BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Pemberian Kredit PT Bank Mandiri Tbk a) Intiation / Prasyaratan 1. Bank Mandiri mencari debitur yang layak untuk diberi kredit dan melakukan pemasaran kredit secara proaktif, baik melalui kunjungan langsung kepada calon debitur mapun melalui sarana pemasaran lainnya
termasuk
melakukan
retraining
nasabah
yang
akan
menyelesaikan kreditnya. 2. Bank Mandiri melakukan prakualifikasi terhadap calon dbitur dan usahanya berdasarkan persyaratan kredit segmentnya seperti:
Akte pendirian berikut perubahannya yang terbaru
Foto copy KTP.
Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Foto copy SPT tahunan PPh pasal 21
Fotocopy Surat Ijin Usaha Perdagangan (SITU)
Fotocopy surat ijin usaha jasa konstruksi (SIUJK)
Fotocopy Surat Ijin Undang-Undang Gangguan (SIUUG)
Fotocopy Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
Dan legalitas usaha lain
41
42
3. Apabila calon debitur tidak memenuhi kualifikasi maka permohonan kredit dapat langsung di tolak. 4. Apabila calon debitur memenuhi kualifikasi maka pihak bank meminta calon debitur untuk melengkapi persyaratan yang telah ditentukan.
b) Verifikasi 1. Bank melakukan verifikasi untuk meyakini akurasi dan kebenaran data serta dokumen yang disampaikan oleh calon debitur dengan melakukan kunjungan ketempat usaha atau tempat tinggal dan dituangkan di format laporan kunjungan nasabah. 2. Bank meyakini bahwa calon debitur layak untuk dibiayai. 3. Bank melakukan verifikasi terhadap aplikasi kredit dan perlengkapan dokumen calon debitur. 4. Apabila ada ketidak lengkapan dokumen yang diprasaratkan maka pihak bank meminta kepada calon debitur untuk melengkapi dukumen.
c) Analysis / Scoring 1. Bank Mandiri akan melakukan analisis kredit jika dokumen pemohon telah lengkap. 2. Petugas Analisis kredit Bank Mandiri membuat usulan nota analisa berdasarkan hasil prosedur yang sudah dijalankan untuk diajukan kepada manager. Meliputi anatara lain, Persetujuan, penolakan, jenis
43
kredit, limit yang diberikan, jangka waktu, bungan pembayaran dan sebagainya sesuai dengan form nota analisa.
d) Credit Approval. 1. Berdasarkan nota analisa dan hasil scoring yang diajukan oleh bank maka manager akan mengambil keputusan kredit setelah meyakini dan melakukan verifikasi data serta kelayakan usaha debitur. 2. Bila permohonan kredit yang akan diputus melebihi kewenangannya maka
manager
menuruskan
nota
analisa
kepada
pemegang
kewenangan yang lebih tinggi. 3. Jika permohonan ditolak, maka manager menugaskan kepada salah satu karyawan bank untuk membuat surat penolakan kredit (SPK) yang telah ditanda tangani oleh manager untuk disampaikan oleh pemohon kredit. 4. Jika permohonan disetujui, maka manager menugaskan salah satu keryawan bank untuk membuat surat penawaran pemberian kredit (SPPK) yang telah ditanda tangani oleh manager untuk disampaikan oleh calon debitur.
e) Duplicate Checking Yang dimaksud dengan duplicate checking adalah proses untuk mengidentifikasi pemohon kredit dibandingkan dengan database bank mandiri dan secara historis memiliki hubungan sebagai debitur eksisting,
44
calon debitur yang di reject, calon debitur pipelines/proses aplikasi dan debitur lunas serta pasangannya. Duplicate Checking bertujuan untuk: 1. Menghindari pemberian kredit pada calon debitur yang tidak berhak dan tidak kredibel. 2. Menghindari double financing pemberian kredit.
Berdasarkan penjelasan diatas penulis mencoba menganalisa sistem prosedur pemberian kredit yang dilakukan oleh PT Bank Mandiri Tbk untuk mengetahui bagaimana prosedur pemberian kredit yang diberikan kepada calon debitur apakah sudah sesuai dengan persyaratan atau tidak. Sebelum debitur memperoleh kredit terlebih dahulu harus melalui tahap-tahap penilaian mulai dari: pengajuan proposal kredit, dan dokumen-dokumen yang diperlukan, pemeriksa keaslian dokumen, analisis kredit sampai dengan kredit dikucurkan. Calon kredit harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh PT Bank Mandiri Tbk. Salah satu contohnya misalkan, calon debitur harus melampirkan dokumen atau data yang diperlukan untuk mengajukan kredit, jika data-data yang diberikan sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan maka PT Bank Mandiri Tbk. Berhak memberikan kredit kepada calon debitur. Bedasarkan dari hasil penilitian dan perbandingan pada pembahasan di BAB II, penulis menilai bahwa analisa atas prosedur permohonan kredit perlu dilakukan lebih ketat agar diketahuai apakah permohonan yang diajukan cukup
45
sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan dan benar-benar layak untuk direalisasikan.
46
Siklus Prosedur Pemberian Kredit
Proses Permohonan Kredit
Masukan data permohonan calon debitur
Simpan data permohonan calon debitur dalam data base
Analisa terhadap permohonan calon debitur
Kredit di terima
Tidak
YA
Perhitungan angsuran dan bunga Simpan Data Debitur
Cetak Surat Persetujuan Kredit
Return
Sumber: Bank Mandiri, 2010
Update Status Permohonan debitur
Cetak Surat Permohonan Kredit
47
Penjelasan Siklus Pemberian Kredit: 1. Dimulai dari calon debitur mengajukan berkas data-data permohonan kreditnya. 2. Setelah berkas diterima oleh bank, lalu petugas bank meneliti apakah berkas permohonan kredit calon debitur telah sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh bank. 3. Setelah petugas bank meneliti semua berkas permohonan maka bank akan mengambil keputusan apakah kredit akan di berikan kepada calon debitur. 4. Apabila bank menerima kredit calon debitur maka bank akan melakukan pembahasan permohonan kredit. 5. Setelah bank melakukan pembahasan permohonan kredit yang diajukan calon debitur dan permohonan kredit calon debitur di terima maka bank akan menyetujui permohonan kredit tersebut. 6. Keputusan bank akan di beritahukan kepada calon debitur melalui persetujuan permohonan kredit atau (PPK) 7. Apabila bank menolak berkas permohonan yang di ajukan calon debitur karena data-data yang diberikan oleh calon debitur tidak sesuai dengan syaratsyarat yang telah di tentukan, maka bank akan membuat surat penolakan dan mengirim surat penolakan kepada calon debitur.
48
B. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Pada PT Bank Mandiri Tbk. Sistem informasi akuntansi pemberian kredit yang dilakukan oleh PT Bank Mandiri Tbk dapat dilihat dari bagaimana prosedur pemberian kredit yang diberikan oleh calon debitur apakah telah sesuai dengan persyaratan atau tidak. Sebelum debitur memperoleh kredit terlebih dahulu harus melalui tahapantahapan penilaian mulai dari: Pengajuan proposal kredit dan dokumen- dokumen yang diperlukan, pemeriksaan keaslian dokumen, analisis kredit sampai dengan kredit dikucurkan. Calon debitur harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh PT Bank Mandiri Tbk, salah satu contohnya misalkan calon debitur harus melampirkan KTP, NPWP, SPT tahunan, SIUP, SIUJK, SIUUG, TDP dan AMDAL. Dengan tujuan untuk menghindari kecurangan yang dilakukan calon debitur itu sendiri seperti memberikan data fiktif.
C. Analisis Sistem Pengendalian Internal Pemberian Kredit pada PT Bank Mandiri Tbk 1. Proses pengendalian internal pada tahap pemberiana Kredit. Dalam mengajukan permohonan kredit pada Bank Mandiri, sebagai control proses seluruh calon nasabah atau pemohon harus memenuhi syarat-syarat umum sebagai berikut:
49
a. Calon debitur adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusia minimal 21 tahun dan tidak melebihi 61 tahun pada saat kredit berakhir. b. Cakap hokum c. Memiliki rekening pada PT Bank Mandiri Tbk. d. Bagi karyawan memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun di perusahaan yang sama atau termasuk perusahaan sebelumnya (jika pernah bekerja). Bagi pengusaha, memiliki pengalaman 2 tahun dibidangnya. Untuk persyaratan kredit modal kerja, Bank Mandiri memfokuskan persyaratan lebih rinci sebagai berikut: a. Memenuhi kriteria sesuai dengan permohonan yang diajukkan b. Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi c. Berdiri sendiri atau tidak berafiliasi dengan usaha menengah atau usaha besar d. Milik WNI e. Kekayaan bersih maksimal Rp. 500.000.000,f. Hasil penjualan tahunan paling banyak 1 milyar g. Share dana sendiri minimal 20% h. Dokumen legalitas pemohon, misalnya NPWP, SIUP, TDP dan legalitas lainnya.
50
Persyaratan Dokumen Untuk mempermudah mengkualifikasikan persyaratan dukumen, maka calon debitur dibedakan dalam jenis pekerjaan karyawan, wiraswasta dan profesi sebagai beriku:. Dalam jenis pekerjaan karyawan, persyaratan dukumen-dokumen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: a. Foto copy kartu identitas pemohon (KTP,SIM dan paspor) b. Foto copy Kartu Keluarga c. Foto copy akta nikah d. Foto copy NPWP/SPT Tahunan (jika ada) e. Slip gaji asli, surat keterangan penghasilan 1 bulan terakhir f. Foto copy rekening Koran/tabungan 3 bulan terakhir
Dalam pekerjaan wiraswasta, dibutuhkan dokumen-dokumen sebagai berikut: a. Foto copy kartu identitas pemohon (KTP,SIM dan paspor) b. Foto copy Kartu Keluarga c. Foto copy akta nikah d. Foto copy NPWP/SPT Tahunan e. Foto copy SIUP f. Foto copy TDP (khusus untuk wiraswasta yang usahanya berbentuk Badan Hukum/PT)
51
g. Foto copy anggaran dasar/akta pendirian berserta perubahannya (khusus wiraswasta yang usahanya berbentuk badan hukum/PT) h. Surat pengesahan menteri kehakiman (khusus untuk wiraswasta yang usahanya berbentuk Badan Hukum/PT) i. Foto copy rekening Koran/tabungan 3 bulan terakhir
Dalam jenis pekerjaan profesi, dibutuhkan dokumen-dokumen sebagai berikut: a. Foto copy kartu identitas pemohon (KTP,SIM dan paspor) b. Foto copy Kartu Keluarga c. Foto copy akta nikah d. Foto copy NPWP/SPT Tahunan e. Foto copy izin praktek f. Foto copy rekening Koran/tabungan 3 bulan terakhir Dalam prosedurnya, foto copy dokumen tersebut harus dicocokkan dengan yang aslinya. Calon debitur wajib melampirkan persyaratan tersebut diatas dan mengisi formulir permohonan kredit yang tersedia dikantor Cabang Bank Mandiri. Data minimal yang harus diserahkan nasabah kepada Bank Mandiri antara lain: 1. Data-data kualitatif, terdiri dari: a. Surat pemohonan kredit dari calon debitur
52
b. Surat identitas dari calon debitur c. Surat identitas diri pengurus perusahaan (bila calon debitur adalah perusahaan) d. Akta pendirian atau anggaran dasar perusahaan berikut semua akta perusahaannya. e. Izin-izin usaha seperti NPWP, SWP, TDT f. Daftar nama dan nomor telephone supplier dan buyer g. Syarat-syarat lain seperti undangan tender dan kontrak kerja 2. Data-data kuantitatif, terdiri dari: a. Rekening tiga bulan terakhir dari bank lain b. Laporan keuangan minimal dua tahun terakhir, diusahakan yang sudah diaudit oleh kantor Akuntan Publik. 3. Data-data jaminan, terdiri dari: a. Sertifikat tanah, akta jual beli, izin mendirikan bangunan b. Buku kepemilikan kendaraan bermotor, kuitansi kosong, faktur kendaraan bermotor c. Bilyet deposito, buku tabungan d. Faktur dan kuitansi pembelian emas Pada tahap ini nasabah mengajukan permohonan kredit secara tertulis untuk diserahkan kepada Account Officer untuk diperiksa lebih lanjut mengenai kelengkapan data / dukumennya. Selanjutnya Account Officer menyeleksi permohonan kredit mana yang layak untuk diproses.
53
2.
Proses pengendalian internal pada tahap penyidikan dan analisis kredit Setelah permohonan kredit diseleksi oleh Account Officer maka formulir
diserahkan kebagian analisis untuk diselidiki dan dianalisa lebih lanjut, mengenai calon debitur guna mengetahui apakah permohonan yang diajukan itu cukup layak atau tidak untuk diterima. Analisis lebih lanjut ini dilakukan dengan cara: a. Melakukan checking Jenis-jenis checking yang dilakukan PT Bank Mandiri Tbk terdiri dari;
Trade Checking, bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai reputasi dan kualifikasi calon debitur atau debitur, hubungan dagang dengan supplier dan buyer. Pelaksanaanya minimal satu kali dalam setahu.
Bank Checking, bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai fasilitas debitur di bank lain, terutama checking ke BI menggunakan formulir yang telah ditentukan setiap tahun pada saat perpanjangan kredit maupun pada saat permohonan kredit baru.
Market checking, bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai distribusi debitur yang usahanya melakukan proses produk (industry). Pelaksanaannya minimal satu kali dalam setahun.
b. Melakukan analisa keuangan atas laporan keuangan yang diserahkan oleh calon debitur. c. Melakukan penilaian jaminan. Tujuannya adalah: a. Untuk mengetahui kondisi atas usaha yang dinilai b. Untuk menentukan apa nilai yang wajar atas benda tersebut
54
c. Sebagai dasar untuk pemberian suatu fasilitas kredit. d. Melakukan kunjungan usaha. Aktivitas yang dilakukan untuk mengetahui keadaan dan kondisi serta kegiatan yang dijalankan oleh debitur atau calon debitur, dengan cara mengadakan kunjungan langsung ke kantor, pabrik atau proyek yang dilakukan secara teratur. Tujuan dilakukan kunjungan usaha tersebut adalah: a. Mempererat hubungan bank dengan debitur b. Mengembangkan hubungan bisnis yang baru c. Menjadikan PT Bank Mandiri Tbk sebagai bank utama bagi debitur Jenis-jenis kenjungan usaha yang dilakukan: a. Solitation Call, bertujuan untuk mendapatkan nasabah baru b. Regular Call, bertujuan untuk mempererat hubungan bank dengan debitur yang sudah mendapat fasilitas. c. Special/surpise Call, bertujuan untuk melakukan pemeriksaan mendadak atas debitur yang sudah ada gejala kurang lancar.
e. Melakukan penilaian terhadap 5C dan 7P, yaitu: 1. Charcter (sifat) 2. Capacity (Kemampuan) 3. Capital (modal) 4. Collateral (jaminan) 5. Condition (Kondisi)
55
Melakukan penilaian terhaadap 7P, yaitu: 1. Personality (kepribadian) 2. Party (golongan) 3. Purpose (tujuan) 4. Prospect (pengembangan yang akan datang) 5. Payment (sumber pembayaran) 6. Profitability (kemampuan untuk mendapat keuntungan) 7. Protection (perlindungan)
f. Melalui proses pemeriksaan yang dilakukan oleh kredit analisis dalam wawancara dengan calon debitur dan penilaian kunjungan usaha diperoleh informasi internal, berupa: 1. Bentuk usaha, nama dan alamat calon debitur 2. Struktur modal 3. Jenis usaha 4. Rencana usaha 5. Hubungan rekening Koran calon debitur Sedangkam informasi eksternal yang bisa diperoleh dari perusahaan atau badan lain meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Perusahaan menjadi supplier bahan baku, distributor, agent serta pelanggan eceran. Dari sini dapat diketahui bagaimana pengalaman hubungan dagang yang dilakukan dengan calon debitur.
56
2. Perbankan, merupakan sumber untuk mengetahui prestasi apa yang telah dicapai oleh calon debitur yang menjadi nasabahnya. 3. Organisasi perusahaan sejenis. Disini terdapat laporan-laporan kegiatan perusahaan yang dapat dijadikan bahan refernsi. 4. Bursa efek, bertujuan untuk mengetahui aktivitas perusahaan dan sahamsahamnya. Proses analisa ini harus dilakukan agar dapat dibuat Nota Rekomendasi Kredit (NRK) berikut lampiran untuk mendapatkan persetujuan dari komite kredit karena setiap permohonan kredit baik kredit baru, perpanjangan tambahan maupun pengganti jaminan harus dibuatkan NRK beserta lampirannya. Berdasarkan NRK dan lampirannya yang dibuat, komite kredit akan memutuskan apakah permohonan kredit tersebut disetujui atau ditolak. Pengisian formulir NRK terdiri dari: a. Nama nasabah b. Jenis usaha pokoknya c. Alamat usaha dan nomor telephone d. NPWP e. Fasilitas kredit yang direkomendasikan, terdiri dari:
Jenis kredit, bunga, privisi, jangka waktu pengikatan
Plafon berjalan outstanding, plafon baru
Total fasilitas
f. Persetujuan :
57
Regional Office (RO) atau Head Office (HO)
Persyaratan
g. Data Jaminan :
Keterangan jaminan
Bentuk pengikatan
Total nilai jaminan
h. Kredit Checking i. Mutasi R/K j. Fasilitas di bank lain
3. Proses pengendalian internal pada tahap keputusan atas permohonan kredit. hasil penyelidikan dan analisa yang tertuang dalam Nota Rekening Kredit (NRK) diserahkan kepada komite kredit yang berhak untuk memutuskan diterima atau ditolak pemohonan kredit serta berapa besar plafon kredit yang disetujui. Komite kredit ini terdiri dari kepala bagian kredit yang berhak memutuskan pemberian kredit sampai batas Rp. 500 Juta dan kantor pusat untuk pemberian kredit berjumlah diatas 1 milyar. Apabila permohonan kredit ditolak, nasabah akan menerima surat penolakan desertai alasan penolakannya. Namun apabila permohonan kredit disetujui, nasabah akan diberitahukan dan diminta untuk segera melengkapkan dokumen yang diperlukan oleh PT Bank Mandiri Tbk.
58
Setelah nota kredit diputuskan untuk disetujui atau ditolak oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan wewenang kreditnya, diterbitkan Surat Keputusan Kredit (SKK). Masa berlaku SKK berlaku sejak dua bulan dari tanggal diterbitkannya, karena itu pengikatan kredit baru atas tambahan harus dilakukan paling lambat dua bulan sejak tanggal SKK. Bila belum dilaksankannya setelah dua bulan dari tanggal SKK diperlukan persetujuan ulang dari pejabat yang berwenang. Tidak perlu dibuat nota rekening kredit yang baru, tetapi harus mencantumkan mutasi rekening kredit terakhir dan keyakinan bahwa usaha debitur masih berjalan lancar sesuai dengan evaluasi NRK terdahulu.
4. Proses pengendalian internal pada tahap pencairan fasilitas kredit. Sebelum pencairan kredit dilakukan, administrasi kredit harus menyerahkan Surat Disposisi Kredit (SDK) ke Custodian Central Liabilities (CLL) Central Liabilities unit independent media pencatatan Central Liability (CRL). Surat disposisi tersebut bertujuan untuk membukukan pinjaman dan memberikan intruksi kepada unit kerja yang terkait untuk mencairkan fasilitas kredit ke rekening debitur dan pelunasan atas suatu fasilitas kredit debitur. Selanjutnya Custodian Central Liabilities akan membuat Nota Pencairan Kredit (NPK) untuk dikirimkan kepada debitur agar dapat segera mencairkan kreditnya dibagian kasir.
59
D. Efektifitas Pemberian Kredit pada PT Bank Mandiri Tbk A. Pendahuluan Dalam persaingan dunia usaha, para pemilik usaha bertekad untuk memperbesar volume produksi agar mempunyai daya saing yang seimbang dengan perusahan besar lainnya. Untuk mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dapat dilakukan pihak perusahaan yaitu dengan jalan penambahan investasi baru. Kenyataan ini mengharuskan para pengusaha mencari dana ekstra guna melaksanakan kebijaksanaan investasi baru. Salah satu cara untuk mendapatkan dana tersebut adalah dengan meminjam kepada pihak lain seperti pada lembaga keuangan bank. Dengan contoh kasus sabagai berikut: Seorang Nasabah “Y” selaku pemilik perusahaan ingin mengajukan kredit modal kerja kepada PT Bank Mandiri Tbk untuk pengembangan perusahaan yang bergerak dibidang pengrajin rotan dengan plafond sebesar Rp. 450.000.000 dengan jangka waktu 3 tahun atau 36 bulan. Agunan (jaminan) yang digunakan Nasabah “Y” yaitu sertifikat tanah serta BPKB Mobil. Nasabah “Y” tidak memiliki usaha sampingan. Dan nasabah Y wajib mengikuti prosedur Bank Mandiri untuk merealisasikan permohonannya, dengan prosedur sebagai berikut: A. Pengajuan Proposal dan lempira berkas-berkas seperti: 1. Akte pendirian berikut perubahannya yang terbaru. 2. Fotocopy KTP.
60
3. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 4. Fotocopy SPT tahunan PPh pasal 21 yang bertanda terima dari Kantor Pelayanan Pajak setempat. 5. Fotocopy Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) 6. Fotocopy surat ijin usaha jasa konstruksi (SIUJK) 7. Fotocopy Surat Ijin Undang-Undang Gangguan (SIUUG) 8. Fotocopy Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 9. Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) 10. Legalitas Usaha lainnya. B. Tahapan selanjutnya adalah penyelidikan berkas – berkas atau dokumen yang diajukan oleh nasabah Y. C. Penilaian Kelayakan kredit merupakan pengawasan keaslian terhadap berkas-berkas tersebut yang diajukan oleh pemohon kepada bank. D. Wawancara awal merupakan penyelidikan berkas-berkas calon nasabah Y. dan penerapat penyelidikan yang dilakukan oleh bank mandiri dengan memperhatikan aspek-aspek 5C dan 7P. E. Peninjauan ke lokasi dimana pihak pemberi kredit meninjau kelapangan objek yang dijadikan jaminan oleh pihak nasabah.
61
F. Wawancara kedua merupakan kegiatan perbaikan berkas yang diajukan oleh nasabah Y. G. Keputusan kredit adalah menentukan apakah nabah Y layak untuk diberikan kredit atau tidak. H. Penandatanganan kredit
B. Pencairan Kredit Setelah proses penyidikan berkasa-berkas dan sebelum pencairan kredit, staf analisis kredit akan membuat Nota Rekomendasi Kredit (NRK) dan lampiranlampiran lainnya untuk diajukan kepada komite kredit agar memutuskan apakah permohonan kredit nasabah Y disetujui atau ditolak. Setelah permohonan kredit nasabah Y diputuskan untuk disetujui oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan wewenang kreditnya, dan nasabah Y mendapat Surat Keputusan Kredit (SKK) yang berlaku sejak dua bulan dari tanggal diterbitkannya. Dan nasabah Y mendapatkan Surat Disposisi Kredit (SDK) yang harus diserahkan kebagian Custodian Central Liabilities (CLL) Central Liabilities unit independent media pencatatan Central Liability (CRL). Surat disposisi tersebut bertujuan untuk membukukan pinjaman dan memberikan intruksi kepada unit kerja yang terkait untuk mencairkan fasilitas kredit ke rekening nasabah Y dan pelunasan atas suatu fasilitas kredit debitur. Selanjutnya nasabah Y mendapatkan Nota Pencairan
62
Kredit (NPK) dari bagian Custodian Central Liabilities dengan tujuan nasabah Y agar dapat segera mencairkan kreditnya dibagian kasir.
C. Perhitungan Kredit Hitungan Angsuran per bulan: Pokok = Rp. 450.000.000 : 36 bulan = Rp. 12.500.000 Bunga = 1,2% x Rp. 450.000.000 = Rp. 5.400.000 Angsuran Rp. 17.900.000 Bank Mandiri mendapatkan laporan dari pihak pengawas kredit Bank Mandiri bahwa nasabah Y keterlambatan pembayaran angsuran disebabkan tempat usaha Nasabah “Y” dengan kondisi usaha memburuk karena mengalami kebakaran. Hal tersebut dibuktikan adanya lampiran surat Keterangan Kepolisian yang diberikan kepada Bank Mandiri dan dimasukkan dalam formulir pembinaan bank. Sehingga Nasabah “Y” mengajukan perpanjangan waktu serta keringanan bunga yang tadinya hanya 3 tahun menjadi 5 tahun yaitu meminta perpanjangan waktu selama 2 tahun serta adanya keringan bunga yang semula 1,2% menjadi 1%. Pengajuan perpanjangan waktu dan keringanan bunga dari Nasabah “Y” diberikan Bank Mandiri karena adanya itikad baik untuk tetap mengangsur kekurangan yang ada. Akan tetapi jika dari hal tersebut Nasabah “Y” tidak dapat memenuhinya dengan terpaksa pihak bank akan melakukan cara pengawasan terakhir yaitu dengan mengambil jaminan yang telah diperjanjikan dari awal.
63
Maka data yang berubah adalah data kolektibilitas untuk rekening pinjaman yang bersangkutan, adapun pembukuan yang harus dilakukan berkaitan dengan perubahan kolektibilitas pinjaman tersebut adalah Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP) dan penihilan bunga akrual. Sedangkan pembukuan penihilan tagihan bunga dilakukan karena kredit menjadi nonperforming dengan contoh jurnal pembukuan. Hitungan Angsuran per bulan setelah insiden kebakaran: Pokok = Rp. 450.000.000 : 60 bulan = Rp. 7.500.000 Bunga = 1% x Rp. 450.000.000 = Rp. 4.500.000 Angsuran Rp. 12.000.000 Dengan contoh jurnal
Pada saat dilakukan penihilan akrual pendapatan bunga dilakukan dengan jurnal:
Debit
400-041-34-0001/2
Pendapatan
Bunga
Pinjaman- 4.500.000
KMK/KI Kredit 157-023-34-0001/2
Tagihan Bunga Pinjaman-KMK/KI
4.500.000
Pada saat dilakukan pembentukan Pendapatan Bunga Dalam Penyelesaian (PBDP) dengan jurnal:
Debit
810-021-34-0001/2
Tagihan Kontinjen-PBDP-KMK/KI
4.500.000
64
Kredit 811-021-34-0001/2
Kontra-PBDP-KMK/KI
4.500.000