BAB IV ANALISISDAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan Program Studi Pendidikan Matematika di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dengan jumlah responden sebanyak 79 mahasiswa. Penggunaan 79 mahasiswa adalah sampel total yang digunakan. Ini berarti seluruh mahasiswa Pendidikan Matematika angkatan 2009 digunakan dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Matematika angkatan 2009 yang terdiri dari 21 mahasiswa laki-laki (27%) dan 58 mahasiswa perempuan (73%). B. Analisis Data 1. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Gaya Belajar Hasil uji validitas dan reabilitas indikator empirik untuk gaya belajar Concrete Experience, Reflective Observation, Abstract Conceptualization dan Active Experimentation.
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Gaya Belajar Concrete Experience Item-Total Statistics Scale Cronbach' Scale Mean Variance if Corrected Squared s Alpha if if Item Item Item-Total Multiple Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted VAR00001
21.8481
37.541
.328
.299
.755
VAR00002
21.9873
38.628
.306
.285
.756
VAR00003
22.1013
36.579
.437
.711
.742
VAR00004
22.4177
37.169
.448
.731
.742
VAR00005
22.0633
37.137
.386
.765
.748
VAR00006
22.0253
35.692
.444
.777
.741
VAR00007
21.9241
35.943
.448
.474
.741
VAR00008
22.2278
36.281
.501
.555
.735
VAR00009
21.8861
37.410
.322
.241
.756
VAR00010
21.7975
38.523
.311
.311
.756
VAR00011
22.2152
37.530
.407
.689
.746
VAR00012
22.3418
36.818
.456
.725
.740
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .763
Cronbach's Alpha Based on Standardiz N of ed Items Items .764
12
Pada Tabel 4.4 diatas terlihat bahwa dari 12 item inventori kelompok gaya belajar Concrete Experience semuanya valid, dengan koefisien validitas yang ditunjukkan oleh Corrected Item-Total Correlation antara 0,306 sampai dengan 0,501. Sedangkan reabilitas ditunjukkan melalui Alpha Cronbach sebesar 0,763. Instrumen untuk pengukuran gaya belajar Concrete Experience adalah valid dan reliable. Kategori reliabilitasnya adalah dalam kategori baik.
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Gaya Belajar Reflective Observation Item-Total Statistics Scale Cronbach's Scale Mean Variance if Corrected Squared Alpha if if Item Item Item-Total Multiple Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted VAR00001
27.6582
42.048
.645
.659
.785
VAR00002
27.6582
42.715
.629
.536
.787
VAR00003
27.7595
44.800
.417
.541
.805
VAR00004
27.8987
44.528
.448
.389
.803
VAR00005
27.6456
44.257
.430
.390
.804
VAR00006
27.6835
46.270
.310
.405
.815
VAR00007
27.8101
45.899
.373
.404
.809
VAR00008
27.9367
42.445
.582
.515
.790
VAR00009
27.9620
45.909
.361
.185
.810
VAR00010
27.8354
43.524
.479
.289
.800
VAR00011
27.5823
45.682
.360
.308
.810
VAR00012
27.6329
43.492
.557
.517
.793
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .815
Cronbach's Alpha Based on Standardize N of d Items Items .815
12
Pada Tabel 4.5 diatas terlihat bahwa dari 12 item inventori kelompok gaya belajar Concrete Experience semuanya valid, dengan koefisien validitas yang ditunjukkan oleh Corrected Item-Total Correlation antara 0,310 sampai dengan 0,645. Reabilitas ditunjukkan melalui Alpha Cronbach sebesar 0,815. Instrumen untuk pengukuran gaya belajar Reflective Observation adalah valid dan reliable. Kategori reliabilitasnya adalah dalam kategori baik
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Gaya Belajar Abstract Conceptualization Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Squared Item-Total Multiple Correlation Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001
28.9620
37.909
.321
.329
.798
VAR00002
28.9241
38.789
.343
.297
.794
VAR00003
28.6076
37.908
.421
.615
.787
VAR00004
29.3165
35.834
.506
.834
.779
VAR00005
28.8101
37.771
.434
.558
.786
VAR00006
28.5696
36.812
.532
.695
.777
VAR00007
29.1646
37.806
.418
.660
.787
VAR00008
29.0886
37.902
.427
.847
.786
VAR00009
29.0127
38.090
.424
.755
.787
VAR00010
29.2658
35.121
.562
.883
.773
VAR00011
29.0127
38.167
.362
.253
.793
VAR00012
29.3671
35.184
.576
.801
.771
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha Items .799
.800
N of Items 12
Pada Tabel 4.6 diatas terlihat bahwa dari 12 item inventori kelompok gaya belajar Abstract Conceptualization semuanya valid, dengan koefisien validitas yang ditunjukkan oleh Corrected Item-Total Correlation antara 0,321 sampai dengan 0,576. Reabilitas ditunjukkan melalui Alpha Cronbach sebesar 0,799. Instrumen untuk pengukuran gaya belajar Abstract Conceptualization adalah valid dan reliable. Kategori reliabilitasnya adalah dalam kategori baik
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Gaya Belajar Active Experimentation Item-Total Statistics Squared Cronbach' Scale Mean Scale Variance Corrected Multiple s Alpha if if Item if Item Item-Total Correlati Item Deleted Deleted Correlation on Deleted VAR00001
29.0253
43.487
.386
.265
.755
VAR00002
29.0380
42.678
.376
.283
.757
VAR00003
29.1266
41.138
.531
.360
.739
VAR00004
29.1519
42.669
.454
.432
.748
VAR00005
29.1266
42.240
.483
.268
.745
VAR00006
29.2152
40.171
.541
.407
.737
VAR00007
29.2152
43.607
.389
.698
.755
VAR00008
29.4051
43.398
.373
.685
.757
VAR00009
29.0886
43.184
.351
.202
.760
VAR00010
29.2405
43.877
.344
.304
.760
VAR00011
29.1646
43.934
.317
.196
.763
VAR00012
29.2532
44.038
.326
.311
.762
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .769
Cronbach's Alpha Based on Standardize d Items N of Items .769
12
Pada Tabel 4.7 diatas terlihat bahwa dari 12 item inventori kelompok gaya belajar Active Experimentation semuanya valid, dengan koefisien validitas yang ditunjukkan oleh Corrected Item-Total Correlation antara 0,317 sampai dengan 0,541. Reabilitas ditunjukkan melalui Alpha Cronbach sebesar 0,769. Instrumen untuk pengukuran gaya belajar Active Experimentation adalah valid dan reliable. Kategori reliabilitasnya adalah dalam kategori baik
C. Analisis Deskriptif 1. Prestasi Belajar ( Indeks Prestasi Kumulatif ) Berdasarkan data yang diperoleh berupa Indeks Prestasi Kumulatif dari 79 mahasiswa dan berdasarkan Peraturan Penyelenggara Kegiatan Akademik Dalam Sistem Kredit UKSW (2002) maka pengelompokannya tergambar dalam tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1 Penyebaran Kelompok Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Angkatan 2009 Semester VI No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kategori Kurang Cukup Baik Memuaskan Sangat Memuaskan Terpuji Lebih Dari Terpuji Sangat Terpuji TOTAL
Interval < 2,00 2,00 – 2,49 2,50 – 2,74 2,75 – 2,99 3,00 – 3,49
Frek 4 3 14
% 0% 5,06% 3,80% 17,72%
44
55,70%
3,50 – 3,74 3,75 – 3,99
12
15,19%
2
2,53%
-
0%
79
100%
=4
Mean
SD
Maks
Min
3,16
0,315
3,82
2,3
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa indeks prestasi kumulatif yang terbanyak adalah 44 mahasiswa dengan presentase sebesar 55,70% yang dikelompokkan dalam kelompok Sangat Memuaskan. Rata-rata indeks prestasi kumulatif adalah 3,16 dimana termasuk dalam kategori Sangat Memuaskan. Nilai maksimal 3,82 termasuk dalam kategori Lebih dari terpuji sedangkan nilai minimal 2,3 termasuk dalam kategori Cukup. 2. Gaya Belajar Berdasarkandata yang diperoleh pengelompokan gaya belajar mahasiswa Program Studi Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga ke dalam empat jenis gaya belajar yaitu akomodasi, divergen, asimilasi dan konvergen yang penyebarannya tergambar dalam tabel berikut :
Tabel 4.2 Penyebaran Kelompok Gaya Belajar No
Jenis Gaya Belajar
Total
Presentase
1
Akomodasi
22
27,85 %
2
Asimilasi
20
25,32 %
3
Divergen
19
24,05 %
4
Convergen
18
22,78 %
Total
79
100 %
Dari Tabel 4.2 tampak bahwa ada 4 gaya belajar mahasiswa mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan, kecenderungan ada pada gaya akomodasi (27,85%) dan asimilasi (25,32%). Gaya belajar yang Divergen (24,05%) dan Convergen (22,78%). Pada data yang diperoleh gaya belajar mahasiswa memiliki perbedaan yang tipis. Gaya belajar yang dimiliki mahasiswa hampir merata sehingga analisis statistik bisa digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4.3 Penyebaran Kelompok Gaya Belajar Yang Kongruen dan Inkongruen No.
Kelompok Gaya Belajar
Total
Presentase
Mean
1
Kongruen
42
53,16 %
3,24
2
Inkongruen
37
46,84 %
3,08
Total
79
100 %
Tabel 4.3 tampak bahwa gaya belajar yang dimiliki 79 mahasiswa memiliki gaya belajar yang hampir merata. Presentasegaya belajar yang kongruen mahasiswa Pendidikan Matematika adalah yang terbanyak (53,16%). Dengan kata lain bahwa gaya belajar yang kongruen yaitu asimilasi dan akomodasi lebih mendominasi dan rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yaitu 3,24 sudah masuk ke kategori yang Sangat Memuaskan. Beda halnya dengan gaya belajar yang inkongruen yaitu divergen dan konvergen. Data yang diperoleh gaya belajar inkongruen memiliki presentase sebesar 46,84% sedangkan rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yaitu 3,08. Hal ini menunjukkan bahwa baik gaya belajar
yang kongruen maupun inkongruen dua-duanya memiliki rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang masuk pada kategori Sangat Memuaskan. A. Analisis Uji Hipotesis Hipotesis statistik yang diuji adalah : Ho : 1 = 2Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara gaya belajar yang kongruen dan yang inkongruen pada indeks prestasi kumulatif mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika angkatan 2009 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga H1 : 1 ≠2 Ada perbedaan yang signifikan antara gaya belajar yang kongruen dan yang inkongruen pada indeks prestasi kumulatif mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika angkatan 2009 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Tabel 4.8 Group Statistics Gaya Belajar Indeks Prestasi Kumulatif
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
37
3.0857
.35656
.05862
2
42
3.2379
.25935
.04002
Pada Group Statistics dipaparkan hasil perhitungan SPSS mengenai data penelitian yang diperoleh, nilai rata-rata, standar deviasi dan standar error ratarata. Berdasarkan hasil terlihat bahwa rata-rata nilai pada gaya belajar inkongruen adalah 3,0857 dengan standar deviasi 0,35656 sedangkan pada gaya belajar kongruen adalah 3,2379 dengan standar deviasi 0,04002. Tabel 4.9 Hasil Uji Independent Sampel T Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Indeks Prestasi Kumulatif
Equal variances assumed Equal variances not assumed
Sig.
3.394 .069
T -2.187
df
Sig. Std. (2Mean Error tailed Differenc Differe ) e nce
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
77 .032
-.15218 .06959
-.29075 -.01362
-2.144 64.983 .036
-.15218 .07098
-.29393 -.01043
Pada tabel 4.9 Independent Samples Test dapat dilihat pada kolom Levene's Test for Equality of Variances untuk Sig. sebesar 0,069 dimana nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 (Sig.hitung > 0,005) sehingga dapat dikatakan bahwa kedua kelompok memiliki varian yang sama. Kolom uji T menunjukan bahwa nilai P = 0,032 untuk uji 2-sisi . Karena Pvalue lebih kecil dari α = 0,05 yang berarti Ho ditolak, sehingga dapat kita simpulkan bahwa secara statistik ada perbedaan yang bermakna rata-rata indeks prestasi kumulatif yang memiliki gaya belajar inkongruen dengan rata-rata indeks prestasi kumulatif yang memiliki gaya belajar kongruen. D. Pembahasan Hasil Penelitian Menurut Kolb (2000) prestasi belajar individu dipengaruhi oleh gaya belajarnya. Gaya belajar yang kongruen dengan Program Studi seseorang mempunyai perbedaan yang signifikan dengan gaya belajar yang inkongrueen pada IPKnya. Penelitian ini menemukan ada perbedaan yang signifikan antara gaya belajar yang kongruen (akomodasi dan asimilasi) dengan gaya belajar yang inkongruen (divergen dan konvergen) pada indeks prestasi kumulatif mahasiswa Pendidikan Matematika. Temuan ini sejalan dengan penelitian Kolb (2000) yang menemukan bahwa gaya belajar yang kongruen dengan Program Studinya berbeda signifikan dengan gaya belajar yang inkongruen pada Program Studinya pada indeks prestasi mahasiswa. Hasil ini sejalan karena adanya persamaan instrumen yang digunakan pada penelitian Kolb walaupun edisinya berbeda namun secara prinsip menunjukkan kemiripan instrumen Learning Style Inventory. Temuan ini berbeda dengan hasil pra penelitian yang telah dilakukan, meskipun penelitian ini menggunakan responden yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena sampling dan instrumen yang digunakan berbeda dengan
penelitian yang sesungguhnya. Pada pra penelitian juga berbeda dengan penelitian sesungguhnya karena pra penelitian konteksnya bertujuan untuk merumuskan masalah sedangkan dalam penelitian sesungguhnya konteksnya bertujuan untuk membuktikan hipotesis. Pada Tabel 4.3menunjukkan bahwa mean IPK gaya belajar yang kongruen adalah 3,24, sedangkan mean IPK gaya belajar inkongruen adalah 3,08 dan setelah uji beda mean ditemukan perbedaan signifikan, namun mean IPK gaya belajar inkongruen masih memenuhi syarat kelulusan Program Studi Matematika yaitu IPK 2,5maka mahasiswa yang memiliki gaya belajar yang inkongruen tidak perlu pindah Program Studi tetapi perlunya menyadari bahwa dengan memiliki gaya belajar yang kongruen hasilnya akan lebih memuaskan yaitu dengan mean IPK 3,24. Berdasarkan uraian diatas, bahwa dengan menggunakan gaya belajar yang kongruen (asimilasi dan akomodasi) mahasiswa akan mendapatkan hasil yang lebih baik dalam hal prestasi akademik. Berbeda dengan gaya belajar yang inkongruen (divergen dan konvergen) mahasiswa tidak mendapat prestasi yang lebih baik dari yang kongruen karena mereka yang menggunakan gaya belajar yang inkongruen menggunakan perasaan dan pikiran tidak ada tindakan yang mereka lakukan sehingga hasil belajar akademik kurang memuaskan.