BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum Objek Penelitian Sarinah adalah pusat perbelanjaan setinggi 74 meter dan 15 lantai yang
terletak di Menteng, Jakarta.Gedung ini mulai dibangun pada tahun 1963 dan diresmikan pada tahun 1967 oleh Soekarno.Sarinah adalah pusat perbelanjaan pertama di Indonesia dan juga pencakar langit pertama di Jakarta. Nama Sarinah berasal dari nama pengasuh Soekarno pada masa kecil dan pertama digagas oleh Soekarno, menyusul lawatannya ke sejumlah negara yang sudah lebih dulu memiliki pusat belanja modern. Hal ini juga dimaksudkan Soekarno untuk membuat pusat perbelanjaan untuk memenuhi kebutuhan rakyat mendapatkan barang-barang murah tetapi dengan mutu yang bagus.
B.
Gambaran Umum Responden Responden dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di
PT.Sarinah (PERSERO).Berdasarkan dari data 47 responden yang juga sebagai karyawan, melalui daftar pertanyaan yang disebarkan didapat data mengenai usia, jenis kelamin dan pendidikan terakhir. Pengelompokkan ini dengan maksud sebagai berikut : 1)
Dapat secara jelas menggambarkan responden secara utuh mulai dari usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan dalam penelitian tersebut.
38 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
39
2)
Sebagai argumentasi pendukung dalam pengambilan keputusan peneliti.
Gambaran umum responden tersebut dikelompokkan menjadi : 1.
Usia Dalam mengelompokkan respoden berdasarkan usia, peneliti menemukan
berbagai macam kelompok usia. Seperti yang terlihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.1 Responden PenelitianBerdasarkan Kelompok Usia
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 27 57.4 57.4 57.4 2 20 42.6 42.6 100.0 Total 47 100.0 100.0 Sumber : Data Penelitian Diolah (2016) Dari total keseluruhan responden, didapatkan data bahwa responden dengan usia 18-25 tahun ada 27 orang, responden dengan usia lebih 26-35 tahun sebanyak 18 orangatau sebesar 57,4%, karyawan dari usia tersebut didominasi oleh seseorang yang masih menjalankan studi, dan responden dengan usia lebih dari 35 tahun sebanyak 20 orang atau sebesar 42,6%, dimana rata-rata pada usia tersebut karyawan didominasi oleh seorang istri/ibu rumah tangga. 2.
Jenis Kelamin Tabel 4.2 Responden PenelitianBerdasarkan Jenis Kelamin Frequency Percent
Valid 1 17 36.2 2 30 63.8 Total 47 100.0 Sumber : Data Penelitian Diolah (2016)
Valid Percent 36.2 63.8 100.0
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Cumulative Percent 36.2 100.0
40
Dari data yang telah dikumpulkan oleh peneliti menunjukkan bahwa jumlah seluruh responden adalah 47 orang. Responden dengan jenis kelamin lakilaki sebanyak 17 orang atau sebesar 36,2%dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 30 orang atau 63,8%, dimana sebagian dari perempuan tersebut adalah seorang istri/ibu rumah tangga. 3.
Pendidikan Terakhir Dalam mengelompokkan responden berdasarkan tingkat pendidikan,
peneliti mengelompokkan berbagai macam tingkat pendidikan seperti yang terdapat dalam tabel berikut : Tabel 4.3 Responden PenelitianBerdasarkan Tingkat Pendidikan Frequency Percent
Valid Percent 85.1 14.9 100.0
Cumulative Percent 85.1 100.0
Valid 1 40 85.1 2 7 14.9 Total 47 100.0 Sumber : Data Penelitian Diolah (2016) Dari data yang telah dikumpulkan oleh peneliti menunjukkan bahwa jumlah seluruh responden adalah 47 orang. Responden dengan pendidikan sekolah menengah atas sebanyak 40 orang atau sebesar 85,1%, dan responden dengan pendidikan sarjana sebanyak 7 orang atau setara dengan 14,9%. Maka dari presentase tersebut jelas terlihat bahwa sebagian besar karyawan sampai pada tingkat pendidikan sekolah menengah atas yang sebesar 85,1%.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
41
C.
Deskripsi Jawaban Responden
1.
Variabel Work Family Conflict Tabel 4.4 Deskripsi Jawaban Responden Variabel Descriptive Statistics N
Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
WFC1 WFC2 WFC3 WFC4 WFC5 WFC6 WFC7 WFC8 WFC9
47 47 47 47 47 47 47 47 47
3 3 3 3 3 3 3 2 3
0,598 0,509 0,612 0,612 0,598 0,323 0,509 0,614 0,503
Valid N (listwise)
47
5 5 5 5 5 5 5 4 5
3,89 3,96 3,87 3,87 3,89 3,94 3,96 3,40 3,91
WFC (Work Family Conf;ict) Sumber : Diolah Oleh Penulis (2017) Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dari jawaban seluruh responden menunjukkan indikator WFC8 sebesar 3,40 yang memiliki rata-rata terendah dimana yakni pernyataannya mengenai keluarga merasa tidak mendapat dukungan karena kesibukan yang dijalani. Dimana kurang dari angka 4 dan terendah dari indikator lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
42
2.
Variabel Kecerdasan Emosional Tabel 4.5 Deskripsi Jawaban Responden Variabel Kecerdasan Emosional Descriptive Statistics N
Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
KE1 KE2 KE3 KE4 KE5
47 47 47 47 47
2 3 2 3 3
5 5 5 5 5
3,34 3,89 3,83 3,87 3,96
1,048 0,598 0,637 0,612 0,550
KE6
47
2
5
3,74
0,736
KE7
47
2
5
3,79
0,690
Valid (listwise)
N
47
KE (Kecerdasan Emosional) Sumber : Diolah Oleh Penulis (2017) Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari jawaban seluruh responden menunjukkan indikator KE1 sebesar 3,34 merupakan indikator paling rendah. yang memiliki rata-rata terendah dimana yakni pernyataannya mengenai mampu mengelola emosi diri sendiri menjadi inikator dengan nilai kurang dari 4 dan terendah diantara indikator lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
43
3.
Variabel Kinerja Karyawan Tabel 4.6 Deskripsi Jawaban Responden Variabel Kinerja Karyawan Descriptive Statistics N
Minimum Maximum Mean
Std. Deviation 0,560 0,702 0,612 0,520 0,529 0,657 0,508 0,698 0,576 0,524
KK1 47 3 5 3,77 KK2 47 2 5 3,83 KK3 47 3 5 3,87 KK4 47 3 5 3,77 KK5 47 3 5 3,64 KK6 47 1 5 3,79 KK7 47 3 5 3,79 KK8 47 1 5 3,77 KK9 47 3 5 3,81 KK10 47 3 5 3,83 Valid N 47 (listwise) KK (Kinerja Karyawan) Sumber : Diolah Oleh Penulis (2017) Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari jawaban seluruh responden menunjukkan indikator KK5 sebesar 3,64 merupakan indikator paling rendah dimana pernyataan tersebut mengenai perencanaan pembagian waktu kerja dengan baik memiliki nilai kurang dari 4 dan terendah diantara indikator lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
44
D.
Analisis Data
1.
Uji Validitas Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang digunakan dalam
penelitian ini, dimana keseluruhan variabel penelitian memuat pertanyaan yang harus dijawab oleh 47 responden. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas diukur dengan cara :Membandingkan nilai r–hitung dengan r-tabel. Jika r-hitung > r-tabel maka item pertanyaan dinyatakan sah atau valid. Dan jika r-hitung < r-tabel , maka item pertanyaan dinyatakan tidak sah atau tidak valid. a.
Hasil Uji Validitas Terhadap Variabel Work Family Conflict Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Work Family Conflict
Work Family Conflict Indikator R Hitung WFC1 0,911 WFC2 0,801 WFC3 0,817 WFC4 0,806 WFC5 0,880 WFC6 0,388 WFC7 0,801 WFC8 0,592 WFC9 0,301 Sumber : Diolah Oleh Penulis (2017)
R Tabel 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294
Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
Berdasarkan Tabel 4.7 untuk uji validitas terhadap pernyataan variabel Work Family Conflictterlihat bahwa hampir semua butir pernyataannya mempunyai nilai r-hitung > r-table 0,294 sehingga dapat disimpulkan semua pernyataan variabel Work Family Conflictdinyatakan valid.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
45
b.
Hasil Uji Validitas Terhadap Variabel Kecerdasan Emosional Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Kecerdasan Emosional
Kecerdasan Emosional Indikator R Hitung KE1 0,534 KE2 0,832 KE3 0,900 KE4 0,817 KE5 0,841 KE6 0,883 KE7 0,878 Sumber : Diolah Oleh Penulis (2017)
R Tabel 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294
Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
Berdasarkan Tabel 4.8 untuk uji validitas terhadap pernyataan variabel Kecerdasan Emosional terlihat bahwa hampir semua butir pernyataannya mempunyai nilai r-hitung > r-table 0,294 sehingga dapat disimpulkan semua pernyataan variabel Kecerdasan Emosional dinyatakan valid.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
46
c.
Hasil Uji Validitas Terhadap Variabel Kinerja Karyawan Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan
Kinerja Karyawan Indikator R Hitung KK1 0,345 KK2 0,358 KK3 0,591 KK4 0,490 KK5 0,444 KK6 0,586 KK7 0,584 KK8 0,677 KK9 0,670 KK10 0,674 Sumber : Diolah Oleh Penulis (2017)
R Tabel 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294 0,294
Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
Berdasarkan Tabel 4.9 untuk uji validitas terhadap pernyataan variabel Kinerja Karyawan terlihat bahwa hampir semua butir pernyataannya mempunyai nilai r-hitung > r-table 0,249 sehingga dapat disimpulkan semua pernyataan variabel Kinerja Karyawan dinyatakan valid. 2.
Uji Realibilitas Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam
mengukur suatu gejala/kejadian.Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut.Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi dari jawaban responden atas seluruh pertanyaan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu, dan apabila nilai
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
47
Cronbach’s Alpha dari variable tersebut > 0,60 (Ghozali, 2011). Hasil pengujian tersebut ditampilkan dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.10 Hasil Uji Realibilitas Variabel
Cronbach’s Alpha
Keterangan
Work Family Conflict
0,874
Reliabel (Handal)
Kecerdasan Emosional
0,887
Reliabel (Handal)
Kinerja Karyawan
0,727
Reliabel (Handal)
Sumber : Diolah Oleh Penulis (2017) Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai Cronbach Alpha di atas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masingmasing variabel dari kuesioner adalah reliabel, sehingga untuk selanjutnya itemitem pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.
3.
Uji Asumsi Klasik Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa variabel yang digunakan
dalam melakukan analisis memenuhi syarat sehingga hasil penelitian tidak bisa. Pengujian
terhadap
penyimpangan
asumsi
menggunakan instrument penguji, yaitu :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
klasik
dalam
penelitian
ini
48
a.
Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan dua model, yaitu : 1)
Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov yang dapat dilihat pada signifikansi, apabila nilai sig > 0,05 maka data dikatakan terdistribusi normal. Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Unstandardized Residual 47 .0000000 2.53882269 .087 .072 -.087 .594 .872
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Diolah Oleh Penulis (2017) Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui pengujian One Sample Kolmogorov-Smirnov pada tabel diatas diperoleh nilai signifikasi > 0,05 yaitu sebesar 0,872. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh variable terdistribusi secara normal. 2)
Normal probability plot merupakan hasil yang menunjukkan penyebaran data yang digambarkan oleh titik-titik pada sumbu diagonal grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya,
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
49
jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut tidak berdistribusi secara normal.
Gambar 4.1Uji Normalitas (Histogram) Sumber : Data Penelitian Diolah (2016)
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas (P-P Plot) Sumber : Diolah Oleh Penulis (2017)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
50
b.
Uji Multikolinieritas Menurut Imam Ghozali (2005) pengujian ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengtahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya inter korelasi diantara variabel independen dalam suatu penelitian. Menentukan nilai dalam uji multikolinieritas dilakukan dengan cara melihat nilai dari tolerance > 0,10 atau sama dengan VIF < 10. Tabel dibawah ini merupakan hasil pengujian multikolinieritas.
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients Model
Collinearity Statistics
1
(Constant)
Tolerance
VIF
Work Family Confict
0,993
1,007
Kecerdasan Emosional
0,993
1,007
a. Dependent Variabel : Kinerja Karyawan Sumber : Diolah Oleh Penulis (2017) Berdasarkan Tabel 4.12 hasil pengolahan data uji multikolinieritas terlihat bahwa kedua variable independen menunjukkan nilai tolerance untuk variable work family conflict sebesar 0,993 dan variable kecerdasan emosional sebesar 0,993 lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF untuk variable work family conflict sebesar 1,007 dan nilai untuk kecerdasan emosional sebesar 1,007 kurang dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas anatara variable independen dalam model regresi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
51
c.
Uji Heteroskedastisitas Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah didalam
model regresi terdapat ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model regresi dapat diketahui dengan cara melihat dari hasil pegujian pola grafik scatterplot, atau antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual (ZREZID). Jika grafik yang diperoleh membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar
kemudian
menyempit),
maka
telah
terjadi
heteroskedastisitas, sebaliknya jika grafik yang diperoleh tidak membentuk pola yang jelas dimana titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.Gambar dibawah ini merupakan hasil dari pengujian heteroskedastisitas.
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber : Diolah Oleh Penulis (2017)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
52
Berdasarkan hasil output SPSS pada gambar 4.3 terlihat bahwa titik - titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar diatas maupun dibawah angka 0 dan sumbu Y. sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi pada penelitian ini. a.
Uji Regresi Linier Berganda Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran secara langsung
koefisien regresi atau besarnya pengaruh masing-masing variabel independen (bebas) dengan variabel dependen (terikat). Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu kinerja karyawan (Y) sebagai variabel dependen (terikat), sedangkan beban kerja (X1), konflik pekerjaan dan keluarga (X2). Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients Model B Std. Error 1 (Constant) 23,669 4,472 WFC 0,537 0,110 KE -0,169 0,100 Sumber : Diolah Oleh Penulis (2017)
Standardize d Coefficients Beta T 5,293
Sig. 0,000
0,587 -0,204
0,000 0,098
4,878 -1,690
Berdasarkan hasil output SPSS pada Tabel 4.12 diatas dapat diketahui persamaan regresi linear berganda untuk variable independen (work family conflict dan kecerdasan emosional) terhadap variable dependent (kinerja karyawan) sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
53
Y = a + b1X1 + b2X2 + e Y = 23,669 + 0,537X1 + -0,169X2 Dimana : Y = Kinerja Karyawan a = Konstanta b1, b2 = Koefisisen Regresi X1 = Work Family Conflict X2 = Kecerdasaan Emosional
Berdasarkan persamaan diatas terlihat nilai koefisien regresi X1 (work family conflict) lebih besar dari pada koefisien regresi X2 (kecerdasan emosional) maka dapat disimpulkan variable work family conflict lebih berpengaruh dari pada variable kecerdasan emosional terhadap kinerja karyawan.
4.
Uji Hipotesis Pengujian hipotesis digunakan untuk menguji apakah hasil koefisien
regresi yang diperoleh signifikan.Pengujian dilakukan terhadap 2 (dua) variabel independen (bebas), apakah memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap variabel dependen (terikat) baik secara parsial maupun secara simultan. Pengujian ini terdiri dari :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
54
a.
Koefisien Determinasi ( R2 ) Pengujian ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada kolom Adjusted R Square, yang ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary Std. Error Model R R Square Adjusted R Square Estimate 1 0,605 0,366 0,338 2,596 a. Predictors : (Constant), Kecerdasan Emosional, Work Family Conflict Sumber : Diolah Oleh Penulis (2017)
of
b. Dependent Variabel: kinerja Karyawan. Berdasarkan hasil output SPSS dari tabel 4.14. diketahuihasil koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,366 yang artinya 36,6% kinerja karyawan dapat dijelaskan atau dpengaruhi oleh variable work family conflict dan kecerdasan emosional. Sedangkan 63,4% dijelaskan oleh variable lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini. Sedangkan nilai Standard Error of Estimate (SEE) yang diperoleh sebesar 2,596. Dimana semakin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen. b.
Uji Regresi Simultan (uji F) Uji signifikansi simultan (uji f) digunakan untuk mengetahui apakah hasil dari analisis regresi signifikan atau tidak. Signifikan yang digunakan adalah 0,05. Jika propabilitas atau signifiaknsi lebih besar dari 0,05, maka
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
the
55
Ho diterima atau Ha ditoalk dan jika propabilitas atau signifikasi lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dimana: Ho
: Work family conflict dan kecerdasan emosional secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kinerja karawan.
Ha
: Work family conflict dan kecerdasan emosional secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karawan. Tabel 4.15 Hasil Uji Regresi Simultan (Uji F) ANOVA
Sum of Model Squares Df Mean Square F 1 Regression 171,459 2 85,729 12,722 Residual 296,499 44 6,739 Total 467,957 46 a. Dependent Variabel : Kinerja Karyawan b. Predictors : (Constant), Kecerdasan Emosional, Work Family Conflict Sumber : Diolah Oleh Penulis (2017)
Sig. 0,000
Berdasarkan hasil uji F pada Tabel 4.15 diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 12,722 dengan probabilitas 0,00. Nilai probability p value sebesar 0,000 lebih kecil daripada 0,05 (< 0,05). Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen Work Family Conflict dan Kecerdasan Emosional secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan. c.
Uji Regresi Parsial (Uji t) Uji statistik t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel bebas (independent variable) (X1 dan X2) secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat (dependent variable) (Y). Dalam menentukan tingkat
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
56
signifikansi (α) yaitu sebesar 5% dapat dilakukan berdasarkan nilai probabilitas, dengan cara : 1)
Menentukan nilai probabilitas (ttabel) Tingkat signifikansi (α) sebesar = 5% a) Jika nilai probabilitas > 0,05 maka Ho diterima b) Jika nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
2)
Membandingkan thitung dengan ttabel dengan kriteria sebagai berikut : a) Jika thitung ≥ ttabel maka hipotesis alternatif (H1) diterima, berarti variabel bebas (X) secara individual mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Y). b) Jika thitung ≤ ttabel maka hipotesis alternatif (H1) ditolak, berarti variabel bebas (X) secara individual tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Y).
Hasil uji regresi parsial (uji t) dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.16 Hasil Uji Regresi Parsial (Uji t) Unstandardized Coefficients Model B Std. Error 1 (Constant) 23,669 4,472 WFC 0,537 0,110 KE -0,169 0,100 Sumber : Diolah Oleh Penulis (2017)
Standardized Coefficients Beta 0,587 -0,204
T 5,293 4,878 -1,690
Sig. 0,000 0,000 0,098
Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 4.15 adalah sebagai berikut : a.
Nilai probabilitas variabel Work Family Conflict (X1) sebesar 0,000 atau lebih kecil dibandingkan dengan 0,05. Maka Ha1 diterima dan Ho ditolak, yang artinya Work Family Conflict (X1) berpengaruh signifikan terhadap
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
57
Kinerja Karyawan (Y). Semakin tinggi work family Conflict (X1), maka semakin rendah Kinerja Karyawan (Y). b.
Nilai probabilitas variabel Kecerdasaan Emosional (X2) sebesar 0,098 atau lebih besar dibandingkan dengan 0,05. Maka Ha2 ditolak dan Ho diterima, yang artinya artinya Kecerdasan Emosional(X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).
E.
PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk menguji Work Family Conflict dan
Kecerdasan Emosional secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Hal ini berdasarkan hasil uji F dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 12,722 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari pada 0,05. Hal ini menunjukan bahwa variabel independen Work Family Conflict dan Kecerdasan Emosional secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Dari penelitian yang telah dilakukan tersebut, maka peneliti memperoleh hasil sebagai berikut : 1)
Pengaruh Work Family Conflict terhadap Kinerja Karyawan pada PT. SARINAH (PERSERO). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang sudah di dapat menyatakan
bahwa work family conflict berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Pada penelitian ini work family conflict memiliki tingkat signifikasi dilihat nilai t hitung pada variable work family conflict (X1) adalah 4,878 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena thitung ≥ ttabel dan tingkat signifikansi > 0,05 maka dapat terlihat bahwa variabel work family conflict berpengaruh signifikan terhadap
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
58
kinerja kayawan. Hasil penelitian regresi linear menunjukkan koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel independen, semakin besar work family conflict maka semakin tinggi kinerja karyawan, begitupun sebaliknya. Hasil ini bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa work family conflict berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, menurut analisis penulis tidak ada pengaruh ini disebabkan karena ketika mengalami konflik pekerjaan lazimnya hal itu dibicarakan langsung dengan perusahaan tempat kerja, dalam hal ini atasan dan rekan kerja untuk dicari jalan keluarnya. Kebanyakan karyawan saat ini pun dapat membedakan mana masalah pekerjaan dan mana masalah keluarga, sehingga konflik pekerjaan tidak mempengaruhi konflik keluarga. atau dapat disimpulkan bahwa Ha1 diterima. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Christine (2010) Pengaruh Konflik Pekerjaan dan Konflik Keluarga Terhadap Kinerja dengan Konflik Pekerjaan Keluarga Sebagai Intervening Variabel (Studi pada Dual Career Couple di Jabodetabek). 2)
Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja karyawan pada PT. SARINAH (PERSERO). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang sudah di dapat menyatakan
bahwa kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Pada penelitian ini kecerdasan emosional memiliki tingkat signifikasi dilihat nilai t hitung pada variable kecerdasan emosional (X2) adalah -1,690 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena thitung ≥ ttabel dan tingkat signifikansi < 0,05 maka dapat terlihat bahwa variabel kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap kinerja kayawan. Hasil penelitian regresi linear menunjukkan koefisien
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
59
bernilai negative yang artinya semakin tinggi mereka menghadapi kecerdasan emosional yang ada maka semakin rendah kinerja yang diberikan, sehingga dapat dikatakan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan yakni dimana kecerdasan emosional yang terdapat pada karyawan disana mereka merasa kesulitan untuk mampu mengelola emosi diri sendiri akan tetapi hal tersebut mengharuskan mereka untuk memotivasi dirinya agar mampu memberikan kinerja yang tetap baik dalam memberikan pelayanan terhada pelanggan atau tamu yang dihadapi atau dapat disimpulkan bahwa Ha2 ditolak. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Trisnawati (2015), kecerdasan emosional tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z