BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Laporan Keuangan Dana Pensiun Laporan keuangan dana pensiun mengalami perubahan seiring diterbitkannya PSAK 18 Revisi 2010. Ada 3 (tiga) alternatif bentuk laporan keuangan dana pensiun program imbalan pasti, sedangkan laporan keuangan dana pensiun program iuran pasti hanya terdiri dari 1 (satu) alternatif bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan dana pensiun program imbalan pasti terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu : 1. laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya, 2. laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan 3. catatan atas laporan keuangan. Sedangkan laporan keuangan dana pensiun program iuran pasti hanya terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan penjelasan mengenai kebijakan pendanaan. Kementerian Keuangan melalui Biro Dana Pensiun Bapepam-LK mengeluarkan peraturan PER.05/BL/2010 untuk menyesuaikan dengan berlakunya PSAK 18 Revisi 2010 terdiri atas : 1. laporan keuangan utama yang terdiri dari aset neto, perubahan aset neto, catatan atas laporan keuangan 2. laporan keuangan tambahan terdiri dari : neraca, sisa hasil usaha, arus kas 47
Laporan keuangan dana pensiun dari Biro Dana Pensiun Bapepam-LK tidak banyak mengalami perubahan. Biro Dana Pensiun hanya melakukan perubahan pada sisi redaksional yaitu antara lain : 1. aktiva bersih menjadi aset neto, 2. perubahan aktiva bersih menjadi perubahan aset neto 3. kewajiban aktuaria menjadi liabilitas nilai kini aktuarial Hal ini agak berbeda jika dibandingkan dengan laporan keuangan sesuai PSAK 18 Revisi 2010 yang laporan keuangannya hanya 3 (tiga) yaitu laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya, laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan catatan atas laporan keuangan. Tabel 4.1 RINGKASAN LAPORAN ASET NETO DANA PENSIUN ANGKASA PURA I Tahun 2012 URAIAN ASET INVESTASI (Nilai Wajar) ASET LANCAR DI LUAR INVESTASI ASET OPERASIONAL (Nilai buku) ASET LAIN-LAIN
Tahun 2012
Tahun 2011
(Rp)
(Rp)
558.398.562.735 112.708.056.078
693.450.604.061 11.409.976.750
272.103.859
417.205.853
82.500.000
-
ASET TERSEDIA LIABILITAS LIABILITAS DI LUAR NILAI KINI AKTUARIAL
671.461.222.672
705.277.786.664
2.349.898.402
9.139.765.344
ASET NETO
669.111.324.270
696.138.021.320
Sumber : DAPENRA, 2012
48
Tabel 4.2 RINGKASAN LAPORAN PERUBAHAN ASET NETO DANA PENSIUN ANGKASA PURA I URAIAN PENAMBAHAN Pendapatan Investasi Peningkatan / Penurunan Nilai Investasi Iuran Jatuh Tempo : PENGURANGAN Beban Investasi Beban Operasional Beban di Luar Investasi dan Operasional Manfaat Pensiun Pajak Penghasilan Pengalihan Dana Ke Dana Pensiun Lain Jumlah Pengurangan KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO ASET NETO AWAL PERIODE LAPORAN ASET NETO AKHIR PERIODE LAPORAN
Tahun 2012
Tahun 2011
(Rp)
(Rp)
82.533.309.350 119.265.411.551 (72.155.463.033) (114.184.400.992) 25.079.127.453 29.891.392.133 8.414.775.885 10.993.065.484 168.549.594 42.635.919.857 264.098.000 7.262.000 62.483.670.820 (27.026.697.050) 696.138.021.320 669.111.324.270
7.636.913.863 13.347.029.763 346.811.932 37.275.837.302 171.268.500 11.172.300 58.789.033.660 (23.816.630.968) 719.954.652.288 696.138.021.320
Sumber : DAPENRA, 2012
Tabel 4.3 RINGKASAN NERACA DANA PENSIUN ANGKASA PURA I Tahun 2012 Tahun 2012 (Rp)
Uraian Aset Investasi (Nilai Historis) Selisih Penilaian Investasi Aset Lancar Diluar Investasi Aset Operasional Aset lain-lain Total Aset Liabilities Nilai Kini Aktuarial Selisih Nilai Kini Aktuarial Hutang Investasi Pendapatan Diterima Di muka Beban Yang Masih Harus Dibayar Liabilitas Lain Total Liabilities
Sumber : DAPENRA, 2012
49
Tahun 2011 (Rp)
696.953.427.988 (138.554.865.253) 112.708.056.078 272.103.859 82.500.000 671.461.222.672
759.850.006.281 (66.399.402.220) 11.409.976.750 417.205.853 705.277.786.664
711.842.730.000 (42.731.405.730) 825.495.088 381.198.167 604.579.314 538.625.833 2.349.898.402 671.461.222.672
664.444.578.493 31.693.442.827 2.849.314.319 5.882.404.750 408.046.275 9.139.765.344 705.277.786.664
Tabel 4.4 RINGKASAN PERHITUNGAN HASIL USAHA DANA PENSIUN ANGKASA PURA I Periode 31 Desember 2012 Tahun 2012 (Rp)
URAIAN
Tahun 2011 (Rp)
Pendapatan Investasi Bunga/Bagi Hasil Deviden Sewa Laba(Rugi) Pelepasan Investasi Total Pendapatan Investasi Beban Investasi HASIL USAHA INVESTASI
20.068.013.009 5.916.494.687 3.528.126.617 53.020.675.037 82.533.309.350 8.414.775.885 74.118.533.465
25.572.287.517 7.128.498.339 3.514.159.110 83.050.466.585 119.265.411.551 7.636.913.863 111.628.497.688
Beban Operasional Pendapatan dan Beban Lain HASIL USAHA SEBELUM PAJAK PAJAK PENGHASILAN
10.993.065.484 1.147.993.052 64.273.461.033 264.098.000
13.347.029.763 655.631.112 98.937.099.037 171.268.500
HASIL USAHA SETELAH PAJAK
64.009.363.033
98.765.830.537
Sumber : DAPENRA, 2012
Dari hasil analisa atas laporan keuangan dana pensiun yang telah direvisi oleh Biro Dana Pensiun dibandingkan laporan keuangan sesuai PSAK 18 Revisi 2010, Biro Dana Pensiun tetap memasukan neraca dan laporan sisa hasil usaha. Biro Dana Pensiun beralasan bahwa dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 pasal 54 ayat (1) disebutkan bahwa Dana Pensiun wajib mengumumkan neraca dan perhitungan hasil usaha kepada peserta menurut bentuk, susunan dan waktu yang ditetapkan Menteri. Adanya neraca dan perhitungan hasil usaha dapat mengakibatkan cara pandang menilai kinerja dana pensiun yang berbeda-beda. Salah satu contohnya adalah Dana Pensiun Angkasa Pura I dalam laporan 50
perhitungan hasil usaha memperlihatkan Dana Pensiun Angkasa Pura I mendapatkan laba bersih sebesar Rp 64 Milyar untuk tahun 2012 dan sebesar Rp 98,7 Milyar untuk tahun 2011 namun demikian hasil investasi Dana Pensiun Angkasa Pura I hanya Rp 1,9 Milyar atau tingkat hasil investasinya sebesar 0,31% untuk tahun 2012 dan hasil investasi tahun 2011 (Rp 2,5 Milyar) atau return on investment sebesar (0,36%) untuk tahun 2011. Sebagian besar laba bersih disumbangkan oleh pelepasan investasi saham yang mempunyai potensial gain sedangkan saham yang mempunyai potensial rugi tidak dilakukan pelepasan, sehingga akhir tahun pada saat penutupan harga terjadi penurunan atas saham-saham yang dibeli oleh Dana Pensiun Angkasa Pura I mengakibatkan terjadi penurunan hasil investasi. Intinya Dana Pensiun Angkasa Pura I melepas saham-saham yang memberikan keuntungan namun menyimpan saham-saham yang memberikan kerugian. Dalam konsep investasi, pelepasan investasi merupakan hasil dari strategi rebalancing yaitu memindahkan portofolio investasi dari risiko tinggi ke risiko rendah dan switching yaitu memindahkan portofolio investasi dari return yang rendah ke return yang lebih tinggi. Untuk laporan keuangan dana pensiun yang menggunakan versi PSAK 18 Revisi 2010 yang merupakan output dari Kantor Akuntan Publik sebagi hasil pemeriksaan belum ada.
51
B. Pengukuran Kinerja Dana Pensiun Angkasa Pura I Kinerja suatu dana pensiun dapat dilihat dari perkembangan aset neto, khususnya jumlah kekayaan untuk pendanaan suatu dana pensiun yang sebagian besar merupakan aset investasi. Kemampuan dana pensiun mengembangkan aset investasi akan mengakibatkan kekayaan dana pensiun meningkat dan menentukan apakah suatu dana pensiun mampu menaikan manfaat pensiun bagi para peserta untuk dana pensiun program pensiun iuran pasti atau membantu Pendiri menaikan manfaat pensiun bagi program pensiun manfaat pasti. Sebagian dana pensiun tidak mampu menaikkan manfaat pensiun meskipun dalam kondisi “funded” karena pertumbuhan kekayaannya relatif kecil. Sesuai teori bahwa pertumbuhan kekayaan dana pensiun berasal dari hasil investasi dana pensiun dan iuran dari Pendiri. Pengembangan aset investasi baik dari pasar modal maupun sektor riil harus dilakukan secara aktif namun dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent). Sesuai dengan visi Dana Pensiun Angkasa Pura I yaitu menjadi pengelola dana pensiun yang terpercaya dan terkemuka, serta dapat diandalkan oleh peserta, pemberi kerja, karyawan dana pensiun, mitra kerja dan lingkungannya. Misinya adalah mengembangkan dan mencapai pertumbuhan yang setinggi-tingginya berdasarkan kekuatan dan kompetensi DAPENRA, dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, dengan maksud supaya dapat menjaga rasio kecukupan adana diatas 100%, sehingga Pendiri dapat menngkatkan kesejahteraan peserta. 52
Kinerja investasi Dana Pensiun Angkasa Pura I pada tahun 2012 tidak sesuai dengan yang direncanakan dalam Rencana Kerja Anggaran dan Belanja (RKABP) tahun 2012. Tingkat hasil investasi atau return on investment yang dicapai adalah 0,31% lebih rendah dibandingkan target sebesar 14,15%. Penurunan kinerja investasi Dana Pensiun Angkasa Pura I disebabkan jenis portofolio saham mengalami penurunan harga yang cukup signifikan terutama saham-saham yang masuk dalam sektor komoditas pertambangan. Tabel 4.5 Hasil Investasi Dana Pensiun Angkasa Pura I
No.
Jenis Investasi
1
Surat Berharga Negara
2
Deposito On Call
3
Deposito Berjangka
4
Saham
5
Obligasi
6
Sukuk
7
Unit Penyertaan Reksadana
8 9
Rata-rata Investasi Nilai Wajar (Rp.) 6.342.794.114
Hasil Investasi (Rp.) 708.000.000
% 11,16
6.850.000.000
725.985.621
10,60
80.500.000.000.000
6.863.435.721
8,53
302.033.348.860 -27.196.144.965
-9,00
94.420.763.105
11.245.018.255
11,91
3.003.442.500
525.573.412
17,50
92.960.573.254
7.997.655.282
8,60
Penempatan Langsung
1.993.236.662
0
0,00
Tanah dan Bangunan
37.820.424.904
3.528.126.617
9,33
625.924.583.398
4.397.649.943
0,31
Jumlah Sumber : DAPENRA, 2012
53
Aset investasi merupakan bagian terbesar dari Aset Neto, alokasi ratarata aset investasi 90% dari aset neto. Sehingga apabila terjadi penurunan harga saham maka kinerja pendanaan Dana Pensiun Angkasa Pura I dipastikan akan terpengaruh. Kinerja pendanaan Dana Pensiun Angkasa Pura I pada tahun 2012 tidak mencapai target yang ditetapkan oleh Pendiri yaitu menjaga Rasio Kecukupan Dana diatas 100%. Tidak tercapainya disebabkan oleh 2 (dua) faktor yaitu : harga saham Dana Pensiun Angkasa Pura I mengalami penurunan cukup signifikan dan defisit pembayaran manfaat pensiun dan penerimaan iuran pemberi kerja. Pada tahun 2012 defisit antara pembayaran manfaat pensiun dan iuran pemberi kerja sebesar Rp 18,783 Milyar. Tabel 4.6 Posisi Pendanaan Dana Pensiun Angkasa Pura I Tahun 2012 31-Des-12 (Rp)
Uraian
31-Des-11 (Rp)
Nilai Kini Akturial
711.842.730.000 664.444.578.493
Kekayaan
669.028.824.270 696.138.021.320
Surplus (Defisist)
-42.813.905.730
Rasio Pendanaan Kualitas Pendanann. Sumber : DAPENRA, 2012
54
31.693.442.827
93,99%
104,77%
Tingkat II
Tingkat I
Tabel 4.7 RINGKASAN RETURN ON INVESTMENT DANA PENSIUN ANGKASA PURA I Per 31 Desember 2012 Uraian Pendapatan Investasi Peningkatan / Penurunan Nilai Investasi Beban Investasi Sub Total Rata-rata Investasi Return On Investment
Tahun 2012
Tahun 2011
(Rp)
(Rp)
82.533.309.350 119.265.411.551 (72.155.463.033) (114.184.400.992) 8.414.775.885 7.636.913.863 1.963.070.432 (2.555.903.304) 625.924.583.398 694.725.302.031 0,31% -0,37%
Sumber : DAPENRA, 2012
Berdasarkan perhitungan laporan investasi dan laporan keuangan Dana Pensiun Angkasa Pura I Tahun 2012 memperlihatkan bahwa, meskipun laba bersih yang dihasilkan sangat besar namun ternyata hasil investasi yang didapat justru kecil. Penilaian kinerja Dana Pensiun Angkasa Pura I sesuai Arahan Investasi disebutkan bahwa sasaran hasil investasi harus lebih tinggi dari rata-rata suku bunga deposito bank BUMN jangka waktu 1 (satu) tahun yang berlaku, sesuai yang dirumuskan dalam Rencana Kerja Anggaran Belanja dan Pendapatan yaitu sebesar 7,25% pertahun. Berdasarkan hasil perhitungan hasil investasi tahun 2012 dapat dinyatakan bahwa Dana Pensiun Angkasa Pura I tidak mencapai sasaran hasil investasi. Sesuai ketentuan harus disampaikan dalam surat pernyataan pengurus Dana Pensiun Angkasa Pura I sebagai dokumen yang tidak terpisahkan dengan laporan auditor independen. 55
Dana Pensiun Angkasa Pura I mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 64.009.363.009 namun mendapatkan return on investment 0,31% hal ini disebabkan : 1.
Adanya penurunan nilai investasi saham karena harga pasar saham pada periode laporan lebih rendah dibandingkan harga perolehan saham.
2.
Penempatan portofolio investasi khususnya saham dilakukan pada saat harga perolehan relatif tinggi sehingga mempunyai resiko mengalami penurunan.
56