38
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil 1. Perhitungan Menurut Perusahaan PT Yeong Shin Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang sub assy electronic part dan automotive part. Dalam penentuan Harga Pokok Produksi atas barang yang dihasilkan, perusahaan menggunakan metode Harga Pokok Pesanan. Penghitungan biaya produksinya meliputi penghitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang dibebankan pada setiap pesanan. Berdasarkan total biaya produksi maka dapat diketahui harga pokok produk untuk tiap unit produk yang dipesan. Untuk menunjukkan penghitungan biaya produksi untuk tiap pesanan pada PT Yeong Shin Indonesia, penulis mengambil contoh penghitungan harga pokok produksi untuk Plate R Tread dan Plate R Main pada bulan Januari 2010 . a) Penghitungan Biaya Bahan Baku Penghitungan biaya bahan baku pada PT YSI ditentukan dengan cara mengalikan jumlah bahan yang dipakai dengan harga pokok bahan. Adapun penghitungan biaya bahan baku untuk setiap pesanan yang dikerjakan adalah sebagai berikut ini :
38
39
TABEL 4.1 Biaya bahan Baku Plate R Tread (2000 Ea)
Jenis Material Coil SPCC-SD (2.0x90Tmm)
Kuantitas 119,4 Kg
Harga Satuan (Rp) 7.387
Total Biaya(Rp) 882.008
Biaya per Ea (Rp) 441
Sumber: Data Sekunder PT YSI
Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa jumlah biaya bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi Plate R Tread sebanyak 2000 Ea adalah Rp 882.008,00, yang artinya setiap Ea pesanan Plate R Tread memerlukan biaya bahan baku sebesar Rp 441,00. Sementara itu, jumlah bahan baku yang dipergunakan untuk mengerjakan pesanan Plate R Main adalah sebagai berikut ini: TABEL 4.2 Biaya Bahan Baku Pesanan Plate R Main (1000 EA)
Jenis Material Sheet SPHC-PO
Kuantitas 30 Sheet
Harga Satuan (Rp) 44.600
Total Biaya(Rp) 1.338.000
Biaya per Ea (Rp) 1.338
(4.5x210 mm) Sumber : Data Sekunder PT YSI
Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa jumlah biaya bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi pesanan Plate R Main sejumlah 1000 Ea adalah Rp 1.338.000,00 , yang artinya setiap Ea pesanan Plate L Main memerlukan biaya bahan baku sebesar Rp1.338,00
40
b) Penghitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung PT Yeong Shin Indonesia menentukan biaya tenaga kerja langsung berdasarkan biaya sesungguhnya yang dikeluarkan dikalikan dengan kuantitas jam kerja maupun jumlah tenaga yang digunakan dalam melakukan kegiatan produksinya yang dilakukan oleh karyawan bagian produksi sehingga terdapat biaya sesungguhnya yang terjadi. Besarnya biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing jenis pesanan adalah sebagai berikut ini : TABEL 4.3 Biaya Tenaga Kerja Langsung Pesanan Plate R Tread (2000 Ea)
Bagian
Karyawan
Upah
Jam Kerja
(Rp)
Total BTKL (Rp)
BTKL per Ea (Rp)
Cutting
1
7,231
3,3
23.862
11,93
Bending
1
7,231
3,7
26.755
13,38
Packing
1
7,231
1,3
9.400
4,70
60.017
30,01
Total Sumber : Data Sekunder PT YSI
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa jumlah biaya tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi pesanan Plate R Tread sejumlah 2000 Ea adalah Rp60.017,00 yang artinya setiap Ea pesanan Plate R Tread memerlukan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp30,01 Sementara itu, jumlah biaya tenaga kerja langsung yang dipergunakan untuk mengerjakan pesanan Plate R Main adalah sebagai berikut ini:
41
TABEL 4.4 Biaya Tenaga Kerja Langsung Pesanan Plate R Main (1000 Ea)
Bagian
Karyawan
Upah
Jam Kerja
(Rp)
Total BTKL (Rp)
BTKL per Ea (Rp)
Cutting Bending
1 1
7.231 7.231
1,8 2,4
13.016 17.354
13,0 17,4
Packing
1
7.231
1,0
7.231
7,2
37.602
37,6
Total Sumber : Data Sekunder PT YSI
Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa jumlah biaya tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi pesanan Plate R Main sejumlah 1000 Ea adalah Rp37.602,00 yang artinya setiap Ea pesanan Plate R Main memerlukan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 37,6. c) Penghitungan Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik merupakan semua biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung yang dikeluarkan selama proses produksi. Besarnya BOP yang sesungguhnya untuk Plate R Tread dapat dilihat tabel 4.5 berikut ini :
42
TABEL 4.5 Biaya Overhead Pabrik Pesanan Plate R Tread (2.000 Ea)
Jenis Biaya
Kuantitas
Jumlah Biaya (Rp)
Biaya per Ea (Rp)
Plastik
40 Pcs
12.000
6
Label
40 Pcs
6.000
3
Karton Box
8 Pcs
40.000
20
58.000
29
Biaya Bahan Penolong :
Total Sumber : Data Sekunder PT YSI
Tabel
di
atas
menunjukkan
bahwa
total
BOP
yang
sesungguhnya untuk pesanan Plate R Tread adalah sebesar Rp 58.000,00 dengan jumlah pesanan 2.000 Ea, maka diketahui bahwa BOP per unitnya Rp 29,00. Sementara itu, besarnya BOP yang sesungguhnya untuk pesanan Plate L Main dapat dilihat tabel 4.6 sebagai berikut: TABEL 4.6 Biaya Overhead Pabrik Pesanan Plate R Main (1000 Ea)
Jenis Biaya
Kuantitas
Biaya Bahan Penolong : Plastik Label Karton Box
Jumlah Biaya (Rp)
40 Pcs 40 Pcs 10 Pcs
Total
Biaya per Ea (Rp)
12.000 6.000 50.000
12 6 50
68.000
68
Sumber : Data Sekunder PT YSI
Tabel sesungguhnya
di
atas
untuk
menunjukkan pesanan
Plate
bahwa R
total
Main
BOP
adalah
yang sebesar
43
Rp68.000,00 dengan jumlah pesanan 1000 Ea, maka diketahui bahwa BOP per unitnya Rp68,00. d) Penghitungan Harga Pokok Produksi oleh Perusahaan Setelah semua unsur biaya produksi baik bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan BOP dapat dikumpulkan, dihitung, dan dibebankan, maka harga pokok produksi untuk masing-masing pesanan dapat ditentukan. Berikut ini disajikan penghitungan biaya produksi masing-masing pesanan. TABEL4.7 Tabel Penghitungan Harga Pokok Produksi Untuk Plate R Tread dan Plate R Main Biaya Produksi Biaya Bahan Baku
Plate R Tread
Plate R Main
Total (Rp)
882.008
1.338.000
2.220.008
BTKL
60.017
37.602
97.619
BOP Total Biaya Produksi
58.000
68.000
126.000
1.000.025
1.443.602
2.443.627
2.000
1.000
500,01
1.443,60
Unit Pesanan Harga Pokok Produksi Per Ea Sumber : Data Sekunder PT YSI
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa total biaya produksi dibebankan untuk pesanan Plate R Tread adalah sebesar Rp 1.000.025 sehingga harga pokok produksi dikeluarkan per Ea adalah sebesar Rp 500,01. Dan untuk pesanan Plate R Main besarnya biaya produksi sebesar
44
Rp 1.443.602 sehingga harga pokok produksi per Ea adalah sebesar Rp 1.443,60. e) Penentuan Harga Jual Perusahaan telah menetapkan besarnya tingkat keuntungan yang harus dicapai untuk masing-masing produk adalah 27% sampai dengan 36%. Harga jual per Ea
untuk masing-masing pesanan adalah sebagai
berikut : Tabel 4.8 Harga Jual Per Ea Perusahaan PT YSI Pesanan
Harga Pokok
Tingkat
Harga Jual
Produksi Per Ea (Rp)
Keuntungan
(Pembulatan) (Rp)
Plate R Tread
500,01
27%
636,00
Plate R Main
1.443,63
36%
1.964,00
Sumber : Data Sekunder PT YSI
Tabel 4.8 menunjukkan harga jual masing-masing pesanan dengan tingkat laba yang telah ditentukan oleh Perusahaan PT YSI. Harga jual pesanan Plate R Tread adalah Rp 636,00 dengan tingkat keuntungan sebesar 27%. Untuk Plate R Main harga jualnya adalah Rp 1.964,00 dengan tingkat keuntungan 36%.
45
B. Pembahasan 2. Perhitungan berdasarkan teori Harga Pokok Pesanan a) Penghitungan Biaya Bahan Baku PT YSI dalam menentukan biaya pemakaian bahan baku untuk mengerjakan pesanan Plate R Tread dan Plate R Main, dilakukan dengan cara mengalikan jumlah bahan yang dipakai dengan harga pokok bahan. Cara yang dilakukan PT YSI sudah tepat, sehingga dalam penentuan biaya bahan baku untuk penulis atas pesanan-pesanan tersebut sama dengan yang dilakukan PT YSI. Biaya bahan baku untuk mengerjakan Plate R Tread yaitu Rp 882.008 dengan biaya bahan baku per Ea sebesar Rp 441 sedangkan untuk pesanan Plate R Main biaya bahan bakunya sebesar Rp 1.338.000 dengan biaya bahan baku per Ea sebesar Rp 1.338 b) Penghitungan Biaya Tenaga Kerja langsung Dalam penentuan biaya tenaga kerja langsung atas pengerjaan Plate R Tread dan Plate R Main ditentukan dengan mengalikan jam kerja yang digunakan untuk masing-masing pesanan dengan tarif upahnya. Untuk biaya tenaga kerja langsung PT YSI telah menentukan besarnya biaya secara tepat sehingga penghitungan biaya tenaga kerja untuk penulis sama dengan yang dilakukan Perusahaan. Biaya tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi pesanan Plate R Tread sejumlah 2000 Ea adalah Rp 60.017 yang artinya setiap Ea pesanan Plate R Tread memerlukan biaya tenaga kerja langsung
46
sebesar Rp30,01. Sementara itu, jumlah biaya tenaga kerja langsung yang dipergunakan untuk mengerjakan pesanan Plate R Main sejumlah 300 Ea adalah Rp37.602,00 yang artinya setiap Ea pesanan Plate L Main memerlukan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp37,60. c) Perhitungan Biaya Overhead Pabrik PT YSI hanya membebankan biaya overhead pabrik berdasarkan bahan penolong yang sesungguhnya digunakan untuk masing-masing pesanan. Cara yang dilakukan Perusahaan kurang tepat, karena hanya sebagian unsur BOP saja yang dibebankan dan BOP seharusnya dapat ditentukan pada saat Perusahaan menerima pesanan dari pelanggan. Oleh karena itu, unsur BOP lain seperti biaya depresiasi gedung pabrik,biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya listrik, biaya air, biaya telepon, biaya BBM, biaya lain-lain seharusnya dibebankan ke dalam harga pokok produksi. Hal ini dikarenakan biaya-biaya tersebut merupakan unsur BOP. Untuk mendapatkan jumlah BOP yang dibebankan secara tepat dalam setiap pesanan, maka harus digunakan tarif BOP ditentukan dimuka dengan menggunakan dasar penentuan tarif dan pembebanan tertentu. Alasan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan dimuka : 1) Pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi seringkali mengakibatkan berubah-ubahnya harga pokok per satuan produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan.
47
2) Dalam perusahaan yang menghitung harga pokok produksinya dengan menggunakan metode harga pokok pesanan, manajemen memerlukan informasi harga pokok produksi per satuan pada saat pesanan selesai dikerjakan.
Penulis menghitung biaya overhead pabrik berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka dengan menggunakan dasar pembebanan bahan baku. Dasar pembebanan tersebut diajukan penulis dengan alasan bahwa biaya yang paling dominan jumlahnya adalah biaya bahan baku. Oleh karena itu, untuk dapat menggunakan dasar pembebanan tersebut, informasi yang dibutuhkan adalah pemakaian bahan baku dan taksiran pemakaian biaya overhead pabrik. Berikut ini adalah tabel dari taksiran BOP dan taksiran bahan baku selama tahun 2009 menggunakan jumlah BOP sesungguhnya dan pemakaian bahan baku sesungguhnya tahun sebelumnya 2009.
48
TABEL 4.9 Taksiran Biaya Bahan Baku Sesungguhnya Tahun 2009 Harga satuan (Rp)
Biaya yang dikeluarkan (Rp)
Jenis Material
Quantity
SPCC - SD 2,0x90 mm
4.179 Kg
7.387
30.870.273
Material SPHC-PD 4,5x210 mm
285 Sheet
44.600
12.711.000
Total
43.581.273
Sumber : Data Sekunder PT YSI
Tabel di atas menunjukkan bahwa taksiran biaya bahan baku yang terjadi untuk tahun 2009 adalah sebesar Rp 43.581.273,00
49
TABEL 4.10 Taksiran Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Tahun 2009 No
1
Hasil Revaluasi Aktiva Tetap
Jenis
Umur Ekono mis
Biaya yang dikeluarkan (Rp)
Biaya bahan penolong : Plastik
532.800
Label
266.400
Karton box
1,870.000
2
BTK tidak langsung
900.000
3
Biaya Listrik dan air
1.050.00
4
Biaya Telepon
5
Biaya BBM
6
Biaya Depresiasi : depresiasi gedung pabrik depresiasi mesin depresiasi mesin potong
850.000 1.000.000
14.968.900
20 Th
748.445
15.000.000
20 Th
750.000
10.000.000
20 Th
500.000
Total
8.467.645
Sumber : Data Sekunder PT YSI
Tabel diatas menunjukkan bahwa taksiran biaya overhead pabrik yang terjadi untuk tahun 2009 adalah sebesar Rp8.467.645,00. Atas dasar data tersebut maka tarif biaya overhead pabrik ditentukan di muka pesanan Plate R Tread dan Plate R Main adalah sebagai berikut : Tarif BOP ditentukan di muka :
50
= Taksiran BOP
x 100%
Taksiran Biaya Bahan Baku = Rp
8.467.645 x 100%
Rp 43.581.273
= 19 % Setelah taksiran BOP dan taksiran biaya bahan baku untuk tahun 2009 dihitung, dan menentukan tarif BOP ditentukan di muka, maka BOP dibebankan untuk pesanan Plate R Tread dan Plate R Main dapat dapat diketahui seperti pada Tabel 4.11 berikut ini : TABEL 4.11 BOP dibebankan Pesanan Plate R Tread dan Plate R Main
Jenis pesanan Plate R Tread Plate R Main
Dasar Pembebanan
Taksiran
Total BOP
BOP Per Unit
(BBB) (Rp)
BOP di muka
dibebankan (Rp)
(Rp)
882.080
19%
167.582
83,79
1.338.000
19%
254.220
254,22
Sumber : Data diolah PT YSI
Tabel di atas menunjukkan bahwa BOP yang dibebankan di muka untuk pesanan Plate R Tread adalah sebesar Rp167.582 maka diketahui BOP per Ea adalah Rp 83,79. dan untuk pesanan Plate R Main adalah sebesar Rp 254.220 maka diketahui BOP per Ea adalah Rp 254,22.
51
d) Penghitungan Harga Pokok Produksi Setelah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan jumlah BOP yang dibebankan di muka dapat dihitung dan dibebankan pada harga pokok produksi, maka jumlah harga pokok produksi per Ea untuk masing-masing pesanan menurut perhitungan penulis dapat disajikan dalam tabel berikut ini. TABEL 4.12 Penghitungan harga Pokok Produksi Menurut Penulis
Pesanan
Biaya Per
Pesanan
Biaya Per
Jenis Pesanan
Plate R Tread (Rp)
Ea (Rp)
Plate R Main (Rp)
Ea (Rp)
BBB BTK Langsung
882.008
441.00
1.338.000
1.010,00
60.017
30,01
37.60
1.150,00
BOP Harga pokok Produksi
167.582
83,79
254.220
272,70
1.109.607
554,80
1.629.822
1.629,82
Sumber : Data diolah PT YSI
Tabel di atas menunjukkan bahwa harga pokok produksi untuk pesanan Plate R Tread sebesar Rp 1.109.607 dengan biaya per Ea sebesar Rp 554,80 dan harga pokok produksi untuk pesanan Plate R Main sebesar Rp 1.629.822 dengan biaya per Ea sebesar Rp 1.629,82
52
e) Perbandingan Penghitungan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan dan Penulis Setelah dilakukan perhitungan harga pokok produksi oleh penulis dan perusahaan, maka muncul perbedaan nominal harga pokok produksi untuk masing-masing pesanan yang dinyatakan dalam tabel berikut : TABEL 4.13 Perbandingan Penghitungan Harga Pokok Produksi Plate R Tread Biaya Produksi
Menurut Perusahaan
BBB
Menurut
Selisih
Penulis
882.008
882.008
-
BTKL
60.017
60.017
-
BOP
58.000
167.582
109.582
1.000.025
1.109.607
109.582
Ea
500,01
554,80
54,79
Harga Jual
636.00
636.00
-
136
81
54,79
27%
15%
12%
Jumlah Biaya produksi Harga Pokok Per
Tingkat keuntungan Presentase Keuntungan Sumber : Data diolah PT YSI
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dan penulis untuk pesanan Plate R Tread. Perbedaan tersebut disebabkan oleh
53
perbedaan pembebanan biaya overhead pabrik. Besarnya perbedaan sebesar Rp 109.582 Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan pengakuan tingkat keuntungan oleh perusahaan dan oleh penulis. Dengan harga jual sebesar Rp 636,00 maka tingkat keuntungan yang berhasil diperoleh perusahaan adalah 15% lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan semula sebesar 27%. TABEL 4.14 Perbandingan Penghitungan Harga Pokok Produksi Plate R Main Biaya Produksi BBB
Menurut Perusahaan
Menurut Penulis
Selisih
1.388.000
1.338.000
-
BTKL
37.602
37.602
-
BOP Jumlah Biaya produksi
68.000
254.220
186.220
1.443.602
1.629.822
186.220
1.629,82
186,22
1.964
-
334,18
186,22
20%
16%
Harga Pokok Per Ea
1.443,60
Harga Jual
1.964
Tingkat keuntungan Presentase Keuntungan
520,40 36%
Sumber : Data diolah PT YSI
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dan penulis untuk pesanan Plate R Main. Perbedaan tersebut disebabkan
oleh
perbedaan pembebanan biaya overhead pabrik. Besarnya perbedaan sebesar Rp 186.220,00. Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan
54
pengakuan tingkat keuntungan oleh perusahaan dan oleh penulis. Dengan harga jual sebesar Rp 1.964,00 maka tingkat keuntungan yang berhasil diperoleh perusahaan adalah 20% lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan semula sebesar 36%.
f) Kartu Harga Pokok Pesanan Setelah semua unsur biaya produksi baik meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik selesai dihitung, maka total dari biaya produksi suatu pesanan langsung dapat diketahui.Setelah itu total biaya produksi suatu pesanan tersebut dipakai untuk menentukan harga pokok produksi per unit. Dalam pengumpulan biaya produksi, maka tiap pesanan menggunkan kartu harga pokok pesanan. Kartu harga pokok pesanan dibuat berdasarkan bukti-bukti pendukung yang dipakai dalam melakukan kegiatan produksi. Penyelesaian pembuatan kartu harga pokok pesanan tersebut selesai bersamaan
dengan
saat
pesanan
selesai
diproduksi.
Adapun
penghitungan harga pokok produksi setiap pesanan yang terdapat dalam kartu harga pokok pesanan tersebut telah penulis uraikan pada gambar 4.1 dan gambar 4.2 seperti berikut :
55
Gambar 4.1 Kartu Harga Pokok Pesanan Menurut Penulis
PT YSI KARTU BIAYA PESANAN No Pesanan : 001 Jenis Produk : Plate R Tread Tgl pesan : 01 Maret 10 Tgl selesai : 09 Maret 10 Tgl
Biaya Bahan Baku No Ket BPBG
Material SPCC-SD 2,0x90 mm
Pemesan Sifat Pesanan Jumlah Harga Jual Jml
Tgl
: PT DPM : Segera : 2.000 Ea : Rp 636
Biaya Tenaga Kerja No Jml Kartu Jam Kerja
882.008
60.017
882.008
60.017
Tgl
Biaya Overhead Pabrik Dasar Tarif Jml
BBB
19%
167.582
Jumlah
Total biaya produk Biaya bahan baku langsung =
Rp
882.008
Biaya tenaga kerja langsung =
Rp
60.017
Biaya overhead pabrik
= Rp 167.582
Jumlah hasil produksi
=
Rp 1.109.607
Hasil Produksi
=
2.000 Ea
Harga pokok produk per unit : Rp 1.109.607 = Rp 555 2.000 Ea
167.582
56
Gambar 4.2 Kartu Harga Pokok Pesanan Menurut Penulis
PT YSI KARTU BIAYA PESANAN No Pesanan : 002 Jenis Produk : Plate L Main Tgl pesan : 01 Maret 10 Tgl selesai : 09 Maret 10 Tgl
No BPBG
Pemesan Sifat Pesanan Jumlah Harga Jual
Biaya Bahan Baku Ket
Jml
Biaya Tenaga Kerja Tgl No Jml Kartu Jam Kerja
Material SPHC-PO 4,5x210 mm
1.338.000
37.602
Jumlah
1.338.000
37.602
Total biaya produk Biaya bahan baku langsung =
Rp 1.338.000
Biaya tenaga kerja langsung =
Rp
37.602
Biaya overhead pabrik
= Rp
254.220
Jumlah hasil produksi
=
Rp 1.629.822
Hasil Produksi
=
1000 Ea
Harga pokok produk per unit : Rp 1.629.822 = Rp 1.629,82 1000 Ea
: PT DPM : Segera : 1000 Ea : Rp 1.964 Tgl
Biaya Overhead Pabrik Dasar Tarif Jml
BBB
19%
254.220
254.220