BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Sektor perbankan dipilih karena perbankan memiliki karakteristik yang berbeda dengan perusahaan lainnya. Salah satu karakeristik yang membedakan perusahaan dengan perusahaan lainnya yaitu perbankan sebagai lembaga termediasi disektor keuangan. Dampak yang ditimbulkan bila perusahaan perbankan gagal dalam menjalani kegiatannya sebagai lembaga intermediasi akan terpengaruh pada sektor ekonomi lainnya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan didapat 27 perusahaan untuk dijadikan sampel sehingga jumlah sampel selama 3 tahun menjadi 81 sampel.
B.
Uji Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi dari satu variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan dan dua variabel independen yaitu Return on Asset (ROA) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) serta variabel moderating yaitu Proporsi Komite Audit Independen, Jumlah Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional pada
54
55
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2013. Statistik deskriptif menggambarkan karakter sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Perusahaan yang memenuhi kriteria dari penelitian ini sebanyak 81 sampel. Berikut hasil analisis deskriptif yang telah diperoleh dan data dilihat dalam table 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Sum
Mean
Std. Deviation
ROA
81
.0066
.0515
1.8999
.023456
.0103643
LDR
81
.4424
1.0442
66.3247
.818823
.1161404
Kom.Audit
81
.0000
1.0000
63.8586
.788378
.2449771
Komisaris
81
.0000
.7500
45.0901
.556668
.1081995
KI
81
.3294
.9999
61.4191
.758260
.1698378
TobinsQ
81
.4968
.7793
46.9674
.579844
.0696016
Valid N (listwise)
81
Sumber: Data diolah SPSS 21 pada tahun 2015
Dari Tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 81 sampel. Yang terdiri dari 27 perusahaan selama 3 tahun yaitu dari tahun 2011hingga 2013. Selain itu diketahui bahwa rata-rata nilai perusahaan yang diukur dengan Tobins’Q sebesar 57.98% dengan standard deviasi sebesar 6.96%, sedangkan rata-rata Good Corporate Governance dengan Komite Audit Independen sebesar 78.83%, Komisaris Independen sebesar 55.66%, dan Kepemilikan Institusional sebesar 75.82% dan rata-rata kinerja
56
keuangan dengan Return On Asset 2.34% dan Loan to Deposit Ratio sebesar 81.88%. Nilai perusahaan minimum sebesar 49.68% dan maksimum sebesar 77.93%.
Good Corporate Governance dengan Komite Audit Independen
minimum sebesar 0% dan Maksimum 100%, Komisaris Independen minimum sebesar 0% dan maksimum 75%, dan Kepemilikan Institusional minimum sebesar 32.94% dan maksimum 99.99% . Kinerja keuangan dengan Return on Asset minimum 0.66% dan maksimum 5.15% dan Loan to Deposit Ratio minimum sebesar 44.24% dan maksimum 104.42%.
C.
Uji Asumsi Klasik
1.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah model memiliki varians yang konstan untuk setiap observasi. Apabila varians tersebut tidak konstan maka terdapat indikasi heteroskedastisitas dalam model penelitian. Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan grafik antara SRESID dengan ZPRED dimana gangguan heteroskedastisitas akan tampak dengan adanya pola tertentu pada grafik. Berikut adalah uji heteroskedastisitas pada kedua model dalam penelitian ini
57
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Tanpa Moderating)
Sumber: Data yang diolah SPSS 21 pada tahun 2015
Dapat dilihat dari gambar 4.1 diatas, tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
58
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Dengan Moderating)
Sumber: Data yang diolah SPSS 21 pada tahun 2015
Dapat dilihat dari gambar 4.2 diatas, tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
2.
Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah antara variabel penganggu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Pendeteksian
ada
atau
tidaknya
autokorelasi
dapat
dilakukan
dengan
59
menggunakan uji Durbin Waston. Menurut Singgih Santosa (2001) criteria autokorelasi ada tiga yaitu: 1. Nilai D-W dibawah -2 berarti diindikasikan adanya autokorelasi positif. 2. Nilai D-W diatas 2 berarti diindikasikan adanya autokorelasi negative. 3. Nilai D-W berada diantara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada Autokorelasi.
Tabel 4.2 Hasil Uji Autokorelasi (Tanpa Moderating) b
Model Summary Model
1
R
.684
R Square
a
.468
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .454
Durbin-Watson
.0514297
1.121
a. Predictors: (Constant), LDR, ROA b. Dependent Variable: TobinsQ
Sumber: Data diolah SPSS 21 pada tahun 2015
Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui nilai Durbin Waston adalah sebesar 1.121 dimana nilai ini berada diantara -2 sampai dengan 2 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terdapat autokorelasi.
60
Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi (Dengan Moderating) b
Model Summary Model
1
R
.835
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Durbin-
Square
Estimate
Watson
.650
.0411953
1.468
.698
a. Predictors: (Constant), Z7, ROA, Z6, Kom.Audit, LDR, Z1, Z3, KI, Z5, Komisaris, Z2 b. Dependent Variable: TobinsQ
Sumber: Data diolah SPSS 21 pada tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui nilai Durbin Waston adalah sebesar 1.468 dimana nilai ini berada diantara -2 sampai dengan 2 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terdapat autokorelasi.
3.
Uji Multikolonieritas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2011). Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat dari data dibawah ini: Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas (Tanpa Moderating) Coefficients Model
1
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
.494
.042
ROA
4.600
LDR
-.027
a. Dependent Variable: TobinsQ
Collinearity Statistics
Beta
Tolerance
VIF
.556
.685
.997
1.003
.050
-.045
.997
1.003
Sumber: Data diolah SPSS 21 pada tahun 2015
61
Dari hasil dari uji multikolinearitas pada tabel 4.4 terlihat bahwa nilai tolerance pada masing-masing variabel independen lebih dari 0.10 dan hasil dari Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan nilai kurang dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan model regresi yang diajukan bebas dari multikolinearitas.
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikoloneritas (Dengan Moderating) Coefficients Model
.
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
.817
.326
ROA
2.075
LDR
Collinearity Statistics
Beta
Tolerance
VIF
3.815
.309
.018
54.802
-.363
.392
-.605
.014
72.736
KI
-.304
.257
-.742
.015
67.002
Auditkomisaris
-.168
.312
-.356
.013
74.141
Z3
-3.849
3.303
-.483
.034
29.172
Z4
9.152
3.387
.865
.058
17.388
Z7
.531
.305
1.390
.009
108.244
Z8
-.094
.382
-.187
.010
98.479
Dependent Variable: TobinsQ
Sumber: Data diolah SPSS 21 pada tahun 2015
Dari hasil dari uji multikolinearitas pada tabel 4.5 terlihat bahwa nilai tolerance pada masing-masing variabel independen ROA sebesar 0.018,lebih kecil dari 0.10, LDR sebesar 0.014 lebih kecil dari 0.10 dan moderating ROA dengan kepemilikan institusional (Z3) sebesar 0.034 lebih kecil dari 0.10, dan moderating
62
ROA dengan gabungan dari komite audit dan komisaris (Z4) sebesar 0.58 lebih kecil dari 0.10, LDR dengan kepemilikan institusional (Z7) sebesar 0.009 lebih kecil dari 0.1 , LDRA dengan gabungan komite audit dan komisaris independen (Z8) sebesar 0.010 lebih kecil dari 0.10 dan hasil dari Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan semua variabel lebih dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan model regresi yang diajukan terdapat multikolinearitas. Terdapat multikolineritas berarti Good Corporate Governance tidak bisa menjadi variabel moderating melainkan menjadi variabel independen.
4.
Uji Normalitas
Pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi penyampelan data yang digunakan telah berdistribusi normal atau tidak. Normalitas residual adalah uji statistic non-parametik kolmogorov-Smirnov (K-S) dapat dilihat pada Tabel 4.6
63
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov (Tanpa Moderating) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual 81
N Normal Parameters
a,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 .05078280
Absolute
.129
Positive
.129
Negative
-.073
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1.160 .136
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data diolah SPSS 21 pada tahun 2015
Untuk menentukan data dengan uji statistik non-parametik KolmogorovSmirnov, nilai signifikansi harus diatas 0.05 atau 5%. Berdasarkan Tabel 4.6 uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji statistic non-parametik Kolmogorov-Smirnov menunjukan Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.136. Nilai 0.136> 0.05 maka data berdistribusi normal.
64
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov (Dengan Moderating) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual 81
N Normal Parameters
a,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.000000 .0382584
Absolute
.109
Positive
.109
Negative
-.069
Kolmogorov-Smirnov Z
.985
Asymp. Sig. (2-tailed)
.287
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data diolah SPSS 21 pada tahun 2015
Untuk menentukan data dengan uji statistic non-parametik KolmogorovSmirnov, nilai signifikansi harus diatas 0.05 atau 5%. Berdasarkan Tabel 4.7 uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji statistic non-parametik Kolmogorov-Smirnov menunjukan Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.287. Nilai 0.287> 0.05 maka data berdistribusi normal.
65
D.
Uji Hipotesis
1.
Uji R² atau Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari model
regresi. Berdasarkan hasil output SPSS besarnya nilai R2 dapat dilihat pada Tabel berikut Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Tanpa Moderating) b
Model Summary Model
1
R
.684
R Square
a
.468
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.454
.0514297
a. Predictors: (Constant), LDR, ROA b. Dependent Variable: TobinsQ
Sumber: Data diolah SPSS 21 pada tahun 2015 Nilai adjusted R2 berkisar 0 sampai 1 berarti kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen. Sebaliknya jika nilai adjusted R2 semakin mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen (Ghozali, 2007). Dilihat dari Tabel 4.8 diatas, nilai koefisien determinasi (adjusted R2) sebesar 0.454 atau 45.40% hal ini berarti hanya 45.40% Tobins’Q yang dipengaruhi oleh variabel ROA, LDR. Sisanya sebesar 54.60% dipengaruhi oleh sebab-sebab lain diluar kode regresi.
66
Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Dengan Moderating) Model Summary Model
1
R
.835
R Square
a
.698
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.650
.0411953
a. Predictors: (Constant), Z7, ROA, Z6, Kom.Audit, LDR, Z1, Z3, KI, Z5, Komisaris, Z2 b. Dependent Variable: TobinsQ
Sumber: Data diolah SPSS 21 pada tahun 2015 Nilai adjusted R2 berkisar 0 sampai 1 berarti kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen. Sebaliknya jika nilai adjusted R2 semakin mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen (Ghozali, 2007). Dilihat dari Tabel 4.9 diatas, nilai koefisien determinasi (adjusted R2) sebesar 0.650 atau 65% hal ini berarti hanya 65% Tobins’Q yang dipengaruhi oleh variabel ROA, LDR, Kom.Audit, Komisaris, KI, Z1,Z2, Z3,Z5,Z6,Z7. Sisanya sebesar 35% dipengaruhi oleh sebab-sebab lain diluar kode regresi.
2.
Uji Signifikansi/Pengaruh Simultan (Uji Statistik F) Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel independen secara bersama-
sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil Uji F dapat dilihat dari tabel regresi dibawah ini:
67
Tabel 4.10 Hasil Uji Statistic F (Tanpa Moderating) a
ANOVA Model
Sum of
df
Squares
1
Mean
F
Sig.
34.260
.000
Square
Regression
.181
2
.091
Residual
.206
78
.003
Total
.388
80
b
a. Dependent Variable: TobinsQ b. Predictors: (Constant), LDR, ROA
Sumber: Data diolah SPSS 21 pada tahun 2015
Dalam pengujian ini dengan menggunakan nilai signifikan sebesar 0.05, yang disimpulkan sebagai berikut, jika nilai signifikansi < 0.05 maka Ha diterima .Dari tabel 4.10 diperoleh nilai F sebesar 34.260 dan nilai signifikansi sebesar 0.000. Dengan df1=2 dan df2=78 maka diperoleh F table sebesar 3.11 dalam hal ini dapat dilihat bahwa Fhitung > Ftabel (34.260> 1.93) dan nilai signifikansi 0.000<0.05. Bila F hitung > F tabel atau probabilitas < nilai signifikan (Sig ≤ 0, 05), maka hipotesis tidak dapat ditolak, ini berarti bahwa secara simultan variable variabel ROA, LDR, memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
68
Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji statistik F Dengan Moderating) a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
.270
11
.025
14.488
.000
Residual
.117
69
.002
Total
.388
80
b
a. Dependent Variable: TobinsQ b. Predictors: (Constant), Z7, ROA, Z6, Kom.Audit, LDR, Z1, Z3, KI, Z5, Komisaris, Z2
Sumber: Data diolah SPSS 21 pada tahun 2015
Dalam pengujian ini dengan menggunakan nilai signifikan sebesar 0.05, yang disimpulkan sebagai berikut, jika nilai signifikansi < 0.05 maka Ha diterima Dari table 4.11 diperoleh nilai F sebesar 14.488 dan nilai signifikansi sebesar 0.000. Dengan df1=11 dan df2=69 maka diperoleh F table sebesar 1.93 dalam hal ini dapat dilihat bahwa Fhitung > Ftabel (14.488> 1.93) dan nilai signifikansi 0.000<0.05. Bila F hitung > F tabel atau probabilitas < nilai signifikan ( Sig ≤ 0,05), maka hipotesis tidak dapat ditolak, ini berarti bahwa secara simultan variable variabel ROA, LDR, Kom.Audit, Komisaris, KI, Z1,Z2, Z3,Z5,Z6,Z7 memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
3.
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh masing-masing variable independen secara individu dalam menerangkan variasi variabel dependen.Hasil uji t dan multikorelasi dapat dilihat pada Tabel
69
Tabel 4.12 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Tanpa Moderating) Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized
t
Sig.
11.673
.000
Coefficients
1
B
Std. Error
Beta
(Constant)
.494
.042
ROA
4.600
.556
.685
8.277
.000
LDR
-.027
.050
-.045
-.541
.590
a. Dependent Variable: TobinsQ
Sumber: Data diolah SPSS 21 pada tahun 2015
Dari hasil uji t pada tabel 4.12 terlihat bahwa nilai signifikansi ROA sebesar 0.000 < 0.05 dengan demikian hasil perhitungan statistik menunjukan bahwa ROA memiliki pengaruh positive sebesar 4.600 terhadap nilai perusahaan , maka Ho ditolak yang berarti ROA berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuniasih (2007). Dalam investasi, yang diinginkan oleh investor adalah keuntungan. Investor tidak akan melakukan investasi jika investasi tersebut dapat merugikan mereka. Untuk itu investor dapat menggunakan indikator ROA sebagai bahan penilaian. Semakin tinggi ROA, kinerja perusahaan semakin efektif. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan dimata investor. Sedangkan nilai signifikansi LDR sebesar 0.590 > 0.05dengan demikian hasil perhitungan statistik menunjukan LDR memiliki pengaruh negative sebesar 0.027 terhadap nilai perusahaan.maka Ho gagal ditolak yang berarti LDR tidak
70
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukan hasil penelitian tidak sesuai dengan pendapat Laras Ayu Aditya Agustina (2014) yang mengatakan LDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Tidak signifikannnya hasil penelitian ini kemungkinan diakibatkan adanya kredit macet sehingga besarnya kredit yang diberikan berdampak pada profitabilitas perbankan.
Tabel 4.13 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Dengan Moderating) Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
2.505
.015
Coefficients
1
B
Std. Error
Beta
(Constant)
.817
.326
ROA
2.075
3.815
.309
.544
.588
LDR
-.363
.392
-.605
-.925
.358
Auditkomisaris
-.168
.312
-.356
-.539
.592
KI
-.304
.257
-.742
-1.181
.242
Z3
-3.849
3.303
-.483
-1.165
.248
Z4
9.152
3.387
.865
2.702
.009
Z7
.531
.305
1.390
1.740
.086
Z8
-.094
.382
-.187
-.246
.806
a. Dependent Variable: TobinsQ
Sumber: Data diolah SPSS 21 pada tahun 2015
Berdasarkan tabel 4.13 dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut : a. Berdasarkan hasil uji t dapat dilihat bahwa ROA mempunyai pengaruh yang positif sebesar 2.075 terhadap nilai perusahaan. Nilai signifikansi yang didapat
71
sebesar 0.588 > 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, ROA tidak berpengaruh terhadap Nilai perusahaan dengan moderating. b. Berdasarkan hasil uji t dapat dilihat bahwa LDR mempunyai pengaruh yang negative menunjukan bahwa setiap kenaikan 1% dari LDR akan menurunkan koefisien nilai perusahaan sebesar -0.363. Nilai signifikansi yang didapat sebesar 0.358> 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, LDR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan moderating. c. Berdasarkan hasil uji t dapat dilihat bahwa komite audit independen serta komisaris independen mempunyai pengaruh yang negative sebesar -0.168 terhadap nilai perusahaan. Nilai signifikansi yang didapat sebesar 0.592>0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, Komite audit independen dan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan moderating. d. Berdasarkan hasil uji t dapat dilihat bahwa kepemilikan institusional mempunyai pengaruh yang negative sebesar -0.304 terhadap nilai perusahaan. nilai signifikansi yang didapat sebesar 0.242> 0.05, maka Ha ditolak dan Ho diterima, kepemilikan institusional
tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan dengan moderating. e. Berdasarkan hasil uji t dapat dilihat bahwa moderating antara ROA dengan kepemilikan institusional (Z3) mempunyai pengaruh yang negative sebesar 3.849 terhadap nilai perusahaan. Nilai signifikansi yang didapat sebesar 0.248> 0.05, maka Ha ditolak dan Ho diterima, moderating antara ROA dengan Kepemilikan Institusional tidak perusahaan.
berpengaruh terhadap nilai
72
f. Berdasarkan hasil uji t dapat dilihat bahwa moderating antara ROA dengan komite audit independen dan komisaris independen (Z4) mempunyai pengaruh yang positive sebesar 9.152 terhadap nilai perusahaan. Nilai signifikansi yang didapat sebesar 0.009< 0.05, maka Ha diterima dan Ho ditolak , moderating antara ROA dengan komite audit dan komisaris independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan. g. Berdasarkan hasil ujit t dapat dilihat bahwa moderating antara LDR dengan kepemilikan institusional (Z7) mempunyai pengaruh positive sebesar 0.531 terhadap nilai perusahan. Nilai signifikansi yang didapat sebesar 0.086>0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, moderating antara LDR dengan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. h. Berdasarkan hasil uji t dapat dilihat bahwa moderating antara LDR dengan komite audit dan komisaris independen mempunyai pengaruh yang negative sebesar -0.094. Nilai signifikansi yang didapat sebesar 0.806> 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, moderating anatar LDR dengan komite audit dan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
73
E.
Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Linear Berganda (Tanpa Moderating) a
Coefficients Model
Unstandardized Coefficients B
Std. Error
.494
.042
ROA
4.600
.556
LDR
-.027
.050
(Consta nt) 1
Dependent Variable: TobinsQ
Sumber: Data diolah SPSS 21 pada tahun 2015 Dari tabel 4.14 diatas dapat diperoleh model persamaan regresi yang dapat dibentuk sebagai berikut: Q1= α+β1 . X1 + β2 . X2 + e Q1= 0.494 +4.600 ROA + -0.027 LDR+ e Dari hasil regresi dapat disimpulkan bahwa: 1. Konstanta sebesar 0.494 artinya jika variabel independen dianggap konstan, Nilai perusahaan (Q1) bernilai 0.494 2. Koefisien regresi ROA +4.600 artinya jika setiap kenaikan 1% dari kinerja perusahaan (ROA) maka Nilai perusahaan (Q1) akan mengalami kenaikan sebesar +4.600 3. Koefisien regresi LDR sebesar -0.027 artinya jika setiap kenaikan 1% dari LDR maka Nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar -0.027
74
Tabel 4.15 Hasil Uji Regresi Linear Berganda (Dengan Moderating) Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients B
Std. Error
(Constant)
.817
.326
ROA
2.075
3.815
LDR
-.363
.392
Auditkomisaris
-.168
.312
KI
-.304
.257
Z3
-3.849
3.303
Z4
9.152
3.387
Z7
.531
.305
Z8
-.094
.382
1
a. Dependent Variable: TobinsQ
Sumber : Data diolah SPSS 21
Dari tabel 4.15 diatas dapat diperoleh model persamaan regresi yang dapat dibentuk sebagai berikut: Q2= α+ β1.AuditKomisaris + β2.KI+β3 .Z3+ β4 .Z4+ β5 .Z7 + β6 .Z8+e Q2= 0.817 + - 0.168 Auditkomisaris + - 0.304 KI + -3.849 Z3+ 9.152 Z4 +0.531 Z7 + -0.094 Z8 + e Dari hasil regresi dapat disimpulkan bahwa: 1. Konstanta sebesar 0.817 artinya jika variabel independen dianggap konstan, Nilai perusahaan (Q2) bernilai 0.817 2. Koefisien regresi variabel Komite audit dan komisaris independen -0.168 artinya jika setiap kenaikan 1% dari komite audit dan komisaris
75
independen maka Nilai perusahaan (Q2) akan mengalami penurunan sebesar -0.168 3. Koefisien regresi variabel kepemilikan institusional -0.304 artinya jika setiap kenaikan 1% dari kepemilikan institusional maka Nilai perusahaan (Q2) akan mengalami penurunan sebesar – 0.304 4. Koefisien
regresi
variabel
moderating
antara
ROA
dengan
kepemilikan institusional (Z3) -3.849 artinya setiap kenaikan 1% dari moderating ROA dengan kepemilikan institusional
maka Nilai
perusahaan (Q2) akan mengalami penurunan sebesar -3.849 5. Koefisien regresi variabel moderating antara ROA dengan komite audit dan komisaris independen (Z4) +9.152 artinya setiap kenaikan 1% dari moderating ROA dengan komite audit dan komisaris independen maka Nilai perusahaan (Q2) akan mengalami kenaikan sebesar + 9.152 6. Koefisien
regresi
variabel
moderating
antara
LDR
dengan
Kepemilikan Institusional (Z7) + 0.531 artinya setiap kenaikan 1% dari moderating LDR dengan Kepemilikan Institusional maka Nilai perusahaan (Q2) akan mengalami kenaikan sebesar + 0.531 7. Koefisien regresi variabel moderating antara LDR dengan komite audit dan komisaris independen (Z8) -0.094 artinya setiap kenaikan 1% dari moderating LDR dengan komite audit dan komisaris independen maka Nilai perusahaan (Q2) akan mengalami penurunan sebesar – 0.094.
76
F.
Pembahasan Hasil Penelitian Dari model regresi yang diperoleh dari hasil pengujian akan dijelaskan
pengaruh variabel-variabel independen kinerja keuangan diproksikan dengan ROA, LDR dan moderating diproksikan dengan komite audit independen, komisaris independen, kepemikikan institusional terhadap Nilai Perusahaan. 1.
Pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan Dari hasil uji t terlihat bahwa Ho ditolak yang berarti ROA berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuniasih (2007). Dalam investasi, yang diinginkan oleh investor adalah keuntungan. Investor tidak akan melakukan investasi jika investasi tersebut dapat merugikan mereka. Untuk itu investor dapat menggunakan indikator ROA sebagai bahan penilaian. Semakin tinggi ROA, kinerja perusahaan semakin efektif. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan dimata investor. 2.
Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Nilai perusahaan Hasil perhitungan statistik menunjukan LDR memiliki pengaruh negative
terhadap nilai perusahaan.maka Ho gagal ditolak yang berarti LDR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukan hasil penelitian tidak sesuai dengan pendapat Laras Ayu Aditya Agustina (2014) yang mengatakan LDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Tidak signifikannnya hasil penelitian ini kemungkinan diakibatkan adanya kredit macet sehingga besarnya kredit yang diberikan berdampak pada profitabilitas perbankan.
77
3.
Pengaruh Good Corporate Governance hubungan antara Kinerja Keuangan dengan Nilai perusahaan Dari hasil penelitian didapat bahwa Good Corporate Governance (komite
audit dan komisaris independen) mampu memoderating antara ROA dengan nilai perusahaan. Hasil ini sejalan yang dilakukan oleh Siallagan dan Machfoedz (2006) menyatakan bahwa keberadaan komite audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal Ini memberi bukti bahwa keberadaan komite audit dapat meningkatkan efektivitas kinerja perusahaan. Proporsi komisaris independen ratarata sudah berada diatas jumlah minimal 30% dari total dewan komisaris yang dimiliki perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya komisaris independen dalam perusahaan dinilai cukup efektif untuk melakukan pemantauan atau monitoring terhadap manajer perusahaan dan para pelaku pasar sepenuhnya mempercayai kinerja komisaris independen dalam perusahaan. Dan untuk Good Corporate Governance (kepemilikian Institusional) tidak mampu memoderating antara ROA dengan nilai prusahaan. Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuniasih (2007) Dengan pelaksanaan GCG yang terdiri dari lima prinsip yaitu transparansi, akuntabilitas , responsibilitas, independensi, kewajaran dan kesetaraan akan dapat tercapainya proses pengambilan keputusan yang lebih baik , meningkatkan efisiensi
operasional perusahaan serta lebih
meningkatkan pelayanan kepada para stakeholders sehingga akan meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja yang baik akan meningkatkan kepuasan pemegang saham sekaligus akan meningkatkan shareholders value dan dividen yang artinya meningkatkan nilai perusahaan, olah karena hasil penelitian tidak berpengaruh
78
terhadap nilai perusahaan maka perusahaan perbankan ini ada yang tidak melaksanakan lima prinsip GCG. Dari hasil penelitian Good Corporate Governance (komite audit, komisaris independen dan kepemilikian institusional) tidak mampu memoderating Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Nilai Perusahaan. Dengan adanya GCG (kepemilikan institusional) sebagai moderating maka LDR sebagian besar berpengaruh positive karena Semakin besar kepemilikan oleh institusi keuangan maka semakin besar pula kekuatan suara dan dorongan untuk mengoptimalkan nilai perusahaan. Sedangkan GCG (komite audit dan komisaris independen) memberikan pengaruh negative (komite audit dan komisaris independen) terhadap nilai perusahaan. Proporsi komite audit dan Komisaris Independen dalam penelitian ini tidak dapat mengurangi kredit macet sehingga besarnya kredit yang diberikan berdampak pada profitabilitas perbankan.