BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Statistik Deskriptif Berdasarkan nilai pada masing-masing variabel dapat diketahui nilai penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean dan standard deviasi dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian. Hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.1 Hasil Uji Analisis Deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
ROA
54
.0059
.4791
.155272
.1192554
Harga Saham
54
90
180000
18939.22
38864.307
Valid N (listwise)
54
Sumber: Pengolahan data SPSS 17 Dari hasil output statistik deskriptif pada tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa: 1.
Variabel Harga Saham dengan jumlah data (N) sebanyak 54 memiliki nilai minimum sebesar Rp 90,- yaitu PT. Sekar Laut Tbk pada tahun 2007, nilai maksimum sebesar Rp 180000,- yaitu PT. Multi Bintang Indonesia Tbk pada tahun 2009, mean sebesar Rp 18939,22,-, standar deviasi sebesar Rp 38864,307,-.
2.
Variabel ROA dengan jumlah data (N) 54 memiliki nilai minimum sebesar 0,59% yaitu PT. Siantar Top Tbk pada tahun 2008, nilai maksimum sebesar 47,91% yaitu PT. Merck Tbk pada tahun 2009, mean sebesar 15,5272%, standar deviasi sebesar 11,92554%.
B. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil ( Ghozali,2009:147). Pengambilan
keputusan untuk menentukan data
variabel
penelitian
terdistribusi normal atau tidak adalah sebagai berikut 1. Nilai Asymp. Sig.(2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal. 2. Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.
Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
54
Normal Parametersa,,b
Most Extreme Differences
Mean
.0000000
Std. Deviation
1.66636065
Absolute
.138
Positive
.138
Negative
-.094
Kolmogorov-Smirnov Z
1.011
Asymp. Sig. (2-tailed)
.259
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Asymp.sig (2-tailed) nya sebesar 0,259 nilainya lebih besar dari 0,05, yaitu (0,259>0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
B. Analisis Regresi Sederhana Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan dan ketepatan antara variabel tidak bebas (dependen variabel) dengan variabel bebas (independen variabel). Berdasarkan hasil perhitungan SPSS yang diolah diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.3 Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
1 .663a .440 .429 a. Predictors: (Constant), ROA b. Dependent Variable: Harga Saham
Std. Error of the Estimate 1.682
Sumber : Data yang diolah. Berdasarkan tabel di atas pula, diperoleh angka R sebesar 0,663 hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara ROA terhadap harga saham. Sedangkan angka R Square sebesar 0,440 (adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi, atau 0,663 X 0,663 = 0,440). R square bisa disebut koefisien determinasi yang dalam hal ini berarti 44,0%, variabel harga saham perusahaan bisa dijelaskan oleh variabel ROA. Sedangkan sisanya (100% 44,0% = 56,0%) dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Uji statistik t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variable independen (ROA) secara parsial berpengaruh signifikan, terhadap variabel dependen (harga saham). Menentukan hipotesis Ho
: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara ROA terhadap harga saham.
Ha
:
Terdapat pengaruh signifikan antara ROA terhadap harga saham.
Dengan membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel. 1. Jika statistik t Hitung > statistik t Tabel, maka Ho ditolak. 2. Jika statistik t Hitung < statistik t Tabel, maka Ho diterima. Dari hasil analisis regresi output dapat disajikan sebagai berikut : Tabel 4.4 a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) ROA
Std. Error 5.888
.378
12.380
1.938
Coefficients Beta
t
.663
Sig.
15.573
.000
6.389
.000
a. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber : Data yang diolah
Dalam hal ini stastistik hitung berdasarkan hasil output diatas terlihat bahwa t hitung adalah 6.389. Sedangkan statistik t tabel dengan tingkat signifikansi (a) 5% : 2 = 2.5% (uji 2 sisi), df ( derajat kebebasan) = 54-2 = 52. Dengan pengujian 2 sisi diperoleh t tabel sebesar 2.007. Oleh karena t hitung > t tabel (6.389>2.007) maka Ho ditolak, dan disimpulkan bahwa secara parsial ada pengaruh antara ROA dengan harga saham. Berdasarkan nilai probabilitas (tingkat signifikan) 1. Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak 2. Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima Dari hasil pengolahan terlihat bahwa pada kolom sig/signifikansi adalah 0,000 atau probabilitas dibawah 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak.
Karena Ho ditolak sehingga Ha yang diterima, dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi signifikan atau ROA berpengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka persamaan regresinya adalah: Y = a + bX + e = 5.888 + 12.380X Dimana : Y = Harga saham X = ROA Data ini menjelaskan bahwa besarnya nilai konstanta sebesar 5.888 menyatakan bahwa jika variabel independen konstan, maka harga saham sebesar 5.888. Dan koefisien regresi sebesar 12.380 menunjukkan positif menyatakan arah hubungan yang searah yaitu kenaikan variabel independen (X) akan mengakibatkan penambahan variabel dependen (Y) dan sebaliknya. Pengaruh ROA terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia adalah signifikan. Hal ini berarti semakin tinggi kinerja berdasarkan nilai ROA maka harga saham juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya jika ROA semakin rendah maka harga saham akan semakin kecil. Dengan demikian setiap perubahan pada ROA akan diikuti dengan perubahan searah pada harga saham di Bursa Efek Indonesia.