30
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tinjauan pustaka yang dijelaskan pada bab II, maka dalam bab ini saya akan membahas perlakuan akuntansi pendapatan atas pembiayaan mudarabah pada bank syariah A. Perlakuan Akuntansi Pembiayaan Mudharabah di Bank BNI Syariah 1. Sumber Data Perhitungan Untuk keperluan perhitungan pembagian hasil bank syariah memiliki datadata sebagai berikut: Table 4.1 Sumber dana
Produk Sumber dana Wadiah
Saldo rata-rata hariah
Tabungan Wadiah
30.000.000.000
Giro Wadiah
40.000.000.000
Sub total sumber dana prinsip Wadiah
30
70.000.000.000
31
a. Sumber Dana Produk Sumber dana Mudharabah Tabungan mudharabah Deposito mudharabah: Deposito mudharabah 1 bulan Deposito mudharabah 3 bulan Deposito mudharabah 6 bulan Deposito mudharabah 12 bulan Sub total prinsip mudharabah
Saldo rata-rata hariah 30.000.000 20.000.000 10.000.000 15.000.000 5.000.000 80.000.000
Sumber: Bank BNI Syariah b. Penyaluran dana dan Pendapatan yang nyata-nyata diterima Tabel 4.2 Data Pengelolaan Dana dan Pendapatan
Produk penyaluran dana
Pendapatan cash basis
Saldo rata2 Prinsip bagi hasil Investasi Mudharabah Investasi Musyarakah Sub total Prinsip jual beli Murabahah Salam&SalamPararel Isthisna & Isthisna Prl Sub total Prinsip Ujroh Ijrah & IMB Sub total Prinsip syariah lainnya Sertifikat IMA Sertifikat Wadiah BI Sub total TOTAL
Sumber: Bank BNI Syariah
Cash basis
Akrual
Total
30.000.000 20.000.000 50.000.000
200.000 200.000 400.000
50.000 0 50.000
250.000 200.000 450.000
50.000.000 40.000.000 20.000.000 110.000.000
450.000 100.000 50.000 600.000
100.000 50.000 0 150.000
350.000 150.000 50.000 750.000
20.000.000 20.000.000
200.000 200.000
50.000 50.000
250.000 250.000
15.000.000 25.000.000 40.000.000
200.000 100.000 300.000
0 0 0
200.000 100.000 300.000
200.000.000
1.500.000
250.000
1.750.000
32
Catatan: 1. Dari total pendapatan sebesar Rp. 1.750.000,- terdiri dari pendapatan akrual sebesar Rp. 250.000,- dan Rp. 1.750.000,- merupakan cash basis. 2. Jumlah riil investasi (bagi hasil) adalah 30 hari.
2. Perhitungan Pembagian Hasil Usaha a. Sumber dana prinsip wadiah diikut sertakan dalam perhitungan (wadiah dan mudharabah) 1. PERHITUNGAN PROFIT DISTRIBUTION Table 4.3 Perhitungan Pembagian Hasil Usaha
Jenis simpanan
Saldo rata2 harian
Porsi penyimpan dana
Porsi bank
Pendapatan Nisbah
Pend.
Rtn.
Nisbah
Pend.
(%)
E
0
0
F (B X E) 525.000
A
B
C
Prinsip Wadiah
70.000.000
525.000
0
D (B X C) 0
Tabungan Mdh.
30.000.000
225.000
45
101.250
4,10625
55
525.000
Deposito Mdh. 1 bulan Rp 3 bulan Rp 6 bulan Rp 12 bulan Rp
20.000.000 10.000.000 15.000.000 5.000.000
150.000 75.000 112.500 37.500
65 66 66 66
97.500 49.500 74.250 23.625
5,93125 6,02250 6,02250 5,74875
35 34 34 37
52.500 25.500 38.250 13.875
TOTAL 150.000.000 Sumber : Bank BNI Syariah
1.125.000
346.125
778.875
33
Perhitungan dalam table dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Yang membedakan dengan perhitungan pembagian hasil usaha khusus sumber dana mudharabah adalah hanya besarnya pendapatan yang akan dibagikan yaitu: Saldo rata2 Sumber dana X Pendapatan Pengelolaan dana Saldo rata2 Pengelolaan Dana 150.000.000 X 1.500.000 = 1.125.00 200.000.000
2. Perhitungan kelompok dana dengan prinsip wadiah dilakukan dengan rumus Saldo rata2 kelompok dana wadiah X Total pendapatan (Tot-B) Total saldo rata2 sumber dana (Tot-A)
70.000.000 X 1.125.000 = 525.000 150.000.000 Hasil yang diperoleh dari pengelolaan dana dengan prinsip wadiah merupakan pendapatan seluruhnya milik bank syariah sebagai pihak penerima titipan. Tujuan wadiah diikut sertakan dalam perhitungan pembagian hasil usaha adalah untuk mengetahui pendapatan yang diperoleh dari pengelolaan dana tersebut. Jika bank syariah memberikan bonus kepada penitip dana wadiah diharapkan secara keseluruhan tidak
34
lebih dari Rp. 525.000,- . jika bank syariah memberikan bonus kepada penitip wadiah melebihi Rp. 525.000,- berarti ada pendapatan lain yang dialokasikan untuk bonus sehingga pada akhirnya akan mengurangi keuntungan bank syariah.
2. PERHITUNGAN PROFIT DISTRIBUTION a. Sumber dana prinsip wadiah tidak diikut sertakan dalam perhitungan (wadiah dan mudharabah) Tabel 4.4 Pembagian hasil usaha (dana mudharabah) Jenis simpanan
Saldo rata2 harian
A
Pendapatn
B
Porsi penyimpan dana
Porsi bank
Nisbah
Pend.
Rtn.
Nisbah
Pend.
C
D
(%)
E
F
Prinsip Wadiah
70.000.000
525.000
0
(B X C) 0
0
0
(B X E) 525.000
Tabungan Mdh.
30.000.000
225.000
45
101.250
4,10625
55
525.000
Deposito Mdh. 1 bulan Rp 3 bulan Rp 6 bulan Rp 12 bulan Rp
20.000.000 10.000.000 15.000.000 5.000.000
150.000 75.000 112.500 37.500
65 66 66 66
97.500 49.500 74.250 23.625
5,93125 6,02250 6,02250 5,74875
35 34 34 37
52.500 25.500 38.250 13.875
TOTAL
80.000.000
600.000
Sumber : Bank BNI Syariah
346.125
778.875
35
Dari perhitungan tabel profit distribusi tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. menentukan besarnya porsi pendapatan yang akan dibagikan antara pemilik dana (nasabah) yang menggunakan prinsip mudharabah dengan bank syariah sebagi pengelola dana (total B) adalah sebagai berikut Saldo rata2 Sumber dana X Pendapatan Pengelolaan dana Saldo rata2 Pengelolaan Dana
80.000.000 X 1.500.000 = 600.000 200.000.000
2. Perhitungan kelompok dana (kelompok tabungan mudharabah, kelompok deposito mudharabah) a. Misal kelompok dana tabungan mudharabah – kolom B1 Saldo rata2 kelompok dana (A-1) X Total pendapatan (Tot- B) Total saldo rata2 sumber dana (Tot-A) 30.000.000 X 1.125.000 = 225.000 150.000.000 b. Misal kelompok dana deposito mudharabah satu bulan – kolom B2 Saldo rata2 kelompok dana (A-2) X Total pendapatan (Tot- B) Total saldo rata2 sumber dana (Tot-A)
36
20.000.000 X 1.125.000 = 150.000 150.000.000 3. Porsi pendapatan untuk sekelompok pemelik dana – kolom D Rumusnya adalah : B x C a. Misalnya tabunagn mudharabah – kolom D1 (B-1) x (C-1) = 225.000 x 0.45 = 101.250 b. Misalnya deposito mudharabah jangka waktu satu bulan – kolom D2 (B-2) x (C-1) = 150.000 x 0.65 = 97.500 4. Porsi pendapatan untuk pengelola dana (mudharib) – kolom F Rumusnya : B x E a. Misalnya untuk tabungan mudharabah – kolom F (B-1) x (E-1) = 225.000 x 0.55 = 123.750 b. Misalnya untuk deposito mudharabah jangka waktu satu bulam – kolom F-2 (B-2) x (E-2) = 150.000 x 0.35 = 53.500 5.
Perhitungan return bagi hasil: Perhitungan retirn yang tercantum dalam tabel diatas adalah return untuk masing-masing produk, tujuannya utnuk memberikan gambaran jasil yang diperoleh dari masing-masing produk disamping untuk
37
kepentingan pelaporan ke Bank Indonesia untuk keperluan statistic perkembangan bank syariah. Banyak cara menghitung return bagi hasil seperti misalnya:
a. Perhitungan indikasi rate produk (hanya untuk kepentingan intern bank) Perhitungan indikasi rate ini hanya diperhitungkan untuk kepentingan intern bank, yaitu untuk kepentingan pembagian hasil yang dilakukan oleh komputer atau untuk kepentingn laporan ke Bank Indonesia (selama belum menggunakan format Laporan Bulanan Bank Umum Syariah) dan indikasi rate ini tidak perlu diumumkan atau disampaikan kepada nasabah. Perhitungan indikasi rate masing-masing produk dengan rumus sebagai beriukut: Pendapatan penyimpanan dana (kolom D)
365 X
Rata-rata sebulan saldo harian (kolom A) 101.250
365
X 30.000.000
30
X 100% Y (hari riil bagi hasil)
X 100% = 4,10625
b. Perhitungan pembagian hasil usaha mempergunakan Return Total Pendapatan Yang Dibagikan
38
Cara lain perhitungan pambagian hasil usaha adalah dengan menentukan return total dari pendapatan yang dibagi hasilkan dibandingkan dengan sumber dana yang merupakan modal untuk memperoleh hasil usaha tersebut. Dengan return pendapatan yang akan dibagi dengan nisbah tertentu akan diperoleh pula return produk masing-masing. 1. Rumus Return (Indikasi Rate) Pendapatan Total : Perhitungan indikasi rate lain masing-masimg produk atas pandapatan total (sebelum dibagi antara shahibul maal dan mudharib) dilakukan dengan rumus sebagi berikut: Pendapatan penyimpanan dana (kolom D) X Rata-rata sebulan saldo harian (kolom A)
365 X 100% Y (hari riil bagi hasil)
2. Contoh perhitungan return pendapatan yang dibagi Dari data-data contoh tersebut diatas diketahui bahwa a. Saldo rata-rata sumber dana (mudharabah) sebesar Rp. 80.000.000 b. Pendapatan yang dibagikan (lihat perhitungan) sebesar Rp. 600.00.c. Hari Bagi Hasil bulan yang bersangkutan :30hari Maka perhitungan indikasi rate untuk kelompok tabungan mudharabah adalah sebagi berukut:
39
600.000
365 X
= 9,125%
80.000.000
30
Perhitungan tersebut besarnya sama untuk masing-masing produk, misalnya tabungan mudharabah dimana: a. Saldo rata-rata simpanan (tabungan) mudharabah sebesar Rp. 30.000.000 b. Pendapatan yang akan dibagikan (untuk produk simpanan) sebesar Rp. 225.000,c. Hari Bagi Hasil bulan yang bersangkutan selam 30hari Maka return tabungan mudharabah sebelum dibagi (pendapatan total) adalah sebagai berikut: 225.000
365 X
30.000.000
= 9,125% 30
Jika nisbah umum untuk tabungan mudharabah adalah 45% untuk nasabah sebagai pemelik dana dan 55% untuk Bank Syariah sebagi mudharib, maka return produk untuk pemilik dana adalah sebagi berikut: 45% x 9,125 = 4,10625 Perhitungan ini sama dengan perhitungan apabila mempergunakan table.
40
Dari perhitungan tersebut diatas jelas adanya perbedaan prosentase bunga denagn rosentase bagi hasil. Prosentase bunag besarnya ditetapkan didepan, sedangkan prosentase merupakan hasil akhir proses perhitungan. Prosentase return tabunagn mudharabah sebesar 4,10625%pa sebagi
hasil
perhitungan dari
pendapatan milik
sekelompok penabung mudharabah sebesar Rp. 101.250,- (D-1). Pendapatan tersebut merupakan bagian dari pendapatan produk tabunagn mudharabah sebelum dibagi sebesar Rp. 225.000,- (B-1). Pendapatan produk sebesar Rp. 225.000,- merupakan bagian dari total pendapatan yang akan dibagi antara bank dan seluruh nasabah (tot-1) sebesar Rp. 600.000,-. Pebdapatan yang akan dibagi tersebut merupakan pendaptatan yang bnyata-nyata diterima (cash basis) dan ini dipengaruhi oleh pembayaran angsuran yang diterima dst.
B. Perhitungan
Bagi
Hasil
Untuk
Individu
Rekening
Tabungan
Mudharabah Contoh : kasus pada Bank BNI Syariah Tabungan mudharabah H. Amirullah dalam bulan Juni 2008 memiliki saldo rata-rata harian sebesar Rp. 10.000.000,-. Dalam akad pembukaan rekening tabungan mudharabah disepakati pembagian hasil usaha atau nisbah 45 untuk H. Amirullah dan 55 untuk Bank Syariah.
41
1) Perhitungan bagi hasil dengan mempergunakan prosentase return produk (catatan : sesuai perhitungan pembagian hasil usaha dalam tabel profit distribusion diatas, return tabungan mudharabah sebesar 4,10625%pa) Perhitungan bagi hasil yang dibayarkan kepada nasabah investasi mudharabah digunakan rumus
Saldo rata2 x jumlah hari bagi hasil x indikasi rate 365 x 100 1. Jika pemilik dana memperoleh bagi hasil dengan nisbah yang sama dengan nisbah pada tabel pembagian hasil usaha (45 untuk penabung dan 55 untuk Bank Syariah) Perhitungan bagi hasil yang diperoleh H. Amirullah adalah sebagai berikut: 10.000.000 X 30 X 4,10625 = 33.750 365 X 100
Catatan: Ada bank syariah yang mempergunakan: Saldo rata2 tabungan individu X pendapatan tabungan mudharabah Total sumber dana tabungan
42
10.000.000 X 101.250 = 33.750 30.000.000 Rumus ini hanya dapat dipergunakan jika seluruh indikatornya sama, seperti misalnya lama investasi, nisbah nasabah dsb. Jika ada indikator berbeda akan menghasilkan berbeda. 2. Jika pemilik dana memperoleh bagi hasil dengan nisbah khusus (special nisbah) atau berbeda dengan nisbah dalam tabel profit distribution (Nisbah untuk H. Amirullah 80 dan untuk bank syariah 20) Perhitungan bagi hasil yang diperoleh H. Amirullah adalah sebagi berikut: a. Hasil nisbah normal : (45%) 10.000.000 X 30 X 4,10625 = 33.750 365 X 100
b. Hasil nisbah tambahan 80 – 45 X 33.750
= 26.250
45 Total bagi hasil
(+) = 60.000
43
b. Perhitungan bagi hasil dengan menggunakan return total pendapatan sebelum dibagi (prosentase return total pendapatan) (catatan : sesuai perhitungan pembagian hasil usaha (profit distribution) diatas, return pendapatan sebelum dibagi / return total pendapatan adalah sebesar 9,125%)
Perhitungan bagi hasil yang dibayarkan kepeda nasabah investasi mudharabah dilakukan dengan menggunakan rumus
Saldo rata2 x jumlah hari bagi hasil x (indikasi rate x nisbah) 360 x 10 1. Investasi Mudharabah memiliki nisbah yang sama dengan nisbah dalam table (Nisbah untuk H.Amirullah 45 dan untuk Bank Syariah 55) 10.000.000 x 30 x (9,125% x 0,45) = 33.750 360 x 100 2. Investasi Mudharabah memilki nisbah yang berbeda / special nisbah (Nisbah untuk H.Amirullah 80 dan untuk bank syariah 20) 10.000.000 x 30 x (9,125% x 0,80) = 60.000 360 x 100
44
C. Hasil Pembahasan 1. Pendapatan total bank syariah sebanyak Rp. 1.750.000 dipisahkan untuk pendapatan cash basis sebesar Rp. 1.500.000 dan pendapatan total akrual sebesar Rp. 250.000 (pendapatan akrual tidak diperkenankan untuk dibagi kepada pemilik dana mudharabah). Dengan adanya pendapatan akrual sebesar 14,19% menunjukan adanya pendapatan yang hanya dalam pengakuan saja, antara lain dari akibat dari angsuran pembiayaan telah jatuh tempo tetapi nasabah belum melakukan pembayaran. Semakin besar prosentase ini semakin besar pendapatan yang belum diterima. 2. Atas pendapatan cash basis sebanyak Rp. 1.750.000 dipisahkan pendapatan yang bersumber dana pihak ketiga (wadiah dan mudharabah) sebesar Rp. 1.125.000 dan dari sumber dana lainnya sebesar Rp. 375.000, pendapatan sebesar Rp. 375.000 atau 25% dari pendapatan cash basis ini sepenuhnya milik bank syariah. Semakin besar pendapatan sejenis ini berarti semakin besar pengelolaan dana tersebut dibiayai atau sumber dananya dari pihak lain, bukan berasal dari dana pihak ketiga. 3. Pendapatan sumber dana pihak ketiga dipisahkan pendapatan sumber dana mudharabah sebesar Rp. 600.000 dsan sumber dana wadiah sebesar Rp. 525.000. pendapatan wadiah sebesar Rp. 525.000 atau 33% pendapatan dana pihak ketiga cash basis ini sepenuhnya milik bank syariah. Semakin besar pendapatan wadiah dibandingdengan pendapatan mudharabah
45
menunjukan bank syariah semakin kecil dalam melakukan transaksi yang dengan prinsip bagi hasil yang merupakan keunikan bank syariah. 4. Pendapatan mudharabah ini merupakan pendapatan milik bersama antara bank syariah dengan pengelola dana dan pemodal mudharabah sebagai pemilik dana. 5. Pendapatan dari masing-masing produk tersebut juga milik bersama antara bank syariah dan pemidal mudharabah. Oleh karena itu pembagian bagi hasil dibagi sesuai kesepakatan pada awal akad. Dalam hal ini, Bank BNI Syariah mempergunakan prinsip bagi hasil (revenue sharing) sebagai mana telah dijelaskan oleh PSAK No. 105 paragraf 11, yang menerangkan bahwa dalam pembagian hasil mudharabah dapat dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil (revenue sharing)
atau bagi laba (profit
sharing). Jika berdasarkan prinsip bagi hasil, maka dasar pembagian hasil usaha adalah laba bruto (revenue sharing / gross profit) bukan total pendapatan usaha (omzet). Sedangkan dalam prinsip bagi laba, dasar pembagian adalah laba neto (net profit) yaitu laba bruto dikurangi beban yang berkaitan dengan pengelolaan modal mudharabah.