62
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Koreksi Fiskal atas Laporan Laba Rugi Komersial dalam Penentuan Penghasilan Kena Pajak Laporan keuangan yang dibuat oleh PT. Madani Securities bertujuan sebagai alat informasi untuk memberikan gambaran keuangan perusahaan. Selain itu, laporan keuangan juga digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Untuk menghitung besarnya penghasilan kena pajak, laporan keuangan komersial yang dibuat oleh perusahaan harus dilakukan koreksi fiskal agar sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Berikut ini adalah rekonsiliasi atas laporan laba rugi PT. Madani Securities tahun 2007 :
63
PT. Madani Securities Laporan Laba (Rugi) - Fiskal Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007 (dalam Rupiah) Koreksi Fiskal Keterangan Komersial Fiskal Beda Waktu Beda Tetap Pendapatan Usaha : Komisi Perdagangan Efek 2.659.408.561 2.659.408.561 Jasa Penjaminan Emisi 172.837.148 172.837.148 Jasa Agen Penjual 138.528.188 138.528.188 Laba (Rugi) Perdagangan Efek 47.225.795.428 43.848.725.313 3.377.070.115 Total Pendapatan Usaha 50.196.569.325 2.970.773.897 Biaya Operasi : Gaji dan Tunjangan Sewa Administrasi dan Umum Jasa Profesional Penyusutan Transaksi Promosi, Representasi&Membership Pelatihan & Training Transportasi dan Akomodasi Total Biaya Operasi Laba Kotor Pendapatan dan Biaya Lain-lain : Pendapatan Bunga Pendapatan Lainnya Beban Lain-lain Total Pendapatan dan Biaya Lainlain Laba (Rugi) Bersih Sebelum Pajak Sumber : PT. Madani Securities
1.130.411.120 307.096.500 543.400.362 82.410.000 115.021.675 845.456.213
15.156.582 -
-
1.130.411.120 307.096.500 543.400.362 82.410.000 130.178.257 845.456.213
53.568.847 12.500.000 37.236.239 3.127.100.956 47.069.468.369
-
21.427.539 -
32.141.308 12.500.000 37.236.239 3.120.829.999 (150.056.102)
87.292.369 47.038.911 (70.346.744)
-
87.292.369 -
47.038.911 (70.346.744)
63.984.536 47.133.452.905
(23.307.833) (173.363.935)
64
Berikut keterangan atas rekonsiliasi laporan laba rugi komersial dan fiskal tahun 2007 yang telah dilakukan oleh PT. Madani Securities : 1. Laba / (rugi) perdagangan efek Karena adanya pendapatan yang belum terealisasi maka perusahaan melakukan koreksi negatif (beda waktu) sebesar Rp 43.848.725.312,- dan sisa pendapatannya sudah diakui secara final oleh perusahaan sebesar Rp 3.377.070.116,-. Atas pendapatan final tersebut maka perusahaan melakukan koreksi negatif (beda tetap) dengan dasar hukum Pasal 4 ayat (2), sebagaimana yang terdapat dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan tahun 2000. Menurut penulis, koreksi fiskal yang dilakukan perusahaan tersebut sudah benar karena telah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. 2. Penyusutan Adanya perbedaan tarif penyusutan menurut akuntansi komersial dengan ketentuan perpajakan yang berlaku, menimbulkan koreksi negatif (beda waktu) sebesar Rp 15.156.862,-. Perusahaan menggunakan metode penyusutan garis lurus untuk menghitung biaya penyusutan komersial sedangkan untuk menghitung biaya penyusutan fiskal
perusahaan
menggunakan metode peyusutan saldo menurun. Di dalam UndangUndang Perpajakan tahun 2000 Pasal 11 ayat (6) mengenai penyusutan, menyatakan bahwa pada dasarnya metode penyusutan yang diperbolehkan untuk dipakai adalah metode garis lurus dan metode saldo menurun dan penggunaan metode yang dipilih harus taat azas. Pemilihan salah satu
65
metode tesebut harus memperhatikan ketentuan bahwa untuk aktiva yang termasuk dalam kelompok bangunan, wajib pajak harus menggunakan metode garis lurus, sedangkan untuk kelompok non bangunan boleh memilih diantara kedua metode yang diperbolehkan. Dalam hal ini perusahaan menggunakan kedua metode tersebut dalam hal menghitung biaya penyusutan komersial dan fiskal dan itu telah sesuai dengan ketentuan perpajakan. Menurut penulis, koreksi fiskal atas biaya penyusutan yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. 3. Promosi, representasi, dan membership Biaya representasi atau jamuan yang diadakan perusahaan dalam menjamu tamu-tamu perusahaan itu sendiri guna menjalankan kerja sama dan sebagainya, biaya tersebut tidak dilengkapi dengan daftar nominatif sebesar Rp 21.427.539,-. Oleh karena itu, perusahaan melakukan koreksi positif (beda tetap). Menurut penulis koreksi yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan yaitu SE-27/PJ-22/1986. 4. Pendapatan bunga Menurut perusahaan, koreksi negatif atas beda tetap 87.292.369,-
dilakukan
karena
pendapatan
bunga
sebesar Rp yang diterima
perusahaan adalah pendapatan yang pajaknya dipotong secara final guna mencegah adanya pengenaan pajak ganda. Menurut penulis koreksi yang dilakukan perusahaan sudah benar karena telah sesuai dengan UndangUndang Perpajakan tahun 2000 Pasal 4 ayat (2).
66
Berikut adalah rekonsiliasi atas laporan laba rugi PT. Madani
Keterangan
PT. Madani Securities Laporan Laba (Rugi) - Fiskal Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2008 (dalam Rupiah) Koreksi Fiskal Komersial Beda Waktu Beda Tetap
Pendapatan Usaha : Komisi Perdagangan Efek Jasa Penjaminan Emisi Jasa Agen Penjual Laba (Rugi) Perdagangan Efek Total Pendapatan Usaha
2.443.233.052 623.821.464 42.282.420 (64.958.288.072) (62.852.079.015) (2.106.209.057) (61.848.951.136)
Biaya Operasi : Gaji dan Tunjangan Transportasi dan Akomodasi Sewa Administrasi dan Umum Jasa Profesional Penyusutan Transaksi Representasi dan Membership Pelatihan dan Training Perbaikan dan Pemeliharaan Beban Manfaat Karyawan Lain-lain Total Biaya Operasi Laba Kotor
1.584.706.066 149.547.941 435.819.020 540.449.064 50.600.000 174.479.452 1.436.639.603 15.588.788 1.750.000 144.848.360 87.877.896 211.727.267 4.834.033.457 (66.682.984.593)
Pendapatan dan Biaya Lain-lain : Pendapatan Bunga 987.695.674 Pendapatan Lainnya 273.800.753 Beban Lain-lain (2.548.635.655) Total Pendapatan dan Biaya Lainlain (1.287.139.228) Laba (Rugi) Bersih Sebelum Pajak (67.970.123.821) Securities tahun 2008 :
(20.294.324) 87.877.896 -
-
Fiskal
2.443.233.052 623.821.464 42.282.420 3.109.336.936
-
1.584.706.066 149.547.941 435.819.020 540.449.064 50.600.000 196.773.776 1.436.639.603 15.588.788 1.750.000 144.848.360 211.727.267 4.752.861.097 (1.643.524.161)
987.695.674 273.800.753 (2.548.635.655) (2.274.834.902) (3.918.359.063)
67
Sumber : PT. Madani Securities Berikut keterangan atas rekonsiliasi laporan laba rugi komersial dan fiskal tahun 2008 yang telah dilakukan oleh PT. Madani Securities : 1. Laba / (rugi) perdagangan efek Karena adanya pendapatan yang belum terealisasi maka perusahaan melakukan koreksi negatif (beda waktu) sebesar Rp 62.852.079.015,- dan sisa pendapatannya sudah diakui secara final oleh perusahaan sebesar Rp 2.106.209.057,-. Atas pendapatan final tersebut maka perusahaan melakukan koreksi negatif (beda tetap) dengan dasar hukum Pasal 4 ayat (2), sebagaimana yang terdapat dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan tahun 2000. Menurut penulis, koreksi fiskal yang dilakukan perusahaan tersebut sudah benar karena telah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. 2. Penyusutan Adanya perbedaan tarif penyusutan menurut akuntansi komersial dengan ketentuan perpajakan yang berlaku, menimbulkan koreksi negatif (beda waktu) sebesar Rp 22.294.324,-. Perusahaan menggunakan metode penyusutan garis lurus untuk menghitung biaya penyusutan komersial sedangkan untuk menghitung biaya penyusutan fiskal
perusahaan
menggunakan metode peyusutan saldo menurun. Di dalam UndangUndang Perpajakan tahun 2000 Pasal 11 ayat (6) mengenai penyusutan, menyatakan bahwa pada dasarnya metode penyusutan yang diperbolehkan untuk dipakai adalah metode garis lurus dan metode saldo menurun dan
68
penggunaan metode yang dipilih harus taat azas. Pemilihan salah satu metode tesebut harus memperhatikan ketentuan bahwa untuk aktiva yang termasuk dalam kelompok bangunan, wajib pajak harus menggunakan metode garis lurus, sedangkan untuk kelompok non bangunan boleh memilih diantara kedua metode yang diperbolehkan. Dalam hal ini perusahaan menggunakan kedua metode tersebut dalam hal menghitung biaya penyusutan komersial dan fiskal dan itu telah sesuai dengan ketentuan perpajakan. Menurut penulis, koreksi fiskal atas biaya penyusutan yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. 3. Representasi, dan membership Biaya representasi atau jamuan yang diadakan perusahaan dalam menjamu tamu-tamu perusahaan itu sendiri guna menjalankan kerja sama dan sebagainya, biaya tersebut tidak dilengkapi dengan daftar nominatif sebesar Rp 15.588.788,-. Oleh karena itu, perusahaan melakukan koreksi positif (beda tetap). Menurut penulis koreksi yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan yaitu SE-27/PJ-22/1986. 4. Beban manfaat karyawan Beban ini merupakan estimasi atas imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon atas pemutusan hubungan kerja atas penerapan PSAK No. 24 (revisi 2007) yang dilakukan perusahaan. Menurut perpajakan, beban ini dapat dikurangkan apabila telah terealisasi dan telah dibayarkan kepada karyawannya (cash basis),
69
sehingga beban manfaat karyawan sebesar Rp 87.877.896,- yang telah diestimasi tersebut harus dikoreksi fiskal positif (beda waktu). Menurut penulis koreksi yang dilakukan oleh perusahaan sudah sesuai dengan PPh 21 Pasal 9 ayat (1) huruf e. 5. Pendapatan bunga Menurut perusahaan, koreksi negatif atas beda tetap
sebesar Rp
987.695.674,- dilakukan karena pendapatan bunga yang diterima perusahaan adalah pendapatan yang pajaknya dipotong secara final guna mencegah adanya pengenaan pajak ganda. Menurut penulis koreksi yang dilakukan perusahaan sudah benar karena telah sesuai dengan UndangUndang Perpajakan tahun 2000 Pasal 4 ayat (2).
B. Perhitungan Pajak Penghasilan Kini 1. Perhitungan pajak penghasilan kini tahun 2007 Berikut merupakan perhitungan pajak penghasilan kini yang dilakukan perusahaan : Laba menurut akuntansi koreksi beda waktu
Rp 47.133.452.905
Laba/(rugi) perdagangan efek Rp (43.848.725.312) Penyusutan
Rp (
15.156.582)
Jumlah beda waktu Koreksi beda tetap : Laba/(rugi) perdagangan efek Rp ( 3.377.070.116) Promosi, representasi,
Rp (43.863.881.894)
70
dan membership
Rp
21.427.539
Pendapatan bunga
Rp (
87.292.369)
Jumlah beda tetap
Rp ( 3.442.934.946)
Rugi fiskal tahun 2007
Rp (
Akumulasi rugi fiskal awal tahun
Rp (13.397.680.472)
Akumulasi rugi fiskal akhir tahun
Rp (13.571.044.407)
Beban pajak penghasilan kini tahun 2007
173.363.935)
Nihil
Berdasarkan hasil perhitungan perusahaan tersebut tidak terdapat beban pajak penghasilan kini pada tahun 2007, dikarenakan perusahaan mengalami kerugian pada tahun yang berjalan. 2. Perhitungan pajak penghasilan kini tahun 2008 Berikut merupakan perhitungan pajak penghasilan kini yang dilakukan perusahaan : Laba menurut akuntansi koreksi beda waktu
Rp (67.970.123.821)
Laba/(rugi) perdagangan efek Rp 62.852.079.015 Penyusutan
Rp
22.294.324
Beban manfaat karyawan
Rp
87.877.896
Jumlah beda waktu
Rp 62.962.251.235
Koreksi beda tetap : Laba/(rugi) perdagangan efek Rp ( 2.106.209.056) Representasi dan membership Rp Pendapatan bunga
15.588.788
Rp ( 976.274.320)
71
Jumlah beda tetap
Rp ( 3.066.894.588)
Rugi fiskal tahun 2008
Rp ( 8.074.767.178)
Akumulasi rugi fiskal awal tahun
Rp (13.571.044.407)
Akumulasi rugi fiskal akhir tahun
Rp (21.645.811.585)
Beban pajak penghasilan kini tahun 2008
Nihil
Berdasarkan hasil perhitungan perusahaan tersebut tidak terdapat beban pajak penghasilan kini pada tahun 2008, dikarenakan perusahaan mengalami kerugian pada tahun yang berjalan.
C. Perhitungan Pajak Tangguhan Sampai dengan 31 Desember 2008, PT. Madani Securities sudah menerapkan PSAK No. 46. Berikut ini adalah pencatatan dan pelaporan atas aktiva (kewajiban) pajak tangguhan yang dilakukan perusahaan : 1. Pencatatan dan pelaporan atas aktiva (kewajiban) pajak tangguhan yang dilakukan perusahaan tahun 2007 : 1-Jan-07
Manfaat (beban)
31-Des-07
pajak tangguhan B. Penyusutan Aktiva tetap
7.917.034
B. Manfaat karyawan Piutang lain-lain Laba/(rugi)
-
21.225.367
(4.546.975) (21.225.367)
3.370.059 -
72
Perdag. Efek
603.146.036
(14.360.909.667)
(13.757.763.631)
632.288.437
(14.386.682.009)
(13.754.393.572)
Aktiva (kewajiban) Pajak tangguhan
Dalam pencatatan dan pelaporan aktiva (kewajiban) pajak tangguhan
yang
dilakukan
perusahaan
tahun
2007,
perusahaan
menggunakan tarif maksimum pajak penghasilan sebesar 30%. Dimana dari perhitungan tersebut didapat hasil sebesar (Rp 14.386.682.009) dan hasil tersebut dilaporkan oleh perusahaan dalam laporan laba rugi tahun 2007 sebagai nilai pajak tangguhan perusahaan. Sedangkan hasil Rp (13.754.393.572) didapat dari selisih saldo saldo awal aktiva (kewajiban) pajak tangguhan dengan manfaat (beban) pajak tangguhan. Hasil tersebut dilaporkan oleh perusahaan dalam neraca tahun 2007 sebagai kewajiban pajak tangguhan. 2. Pencatatan dan pelaporan atas aktiva (kewajiban) pajak tangguhan yang dilakukan perusahaan tahun 2008 : 1-Jan-08
Manfaat (beban)
31-Des-08
pajak tangguhan B. Penyusutan Aktiva tetap
3.370.059
B. Manfaat karyawan
-
Piutang lain-lain
-
Laba/(rugi)
5.573.581
8.943.640
21.969.474
21.969.474
-
-
73
Perdag. Efek
(13.757.763.631)
15.713.019.754
1.955.256.123
15.740.562.809
1.986.169.237
Aktiva (kewajiban) Pajak tangguhan (13.754.393.572)
Sedangkan tahun 2008, dalam pencatatan dan pelaporan aktiva (kewajiban)
pajak
tangguhannya
perusahaan
menggunakan
tarif
maksimum pajak penghasilan sebesar 25% dan didapat hasil sebesar Rp 15.740.562.809. Hasil tersebut dilaporkan oleh perusahaan dalam laporan laba rugi tahun 2008. Sedangkan hasil Rp 1.986.169.237 didapat dari selisih saldo awal aktiva (kewajiban) pajak tangguhan dengan manfaat (beban) pajak tangguhan dan hasil tersebut dilaporkan oleh perusahaan dalam neraca tahun 2008 sebagai aktiva pajak tangguhan. Dari analisis hasil dan pembahasan dalam perhitungan pajak tangguhan yang dilakukan perusahaan, penulis dapat menganalisis bahwa perusahaan dalam mengakui pajak tangguhan tahun 2007-2008 sudah sesuai dengan PSAK No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan.