39
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Laporan Laba Rugi Fiskal Dalam Menentukan Pajak
Penghasilan
Wajib Pajak Badan Pada PT. XYZ
PT. XYZ
menyajikan informasi yang menyangkut hasil kegiatan
operasinya sesuai SPT (Surat Pemberitahuan) seperti tertera pada tabel 4.1 adalah sebagai berikut :
1. Pendapatan Usaha Pendapatan usaha PT. XYZ diperoleh dari hasil persewaan alatalat shooting kepada sebagian besar stasiun teve nasional dalam penyelenggaraan acara-acara dan siaran-siarannya dan pendapatan dari pembuatan video shooting lainnya. Adapun total pendapatan jasa sebesar Rp. 10.614.367.066,00 perinciannya adalah sebagai berikut : -
Persewaan Alat Shooting
Rp.
-
Penghasilan Kaset Video
Rp.
26.267.000,00
-
Penghasilan Copy video
Rp.
78.668.500,00
Total
10.509.431.566,00
--------------------------------Rp. 10.614.367.066,00 ===================
40
Tabel 4.1
PT. XYZ PENJELASAN PERHITUNGAN LABA(RUGI) PER 31 DESEMBER 2012 KOMERSIAL PENGHASILAN USAHA SHOOTING PENGHASILAN JASA SHOOTING
KOREKSI
FISKAL
10.614.367.066,00
0,00
10.614.367.066,00
BIAYA GAJI
(1.052.690.000,00)
0,00
(1.052.690.000,00)
BIAYA UPAH KARYAWAN
BIAYA SELURUH SHOOTING (1.007.050.000,00)
0,00
(1.007.050.000,00)
BIAYA HONOR KONSULTAN
(18.000.000,00)
0,00
(18.000.000,00)
BIAYA PPh PASAL 21
(92.342.900,00)
92.342.900,00
0,00
(1.353.434.857,00)
0,00
(1.353.434.857,00)
BIAYA S.CADANG ALAT SHOOTING BIAYA SERVICE ALAT SHOOTING
(598.877.000,00)
BIAYA TELEPON BIAYA INTERNET
(598.877.000,00)
(11.504.188,00)
0,00
(11.504.188,00)
(12.343.189,00)
0,00
(12.343.189,00)
(172.330.648,00)
0,00
(172.330.648,00)
(77.258.000,00)
0,00
(77.258.000,00)
(1.381.727.650,00)
0,00
(1.381.727.650,00)
BIAYA KEPERLUAN KANTOR
(110.355.834,00)
0,00
(110.355.834,00)
BIAYA BENSIN DAN PARKIR
(298.805.550,00)
0,00
(298.805.550,00)
(1.508.130.617,99)
46.465.469,32
(1.461.665.148,67)
(77.733.474,66)
0,00
(77.733.474,66)
BIAYA LISTRIK KEBERSIHAN DAN KEAMANAN BIAYA PERLENGKAPAN SHOOTING
PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BIAYA ASURANSI BIAYA IJIN
(500.000,00)
0,00
(500.000,00)
BIAYA SUMBANGAN BIAYA SUKU CADANG MOBIL BIAYA GEDUNG JAMSOSTEK
(5.564.000,00) (389.594.669,00) (138.741.235,00) (20.132.890,00)
5.564.000,00 0,00 0,00 0,00
0,00 (389.594.669,00) (138.741.235,00) (20.132.890,00)
BIAYA SEWA RUKO
(200.000.000,00)
0,00
(200.000.000,00)
(20.000.000,00)
20.000.000,00
0,00
(5.966.746,00) (129,20) (6.395.006,00)
0,00 0,00 0,00
(5.966.746,00) (129,20) (6.395.006,00)
BIAYA PPh FINAL BIAYA PAM BIAYA LAIN LAIN BIAYA BUNGA PINJAMAN
-
-
-
(8.559.478.583,85)
164.372.369,32
(8.395.106.214,53)
PENDAPATAN JASA GIRO
13.593.436,28
(13.593.436,28)
0,00
BIAYA ADMINISTRASI BANK
(2.863.894,59)
0,00
(2.863.894,59)
PENDAPATAN(BIAYA) LAIN-LAIN
-
10.729.541,69
Sumber data : Laporan Keuangan diolah kembali
-
(13.593.436,28)
-
(2.863.894,59)
41
2. Biaya Gaji Merupakan Biaya Gaji yang dikeluarkan PT. XYZ sebesar Rp. 1.052.690.000,00 yang merupakan biaya gaji dan tunjangan kepada direksi, staff dan karyawan. Adapun perincian biaya gaji adalah sebagai berikut : -
Biaya Gaji Pokok Biaya Tunjangan Lainnya Biaya Tunjangan Hari Raya
Rp. 748.629.400,00 Rp. 223.280.600,00 Rp. 80.780.000,00 ------------------------------Rp. 1.052.690.000,00 ==================
3. Biaya Upah Karyawan Merupakan biaya upah karyawan harian lepas yang dikeluarkan PT. XYZ sebesar Rp. 1.007.050.000,00. dan atas biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan biaya upah pegawai tidak tetap yang terdiri dari : -
Upah Januari 2012
Rp.
53.830.000,00
-
Upah Februari 2012
Rp.
73.305.000,00
-
Upah Maret 2012
Rp.
77.730.000,00
-
Upah April 2012
Rp.
91.095.000,00
-
Upah Mei 2012
Rp.
94.200.000,00
-
Upah Juni 2012
Rp.
99.870.000,00
-
Upah Juli 2012
Rp.
96.225.000,00
-
Upah Agustus 2012
Rp.
74.580.000,00
-
Upah September 2012
Rp,
74.580.000,00
-
Upah Oktober 2012
Rp.
91.170.000,00
-
Upah November 2012
Rp.
80.580.000,00
-
Upah Desember 2012
Rp.
99.885.000,00
------------------------Rp. 1.007.050.000,00 ===============
42
4. Biaya Honorarium Konsultan Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh 18.000.000,00
Rp.
sehubungan
dengan
PT. XYZ sebesar
imbalan
pengeluaran
honorarium untuk konsultan pajak yang terdiri dari : -
Honorarium Konsultan Januari 2012
Rp.
4.500.000,00
-
Honorarium Konsultan April 2012
Rp.
4.500.000,00
-
Honorarium Konsultan Juli 2012
Rp.
4.500.000,00
-
Honorarium Konsultan Oktober 2012
Rp. 4.500.000,00 -------------------------Rp. 18.000.000,00 ===============
5. Biaya PPh Pasal 21 Biaya PPh Pasal 21 sebesar Rp. 92.342.900,00 ini adalah biaya PPh Pasal 21 yang terutang tetapi oleh perusahan ditanggung sepenuhnya sehingga karyawan menerima gaji secara penuh. Adapun perincian beban PPh Pasal 21 adaah sebagai berikut : -
PPh Pasal 21 Masa Januari
Rp.
6.651.175,00
-
PPh Pasal 21 Masa Februari
Rp.
6.651.175,00
-
PPh Pasal 21 Masa Maret
Rp.
6.651.175,00
-
PPh Pasal 21 Masa April
Rp.
6.800.675,00
-
PPh Pasal 21 Masa Mei
Rp.
6.800.675,00
-
PPh Pasal 21 Masa Juni
Rp.
6.800.675,00
-
PPh Pasal 21 Masa Juli
Rp.
6.800.675,00
-
PPh Pasal 21 Masa Agustus
Rp.
18.222.475,00
-
PPh Pasal 21 Masa September
Rp.
6.345.632,00
-
PPh Pasal 21 Masa Oktober
Rp.
6.609.643,00
43
-
PPh Pasal 21 Masa November
Rp.
6.800.675,00
-
PPh Pasal 21 Masa Desember
Rp.
7.208.250,00
-------------------------Rp.
92.342.900,00
=============== 6. Biaya Suku Cadang Alat Shooting Merupakan
biaya
yang
dikeluarkan
perusahaan
sebesar
Rp. 1.353.434.857,00 yang merupakan biaya-biaya sehubungan dengan penyediaan suku-cadang alat shooting seperti : baut, kabel, kawat las dan sparepart lainnya dan tidak bisa diperinci satu persatu.
7. Biaya Perbaikan Alat Shooting Merupakan biaya-biaya perbaikan alat-alat shooting sebesar Rp. 598.877.000,00.
8. Biaya Telepon Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan telepon sebesar Rp. 11.504.188,00 dengan perincian sebagai berikut : -
Biaya telepon Januari 2012
Rp.
932.543,00
-
Biaya telepon Februari 2012
Rp.
857.949,00
-
Biaya telepon Maret 2012
Rp.
842.819,00
-
Biaya telepon April 2012
Rp.
903.908,00
-
Biaya telepon Mei 2012
Rp.
681.513,00
-
Biaya telepon Juni 2012
Rp.
1.020.683,00
-
Biaya telepon Juli 2012
Rp.
862.785,00
-
Biaya telepon Agustus 2012
Rp.
925.518,00
44
-
Biaya telepon September 2012
Rp.
941.167,00
-
Biaya telepon Oktober 2012
Rp.
1.555.063,00
-
Biaya telepon November 2012
Rp,
998.974,00
-
Biaya telepon Desember 2012
Rp.
981.266,00
------------------------Rp. 11.504.188,00 ==============
9. Internet Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk biaya internet sebesar Rp. 12.343.189,00 dengan perincian sebagai berikut : -
Biaya internet Januari 2012
Rp.
891.000,00
-
Biaya internet Februari 2012
Rp.
891.000,00
-
Biaya internet Maret 2012
Rp.
1.112.189,00
-
Biaya internet April 2012
Rp.
891.000,00
-
Biaya internet Mei 2012
Rp.
891.000,00
-
Biaya internet Juni 2012
Rp.
891.000,00
-
Biaya internet Juli 2012
Rp.
1.606.000,00
-
Biaya internet Agustus 2012
Rp.
1.606.000,00
-
Biaya internet September 2012
Rp.
891.000,00
-
Biaya internet Oktober 2012
Rp.
891.000,00
-
Biaya internet November 2012
Rp,
891.000,00
-
Biaya internet Desember 2012
Rp.
891.000,00
----------------------Rp. 12.343.189,00 ===============
45
10. Biaya Listrik Biaya listrik yang sebesar Rp. 172.330.648,00 adalah nyata dikeluarkan sehubungan dengan usaha dengan perincian sebagai berikut : -
Biaya listrik Januari 2012 Biaya listrik Februari 2012 Biaya listrik Maret 2012 Biaya listrik April 2012 Biaya listrik Mei 2012 Biaya listrik Juni 2012 Biaya listrik Juli 2012 Biaya listrik Agustus 2012 Biaya listrik September 2012 Biaya listrik Oktober 2012 Biaya listrik November 2012 Biaya listrik Desember 2012
Rp. 19.726.171,00 Rp 12.916.244,00 Rp. 13.167.832,00 Rp. 15.336.888,00 Rp. 11.295.320,00 Rp. 15.506.563,00 Rp. 12.847.123,00 Rp. 15.135.578,00 Rp. 13.466.854,00 Rp. 13.126.002,00 Rp, 15.424.690,00 Rp. 14.381.383,00 --------------------------Rp. 172.330.648,00 ================
11. Biaya Kebersihan dan Keamanan Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk biaya kebersihan dan keamanan dari Januari sampai dengan Desember 2012 sebesar Rp. 77.258.000,00.
12. Biaya Perlengkapan Shooting Biaya sebesar Rp.
1.381.727.650,00 merupakan biaya yang
dikeluarkan untuk perlengkapan shooting seperti batu batere, gulungan kabel, memory stick dan lain-lain yang berhubungan dengan perlengkapan shooting lainnya.
46
13. Biaya Keperluan Kantor Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan kantor sebesar Rp. 110.355.834,00 yang berhubungan dengan usaha yang tidak dapat diperinci secara detail penjelasannya.
14. Biaya Bensin dan Parkir Merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk keperluan bensin,tol dan parkir sebesar Rp. 298.805.000,00.
15. Biaya Penyusutan Aktiva Tetap Merupakan biaya penyusutan aktiva tetap secara komersial dengan menggunakan metode saldo menurun sebesar Rp. 1.508.130.617,99 dengan perincian sebagai berikut : -
Penyusutan Peralatan Shooting Kel 1
Rp. 678.884.440,87
-
Penyusutan Peralatan Shooting Kel 2
Rp.
89.763.808,59
-
Penyusutan Inventaris Gedung
Rp.
15.227.500,00
-
Penyusutan Kendaraan Kel 2
Rp. 412.686.022,71
-
Penyusutan Inventaris Kantor Kel 1
Rp. 268.791.179,31
-
Penyusutan Inventaris Kantor Kel 2
Rp.
12.599.740,85
-
Bangunan
Rp.
30.177.925,00
-------------------------Rp. 1.508.130.617,33 ===============
47
16. Biaya Asuransi Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pembayaran asuransi sebesar Rp. 77.733.474,66 yaitu dengan perincian sebagai berikut : -
Asuransi mobil Asuransi motor Asuransi gedung Asuransi lainnya
Rp. 40.158.804,66 Rp. 169.000,00 Rp. 30.506.670,00 Rp. 6.899.000,00 --------------------------Rp. 77.733.474,66 ================
17. Biaya Perijinan Biaya perijinan sebesar Rp. 500.000,00 adalah biaya untuk keperluan pengurusan domisili perusahaan.
18. Biaya Sumbangan Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk biaya sumbangan sebesar Rp. 5.564.000,00.
19. Biaya Suku Cadang Mobil Biaya suku cadang mobil sebesar Rp. 389.594.669,00 adalah biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan yang diperuntukkan untuk membeli suku cadang kendaraan operasional kantor seperti AC kendaraan, ban kendaraan dan spare part kendaraan kantor lainnya.
48
20. Biaya Gedung Biaya gedung sebesar Rp. 178.741.235,00 adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pemeliharaan gedung baik materialnya maupun keperluan lain sehubungan dengan pemeliharaan gedung.
21. Biaya Jamsostek Biaya Jamsostek sebesar Rp. 20.132.890,00 adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pembayaran premi asuransi Jamsostek yang merupakan kewajiban perusahaan.
22. Biaya Sewa Ruko Biaya sewa sebesar Rp. 200.000.000,00 adalah biaya atas persewaan bangunan ruko yang digunakan untuk kantor dan gudang selama 1 (satu) tahun.
23. Biaya PPh Final Biaya PPh Final Pasal 4(2) atas persewaan tanah dan bangunan sebesar Rp. 20.000.000,00 adalah biaya pajak penghasilan yang bersifat final yang seharusnya dipotong oleh perusahaan dari wajib pajak (pemilik bangunan) namun dibebankan sebagai biaya oleh perusahaan.
49
24. Biaya PAM Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran tagihan PAM perusahaan sebesar Rp. 5.966.746,00.
25. Biaya Lain-lain Merupakan biaya lain-lain yang merupakan pos pembulatan sebesar Rp. 129,20
26. Biaya Bunga Pinjaman Merupakan biaya bunga atas angsuran pembelian mobil kendaraan kantor.yaitu sebesar Rp. 6.395.006,00.
27. Pendapatan Jasa Giro Merupakan pendapatan lain-lain atas pendapatan Jasa Giro yang diterima oleh perusahaan setelah dipotog PPh Final Pasal(2) sebesar 20% sehingga pendapatan jasa giro yang bersih dterima sebesar Rp. 13.593.436,28
28. Biaya Administrasi Bank Merupakan pos dalam biaya lain-lain yaitu biaya administrasi bank sebesar Rp. 2.863.894,59
50
Demikian penjelasan akun-akun yang terdapat dalam Laporan Keuangan PT. XYZ yang sudah dilaporkan sesuai dengan SPT (Surat Pemberitahuan) Tahunan Badan Tahun 2012. Sesuai laporan laba rugi fiskal sesuai dengan Tabel 4.1 maka sesuai dengan data-data diatas maka perhitungan Pajak Penghasilan sesuai SPT (Surat Pemberitahuan) Tahunan Badan yang dilaporkan oleh PT.XYZ adalah sebagai berikut : Laba(Rugi) Perusahaan Secara Komersial
Rp. 2.065.618.023,84
Koreksi Positif
Rp.
Koreksi Negatif
( Rp.
164.372.369,32 13.593.436,28 )
Laba(Rugi) Menurut Fiskal
Rp. 2.216.396.956,88
Pajak Penghasilan yang terutang
Rp.
428.812.434,00
Perhitungannya adalah :
Rp. 4.800.000.000,00 ---------------------------- x Rp 2.216.396.000 x 25% x 50% Rp.10.614.367.066,00
=
Rp. 125.286.566,00
Rp. 4.800.000.000,00 ---------------------------- x Rp 2.216.396.000 = Rp. 1.002.292.528,00 Rp.10.614.367.066,00 (Rp. 2.216.396.000,00 – Rp. 1.002.292.528,00) x 25% Rp. 1.214.103.472,00 x 25% PPh Terutang
= Rp. 303.525.868,00 ----------------------------= Rp. 428.812.434,00
51
Perhitungan Pajak Penghasilan sesuai dengan Pasal 31 E (1) UU No.36 Tahun 2008 yaitu Wajib Pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% (lima puluh persen) dari tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp. 4.800.000.000,00 (empat miliar delapan juta rupiah).
B.
Analisis Laporan Laba Rugi Fiskal Dalam Menentukan Pajak Penghasilan
Wajib Pajak Badan Pada PT. XYZ.
Berikut ini adalah analisa penulis terhadap penelitian Laporan Laba Rugi Fiskal terhadap pos-pos pendapatan dan biaya-biaya PT. XYZ adalah sebagai berikut sesuai dengan Tabel 4.2: 1. Pendapatan Usaha Pendapatan usaha PT. XYZ diperoleh dari hasil persewaan alat-alat shooting kepada sebagian besar stasiun teve nasional dalam penyelenggaraan acara-acara dan siaran-siarannya. Adapun total pendapatan jasanya ada sabesar Rp. 10.614.367.066,00. Sesuai dengan Undang Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Pasal 4 ayat 1 huruf a maka penulis sepakat bahwa atas penghasilan tersebut adalah penghasilan yang dikenakan Pajak Penghasilan sehingga tidak perlu lagi dilakukan koreksi secara fiskal.
Tabel 4.2
PT. XYZ PENJELASAN PERHITUNGAN LABA(RUGI) PER 31 DESEMBER 2012 KETERANGAN
KOMERSIAL
FISKAL
KOREKSI FISKAL SPT
Undang-Undang
SPT
Undang-Undang
10,614,367,066.00
10,614,367,066.00
Selisih
PENGHASILAN USAHA SHOOTING PENGHASILAN JASA SHOOTING
10,614,367,066.00
0.00
0.00
0.00
BIAYA GAJI
(1,052,690,000.00)
0.00
0.00
(1,052,690,000.00)
(1,052,690,000.00)
0.00
BIAYA UPAH KARYAWAN
(1,007,050,000.00)
0.00
0.00
(1,007,050,000.00)
(1,007,050,000.00)
0.00
BIAYA HONOR KONSULTAN
(18,000,000.00)
0.00
0.00
(18,000,000.00)
(18,000,000.00)
0.00
BIAYA PPh PASAL 21
(92,342,900.00)
92,342,900.00
92,342,900.00
(1,353,434,857.00)
0.00
0.00
(1,353,434,857.00)
(1,353,434,857.00)
0.00
(598,877,000.00)
0.00
0.00
(598,877,000.00)
(598,877,000.00)
0.00
BIAYA TELEPON
(11,504,188.00)
0.00
0.00
(11,504,188.00)
(11,504,188.00)
0.00
BIAYA INTERNET
(12,343,189.00)
0.00
0.00
(12,343,189.00)
(12,343,189.00)
0.00
(172,330,648.00)
0.00
0.00
(172,330,648.00)
(172,330,648.00)
0.00
(77,258,000.00)
0.00
0.00
(77,258,000.00)
(77,258,000.00)
(1,381,727,650.00)
0.00
627,888,000.00
(1,381,727,650.00)
(753,839,650.00)
(627,888,000.00)
BIAYA KEPERLUAN KANTOR
(110,355,834.00)
0.00
60,000,000.00
(110,355,834.00)
(50,355,834.00)
(60,000,000.00)
BIAYA BENSIN DAN PARKIR
(298,805,550.00)
0.00
30,000,000.00
(298,805,550.00)
(268,805,550.00)
(30,000,000.00)
(1,508,130,617.99)
46,465,469.32
46,465,469.32
(1,461,665,148.67)
(1,461,665,148.67)
(77,733,474.66)
0.00
9,169,152.33
(77,733,474.66)
(68,564,322.33)
(500,000.00)
(500,000.00)
BIAYA SELURUH SHOOTING
BIAYA SUKU CADANG ALAT SHOOTING BIAYA PERBAIKAN ALAT SHOOTING
BIAYA LISTRIK BIAYA KEBERSIHAN DAN KEAMANAN BIAYA PERLENGKAPAN SHOOTING
BIAYA PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BIAYA ASURANSI BIAYA IJIN
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00 (9,169,152.33)
(500,000.00)
0.00
0.00
(5,564,000.00)
5,564,000.00
5,564,000.00
BIAYA SUKU CADANG MOBIL
(389,594,669.00)
0.00
34,490,010.00
(389,594,669.00)
(355,104,659.00)
(34,490,010.00)
BIAYA GEDUNG
(138,741,235.00)
0.00
38,805,000.00
(138,741,235.00)
(99,936,235.00)
(38,805,000.00)
(20,132,890.00)
0.00
0.00
(20,132,890.00)
(20,132,890.00)
0.00
(200,000,000.00)
0.00
0.00
(200,000,000.00)
(200,000,000.00)
0.00
(5,966,746.00)
0.00
0.00
(5,966,746.00)
(5,966,746.00)
0.00
BIAYA PPh FINAL
(20,000,000.00)
20,000,000.00
20,000,000.00
BIAYA LAIN LAIN
(129.20)
0.00
0.00
(129.20)
(129.20)
0.00
(6,395,006.00)
0.00
0.00
(6,395,006.00)
(6,395,006.00)
0.00
----------------------
------------------------
164,372,369.32
964,724,531.65
(13,593,436.28)
BIAYA SUMBANGAN
JAMSOSTEK BIAYA SEWA RUKO BIAYA PAM
BIAYA BUNGA PINJAMAN
------------------------(8,559,478,583.85)
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00 0.00
0.00
--------------------------- -------------------------- ----------------------(8,395,106,214.53)
(7,594,754,052.20)
(800,352,162.33)
PENDAPATAN(BIAYA) LAIN-LAIN PENDAPATAN JASA GIRO
13,593,436.28
(13,593,436.28)
0.00
0.00
0.00
BIAYA ADMINISTRASI BANK
(2,863,894.59)
0.00
0.00
(2,863,894.59)
(2,863,894.59)
0.00
-------------------------
----------------------
------------------------
(13,593,436.28)
(13,593,436.28)
10,729,541.69
Sumber data : Laporan keuangan dioleh kembali
--------------------------- -------------------------- ----------------------(2,863,894.59)
(2,863,894.59)
0.00
53
2. Biaya Gaji Merupakan Biaya Gaji yang dikeluarkan PT. XYZ sebesar Rp. 1.052.690.000,00 yang merupakan biaya gaji dan tunjangan kepada direksi, staff dan karyawan. Atas biaya tersebut penulis mempunyai pendapat yang sama karena pengeluaran atas biaya gaji tersebut telah dikenakan atau dipotong PPh Pasal 21 sesuai dengan UU No.36 Tahun 2008 Pasal 6 (1) huruf a angka 9 bahwa penghasilan bruto dapat dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang pada sehingga atas biaya gaji karyawan tidak perlu dilakukan koreksi fiskal.
3. Biaya Upah Karyawan Merupakan biaya upah karyawan harian lepas yang dikeluarkan PT. XYZ sebesar Rp. 1.007.050.000,00. dan atas biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan biaya upah pegawai tidak tetap sehingga atas biaya upah karyawan ini penulis sepakat untuk tidak melakukan koreksi karena atas biaya tersebut telah
dipotong PPh
Pasal 21 sesuai dengan Undang Undang (UU) Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008 Pasal 6 (1) huruf a bahwa penghasilan bruto dapat dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan.
54
4. Biaya Honorarium Konsultan Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh
PT. XYZ sebesar
Rp. 18.000.000,00 yang dikeluarkan sehubungan dengan imbalan pengeluaran honorarium konsultan pajak dan atas biaya yang dikeluarkan telah dikenakan atau dipotong PPh Pasal 23 sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku dan atas biaya honorarium konsultan penulis setuju untuk mengakui biaya tersebut.
5. Biaya PPh Pasal 21 Biaya PPh Pasal 21 sebesar Rp. 92.342.900,00 ini adalah biaya PPh Pasal 21 yang terutang tetapi oleh perusahan ditanggung sepenuhnya sehingga karyawan menerima gaji secara penuh. Atas biaya PPh Pasal 21 tersebut perusahaan melakukan koreksi positif dan penulis sepakat dengan perusahaan karena sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 Pasal sesuai Pasal 6 a angka 9 tercantum bahwa pajak selain pajak penghasilan bisa diakui dan penulis sepakat untuk melakukan koreksi postif sebesar Rp. 92.342.900,00
6. Biaya Suku Cadang Alat Shooting Merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp. 1.353.434.857,00 yang merupakan biaya-biaya sehubungan dengan penyediaan suku-cadang alat shooting. Adapun atas tersebut karena sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 maka atas biaya tersebut penulis
55
sependapat bahwa biaya tersebut boleh diakui (deductable expense) dan tidak dilakukan koreksi fiskal.
7. Biaya Perbaikan Alat Shooting Biaya perbaikan alat-alat shooting ini dikeluarkan untuk perbaikan alat-alat shooting sebesar Rp. 598.877.000,00 dan atas jasa tersebut telah dikenakan PPh Pasal 23 sesuai dengan ketentuan dan perundangundangan yang berlaku.
8. Biaya Telepon Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan telepon sebesar Rp. 11.504.188,00
dimana atas biaya telepon tersebut
sehubungan dengan usaha. Adapun atas biaya telepon tersebut karena sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 maka atas biaya tersebut penulis sependapat bahwa biaya tersebut boleh diakui (deductable expense) dan tidak dilakukan koreksi fiskal.
9. Internet Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk biaya internet sebesar Rp. 12.343.189,00 dimana atas internet yang digunakan sehubungan dengan usaha. Adapun atas biaya internet tersebut karena sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 maka atas biaya tersebut penulis
56
sependapat bahwa biaya tersebut boleh diakui (deductable expense) dan tidak dilakukan koreksi fiskal.
10. Biaya Listrik Biaya listrik yang sebesar Rp. 172.330.648,00 adalah nyata dikeluarkan sehubungan dengan listrik yang dipergunakan untuk perusahaan. Adapun atas biaya tersebut karena sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 maka atas biaya tersebut penulis sependapat bahwa biaya tersebut boleh diakui (deductable expense) dan tidak dilakukan koreksi fiskal . 11. Biaya Kebersihan dan Keamanan Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk biaya kebersihan dan keamanan sebesar Rp. 77.258.000,00. Adapun atas biaya internet tersebut karena sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 maka atas biaya tersebut penulis sependapat bahwa biaya tersebut boleh diakui (deductable expense) dan tidak dilakukan koreksi fiskal.
12. Biaya Perlengkapan Shooting Biaya sebesar Rp.
1.381.727.650,00 merupakan biaya yang
dikeluarkan untuk perlengkapan shooting sehubungan dengan usaha yang dilakukan namun terdapat biaya sebesar Rp. 627.888.000,00 yang
57
transaksinya terjadi ditahun 2013 sehingga atas biaya tersebut harus dilakukan koreksi fiskal.
13. Biaya Keperluan Kantor Biaya keperluan kantor sebesar Rp. 110.355.834,00 merupakan biaya keperluan kantor yang dikeluarkan untuk keperluan kantor. Namun penulis menemukan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk keperluan pribadi direksi sehingga penulis melakukan koreksi positif sebesar
Rp. 60.000.000,00 sesuai dengan ketentuan Undang
Undang (UU) Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf b yaitu “ Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak Dalam Negeri dan bentuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan sesuai dengan huruf b adalah biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu anggota.
14. Biaya Bensin dan Parkir Biaya bensin dan parkir sebesar Rp. 298.805.000,00 adalah biaya sehubungan dengan biaya-biaya keperluan bensin dan parkir. Penulis menemukan suatu biaya dalam biaya bensin dan parkir karena adanya dokumen yang tidak jelas sebesar Rp. 30.000.000,00 sehingga penulis mengkoreksi sebesar biaya tersebut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
58
15. Biaya Penyusutan Aktiva Tetap Merupakan biaya penyusutan aktiva tetap secara komersial dengan menggunakan metode saldo menurun sebesar Rp. 1.508.130.617,99 tetapi didalam unsur biaya penyusutan tersebut terdapat aktiva kendaraan jenis sedan yang sesuai dengan perundang-undangan harus disusutkan 50% dari biaya penyusutan. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut : -
Mobil Camry Biaya penyusutan komersial Koreksi 50%
Rp. 54.389.271,97 Rp. 27.194.635,99
-
Mobil BMW Biaya penyusutan komersial Koreksi 50%
Rp. 38.541.666,67 Rp. 19.270.833,33
Total koreksi positif biaya penyusutan kendaraan sedan adalah Rp. 46.465.469,32 16. Biaya Asuransi Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pembayaran
asuransi
kendaraan
operasional
yaitu
sebesar
Rp. 77.733.474,66. Didalam biaya asuransi ini terdapat biaya asuransi kendaraan yang ketentuan biaya penyusutannya harus dikoreksi positif sebesar 50% sehingga atas biaya asuransi juga harus dikoreksi sebesar 50 % dan adanya beban asuransi personal accident yang tidak diperhitungkan
dalam
penghitungan
perinciannya adalah sebagai berikut :
PPh
Pasal
21.
Adapun
59
-
Mobil Camry Biaya asuransi Koreksi 50%
Rp. Rp.
8.637.000,00 4.318.500,00
-
Mobil BMW Biaya asuransi Koreksi 50%
Rp. Rp.
2.727.304,66 1.363.652,33
-
Asuransi personal accident yang tidak diperhitungkan dalam PPh Pasal 21 sebesar Rp. 3.487.000,00
Sehingga total koreksi positif atas biaya asuransi adalah sebesar Rp. 9.169.152,33
17. Biaya Perijinan Biaya perijinan sebesar Rp. 500.000,00 adalah biaya untuk keperluan pengurusan domisili. Adapun atas biaya perijinan tersebut karena sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 maka atas biaya tersebut penulis sependapat bahwa biaya tersebut boleh diakui (deductable expense) dan tidak dilakukan koreksi fiskal
18. Biaya Sumbangan Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk sumbangan sebesar Rp. 5.564.000,00 dan sesuai dengan ketentuan Undang Undang (UU) Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf g yaitu “ Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak Dalam Negeri dan bnetuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan sesuai dengan huruf g adalah harta yang dihibahkan, banntuan atau sumbangan, dan warisan sebagai dimaksud dalam Pasal
60
4 ayat (3) huruf a dan huruf b, kecuali sumbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf i, huruf j, huruf k, huruf l, dan huruf m, serta zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentuk dan disahkan oleh pemerintah, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah
19. Biaya Suku Cadang Mobil Biaya suku cadang mobil sebesar Rp. 389.594.669,00 adalah biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan yang diperuntukkan untuk membeli suku cadang kendaraan operasional kantor namun setelah penulis meneliti biaya suku cadang mobil terdapat biaya suku cadang kendaraan pribadi direksi dan manager sebesar Rp. 68.980.020,00. Sesuai dengan ketentuan Undang Undang (UU) Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf b yaitu untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak Dalam Negeri dan bnetuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan sesuai dengan huruf b adalah biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu anggota.
61
20. Biaya Gedung Biaya gedung sebesar Rp. 178.741.235,00 adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pemeliharaan gedung baik materialnya maupun keperluan lain sehubungan dengan pemeliharaan gedung. Penulis menemukan adanya biaya sebesar Rp. 38.805.000,00 yang dikeluarkan untuk membantu pembiayaan renovasi rumah salah satu karyawan sehingga harus dilakukan koreksi positif sebesar Rp. 38.805.000,00 sesuai dengan ketentuan Undang Undang (UU) Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf e yaitu untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak Dalam Negeri dan bnetuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan sesuai dengan huruf e adalah biaya penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk naturadan kenikmatan, kecuali penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan di daerah tertentu dan yang berkaitan dengan pelaksanan pekerjaan yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Mentri Keuangan.
21. Biaya Jamsostek Biaya Jamsostek sebesar Rp. 20.132.890,00 adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pembayaran premi asuransi Jamsostek yang merupakan kewajiban perusahaan.
62
Penulis sepakat bahwa biaya Jamsostek bisa dibebankan sebagai biaya karena sesuai dengan ketentuan Undang Undang (UU) Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008 Pasal 6 (1) huruf a biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha antara lain pada angka 6 adalah premi asuransi.
22. Biaya Sewa Ruko Biaya sewa sebesar Rp. 200.000.000,00 adalah biaya atas persewaan bangunan ruko yang digunakan untuk kantor dan gudang. Penulis sepakat bahwa biaya sewa ruko bisa dibebankan sebagai biaya karena sesuai dengan ketentuan Undang Undang (UU) Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008 Pasal 6 (1) huruf a biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha antara lain pada angka 3 adalah biaya bunga, sewa dan royalti.
23. Biaya PPh Final Biaya PPh Final Pasal 4(2) atas persewaan tanah dan bangunan sebesar Rp. 20.000.000,00 adalah biaya pajak penghasilan yang bersifat final yang seharusnya dipotong oleh perusahaan dari wajib pajak (pemilik bangunan) namun dibebankan sebagai biaya oleh perusahaan. . Penulis setuju bahwa biaya PPh Final sebesar Rp. 20.000.000,00 harus dilakukan koreksi positif fiskal karena sesuai dengan ketentuan
63
Undang Undang (UU) Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008 Pasal 6 (1) huruf a biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha antara lain pada angka 9 pajak kecuali Pajak Penghasilan
24. Biaya PAM Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran tagihan PAM perusahaan sebesar Rp. 5.966.746,00. Penulis sepakat bahwa biaya PAM bisa dibebankan sebagai biaya karena sesuai dengan ketentuan Undang Undang (UU) Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008 Pasal 6 (1) yaitu Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan . 25. Biaya Lain-lain Merupakan biaya lain-lain yang merupakan pos pembulatan sebesar Rp. 129,20
26. Biaya Bunga Pinjaman Merupakan biaya bunga atas angsuran pembelian mobil kendaraan kantor.yaitu sebesar Rp. 6.395.006,00.
64
27. Pendapatan Jasa Giro Merupakan pendapatan lain-lain atas pendapatan Jasa Giro yang diterima oleh perusahaan setelah dipotog PPh Final Pasal(2) sebesar 20 % sehingga pendapatan jasa giro yang bersih dterima sebesar Rp. 13.593.436,28 28. Biaya Administrasi Bank Merupakan pos dalam biaya lain-lain yaitu biaya administrasi bank sebesar Rp. 2.863.894,59 Sesuai dengan analisis penulis mengenai pos-pos dalam laba rugi maka perhitungan Pajak Penghasilan yang terutang adalah : Laba(Rugi) Perusahaan Secara Komersial
Rp. 2.065.618.023,84
Koreksi Positif
Rp.
Koreksi Negatif
( Rp.
964.724.531,65 13.593.436,28 )
Laba(Rugi) Menurut Fiskal
Rp. 3.016.749.119,21
Pajak Penghasilan yang terutang
Rp.
584.659.004,00
Perhitungannya adalah : Rp. 4.800.000.000,00 ---------------------------- x Rp 3.016.749.000 x 25% x 50% Rp.10.614.367.066,00
=
Rp. 170.528.246,00
Rp. 4.800.000.000,00 ---------------------------- x Rp 3.016.749.000 = Rp. 1.364.225.969,00 Rp.10.614.367.066,00 (Rp. 3.016.749.000,00 – Rp. 1.364.225.969,00) x 25% Rp. 1.652.523.031,00 x 25% PPh Terutang
= Rp. 413.130.757,00 ----------------------------= Rp. 583.659.004,00
65
Sehingga dari hasil analisis yang dilakukan terjadi perbandingan mengenai Pajak Penghasilan sebagai berikut : Tabel 4.3
PT. XYZ PERBANDINGAN PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN TERUTANG Tahun 2012 PPh Badan Keterangan Menurut PPh Badan Menurut UU Perusahaan Nomor 36 Tahun 2008 Penghasilan Kena Pajak
2.216.396.956,88
3.016.749.119,21
428.812.434,00
583.659.004,00
PPh Pasal 23
169.643.171,00
169.643.171,00
PPh Pasal 25
123.392.811,00
123.392.811,00
PPh Pasal 29
135.776.452,00
290.623.022,00
21.597.438,58
34.501.319,42
Pajak Terutang Kredit Pajak
Angsuran PPh Pasal 25
Sumber data : hasil laporan keuangan yang telah diolah
Perusahaan melaporkan Penghasilan Kena Pajak Sebesar Rp. 2.216.396.956,88 dan jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan penghitungan penulis sebesar Rp. 3.016.749.119,21. Dengan demikian Pajak Penghasilan yang terutang yang dibayarkan perusahaan adalah sebesar Rp. 428.812.434,00 sementara menurut penulis sesuai dengan Undang-undang Nomor 36 Tentang Pajak Penghasilan Tahun 2008 adalah sebesar Rp. 583.659.004,00. Sedangkan Untuk PPh Pasal 29 yang harus disetor menurut perusahaan adalah sebesar Rp. 135.776.452,00 dan menurut penulis Rp. 290.623.022,00 dan dalam ini perusahaan belum menerapkan dengan baik pelaporan laba rugi fiskal sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.
