37 Perpustakaan Unika
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Responden
Untuk mengetahui gambaran umum responden pada penelitian ini dapat dilihat dari usia, dan pendidikan terakhir. Berikut ini adalah hasil tabulasi silang (crostabb) antara usia dan pendidikan responden:
Tabel 4.1. Tabulasi Silang Antara Usia dan Pendidikan
Pendidikan
Usia
Total
20-30 tahun 3 1-40 tahun > 40 tahun STM
13
8
5
26
SLTP
0
0
2
2
Diploma
2
0
0
2
Total:
15
8
7
30
Sumber: Data Primer yang Diolah (2008) Dari tabel di atas diketahui ternyata sebagian besar responden pada penelitian ini adalah mereka yang berusia antara 20 hingga 30 tahun dan memiliki pendidikan terakhir yaitu STM (sebanyak 13 orang). Artinya untuk tahun-tahun sekarang, PT Nasmoco mensyaratkan karyawan bengkelnya untuk pendidikan minimal STM.
38 Perpustakaan Unika
4.2. Analisis Deskriptif 4.2.1. Tanggapan Responden Terhadap Motivasi Kerja
Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap motivasi kerja dapat diketahui dengan melakukan perhitungan frekuensi jawaban respoden berikut ini: Tabel 4.2. Tanggapan Responden Terhadap Motivasi Kerja No.
1 2 3 4
5 6 7 8 9
10 11 12 13 14
Item Pernyataan
Kebutuhan Berprestasi: Menikmati tantangan sulit Ingin tahu kemajuan Menetapkan tujuan realistis Menikmati kepuasan penyelesaian tugas yg. sulit Rata-rata: Kebutuhan Kekuasaan: Menikmati persaingan & kemenangan Menikmati tanggung jawab Menyampaikan kepuasan dari penyelesaian tugas yg sulit Suka mempengaruhi orang lain agar mengikutinya Sering bekerja unt. mendpt kendali peristiwa sekitar Rata-rata: Kebutuhan Afiliasi: Sering berbicara dg. org. sekitar ttg.mslh. di luar pekerjaan Ingin disukai orang lain Cenderung membangun hub. erat dg. Rekan sekerja Menikmati mjd. bag. kelp. organisasi Menikmati bekerja sama dg. org. lain drpd. sendiri Rata-rata: Rata-rata Motivasi Kerja:
SS(5) F S
F
4 5 3 5
5 11 7 23
20 25 15 25
S
Jawaban N(3) F S
TS(2) F S
STS(l) TOTAL Kategori F S SCORE
20 44 28 92
2 14 4 2
19 0 16 0
0 0 0 0
S(4)
6 42 12 6
38 0 32 0
0 0 0 0
84 111 87 123
Rendah Tinggi Rendah Tinggi
101
Tinggi
3
15
6
24
12
36
9
18
0
0
93
Tinggi
5 5
25 25
6 5
24 20
4 7
12 21
15 13
30 26
0 0
0 0
91 92
Tinggi Tinggi
4
20
4
16
21
63
1
2
0
0
101
Tinggi
5
25
2
8
7
21
16
32
0
0
86
Rendah
93
Tinggi
6
30
12
48
12
36
0
0
0
0
114
Tinggi
5 8
25 40
10 6
40 24
15 16
45 48
0 0
0 0
0 0
0 0
110 112
Tinggi Tinggi
7
35
11
44
2
6
10
20
0
0
105
Tinggi
6
30
9
36
1
3
14
28
0
0
97
Tinggi
108 100
Tinggi Tinggi
Sumber: Data Primer yang Diolah (2008)
39 Perpustakaan Unika
Berdasakan pada tabel 4.4. diketahui bahwa tanggapan responden terhadap motivasi kerja termasuk tinggi karena memiliki total rata-rata skor sebesar 100. Artinya motivasi kerja pada karyawan pada bengkel PT Nasmoc Semarang adaiah tinggi. Motivasi yang paling dominan adalah motivasi atau kebutuhan afiliasi (skor rata-rata 108) artinya karyawan pada bengkel PT Nasmoco Semarang lebih memiliki dorongan yang lebih besar untuk berhubungan dengan orang-orang atas dasar sosial.
4.2.2. Tanggapan Responden Terhadap Kepemimpinan
Tanggapan responden terhadap variabel kedua yaitu kepemimpinan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
40 Perpustakaan Unika
Tabel 4.3. Tanggapan Responden Terhadap Kepemimpinan No.
Item Pernyataan
Jawaban SS(5) F S
1.
5.
6.
2.
3.
4.
Berorientasi pada orang: Biasanya atasan langsung saya hanya mengajukan tujuan yang ingin dicapai dan menyerahkan kepada saya bagaimana cara mencapainya Ketika memberi tugas, atasan langsung saya biasanya berdiskusi dengan saya, dan jarang memberikan perintah secara kaku Atasan langsung saya menekankan pentingnya menjalin hubungan baik dengan anak buah Rata-rata:
Berorientasi pada tugas: Atasan langsung saya sering menekankan pentingnya tugas dan meminta saya melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya Ketika memberi tugas, atasan saya sering menekankan pentingnya efisiensi dan meminta anak buahnya untuk menyelesaikan tugas sesegera mungkin Ketika memberikan tugas, atasan saya sering memberitahu anak buah untuk tidak merusak hubungan dengan orangorang tertentu Rata-rata:
Rata-rata Kepemimpinan:
8
7
6
4
4
5
40
35
30
20
20
25
S(4) F
19
6
19
4
6
4
S
76
24
76
16
24
16
N(3) F S
2
17
3
1
18
10
6
51
9
3
54
30
TS(2) F S
1
0
2
20
2
10
2
0
4
40
4
20
TOTAL STS(l) SCORE F S
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
Kategori
124
Orientasi orang tinggi, orientasi tugas tinggi
110
Orientasi orang tinggi, orientasi tugas rendah
119 118
Orientasi orang tinggi, orientasi tugas rendah Orientasi orang tinggi, orientasi tugas rendah
80
Orientasi orang rendah, orientasi tugas tinggi
102
Orientasi orang tinggi. orientasi tugas rendah
92 91
105
Orientasi orang tinggi. orientasi tugas rendah Orientasi orang tinggi, orientasi tugas rendah Orientasi orang tinggi, orientasi tugas rendah (S3) GAYA PARTISIPATIF
41 Perpustakaan Unika
Berdasarkan pada tabel 4.5. diketahui bahwa tanggapan responden terhadap kepemimpinan mendapatkan skor sebesar 105 dan termasuk dalam kategori kepemimpinan yang berorientasi orang tinggi dan orientasi tugas rendah. Artinya pemimpin pada bengkel PT Nasmoco Semarang lebih memperhatikan orang (karyawan) daripada tugas. Sesuai dengan teori kepemimpinan model Situasional HerseyBlanchard maka kepemimpinan pada bengkel PT Nasmoco ini termasuk berorientasi tugas tinggi dan berorientasi orang rendah, sehingga masuk dalam kuadran S3. Artinya kepemimpinan yang sesuai adalah berpartisipasi, berarti membagi ide-ide dan sarana dalam pengambilan keputusan. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang selama ini diterapkan pada bengkel PT Nasmoco Pemuda adalah pimpinan yang memberikan kesempatan pada karyawan bengkel untuk berpartisipasi dan mengungkapkan pendapat .mereka jika ada keluhan, dan pimpinan juga membagikan ide-idenya kepada karyawan sebelum membuat keputusan. Hal ini mungkin didasari oleh karena PT Nasmoco merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa sehingga menerapkan gaya kepemimpinan partisipasi yang diterapkan oleh kepala bengkel. Maka dapat dikatakan bahwa karyawan pada bengkel PT. Nasmoco Pemuda Semarang sebenarnya memiliki kemampuan yang baik tetapi tidak mau bekerja secara optimal sebab mereka memiliki orientasi tugas rendah, sehingga cara atau solusi terbaiknya adalah dengan mengimplementasikan gaya kepemimpinan partisipatif.
42 Perpustakaan Unika
4.2.3. Tanggapan Responden Terhadap Kinerja
Tanggapan responden terhadap kinerja dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.3. Tanggapan Responden Terhadap Kinerja No.
Item Pernyataan
1 2 3
Kualitas kerja Kuantitas kerja Mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu Memiliki komitmen kerja tinggi Rata-rata Kinerja:
4
SS(5) F S 4 20 3 15 2 10
F 6 6 8
S 24 24 32
3
23
92
15
S(4)
Jawaban N(3) F S 18 54 4 12 17 51 4
TS(2) F S 2 4 17 34 3 6
STS(l) TOTAL Kategori F S SCORE 0 0 102 Tinggi 0 0 85 Rendah 0 0 99 Tinggi
0
0
12
0
0
119
Tinggi
101
Tinggi
Sumber: Data Primer yang Diolah (2008) Berdasarkan pada tabel 4.6. diketahui bahwa tanggapan responden terhadap variabel kinerja memperoleh skor sebesar 101 dan termasuk dalam^ kategori tinggi. Artinya menurut pihak pimpinan PT Nasmoco Semaran^ kinerja karyawannya tinggi.
4.3. Analisis Inferensial
Untuk
menjawab
hipotesis
pada
penelitian
ini
dilakukan
dengan menggunakan analissi regresi dengan hasil;sebagai berikut: Tabel 4.4. Hasil Analisis Regresi
Model
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 1.010 1.439 (Constant) 0.539 0.045 0.153 Motivasi Kerja 0.411 0.090 0.234 Kepemimpinan Sumber: Data Primer yang Diolah (2008)
t
Sig.
1.425 3.400 2.594
0.166 0.002 0.015
43 Perpustakaan Unika
4.3.1. Analisis Regresi
Berdasarkan pada tabel 4.4. dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut: Y = 1,439 + 0,153 XI + 0,234 X2 Keterangan: Y = Kinerja XI = Motivasi Kerja X2 = Kepemimpinan
4.3.2. Koefisien Determinasi
Hasil pengujian koefisien determinasi pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5. Koefisien Determinasi
Model R 1 .922a
Model Summary Adjusted Std. Error of R Square R Square the Estimate .850 .839 1.05798
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan, Motivasi_Kerja
Dari tabel 4.6. diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,839 artinya variabel motivasi dan kepemimpinan mempengaruhi kmerja karyawan bagian bengkel PT Nasmoco Pemuda Semarang sebesar 83,9%. Sedangkan sisanya sebesar 16,1% dipengaruhi oleh variabel lain.
44 Perpustakaan Unika
4.3.3. Pengujian Hipotesis 4.3.3.1. Pengujian Hipotesis 1
Hasil dari pengujian tersebut dapat didistribusikan dalam gambar sebagai berikut:
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
0
t tabel 1,697
t hitung 3,400
Gambar 4.1. Kurve uji ttest Motivasi Kerja
Dari tabel 4.4. diketahui bahwa untuk nilai signifikansi rnotivasi kerja sebesar 0,002 < 0,05 berarti Ho ditolak dzfn dipotesis pjbrtama dalam penelitian ini diterima. Nilai koefisien regresi sebesar + 0,153. Selain itu dilihat dari gambar 4.1. nilai t hitung yaitu 3,400 > t tabel (1,697) dan masuk dalam daerah penolakan Ho. Jadi artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara rnotivasi kerja terhadap kinerja karyawan bengkel. Maka semakin tinggi rnotivasi kerjanya akan semakin tinggi atau semakin baik pula kinerja karyawan.
45 Perpustakaan Unika
4.3.3.2. Pengujian Hipotesis 2
Untuk pengujian hasil t test variabel kepemimpinan dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
0
t tabel 1,697
t hitung 2,594
Gambar 4.2. Kurve uji ttest Kepemimpinan
Pengujian hipotesis kedua dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja. Hasil analisis regresi menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,015 < 0,05. Koefisien regresi sebesar + 0,234. Dan dari gambar 4.2. diketahui nilai t hitung sebesar 2,594 > t tabel 1,697 dan berada pada daerah penolakan Ho. Artinya terdapat pengaruh positif dan signiflkan antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan bengkel PT Nasmoco Pemuda Semarang.
4.3.3.3. Pengujian Hipotesis 3
Pengujian hipotesis ketiga dilakukan dengan menggunakan uji F dengan hasil:
46 Perpustakaan Unika
Tabel 4.6. Hasil Uji F ANOVAb
1
Sum of Model Squares Regression 171.278 Residual 30.222 Total 201.500
df 2 27 29
Mean Square 85.639 1.119
F 76.510
Sig. ,000a
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan, Motivasi_Kerja b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data Primer yang Diolah (2008) Hasil dari pengujian tersebut dapat didistribusikan dalam gambar sebagai berikut: Gambar 4.3.
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penolakan Ho
Ftabel 3,32
Fhitung 76,510
Gambar 4.3. Kurve Uji Ftest
Dari tabel 4.6. diketahui bahwa ternyata nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 sehingga dapat dikatakan hipotesis ketiga daiam penelitian ini diterima. Selain itu dilihat dari gambar 4.3. bahwa niiai F hitung sebesar 76,510 < F tabel 3,32 sehingga masuk dalam daerah penolakan Ho. Artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada bengkel PT Nasmoco Pemuda Semarang.
47 Perpustakaan Unika
4.4. Pembahasan
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis pada bagian sebelumnya, dapat diketahui bahwa motivasi kerja karyawan bagian bengkel. pada PT Nasmoco Pemuda Semarang termasuk tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa dalam bekerja karyawan bagian bengkel PT Nasmoco Pemuda Semarang memiliki motivasi dalam bekerja yang tinggi. Motivasi paling dominan adalah motivasi berafiliasi, artinya para karyawan pada bengkel PT Nasmoco Semarang lebih memiliki dorongan untuk berhubungan dengan orang-orang atas dasar sosial. Jadi karyawan pada perusahaan ini akan lebih baik daiam bekerja apabila mereka dipuji karena sikap dan kerja sama mereka yang menyenangkan. Berdasarkan hasil penelitian menurut pemimpin bengkel PT Nasmoco memiliki gaya kepemimpinan orientasi tugas rendah dan orientasi orang tinggi sehingga masuk dalam gaya kepemimpinan partisipasi (S3). Yaitu pemimpin PT Nasmoco Pemuda memberikan tugas dan menyerahkan pada anak buahnya bagaimana cara menyelesaikannya, pimpinan berdiskusi dengan anak buah, dan menekankan pentingnya menjalin hubungan baik dengan anak buah. Tetapi kurang menekankan pentingnya tugas dan meminta anak buah melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, tidak menekan anak buah dalam menyelesaikan tugas sesegera mungkin, dan memberitahu anak buah untuk tidak merusak hubungan dengan orang lain. Selama ini kepemimpinan yang diterapkan berdasarkan pada partisipasi bawahan yang ada.
48 Perpustakaan Unika
Tanggapan terhadap kinerja adalah termasuk tinggi. Jadi ditinjau dari manajemen, ternyata kualitas hasil kerja karyawan sesuai dengan standar .perusahaan, karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya, karyawan mampu menggunakan waktu kerja dengan efektif, karyawan memiliki tingkat kemandirian yang tinggi, dan karyawan memiliki komitmen yang tinggi terhadap pekerjaannya. Tetapi kuantitas hasil kerja karyawan belum sesuai dengan yang diinginkan perusahaan dan termasuk dalam kategori rendah. Maka hal ini hams diperbaiki dan ditingkatkan di kernudian hari. Hasil analisis regresi menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan bagian bengkel PT Nasmoco Pemuda Semarang. Artinya semakin tinggi motivasi kerja karyawan maka kinerja karyawan akan semakin meningkat pula. Hasil penelitian ini sesuai dan konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Jamali (2005) yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai. Juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mashuri (2007) yang menyatakan terdapat
pengaruh
yang
signifikan
antara
motivasi
kerja
peranan
kepemimpinan dan pendidikan pelatihan terhadap kinerja pegawai. Pengujian untuk hipotesis kedua menemukan hasil terdapat pengaruh positif dan signiflkan antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan bagian bengkel PT Nasmoco Pemuda Semarang. Jadi semakin baik kepemimpinan akan semakin tinggi kinerja karyawan. Hasil penelitian ini konsisten dengan
49 Perpustakaan Unika
penelitian tedahulu yang dilakukan oleh Suharto (2005) dimana disebutkan bahwa terdapat pengaruh yang signiflkan antara budaya organisasi, kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja. Juga penelitian yang dilakukan oleh, Mashuri (2007) yang menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signiflkan antara motivasi kerja, peranan kepemimpinan dan pendidikan pelatihan terhadap kinerja pegawai. Pengujian hipotesis ketiga menemukan hasil bahwa terdapat pengaruh positif dan signiflkan antara motivasi kerja dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan bagian bengke! PT Nasmoco Pemuda Semarang. Artinya semakin tinggi motivasi kerja dan semakin baik kepemimpinan yang diterapkan pada perusahaan, maka akan semakin meningkatkan kinerja karyawan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Suharto (2005) dan Mashuri (2007) dimana ditemukan terdapat pengaruh yang signiflkan antara motivasi kerja dan kepemimpinan terhadap kinera
pegawai.
Maka
sebaiknya
pihak
PT
Nasmoco
Pemuda
mempertahankan, bahkan meningkatkan motivasi dan kepemimpinannya yang telah tinggi, sehingga kinerjanya semakin meningakt di kemudian hari. Dilihat dari nilai koefisien determinasi yaitu sebesar 0,839 artinya motivasi kerja dan kepemimpinan mempengaruhi kinerja karyawan bagian bengkel PT Nasmoco Pemuda Semarang sebesar 83,9% dan sisanya sebesar 16,1% dipengaruhi variabel lain. Artinya motivasi kerja dan kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan.