Bab IV Hasil dan Analisis
BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENGUMPULAN DATA 4.1 Tahapan Pengolahan Data Perolehan data hujan didapatkan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Jakarta, berupa curah hujan bulanan Stasiun Halim Perdanakusuma tahun 1999-2013. Data hujan yang diperoleh selanjutnya direview untuk menganalisa hujan rencana. 4.1.1
Analisa Data
Dari hasil review data curah hujan yang terkumpul mulai tahun 1999-2013 tersedia lebih dari 10 tahun serta menerus, hal ini cukup memenuhi untuk dianalisa. Analisa dilakukan dengan 2 (dua) metode, Metode Gumbel dan Metode Log Person III. Tabel 4.1 Data Hujan yang Dianalisa No
Stasiun
Tahun
CH max
1
Halim Perdana Kusuma
1999
147
2
Halim Perdana Kusuma
2000
68
3
Halim Perdana Kusuma
2001
120
4
Halim Perdana Kusuma
2002
242
5
Halim Perdana Kusuma
2003
200
6
Halim Perdana Kusuma
2004
129
7
Halim Perdana Kusuma
2005
124
8
Halim Perdana Kusuma
2006
72
9
Halim Perdana Kusuma
2007
235
10
Halim Perdana Kusuma
2008
193
11
Halim Perdana Kusuma
2009
123
12
Halim Perdana Kusuma
2010
97
13
Halim Perdana Kusuma
2011
305
14
Halim Perdana Kusuma
2012
94
15 Halim Perdana Kusuma 2013 Sumber : BMKG dan data konsultan
161
IV - 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
4.1.2
Analisa Frekuensi
Ada beberapa jenis distribusi statistik yang dapat dipakai untuk menentukan besarnaya curah hujan rencana, seperti distribusi Gumbel, Log Pearson III, Log Normal dan beberapa cara lain. Metode-metode ini harus diuji mana yang bisa dipakai dalam perhitungan. Pengujian tersebut melalui pengukuran dispersi. Untuk melakukan pengukuran dispersi, terlebih dahulu harus diketahui faktorfaktor berikut : 1. Harga rata-rata ( Rumus :
)
∑
di mana : Xi = Besarnaya curah hujan daerah (mm) = Rata-rata curah hujan maksimum daerah (mm) 2. Standar Deviasi (Sd) (Soemarto, 1999) Rumus :
√∑
(
)
di mana : Sd = Deviasi standar
Xi = Nilai variant ke i
= Rata-rata variant
n = jumlah data
3. Koefisien Skewness (Cs) (Soemarto, 1999) Rumus :
∑ (
(
) (
) )
4. Koefisien Curtosis (Ck) (Soemarto, 1999) Rumus :
∑
(
)
IV - 2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
5. Koevisien Variasi (Cv) Rumus : Untuk menghitung faktor-faktor tersebut, diperlukan parameter-parameter perhitungan faktor-faktor tersebut, yang disajikan dalam tabel di bawah ini : Tabel 4.2 Parameter Uji Distribusi Statistik No R (Xi) (Xi-Xr) 1 305 151.06 2 242 88.06 3 234.7 80.76 4 199.7 45.76 5 192.7 38.76 6 161 7.06 7 147.1 -6.84 8 129.3 -24.64 9 124.1 -29.84 10 122.5 -31.44 11 120 -33.94 12 97 -56.94 13 94 -59.94 14 72 -81.94 15 68 -85.94 Jumlah 2309.1 (Σ) Xr (rata153.94 rata) Sumber : hasil perhitungan
(Xi-Xr)2 22819.12 7754.56 6522.18 2093.98 1502.34 49.84 46.79 607.13 890.43 988.47 1151.92 3242.16 3592.80 6714.16 7385.68
(Xi-Xr)3 3447056.81 682866.87 526731.06 95820.41 58230.61 351.90 -320.01 -14959.67 -26570.30 -31077.61 -39096.29 -184608.80 -215352.65 -550158.57 -634725.65
(Xi-Xr)4 520712401.87 60133256.63 42538800.65 4384742.19 2257018.26 2484.38 2188.89 368606.35 792857.75 977080.06 1326927.98 10511624.81 12908237.71 45079992.85 54548322.24
∑(Xi-Xr)2 = 65361.58
∑(Xi-Xr)3 = 3114188.12
∑(Xi-Xr)4 = 756544542.62
Dari tabel di atas dapat dihitung faktor-faktor uji distribusi sebagai berikut : 1. Harga rata-rata (
)
Rumus : 2. Standar Deviasi (Sd) Rumus :
√
3. Koefisien Skewness (Cs) Rumus :
(
) (
)
IV - 3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
4. Koefisien Curtosis (Ck) Rumus : 5. Koevisien Variasi (Cv) Rumus : Tabel 4.3 Parameter Uji Distribusi Statistik dalam Log No
R (Xi)
Log Xi
1 305 2.4843 2 242 2.3838 3 234.7 2.3705 4 199.7 2.3004 5 192.7 2.2849 6 161 2.2068 7 147.1 2.1676 8 129.3 2.1116 9 124.1 2.0938 10 122.5 2.0881 11 120 2.0792 12 97 1.9868 13 94 1.9731 14 72 1.8573 15 68 1.8325 Jumlah (Σ) 2309.1 32.2208 Xr (rata153.94 2.1481 rata) Sumber : hasil perhitungan
(LogXi LogXr) 0.3362 0.2358 0.2225 0.1523 0.1368 0.0588 0.0196 -0.0365 -0.0543 -0.0599 -0.0689 -0.1613 -0.1749 -0.2907 -0.3155
(LogXi LogXr)2 0.1131 0.0556 0.0495 0.0232 0.0187 0.0035 0.0004 0.0013 0.0029 0.0036 0.0047 0.0260 0.0306 0.0845 0.0996
(LogXi LogXr)3 0.0380 0.0131 0.0110 0.0035 0.0026 0.0002 0.0000 0.0000 -0.0002 -0.0002 -0.0003 -0.0042 -0.0054 -0.0246 -0.0314
(LogXi LogXr)4 0.0128 0.0031 0.0024 0.0005 0.0004 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0007 0.0009 0.0071 0.0099
∑ = 0.0000
∑= 0.5172
∑ = 0.0022
∑ = 0.0379
Dari tabel di atas dapat dihitung faktor-faktor uji distribusi sebagai berikut : 1. Harga rata-rata (
)
Rumus : 2. Standar Deviasi (Sx) Rumus :
√
3. Koefisien Skewness (Cs) Rumus :
(
) (
)
IV - 4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
4. Koefisien Curtosis (Ck) Rumus : 5. Koevisien Variasi (Cv) Rumus : Dari faktor-faktor di atas dapat ditentukan metode mana yang bisa dipakai, seperti disajikan dalam tabel berikut : Tabel 4.4 Hasil Uji Distribusi Statistik Jenis Distribusi
Syarat Cs ≈ 0 Ck = 0 Cs ≤ 1,1396 Ck ≤ 5,4002
Perhitungan Cs = 0,8046 Ck = 2,313952 Cs = 0,8046 Ck = 2,313952
Kesimpulan
Cs ≠ 0
Cs = 0.025
Memenuhi
Cs ≈ 3 Cv + Cv2 = 0,3
Cs ≈ 3 Cv + Cv2 = 0,276
Tidak memenuhi
Normal Gumbel Log Pearson tipe III Log Normal
Tidak memenuhi Memenuhi
Sumber : hasil perhitungan
Sehingga, metode yang dipakai untuk perhitungan besarnya curah hujan rencana menggunakan metode Gumbel dan Log Pearson tipe III.
4.1.3
Analisa Hujan Rencana Analisa hujan rencana Kota Bekasi (Stasiun Halim Perdanakusuma)
dilakukan sesuai dengan ketersedian data yang ada, berupa curah hujan harian maksimum. Analisa dilakukan dengan 2 (dua) metode yakni Metode Gumbel dan Log Person III. 4.1.3.1 Metode Gumbel Distribusi Gumbel digunakan untuk analisis data maksimum, misalnya untuk analisis frekwensi banjir. Distribusi Gumbel mempunyai koefisien
IV - 5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
kemencengan (Coefisien of skwennes) atau CS = 1,139 dan koefisien kurtosis (Coeficient Curtosis) atau Ck< 5,4002. Pada metode ini biasanya menggunakan distribusi dan nilai ekstrim dengan distribusi dobel eksponensial. Analisa
Distribusi
Harga
Ekstrim
Metode
Gumbel,
St.
Halim
Perdanakusuma (1999-2013). 1. Merangking data curah hujan maksimum Tabel 4.5 Merangking Data Curah Hujan Maksimum No. Urut (Xi)
CHH Max (Ri)
P (%)
(Ri-Rr)2
1
305
6.25
22819
2
242
12.50
7755
3
235
18.75
6522
4
200
25.00
2094
5
193
31.25
1502
6
161
37.50
50
7
147
43.75
47
8
129
50.00
607
9
124
56.25
890
10
123
62.50
988
11
120
68.75
1152
12
97
75.00
3242
13
94
81.25
3593
14
72
87.50
6714
15
68
93.75
7386
∑Ri = 2309 Total Sumber : Hasil Analisa, 2015
∑(Ri- Rr )²= 65362
Contoh perhitungan Data Tabel Curah Hujan Maksimal. Saya lampirkan di bawah ini: a) Menghitung nilai persentase (%) : P X1 100 1100 6,25% X total 1
15 1
b) Menentukan nilai hujan rata-rata : Rr Rtotal 2309 153,94 X total
15
IV - 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
c) Menentukan selisih curah hujan maksimum terhadap hujan rata-rata:
R1 Rr 2 305 153,942 22819 R1 Rr 3 305 153,943 3447057 R1 Rr 4
305 153,94 520712402 4
2. Analisa Hujan Rencana Kala Ulang Metode Gumbel a)
Menentukan standar deviasi :
R R
2
Sd
b)
i
n 1
r
65362 68,33 15 1
Menentukan Nilai koefisien skewness : (Soemarto, 1999) (
(
c)
∑ )
( (
)
)
( (
) ) (
)
)
Menentukan Nilai koefisien Curtosis (Ck) (Soemarto, 1999) ∑
(
)
d)
Menghitung Koefisien Variasi (Cv)
e)
Menghitung Faktor Frekuensi (K)
(
)
Rumus :
Kt
Yt Yn Sn
IV - 7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
di mana : K= Faktor Frekuensi Yn = Harga rata-rata reduce variate (Tabel 4.7) Sn = Reduced standard deviation (Tabel 4.8) Yt = Reduced variated (Tabel 4.6) Tabel 4.6 Periode Ulang ( T ) dengan Reduksi Variant dari Variable ( Y ) T (tahun)
Yt
2
0.3665
5
1.4999
10
2.2502
25
3.1985
50
3.9019
100
4.6001
Sumber :Hidrologi, Aplikasi Metode Satistik untuk analisa data ( Soewarnno,1995 ; 127 )
f)
Menentukan nilai Yn dan Sn yang tergantung pada n Tabel 4.7 Hubungan Reduced Mean Yn dengan Besarnya Sampel n n
Yn
n
Yn
N
Yn
n
Yn
n
Yn
10
0.4952
29
0.5353
48
0.5477
67
0.5538
86
0.558
11
0.4996
30
0.5362
49
0.5481
68
0.554
87
0.5581
12
0.5035
31
0.5371
50
0.5485
69
0.5543
88
0.5583
13
0.5070
32
0.538
51
0.5489
70
0.5545
89
0.5585
14
0.5100
33
0.5388
52
0.5493
71
0.5545
90
0.5586
15
0.5128
34
0.5396
53
0.5497
72
0.5548
91
0.5587
16
0.5157
35
0.5402
54
0.5501
73
0.555
92
0.5589
17
0.5181
36
0.541
55
0.5504
74
0.5552
93
0.5591
18
0.5202
37
0.5418
56
0.5508
75
0.5559
94
0.5592
19
0.5220
38
0.5424
57
0.5511
76
0.5561
95
0.5593
20
0.5236
39
0.543
58
0.5515
77
0.5563
96
0.5595
21
0.5252
40
0.5436
59
0.5518
78
0.5565
97
0.5596
22
0.5268
41
0.5442
60
0.5521
79
0.5567
98
0.5598
23
0.5283
42
0.5448
61
0.5524
80
0.5569
99
0.5599
IV - 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis n
Yn
n
Yn
N
Yn
n
Yn
n
Yn
24
0.5296
43
0.5453
62
0.5527
81
0.557
100
0.56
25
0.5309
44
0.5458
63
0.5527
82
0.5572
26
0.5320
45
0.5463
64
0.553
83
0.5574
27
0.5332
46
0.5468
65
0.5533
84
0.5576
28 0.5343 47 0.5473 66 0.5535 Sumber : Hidrologi Teknik CD, Soemarto
85
0.5578
Tabel 4.8 Hubungan Reduced Mean Sn dengan Besarnya Sampel n n
Sn
n
Sn
n
Sn
n
Sn
n
Sn
10
0.9496
29
1.1086
48
1.1574
67
1.1824
86
1.198
11
0.9676
30
1.1124
49
1.159
68
1.1834
87
1.1987
12
0.9833
31
1.1159
50
1.1607
69
1.1844
88
1.1994
13
0.9971
32
1.1193
51
1.1623
70
1.1854
89
1.2001
14
1.0095
33
1.1226
52
1.1638
71
1.1863
90
1.2007
15
1.0206
34
1.1255
53
1.1658
72
1.1873
91
1.2013
16
1.0316
35
1.1285
54
1.1667
73
1.1881
92
1.202
17
1.0411
36
1.1313
55
1.1681
74
1.189
93
1.2026
18
1.0493
37
1.1339
56
1.1696
75
1.1898
94
1.2032
19
1.0565
38
1.1363
57
1.1708
76
1.1906
95
1.2038
20
1.0628
39
1.1388
58
1.1721
77
1.1915
96
1.2044
21
1.0696
40
1.1413
59
1.1734
78
1.1923
97
1.2049
22
1.0754
41
1.1436
60
1.1747
79
1.193
98
1.2055
23
1.0811
42
1.1458
61
1.1759
80
1.1938
99
1.206
24
1.0864
43
1.148
62
1.17
81
1.1945
100
1.2065
25
1.0915
44
1.1499
63
1.1782
82
1.1953
26
1.0961
45
1.1519
64
1.1793
83
1.1959
27
1.1004
46
1.1538
65
1.1803
84
1.1967
28 1.1047 47 1.1557 66 1.1814 Sumber : Hidrologi Teknik CD, Soemarto
85
1.1973
Maka : Dengan n = 15
Kt g)
Yn = 0,5128
Sn = 1,0206
Yt Yn 0,3665 0,5128 0,1433 Sn 1,0206
Menentukan hujan rencana untuk kala ulang 2 tahun
Rt
R r K t S d
R2thn 153,94 0,1433 68,33 144mm
IV - 9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Dimana : Rt = Hujan dalam periode ulang tahun Rr = Harga rata – rata K = Faktor Frekuensi Sd = Standar deviasi Dari perhitungan di atas maka didapatkan Tabel Analisa Hujan Rencana Kala Ulang Metode Gumbel, dilampirkan pada Tabel 4.9 berikut : Tabel 4.9 Analisa Hujan Rencana Kala Ulang Metode Gumbel Kala Ulang (tahun) 2 5 10
Yt
Kt
0.3665 1.4999 2.2502
-0.1433 0.9672 1.7023
Rt (mm) 144 220 270
25
3.1985
2.6315
334
50
3.9019
3.3207
381
100 4.6001 4.0048 Sumber : Hasil Analisa, 2015
428
4.1.3.2 Metode Log Pearson Tipe III Distribusi Log Pearson III banyak digunakan dalam analisis hidrologi, terutama dalam analisis data maksimum (banjir) dan minimum (debit minimum) dengan nilai extrim. 1. Analisa Distribusi Log Pearson Tipe III Tabel 4.10 Analisa Distribusi Log Pearson Tipe III No. Urut (Xi)
CHH Max (Ri)
Log Ri
(Log R -Log R)2
(Log R -Log R)3
1
305
2.48
0.1063
0.0346
2
242
2.38
0.0508
0.0115
3
235
2.37
0.0450
0.0096
IV - 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis No. Urut (Xi)
CHH Max (Ri)
Log Ri
(Log R -Log R)2
(Log R -Log R)3
4
200
2.30
0.0202
0.0029
5
193
2.28
0.0160
0.0020
6
161
2.21
0.0024
0.0001
7
147
2.17
0.0001
0.0000
8
129
2.11
0.0022
-0.0001
9
124
2.09
0.0042
-0.0003
10
123
2.09
0.0049
-0.0003
11
120
2.08
0.0063
-0.0005
12
97
1.99
0.0294
-0.0050
13
94
1.97
0.0343
-0.0064
14
72
1.86
0.0906
-0.0273
15
97
1.99
0.0294
-0.0050
32.38
0.4421
0.0157
Total (∑) 2338 Sumber : Hasil Analisa, 2015
Contoh perhitungan dari table diatas pada no. urut tabel 1 : a) Menghitung logaritma curah hujan maksimum (log Ri) :
log R1 log305 2,48 b) Menghitung harga tengahnya ( log R )
log R
LogR 32,38 2,158 n
15
c) Menghitung nilai (log R1- log R )² = ( 2,48 – 2,158 ) ² = 0,1063 d) Menghitung nilai (log R1- log R )³ = ( 2,48 – 2,158 ) ³ = 0,0346 e) Menghitung nilai(log R1- log R )⁴
IV - 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
= ( 2,48 – 2,158 ) ⁴ = 0,0113 2. Analisa Hujan Rencana Kala Ulang Metode Log Person Tipe III a)
Menentukan standar deviasi : Sd
b)
LogR
i
LogR
n 1
2
0,4421 0,178 15 1
Menghitung koefisien asimetri (Cs) : Cs
c)
n. LogRi log R
n 1n 2S x
3
3
15 0,0157 0,23 3 14 13 0,178
Menentukan Faktor Kerapatan Kf (lihat tabel di bawah ini) : Tabel 4.11 Nilai Kf untuk Metode Log Pearson Tipe III
Koefisien Asimetri (Cs) 3.0 2.8 2.6 2.4 2.2 2.0 1.8 1.6 1.4 1.2 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1.0 -1.2 -1.4 -1.6 -1.8 -2.0 -2.2
1.001
1.250
99 -0.667 -0.714 -0.769 -0.832 -0.905 -0.990 -1.087 -1.197 -1.318 -1.449 -1.588 -1.733 -1.880 -2.029 -2.178 -2.326 -2.472 -2.615 -2.755 -2.891 -3.022 -3.149 -3.271 -3.388 -3.499 -3.605 -3.705
80 -0.636 -0.666 -0.696 -0.725 -0.752 -0.777 -0.799 -0.817 -0.832 -0.844 -0.852 -0.856 -0.857 -0.855 -0.850 -0.842 -0.830 -0.816 -0.800 -0.780 -0.758 -0.732 -0.705 -0.675 -0.643 -0.609 -0.574
Interval Ulang, tahun 5 10 25 Persen Peluang 50 20 10 4 -0.396 0.420 1.180 2.278 -0.384 0.460 1.210 2.275 -0.368 0.499 1.238 2.267 -0.351 0.537 1.262 2.256 -0.330 0.574 1.284 2.240 -0.307 0.609 1.302 2.219 -0.282 0.643 1.318 2.193 -0.254 0.675 1.329 2.163 -0.225 0.705 1.337 2.128 -0.195 0.732 1.340 2.087 -0.164 0.758 1.340 2.043 -0.132 0.780 1.336 1.993 -0.099 0.800 1.328 1.939 -0.066 0.816 1.317 1.880 -0.033 0.830 1.301 1.818 0.000 0.842 1.282 1.751 0.033 0.850 1.258 1.680 0.066 0.855 1.231 1.606 0.099 0.857 1.200 1.528 0.132 0.856 1.166 1.448 0.164 0.852 1.128 1.366 0.195 0.844 1.086 1.282 0.225 0.832 1.041 1.198 0.254 0.817 0.994 1.116 0.282 0.799 0.945 1.035 0.307 0.777 0.895 0.959 0.330 0.752 0.844 0.888 2
50
100
2 3.152 3.114 3.071 3.023 2.970 2.912 2.848 2.780 2.706 2.626 2.542 2.453 2.359 2.261 2.159 2.054 1.945 1.834 1.720 1.606 1.492 1.379 1.270 1.166 1.069 0.980 0.900
1 4.051 3.973 3.889 3.800 3.705 3.605 3.499 3.388 3.271 3.149 3.022 2.891 2.755 2.615 2.472 2.326 2.178 2.029 1.880 1.733 1.588 1.449 1.318 1.197 1.087 0.990 0.905
IV - 12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Koefisien Asimetri (Cs) -2.4 -2.6 -2.8 -3.0
1.001
1.250
99 -3.800 -3.889 -3.973 -7.051
80 -0.537 -0.499 -0.460 -0.420
Interval Ulang, tahun 2 5 10 25 Persen Peluang 50 20 10 4 0.351 0.725 0.795 0.823 0.368 0.696 0.747 0.764 0.384 0.666 0.702 0.712 0.396 0.636 0.660 0.666
50
100
2 0.830 0.768 0.714 0.666
1 0.832 0.769 0.714 0.667
Sumber : Soewarno, Hidrologi 1995
Maka : dengan nilai Cs = 0,23 nilai Kf didapatkan dari interpolasi dari Koefisien Asimetri (Cs) antara 0,2 dan 0,4. Cs = 0,23 K 2tahun 0,033
0,23 (0,20) x0,066 (0,033 0,038 0,40 (0,20)
K5tahun 0,830
0,23 (0,20) x0,816 (0,830 0,828 0,40 (0,20)
K10tahun 1,301
0,23 (0,20) x1,317 1,301 1,303 0,40 (0,20)
K 25tahun 1,818
0,23 (0,20) x1,880 (1,818 1,828 0,40 (0,20)
K 50tahun 2,159
0,23 (0,20) x2,261 (2,159 2,175 0,40 (0,20)
K 100tahun 2,475
0,23 (0,20) x2,615 (2,472 2,494 0,40 (0,20)
d) Menentukan hujan rencana untuk kala ulang 2 tahunan :
log R2 log R ( KxS x ) log R2 2,158 (0,0381x0,1777) log R2 2,152 R2 10 2,152 R2 142mm
IV - 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Tabel 4.12 Hasil Analisa Hujan Rencana Kala Ulang Metode Log Pearson Tipe III
4.1.4
Kala Ulang (tahun) 2 5 10
K
Log Rt
-0.038 0.828 1.303
2.1516 2.3054 2.3900
Rt (mm) 142 202 245
25
1.828
2.4831
304
50
2.175
2.5448
351
100 2.494 2.6015 Sumber : Hasil Analisa, 2015
400
Uji Keselarasan Sebaran
Analisa uji konsistensi data dialkukan dengan 2 (dua) metode, yakni Metode Smirnov-Kolmogorov dan Metode Chi Kuadrat (Chi-Square). Uji konsistensi data dilakukan untuk menganalisa kembali keselarasan data curah hujan harian maksimum yang dianalisa menggunakan Metode Gumbel dan Log Pearson Tipe III. 4.1.4.1 Uji Sebaran dengan Chi Kuadrat 1. Metode Gumbel Untuk menguji keselarasan sebaran Metode Gumbel, digunakan uji sebaran Chi Kuadrat, dengan persamaan-persamaan sebagai berikut : N
X2 i 1
K
(Oi Ei ) 2 Ei
= 1+3,322 log n
K = Jumlah Kelas
= 1+3,322 log 15
n = Jumlah data
= 4,91 ≈ 5 DK = K-1-m = 5 - 1 - 2 = 2 DK = derajat kebebasan
IV - 14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
m = parameter, untuk chi kuadrat = 2 Ei
n 15 3 K 5
dimana n = jumlah data, K = jumlah kelas Menggunakan derajat kepercayaan 5% karena merupakan nilai peluang dari tingkat kesalahan yang dapat diterima,nilai 5% tersebut merupakan nilai yang paling sering digunakan oleh banyak peneliti. Nilai f2 cr dicari pada Tabel 4.10 dengan menggunakan nilai DK = 2 dan derajat kepercayaan 5% , lalu bandingkan dengan nilai f2 hasil perhitungan yang dapat dilihat pada Tabel 4.11. Syarat yang harus dipenuhi yaitu f2 hitungan < f2 cr (Soewarno, 1995). Tabel 4.13 Nilai f2 cr Derajat Kebebasan
Derajat Kepercayaan (%) 0.2
0.1
0.05
0.01
0.001
1
1.642
2.706
3.841
6.635
10.827
2
3.219
4.605
5.991
9.21
13.815
3
4.642
6.251
7.815
11.345
16.268
4
5.989
7.779
9.488
13.277
18.465
5
7.289
9.236
11.07
15.086
20.517
6
6.558
10.645
12.592
16.812
22.457
7
9.803
12.017
14.067
18.475
24.322
8
11.03
13.362
15.507
20.09
26.125
9
12.242
14.684
16.919
21.666
27.877
10
13.442
15.987
18.307
23.209
29.588
11
14.631
17.275
19.675
24.725
31.264
12
15.812
18.549
21.026
26.217
32.909
13
16.985
19.812
22.362
27.688
34.528
14
18.151
21.064
23.685
29.141
36.123
15
19.311
22.307
24.996
30.578
37.697
16
20.465
23.524
26.296
32
39.252
IV - 15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Derajat Kebebasan
Derajat Kepercayaan (%)
17
21.615
24.769
27.587
33.409
40.79
18
22.76
25.989
28.869
34.805
42.312
19
23.9
27.204
30.144
36.191
43.82
28.412
31.41
37.566
45.315
20 25.038 Sumber : Soewarno, 1995
Data Curah Hujan maksimal dari urutan terbesar ke urutan terkecil : Tabel 4.14 Analisa Distribusi Harga Ekstrim Metode Gumbel No. Urut
CHH Max
P
(Xi)
(Ri)
(%)
1
305
6.25
22819
2
242
12.50
7755
3
235
18.75
6522
4
200
25.00
2094
5
193
31.25
1502
6
161
37.50
50
7
147
43.75
47
8
129
50.00
607
9
124
56.25
890
10
123
62.50
988
11
120
68.75
1152
12
97
75.00
3242
13
94
81.25
3593
14
72
87.50
6714
15
68
93.75
7386
Total
2309
R rerata
153.940
(Ri-Rr)2
65362
SD 68.328 Sumber : Analisa Data
Tabel 4.15 Pengujian Nilai Distribusi Frekuensi Chi-Kuadrat Pr
Tr
Yt
Sd
Yn
Sn
K
X
20.000
5.00
1.500
68.328
0.513
1.021
0.9672
220.028
40.000
2.50
0.672
68.328
0.513
1.021
0.1557
164.580
60.000
1.67
0.087
68.328
0.513
1.021
-0.4168
125.461
IV - 16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Pr
Tr
Yt
Sd
80.000 1.25 -0.476 68.328 Sumber : Analisa Perhitungan
Yn
Sn
K
X
0.513
1.021
-0.9687
87.749
Dimana : Tr = 100 /Pr, 100 / 20 = 5 Yt = Ln ( Tr -1 /Tr ) = Ln 5 -1 /5 = 1,5 Sd =nilai Standart Deviasi Yn = Nilai Dari table 4.4 Reduced mean Sn = Nilai Dari table 4.5 Standart Deviasion K = Yt – Yn / Sn = 1,5 – 0,513 / 1,021 =0,9672 X = Nilai Kelas, R rata2x + ( Sd x K) = 153,94 + ( 68,328 x 0,9672 ) = 220,028 Tabel 4.16 Perhitungan Nilai f2 Batas Kelas
Jumlah Data
f2=((Oi-Ei)2)/Ei
Ei
Oi
0 - 87.7489
3.00
3
0.000
87.7489 - 125.4615
3.00
5
1.333
125.4615 - 164.5799
3.00
2
0.333
164.5799 -220.0277
3.00
3
0.000
220.0277 - ~
3.00
2
0.333
Jumlah 15.00 Sumber : Hasil Analisa, 2015
15
2.000
Contoh Perhitungan : F2 = ( Oi – Ei )²/Ei F2 = ( 3 – 3 ) ² / 3 = 0 Derajat Signifikasi (α)
= 5%
f2 hasil hitungan
= 2,00 IV - 17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
f2 cr (Tabel 4.13)
= 5,991
Dilihat hasil perbandingan di atas bahwa ternyata f2 hitungan < f2 cr, maka hipotesa yang di uji dapat diterima. 2. Metode Log Pearson Tipe III Untuk menguji keselarasan sebaran Metode Log Pearson Tipe III, digunakan uji sebaran Chi Kuadrat, dengan persamaan-persamaan sebagai berikut : N
X2 i 1
K
(Oi Ei ) 2 Ei
= 1+3,322 log n
K = Jumlah Kelas
= 1+3,322 log 15= 4,91 ≈ 5
n = Jumlah data
DK = K-1-m = 5 - 1 - 2 = 2
Ei
n 15 3 K 5
Nilai f2 cr dicari pada Tabel 4.13 dengan menggunakan nilai DK = 2 dan derajat kepeecayaan 5% lalu bandingkan dengan nilai f2 hasil perhitungan yang dapat dilihat pada Tabel 4.15. Syarat yang harus dipenuhi yaitu f2 hitungan < f2 cr (Soewarno, 1995). Tabel 4.17 Analisa Distribusi Log Pearson Tipe III No. Urut
CH Max
(Xi)
(Ri)
1
305
2.48430
2
242
2.38382
3
235
2.37051
4
200
2.30038
5
193
2.28488
6
161
2.20683
7
147
2.16761
Log Ri
IV - 18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis No. Urut
CH Max
(Xi)
(Ri)
8
129
2.11160
9
124
2.09377
10
123
2.08814
11
120
2.07918
12
97
1.98677
13
94
1.97313
14
72
1.85733
15
68
1.98677
Log X rerata
=
2.158
SD
=
0.178
Cs
=
0.231
Log Ri
Tabel 4.18 Pengujian Chi-Kuadrat Pr
Tr
S
Log X
Anti Log
20.000
0.828
0.178
2.305
202.040
40.000
0.251
0.178
2.203
159.535
60.000
-0.309
0.178
2.103
126.890
80.000
-0.851
0.178
2.007
101.661
Dimana : Tr = Dari Hasil Nilai Interpolasi Pr = Persen Peluang Sd = nilai Standart Deviasi Log X = Nilai Kelas, R rata2x + ( Tr x S) = 2,158 + (0,828 x 0,178) = 2,305 Anti Log = anti Log nilai Log X Tabel 4.19 Perhitungan Nilai f2 Batas Kelas
Ei
Oi
f2=((Oi-Ei)2)/Ei
0 - 101.661
3.00
4
0.333
IV - 19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Batas Kelas
Ei
Oi
f2=((Oi-Ei)2)/Ei
101.661 - 126.890
3.00
4
0.333
126.890 - 159.535
3.00
2
0.333
159.535 - 202.040
3.00
2
0.333
202.040 - ~
3.00
3
0.000
Jumlah 15.00 15 Sumber : Hasil Analisa, 2015
1.333
Contoh Perhitungan F2 = ( Oi – Ei )²/Ei F2 = ( 3 – 3 ) ² / 3 = 0 Derajat Signifikasi (α)
= 5%
f2 hasil hitungan
= 1,333
f2 cr (Tabel 4.13)
= 5,991
Dilihat hasil perbandingan di atas bahwa ternyata f2 hitungan < f2 cr, maka hipotesa yang di uji dapat diterima. 4.1.4.2 Uji Sebaran dengan Smirnov-Kolmogorof 1. Metode Gumbel Uji keselarasan Smirnov-Kolmogorov, sering juga uji kecocokan non parametrik (non parametrik test), karena pengujian tidak menggunakan fungsi distribusi tertentu. Syarat diterimanya uji sebaran dengan SmirnovKolmogorov adalah apabila ∆max < ∆cr.
Hasil perhitungan uji
keselarasan sebaran dengan Smirnov-Kolmogorov untuk Metode Gumbel dapat dilihat pada Tabel 4.20 berikut. Xi = curah hujan rencana Xrt = rata-rata curah hujan = 153,94 mm
IV - 20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Sd = Standar Deviasi = 68,328 n = jumlah data = 15 Tabel 4.20 Uji Keselarasan Sebaran Smirnov-Kolmogorov No. Urut
CHH Max
P
(Xi)
(Ri)
(%)
1
305
2
k
Pt
∆max=| Pe - Pt |
6.25
2.211
89.618
83.368
242
12.50
1.289
75.911
63.411
3
235
18.75
1.182
73.589
54.839
4
200
25.00
0.670
59.938
34.938
5
193
31.25
0.567
56.718
25.468
6
161
37.50
0.103
40.582
3.082
7
147
43.75
-0.100
33.112
10.638
8
129
50.00
-0.361
23.830
26.170
9
124
56.25
-0.437
21.275
34.975
10
123
62.50
-0.460
20.509
41.991
11
120
68.75
-0.497
19.334
49.416
12
97
75.00
-0.833
10.016
64.984
13
94
81.25
-0.877
9.033
72.217
14
72
87.50
-1.199
3.624
83.876
15 68 93.75 Sumber : Hasil Analisa, 2015
-1.258
2.967
90.783
Di mana: P
= Probabilitas (%) metode Weibull P
m 100% n 1
m
= nomor urut data yang telah diurutkan
n
= Banyaknya data
k
= (Xi-Xrerata)/Sd =( 305 – 153,94 ) / 68,328 = 2,211
Pt
= Peluang Teoritis
Pe
= Peluang Empiris (P=probabilitas)
∆max = selisih antara peluang teoritis dan peluang empiris Δmax
= P- Pt = 93,75 – 2,967 = 90,783 IV - 21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Derajat signifikasi = 0,05 (5%) ∆max = ∆max/100 = 0,9078 ∆cr = 0,410 untuk n =15, lihat Tabel 4.21 berikut : Tabel 4.21 Nilai ∆cr n
2%
1%
5%
10
0.45
0.51
0.56
15
0.320
0.370
0.410
20
0.270
0.300
0.340
25
0.230
0.260
0.290
30
0.21
0.24
0.27
35
0.19
0.22
0.24
40
0.18
0.2
0.23
45
0.17
0.19
0.21
0.18
0.2
50 0.16 Sumber : Surpin,Drainase Perkotaan
Dilihat dari perbandingan di atas bahwa ∆max > ∆cr, maka metode sebaran yang di uji tidak diterima. 2. Metode Log Pearson Tipe III Uji keselarasan Smirnov-Kolmogorov, sering juga uji kecocokan non parametrik (non parametrik test), karena pengujian tidak menggunakan fungsi distribusi tertentu. Syarat diterimanya uji sebaran dengan SmirnovKolmogorov adalah apabila ∆max < ∆cr.
Hasil perhitungan uji
keselarasan sebaran dengan Smirnov-Kolmogorov untuk Metode Log Pearson Tipe III dapat dilihat pada Tabel 4.23 berikut. Log Xi = curah hujan rencana Log Xrt = rata-rata curah hujan = 2,158 mm Sd = Standar Deviasi = 0,231 n = jumlah data = 15
IV - 22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Tabel 4.22 Interpolasi nilai Cs Interval Ulang, tahun 1.001
Cs
1.250
2
5
10
25
50
100
Persen Peluang 99
80
50
20
10
4
2
1
40
60
0.4
-2.029
-0.855
-0.066
0.816
1.317
1.880
2.261
2.615
0.2280
-0.3290
0.2
-2.178
-0.850
-0.033
0.830
1.301
1.818
2.159
2.472
0.2547
-0.3053
0.23
-2.155
-.851
-.038
.828
1.303
1.828
2.175
2.494
.251
-.309
Keterangan : Tabel di atas digunakan untuk mencari nilai interpolasi dari Cs yang kemudian digunakan untuk menentukan nilai Pr pada Tabel 4.23 berikut : Tabel 4.23 Uji Keselarasan Sebaran Smirnov-Kolmogorov No. Urut
CHH Max
P
(Xi)
(Ri)
(%)
1
305
2
Log Ri
G
Pr
P'(Xm)
[P(Xm) - P(x)]
6.25
2.48430
1.834
40.881
59.119
52.869
242
12.50
2.38382
1.269
1.751
98.249
85.749
3
235
18.75
2.37051
1.194
4.514
95.486
76.736
4
200
25.00
2.30038
0.799
19.085
80.915
55.915
5
193
31.25
2.28488
0.712
22.304
77.696
46.446
6
161
37.50
2.20683
0.273
38.520
61.480
23.980
7
147
43.75
2.16761
0.052
46.666
53.334
9.584
8
129
50.00
2.11160
-0.263
58.303
41.697
8.303
9
124
56.25
2.09377
-0.363
62.006
37.994
18.256
10
123
62.50
2.08814
-0.395
63.177
36.823
25.677
11
120
68.75
2.07918
-0.445
65.037
34.963
33.787
12
97
75.00
1.98677
-0.965
57.703
42.297
32.703
13
94
81.25
1.97313
-1.042
59.318
40.682
40.568
14
72
87.50
1.85733
-1.694
73.018
26.982
60.518
15 68 93.75 Sumber : Hasil Analisa, 2015
1.98677
-0.965
57.703
42.297
51.453
Dimana : G = Log r1 – Log rata2x / Sd = 2,48430 – 2,158 / 0,231 = 1,834
IV - 23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Pr
= nilai peluang
P’ Xm = 100 – Pr = 100 - 40,881 = 59,119 P’ Xm – P ( x ) = 59,119 – 6,25 = 52,869 ∆max = selisih antara peluang teoritis dan peluang empiris Derajat signifikasi = 0,05 (5%) ∆max = ∆max/100 = 0,8575 ∆cr = 0,410 untuk n =15 Dilihat dari perbandingan di atas bahwa ∆max > ∆cr, maka metode sebaran yang di uji tidak diterima. Selanjutnya, dari analisa uji konsistensi data didapatkan distribusi terbaik untuk analisa intensitas hujan. Analisa uji konsistensi data dapat dilihat pada Tabel 4.24. Tabel 4.24 Analisa Hujan Uji Konsistensi Data St. Halim Perdanakusuma Th. 1999-2013 (mm/hari) Stasiun
St. Halim Perdana Kusuma Th. 1999-2013
Metode Pengujian
Gumbel
Log Pearson Tipe III
Smirnov Kolmogorov Dmaks < Dkritis
0.9078 < 0.410
0.8575
tidak diterima
tidak diterima
Chi Square Xmaks < Xkritis
2.000
< 5.991
diterima
1.333
<
<
0.410
5.991
diterima
Sumber : Hasil Analisa, 2015
4.1.5
Kesimpulan Data Analisa Hidrologi
Hasil analisa dan review data curah hujan maksimum yang diperoleh dengan menggunakan metode Gumbel dan Log Pearson Tipe III, selanjutnya dilakukan Uji Konsistensi Data dengan metode Smirnov Kolmogorov dan Chi Square seperti pada Tabel 4.24. Berikut ini merupakan ringkasan hasil analisa hujan rencana IV - 24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
yang sudah dipilih berdasarkan metode terbaik dan uji konsistensi data yang diterima, yang selanjutnya digunakan untuk merencanakan desain saluran drainase. Tabel 4.25 Hasil Analisa Hujan Rencana Stasiun Halim Perdanakusuma (mm/hari)
Gumbel
Log Pearson III
Kala Ulang
Rata-rata wilayah
St. Halim Perdana Kusuma (1999 - 2013)
R2
144
142
143
R5
220
202
211
R10
270
245
258
R25
334
304
319
R50
381
351
366
400
414
428 R100 Sumber : Hasil Analisa, 2015
Berdasarkan analisa hujan rencana, untuk analisa hidrolika menggunakan St. Halim Perdanakusuma. Hujan rencana yang digunakan adalah dengan nilai yang paling besar (dari Metode Gumbel).
4.1.6
Analisa Intensitas Hujan
Dengan interval 2 tahun diperoleh hujan rencana untuk berbagai kala ulang sebesar 144 mm/hari. Maka untuk waktu t = 20 menit didapatkan intensitas hujan sebesar :
IV - 25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis 2
2
R 24 3 144 24 3 I 60 104mm / jam 24 t 24 20 Sehingga secara tabelaris dengan mengikuti langkah di atas untuk waktu berikutnya didapatkan hasilnya seperti Tabel 4.26 dan digambarkan dalam bentuk grafik di Gambar 4.1 berikut: Tabel 4.26 Analisa Intensitas Hujan Rata-Rata
T (Waktu) 144 220 270 (menit) Int 2 Int 5 Int 10 20 104 159 195 40 65 100 123 60 50 76 94 80 41 63 77 100 36 54 67 120 31 48 59 140 28 43 53 160 26 40 49 180 24 37 45 200 22 34 42 220 21 32 39 240 20 30 37 260 19 29 35 280 18 27 34 300 17 26 32 320 16 25 31 340 16 24 29 360 15 23 28 380 15 22 27 400 14 22 26 420 14 21 26 440 13 20 25 460 13 20 24 480 12 19 23 500 12 19 23 Sumber : Analisa Perhitungan
334 Int 25 241 152 116 96 82 73 66 60 56 52 49 46 44 41 40 38 36 35 34 33 32 31 30 29 28
381 Int 50 275 173 132 109 94 83 75 69 63 59 56 52 50 47 45 43 42 40 39 37 36 35 34 33 32
428 Int 100 308 194 148 122 105 93 84 77 71 66 62 59 56 53 51 49 47 45 43 42 41 39 38 37 36
IV - 26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
350 144 Int 2 220 Int 5 270 Int 10 334 Int 25 428 Int 100
300
Intensitas (mm/jam)
250 200 150 100 50 0
20
80
140
200
260 320 Waktu (menit)
380
440
500
Gambar 4. 1 Analisa Intensitas Hujan Rata-rata St.Halim Perdanakusuma (Tahun 1999-2003) 4.2 Analisa Debit Banjir Perhitungan debit banjir rencana untuk saluran sekunder pada sistem drainase saluran Boulevar Hijau dilakukan berdasarkan hujan harian maksimum yang terjadi pada suatu periode ulang tertentu. Hal ini mengingat adanya hubungan antara hujan dan aliran sungai dimana besarnya aliran sungai ditentukan dari besarnya hujan, intensitas hujan, luas daerah hujan, lama waktu hujan, luas daerah aliran sungai (saluran) dan ciri-ciri daerah alirannya. Metode yang digunakan untuk menghitung debit banjir rencana yaitu dengan menggunakan Metode Rasional. Metode ini dipakai apabila data aliran saluran tidak mencukupi sehingga digunakan data hujan serta debit aliran perkotaan. Persamaan yang dipakai adalah sebagai berikut :
Qt 0,278 C C s I A
Qt 0,278 0,79 0,93 56.84 0,4389 5.09 dimana : Q = Debit banjir rencana (m3/det)
IV - 27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
C = Koefisien Pengaliran yang tergantung dari permukaan tanah daerah perencanaan. Cs = Koefisien penyimpangan
Cs I
2t c td 2t c
= Intensitas hujan (mm/jam)
A = Luas daerah aliran (catchment area) (Km2) Persamaan yang dipakai terdapat intensitas curah hujan yaitu ketinggian curah hujan yang terjadi persatuan waktu. Sedangkan untuk menghitung intensitas curah hujan menggunakan persamaan berikut : 2
2
R 24 3 144 24 3 I 24 56,84 mm/jam 24 t c 24 49,47 Pada persamaan di atas terdapat waktu konsentrasi (tc) dan nilainya dapat di cari dengan persamaan :
tc t0 t d Contoh perhitungan debit air dengan metode rasional pada saluran Sekunder Komplek Boulevar Hijau dengan hujan rencana periode ulang 2 tahun adalah sebagai berikut : Untuk menghitung t0 dipakai rumus :
L t 0 0,0195 0 S
0 , 77
407,77 41,9 0,0195 0,0004
dimana :
IV - 28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
t0
= waktu konsentrasi (menit)
L0
= jarak titik terjauh dengan saluran (m)
S
= kemiringan daerah saluran/sungai = ∆H / L ∆H
= Selisih tinggi (m)
L
= Panjang saluran (m)
Untuk menghitung td dipakai rumus :
L tf V
tf
dengan
L V
H V 72 L
859 2 72 859
0.6
0, 6
7,56
dimana : tf = waktu yang diperlukan air untuk mengalir disepanjang channer flowing (jam) ∆H = Selisih tinggi (m) L = Panjang saluran (m) Hasil perhitungan untuk banjir kala ulang 2-tahunan disajikan dalam Tabel 4.27 dan ditampilkan pada Gambar 4.2. Tabel 4.27 Hasil Analisa Debit Saluran di Komplek Boulevar Hijau (mm/hari) Ruas Saluran
Area Koef. L To (komul) rata-rata m2 m2 C (m) (mnt) KOMPLEK BOULEVAR HIJAU 438887 438887 0.79 859 41.91 880419 1319306 0.79 1246 0.00 9811 1329117 0.79 183 0.00
Sub Area
Intensitas
Qin
mm/jam
(m3/dtk)
56.84 48.29 47.83
5.09 12.62 13.86
S.A0 S.A1 S.A2
-
S.A1 S.A2 S.A3
T.A0 T.B0 T.A1
-
T.A1 T.A1 T.A2
8795 1654 24
8795 1654 10473
0.79 0.79 0.79
282 30 6
6.24 2.50 0.00
174.92 397.99 174.78
0.29 0.14 0.40
T.C0
-
T.C1
1760
1760
0.79
105
1.23
495.07
0.16
IV - 29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Ruas Saluran
Sub Area
Area (komul) m2 1430 3213
Koef. rata-rata C 0.79 0.79
L
To
Intensitas
Qin
(m) 87 7
(mnt) 0.88 0.00
mm/jam 603.47 488.52
(m3/dtk) 0.16 0.34
T.D0 T.C1
-
T.C1 T.C2
m2 1430 23
T.E0 T.C2
-
T.C2 T.C3
1577 314
1577 5104
0.79 0.79
87 30
0.90 0.00
346.24 328.56
0.09 0.35
T.F0 T.C3
-
T.C3 T.C4
1600 23
1600 6728
0.79 0.79
88 6
0.96 0.00
459.36 325.72
0.13 0.48
T.G0 T.C4
-
T.C4 T.C5
1455 302
1455 8485
0.79 0.79
89 29
0.80 0.00
440.97 302.62
0.11 0.54
T.H0 T.C5
-
T.C5 T.C6
2093 16
2093 10595
0.79 0.79
90 6
0.89 0.00
462.20 301.51
0.16 0.70
T.I0 T.C6
-
T.C6 T.C7
2580 302
2580 13477
0.79 0.79
89 41
1.40 0.00
404.42 277.77
0.19 0.78
T.J0 T.C7
-
T.C7 T.C8
1941 25
1941 15444
0.79 0.79
88 8
1.16 0.00
466.17 275.69
0.16 0.93
T.K0 T.C8 T.A2
-
T.C8 T.A2 T.A3
2053 374 779
2053 17871 29122
0.79 0.79 0.79
91 43 112
1.38 0.00 0.00
445.46 241.67 155.49
0.17 0.87 0.92
T.L0
-
T.L1
2285
2285
0.79
107
1.24
246.10
0.09
T.M0 T.N0 T.M1 T.L1 T.A3
-
T.M1 T.M1 T.L1 T.A3 S.A3
8211 3719 1732 29 124
8211 3719 13663 15976 45223
0.79 0.79 0.79 0.79 0.79
139 144 69 6 13
2.56 2.65 0.00 0.00 0.00
328.27 319.54 292.50 245.56 154.96
0.52 0.23 0.83 0.86 1.54
T.O0
-
T.O1
10397
10397
0.79
277
3.45
220.53
0.41
T.P0 T.Q0 T.P1
-
T.P1 T.P1 T.P2
3402 2704 22
3402 2704 6127
0.79 0.79 0.79
156 142 7
2.02 0.87 0.00
287.31 270.42 269.25
0.17 0.11 0.36
T.R0 T.P2
-
T.P2 T.P3
3632 395
3632 10154
0.79 0.79
143 42
1.48 0.00
299.96 250.70
0.18 0.53
T.S0
-
T.P3
3187
3187
0.79
142
1.30
310.64
0.16
IV - 30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
saluran yang ada tidak mampu lagi menampung air hujan, maka alternatif yang akan diambil adalah dilakukan normalisasi, tetapi apabila kondisi lapangan yang terjadi adalah sebaliknya maka saluran yang ada perlu dikaji kembali apakah masih relevan dipertahankan sampai tahun proyeksi. 4.3.1. Full Bank Capacity Existing Full Bank Capacity Existing adalah besarnya debit tampungan pada saluran sesuai dengan keadaan di lapangan. Perhitungan ini diperlukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan penampang saluran untuk menampung limpasan air hujan. 4.3.2. Kapasitas Saluran Eksisting Kapasitas saluran eksisting adalah batas maksimum suatu saluran untuk menampung debit air yang akan ditampungnya. Saluran memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lain. Hal ini dikarenakan dimensi, bahan dasar saluran dan kemiringan saluran setiap saluran berbeda. Oleh sebab itu untuk merencanakan kapasitas saluran faktor-faktor di atas harus diperhatikan dan dihitung dengan teliti. 4.3.3. Perbandingan Kapasitas Saluran Eksisting dengan Debit Rencana Perbandingn kapasitas saluran eksisting dengan debit rencana adalah cara membandingkan kapasitas saluran dengan debit rencana. Apabila kapasitas saluran lebih besar daripada debit rencana, maka saluran tersebut dapat dikatakan aman. Tetapi, apabila debit rencana lebih besar dari pada kapasitas saluran maka saluran tersebut luber.
IV - 32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
4.3.4. Analisis Kapasitas Rencana Saluran Sekunder Analisa kapasitas rencana saluran sekunder adalah merencanakan dimensi saluran pada saluran yang luber. Dimensi saluran yang dirubah adalah lebar bawah, tinggi saluran dan kemiringan saluran. Cara yang dilakukan untuk mendapatkan tinggi rencana dan kemiringan saluran sekunder dengan metode Trial and Error pada saluran sekunder di Komplek Boulevar Hijau. Saluran yang berada di Komplek Boulevar Hijau dibagi menjadi 46 segmen dengan kemiringan dasar saluran yang berbeda diambil menyesuaikan dengan kemiringan lahan setempat. Saluran drainase menggunakan penampang saluran trapesium dan persegi. Data eksisting saluran yang akan dinormalisasi akan dicantumkan pada Tabel 4.28 berikut : B = Lebar bawah saluran H = tinggi saluran M = nilai talud saluran ( side slope ) untuk saluran trapezium nilai m = 0,25, untuk saluran persegi nilai m = 0 I = slope dasar saluran n =koefisien kekasaran
4.4
Analisa Dimensi Saluran Rencana Contoh perhitungan analisis kapasitas rencana saluran sekunder dengan
metode Trial and error pada Saluran Komplek Boulevar Hijau adalah :
IV - 33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Area Segment
Area (Comul)
Bsal
h air
M
A
P
R
I
n
V
Qo
(m2)
(m)
(m)
-
(m2)
(m)
(m)
-
-
(m/dt)
(m3/dt)
T.A0
-
T.A1
8,795
8,795
0.60
0.50
0.0
0.30
1.6
0.19
0.00351
0.020
0.97
0.29
T.B0
-
T.A1
1,654
1,654
0.50
0.30
0.0
0.15
1.1
0.14
0.00497
0.020
0.93
0.14
T.A1
-
T.A2
24
10,473
0.80
0.50
0.0
0.40
1.8
0.22
0.00300
0.020
1.00
0.40
T.C0
-
T.C1
1,760
1,760
0.50
0.40
0.0
0.20
1.3
0.15
0.00319
0.020
0.81
0.16
T.D0
-
T.C1
1,430
1,430
0.50
0.40
0.0
0.20
1.3
0.15
0.00307
0.020
0.79
0.16
T.C1
-
T.C2
23
3,213
0.60
0.50
0.0
0.30
1.6
0.19
0.00482
0.020
1.14
0.34
T.E0
-
T.C2
1,577
1,577
0.50
0.30
0.0
0.15
1.1
0.14
0.00196
0.020
0.59
0.09
T.C2
-
T.C3
314
5,104
0.60
0.50
0.0
0.30
1.6
0.19
0.00521
0.020
1.18
0.35
T.F0
-
T.C3
1,600
1,600
0.50
0.30
0.0
0.15
1.1
0.14
0.00405
0.020
0.84
0.13
T.C3
-
T.C4
23
6,728
0.80
0.50
0.0
0.40
1.8
0.22
0.00425
0.020
1.20
0.48
T.G0
-
T.C4
1,455
1,455
0.50
0.30
0.0
0.15
1.1
0.14
0.00286
0.020
0.71
0.11
T.C4
-
T.C5
302
8,485
0.80
0.70
0.0
0.56
2.2
0.25
0.00227
0.020
0.96
0.54
T.H0
-
T.C5
2,093
2,093
0.50
0.40
0.0
0.20
1.3
0.15
0.00329
0.020
0.82
0.16
T.C5
-
T.C6
16
10,595
0.80
0.70
0.0
0.56
2.2
0.25
0.00387
0.020
1.25
0.70
T.I0
-
T.C6
2,580
2,580
0.50
0.40
0.0
0.20
1.3
0.15
0.00420
0.020
0.93
0.19
T.C6
-
T.C7
302
13,477
0.80
0.70
0.0
0.56
2.2
0.25
0.00477
0.020
1.39
0.78
T.J0
-
T.C7
1,941
1,941
0.50
0.40
0.0
0.20
1.3
0.15
0.00320
0.020
0.81
0.16
T.C7
-
T.C8
25
15,444
1.00
0.70
0.0
0.70
2.4
0.29
0.00365
0.020
1.33
0.93
T.K0
-
T.C8
2,053
2,053
0.50
0.40
0.0
0.20
1.3
0.15
0.00342
0.020
0.84
0.17
T.C8
-
T.A2
374
17,871
1.00
0.70
0.0
0.70
2.4
0.29
0.00319
0.020
1.24
0.87
T.A2
-
T.A3
779
29,122
1.00
0.70
0.0
0.70
2.4
0.29
0.00357
0.020
1.31
0.92
T.L0
-
T.L1
2,285
2,285
0.50
0.30
0.0
0.15
1.1
0.14
0.00201
0.020
0.59
0.09
T.M0
-
T.M1
8,211
8,211
0.80
0.70
0.0
0.56
2.2
0.25
0.00213
0.020
0.93
0.52
T.N0
-
T.M1
3,719
3,719
0.60
0.50
0.0
0.30
1.6
0.19
0.00216
0.020
0.76
0.23
IV - 36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Area Segment
Area (Comul)
Bsal
h air
M
A
P
R
I
n
V
Qo
(m2)
(m)
(m)
-
(m2)
(m)
(m)
-
-
(m/dt)
(m3/dt)
T.M1
-
T.L1
1,732
13,663
1.00
0.70
0.0
0.70
2.4
0.29
0.00288
0.020
1.18
0.83
T.L1
-
T.A3
29
15,976
1.00
0.70
0.0
0.70
2.4
0.29
0.00312
0.020
1.23
0.86
T.A3
-
S.A3
124
45,223
1.20
0.90
0.0
1.08
3.0
0.36
0.00315
0.020
1.42
1.54
T.O0
-
T.O1
10,397
10,397
0.80
0.50
0.0
0.40
1.8
0.22
0.00309
0.020
1.02
0.41
T.P0
-
T.P1
3,402
3,402
0.50
0.40
0.0
0.20
1.3
0.15
0.00347
0.020
0.85
0.17
T.Q0
-
T.P1
2,704
2,704
0.50
0.40
0.0
0.20
1.3
0.15
0.00157
0.020
0.57
0.11
T.P1
-
T.P2
22
6,127
0.60
0.50
0.0
0.30
1.6
0.19
0.00540
0.020
1.20
0.36
T.R0
-
T.P2
3,632
3,632
0.60
0.40
0.0
0.24
1.4
0.17
0.00240
0.020
0.76
0.18
T.P2
-
T.P3
395
10,154
0.80
0.70
0.0
0.56
2.2
0.25
0.00224
0.020
0.95
0.53
T.S0
-
T.P3
3,187
3,187
0.50
0.40
0.0
0.20
1.3
0.15
0.00323
0.020
0.82
0.16
T.P3
-
T.P4
19
13,360
0.80
0.70
0.0
0.56
2.2
0.25
0.00423
0.020
1.31
0.73
T.T0
-
T.P4
3,661
3,661
0.50
0.40
0.0
0.20
1.3
0.15
0.00517
0.020
1.03
0.21
T.P4
-
T.P5
487
17,508
1.00
0.70
0.0
0.70
2.4
0.29
0.00301
0.020
1.21
0.84
T.U0
-
T.P5
3,750
3,750
0.50
0.40
0.0
0.20
1.3
0.15
0.00408
0.020
0.92
0.18
T.P5
-
T.O1
12
21,270
1.20
0.70
0.0
0.84
2.6
0.32
0.00297
0.020
1.28
1.08
T.V0
-
T.O1
1,034
1,034
0.50
0.30
0.0
0.15
1.1
0.14
0.00121
0.020
0.46
0.07
T.O1
-
S.A3
45
32,747
1.20
0.90
0.0
1.08
3.0
0.36
0.00334
0.020
1.46
1.58
S.A3
-
S.A4
63,061
1,470,147
2.50
1.42
0.3
5.04
6.0
0.83
0.00205
0.022
1.82
9.18
S.A4
-
OUT 537,075 2,007,222 Sumber : Hasil Analisa, 2015
2.50
1.44
0.3
5.46
6.3
0.87
0.00212
0.022
1.90
10.37
B = Lebar bawah saluran H = tinggi saluran M = nilai talud saluran ( side slope ) untuk saluran trapezium nilai m = 0,25, untuk saluran persegi nilai m = 0 I = slope dasar saluran n =koefisien kekasaran
IV - 37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Contoh Perhitungan : Kapasitas saluran drainase Sekunder existing Segmen SA 0 – SA 1
1,1 m 2 Dik : nilai M =0,3 N = 0,022 I = 0,00224 A (b m.h)h 2,00 0,25 1,10 1,10 2,50
Z =. Z = 0.951794
P=b+2h√ P = 2 + 2 . 1,1 1 + 0,951794² P = 4,3 R = A/ P R = 2,5 / 4,3 R = 0,587 V
2
1
2
1
1 1 R3 I 2 0,59 3 0,00224 2 1,51 m/s n 0,022
Q V .A
IV - 38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Q 1,51 2,50 3,77 m3/dt
Perhitungan Kapasitas Saluran Sekunder existing segmen SA 0 – S A 1 menghasilkan Q = 3,77 m3 / dt,Sedangkan hasil nilai perhitungan debit puncak ( Qp )pada saluran sekunder segmen SA 0 – SA 1 = 5,09,maka Akan ada kelebihan Aliran air sebesar 1,32 m3/dt yang akan meluap. Untuk itu ukuran saluran drainase sekunder perlu di normalisasi supaya dapat menampung debit . Analisa perhitungan saluran sekunder yag harus di perbesar adalah sebagai berikut. P=2h3 A = h² 3 R=h/2 Q=AxV
Q = h² 5,09 = h²
x x ( )⅔ s½ x
x ( )⅔
2.5 h = 1,4 m
IV - 39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
. Perhitungan Perubahan dimensi saluran bias menggunakan metode trial dan eror,dengan rumus seperti ini : Dimensi saluran diperhitungkan dengan rumus Manning sebagai berikut : Q V .A V
Q 5,09 1,55 m2 A 3,29
V
1 R3 I 2 n
2
1
Q 1 (b m.h)h (b m.h)h n b 2h 1 m 2
2
3 1 I2
Setelah dicoba trial and error, diperoleh h = 1,4 m (2,00 0,25.1,4)1,4 5,09 1 (2,00 0,25.1,4) 1,4 0.022 2 21,4 1 0,25 2
2
1 3 0,00196 2
1,55 1,55
Dimana : Q
= Debit air di saluran (m3/det)
V
= Kecepatan air dalam saluran (m/det)
A
= Luas penampang basah (m2)
R
=
P
jari - jari hidrolis (m) =
Keliling basah saluran (m)
IV - 40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Kapasitas saluran drainase Tersier existing Segmen T A 0 – T A 1
0,5 m 0,6 Dik : N = 0,022 I = 0,00351 A (b.h) 0,6 0,5 0,3 m2
P=b+2h P = 0,6 + 2 . 0,5 P = 1,6 m
R = A/ P R = 0,3 / 1,6 R = 0,1875 = 0,19 m V
2
1
2
1
1 1 R3 I 2 0,19 3 0,00351 2 0,97 m/s n 0,020
Q V .A Q 0,97 0,3 0,29 m3/dt Perhitungan Kapasitas Saluran Tersier existing segmen TA 0 – TA 1 menghasilkan Q = 0,29 m3 / dt,Sedangkan hasil nilai perhitungan debit puncak ( Qp )pada saluran sekunder segmen TA 0 – TA 1 =0,29,maka
IV - 41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Kapasitas saluran tersier pada segmen tersebut masih dapat menampung debit air. Perhitungan Perubahan dimensi saluran bias menggunakan metode trial dan eror,dengan rumus seperti ini : Dimensi saluran diperhitungkan dengan rumus Manning sebagai berikut : Q V .A
V
Q 0,29 0,97 m2 A 0.30
V
1 R3 I 2 n
2
1
2
1
Q 1 B h 3 2 I B h n b 2h 2
1
Q 1 0,60 0,50 3 0,00351 2 0,60 0,50 0,02 0,60 0,50
0,97 0,97
Dimana : Q
= Debit air di saluran (m3/det)
V
= Kecepatan air dalam saluran (m/det)
A
= Luas penampang basah (m2)
R
=
jari - jari hidrolis (m)
P
=
Keliling basah saluran (m)
IV - 42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
4.6 Perbandingan Kapasitas Saluran Eksisting dengan Debit Rencana Perbandingan perhitungan dimensi saluran eksisting dan dimensi saluran rencana akan ditampilkan sebagai berikut : Tabel 4.31 Perbandingan Kapasitas Eksisting dan Kapasitas Rencana
S.A0 S.A1 S.A2
-
S.A1 S.A2 S.A3
4.63 11.27 11.60
0.25 0.25 0.25
Q Q B eks rencana Eksisting KOMPLEK BOULEVAR HIJAU 0.0022 0.022 3.77 5.09 2.00 0.0019 0.022 6.95 12.62 2.50 0.0019 0.022 7.16 13.86 2.50
T.A0 T.B0 T.A1
-
T.A1 T.A1 T.A2
0.16 0.14 0.31
0.00 0.00 0.00
0.0035 0.0050 0.0030
0.020 0.020 0.020
0.29 0.14 0.40
0.29 0.14 0.40
0.60 0.50 0.80
0.50 0.30 0.50
0.60 0.50 0.80
0.50 0.30 0.50
T.C0 T.D0 T.C1
-
T.C1 T.C1 T.C2
0.07 0.07 0.14
0.00 0.00 0.00
0.0032 0.0031 0.0048
0.020 0.020 0.020
0.16 0.16 0.34
0.16 0.16 0.34
0.50 0.50 0.60
0.40 0.40 0.50
0.50 0.50 0.60
0.40 0.40 0.50
T.E0 T.C2
-
T.C2 T.C3
0.03 0.20
0.00 0.00
0.0020 0.0052
0.020 0.020
0.09 0.35
0.09 0.35
0.50 0.60
0.30 0.50
0.50 0.60
0.30 0.50
T.F0 T.C3
-
T.C3 T.C4
0.05 0.25
0.00 0.00
0.0040 0.0042
0.020 0.020
0.13 0.48
0.13 0.48
0.50 0.80
0.30 0.50
0.50 0.80
0.30 0.50
T.G0 T.C4
-
T.C4 T.C5
0.04 0.31
0.00 0.00
0.0029 0.0023
0.020 0.020
0.11 0.54
0.11 0.54
0.50 0.80
0.30 0.70
0.50 0.80
0.30 0.70
T.H0 T.C5
-
T.C5 T.C6
0.06 0.38
0.00 0.00
0.0033 0.0039
0.020 0.020
0.16 0.70
0.16 0.70
0.50 0.80
0.40 0.70
0.50 0.80
0.40 0.70
T.I0 T.C6
-
T.C6 T.C7
0.08 0.47
0.00 0.00
0.0042 0.0048
0.020 0.020
0.19 0.78
0.19 0.78
0.50 0.80
0.40 0.70
0.50 0.80
0.40 0.70
T.J0 T.C7
-
T.C7 T.C8
0.07 0.54
0.00 0.00
0.0032 0.0036
0.020 0.020
0.16 0.93
0.16 0.93
0.50 1.00
0.40 0.70
0.50 1.00
0.40 0.70
T.K0 T.C8 T.A2
-
T.C8 T.A2 T.A3
0.07 0.63 0.96
0.00 0.00 0.00
0.0034 0.0032 0.0036
0.020 0.020 0.020
0.17 0.87 0.92
0.17 0.87 0.92
0.50 1.00 1.00
0.40 0.70 0.70
0.50 1.00 1.00
0.40 0.70 0.70
Ruas Saluran
Qin
M
I
n
h eksisting
B rencana
h rencana
1.10 1.46 1.50
2.00 4.00 4.20
1.40 1.50 1.50
IV - 43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Ruas Saluran
Qin
M
I
Q Q B eks rencana Eksisting KOMPLEK BOULEVAR HIJAU n
h eksisting
B rencana
h rencana
T.L0
-
T.L1
0.04
0.00
0.0020
0.020
0.09
0.09
0.50
0.30
0.50
0.30
T.M0 T.N0 T.M1 T.L1 T.A3
-
T.M1 T.M1 T.L1 T.A3 S.A3
0.27 0.12 0.47 0.52 1.50
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.0021 0.0022 0.0029 0.0031 0.0032
0.020 0.020 0.020 0.020 0.020
0.52 0.23 0.83 0.86 1.54
0.52 0.23 0.83 0.86 1.54
0.80 0.60 1.00 1.00 1.20
0.70 0.50 0.70 0.70 0.90
0.80 0.60 1.00 1.00 1.20
0.70 0.50 0.70 0.70 0.90
T.O0
-
T.O1
0.19
0.00
0.0031
0.020
0.41
0.41
0.80
0.50
0.80
0.50
T.P0 T.Q0 T.P1
-
T.P1 T.P1 T.P2
0.07 0.04 0.12
0.00 0.00 0.00
0.0035 0.0016 0.0054
0.020 0.020 0.020
0.17 0.11 0.36
0.17 0.11 0.36
0.50 0.50 0.60
0.40 0.40 0.50
0.50 0.50 0.60
0.40 0.40 0.50
T.R0 T.P2
-
T.P2 T.P3
0.07 0.21
0.00 0.00
0.0024 0.0022
0.020 0.020
0.18 0.53
0.18 0.53
0.60 0.80
0.40 0.70
0.60 0.80
0.40 0.70
T.S0 T.P3
-
T.P3 T.P4
0.06 0.28
0.00 0.00
0.0032 0.0042
0.020 0.020
0.16 0.73
0.16 0.73
0.50 0.80
0.40 0.70
0.50 0.80
0.40 0.70
T.T0 T.P4
-
T.P4 T.P5
0.09 0.39
0.00 0.00
0.0052 0.0030
0.020 0.020
0.21 0.84
0.21 0.84
0.50 1.00
0.40 0.70
0.50 1.00
0.40 0.70
T.U0 T.P5
-
T.P5 T.O1
0.08 0.47
0.00 0.00
0.0041 0.0030
0.020 0.020
0.18 1.08
0.18 1.08
0.50 1.20
0.40 0.70
0.50 1.20
0.40 0.70
T.V0 T.O1 S.A3 S.A4
-
T.O1 0.02 0.00 S.A3 0.69 0.00 S.A4 14.87 0.25 OUT 16.79 0.25 Sumber : Hasil Analisa
0.0012 0.0033 0.0020 0.0021
0.020 0.020 0.022 0.022
0.07 1.58 9.18 10.37
0.07 1.58 14.60 11.39
0.50 1.20 2.50 2.50
0.30 0.90 1.42 1.44
0.50 1.20 4.30 4.30
0.30 0.90 1.50 1.50
Dari hasil analisa, saluran sekunder tidak mampu menampung debit aktual yang ada, sehingga perlu dilakukan normalisasi dengan memperdalam saluran maupun dengan memperlebar saluran.
IV - 44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
4.7
Kemiringan Talud Kemiringan Talud Saluran Pasangan Batu Kali. Kemiringan talud disesuaikan dengan karakteristik tanah setempat yang pada umumnya berkisar antara 1 : 0,25 sampai dengan 1 : 0,30.
4.8
Tinggi Jagaan (F) Tinggi jagaan adalah jarak vertikal dari permukaan air sungai sampai puncak tanggul pada kondisi perencanaan, jarak tersebut harus sedemikian rupa sehingga dapat mencegah peluapan air akibat gelombang serta fluktuasi permukaan air pada sungai. Tinggi jagaan minimum untuk saluran dengan pasangan direncanakan = 0,50 m.
IV - 45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Sehingga didapatkan dimensi seperti yang tercantum pada Tabel 4.29 berikut : Tabel 4.29 Hasil Analisa Dimensi Saluran di Komplek Boulevar Hijau Ruas Saluran
Qin
b (bawah)
Lebar Atas Saluran b 2
h air
M
A
P
R
I
n
V
Qo
0.67 0.93 0.94
0.0020 0.0020 0.0021
0.022 0.022 0.022
1.55 1.92 2.02
5.09 12.62 13.86
S.A0 S.A1 S.A2
-
S.A1 S.A2 S.A3
5.09 12.62 13.86
2.00 4.00 4.20
Hulu Hilir KOMPLEK BOULEVAR HIJAU 2.85 2.85 1.40 0.25 3.29 4.89 4.90 4.90 1.50 0.25 6.56 7.09 5.10 5.10 1.50 0.25 6.86 7.29
T.A0 T.B0 T.A1
-
T.A1 T.A1 T.A2
0.29 0.14 0.40
0.60 0.50 0.80
0.60 0.50 0.80
0.60 0.50 0.80
0.50 0.30 0.50
0.00 0.00 0.00
0.30 0.15 0.40
1.60 1.10 1.80
0.19 0.14 0.22
0.0035 0.0050 0.0030
0.020 0.020 0.020
0.97 0.93 1.00
0.29 0.14 0.40
T.C0 T.D0 T.C1
-
T.C1 T.C1 T.C2
0.16 0.16 0.34
0.50 0.50 0.60
0.50 0.50 0.60
0.50 0.50 0.60
0.40 0.40 0.50
0.00 0.00 0.00
0.20 0.20 0.30
1.30 1.30 1.60
0.15 0.15 0.19
0.0032 0.0031 0.0048
0.020 0.020 0.020
0.81 0.79 1.14
0.16 0.16 0.34
T.E0 T.C2
-
T.C2 T.C3
0.09 0.35
0.50 0.60
0.50 0.60
0.50 0.60
0.30 0.50
0.00 0.00
0.15 0.30
1.10 1.60
0.14 0.19
0.0020 0.0052
0.020 0.020
0.59 1.18
0.09 0.35
T.F0 T.C3
-
T.C3 T.C4
0.13 0.48
0.50 0.80
0.50 0.80
0.50 0.80
0.30 0.50
0.00 0.00
0.15 0.40
1.10 1.80
0.14 0.22
0.0040 0.0042
0.020 0.020
0.84 1.20
0.13 0.48
T.G0 T.C4
-
T.C4 T.C5
0.11 0.54
0.50 0.80
0.50 0.80
0.50 0.80
0.30 0.70
0.00 0.00
0.15 0.56
1.10 2.20
0.14 0.25
0.0029 0.0023
0.020 0.020
0.71 0.96
0.11 0.54
IV - 46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Ruas Saluran
Qin
b (bawah)
Lebar Atas Saluran b 2
h air
M
A
P
R
I
n
V
Qo
0.15 0.25
0.0033 0.0039
0.020 0.020
0.82 1.25
0.16 0.70
T.H0 T.C5
-
T.C5 T.C6
0.16 0.70
0.50 0.80
Hulu Hilir KOMPLEK BOULEVAR HIJAU 0.50 0.50 0.70 0.00 0.20 1.30 0.80 0.80 1.00 0.00 0.56 2.20
T.I0 T.C6
-
T.C6 T.C7
0.19 0.78
0.50 0.80
0.50 0.80
0.50 0.80
0.70 1.00
0.00 0.00
0.20 0.56
1.30 2.20
0.15 0.25
0.0042 0.0048
0.020 0.020
0.93 1.39
0.19 0.78
T.J0 T.C7
-
T.C7 T.C8
0.16 0.93
0.50 1.00
0.50 1.00
0.50 1.00
0.70 1.00
0.00 0.00
0.20 0.70
1.30 2.40
0.15 0.29
0.0032 0.0036
0.020 0.020
0.81 1.33
0.16 0.93
T.K0 T.C8 T.A2
-
T.C8 T.A2 T.A3
0.17 0.87 0.92
0.50 1.00 1.00
0.50 1.00 1.00
0.50 1.00 1.00
0.70 1.00 1.00
0.00 0.00 0.00
0.20 0.70 0.70
1.30 2.40 2.40
0.15 0.29 0.29
0.0034 0.0032 0.0036
0.020 0.020 0.020
0.84 1.24 1.31
0.17 0.87 0.92
T.L0
-
T.L1
0.09
0.50
0.50
0.50
0.60
0.00
0.15
1.10
0.14
0.0020
0.020
0.59
0.09
T.M0 T.N0 T.M1 T.L1 T.A3
-
T.M1 T.M1 T.L1 T.A3 S.A3
0.52 0.23 0.83 0.86 1.54
0.80 0.60 1.00 1.00 1.20
0.80 0.60 1.00 1.00 1.20
0.80 0.60 1.00 1.00 1.20
1.00 0.80 1.00 1.00 1.20
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.56 0.30 0.70 0.70 1.08
2.20 1.60 2.40 2.40 3.00
0.25 0.19 0.29 0.29 0.36
0.0021 0.0022 0.0029 0.0031 0.0032
0.020 0.020 0.020 0.020 0.020
0.93 0.76 1.18 1.23 1.42
0.52 0.23 0.83 0.86 1.54
T.O0
-
T.O1
0.41
0.80
0.80
0.80
0.80
0.00
0.40
1.80
0.22
0.0031
0.020
1.02
0.41
T.P0 T.Q0 T.P1
-
T.P1 T.P1 T.P2
0.17 0.11 0.36
0.50 0.50 0.60
0.50 0.50 0.60
0.50 0.50 0.60
0.70 0.70 0.80
0.00 0.00 0.00
0.20 0.20 0.30
1.30 1.30 1.60
0.15 0.15 0.19
0.0035 0.0016 0.0054
0.020 0.020 0.020
0.85 0.57 1.20
0.17 0.11 0.36
T.R0 T.P2
-
T.P2 T.P3
0.18 0.53
0.60 0.80
0.60 0.80
0.60 0.80
0.70 1.00
0.00 0.00
0.24 0.56
1.40 2.20
0.17 0.25
0.0024 0.0022
0.020 0.020
0.76 0.95
0.18 0.53
T.S0 T.P3
-
T.P3 T.P4
0.16 0.73
0.50 0.80
0.50 0.80
0.50 0.80
0.70 1.00
0.00 0.00
0.20 0.56
1.30 2.20
0.15 0.25
0.0032 0.0042
0.020 0.020
0.82 1.31
0.16 0.73
T.T0 T.P4
-
T.P4 T.P5
0.21 0.84
0.50 1.00
0.50 1.00
0.50 1.00
0.70 1.00
0.00 0.00
0.20 0.70
1.30 2.40
0.15 0.29
0.0052 0.0030
0.020 0.020
1.03 1.21
0.21 0.84
T.U0 T.P5
-
T.P5 T.O1
0.18 1.08
0.50 1.20
0.50 1.20
0.50 1.20
0.70 1.00
0.00 0.00
0.20 0.84
1.30 2.60
0.15 0.32
0.0041 0.0030
0.020 0.020
0.92 1.28
0.18 1.08
T.V0
-
T.O1
0.07
0.50
0.50
0.50
0.60
0.00
0.15
1.10
0.14
0.0012
0.020
0.46
0.07
IV - 47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Ruas Saluran
Qin
b (bawah)
T.O1 - S.A3 1.58 1.20 S.A3 - S.A4 14.61 4.30 S.A4 - OUT 11.39 4.30 Sumber : Hasil Analisa, 2015
Lebar Atas Saluran b 2
h air
M
A
P
Hulu Hilir KOMPLEK BOULEVAR HIJAU 1.20 1.20 1.20 0.00 1.08 3.00 5.20 5.20 1.80 0.25 7.01 7.39 5.20 5.20 1.80 0.25 7.01 7.39
R
I
n
V
Qo
0.36 0.95 0.95
0.0033 0.0023 0.0014
0.020 0.022 0.022
1.46 2.08 1.62
1.58 14.60 11.39
IV - 48
http://digilib.mercubuana.ac.id/