BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang penulis berhasil dikumpulkan kemudian akan diolah dengan metode regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu persepsi kualitas dan harga terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian produk susu SGM.
4.1.
Hasil Penelitian 4.1.1. Uji Validitas (Test of Validity) Uji validitas instrumen digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Uji validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali: 2001 : 133). Perhitungan korelasi dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS. Valid = Sig (probabilitas) < 0.05 Tidak valid = Sig (probabilitas) > 0.05
- 49 -
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X1 (Kualitas Produk) X1 Q1
Pearson Correlation
.257(**)
Sig. (2-tailed)
100
Pearson Correlation
.356(**)
Sig. (2-tailed)
100
Pearson Correlation
.218(*)
Sig. (2-tailed)
Valid
.029
N Q4
Valid
.000
N Q3
Valid
.010
N Q2
Keputusan
100
Pearson Correlation
.549(**)
Sig. (2-tailed)
Valid
.000
N 100 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Hasil Pengolahan SPSS (Q=pertanyaan kuesioner)
Dari uji validitas pertanyaan kuesioner variabel X1 diatas, terlihat bahwa terdapat seluruh dinyatakan valid karena memiliki nilai Sig (probabilitas) dibawah angka 0.05 artinya telah valid. Pertanyaan kuesioner dikatakan valid artinya kesioner mampu dijadikan sebagai alat ukur dari variabel yang diteliti.
Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X2 (Harga) X2 Q5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Q6
Keputusan
.280(**)
Valid
.005 100
Pearson Correlation
.203(*)
Sig. (2-tailed)
.043
N
100
- 50 -
Valid
Q7
Pearson Correlation
.473(**)
Sig. (2-tailed) N Q8
Valid
.000 100
Pearson Correlation
.756(**)
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
Valid
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Hasil Pengoalahan SPSS (Q=pertanyaan kuesioner)
Dari uji validitas pertanyaan kuesioner variabel X2 diatas, terlihat bahwa seluruh pertanyaan telah valid, karena memiliki nilai Sig (probabilitas) dibawah angka 0.05. pertanyaan kuesioner dikatakan valid artinya kuesioner mampu dijadikan sebagai alat ukur dari variabel yang diteliti. Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Y (Keputusan) Y Q9
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Q11
.808(**)
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
Pearson Correlation
.550(**)
Valid
Valid
.000
N
100
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.664(**)
Valid
.000
N Q13
Valid
100
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) Q12
.812(**) .000
N Q10
Keputusan
100
Pearson Correlation
.409(**)
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
Valid
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Hasil Pengoalahan SPSS (Q=pertanyaan kuesioner)
- 51 -
Dari uji validitas pertanyaan kuesioner variabel Y diatas, terlihat bahwa seluruh pertanyaan telah valid, karena memiliki nilai Sig (probabilitas) dibawah angka 0.05. pertanyaan kuesioner dikatakan valid artinya kuesioner mampu dijadikan sebagai ukur dari variabel yang diteliti.
4.1.2.
Uji Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas intrumen digunakan untuk mengukur keterandalan instrument. Keterandalan instrument adalah konsistensi, stabilitas, kepercayaan dan daya predeksi tehadap hasil pengukuran dengan menggunakan instrument tersebut. Dengan demikian instrumeninstrumen tersebut dapat menjaring data untuk mengungkapkan tujuan penelitian. Instrumen penelitian dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha lebih besar dari 0.60. Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan
koefisien
reliability
alpha
cronbach
yang
perhitungannya menggunakan prosedur reliabilitas pada paket program SPSS. Tabel 4.4 Reliability Statistics Cronbach's Alpha .798
N of Items 13
Hasil pengolahan SPSS
- 52 -
Dari hasil uji reliabilitas diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0,798 angka ini berada diatas 0.60, dengan demikian bahwa pernyataan-pernyataan kuesioner telah memenuhi syarat reliabilitas (keterandalan). Kuesioner yang terandal artinya kuesioner akan menghasilkan hasil yang sama atau mendekati meskipun disebarkan berapa kalipun. Hal ini terkait dengan konsistensi dan kecilnya miss perseption dari responden terhadap isi pernyataan kuesioner.
4.1.3. Statistik Deskriptif Menurut Sugiono (2006:142), statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan
untuk
menganalisa
data
dengan
cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam penelitian ini statistik deskriptif berdasarkan karakteristik responden, meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, pengeluaran per-bulan dan bagaimana responden memperoleh informasi tentang produk susu SGM. Seluruh responden yang penulis teliti mengenal dan pernah membeli produk susu SGM, sementara karakteristik responden itu sendiri dapat penulis gambarkan adalah sebagai berikut:
- 53 -
Tabel 4.5 Jenis Kelamin Responden Frequency Valid
PEREMPUAN
Percent
Valid Percent
91
91.0
9
9.0
9.0
100 Sumber: Kuesioner & Pengolahan SPSS
100.0
100.0
LAKI-LAKI Total
91.0
Total responden sebanyak 100 orang dengan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 91 orang atau sebesar 91% sedangkan sisanya berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 9 orang atau hanya 9%. Tabel 4.6 Umur Responden Frequency Valid
Percent
Valid Percent
21 - 30 thn
22
22.0
> 30 thn
78
78.0
78.0
100
100.0
100.0
Total
22.0
Sumber: Kuesioner & Pengolahan SPSS
Umur responden pada saat penelitian adalah sebagai berikut: -
Tidak ada responden yang berumur dibawah 21 tahun
-
Umur responden antara 21 – 30 tahun sebanyak 22 orang atau 22% dari total responden sebanyak 100 orang.
-
Dan umur diatas 30 tahun sebanyak 78 orang atau sebesar 78% dari total responden sebanyak 100 orang.
- 54 -
Tabel 4.7 Pendidikan Terakhir Responden Frequency Valid
SMU
Percent
Valid Percent
7
7.0
7.0
DIPLOMA
27
27.0
27.0
S1
57
57.0
57.0
S2
6
6.0
6.0
LAINNYA
3
3.0
3.0
100.0
100.0
Total
100 Sumber: Kuesioner & Pengolahan SPSS
Untuk pendidikan terakhir para responden terlihat lebih variatif, yaitu responden berpendidikan terakhir SMU sebanyak 7 orang (7%), Diploma sebanyak 27 orang (27%), Sarjana sebanyak 57 orang (57%), Pasca Sarjana sebanyak 6 orang (6%) dan lainnya (tidak sekolah atau S3) sebanyak 3 orang (3%), total responden 100 orang. Tabel 4.8 Penghasilan Per-bulan Responden
Valid
Frequency
%Percent
Valid Percent
< 2-Jt
27
27
27
2,1-Jt s/d 5-Jt
16
16
16
> 5-Jt
57
57
57
100
100
Total
100 Sumber: Kuesioner & Pengolahan SPSS
Penghasilan per-bulan dari 100 responden adalah sebagai berikut: -
Penghasilan dibawah Rp 2.000.000 per-bulan sebanyak 27% atau 27 responden.
- 55 -
-
Penghasilan antara Rp 2.100.000 – Rp 5.000.000 per-bulan sebanyak 16% atau hanya 16 responden, dan
-
Penghasilan diatas Rp 5.000.000 per-bulan adalah sebanyak 57% atau 57 orang responden. Tabel 4.9 Informasi Produk Susu SGM Frequency Valid
Percent
Valid Percent
IKLAN TV
42
42.0
42.0
TEMAN/SAUDARA
52
52.0
52.0
KORAN/MAJALAH
6
6.0
6.0
100
100.0
100.0
Total Sumber: Kuesioner & Pengolahan SPSS
Untuk informasi yang diperoleh dari 100 responden akan produk susu SGM, mereka memperolehnya informasi tersebut melalui iklan TV sebanyak 42% atau 42 orang, informasi dari saudara atau teman sebanyak 52 responden atau sebanyak 52% dan sisanya mereka memperoleh informasi melalui majalah atau surat kabar yaitu sebanyak 6 orang (6%).
4.1.4. Tabulasi Hasil Jawaban Kuesioner Berikutnya akan dilakukan proses tabulasi data dari hasil jawabanjawaban kuesioner yang berkenaan dengan varibel penelitian. Untuk melakukan penilaian terhadap kualitas dari masing-masing variabel dilakukan penggolongan berdasarkan pembobotan dengan
- 56 -
skala likert. Penggolongan dilakukan dengan mempertimbangkan total bobot sebagai berikut: Bobot x Penelitian = Total Kumulatif Nilai Akhir Dengan asumsi: -
bila semua responden (100-orang) menjawab dengan skala terendah (=1) maka total nilai adalah 100 x 1 = 100
-
bila semua responden (100-orang) menjawab dengan skala tertinggi (=5) makan total nilai adalah 100 x 5 = 500
Jarak = 500 – 100 = 400 Jumlah kelas = 5 kelas (sesuai dengan skala) dengan perhitungan interval sebagai berikut: Jarak: 400=80 Kelas 5 Interval kelas untuk menilai jawaban kuesioner: Kelompok 100 – 180 181 – 261 262 – 342 343 – 423 424 – 500
Penilaian Sangat Tidak Baik/Sangat Rendah Tidak Baik / Rendah Cukup Baik/Tinggi Sangat Baik/Sangat Tinggi
4.1.5. Variabel Kualitas Produk (X1) Instrumen kualitas produk susu SGM PT Sari Husada yang disajikan dalam kuesioner berpedoman pada atribut kualitas procuk, yang terdidi dari dimensi: daya guna (performance), kehandalan
(reliability),
kesesuaian
(conformance) dan desain (design).
- 57 -
dengan
spesifikasi
Untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap kualitas produk susu SGM PT Sari Husada berikut adalah hasil penilaian responden mengenai hal tersebut. Tabulasi Hasil Jawaban Kuesioner Skala Likert 1 2 3 4 5
Pertanyaan 1. Anda mengkonsumsi produk susu SGM karena adanya persepsi kualitas yang bagus atas produk tersebut. 2. SGM mempunyai reputasi merek susu dengan kualitas yang baik. 3. Rancangan (design) kemasan produk susu SGM dengan warna merah menyala cukup menarik perhatian pembeli. 4. Anda mengkonsumsi produk susu SGM karena adanya pemahaman atas kandungan yang ada dalam produk tersebut. JUMLAH RATA-RATA
SKOR
Keterangan
0
0
0
79
21
421
Baik
0
0
3
94
3
400
Baik
0
0
55
27
18
363
Baik
0
0
19
72
9
390
Baik
1574 394
Baik
Sumber: data olahan hasil jawaban kuesioner, 2010 Berdasarkan hasil dari jawaban para responden diatas, pernyataan tentang kualitas produk susu SGM PT Sari Husada dari seluruh indikator menghasilkan nilai rata-rata yang baik dengan skor rata-rata sebesar 394. Hal itu didukung oleh perolehan statistik deskriptif yang terdiri dari nilai rata-rata dan standar deviasi dari masing-masing pertanyaan sebagai beikut: Tabel 4.10 Descriptive statistics N
Min
Max
Sum
Mean
Std. Deviation
Q1
100
4.00
5.00
421.00
4.2100
.40936
Q2
100
3.00
5.00
400.00
4.0000
.24618
- 58 -
Q3
100
3.00
5.00
363.00
3.6300
.77401
Q4
100
3.00
5.00
390.00
3.9000
.52223
Valid N (listwise)
100 Hasil Pengolahan SPSS
Dari data deskriptif diatas, pertanyaan mayoritas memiliki nilai ratarata (mean) diantara 3 & 4, yang menunjukan jawaban responden berada diantara jawaban netral dan setuju. Disperse atau nilai simpangan baku (standard deviation) mayoritas berada diantara 1 yang menunjukan mayoritas data berada dekat dengan nilai rata-rata (mean).
4.1.6.
Variabel Harga (X2) Berikut ini adalah tabulasi hasil kuesioner yang berkenaan dengan variabel harga yang mencakup seluruh jawaban responden terhadap indikator-indikator yang telah dirumuskan sebelumnya. Tabulasi Hasil Jawaban Kuesioner Pertanyaan
Harga produk susu SGM cukup kompetitif dan terjangkau dibanding susu kompetitor seperti Nestle dan Bendera. 6. Harga produk susu SGM sesuai dengan kualitasnya. 7. Anda memilih membeli produk susu SGM karena harga yang terjangkau. 8. Variasi ukuran kemasan dan pilihan rasa produk susu SGM memberikan kemudahan pilihan anda sesuai kebutuhan. JUMLAH RATA-RATA
Skala Likert 1 2 3 4 5
SKOR
Keterangan
5.
0
4
37
50
9
364
Baik
0
0
3
82
15
412
Baik
0
3
3
91
3
394
Baik
0
0
6
82
12
406
Baik
1576 394
BAIK
Sumber: data olahan hasil jawaban kuesioner, 2010
- 59 -
Berdasarkan jawaban dari responden diatas, pernyataan tentang harga produk susu SGM PT Sari Husada dari seluruh indikator menghasilkan nilai rata-rata yang “baik” dengan skor rata-rata sebesar 394. Tabel 4.11 Descriptive statistics N
Min
Max
Sum
Mean
Std. Deviation
Q5
100
2.00
5.00
364.00
3.6400
.70381
Q6
100
3.00
5.00
412.00
4.1200
.40899
Q7
100
2.00
5.00
394.00
3.9400
.42212
Q8
100
3.00
5.00
406.00
4.0600
.42212
Valid N (listwise)
100
Hasil Pengolahan SPSS
Dari statistik deskriptif diatas, pertanyaan mayoritas memiliki nilai rata-rata (mean) diantara 3 & 4, yang menunjukan jawaban responden berada diantara jawaban netral dan setuju. Disperse atau nilai simpangan baku (standard deviation) mayoritas berada diantara 1 yang menunjukan mayoritas data berada dengan nilai rata-rata (mean).
4.1.7. Variabel Keputusan Pembelian (Y) Berikutnya dibawah ini akan disajikan tabulasi perolehan hasil kuesioner variabel terikat (keputusan pembelian):
- 60 -
Tabulasi Hasil Jawaban Kuesioner Skala Likert 1 2 3 4 5
Pertanyaan 9. 10. 11.
12. 13.
Anda memilih membeli produk susu SGM karena dorongan kebutuhan akan asupan gizi untuk tumbuh kembang anak. Anda memilih membeli produk susu SGM karena memiliki reputasi merek dan kualitas susu yang baik. Anda memilih membeli produk susu SGM karena produk tersebut mudah diperoleh dimana saja, baik di pasar modern maupun pasar tradisional. Anda memilih membeli produk susu SGM dikarenakan rasa aman mengkonsumsi produk susu tersebut. Anda memilih membeli produk susu SGM dikarenakan pengaruh orang tua, tetangga atau rekomendasi teman. JUMLAH RATA-RATA
SKOR
Keterangan
0
3
9
73
15
400
Baik
0
0
6
82
12
406
Baik
0
0
0
82
18
418
Baik
0
0
0
94
6
406
Baik
0
0
14
81
6
392
Baik
2022 404
BAIK
Sumber: Hasil data olehan jawaban Kuesioner, 2010
Berdasarkan jawaban dari responden diatas, pernyataan tentang keputusan pembelian terhadap produk susu SGM PT Sari Husada dari seluruh indikator menghasilkan nilai rata-rata yang tinggi dengan skor rata-rata sebesar 404. Hal itu didukung oleh perolehan data statistik deskriptif yang terdiri dari nilai rata-rata standar deviasi dari masing-masing pertanyaan sbb: Tabel 4.12 Descriptive statistics
Q9
100
2.00
5.00
400.00
4.0000
Std. Deviation .60302
Q10
100
3.00
5.00
406.00
4.0600
.42212
Q11
100
4.00
5.00
418.00
4.1800
.38612
Q12
100
4.00
5.00
406.00
4.0600
.23868
Q13
100
3.00
5.00
392.00
3.9200
.44222
Valid N (listwise)
100
N
Min
Hasil Pengolahan SPSS
- 61 -
Max
Sum
Mean
Dari statistic deskriptif diatas, pertanyaan mayoritas memiliki nilai mean diantara 3-4, yang menunjukan jawaban responden berada diantara jawaban netral dan setuju. Disperse atau nilai simpangan baku (standard deviation) mayoritas berada diantara 1 yang menunjukan mayoritas data berada dekat dengan nilai rata-rata (mean).
4.2. Hasil Analisis Data 4.2.1.
Uji Korelasi Spearman Dalam korelasi Spearman sumber data untuk variabel bebas dan variabel terikat dapat bersumber dari data yang memiliki skala yang berbeda (Sugiono : 2006 : 282). Uji ini menghasilkan skor korelasi rs yang nilainya berkisar antara -1 sampai +1. tanda positif biasanya tidak dituliskan. Tanda positif dan negatif bicara soal arah hubungan. Tanda negatif berarti hubungan terbalik dan tanda positif berarti hubungan searah. Berikut telah dilakukan uji korelasi Spearman, digunakan untuk mengtahui pola hubungan diantara variabel-variabel penelitian.
- 62 -
Tabel 4.13 Correlations Persepsi Kualitas (X1) Spearman's rho
Persepsi Kualitas (X1)
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) Correlation Coefficient Sig. (2-tailed)
.686(**)
.452(**)
.
.000
.000
100
100
.686(**)
1.000
.584(**)
.000
.
.000
100
100
100
.452(**)
.584(**)
1.000
.000
.000
.
100
100
100
N Keputusan Pembelian (Y)
1.000 100
N Harga (X2)
Keputusan Pembelian (Y)
Harga (X2)
N ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Pengolahan SPSS
Dari hasil korelasi diatas, interpretasinya adalah sebagai berikut: 1. Besarnya hubungan antar variabel kualitas produk (X1) susu SGM dengan keputusan pembelian (Y) adalah 0.452 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 artinya variabel X1 dengan Y memiliki nilai signifikansi dibawah 0.05 hal ini menunjukan korelasi (hubungan) yang signifikan antara persepsi kualitas produk dengan tingkat keputusan pembelian produk tersebut. 2. Besar hubungan antar variabel harga (X2) dengan keputusan pembelian (Y) adalah sebesar 0.584 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 artinya variabel X2 dengan Y pun memiliki nilai signifikansi dibawah 0.005. Hal ini menunjukan korelasi atau hubungan yang signifikan antara harga dengan keputusan pembelian produk.
- 63 -
3. Dari besarnya nilai korelasi, diketahui bahwa variabel harga produk adalah variabel yang dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian produk karena memiliki nilai r hitung paling besar dibanding variabel kualitas produk. Setiap peningkatan kualitas dan harga akan meningkatkan keputusan pembelian dan sebaliknya setiap penurunan kedua variabel tersebut maka akan menurunkan tingkat keputusan pembelian. Jumlah sampel pada penelitian sebesar 100 responden.
4.2.2.
Analisis Regresi Penggunaan teknik regreasi berganda bertujuan untuk menjelaskan pola hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Secara sistematis diformulasikan sebagai berikut (Sugiono : 2006: 210) Y = a + bx1 + bx2 Berikut telah dilakukan uji regresi berganda untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y). Hasil uji regresi Variables Entered/Removed(b)
Model 1
Variables Entered Harga, Persepsi Kualitas(a)
Variables Removed
Method .
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Keputusan Pembelian
- 64 -
Table 4.14 Model Summary Model 1
R .657(a)
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.432
.420
1.05248
a Predictors: (Constant), Harga, Persepsi Kualitas Hasil pengolahan SPSS
1. Pada awal perhitungan regresi, output SPSS yang pertama tampil adalah sebuah table variable entered/removed. Tabel ini berfungsi untuk menjelaskan variabel mana saja yang layak masuk untuk dimasukan kedalam perhitungan regresi dengan mengacu kepada hasil perhitungan korelasi. Dari hasil diatas, ternyata semua variabel layak masuk dalam perhitungan regresi. 2. Angka R sebesar 0,657 menunjukan bahwa korelasi atau hubungan antara keputusan pembelian dengan kedua variabel bebas persepsi kualitas dan harga produk susu SGM adalah kuat. R Square (angka korelasi yang dikuadratkan) atau angka R Square disebut juga Koefisien Diterminasi (KD). Angka R square dari hasil perhitungan tabel 4.10 adalah 0,432 atau sama dengan
43,2%
(Rumus
untuk
menghitung
Koefisien
determinasi ialah r² x 100%). Hal ini berarti 43,2% dari variabel keputusan pembelian bisa dijelaskan oleh variabel kualitas dan harga produk susu SGM. Sedangkan sisanya
- 65 -
(100% - 43,2% = 56,8%) dijelaskan oleh sebab atau faktorfaktor yang lain yang berasal dari luar model regresi ini. 3. Tabel dibawah ini menggambarkan persamaan regresi pada kolom unstandardized coefficient maka didapat persamaan regresi sebagai berikut:
Tabel 4.15 Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Std. B Error
Model 1
(Constant)
Standardized Coefficients Beta
8.369
1.419
.023
.107
.023
.729 Dependent Variable: Keputusan Pembelian Hasil Pengolahan SPSS
.121
.641
Persepsi Kualitas Harga
Tabel tersebut diatas menggambarkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = a + bX1 + bX2 Y = 8,369 + 0,023 X1 + 0,729X2 Dimana: Y = Keputusan pembelian X1 = persepsi atas kualitas produk X2 = persepsi atas harga produk Koefisien regresi menunjukan arah perubahan variabel terikat terhadap variabel bebas dan persamaan regresi diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
- 66 -
Konstanta sebesar 8,369 menyatakan bahwa jika tidak ada persepsi kualitas ataupun harga produk, maka keputusan pembelian adalah sebesar 8,369.
Koefisien regresi X1 sebesar 0,023 menyatakan bahwa akan terjadi arah perubahan yang sama antara persepsi kualitas produk susu SGM dan keputusan pembelian. Setiap penambahan kualitas produk susu SGM akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,023 dengan asumsi harga produk konstan.
Koefisien regresi X2 sebesar 0,729 menyatakan bahwa akan terjadi arah perubahan yang sama antara harga produk susu SGM dan keputusan pembelian. Setiap penambahan harga produk susu SGM akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,729 dengan asumsi kualitas produk konstan.
4.2.3. Uji f Uji f digunakan untuk menguji pengaruh antara kedua variabel bebas secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel terikat. Diketahui: Ho : “Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk dan harga terhadap minat pembelian secara bersama-sama. Ha : ”Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk dan harga terhadap minat pembelian secara bersama-sama”.
- 67 -
Kriteria pengujian: Ho diterima jika Sig (probabilitas) > 0.05 Ho ditolak jika p (probabilitas) < 0.05
Tabel 4.16 Hasil uji F ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares Regression
Mean Square
df
81.711
2
40.856
Residual
107.449
97
1.108
Total
189.160
99
F 36.883
Sig. .000(a)
a Predictors: (Constant), Harga, Persepsi Kualitas b Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Dari hasil perhitungan melalui SPSS diatas, ternyata diperoleh nilai F hitung sebesar 36.883 dari nilai probabilitas (Sig) yang diperoleh sebesar 0.000. Dikarenakan probabilitas lebih kecil daripada 0.05 maka Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian secara bersama-sama.
4.2.4.
Uji t Uji t digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara terpisah.
- 68 -
Diketahui: Ho1: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk dengan keputusan pembelian Ha1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk dengan keputusan pembelian Ho2: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara harga dengan keputusan pembelian Ha2: Terdapat pengaruh yang signifikan antara harga dengan keputusan pembelian
Kriteria pengujian: Ho diterima jika nilai sig (probabilitas) > 0.05 Ho ditolak jika nilai Sig (probabilitas) < 0.05 Tabel 4.17 Hasil Uji t - Coeficients Model
1
(Constant)
Unstandardized Coefficients Std. B Error 8.369 1.419
Persepsi Kualitas
.023
.107
Harga
.729
.121
Standardized Coefficients
t
Beta 5.898
.000
.023
2.213
.032
.641
6.018
.000
a Dependent Variable: Keputusan Pembelian Hasil Pengolahan SPSS
Dari perhitungan uji t diatas diperoleh hasi sebagai berikut: t hitung X1 = 2.213 nilai sig = 0.032 t hitung X2 = 6.018 nilai sig = 0.000
- 69 -
Sig.
Kedua variabel kualitas dan harga memiliki nilai sig (probabilitas) dibawah 0.05 maka Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian secara terpisah. Kesimpulan melalui SPSS tersebut diatas akan sama hasilnya jika dilakukan
perhitungan
secara
manual
yaitu
dengan
membandingkan hasil t hitung dengan t tabel (α= 0.05, n=100, df= n-2 = 100-2, t tabel = 1.980 (Sugiono, 2006: 287) Jika dibandingkan dengan t tabel, maka hasilnya adalah sebagai berikut: t hitung X1 = 2.213 > 1.980 t hitung X2 = 6.018 > 1.980 Dari perhitungan diatas, dapat dibuat kurva hipotesis sebagai berikut: 4.2.4. Kurva Hipotesis
-1.980
1.980 X1 X2
Daerah Penolakkan Ho
Daerah Penerimaan Ho
- 70 -
Dari kurva diatas terlihat bahwa dikarenakan variabel X1 dan X2 memiliki nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima atau hipotesis berada pada daerah penolakan Ho, yang menunjukan terdapat pengaruh signifikan antara variabel kualitas dan harga terhadap keputusan pembelian secara terpisah.
- 71 -