BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Plymilindo Perdana merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang supporting plywood dan cat tembok .PT. Plymilindo Perdana ini pertama kali didirikan pada tanggal 15 Oktober 1987,dimana pada saat itu perusahaan berfokus pada produksi hot melt glue,venner tapes, wood putty, carbon metal, grinding wheels dan sparepart mesin plywood.Sejak tahun 2005 , PT. Plymilindo Perdana mencoba untuk memproduksi produk baru yakni cat tembok, karena perusahaan melihat sektor properti yang sangat menjanjikan dimasa yang akan datang. Hasil produksidipasarkan
di
Jakarta
dan
diberbagai
daerah
seperti:
Banjarmasin,Pontianak,Pekanbaru, Samarinda, Medan, Surabaya dan Solo. Selain itu, hasil produksi cat tembok ini juga dipasarkan ke berbagai perusahaan retail bangunan seperti Depo Bangunan ,Metro Bangunan, toko bangunan dan kepada pembeli langsung. 2. Struktur Organisasi Perusahaan Untuk kelancaran jalannya suatu perusahaan diperlukan beberapa bagian yang mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda namun saling menunjang.Karena itu diperlukan struktur organisasi yang
48
49
berfungsi untuk memperjelas tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda pada tiap bagian.Untuk menjalankan dengan baik organisasi diperusahaan, perlu diperhatikan pedoman, asas-asas atau prinsip-prinsip organisasi, seperti perumusan tujuan yang jelas, pembagian kerja, pendelegasian kekuasaan, kesatuan perintah, dan tanggung jawab serta tingkat pengawasana dan koordinasi. Tujuan dibentuknya struktur organiasi adalah untuk : a. Mempermudah pelaksanaan tugas atau pekerjaan b. Mempermudah pimpinan dalam mengawasi pekerjaan bawahan c. Mengkoordinasikan kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan d. Menentukan kedudukan seseorang dalam fungsi kegiatan sehingga mampu menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya. Tugas dan tanggung jawab masing-masing adalah sebagai berikut : a. Direktur Utama Merupakan pemilik dan sebagai pengawas atas segala aktivitasaktivitas dari manajemen tertinggi dan sebagai pemegang saham. b. Direktur Keuangan Bertanggung jawab atas semua aktivitas perusahaan .Tugas Direktur keuangan adalah : 1) Pembuatan anggaran pendapatan dan belanja perusahaan serta mengadakan pengawasan terhadap pelaksaan dari anggaran pendapatan dan belanja perusahaan.
50
2) Merencanakan kegiatan pengadaan suku cadang, bahan baku , bahan pembantu dan mesin-mesin lainnyasebagai kelengkapan dalam kegiatan produksi. c. General Manajer General Manajer bertindak sebagai pucuk pimpinan dan penanggung jawab tertinggi atas segala kegiatan perusahaan baik dari segi administrasi maupun operasional perusahaan dan bertanggung jawab terhadap direktur utama. 1) Manajer Perencanaan Manajer perencanaan membawahi : Bagian QA dan PPIC, dimana bagian QA membawahi bagian R & D dan QC yang bertugas dan bertanggung jawab memastikan kualitas performansi dalam perusahaan sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan
perusahaan. Sedangkan bagian PPIC membawahi bagian produksi dan gudang yang bertugas dan bertanggung jawab atas semua proses produksi, membuat laporan produksi, mengawasi keluar masuk barang serta mengetahui stok barang digudang. 2) Manajer pembelian Manajer pembelian membawahi : Bagian Pembelian, dan Administrasi Pembelian. Bertugas dan bertanggung jawab membuat laporan pembelian dalam suatu periode baik jangka pendek maupun jangka panjang, dan menentukkan pemasok yang
51
akan dipilih dalam melakukan pembelian, serta melakukan pemeriksaan berkala terhadap order pembelian yang dilakukan. 3) Manajer Pemasaran Manajer
pemasaran
bertanggung
jawab
kepada
Manajer.Bertanggung jawab mencari pelanggan
General baru
dan
melakukan kunjungan ke setiap pelanggan dan bertugas menjalankan promosi serta penjualan produk. Manajer pemasaran membawahi : Bagian pemasaran, Bagian Administrasi Penjualan, Bagian Pengiriman. Bertanggung jawab dalam memantau penjualan barang, membuat jadwal sales, dan mengontrol aktivitas sales mengenai penjualan produk . 4) Manajer Keuangan dan Akuntansi Bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur. a) Menyiapkan L/R dan Jurnal setiap bulan dan setiap tahun b) Menyiapkan Laporan Pajak Tahunan Manajer keuangan membawahi : Bagian Keuangan, Bagian Akuntansi Biaya Bagian Finance bertanggung jawab atas : a) Bertanggung jawab atas penerimaan dan pengeluaran uang harian b) Melakukan
pemrosesan
pembayaran
supplier,ekspeditur,dan lain-lain c) Mengontrol tagihan atas invoice yang telah dikirim
untuk
52
d) Membuat laporan atas pengeluaran dan pemasukan uang 5) Manajer Personalia Manajer personalia membawahi : Bagian Umum dan Bagian Personalia. Bertugas dan bertanggung jawab : membuat skedul karywan, melakukan dan merumuskan sistem penggajian , serta melakukan komunikasi dengan karyawan dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pihak luar untuk kepentingan perusahaan.
B. Analisis Biaya Produksi Seperti yang diuraikan didepan, PT.Plymilindo Perdana adalah perusahaan yang memproduksi cat tembok dengan berbagai jenis produk, namun disini penulis ingin mengambil satu jenis produk untuk menganalisis proses biaya produksinya yakni cat tembok standar. Sebelum dilakukan perhitungan target costing, maka terlebih dahulu akan disajikan data biaya produksi cat tembok standar pada PT.Plymilindo Perdana khususnya untuk tahun 2011 s/d 2013 yang dapat disajikan pada tabel 4.1 yaitu sebagai berikut .
53
TABEL 4.1 PT.PLYMILINDO PERDANA DATA HASIL PRODUKSI CAT TEMBOK STANDAR TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013 Tahun
Total Produksi ( Kgs)
2011
502.972
2012
394.655
2013
498.645
Total
1.396.272
Rata-Rata
465.424
Sumber : PT.Plymilindo Perdana Berdasarkan tabel 4.1 yakni data hasil produksi cat tembok standar untuk tahun 2011 s/d 2013 yang menunjukkan bahwa rata-rata produksi cat tembok standar per tahun sebesar 465.424 kgs yang dapat diperincikan untuk tahun 2011 yaitu sebesar 502.972 kgs, tahun 2012 terjadi penurunan hasil produksi dikarenakan permintaan pada cat tembok menurun, sedangkan persediaan dari hasil produksi di tahun 2011 cukup banyak tersedia di gudang, total produksi pada tahun 2012 sebesar 394.655 kgs, dan tahun 2013 terjadi kenaikan pada total hasil produksi yaitu sebesar 498.645 kgs. Dalam hubungannya dengan uraian tersebut diatas dapat disajikan data biaya-biaya produksi, antara lain :
54
1. Bahan baku langsung Bahan baku langsung khususnya pada PT.Plymilindo Perdana untuk tahun 2011 s/d 2013 yang dapat disajikan pada tabel 4.2 yaitu sebagai berikut : TABEL 4.2 PT.PLYMILINDO PERDANA PEMAKAIAN BAHAN BAKU LANGSUNG TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013 Tahun
Pemakaian Bahan Baku Langsung ( Rp)
2011
Rp 5.047.625.050
2012
Rp 4.310.394.025
2013
Rp 5.561.246.750
Total Pemakaian Bahan Baku
Rp 14.919.265.825
Sumber : PT.Plymilindo Perdana Berdasarkan tabel 4.2 yakni data biaya bahan baku langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka besarnya biaya bahan baku untuk 3 (tiga) tahun terakhir dapat ditentukan dengan menggunakan rumus : Biaya bahan baku langsung Biaya bahan baku langsung (kgs) = Jumlah Produksi Dengan demikian maka besarnya biaya bahan baku langsung untuk 3 (tiga) tahun terakhir dapat dihitung berikut ini :
55
a.
Tahun 2011 Biaya bahan baku langsung untuk produksi cat tembok standar tahun 2011dapat ditentukan : Rp
5.047.625.050
Biaya bahan baku langsung (kgs) = 502.972 =
Rp
10.035,59/Kgs
b. Tahun 2012 Biaya bahan baku langsung untuk produksi cat tembok standar tahun 2012 dapat ditentukan : Rp
4.310.394.025
Biaya bahan baku langsung (kgs) = 394.655 =
Rp
10.921,92/Kgs
c. Tahun 2013 Biaya bahan baku langsung untuk produksi cat tembok standar tahun 2013 dapat ditentukan : Rp
5.561.246.750
Biaya bahan baku langsung (kgs) = 498.645 =
Rp
11.152,71/Kgs
2. Biaya tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung dihitung berdasarkan waktu standar (standard time) untuk suatu pekerjaan, yang dinyatakan dalam jumlah menit per total unit yang dapat dihasilkan. Perusahaan menggunakan rasio
56
efesiensi produktivitas yang mengukur output dari seorang individu relatif terhadap standar kerja. Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur pencapaian operasional relatif dari suatu mesin, operasi, departemen, atau organisasi secara keseluruhan. Besarnya biaya tenaga kerja langsung untuk tahun 2011 s/d 2013 dapat ditentukan melalui tabel 4.3 berikut : TABEL 4.3 PT.PLYMILINDO PERDANA BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TAHUN 2011 S/D 2013 Tahun
Besarnya Biaya Tenaga Kerja Langsung
2011
Rp
65.437.144
2012
Rp
82.982.083
2013
Rp 121.777.823
Total BTKL
Rp 270.197.050
Sumber : PT.Plymilindo Perdana Dengan tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan untuk biaya tenaga kerja langsung, hal ini dikarenakan di setiap tahun berjalan perusahaan menetapkan standar upah minimum propinsi yang telah ditetapkan pemerintah, sehingga biaya tenaga kerja langsung dari tahun ke tahun mengalami kenaikan serta pada tahun 2012 perusahaan mengeluarkan kebijakan baru akan insentif kesehatan selain insentif jamsostek untuk para tenaga kerja yang dibayarkan di setiap akhir tahun (tutup buku). Maka dari uraian tersebut diatas besarnya biaya
57
tenaga
kerja
langsung
yang
dikeluarkan
oleh
perusahaan
PT.Plymilindo Perdana untuk tahun 2011 s/d 2013 yang dapat diuraikan sebagai berikut : a. Tahun 2011 Biaya bahan tenaga kerja langsung per kgs untuk tahun 2011 dapat ditentukan sebagai berikut: Rp
65.437.144
Biaya tenaga kerja langsung (kgs) = 502.972 =
Rp
130,10
b. Tahun 2012 Biaya bahan tenaga kerja langsung per kgs untuk tahun 2012 dapat ditentukan sebagai berikut: Rp
82.982.083
Biaya tenaga kerja langsung (kgs) = 394.655 =
Rp
210,26
c. Tahun 2013 Biaya bahan tenaga kerja langsung per kgs untuk tahun 2013 dapat ditentukan sebagai berikut: Rp
121.777.823
Biaya tenaga kerja langsung (kgs) = 498.645 =
Rp
244,22
58
3. Biaya Overhead Pabrik Besarnya biaya overhead pabrik untuk tahun 2011 s/d 2013, khusunya pada PT.Plymilindo Perdana yang dapat disajikan pada tabel 4.4 dibawah ini : TABEL 4.4 PT.PLYMILINDO PERDANA BIAYA OVERHEAD PABRIK TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013
Jenis Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik (Rp)
No
2011
2012
2013
1
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Rp
239.363.734
Rp
451.467.486
Rp
763.349.695
2
Biaya Bahan Penolong
Rp
51.220.369
Rp
42.127.413
Rp
50.330.300
3
Biaya Pemeliharanaan Gedung
Rp
12.394.108
Rp
19.669.500
Rp
9.558.726
4
Biaya Pemeliharaan Mesin
Rp
56.161.958
Rp
59.394.547
Rp
48.317.502
5
Biaya Penyusutan Gedung
Rp
6
Biaya Penyusutan Mesin
Rp
7
Biaya Asuransi Pabrik
8
7.383.815 Rp
12.813.371
Rp
15.777.824
Rp
229.727.764
Rp
320.428.068
Rp
1.686.255 Rp
2.935.432
Rp
6.166.280
Biaya Asuransi Mesin
Rp
4.942.545 Rp
5.481.496
Rp
6.201.759
7
Biya Listrik dan Air
Rp
38.532.632 Rp
47.927.530
Rp
76.399.645
8
Biaya Umum
Rp
8.532.800 Rp
18.651.278
Rp
4.247.150
Total Biaya Overhead Pabrik
Rp
635.537.613 Rp
890.195.817
215.319.397
Sumber : PT.Plymilindo Perdana
Rp 1.300.776.949
59
Tabel 4.4 yakni rincian biaya overhead pabrik dalam tahun 2011 s/d 2013, menunjukkan bahwa total biaya overhead pabrik untuk tahun 2011 sebesar Rp 635.537.613, tahun 2012 sebesar Rp 890.195.817 dan untuk tahun 2013 sebesar Rp
1.300.776.949, sehingga biaya
overhead pabrik per kgs bisa dihitung sebagai berikut : a. Tahun 2011 Biaya overhead pabrik per kgs untuk tahun 2011 dapat ditentukan sebagai berikut: Rp Biaya overhead pabrik (kgs)
635.537.613
= 502.972 =
Rp
1.263,56
b. Tahun 2012 Biaya overhead pabrik per kgs untuk tahun 2012 dapat ditentukan sebagai berikut: Rp Biaya overhead pabrik (kgs)
890.195.817
= 394.655 =
Rp
2.255,63
c. Tahun 2013 Biaya overhead pabrik per kgs untuk tahun 2013 dapat ditentukan sebagai berikut: Rp Biaya overhead pabrik (kgs)
1.300.776.949
= 498.645 =
Rp
2.608,62
60
C. Analisis Biaya Non Produksi Biaya non produksi khususnya pada PT.Plymilindo Perdana terdiri dari biaya penjualan dan biaya administrasi/ umum. Oleh karena itulah maka besarnya biaya non produksi untuk tahun 2011 s/d tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut: TABEL 4.5 PT.PLYMILINDO PERDANA BIAYA NON PRODUKSI TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013 Tahun No
Jenis Biaya Non Prduksi
1
Biaya Penjualan
2
Biaya Administrasi Umum
Total Biaya Non Produksi
2011
2012
2013
Rp 105.119.771
Rp 98.982.083
Rp 124.992.364
Rp 144.868.348
Rp 117.730.660 Rp 147.924.168
Rp 249.988.119
Rp 216.712.743 Rp 272.916.532
Sumber : Data diolah dari PT.Plymilindo Perdana Dari tabel 4.5, terlebih dahulu akan disajikan rata-rata volume penjualan cat tembok standar yang diperoleh PT.Plymilindo Perdana yang dapat dilihat pada tabel 4.6 yaitu sebagai berikut :
61
TABEL 4.6 PT.PLYMILINDO PERDANA VOLUME PENJUALAN CAT TEMBOK STANDAR TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013
Tahun
Total Penjualan
2011
547.422
2012
423.945
2013
487.460
Total Penjualan
1.458.827
Sumber : PT. Plymilindo Perdana
Sedangkan harga jual cat tembok standar dalam 3 (tiga) tahun terakhir (2011-2013) dapat dilihat pada tabel 4.7 TABEL 4.7 PT.PLYMILINDO PERDANA HARGA JUAL CAT TEMBOK STANDAR TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013 Cat Tembok Standar Tahun
Galon
Pail
2011
Rp 80.500
Rp 402.500
2012
Rp 87.500
Rp 437.500
2013
Rp 93.500
Rp 467.500
Sumber : PT. Plymilindo Perdana
62
Dari tabel 4.5 dan tabel 4.6 maka biaya non produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan dari tahun 2011 s/d tahun 2013 dapat dihitung sebagai berikut: 1. Tahun 2011 Besarnya biaya non produksi untuk tahun 2011 pada cat tembok standar dapat dihitung sebagai berikut : -
Biaya Penjualan Per Kgs=Rp 105.119.771 : 547.422 = Rp 192,02
-
Biaya Adm dan Umum =Rp 144.868.348 : 547.422 = Rp 264,63 Total Biaya Non Produksi Per Kgs
Rp 456,65
2. Tahun 2012 Besarnya biaya non produksi untuk tahun 2012 pada cat tembok standar dapat dihitung sebagai berikut : -
Biaya Penjualan Per Kgs= Rp 98.982.083 : 423.945 =
-
Biaya Adm dan Umum = Rp 117.730.660 : 423.945= Rp 277,70 Total Biaya Non Produksi Per Kgs
Rp 233,47
Rp 511,17
3. Tahun 2013 Besarnya biaya non produksi untuk tahun 2013 pada cat tembok standar dapat dihitung sebagai berikut : -
Biaya Penjualan Per Kgs= Rp 124.992.364 : 487.460= Rp 256,41
-
Biaya Adm dan Umum = Rp 147.924.168 : 487.460 = Rp 303,45 Total Biaya Non Produksi Per Kgs
Rp 559,86
63
Dalam hubungan dengan uraian tersebut diatas akan disajikan hasil perhitungan biaya per kgs (biaya produksi dan non produksi) pada PT.Plymilindo Perdana untuk 3 (tiga) tahun terakhir yaitu sebagai berikut : TABEL 4.8 PT.PLYMILINDO PERDANA HASIL PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI DAN NON PRODUKSI TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013 Tahun No 1
2
Jenis Biaya
2011
2012
2013
Biaya Produksi a.Biaya Bahan Baku Langsung
Rp 10.035,59 Rp 10.921,92
Rp 11.152,71
b.Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp
130,10 Rp
210,26
Rp
c.Biaya Overhead Pabrik
Rp 1.263,56 Rp
2.255,63
Rp 2.608,62
Total Biaya Produksi
Rp 11.429,25 Rp 13.387,81
Rp 14.005,55
a.Biaya Penjualan
Rp
192,02 Rp
233,47
Rp
256,41
b.Biaya Administrasi dan Umum
Rp
264,63 Rp
277,70
Rp
303,45
Total Biaya Non Produksi
Rp
456,65 Rp
511,17
Rp
559,86
244,22
Biaya Non Produksi
Total Biaya Produksi dan Non Produksi Rp 11.885,90 Rp 13.898,98
Rp 14.565,41
Sumber : PT.Plymilindo Perdana ( Hasil Olahan Data )
Berdasarkan tabel 4.7 yakni data harga jualcat tembok standart dan tabel 4.8 data biaya produksi serta non produksi maka akan disajikan
64
perhitungan cat tembok standar untuk per galon dan per pail nya, yaitu sebagai berikut : 1. Tahun 2011 Berdsarkan biaya produksi dan biaya non produksi, maka perusahaan dapat memperhitungkan harga pokok produksi cat tembok standar untuk tahun 2011, dihitung sebagai berikut : -
Galon 5 Kgs x Rp 11.885,90 = Rp
-
Pail 25 Kgs x Rp 11.885,90 =
Rp
59.430/Galon 297.148/Pail
2. Tahun 2012 Berdsarkan biaya produksi dan biaya non produksi, maka perusahaan dapat memperhitungkan harga pokok produksi cat tembok standar untuk tahun 2012, dihitung sebagai berikut : -
Galon 5 Kgs x Rp 13.898,98 = Rp
-
Pail 25 Kgs x Rp 13.898,98
=
Rp
69.495/Galon 347.475/Pail
3. Tahun 2013 Berdsarkan biaya produksi dan biaya non produksi, maka perusahaan dapat memperhitungkan harga pokok produksi cat tembok standar untuk tahun 2013, dihitung sebagai berikut : -
Galon 5 Kgs x Rp 14.565,41 = Rp
-
Pail 25 Kgs x Rp 14.565,41
=
Rp
72.827/Galon 364.136/Pail
Berdasarkan hitungan yang sudah diuraikan diatas, maka perusahaan bisa membuat perhitungan margin laba dalam penjualan cat tembok standar,margin laba dapat dilihat pada tabel 4.9.
65
TABEL 4.9 PT.PLYMILINDO PERDANA MARGIN LABA DALAM PENJUALAN CAT TEMBOK STANDAR TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013 Harga Jual Galon
Biaya Pail
Galon
Margin Pail
Tahun
Galon
Pail
Galon
Pail
Rp
Rp
%
%
2011
Rp 80.500
Rp 402.500
Rp 59.430
Rp 297.148
Rp 21.070
Rp 105.352 26,17%
26,17%
2012
Rp 87.500
Rp 437.500
Rp 69.495
Rp 347.475
Rp 18.005
Rp 90.025
20,58%
20,58%
2013
Rp 93.500
Rp 467.000
Rp 72.827
Rp 364.136
Rp 20.673
Rp 103.364 22,11%
22,11%
Sumber : Hasil olahan data Berdasarkan tabel 4.9 diatas yang menunjukan bahwa margin laba dalam penjualan cat tembok standar untuk tahun 2011 sebesar 26,17% pada galon dan pail. Tahun 2012 margin laba PT.Plymilindo Perdana sebesar 20,58% pada galon dan pail. Sedangkan pada tahun 2013 margin laba mencapai 22,11% pada galon dan pail.
D. Analisis Penerapan Target Costing Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam memaksimalkan laba dalam penjualan cat tembok standar adalah penerapan target costing. Dimana target costing adalah penerapan harga pokok produksi sebagai dasar penetapan harga sehingga target laba yang diinginkan akan tercapai.
66
Target laba yang diinginkan perusahaan adalah keuntungan bersih yang ingin didapatkan oleh perusahaan. Dari data yang diperoleh penulis melalui wawancara dengan pimpinan dan bagian keuangan pada perusahaan, PT. Plymilindo Perdana menentapkan keuntungan sebesar 35% dari harga jual yakni sebagai berikut : TABEL 4.10 PT.PLYMILINDO PERDANA HASIL PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI DAN NON PRODUKSI (MENURUT TARGET COSTING) TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013 Uraian
Tahun 2011
Penjualan
2012
2013
Rp 8.813.494.200
Rp 7.419.037.500
Rp 9.115.502.000
Laba yang diharapkan 35% Rp 3.084.722.970
Rp 2.596.663.125
Rp 3.190.425.700
Rp 4.822.374.375
Rp 5.925.076.300
dari penjualan Total Biaya
Rp 5.728.771.230
(Biaya Produksi dan Non Produksi) Sumber : Hasil olahan data Berdasarkan tabel 4.10 maka besarnya target costing dalam penjualan cat tembok standar per kgs untuk tahun 2011 sebesar Rp 5.728.771.230, tahun 2012 sebesar Rp 4.822.374.375 dan tahun 2013 sebesar Rp 5.925.076.300.
67
1. Tahun 2011 Besarnya target costing per kgs dalam penjualan cat tembok standar untuk tahun 2011 dapat dihitung sebagi berikut :
Rp Target Costing (Kgs)
5.728.771.230
= 547.422 =
Rp
10.465
2. Tahun 2012 Besarnya target costing per kgs dalam penjualan cat tembok standar untuk tahun 2012 dapat dihitung sebagi berikut :
Rp Target Costing (kgs)
4.822.374.375
= 423.945 =
Rp
11.375
3. Tahun 2013 Besarnya target costing per kgs dalam penjualan cat tembok standar untuk tahun 2013 dapat dihitung sebagi berikut :
Rp Target Costing (kgs)
5.925.076.300
= 487.460 =
Rp
12.155
Berdasarkan hasil perhitungan target costing, maka selanjutnya akan dilakukan perhitungan margin laba dalam penjualan cat tembok standar yang dapat disajikan melalui tabel 4.11 yaitu sebagai berikut :
68
TABEL 4.11 PT.PLYMILINDO PERDANA MARGIN LABA DALAM PENJUALAN CAT TEMBOK STANDAR (MENURUT TARGET COSTING) TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013 Harga Jual Per Kgs
Tahun
Biaya Per Kgs
Pail
Margin Galon
Pail
Galon
Pail
Rp
Rp
%
%
Galon
Pail
Galon
2011
Rp 80.500
Rp 402.500
Rp 52.325
Rp 261.625 Rp 28.175
Rp 140.875
35%
35%
2012
Rp 87.500
Rp 437.500
Rp 56.875
Rp 284.375 Rp 30.625
Rp 153.125
35%
35%
2013
Rp 93.500
Rp 467.500
Rp 60.775
Rp 303.875 Rp 32.725
Rp 163.625
35%
35%
Sumber : Hasil olahan data Tabel 4.11 yakni hasil perhitungan margin laba dalam penjualan menunjukkan bahwa target costing yang ditetapkan oleh perusahaan telah sesuai dengan prosentase margin laba yang diharapkan dalam penjualan cat tembok standar. Oleh karena itu akan disajikan perbandingan kalkulasi biaya menurut perusahaan dan menurut target costing yang dapat dilihat pada tabel 4.12
69
TABEL 4.12 PT.PLYMILINDO PERDANA PERHITUNGAN BIAYA MENURUT PERUSAHAAN DENGAN MENURUT TARGET COSTING DALAM PENJUALAN CAT TEMBOK STANDAR TAHUN 2011 S/D TAHUN 2013 Tahun
Besarnya Biaya Menurut
Besarnya Biaya
Perusahaan
Menurut Target
Penghematan Biaya Rp
%
Costing 2011
Rp 5.998.587.926
Rp 5.728.771.230
Rp 269.816.696
4%
2012
Rp 5.283.571.925
Rp 4.823.374.375
Rp 461.197.550
9%
2013
Rp 6.983.801.522
Rp 5.925.076.300
Rp 1.058.725.222
15%
Sumber : Hasil Olahan Data Berdasarkan tabel 4.12 yakni hasil perbandingan total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan menurut target costing maka dapatlah dikatakan bahwa dengan penerapan target costing terlihat lebih efesien jika dibandingkan dengan menurut perusahaan . Hal ini dapat dilihat bahwa besarnya
biaya
menurut
Rp5.998.587.926,
perusahaan
sedangkan
untuk
menurut
tahun
target
2011
costing
sebesar sebesar
Rp5.728.771.230 atau lebih hemat sebesar 4%. Kemudian untuk tahun 2012 menurut perusahaan sebesar Rp5.283.571.925, sedangkan menurut target costing adalah sebesar Rp 4.823.374.375 atau lebih hemat sebesar 9%.
Lalu
untuk
Rp.6.983.801.522,
tahun sedangkan
2013
menurut
menurut
perusahaan
target
costing
sebesar sebesar
Rp5.925.076.300 atau lebih hemat sebesar 15%.. Dengan demikian maka
70
dapatlah dikatakan bahwa penerapan target costing dapat dijadikan sebagai alat penilaian efesiensi produksi cat tembok serta sebagai alat penentuan harga jual cat tembok standar.