BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab ini akan deskripsikan hasil dari penelitian masing-masing siklus yang telah dilaksanakan di lapangan, kemudian setelah itu dibahas dan diberi kesimpulan. Adapun penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VI SDN 6 Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango dengan jumlah siswa 19 orang, di samping itu agar penelitian tindakan kelas ini dapat berjalan dengan lancar, peneliti dibantu oleh guru mitra di sekolah yang peneliti jadikan sebagai pusat penelitian. Adapun pelaksanaan penelitian ini dengan menggunakan dua siklus atau dua kali tindakan perlakuan, dan pada kegiatan awal dalam penelitian ini, peneliti mengadakan kegiatan observasi awal guna mengetahui seberapa besar keterampilan menolak peluru yang dimiliki oleh siswa, dan lebih lanjut setelah dilaksanakannya observasi awal peneliti melihat gejala rendahnya keterampilan dasar tolak peluru pada sebagian besar siswa, untuk lebih jelasnya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dideskripsikan sebagai berikut :
4.1.1 Observasi awal Dalam kegiatan observasi awal peneliti mengambil data pada siswa tanpa adanya perlakuan terlebih dahulu. Adapun tujuan tanpa diberikannya perlakuan untuk memperoleh data yang sebenarnya. Untuk itu dari kegiatan pembelajaran
atletik khususnya keterampilan dasar tolak peluru siswa kelas VI SDN 6 Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango diperoleh data dan diagram seperti yang terlihat pada lampiran 2. Berdasrkan tabel dan diagram pada lampiran dua, dapat diamati bahwa dari keseluruhan siswa rata-rata belum terampil dalam melakukan tolak peluru, melihat hal ini maka perlu adanya suatu tindakan perlakuan yang dapat meningkatkan keterampilan siswa itu sendiri. Tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu dengan memodifikasi metode pembelajarannya menggunakan bola tenis. Tujuan dari pada penggunaan media pembelajaran bola tenis sebagai upaya modifikasi yaitu bertujuan memudahkan siswa dalam melakukan berbagai aktivitas gerak yang berhubungan langsung dengan teknik dasar menolak peluru, dan di samping itu dngan metode pembelajaran dimaksud siswa lebih merasa enjoy saat menjalani proses pembelajaran artinya bahwa dalam penggunaan metode pembelajaran tersebut siswa lebih banyak melakukan berbagai aktivitas yang bernuansakan permainan. Intinya bahwa dengan metode ini siswa dapat belajara, berlatih sambil bermain. Memperhatikan beberapa penjelasan di atas mengenai penggunaan media pembelajaran dalam tolak peluru yang dimodifikasi dengan menggunakan bola tenis,
di
samping
bertujuan
menghilangkan
kejenuhan
selama
proses
pembelajaran juga untuk lebih menambah perbendaharaan gerak siswa itu sendiri, karena pada pengambilan data observasi awal rata-rata keterampilan siswa sebesar 63.46% dari indikator kinerja. Dari rata-rata keterampilan siswa tersebut jika
ditingkatkan minimal adalah 11.54% dari indikator kinerja, atau jika dirincikan hasilnya adalah sebagai berikut. a. Untuk cara memegang peluru dirata-ratakan 62.26%, apabila ingin ditingkatkan minimal sebesar 12.74% dari indikator kinerja 75%. b. Untuk cara meletakkan peluru rata-rata sebesar 62.26%, apabila ingin ditingkatkan minimal sebesar 12.74% dari indikator kinerja 75% c. Untuk cara mengambil awalan rata-rata 62.21%, peningkatannya minimal 12.79% dari indikator konerja 75%, dan d. Untuk cara menolak peluru 67.11% dengan demikian peningkatan keterampilannya minimal sebesar 7.89% dari indikator kinerja 75%. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada observasi maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan dasar siswa dalam melakukan tolak peluru perlu untuk diberi tindakan dengan menggunakan bola tenis sebagai media pembelajaran yang dimodifikasi dengan skor capaian sesuai dengan standar penilaian indiokatrot kinerja yaitu 75%.
4.1.2 Hasil Pengamatan Siklus I Berdasarkan hasil yang telah diperoeh dalam observasi awal, maka untuk meningkatkan keterampilan dasar menolak peluru siswa perlu dilakukan tindakan sebagai perlakuan. Dari tindakan yang telah dilakukan maka diperoleh data hasil perlakuan tersebut pada siklus pertama. Adapaun hasil data tersebut digambarkan pada tabel dan diagram pada lampiran 3.
Dari tabel dua dan diagram pada lampiran tiga nampak bahwa keterampilan dasar siswa dalam melakukan tolak peluru masih perlu untuk ditingkatkan. Hal ini dapat diperhatikan pada indikator kinerja yang diharapkan, di mana siswa diupayakan untuk dapat melakukan beberapa komponen indikator kinerja, akan tetapi belum sepenuhnya siswa yang mampu melakukanya, hal ini dapat diamati pada komponen indiator yang dinilai yaitu (1) cara memegang peluru rata-rata keterampilan gerak dasar siswa 73.53%, selanjutnya (2) cara meletakkan peluru rata-rata 73.32%, (3) cara mengambil awalan 73.42%, dan (4) Cara menolak peluru 73.11% dari indikator yang di harapkan sebesar 75%.
4.1.3 Refleksi Siklus 1 Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada siklus satu, maka diperoleh data hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa keterampilan dasar tolak peluru siswa kelas VI SDN 6 Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango perlu untuk ditingkatkan, adapun upaya yang akan dilakukan dalam meningkatkan keterampilan dasar dimaksud dilandasi dengan refleksi. Refleksi yang dilakukan peneliti setelah pengambilan pada siklus satu, tujuan dari pada refleksi pada siklus ini sebagai landasan untuk bisa menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan pada siklus berikutnya. Dari hasil refleksi empat indikator keterampilan dasar tolak peluru yang terdiri dari: (1) cara memegang peluru rata-rata keterampilan gerak dasar siswa 73.53%, selanjutnya (2) cara meletakkan peluru rata-rata 73.32%, (3) cara
mengambil awalan 73.42%, dan (4) Cara menolak peluru 73.11% dari indikator yang di harapkan sebesar 75%. a. Cara memegang peluru dirata-ratakan 73.53%, apabila ingin ditingkatkan minimal sebesar 1.47% dari indikator kinerja 75%. b. Cara meletakkan peluru rata-rata sebesar 73.32%, apabila ingin ditingkatkan minimal sebesar 1.68% dari indikator kinerja 75% c. Cara mengambil awalan rata-rata 73.42%, peningkatannya minimal 1.58% dari indikator konerja 75%, dan d. Cara menolak peluru 73.11% dengan demikian peningkatan keterampilannya minimal sebesar 1.89% dari indikator kinerja 75%. Melihat hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan dasar siswa dalam melakukan tolak peluru masih perlu untuk diberi tindakan minimal mencapai standar indikator kinerja yaitu 75%. Dengan demikian maka perlu adanya tindakan lebih lanjut pada siklus berikutnya yaitu pada siklus ke II dengan menggunakan
bola
tenis
sebagai
langkah
dalam
memodifikasi
media
pembelajaran.
4.1.4 Hasil Pengamatan Siklus 2 Berdasarkan perlakuan siklus ke dua di lapangan maka diperoleh peningkatan keterampilan dasar siswa dalam melakukan tolak peluru sesuai harapan, dengan kata lain bahwa rata-rata keterampilan siswa telah miningkat. Hasil pada siklus kedua dapat dikatakan meningkat dengan begitu pesat, karena dari hasil pengamatan pada observasi awal rata-rata keterampilan siswa 63.46%, dan pada siklus ke dua keterampilan dasar tolak peluru siswa meningkat hingga
76.84%, hal ini jelas bahwa siswa mengalami peningkatan keterampilan dasar tolak peluru sebesar 13.38% dari hasil observasi awal, dan 1.84% dari indikator kinerja 75%, atau jika dirinci peningkatan pada siklus kedua tersebut hasilnya dapat diperhatikan pada lampiran 4 tentang tabel dan diagramnya. Dari tabel tiga dan diagram pada lampiran empat nampak bahwa ketermapilan dasar siswa dalam menolak peluru dirata-ratakan meningkat secara keseluruhan. Hal ini dapat diperhatikan pada indikator kinerja, di mana seluruh siswa telah terampil dalam melakukan seluruh komponen pada indikator kinerja, hal ini dapat diamati pada indiator (1) cara memegang peluru rata-rata meningkat hingga 76.84%. (2) cara meletakkan peluru rata-rata peningkatannya 76.05%. (3) cara mengambil awalan peningkatannya rata-rata 75.79%, dan (4) cara menolak peluru meningkat sebesar 78.68%, dari peningkatan pada setiap indikator tersebut makajika dirata-ratakan hasilnya adalah 76.84%. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan dasar siswa dalam menolak peluru meningkat secara signifikan dengan rata-rata peningkatan sebesar 76.84%, ini berarti bahwa siswa telah meiliki keterampilan dasar dalam menolak peluru sesuai yang diharapkan, dan bahkan melebihi standar indiktor capaian. Melihat keberhasilan peningkatan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dengan memodifikasi media pembelajaran atletik khsusnya memodifikasi pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan bola tenis dapat meningkatkan keterampilan dasar siswa itu sendiri, atau dengan kata lain bahwa model pembelajaran modifikasi merupakan salah satu upaya dalam menambah perbendaharaan keterampilan siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan pada umumnya dan pada khususnya pada pembelajaran Atletik dalam hal ini tolak peluru.
4.1.5 Refleksi Siklus 2 Berdasarkan perlakuan berupa pemberian tindakan pada siklus ke dua maka dapat di simpulkan bahwa dalam meningkatkan keterampilan dasar tolak peluru siswa salah satu uapyanya yaitu melalui media pembelajaran yang dimodifikasi. Dengan demikian setelah mengetahui bahwa dengan langakah memodifikasi media pembelajaran maka peniliti mengadakan refleksi tentang hasil dari pada data siklus ke dua tersebut. Refleksi pada siklus kedua ini berupaya untuk membenahi kesalahan-kesalahan selama tindakan, sehingga hal-hal yang masih kurang selama tindakan akan dibenahi saat proses pembelajaran yang berhubungan dengan materi tolak peluru suatu saat nanti. Pembenahan yang berhubungan dengan materi tolak peluru yang akan dilakukan suatu saat nanti yaitu untuk memenuhi standar indikator pada pembelajaran tolak peluru yang meliputi: a. Cara memegang peluru. Pada indikator ini khususnya pada siklus terakhir yang dirata-ratakan sebesar 76.84%, apabila pada pelaksanannya suatu saat nanti akan ditingkatkan dengan desain pembelajaran yang lebih menarik, walaupun pada indikator tersebut rata-rata keterampilan siswa telah meningkat. b. Cara meletakkan peluru
Pada indikator ini walaupun peningkatan keterampilan siswa mencapai hingga 76.05% akan ditingkatkan juga dengan menggunakan desain pembelajaran yang lebih menarik walaupun keterampilan siswa telah memenuhi standar indikator kinerja 75 %. c. Cara mengambil awalan Untuk indikator tersebut walaupun rata-rata siswa telah memenuhi standar indikator dengan hasil capaian keterampilan dasar yang dirata-ratakan sebesar 75.79, akan ditingkatkan dengan membenahi segala hal yang masih kurang dalam indikator keterampilan dimaksud. d. Cara menolak peluru Selanjutnya
untuk
indikator
cara
menolak
peluru
walaupun
keterampilannya telah mencapai 78.68% tetap akan dibenahi hal-hal yang masih kurang. Hal-hal yang masih perlu dibenahi biasanya keseringan siswa masih ditemukan sedikitnya sulit melupakan kebiasaan melempar peluru dalam hal ini peluru yang dimodifikasi dengan menggunakan bola tenis walaupun semuanya dalam indikator dimaksud telah memiliki pemahaman bahwa peluru ditolak bukan dilempar. Melihat hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus ke dua ini keterampilan siswa meningkat, artinya bahwa dengan memodifikasi media pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan dasar tolak peluru siswa kelas khususnya siswa kelas V sekolah dasar.
4.2 Pembahasan Pada dasarnya penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas VI SDN 6 Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan tolak peluru dengan menggunakan bola tenis sebagai media pembelajaran yang dimodifikasi. Adapun yang menjadi fokus pengamatan dalam penelitian ini diantaranya yiatu: a. Kreativitas guru tidak hanya dalam memodifikasi melainkan dalam mendesain model pembelajaran yang relefan dalam meningkatkan keterampilan dasar siswa saat pembelajaran atletik khussunya tolak peluru b. Kontribusi yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran atletik khususnya tolak peluru. Artinya apakah keterampilan siswa dapat meningkat dengan model pembelajaran dimaksud, dan apakah dengan model pembelajaran tersebut komponen keterampilan siswa dapat bertambah. Berdasarkan penjelasan di atas maka diperoleh data penelitian baik dari observasi awal ,data siklus pertama hingga siklus terakhir. Pada observasi awal rata-rata keterampilan siswa dalam melakukan tolak peluru adalah sebagai beriut: a. Pada cara memegang peluru rata-rata yaitu 62.26%, dengan hasil ini maka perlu adanya tindakan minimal dapat meningkatkan keterampilan pada indikator tersebut yaitu sebesar 12.74% dari indikator kinerja 75%.
b. Pada cara meletakkan peluru rata-rata sebesar 62.26%, maka peningkatan yang ingin dicapai minimal sebesar 12.74% dari indikator kinerja 75% c. Pada cara mengambil awalan rata-rata 62.21%, peningkatannya minimal 12.79% dari indikator konerja 75%, dan d. Pada cara menolak peluru 67.11% dengan demikian peningkatan keterampilannya minimal sebesar 7.89% dari indikator kinerja 75%. Dari penelitian hasil yang telah diperoleh pada observasi awal di atas di mana rata-rata keterampilan dasar siswa dalam melakukan tolak peluru sebesar 63.46% maka dalam penelitian ini perlu adanya tindakan untuk meningkatkan keterampilan dasar tolak peluru dimaksud dengan cara memberikan perlakuan tindakan dengan cara memodifikasi meia pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan bola tenis minimal 11.54% dari indikator knerja 75%. Berdasarkan hasil penelitian pada observasi awal maka pada penelitian ini dilakukan tindakan untuk meningkatkan keterampilan dasar siswa. Adapun tindakan yang dilakukan menghasilkan data pada pengambilan data siklus pertama adalah sebagai berikut. a. Pada cara memegang peluru rata-rata peningkatan yang dihasilkan 73.53%, dengan hasil tersebut maka keterampilan siswa masih perlu ditingkatkan minimal sebesar 1.47% dari indikator kinerja 75%. b. Pada cara meletakkan peluru rata-rata peningkatannya sebesar 73.32%, dengan hasil tersebut maka keterampilan siswa masih perlu ditingkatkan minimal 1.68% dari indikator kinerja 75%
c. Pada cara mengambil awalan rata-rata 73.42%, dengan hasil tersebut maka keterampilan siswa masih perlu ditingkatkan minimal sebesar 1.58%, dari indikator konerja 75%, dan d. Pada cara menolak peluru 73.11% dengan hasil tersebut maka keterampilan siswa masih perlu ditingkatkan minimal sebesar 1.89% dari indikator kinerja 75%. Dari hasil penelitian yang telah diperoleh pada tindakan siklus pertama di atas yang mana rata-rata keterampilan dasar siswa dalam melakukan tolak peluru sebesar 73.34%. dengan hasil tersebut maka keterampilan siswa dalam melakukan toak peluru masih perlu untuk ditingkatkan minimal 1.66% dari indikator kinerja yaitu 75%. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus pertama maka pada penelitian ini dilakukan tindakan untuk meningkatkan keterampilan dasar siswa pada siklus ke dua. Adapun tindakan yang dilakukan menghasilkan data pada pengambilan data siklus ke dua adalah sebagai berikut. a. Pada cara memegang peluru rata-rata peningkatan yang dihasilkan 76.84%. pada indikator ini seluruh siswa telah terampil dalam melakukannya. b. Sama halnya pada cara meletakkan peluru rata-rata peningkatannya sebesar 76.05%. pada indikator ini seluruh siswa telah terampil dalam melakukannya c. Begitu pun pada cara mengambil awalan rata-rata 75.79% dan d. Pada cara menolak peluru hasilnya 78.68%.
Dari hasil penelitian siklus dua yang telah diperoleh di atas yang mana rata-rata keterampilan dasar siswa dalam melakukan tolak peluru meningkat hingga sebesar 76.84%. dengan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan dasar siswa dalam melakukan tolak peluru meningkat dan rata-rata siswa telah terampil dalam melakukan beberapa indikator yang dijadikan penilaian dalam hasil belajar atletik khususnya tolak peluru. Untuk lebih jelasnya mengenai peningkatan keterampilan dasar tolak peluru siswa yang telah diuraikan di atas dapat diperhatikan pada tabel dan diagram pada lampiran 5. Dari tabel dan diagram pada lampiran lima jelas bahwa keterampilan dasar siswa meningkat. Dengan demikian maka hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa: dengan menggunakan Bola Tennis Sebagai Media Pembelajaran Yang Dimodifikasi Keterampilan Dasar Tolak Peluru Siswa Kelas VI SDN 6 Bonepantai Kabupaten Bone Bolango dapat ditingkatkan dan dapat diterima.