54
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Perkembangan Target dan Realisasi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Retribusi Daerah Kota Bogor Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan pada BAB II , maka dalam hal ini penulis akan membahas perkembangan target dan realisai, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Retribusi Daerah pada Pemerintahan Kota Bogor 1. Analisis Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor Pendapatan Asli Daerah merupakan salah satu komponen dari pendapatan daerah Kota Bogor, Pendapatan Asli Daerah Kota Bogor terdiri dari: a. Pendapatan Pajak Daerah b. Pendapatan Retribusi Daerah c. Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan d. Pendapatan Asli Daerah yang sah Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota Bogor selama tahun 2006 – 2012 disajikan dalam tabel berikut :
53
54
Tabel 4.1 Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota Bogor Tahun 2006 – 2012 Komponen PAD
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Pendapatan Pajak Daerah
32.238.3 71.776
37.504.97 4.252
45.988.7 76.968
56.027.9 44.313
66.504.761 .353
165.396.7 46.064
227.768.1 60.296
Pendapatan Retribusi Daerah
27.284.3 34.906
28.321.23 6.370
34.117.5 72.049
37.078.6 52.284
34.681.146 .445
35.950.80 1.655
44.698.47 3.924
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
4.266.51 7.062
5.391.229. 337
7.752.92 6.796
11.773.3 11.932
15.137.968 .088
13.784.05 6.944
13.903.21 7.835
Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
3.698.83 8.475
8.442.321. 975
9.871.50 4.914
11.041.7 52.298
11.164.213 .945
15.318.03 9.957
14.188.92 0.460
Total PAD
67.488.0 62.219
79.659.76 1.934
97.730.7 80.727
115.921. 660.827
127.488.08 9.831
230.449.6 44.620
300.568.7 82.615
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor
55 Gambar 2 Grafik Target dan Realisasi Pajak Hotel di Kota Bogor
(Rp) MILIAR
Tahun 2006 - 2012 30000 25000 20000 Target
15000
Realisasi
10000 5000 0 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Dari tabel 4.2 dapat dijelaskan Pemerintah Kota Bogor setiap tahunnya meningkatkan target penerimaan Pajak Hotel Kota Bogor hal ini dikarenakan realisasi Pajak Hotel setiap tahunnya melebihi target yang ditetapkan Pemerintah Kota Bogor, dengan pencapaian melebihi 100% untuk setiap tahunnya. Dapat dikatakan dengan sistem pemungutan pajak self assessment pada Pajak Hotel, Pemerintah Kota Bogor telah berhasil melakukan pemungutan Pajak Hotel. Tidak hanya mampu melebihi target saja realisasi penerimaan Pajak Hotel di Kota Bogor setiap tahunnya mengalami peningkatan dengan rata – rata peningkatan per tahunnya sebesar
47,09%. Pada tahun 2006 pendapatan Pajak Hotel sebesar
Rp.3.028.421.044 pada tahun 2007 terjadi meningkat sebesar 8,94% atau Rp.270.741.166,pada tahun 2008 meningkat sebesar 29,90% atau Rp.986.571.691,- pada tahun 2009 meningkat sebesar 45,12% atau Rp.1.933.945.242,- pada tahun 2010 meningkat sebesar 31,96% atau Rp.1988.155,395,- , pada tahun 2011 meningkat sebesar 91,33% atau Rp.7.496.428.815,-
dan
pada
tahun
2012
meningkat
sebesar
75,29%
atau
56 Rp.11.824.424.850,-. Peningkatan yang paling signifikan mulai terjadi pada tahun 2011 yaitu sampai mencapai 91,33%, dikarenakan adanya peraturan daerah yang mulai diberlakukan pada awal tahun 2011 pada Pajak Hotel yaitu, mengenai pengenaan pajak seluruh fasilitas yang disediakan hotel seperti restoran, tempat olahraga dll yang masih satu manajemen dengan hotel termasuk dalam objek Pajak Hotel. Faktor yang menjadi pendukung dalam peningkatan pendapatan Pajak Hotel di Kota Bogor tidak terlepas dari salah satu karakteristik Kota Bogor yaitu sebagai kota rapat. Selain dikenal sebagai kota pariwisata bogor dikenal sebagai kota rapat, dimana hotel – hotel di Bogor menjadi tujuan untuk mengadakan rapat dan kegiatan sejenis lainnya selain untuk wisata. Inilah salah satu unggulan kota bogor yang membedakan Kota Bogor dengan kota wisata lainnya ,dimana kota wisata lainnya yang mungkin hanya ramai di kunjungi untuk wisata pada hari libur atau akhir minggu, sedangkan Kota Bogor tidak hanya pada hari – hari libur saja bahkan pada hari – hari kerja, hotel – hotel di Kota Bogor banyak digunakan oleh para pekerja , pengusaha, pelajar dll dari berbagai kota lainnya untuk mengadakan rapat dan kegiatan sejenis lainnya. Hal ini terbukti memacu para wiraswata untuk membuka usaha di bidang perhotelan seperti terlihat pada tabel 4.3 wajib Pajak Hotel di kota Bogor setiap tahunnya meningkat dari tahun 2006 – 2012. 2. Analisis Perkembangan Pajak Restoran Kota Bogor Pajak Restoran Kota Bogor mengacu pada Peraturan Daerah No.6 Tahun 2011, sistem pemungutan Pajak Hotel yang ditetapkan Pemerintah Kota Bogor adalah sistem pemungutan pajak Self Assesment. Perkembangan target dan realisasi Pajak Restoran kota Bogor disajikan dalam tabel berikut ini :
57 Tabel 4.2 Target dan Realisasi Pajak Restoran Kota Bogor Tahun 2006 - 2012 Tahun
Target (Rp)
Realisasi (Rp)
Pencapaian (%)
Perkembangan Realisasi (%)
2006
10.000.000.000
10.709.106.013
107.09
2007
11.821.600.000
11.898.268.356
100.65
11,10
2008
12.750.000.000
14.188.920.460
111.29
11,25
2009
13.500.000.000
18.798.189.871
139.25
32,48
2010
20.587.690.500
23.342.416.373
113.38
24,17
2011
25.465.000.000
27.252.802.195
107.02
16,75
2012
33.850.000.000
39.510.789.644
116,72%
44,98
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor
58 Gambar 3 Grafik Target dan Realisasi Pajak Restoran Kota Bogor
(Rp) MILIAR
Tahun 2006 - 2012 40000 35000 30000 25000 20000
Target
15000 10000
Realisasi
5000 0 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Dari tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa setiap tahunnya Pemerintah Kota Bogor meningkatkan target pendapatan Pajak Restoran , hal ini dikarenakan dalam Realisasinya pendapatan Pajak Restoran setiap tahunnya selalu melebihi target yang telah ditetapkan , pencapain realisasi Pajak Restoran bahkan melebihi 100%
dari target setiap tahunnya.
Dapat dikatakan dengan sistem pemungutan pajak self assessment pada Pajak Restoran, Pemerintah Kota Bogor telah berhasil melakukan pemungutan Pajak Restoran. Tidak hanya melebihi target saja penerimaan Pajak Restoran setiap tahunnya cenderung meningkat, dengan peningkatan rata – rata per tahunnya sebesar 23,45%. Pendapatan Pajak Restoran pada tahun 2006 sebesar Rp.10.709.106.013,- pada tahun 2007 meningkat sebesar 11,10% atau
Rp.1.189.162.343,-
pada
tahun
2008
meningkat
sebesar
11,25%
atau
Rp.2.290.652.104,- pada tahun 2009 meningkat sebesar 32,48% atau Rp.4.609.269.411,pada tahun 2010 meningkat sebesar 24,17% atau Rp.4.544.226.502,- pada tahun 2011 meningkat sebesar 16,75% atau Rp.3.910.385.822,- dan pada tahun 2012 meningkat sebesar 44,98% atau Rp.12.257.987.451,-. Dari perkembangan Pajak Restoran selama tahun 2006-
59 2012 peningkatan yang paling signifikan terjadi pada tahun 2012 hal ini dikarenakan ketetapan pemerintah daerah yang menambahkan jasa boga/catering sebagai objek Pajak Restoran. Perkembangan realisasi penerimaan Pajak Restoran yang setiap tahunnya meningkat tidak terlepas adanya upaya dari Pemerintah Kota Bogor sendiri khususnya Dinas Pariwisata untuk membudidayakan Kota Bogor sebagai kota kuliner. Upaya ini ternyata berhasil di realisasikan dan berdampak baik bagi perkembangan Pajak Restoran di Kota Bogor 3. Analisis Perkembangan Pajak Hiburan Kota Bogor Pajak Hiburan Kota Bogor mengacu pada Peraturan Daerah No.11 Tahun 2011, sistem pemungutan Pajak Hiburan yang ditetapkan Pemerintah Kota Bogor adalah sistem pemungutan pajak Self Assesment . perkembangan target dan realisasi Pajak Hiburan kota Bogor disajikan dalam tabel berikut ini :
60 Tabel 4.4 Target dan Realisasi Pajak Hiburan Kota Bogor Tahun 2006 – 2012 Tahun
Target (Rp)
Realisasi (Rp)
Pencapaian (%)
2006
1.525.000.000
1.299.689.292
85,23
2007
1.532.639.000
1.738.596.597
113,44
33,77
2008
2.250.000.000
3.172.624.942
141,01
82,48
2009
5.750.000.000
6.908.527.049
120,15
117,75
2010
7.755.000.000
8.116.670.113
104,66
17,48
2011
8.522.564.000
8.686.143.286
101,92
7,02
2012
10.312.000.000
13.707.405.648
132,93
57,81
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor
Perkembangan(%)
61 Gambar 4 Grafik Target dan Realisasi Pajak Hiburan Kota Bogor
(Rp) MILIAR
Tahun 2006 – 2012 14000 12000 10000 8000
Target
6000
Realisasi
4000 2000 0 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Dari tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa setiap tahunnya Pemerintah Kota Bogor meningkatkan target pendapatan Pajak Hiburan , hal ini dikarenakan dalam Realisasinya pendapatan Pajak Hiburan setiap tahunnya selalu melebihi target yang telah ditetapkan , pencapain realisasi Pajak Hiburan bahkan melebihi 100% dari target setiap tahunnya. Dapat dikatakan dengan sistem pemungutan pajak Self Assessment pada Pajak Hiburan, Pemerintah Kota Bogor telah berhasil melakukan pemungutan Pajak Hiburan. Tidak hanya melebihi target saja dalam realisasi penerimaan Pajak Hiburan juga
setiap tahunnya mengalami
peningkatan Realisasi pendapatan Pajak Hiburan di Kota Bogor cenderung meningkat setiap tahunya dengan peningkatan rata – rat per tahunnya sebesar 52,72% . pendapatan Pajak Hiburan pada tahun 2006 sebesar Rp.1.299.689.292,- pada tahun 2007 meningkat sebesar 33,77% atau Rp.438.907.305,- pada tahun 2008 meningkat sebesar 82,48% atau Rp.1.434.028.345,- pada tahun
2009 meningkat sebesar
117,75% atau Rp.3.735.902.107,- pada tahun 2010
62 meningkat sebesar 17,48% atau Rp.1.208.143.064,-pada tahun 2011 meningkat sebesar 7,02% atau Rp.569.473.173,-dan pada tahun 2012 meningkat sebesar 57,81% atau Rp.5.021.262.362,- .Peningkatan yang paling signifikan terjadi pada tahun 2012 dikarenakan pada tahun 2012 banyak bertambah Tempat – tempat hiburan di Kota Bogor seperti tempat rekreasi, tempat karoeke keluarga, pusat perbelanjaan , pusat kebugaran (fitness) di Kota Bogor . untuk mengupayakan realisasi penerimaan pajak Hiburan, pada tahun 2012 Dinas Pendapatan Daerah lebih mengupayakan sosialisasi berupa seminar dan penyuluhan kepada wajib pajak Hiburan untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan para wajib pajak hiburan di kota Bogor. 4. Analisis Perkembangan Retribusi Daerah Kota Bogor Mengenai retribusi, Pemerintah Kota Bogor dengan mengacu pada Undang – Undang No 28 Tahun 2009, telah membuat Peraturan Daerah tentang Retribusi Daerah : a. Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum (12 jenis) b. Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha (5 jenis) c. Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2012 tentang Retribusi Perijinan Tertentu (3 jenis)
Perkembangan Target dan Realisasi Retribusi Daerah Kota Bogor disajikan dalam tabel berikut ini :
63 Tabel 4.5 Target dan Realisasi Retribusi Daerah Kota Bogor Tahun 2006 – 2012 Tahun
Target (Rp)
Realisasi (Rp)
Pencapaian (%)
2006
23.952.490.336
27.284.334.906
113,91
2007
25.919.360.647
28.321.236.370
109,27
3,8
2008
29.574.760.305
34.117.572.049
115,36
20,46
2009
32.659.468.294
37.078.652.284
113,53
8,6
2010
37.373.616.145
34.681.146.445
92,80
-6,46
2011
32.638.903.970
35.950.801.655
110,15
3,66
2012
40.760.809.419
44.698.473.924
109,66
24,33
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor
Perkembangan (%)
64 Gambar 5 Grafik Target dan Realisasi Retribusi Daerah
(Rp) MILIAR
Tahun 2006 - 2012
45000 40000 35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 0
Target Realisasi
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Dari tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa setiap tahunnya Pemerintah Kota Bogor meningkatkan target pendapatan Retribusi Daerah , hal ini dikarenakan dalam Realisasinya pendapatan Pajak Daerah setiap tahunnya cenderung melebihi target yang telah ditetapkan , pencapain realisasi Retribusi Daerah cenderung melebihi 100% dari target yang ditetapkan setiap tahunnya. Dapat dikatakan Pemerintah Kota Bogor berhasil melakukan pemungutan Retribusi Daerah. Dalam realisasi penerimaannya Retribusi Daerah cenderung meningkat, hanya pada tahun 2010 selain tidak memenuhi target realisasi penerimaan Retribusi Daerah juga sempat mengalami penurunan sebesar 6.46% atau Rp.2.397.235.839,- ini disebabkan oleh adanya penghapusan retribusi pasar, dimana sebelumnya retribusi pasar merupakan objek dari Retribusi Daerah, namun mulai tahun 2010 retribusi pasar dihapuskan, dan dikelola oleh PD Pasar Pakuan Jaya yang merupakan program dari Pemerintah Kota Bogor dimana PD Pasar Pakuan Jaya mengelola seluruh pasar – pasar tradisional yang ada di Kota Bogor yang sebelumnya masuk dalam retribusi pasar. Berbanding terbalik dengan
65 pendapatan tahun 2010, pendapatan Retribusi Daerah pada tahun 2012 meningkat signifikan sebesar 24,33% atau Rp.8.747.672.269,- ini merupakan peningkatan terbesar dibandingkan tahun- tahun sebelumnya. dengan peningkatan penerimaan rata – rata sebesar 8,99% per tahun. Peningkatan yang signifikan pada tahun 2012 ditunjang oleh perkembangan Kota Bogor yang menunjang meningkatya pendapatan dalam sektor retribusi jasa umum,retribusi jasa usaha dan retribusi perizinan tertentu B. Analisis Kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Retribusi Daerah Terhadap PAD Kota Bogor Untuk menganalisis kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Retribusi Daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota Bogor maka penulis akan menyajikan analisis data dan pembahasan berikut ini :
66
Tabel 4.9 Kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Retribusi Daerah Terhadap PAD Kota Bogor Tahun 2006 - 2012 Tahun
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Retribusi Daerah
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
2006
3.028.421. 044
10.709.1 06.013
1.299.689 .292
67.174.587. 720
2007
3.299.162. 210
11.898.2 68.356
1.738.596 .597
2008
4.285.733. 901
14.188.9 20.460
2009
6.219.679. 143
2010
PAD
Kontribusi (%)
(Rp) Pajak Hotel
Pajak Restora n
Pajak Hibur an
Retrib usi Daera h
67.488.062. 219
4,49
15,87
1,92
40,62
79.681.810. 744
79.659.761. 934
4,14
14,94
2,18
35,54
3.172.624 .942
97.483.046. 688
97.730.780. 727
4,38
14,52
3,25
35,00
18.798.1 89.871
6.908.527 .049
116.329.04 1.260
115.921.66 0.827
5,36
16,22
5,96
31,87
8.207.834. 538
23.342.4 16.373
8.116.670 .113
127.488.08 9.831
127.488.08 9.831
6,44
18,31
6,37
27,20
2011
15.704.258 .353
27.252.8 02.195
8.686.143 .286
230.449.64 4.620
230.449.64 4.620
6,81
11,82
3,77
15,60
2012
27.528.683 .203
39.510.7 89.644
13.707.40 5.648
44.698.473. 9244
300.568.78 2.615
9,16
13,14
4,56
11,26
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor
67
Gambar 6 Grafik Kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Retribusi Daerah Terhadap PAD Kota Bogor Tahun 2006 - 2012 45% 40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0%
Pajak Hotel Pajak Restoran Pajak Hiburan Retribusi Daerah 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Dari Tabel 4.6 dapat dijelaskan : 1. Kontribusi Pajak Hotel terhadap PAD Kota Bogor Kontribusi Pajak Hotel terhadap PAD selama tahun 2006 – 2012 cenderung meningkat. Pada tahun 2006 kontribusi Pajak Hotel terhadap PAD yaitu sebesar 4,49 % sempat mengalami penurunan pada tahun 2007 sebesar 0,35% menjadi 4,14% pada tahun 2008 kembali meningkat sebesar 0,28% menjadi 4,38%, tahun 2009 meningkat sebesar 0,98% menjadi 5,36%, pada tahun 2010 meningkat sebesar 1,08 menjadi 6,44% pada tahun 2011 meningkat sebesar 0,37% menjadi 6,81% pada tahun 2012 meningkat sebesar 2,35% menjadi 9,16%. Kontribusi tertinggi terjadi pada tahun 2012 sebesar 9,16%, Sedangkan kontribusi terendah terjadi pada tahun 2007 dengan kontribusi sebesar 4,14%. Rata – rata kontribusi Pajak Hotel terhadap PAD Kota Bogor sebesar 5,89% per tahun. Sesuai dengan standar yang
68 ditetapkan dalam Tim Litbang Depdagri menunjukkan hasil kurang memberikan kontribusi. Dapat dikatakan kontribusi Pajak Hotel terhadap PAD masih rendah. 2. Kontribusi Pajak Restoran Terhadap PAD Kota Bogor Kontribusi Pajak Restoran terhadap PAD selama tahun 2006 – 2012 cenderung meningkat. Pada tahun 2006 kontribusi Pajak Restoran terhadap PAD sebesar 15,87% sempat mengalami penurunan pada tahun 2007 sebesar 0,73% menjadi 14,94% pada tahun 2008 kembali meningkat sebesar 0,42% menjadi 14,52% pada tahun 2009 meningkat sebesar 1,7% menjadi 16,22 pada tahun 2010 meningkat sebesar 2,09 menjadi 18,31% pada tahun 2011 kembali menurun sebesar 6,49% menjadi 11,82% pada tahun 2012 meningkat lagi sebesar 1,32% menjadi 13,14% Kontribusi tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar 18,31%, Sedangkan kontribusi terendah pada tahun 2011 sebesar 11,82%. Rata – rata kontribusi Pajak Restoran terhadap PAD Kota Bogor sebesar 14,97% per tahun. Sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Tim Litbang Depdagri menunjukkan hasil kurang memberikan kontribusi. Dapat dikatakan kontribusi Pajak Restoran terhadap PAD kota Bogor masih rendah. 3. Kontribusi Pajak Hiburan terhadap PAD kota Bogor Kontribusi Pajak Hiburan kota Bogor pada tahun 2006 – 2012 cenderung meningkat. Pada tahun 2006 kontribusi Pajak Hiburan sebesar 1,92% pada tahun 2007 meningkat sebesar 0,26 menjadi 2,18 pada tahun 2008 meningkat sebesar 1,07% menjadi 3,25% pada tahun 2009 meningkat sebesar 2,71% menjadi 5,96% pada tahun 2010 meningkat sebesar 0,41% menjadi 6,37% pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 2,6% menjadi 3,77% pada tahun 2012 kembali meningkat sebesar 0,79% menjadi 4,56% .Kontribusi tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar 6,37%, sedangkan kontribusi terendah terjadi pada tahun 2006 sebesar 1,92% . rata – rata kontribusi Pajak Hiburan terhadap PAD Kota Bogor sebesar
69 3,61% per tahun. Sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Tim Litbang Depdagri menunjukkan hasil kurang memberikan kontribusi. Dapat dikatakan kontribusi Pajak Hiburan terhadap PAD Kota Bogor sangat rendah. 4. Analisis Kontribusi Retribusi Daerah Terhadap PAD Kota Bogor Kontribusi Retribusi Daerah terhadap PAD
selama tahun 2006-2012 mengalami
penurunan setiap tahunnya. Pada tahun 2006 kontribusi Retribusi Daerah sebesar 40,62% pada tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 5,08% menjadi 35,54% pada tahun 2008 menurun sebesar 0,54% menjadi 35,00% pada tahun 2009 menurun sebesar 3,13% menjadi 31,87% pada tahun 2010 menurun sebesar 4,67% menjadi 27,20% pada tahun 2011 menurun sebesar 11,6% menjadi 15,60% pada tahun 2012 menurun sebesar 4,34% . kontribusi tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 40,62% sedangkan retribusi terendah pada tahun 2012 sebesar 11,26%. Rata – rata kontribusi Retribusi Daerah terhadap PAD Kota Bogor sebesar 28,15% per tahun. Sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Tim Litbang Depdagri menunjukkan hasil cukup memberikan kontribusi. Dapat dikatakan kontribusi Retribusi Daerah terhadap PAD cukup tinggi. C Upaya Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor Untuk Meningkatkan Penerimaan Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Retribusi Daerah Dari hasil pembahasan analisis perhitungan kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Retribusi Daerah. Merupakan tanggungjawab Pemerintah Kota Bogor untuk melakukan upaya – upaya dalam menunjang maupun meningkatkan sumber – sumber penerimaan PAD khususnya yang berasal dari Pajak Daerah ( Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan) dan Retribusi Daerah. Salah satu langkah yang digunakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor adalah
70 melakukan Intensifikasi Pajak melalui dua cara yaitu uji potensi (checker) dan klarifikasi hasil pembayaran pajak terkait dengan system pemungutan Pajak Daerah di Kota Bogor adalah self assesment. Uji potensi pajak adalah pengkajian untuk melihat potensi pajak dengan menggunakan pengetahuan tentang perkembangan kondisi daerah dan struktur ekonomi dan sosial .dari kajian kondisi daerah ini akan ditentukan besar kecilnya pungutan Pajak Restoran, sedangkan kajian terhadap struktur ekonomi dan sosial lebih menekankan pada kemampuan untuk membayar pungutan pajak. Klarifikasi pembayaran pajak adalah memeriksa kewajaran antara pendapatan wajib pajak dengan pungutan pajak yang dikenakan. Selain itu Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor juga berupaya untuk menunjang peningkatan pendapatan Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Retribusi Daerah dalam bidang sarana dan prasarana