan banyaknya iklan maupun promo yang ditawarkan oleh perusahaan, namun tidak semua informasi tersebut dapat diolah dan disimpan dalam memori konsumen. Kekuatan warna dengan daya tarik yang digunakan untuk membujuk calon konsumen untuk membeli, dengan mengendalikan perhatiannya dan memberikan kesan yang disimpan dalam ingatannya, sehingga bila dibutuhkan produk tersebut munculah perusahaan Groupon tersebut dalam ingatan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
91
3 . Pengaruh warna terhadap Buying Intention Berdasarkan tabel 4.10 dapat disimpulkan bahwa warna dapat berpenagruh secara signifikan terhadap variabel buying intetion. Hal ini ditunjukan dengan nilai T-Value sebesar 9.74 lebih kecil dari T tabel besar 1.96 . hal ini sejalan dengan penelitian Febby Swisstiani (2014) yang mengemukakan warna berpengaruh positif terhadap buying intention. Realitas ini menunjukan bahwa pelanggan mengenal sebauah brand dari warna khasnya. Dan hal inilah yang dilakukan situs belanja online Groupon.co.id yang memiliki ciri khas logo berwarna hijau cerah. Warna juga dapat menarik pelanggan untuk kembali lagi ke situs groupon.co.id mulai dari logo maupun tampilan desainnya. Oleh karena itu, warna merupakan hal yang sangat penting dalam mepengaruhi calon konsumen untuk berkunjung kembali ke situs belanja online Groupon.co.id.
http://digilib.mercubuana.ac.id/