BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Laporan keuangan triwulan periode tahun 2009-2011 maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ROA, ROE dan Perbandingan antara total laba bersih dengan total aktiva produktif . Dari data mentah yang telah diinput dapat dilihat nilai maksimum, minimum, mean dan standar deviation dari masing-masing rasio yang mewakili baik untuk income statement maupun value added statement. 1. Statistik Deskriptif dengan Income Statement Tabel 4.1 Statistik Deskriptif dengan Income Statement Descriptive Statistics N 36 36 36 36
Minimum .00471028 .49391000 .01355275
Maximum .05736090 3.1655197 .05241051
Mean .030215857 1.34917210 .031780168
ROA ROE LBAP Valid N (listwise) Sumber : Output SPSS versi 19: Descriptive Statistics
56
Std. Deviation .01505117 .60478929 .01099212
57
Berdasarkan tabel 4.1 dengan pendekatan laba rugi variabel ROA memiliki nilai minimum 0,0047, dan maksimum 0,0573. Nilai rata-rata sebesar 0,0302 dengan standar deviasi sebesar 0,0150 dapat diartikan adanya variasi yang terdapat dalam ROA. Angka 0,0302 tersebut menunjukan angka yang relatif lebih besar karena simpangan baku pada ROA lebih rendah dari yaitu 0,0150. Hal ini mengindikasikan bahwa efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan besarnya asset yang dimiliki untuk menciptakan laba adalah baik sehingga nilai ROA menjadi relatif lebih besar. Dengan pendekatan laba rugi Pada variabel ROE memiliki nilai minimum 0,4939 dan nilai maksimum 3,1655. Nilai rata-rata sebesar 1,3491 dengan standar deviasi sebesar 0,6047 dapat diartikan adanya variasi yang terdapat dalam ROE. Angka 1,3491 tersebut menunjukan angka yang relatif lebih besar karena simpangan baku pada ROE lebih rendah yaitu 0,6047. Hal ini mengindikasikan bahwa efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan kontribusi pemilik yang ada untuk menciptakan laba adalah baik. Dengan pendekatan laba rugi pada variabel perbandingan antara total laba bersih dengan total aktiva produktif memiliki nilai minimum 0,0135 dan nilai maksimum 0,0524 Nilai rata-rata sebesar 0,0317 dengan standar deviasi sebesar 0,0109 dapat diartikan adanya variasi yang terdapat dalam jumlah perbandingan laba bersih dengan kualitas aktiva produktif. Angka 0,0317 tersebut menunjukan angka yg relatif besar karena simpangan baku lebih rendah yaitu 0,0109. Hal ini mengindikasikan bahwa efektivitas
58
perusahaan dalam memanfaatkan aktiva produktif yang dimiliki untuk menciptakan laba adalah baik. 2. Statistik Deskriptif dengan Value Added Statement Tabel 4.2 Statistik Deskriptif dengan Value Added Statement Descriptive Statistics Std. N Minimum Maximum Mean Deviation ROA 36 .057369336 .356463200 .1635682638 .0781217524 ROE 36 .59410936 3.93333220 1.885369128 .9005545633 LBAP 36 .015638875 .107929530 .0464557489 .0234737559 Valid N (listwise) 36 Sumber : Output SPSS versi 19: Descriptive Statistics Dengan pendekatan nilai tambah variabel ROA memiliki nilai minimum 0,0573 dan nilai maksimum 0,3564. Nilai rata-rata sebesar 0,1635 dengan standar deviasi sebesar 0,0781, dapat diartikan adanya variasi yang terdapat dalam ROA. Angka 0,1635 tersebut menunjukan angka yang relatif besar karena simpangan baku pada ROA lebih rendah yaitu 0,0781. Hal ini mengindikasikan bahwa efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan besarnya asset yang dimililki untuk menciptakan laba adalah baik sehingga nilai ROA menjadi besar. Dengan pendekatan nilai tambah pada variabel ROE memiliki nilai minimum 0,5941 dan nilai maksimum 3,9333. Nilai rata-rata sebesar 1,8853 dengan standar deviasi sebesar 0,9005. dapat diartikan adanya variasi yang terdapat dalam ROE. Angka 1.8853 tersebut menunjukan angka yang relatif besar karena simpangan baku pada ROE lebih rendah yaitu 0,9005. hal ini
59
mengindikasikan
bahwa
efektifitas
perusahaan
dalam
memanfaatkan
kontribusi pemilik yang ada untuk menciptakan laba adalah baik. Dengan pendekatan nilai tambah pada variabel perbandingan antara total laba bersih dengan total aktiva produktif memiliki nilai minimum 0,0156 dan nilai maksimum 0,1079. Nilai rata-rata sebesar 0,0464 dengan standar deviasi sebesar 0,0234 dapat diartikan adanya variasi yang terdapat dalam jumlah perbandingan laba bersih dengan kualitas aktiva produktif. Angka 0,0464 tersebut menunjukan angka yang relatif lebih besar karena simpangan baku lebih kecil yaitu 0,0234. hal ini mengindikasikan bahwa efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menciptakan laba adalah baik. Berdasarkan uraian diatas analisis statistik deskriptif untuk ketiga rasio tersebut baik dengan pendekatan income statement dan value added statement mempunyai efektivitas yang baik dalam menciptakan laba pada perusahaan akan tetapi value added statement secara kuantitatif memiliki rasio ROA, ROE dan Perbandingan antara total laba bersih dengan total aktiva produktif yang lebih tinggi walaupun terdapat selisih kecil dengan pendekatan income statement.
60
B. Hasil Uji Beda t-test Uji beda t-tes digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Uji beda t-test dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kinerja keuangan dan memiliki nilai rata-rata yang sama atau tidak sama secara signifikan dengan rasio variabel pada penelitian Bank Syariah jika di analisis antara pendekatan laba rugi dengan pendekatan nilai tambah. Berikut output dari uji beda t-test: Tabel 4.3 Uji Beda t-test Group Statistics
ROA ROE LBAP
Pendekatan Laba Rugi VAS Laba Rugi VAS Laba Rugi VAS
N 36 36 36 36 36 36
Mean Std. Deviation .0302158571 .0150511711 .1635682638 .0781217524 1.349172105 .6047892905 1.885369128 .9005545633 .0317801680 .0109921212 .0464557489 .0234737559
Std. Error Mean .0025085285 .0130202920 .1007982150 .1500924272 .0018320202 .0039122926
61
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of
Sig. F ROA
Equal variances
Sig.
41.063
t
.545 -10.057
Df
(2-
Mean
Std. Error
tailed)
Difference
Difference
the Difference Lower
Upper
70
.000 -.1333524067
.0132597406 -.1597981254
-.1069066879
-10.057 37.595
.000 -.1333524067
.0132597406 -.1602048534
-.1064999599
70
.004 -.5361970238
.1807982767 -.8967878167
-.1756062310
-2.966 61.234
.004 -.5361970238
.1807982767 -.8976975305
-.1746965172
-3.397
70
.001 -.0146755808
.0043199921 -.0232915334
-.0060596282
-3.397 49.645
.001 -.0146755808
.0043199921 -.0233540764
-.0059970853
assumed Equal variances not assumed ROE
Equal variances
8.462
.080
-2.966
assumed Equal variances not assumed LBAP
Equal variances
10.812
.067
assumed Equal variances not assumed
Sumber: Output SPSS versi 19: Uji Beda t-test
Berdasarkan tabel 4.3 mengenai output dari uji beda t-test dapat dianalisis yaitu: 1. Output bagian pertama adalah Groups Statistics a. Terlihat bahwa rata-rata ROA dengan pendekatan laba rugi adalah 0,0302 sedangkan untuk ROA dengan pendekatan nilai tambah adalah 0,1635. b. Terlihat bahwa rata-rata ROE dengan pendekatan laba rugi adalah 1,3491 sedangkan untuk ROE dengan pendekatan nilai tambah adalah 1,8853
62
c. Terlihat bahwa rata-rata laba bersih atau perbandingan antara total laba bersih dengan total aktiva produktif dengan pendekatan laba rugi adalah 0,0317 sedangkan dengan pendekatan nilai tambah adalah 0,0464 Secara absolut jelas bahwa rata-rata ketiga rasio tersebut berbeda antara pendekatan laba rugi dan nilai tambah. Untuk melihat apakah perbedaan ini memang nyata secara statistik maka kita harus melihat output bagian kedua (independent sample test). 2. Output bagian kedua adalah independent sample test Ada dua tahapan analisis yang harus dilakukan, pertama kita harus menguji dahulu asumsi apakah variance populasi kedua sample tersebut sama (equal variances assumed) ataukah berbeda (equal variances not assumed) dengan melihat nilai levene test. Setelah kita mengetahui apakah variance sama atau tidak, langkah kedua adalah melihat nilai t-test untuk menentukan apakah terdapat perbedaan nilai rata-rata secara signifikan. Mengetahui apakah varians populasi identik ataukah tidak dengan hipotesis sebagai berikut : Ho = kinerja keuangan pada perbankan syariah dengan rasio ROA, ROE dan laba bersih/perbandingan antara total laba bersih dengan total aktiva produktif antara variance pendekatan laba rugi dengan nilai tambah adalah sama. Ha = kinerja keuangan pada perbankan syariah dengan rasio ROA, ROE dan laba bersih/perbandingan antara total laba bersih dengan total
63
aktiva produktif antara Variance pendekatan laba rugi dengan nilai tambah adalah berbeda. Pengambilan keputusan: Jika probabilitas >0,05 maka Ho tidak dapat ditolak jadi variance sama Jika probabilitas <0,05 maka Ho ditolak jadi variance berbeda Terlihat dari output SPSS untuk ketiga rasio tersebut yaitu: a. Terlihat bahwa F hitung levene test untuk ROA sebesar 41,063 dengan probabilitas 0.545. Karena probabilitas >0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho tidak dapat ditolak atau memiliki variance yang sama. Dengan demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variances assumed. Dari output spss terlihat bahwa nilai t pada equal variances assumed adalah -10,057 dengan probabilitas signifikansi 0,000 (two tail). Jadi dapat disimpulkan bahwa rasio ROA pada income statement dan value added statement berbeda secara signifikan. b. Terlihat bahwa F hitung levene test untuk ROE sebesar 8,462 dengan probabilitas 0.080 Karena probabilitas >0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho tidak dapat ditolak atau memiliki variance yang sama. Dengan demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variances assumed. Dari output spss terlihat bahwa nilai t pada equal variances assumed adalah -2,966
dengan probabilitas
signifikansi 0.004. Jadi dapat disimpulkan bahwa rasio ROA pada
64
income statement dan value added statement berbeda secara signifikan. c. Terlihat bahwa F hitung levene test untuk rasio laba bersih atau perbandingan antara total laba bersih dengan total aktiva produktif sebesar 10,812 dengan probabilitas 0.067 Karena probabilitas >0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho tidak dapat ditolak atau memiliki variance yang sama. Dengan demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variances assumed. Dari output spss terlihat bahwa nilai t pada equal variances assumed adalah -3,397 dengan probabilitas signifikansi 0.001. Jadi dapat disimpulkan bahwa rasio perbandingan antara total laba bersih dengan total aktiva produktif pada income statement dan value added statement berbeda secara signifikan.
C. Interpretasi Penelitian Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dalam mengetahui perbedaan kinerja keuangan dengan menggunakan pendekatan laba rugi dan nilai tambah pada rasio ROA, ROE dan perbandingan antara total laba bersih dengan total aktiva produktif dengan 72 sampel dimana untuk masing-masing pendekatan 36 sampel adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan statistik deskriptif pada penelitian ini dengan pendekatan nilai tambah pada bank syariah lebih tinggi dibandingkan dengan pendekatan laba rugi sama dengan hasil penelitian sebelumnya.
65
2. Berdasarkan uji beda t-test untuk ketiga rasio tersebut antara income statement dengan value added statement terdapat perbedaan yang signifikan karena probabilitas <0,05. Berdasarkan penjelasan interpretasi penelitian diatas, maka penelitian ini memperkuat penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wahyudi (2005), dengan hasil penelitian menunjukan Kinerja keuangan Bank Syariah yang dihitung menggunakan pendekatan nilai tambah menghasilkan nilai rasio yang lebih besar jika dibandingkan dengan menggunakan pendekatan laba rugi. Hal ini disebabkan adanya perbedaan kontruksi dan konsep dari teori akuntansi kedua pendekatan tersebut sehingga terdapat perbedaan yang signifikan.