BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Pembiayaan Aktiva Tetap Yang Digunakan Perusahaan PT. Mustika Ratubuana Internasional yang mempunyai usaha di bidang
distributor dan perdagangan sangat memerlukan dan membutuhkan peralatan yaitu khususnya kendaraan karena sebagian besar kegiatan usahanya adalah menyalurkan produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Mustika Ratu Internasional. Pengadaan aktiva tetap khususnya kendaraan membutuhkan pembiayaan yang sangat besar untuk itu manajemen perusahaan dituntut untuk dapat memilih alternatif pembiayaan aktiva tetap yang tepat Dalam hal ini tentunya pembiayaan yang memberikan cost yang rendah, karena dengan begitu perusahaan dapat melakukan efisiensi. Dalam pembiayaan aktiva tetap khususnya kendaraan terdapat berbagai alternatif pembiayaan antara lain dengan pembiayaan secara tunai, melalui sewa guna usaha atau yang sering disebut dengan leasing, dan juga dengan melalui kredit / pinjaman dari bank. Pada awalnya PT. Mustika Ratubuana Internasional memenuhi kebutuhan akan kendaraannya dengan pembiayaan tunai, akan tetapi berjalan dengan waktu kebutuhan akan kendaraan semakin bertambah dan manajemen perusahaan mengambil keputusan untuk menambah jumlah kendaraannya guna memperlancar kegiatan usahanya yaitu pada bidang distributor. Namun karena perusahaan kekurangan dana untuk menambah jumlah kendaraan yang dibutuhkannya, maka 49 http://digilib.mercubuana.ac.id/
perusahaan
harus
memilih
alternatif
pembiayaan
yang
sesuai
dengan
kemampuannya. Dari berbagai alternatif pembiayaan yang ada PT. Mustika Ratubuana Internasional memilih menggunakan pembiayaan melalui sewa guna usaha (leasing) dengan jenis capital lease khususnya yaitu dengan direct lease untuk menambah akan kebutuhan kendaraannya. Hal tersebut dikarenakan dengan menggunakan pembiayaan sewa guna usaha perusahaan dapat melakukan efisiensi. Melalui leasing perusahaan juga memiliki hak opsi di akhir masa perjanjian kontrak leasing yaitu hak untuk membeli kendaraan yang disewanya. Adapun tahap - tahap perusahaan dalam melakukan investasi terhadap aktiva tetapnya khususnya kendaraan : 1.
Mendata kebutuhan akan aktiva tetap khususnya kendaraan perusahaan dalam mendukung kegiatan operasionalnya,
2.
Pembahasan dengan bagian keuangan mengenai rencana investasi aktiva tetap dan mendiskusikan apakah kondisi keuangan perusahaan dapat membiayaai rencana investasi itu.
3.
Setelah membahas dengan bagian keuangan, lalu mengajukan permohonan izin kepada direksi perihal rencana investasi tersebut.
4.
Memilah - milah sumber pembiayaan mana yang paling efektif dan efisien untuk digunakan kemudian melakukan negosiasi. Setelah melalui tahap - tahap tersebut perusahaan mulai melakukan
investasi aktiva tetapnya yaitu kendaraan melalui sumber pembiayaan yang dipilihnya yaitu sewa guna usaha (leasing).
50 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sebelum melakukan negosiasi terdapat beberapa perusahaan penyewa guna usaha atau yang disebut dengan lessor yang menawarkan jasanya. Perusahaan penyewagunausaha tersebut yaitu : 1.
PT. Orix Indonesia Finance, dan
2.
PT. Dipo Star Finance. Namun PT. Mustika Ratubuana Internasional memilih PT. Orix Indonesia
Finance sebagai perusahaan penyewa guna usaha yang akan menyediakan aktiva tetap yang diperlukannya yaitu kendaraan. Terdapat berbagai alasan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam memilih perusahaan yang akan menyediakan kendaraan yang dibutuhkannya itu. Adapun salah satu aspek yang menjadi pertimbangan perusahaan memilih PT. Orix yaitu PT. Orix Indonesia Finance menawarkan bunga yang relatif rendah dibandingkan dengan bunga yang ditawarkan oleh PT. Dipo Star Finance. PT. Orix Indonesia Finance hanya mengenakan bunga sebesar 9,67% per tahun untuk masa sewa guna usaha 3 Thn, sedangkan PT. Dipo Star Finance mengenakan bunga sebesar 11,67%.
B.
Pembiayaan Sewa Guna Usaha
a.
Data - Data Leasing Dalam memperoleh aktiva tetapnya khususnya kendaraan PT. Mustika
Ratubuana Internasional menggunakan pembiayaan melalui sewa guna usaha (leasing). Berikut data - data yang disewagunausaha (leasing) oleh perusahaan :
51 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 5.1 Data Kendaraan Yang Disewagunausahakan Jenis Aktiva Tetap
Kendaraan
Merk dan Model
Mitsubishi Colt L300 PU Full Box Pick Up
Nilai Satu unit kendaraan
Rp.
Harga Perolehan 15 kendaraan
Rp. 1.545.000.000,- ( Diluar biaya eksekutori )
Supplier
PT. Bumen Redja Abadi dan
103.000.000,-
PT. Srikandi Diamond Motor
Untuk menganalisis pembiayaan melalui sewa guna usaha (leasing) maka penulis memerlukan data - data mengenai perincian pembiayaan. Perincian pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 5.2 Perincian Alternatif Pembiayaan Leasing Keterangan
Sewa Guna Usaha
Aktiva Tetap
Kendaraan
Harga Perolehan
Rp 1.545.000.000,- ( Diluar biaya eksekutori )
Security Deposit
Rp 463.500.000,-
Nilai Sisa
Rp 463.500.000,-
Biaya Administrasi
Rp
4.500.000,-
Biaya Asuransi
Rp.
51.183.333,-/tahun
Jangka waktu
3 Tahun
Tingkat Bunga
9,67 % per tahun atau 0,81 % per bulan
Denda Keterlambatan
0,2 % per hari dari tanggal keterlambatan
52 http://digilib.mercubuana.ac.id/
b.
Analisis Pembiayaan Sewa Guna Usaha Dalam melakukan kontrak leasing dengan PT. Orix Indonesia Finance
perusahaan melakukannya dengan jenis pembiayaan capital lease khususnya dengan direct lease. Hal itu dikarenakan perusahaan menentukan sendiri spesifikasi jenis kendaraan yang akan di sewanya. (a)
Perhitungan Angsuran Leasing. Pada kontrak leasing yang dilakukan perusahaan kepada PT. Orix Indonesia
Finance maka PT. Mustika Ratubuana Internasional sebagai pihak lessee mempunyai kewajiban untuk membayar angsuran sewa setiap bulannya. Oleh karena itu untuk mengetahui dan menganalisis pembayaran sewa tersebut sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu besarnya angsuran yang harus dibayar oleh PT. Mustika Ratubuana Internasional setiap periodenya, berikut perhitungannya : Angsuran sewa / bulan = {(Nb -Ns)(l+i)n-1}i (1+i)n – 1 = {(1.545.000.000-463.500.000) (1+0,81 %)36-1}0,81 % (1 + 0,81%)36 - 1 = {(1.081.500.000) (1,326253417)}0,81 % (1,33699607)-1 = 11.618.178,87
= 34.475.710 (pembulatan)
0,33699607 Setelah melakukan perhitungan maka dapat diketahui bahwa besarnya angsuran sewa atas leasing yang dilakukan PT. Mustika Ratubuana Internasional setiap bulannya adalah Rp. 34.475.710,- dan jumlah pembayaran mi yaitu terdiri dari pembayaran pokok dan juga bunga. 53 http://digilib.mercubuana.ac.id/
(b)
Skedul Pembayaran Angsuran Leasing. Setelah mengetahui besarnya jumlah angsuran sewa guna usaha yang
harus dibayar oleh perusahaan setiap bulannya, berikut akan dijelaskan skedul pembayaran angsuran sewa atas kontrak leasing yang dilakukannya: Tabel 5.3 Skedul Pembayaran Sewa atas Leasing Metode Sewa Dibayar Dimuka Periode 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 . 31 32 33 34 35 36
Angsuran 0 497.975.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710 34.475.710
Bunga 0 0 8.480.897 8.270.339 8.058.075 7.844.092 7.628.376 7.410.913 7.191.688 6.970.687 6.747.897 6.523.302 6.296.887 6.068.639 5.838.541 5.606.580 5.372.740 5.137.006 4.899.363 4.659.794 4.418.285 4.174.820 3.929.383 3.681.958 3.432.528 3.181.079 2.927.592 2.672.052 2.414.443 2.154.746 1.892.947 1.629.026 1.362.968 1.094.755 824.369 551.793 277.010
Pembayaran pokok 0 497.975.710 25.994.813 26.205.371 26.417.635 26.631.618 26.847.334 27.064.797 27.284.022 27.505.023 27.727.813 27.952.408 28.178.823 28.407.071 28.637.169 28.869.130 29.102.970 29.338.704 29.576.347 29.815.916 30.057.425 30.300.890 30.546.327 30.793.752 31.043.182 31.294.631 31.548.118 31.803.658 32.061.267 32.320.964 32.582.763 32.846.684 33.1 12.742 33.380.955 33.651.341 33.923.917 34.198.700
54 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Saldo pokok 1.545.000.000 1.047.024.290 1.021.029.477 994.824.106 968.406.471 941.774.853 914.927.519 887.862.722 860.578.700 833.073.678 805.345.865 777.393.456 749.214.633 720.807.562 692.170.393 663.301.263 634.198.293 604.859.590 575.283.242 545.467.327 515.409.902 485.109.012 454.562.685 423.768.933 392.725.751 361.431.120 329.883.002 298.079.344 266.018.077 233.697.113 201.114.350 168.267.666 135.154.924 101.773.969 68.122.628 34.198.712 0
Pembayaran angsuran pada periode pertama yaitu yang dilakukan pada saat setelah kontrak leasing di tandatangani adalah sebesar Rp. 497.975.710,-. dengan besarnya angsuran pada periode - periode selanjutnya. Hal ini dikarenakan pembayaran angsuran pada periode pertama tersebut bukan hanya sekedar membayar kewajiban angsurannya akan tetapi lessee juga membayar uang muka yaitu sebesar Rp. 463.500.000 (30% dari 1.545.000.000). Sehingga besarnya angsuran yang dibayarkan oleh lessee kepada lessor adalah sebesar Rp. 497.975.710 (34.475.710 + 463.500.000). Besarnya bunga pada angsuran sewa guna usaha di dapat dari perhitungan saldo pokok periode sebelumnya dikalikan dengan persentase bunga sewa guna usaha, misalkan pada periode kedua besarnya bunga yaitu Rp. 8.480.897 yang berasal dari (1.047.024.290 x 0,81%). Sedangkan besarnya pembayaran pokok didapat dari pengurangan jumlah angsuran setiap periode dengan besarnya bunga setiap periodenya. Dan besarnya saldo pokok diperoleh dari pengurangan antara besarnya saldo pokok periode sebelumnya dengan jumlah pembayaran pokok pada periode selanjutnya, misalkan pada periode ke- 2 besarnya saldo pokok yaitu diperoleh dari (1.047.024.290 - 25.994.813 = 1.021.029.477).
(c)
Perhitungan Present Value atas Sewa Guna Usaha (Leasing) Setelah skedul pembayaran angsuran sewa setiap bulan terhadap sewa
guna usaha (leasing) telah diketahui, maka selanjutnya akan dijelaskan perhitungan present value dari arus kas keluar setelah pajak.
55 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Untuk mengetahui present value dari arus kas keluar sewa guna usaha (leasing) maka terlebih dahulu hams diketahui besarnya aliran kas keluar setelah pajak dengan melakukan perhitungan sebagai berikut : Aliran Kas Keluar Setelah Pajak = Rp. 34.475.710 x ( 1 -1) = Rp. 34.475.710 x ( 1-0,3) = Rp. 24.132.997 Dari perhitungan di atas maka diketahui besarnya aliran kas keluar setelah pajak setiap bulannya adalah Rp. 24.132.997,- Akan tetapi pada periode 0 besarnya arus kas keluar setelah pajak senilai Rp. 487.632.997 hal ini dikarenakan pada awal periode lessee mengeluarkan uang muka sejumlah Rp.463.500.000 sehingga jumlah arus kas setelah pajak pada periode 0 sebesar Rp. 487.632.997 (24.132.997 + 463.500.000). Dengan diketahuinya besarnya aliran kas keluar setelah pajak maka dapat dilanjutkan dengan melakukan perhitungan untuk mengetahui jumlah Present Value dari arus kas keluar setelah pajak atas pembiayaan melalui sewa guna usaha (leasing). Berikut skedul perhitungannya : Tabel 5.4 Skedul Present Value Arus Kas Keluar Setelah Pajak atas Leasing Periode
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Arus Kas Setelah Pajak PVIF 0,9239665% PV Arus Kas Keluar Setelah Pajak
487.632.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997
1,000000 0,990845 0,981774 0,972785 0,963880 0,955055 0,946312 0,937648 0,929064 0,920558
56 http://digilib.mercubuana.ac.id/
487.632.997 23.912.059 23.693.149 23.476.217 23.261.313 23.048.339 22.837.345 22.628.256 22.421.099 22.215.823
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 24.132.997 JUMLAH
0,912130 0,903780 0,895506 0,887307 0,879184 0,871135 0,863159 0,855257 0,847427 0,839669 0,831982 0,824365 0,816818 0,809340 0,801930 0,794588 0,787314 0,780106 0,772964 0,765888 0,758876 0,751928 0,745044 0,738223 0,731465 0,724768
22.012.431 21.810.920 21.611.244 21.413.377 21.217.345 21.023.098 20.830.614 20.639.915 20.450.953 20.263.729 20.078.219 19.894.398 19.712.266 19.531.800 19.352.974 19.175.790 19.000.246 18.826.296 18.653.938 18.483.173 18.313.952 18.146.276 17.980.145 17.815.533 17.652.443 17.490.824 1.206.508.497
Dari skedul perhitungan Present value arus kas keluar di atas, dapat dilihat bahwa besarnya jumlah present value arus kas keluar atas pembiayaan sewa guna usaha yang dilakukan perusahaan adalah Rp. 1.206.508.497,- yang diperoleh dari jumlah perkalian antara besarnya arus kas keluar setelah pajak setiap bulannya dengan PVIF 0,9239665 %. C.
Analisis Pembiayaan Melalui Pinjaman Bank Dalam
pembiayaan
terhadap
kendaraannya
selain
menggunakan
pembiayaan melalui sewa guna usaha (leasing), perusahaan juga dapat menggunakan alternatif pembiayaan melalui pinjaman bank. Adapun beberapa data dalam melakukan pembiayaan melalui pinjaman bank : 57 http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.
Nilai perolehan kendaraan : Rp. 1.545.000.000,- untuk 15 kendaraan
2.
Tingkat bunga pinjaman : 12,39 % per tahun atau 1,0325 % per bulan
3.
Jangka waktu pinjaman : 3 Tahun Untuk mengetahui skedul angsuran pinjaman setiap bulannya maka
terlebih dahulu dilakukan perhitungan untuk mengetahui besarnya angsuran setiap bulannya yaitu dengan menggunakan rumus : PVn = R (PVAFn, i + 1) PVn = R (PVAFn, i + l) PVn = R (PVAF 35. 1,0325% + 1) 1.545.000.000 = R ( 30,248446) R = 1.545.000.000 30,248446 = 51.077.004 (dibulatkan) Setelah dilakukan perhitungan diatas maka besarnya angsuran pinjaman setiap bulan yang harus dibayar oleh perusahaan adalah sebesar Rp. 51.077.004,Berikut akan dijelaskan skedul pembayaran angsuran pinjaman setiap bulan : Tabel 5.5 Skedul Pembayaran Angsuran Pinjaman Bank Periode 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Angsuran Bunga 1,0325% 0 0 51.077.004 0 51.077.004 15.424.755 51.077.004 15.056.645 51.077.004 14.684.735 51.077.004 14.308.985 51.077.004 13.929.355 51.077.004 13.545.806 51.077.004 13.158.296 51.077.004 12.766.786 51.077.004 12.371.233
Pokok Pinjaman Saldo Akhir Pinjaman 0 1.545.000.000 51.077.004 1.493.922.996 35.652.249 1.458.270.747 36.020.359 1.422.250.388 36.392.269 1.385.858.120 36.768.019 1.349.090.101 37.147.649 1.311.942.452 37.531.198 1.274.411.254 37.918.708 1.236.492.546 38.310.218 1.198.182.328 38.705.771 1.159.476.556
58 http://digilib.mercubuana.ac.id/
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004
11.971.595 11.567.832 11.159.900 10.747.756 10.331.356 9.910.657 9.485.615 9.056.184 8.622.319 8.183.974 7.741.104 7.293.661 6.841.598 6.384.867 5.923.421 5.457.210 4.986.186 4.510.298 4.029.497 3.543.731 3.052.950 2.557.102 2.056.134 1.549.993 1.038.627 521.981
39.105.409 39.509.172 39.917.104 40.329.248 40.745.648 41.166.347 41.591.389 42.020.820 42.454.685 42.893.030 43.335.900 43.783.343 44.235.406 44.692.137 45.153.583 45.619.794 46.090.818 46.566.706 47.047.507 47.533.273 48.024.054 48.519.902 49.020.870 49.527.011 50.038.377 50.555.023
1.120.371.148 1.080.861.976 1.040.944.872 1.000.615.623 959.869.976 918.703.629 877.112.240 835.091.420 792.636.735 749.743.705 706.407.805 662.624.462 618.389.055 573.696.918 528.543.335 482.923.541 436.832.722 390.266.016 343.218.509 295.685.236 247.661.182 199.141.280 150.120.409 100.593.399 50.555.021 0
Dari skedul perhitungan angsuran pinjaman yang ada di atas, dapat diketahui perhitungan besarnya bunga pada periode 2 yaitu dari perkalian antara saldo akhir pinjaman periode sebelumnya dengan persentase bunga (1,0325%). Misalkan pada periode 2 besarnya bunga diperoleh dari Rp. 1.493.922.996 x 1,0325% = Rp. 15.424.755,- dan seterusnya perhitungan yang sama dilakukan untuk memperoleh besarnya bunga sampai dengan periode ke-36. Sedangkan besarnya saldo pokok pinjaman berasal dari pengurangan antara besarnya angsuran setiap bulan dengan besarnya bunga setiap bulan, misalkan pada periode / bulan 1. Besarnya saldo pokok pinjaman Rp. 51.077.004 yaitu dari Rp. 51.077.004 - 0 = Rp. 51.077.004, pada periode ke - 2 besarnya saldo pokok pinjaman Rp. 35.652.249,- yang berasal dari perhitungan 59 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Rp. 51.077.004 - Rp. 15.424.755 = Rp. 35.652.249,- dan seterusnya perhitungan yang sama dilakukan untuk bulan - bulan selanjutnya. Dan besarnya saldo akhir pinjaman di dapat dari pengurangan antara saldo akhir pinjaman periode sebelumya dengan besarnya pokok pinjaman periode selanjutnya, misalkan pada periode 1 besarnya saldo akhir pinjaman sebesar Rp. 1.493.922.996 yang berasal dari Rp. 1.545.000.000 - Rp. 51.077.004 = Rp. 1.493.922.996,- Besarnya saldo akhir pinjaman periode selanjutnya berasal dari perhitungan yang sama. Setelah menghitung dan mengetahui besarnya angsuran serta skedul pembayaran angsuran pinjaman setiap bulannya maka langkah selanjutnya menghitung besarnya aliran kas keluar setelah pajak pada pembiayaan melalui pinjaman bank. Berikut akan dijelaskan skedul perhitungannya : Tabel 5.6 Skedul Aliran Kas Keluar Setelah Pajak Pada Pembiayaan Melalui Pinjaman Bank Periode
Angsuran Pinjaman
Penyusutan
Bunga (1,0325%)
Penghemat Arus Kas Setelah an Pajak Pajak
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004
25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000
0 15.424.755 15.056.645 14.684.735 14.308.985 13.929.355 13.545.806 13.158.296 12.766.786 12.371.233 11.971.595 11.567.832 11.159.900 10.747.756 10.331.356 9.910.657
7.725.000 12.352.427 12.241.994 12.130.421 12.017.696 11.903.807 11.788.742 11.672.489 11.555.036 11.436.370 11.316.479 11.195.350 11.072.970 10.949.327 10.824.407 10.698.197
60 http://digilib.mercubuana.ac.id/
43.352.004 38.724.578 38.835.011 38.946.584 39.059.309 39.173.198 39.288.262 39.404.515 39.521.968 39.640.634 39.760.526 39.881.654 40.004.034 40.127.677 40.252.597 40.378.807
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004 51.077.004
25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000 25.750.000
9.485.615 9.056.184 8.622.319 8.183.974 7.741.104 7.293.661 6.841.598 6.384.867 5.923.421 5.457.210 4.986.186 4.510.298 4.029.497 3.543.731 3.052.950 2.557.102 2.056.134 1.549.993 1.038.627 521.981
10.570.685 10.441.855 10.311.696 10.180.192 10.047.331 9.913.098 9.777.479 9.640.460 9.502.026 9.362.163 9.220.856 9.078.089 8.933.849 8.788.119 8.640.885 8.492.131 8.341.840 8.189.998 8.036.588 7.881.594
40.506.320 40.635.149 40.765.308 40.896.812 41.029.673 41.163.906 41.299.525 41.436.544 41.574.978 41.714.841 41.856.148 41.998.915 42.143.155 42.288.885 42.436.119 42.584.873 42.735.164 42.887.006 43.040.416 43.195.410
Dari skedul perhitungan aliran kas keluar setelah pajak diketahui bahwa penyusutan atas kendaraan yaitu sebesar Rp. 25.750.000 yang diperoleh dari perhitungan
berdasarkan
metode
garis
lurus
yaitu
sebagai
berikut
Rp. 1.545.000.000 : 60 bln = Rp. 25.750.000,Sedangkan besarnya penghematan pajak berasal dari perhitungan penjumlahan dan perkalian antara penyusutan, bunga dan tarif pajak. Misalkan pada periode 1 besarnya penghematan pajak sebesar Rp. 7.725.000 yaitu dari perhitungan (25.750.000 + 0) x 30% = Rp. 7.725.000,- besarnya penghematan pajak pada periode berikutnya diperoleh dengan menggunakan cara yang sama. Dan besarnya arus kas keluar setelah pajak di dapat dari pengurangan antara besarnya angsuran dengan besar penghematan pajak setiap periodenya. Dengan telah diketahuinya besar arus kas setelah pajak maka dapat dilanjutkan dengan melakukan perhitungan present value atas arus kas keluar setelah pajak pada pembiayaan melalui pinjaman bank. Perhitungan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : 61 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Table 5.7 Skedul Present Value Atas Arus Kas Keluar Pada Pinjaman Bank Periode 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Arus Kas Keluar Setelah Pajak 43.352.004 38.724.578 38.835.011 38.946.584 39.059.309 39.173.198 39.288.262 39.404.515 39.521.968 39.640.634 39.760.526 39.881.654 40.004.034 40.127.677 40.252.597 40.378.807 40.506.320 40.635.149 40.765.308 40.896.812 41.029.673 41.163.906 41.299.525 41.436.544 41.574.978 41.714.841 41.856.148 41.998.915 42.143.155 42.288.885 42.436.119 42.584.873 42.735.164 42.887.006 43.040.416 43.195.410 JUMLAH
PVIF (0,9239665%) 1,000000 0,990845 0,981774 0,972785 0,963880 0,955055 0,946312 0,937648 0,929064 0,920558 0,912130 0,903780 0,895506 0,887307 0,879184 0,871135 0,863159 0,855257 0,847427 0,839669 0,831982 0,824365 0,816818 0,809340 0,801930 0,794588 0,787314 0,780106 0,772964 0,765888 0,758876 0,751928 0,745044 0,738223 0,731465 0,724768
PV Arus Kas Keluar Setelah Pajak 43.352.004 38.370.054 38.127.204 37.886.653 37.648.487 37.412.559 37.178.954 36.947.565 36.718.438 36.491.503 36.266.769 36.044.241 35.823.852 35.605.569 35.389.439 35.175.392 34.963.395 34.753.496 34.545.623 34.339.785 34.135.949 33.934.083 33.734.195 33.536.253 33.340.222 33.146.112 32.953.931 32.763.606 32.575.142 32.388.550 32.203.752 32.020.758 31.839.578 31.660.174 31.482.558 31.306.651 1.256.062.494
Setelah menghitung present value arus kas keluar pada pembiayaan melalui pinjaman bank, maka diketahui besarnya presenta value terhadap arus kas keluar adalah Rp. 1.256.062.494,62 http://digilib.mercubuana.ac.id/
D.
Perbandingan Pembiayaan Sewa Guna Usaha dengan Pinjaman Bank Setelah menghitung dan mengetahui besarnya jumlah present value
terhadap arus kas keluar setelah pajak pada kedua alternatif pembiayaan tersebut maka selanjutnya dapat diketahui manakah diantara kedua pembiayaan tersebut yang lebih menguntungkan dengan membandingkan present value terhadap arus kas keluar pada masing - masing pembiayaan. Hal tersebut dapat diketahui melalui perhitungan sebagai berikut : NAL = PV cost of borrowing - PV cost of leasing NAL = 1.256.062.494 - 1.206.508.497 NAL = 49.553.997 Berikut akan dijelaskan lebih lanjut dengan menggunakan skedul perbandingan antara kedua pembiayaan tersebut. Tabel 5.8 Skedul Perbandingan Pembiayaan Sewa Guna Usaha dan Pinjaman Bank Keterangan
Angsuran / Sewa per bulan
Total Present Value
Sewa Guna Usaha
Rp. 34.475.710
Rp. 1.206.508.497
Pinjaman Bank
Rp. 51.077.004
Rp. 1.256.062.494
Selisih
Rp. 16.601.294
Rp.
49.553.997
Dari hasil perhitungan perbandingan antara kedua pembiayaan tesebut dimana jumlah NAL yaitu 49.553.997 maka dapat disimpulkan bahwa perolehan
aktiva
tetap
khususnya
kendaraan
lebih
menguntungkan
menggunakan pembiyaan melalui sewa guna usaha, karena besarnya present value atas arus kas keluar pada pembiyaan melalui pinjaman bank lebih besar dibandingkan dengan besarnya present value atas arus kas keluar pada pembiayaan melalui sewa guna usaha (leasing). 63 http://digilib.mercubuana.ac.id/
E.
Pencatatan Akuntansi Sewa Guna Usaha Yang Dilakukan Perusahaan Kontrak leasing yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh aktiva
tetapnya adalah direct lease yang termasuk dalam capital lease dimana pihak lessee dapat menentukan sendiri spesifikasi jenis barang yang akan di sewanya dan juga harganya. Berikut pencatatan akuntansi sewa guna usaha yang dilakukan oleh PT. Mustika Ratubuana Internasional : 1.
Pada saat Perusahaan melakukan pembayaran simpanan jaminan yang dibayarkan pada awal kontrak sewa guna usaha : Simpanan jaminan
Rp. 463.500.000,-
Kas 2.
Rp. 463.500.000,-
Pada saat awal penerimaan aktiva sewa guna usaha : Aktiva sewa guna usaha (kendaraan) Rp. 1.545.000.000,Hutang sewa guna usaha
3.
Rp. 1.545.000.000,-
Pada saat pencatatan pembayaran sewa guna usaha di awal periode : Beban eksekutori (51.183.333 + 4.500.000) Rp. 55.683.333,Peralatan yang di lease
Rp. 1.545.000.000,-
Kewajiban menurut lease modal
Rp. 1.047.024.290,-
Kas
Rp. 553.659.043,-
(55.683.333 + 34.475.710 + 463.500.000) 4.
Pada saat pencatatan pembayaran angsuran sewa guna usaha pada periode ke-2: Hutang Sewa Guna Usaha
Rp. 25.994.813,-
Biaya Bunga
Rp. 8.480.897,-
Kas
Rp. 34.475.710,-
64 http://digilib.mercubuana.ac.id/
5.
Pada saat pencatatan pembayaran dimuka biaya eksekutori awal periode lease : Biaya eksekutori yang dibayar dimuka
Rp. 55.183.333,-
Kas 6.
Rp. 55.183.333,-
Pada saat pembayaran lease periode ke - 13, termasuk pembayaran biaya eksekutori yang dibayar dimuka : Biaya eksekutori yang dibayar dimuka
Rp. 51.183.333,-
Kewajiban menurut lease modal
Rp. 28.407.071,-
Beban bunga
Rp. 6.068.639,-
Kas 7.
Rp. 85.659.043,-
Pada saat pencatatan pembayaran lease periode ke - 25, termasuk pembayaran biaya eksekutori yang dibayar dimuka : Biaya eksekutori yang dibayar dimuka
Rp. 51.183.333,-
Kewajiban menurut lease modal
Rp. 31.294.631,-
Beban bunga
Rp. 3.181.079,-
Kas 8.
Rp. 85.659.043,-
Pada saat pencatatan penyusutan atas kendaraan sewa guna usaha : Penyusutan aktiva sewa guna usaha
Rp. 309.000.000,-
Akumulasi penyusutan aktiva sewa guna usaha Rp. 309.000.000,(Penyusutan pertahun = 1.545.000.000 : 5 tahun = 309.000.000) Dari berbagai transaksi yang terjadi dan juga pencatatan akuntansi sewa guna usaha yang dilakukan oleh PT. Mustika Ratubuana Internasional maka jika dibandingkan dengan PSAK No. 30 mengenai perlakuan akuntansi lessee dalam capital lease, maka dapat di analisa sebagai berikut :
65 http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.
PT. Mustika Ratubuana Internasional melakukan pembayaran sewa guna usaha setiap bulan, dimana dalam pembayaran tersebut terdiri dari pokok kewajiban beserta beban bunganya, yang juga telah sesuai dengan PSAK No. 30.
2.
PT. Mustika Ratubuana Internasional melakukan penyusutan terhadap aktivanya dengan menggunakan metode garis lurus. Dimana penyusutan dilakukan setiap akhir periode akuntansi.
3.
Dalam pelaporannya PT. Mustika Ratubuana Internasional melakukan pencatatan aktiva yang disewagunausaha terpisah dari pencatatan aktiva tetap yang dimilikinya, hal tersebut dikarenakan aktiva yang disewagunausaha oleh perusahaan tidak dapat diakui sebagai aktiva tetap miliknya karena aktiva tersebut masih sebagai aktiva sewa guna usaha. Akan tetapi apabila pada akhir masa kontrak leasing perusahaan atau dalam hal ini sebagai pihak lessee menggunakan hak opsinya yaitu membeli kendaraan yang selama ini disewanya maka pada saat itu terjadi pengalihan hak milik dari lessor kepada lessee. Dan pada saat itu perusahaan sebagai lessee baru bisa mencatat besarnya nilai kendaraan yang di sewanya sebagai aktiva tetapnya.
f.
Keuntungan dan Kerugian Pembiayaan Sewa guna Usaha dan Pinjaman Bank. Pada pembiayaan melalui sewa guna usaha dan pinjaman bank terdapat berbagai keuntungan dan juga kerugian yang ditimbulkan. Keuntungan dan kerugian tersebut antara lain : a) Keuntungan Pembiayaan sewa Guna Usaha, yaitu sebagai berikut : 1.
Tambahan Sumber Dana
66 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dengan sewa guna usaha, penggunaan barang modal dapat diperoleh tanpa harus mengeluarkan uang seperti halnya dengan cara membeli. 2.
Kemampuan Memperoleh Pinjaman Penggunaan sewa guna usaha sebagai tambahan sumber dana, sebagai pembiayaan tidak akan menurunkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh pinjaman.
3.
Kepastian Perjanjian sewa guna usaha adalah pembiayaan untuk jangka waktu menengah. Perjanjian ini tidak dapat dibatalkan secara sepihak jika terjadi dalam perekonomian ataupun moneter.
4.
Perlindungan terhadap inflasi
5.
Tingkat Pembayaran cicilan
6.
Pembatasan anggaran
7.
Pembiayaan seluruh kebutuhan
8.
Tingkat suku bunga tetap atau mengambang untuk pembayaran sewa guna usaha
Selain mempunyai keuntungan, akan tetapi pembiayaan melalui sewa guna usaha juga mempunyai kelemahan. Kelemahan tersebut antara lain sebagai berikut: b) Kelemahan Pembiayaan sewa guna Usaha 1.
Tingkat suku bunga yang lebih tinggi dari bank.
2.
Jaminan tambahan seperti sertifikat tanah atau deposito.
3.
Tidak ada masa tenggang, jadi sudah harus mulai membayar pada saat penandatanganan kontrak.67 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Selain pembiayaan sewa guna usaha yang mempunyai keuntungan dan kerugian. Pembiayaan melalui pinjaman bank juga memiliki keuntungan dan kerugian. Berikut penjelasannya : c) Keuntungan Pembiayaan Melalui Pinjaman Bank 1.
Relatif mudah diperoleh kalau memang usahanya betul - betul feasible.
2.
Telah ada lembaga yang kuat di masyarakat perbankan yang menawarkan jasanya dibidang penyediaan dana.
3.
Biaya untuk memperoleh kredit dapat diperkirakan dengan tepat hingga memudahkan para pengusaha dalam menyusun rencana kerjanya untuk masa mendatang.
4.
Terdapat berbagai jenis kredit, berbagai bentuk penawaran, modal (dana) hingga dapat dipilih dana yang paling cocok untuk kebutuhan modal perusahaan.
5.
Rahasia keuangan debitur akan lebih terlindungi.
6.
Jangka waktu kredit dapat disesuaikan dengan kebutuhan dana bagi perusahaan debitur.
7.
Lembaga perkreditan yang dimiliki perbankan telah memiliki ketentuan -ketentuan yuridis yang jelas.
d) Kelemahan Pembiayaan Melalui Pinjaman Bank 1.
Perusahaan harus dapat menyediakan barang modal lain yang nilainya lebih tinggi dari jumlah yang dipinjam sebagai jaminan dalam melakukan kredit. I
2.
Mempengaruhi kebijakan pemberian kredit oleh kreditur lain karena jumlah utang perusahaan terus meningkat. 68 http://digilib.mercubuana.ac.id/