BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A . Analisis Hasil 1.
Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Return to Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turn Over (TATO) dan Return Saham. Statistik deskriptif dari variabel-variabel penelitian ini disajikan dalam Tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1 Statistic Deskriptif ROE, DER, TATO dan Return Saham
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Sum
Mean
Std. Deviation
ROE
52
,0409
,2108
6,0305
,115971
,0499736
DER
52
,0424
1,7545
27,8865
,536278
,3621496
TATO
52
,5999
2,2808
67,4623
1,297352
,3866942
Return Saham
52
-,8339
4,3524
25,4750
,489903
,9593812
Valid N (listwise)
52
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014 Berdasarkan tabel 4.1 hasil statistic deskriptif untuk variabel ROE menunjukkan jumlah responden (N) sebanyak 52, ROE terkecil (minimun) adalah sebesar 0,0409 dan ROE terbesar (maximum) adalah 0,2108. Rata-rata ROE dari 52 responden adalah 0,115971. Nilai sum yang merupakan
49
penjumlahan dari 52 responden adalah 6,0305. Dan standar deviasi untuk ROE adalah sebesar 0,0499736. Variabel DER menunjukkan jumlah responden (N) sebanyak 52, DER terkecil (minimun) adalah sebesar 0,0424 dan DER terbesar (maximum) adalah 1,7545. Rata-rata DER dari 52 responden adalah 0,5362278. Nilai sum yang merupakan penjumlahan dari 52 responden adalah 27,8865. Dan standar deviasi untuk DER adalah sebesar 0,3621496. Variabel TATO menunjukkan jumlah responden (N) sebanyak 52, TATO terkecil (minimun) adalah sebesar 0,5999 dan TATO terbesar (maximum) adalah 2,2808. Rata-rata TATO dari 52 responden adalah 1,297352. Nilai sum yang merupakan penjumlahan dari 52 responden adalah 67,4623. Dan standar deviasi untuk TATO adalah sebesar 0,3866942. Variabel Return Saham menunjukkan jumlah responden (N) sebanyak 52, Return Saham terkecil (minimun) adalah sebesar -0,8339 dan Return Saham terbesar (maximum) adalah 4,3524. Rata-rata Return Saham dari 52 responden adalah 0,489903. Nilai sum yang merupakan penjumlahan dari 52 responden adalah 25,4750. Dan standar deviasi untuk Return Saham adalah sebesar 0,9593812.
50
2. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Uji normalitas statistic One Sample Kolmogorov Smirnov disajikan dalam output dibawah ini : Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ROE
DER
TATO
Return Saham
N
52
52
52
52
,115971
,536278
1,297352
,489903
,0499736
,3621496
,3866942
,9593812
Absolute
,120
,152
,104
,165
Positive
,120
,152
,104
,165
Negative
-,085
-,090
-,066
-,084
Kolmogorov-Smirnov Z
,868
1,094
,749
1,189
Asymp. Sig. (2-tailed)
,439
,182
,629
,118
Normal Parameters
Mean a,b
Most Extreme Differences
Std. Deviation
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014
Berdasarkan hasil pengujian normalitas data one sample kolmogorov smirnov diatas, data asymp sig dua sisi semua variabel diatas 0,05, maka dapat dipastikan variabel ROE, DER, TATO dan Return Saham berdistribusi normal karena masing-masing variabel memiliki nilai Asymp Sig lebih dari 0,05 yaitu ROE sebesar 0,439 DER sebesar 0,182 TATO 0,629 dan Return Saham sebesar 0,118.
51
Hal ini juga ditunjukkan oleh grafik histogram pada Gambar 4.1 yang tidak terlalu menceng, baik ke kanan maupun ke kiri.
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014 Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas (Histogram)
52
2) Multikolinearitas Tabel 4.3 Uji Multikolonieritas Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
,097
,244
ROE
-,128
,176
DER
,415
TATO
,139
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
,398
,692
-,095
-,724
,472
,994
1,006
,142
,384
2,924
,005
,993
1,007
,168
,108
,826
,413
,995
1,005
1
a. Dependent Variable: Return Saham
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014
Berdasarkan tabel 4.3 hasil perhitungan nilai tolerance juga tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yaitu nilai tolerance ROE sebesar 0,994 DER sebesar 0,993 dan TATO sebesar 0,995 yang berarti tidak ada korelasi antar independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan Variance Inflation Tolerance (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 yaitu nilai VIF ROE sebesar 1,006 DER sebesar 1,007 dan TATO sebesar 1,005. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada bukti kolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.
53
3) Uji Heteroskedatisitas
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014 Gambar 4.2 Hasil uji Heteroskedastisitas (Scatterplot)
Berdasarkan gambar 4.2, tampilan output SPSS, dari grafik Scateerplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi return saham berdasarkan masukan variabel independen DER, ROE dan TATO.
54
4) Uji Autokorelasi Tabel 4.4 Uji Autokorelasi
b
Model Summary Model
1
R
,422
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,178
,127
,4444101
Durbin-Watson
1,956
a. Predictors: (Constant), TATO, ROE, DER b. Dependent Variable: Return Saham
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014 Berdasarkan Tabel 4.4 Nilai DW sebesar 1,956 nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikan 5%. Dengan jumlah sampel 52 (n) dan jumlah variabel bebas 3 (k=3). Oleh karena itu nilai untuk mengukur uji autokorelasi du
55
3. Uji Hipotesis 1) Uji Koefisien Determinasi (R2) Adjusted R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam hal ini Adjusted R2 digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan ROE, DER dan TATO dalam menerangkan return saham adjusted R2 dianggap lebih baik dari R2 karena nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambah ke dalam model. Tabel 4.5 Uji Koefisien Determinan
Model Summaryb Model
1
R
,422
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,178
,127
,4444101
a. Predictors: (Constant), TATO, ROE, DER b. Dependent Variable: Return Saham
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014
Berdasarkan tabel 4.5 hasil output SPSS model summary besarnya pembanding R = 0,422 kurang dari 1 berarti hubungan independen variabel dan dependen tidak begitu signifikan. Sedangkan adjusted R square adalah 0,127 hal ini berarti 12,7 % dipengaruhi oleh variabel independen, sedangkan sisanya (100% - 12,7% = 87,3 %) di pengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Standar error of estimate (SEE) yaitu sebesar 0,4444101. Semakin kecil nilai SEE
56
akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
2) Uji t (Uji pengaruh secara parsial) Uji t merupakan pengujian untuk menunjukkan pengaruh masingmasing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas menjelaskan variasi variabel terikat. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p<0,05), maka dapat disimpukan bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Hasil
pengolahan
data
dengan
program
statistik
dengan
menggunakan SPSS 21 untuk uji t ditampilkan pada Tabel 4.6 sebagai berikut : Tabel 4.6 Hasil Uji secara Parsial
a
Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients Std. Error
B (Constant)
,097
,244
ROE
-,128
,176
DER
,415
TATO
,139
Beta ,398
,692
-,095
-,724
,472
,142
,384
2,924
,005
,168
,108
,826
,413
1
a. Dependent Variable: Return Saham
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014
57
a)
Pengaruh return on equity ratio (ROE) terhadap return saham Hasil statistik uji t untuk variabel return on equity (ROE) sebesar -0,724 dengan tingkat signifikansi 0,472. Nilai t tabel untuk df = N-4 dan α = 5% diketahui sebesar 2,01063. Dengan demikian, nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel (-0,724 < 2,01063), signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,472 > 0,05). Maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa ROE tidak berpengaruh terhadap return saham.
b) Pengaruh debt to equity ratio (DER) terhadap return saham Hasil statistik uji t untuk variabel debt to equity ratio (DER) sebesar 2,924 dengan tingkat signifikansi 0,005. Nilai t tabel untuk df = N-4 dan α=5% diketahui sebesar 2,01063. Dengan demikian, nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (2,924 > 2,01063) signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,005 < 0,05) dan variabel DER mempunyai koefisien regresi dengan arah positif. Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa DER berpengaruh terhadap return saham. Dengan demikian hasil analisis ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa DER berpengaruh terhadap return saham. c)
Pengaruh Total Asset Turn Over (TATO) terhadap return saham Hasil statistik uji t untuk variabel Total Asset Turn Over (TATO) sebesar 0,826 dengan tingkat signifikansi 0,413. Nilai t tabel untuk df = N-4 dan α = 5% diketahui sebesar 2,01063. Dengan demikian, nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel (0,826 < 2,01063) signifikansi lebih besar dari 0,05
58
(0,413 > 0,05) Maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa ROE tidak berpengaruh terhadap return saham.
3)
Uji f (Uji pengaruh secara simultan) Uji F (uji Fisher) digunakan untuk menguji signifikansi model regresi. Tujuan dari uji F ini adalah untuk memberikan bukti secara statistik bahwa keseluruhan koefisien regresi yang digunakan dalam analisis ini minimal ada satu yang signifikan. Apabila nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) maka minimal ada salah satu variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel independen. Untuk melihat pengaruh dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat, digunakan uji ANOVA atau uji F. Hasil pengolahan data dengan SPSS 21 dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini. Tabel 4.7 Uji statistik F ROE, DER dan TATO terhadap Return Saham
ANOVAa Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
2,056
3
,685
Residual
9,480
48
,198
11,536
51
Total
F 3,469
Sig. ,023
b
a. Dependent Variable: Return Saham b. Predictors: (Constant), TATO, ROE, DER
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014 Dari hasil pengujian diperoleh nilai Fhitung sebesar 3,469 dengan signifikansi sebesar 0,023 sedangkan Ftabel sebesar 2,79 dengan
59
signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap return saham karena Fhitung lebih besar dari Ftabel. (3,469 > 2,79) dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,023 < 0,05).
4) Analisis Regresi Dari keseluruhan hasil analisis pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian ini, maka dapat dibentuk suatu rumusan persamaan regresi berdasarkan tabel dibawah ini :
Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients Std. Error
B (Constant)
,097
,244
ROE
-,128
,176
DER
,415
TATO
,139
Beta ,398
,692
-,095
-,724
,472
,142
,384
2,924
,005
,168
,108
,826
,413
1
a. Dependent Variable: Return Saham
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014
Y = 0,097 - 0,128 X1 + 0,415 X2 - 0,139 X3
Dimana : Y
= Return Saham
60
X1
= ROE (return on equity)
X2
= DER (debt to equity)
X3
= TATO (total aset turn over)
B. Pembahasan Hasil Analisis Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ROE, DER dan TATO terhadap return saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 sd 2012. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisis linier berganda. Dalam penelitian ini ROE, DER dan TATO hanya dapat menjelaskan return saham sebesar 12,7% sedangkan sisanya sebesar 83,7% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Dalam penelitian ini menjelaskan nilai adjusted R2 cukup kecil, yang berarti kemampuan variabel independen dalam menerangkan variabel dependen sangat terbatas yang berarti variabel independen tidak memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. 1. Pengaruh ROE terhadap return saham Hipotesis pertama dalam penelitian ini menyatakan bahwa return on equity (ROE) berpengaruh terhadap return saham. Nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis ditolak. Hal ini berarti return on equity (ROE) tidak berpengaruh terhadap return saham. Sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini dapat didukung.
61
ROE merupakan rasio yang menunjukkan seberapa mampu perusahaan menggunakan modal yang ada untuk menghasilkan laba atau keuntungan.
Tingkat
pengembalian
atas
modal dihitung
sebagai
perbandingan antara laba bersih setelah pajak (net income after tax atau earning after tax = EAT) dan total ekuitas. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agus Harjito dan Rangga Aryayoga (2009) menunjukkan bahwa ROE signifikan terhadap return saham. ROE tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial dan simultan terhadap return saham mungkin dikarenakan perusahaan industri dalam penelitian ini masih terpengaruh oleh dampak krisis global sehingga kemampuan secara keseluruhan ekuitas yang tersedia dalam perusahaan tidak cukup baik. Karena semakin tinggi rasio ini semakin baik pula keadaan perusahaan. 2. Pengaruh DER terhadap return saham Hipotesis kedua dalam penelitian ini menyatakan bahwa debt to equity ratio (DER) berpengaruh terhadap return saham. Nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil 0,05 dari maka hipotesis diterima. Hal ini berarti debt to equity ratio (DER) berpengaruh terhadap return saham. DER merupakan rasio hutang terhadap modal, rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang, DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh berapa bagian dari modal sendiri yang digunakan untuk
62
membayar hutang. DER juga memberikan jaminan tentang seberapa besar hutang-hutang perusahaan dijamin modal sendiri. Hutang memiliki beberapa keunggulan ( Brigham and Gapenski, 1997 : 767-786) : 1) Bunga mengurangi pajak sehingga biaya hutang rendah, 2) Kreditur memperoleh return terbatas sehingga pemegang saham tidak perlu berbagi keuntungan ketika kondisi bisnis sedang maju, 3) kreditur tidak memiliki hak suara sehingga pemegang saham dapat mengendalikan perusahaan dengan penyertaan dana kecil. Bila biaya hutang murah, perusahaan akan lebih beruntung menggunakan sumber modal berupa hutang yang lebih banyak, yang dicerminkan oleh debt ratio (rasio antara hutang dengan total aktiva) yang makin besar, pada perolehan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) yang sama akan menghasilkan laba persaham lebih besar. Jika laba persaham meningkat, maka akan berdampak pada meningkatkan harga saham atau return saham, sehingga secara teoritis DER akan berpengaruh positif terhadap return saham. Hal ini sejalan dengan penelitian Syahib Natarsyah (2000) yang menunjukkan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Sparta (2000) dan Imron Rosyadi (2002), menunjukkan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Namun hal ini tidak sejalan dengan penelitian Artik Estuari (2009) hasil penelitiannya yang meneliti pengaruh CR, DER, ROI, EPS,dan DPR terhadap return saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
63
3. Pengaruh TATO terhadap return saham Hipotesis ketiga dalam penelitian ini menyatakan bahwa Total Assets Turnover (TATO) berpengaruh terhadap return saham. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis ditolak. Hal ini berarti debt to equity ratio (TATO) tidak berpengaruh terhadap return saham. TATO merupakan rasio pengelolaan aktiva terakhir, mengukur perputaran atau pemanfaatan dari semua aktiva perusahaan. Apabila perusahaan tidak menghasilkan volume usaha yang cukup untuk ukuran investasi sebesar total aktivanya, penjualan harus ditingkatkan. Sedangkan menurut (Abdul Halim, 2007), TATO merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya yang berupa assets. Semakin tinggi efisien penggunaan assets dan semakin cepat pengembalian dana dalam bentuk kas. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh I G. K. A. ULUPUI (2009) yang menyatakan bahwa Total Asset Turnover (TATO) tidak signifikan terhadap return saham.
64