36
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Analisis Rasio PT United Tractors, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan hanyalah informasi
yang berupa angka-angka yang merupakan rekaman dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi ini akan lebih bermakna jika kita mengetahui maksud dari angka-angka tersebut. Untuk mengetahui makna yang ada pada laporan keuangan diperlukan sebuah alat analisis. Alat analisis yang digunakan biasanya adalah analisis laporan keuangan yang berupa rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan ini bertujuan untuk mengukur kinerja perusahaan dari berbagai aspek kinerja Rasio menggambarkan suatu hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara Individu atau Kombinasi dari kedua laporan keuangan tersebut. Dari hasil perhitungan terhadap rasio keuangan PT United Tractors tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, diperoleh perhitungan rasio untuk likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas sebagai berikut. 4.1.1 Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek.
Rasio
Likuiditas meliputi Rasio Lancar (Current Ratio) dan Rasio Cepat (Quick Test Rasio).
36
37
a.
Rasio Lancar Yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki. Likuiditas jangka pendek ini penting karena masalah arus kas jangka pendek bisa mengakibatkan perusahaan bangkrut. Dari perhitungan terhadap rasio lancar untuk periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Lancar PT United Tractors Tbk Tahun
Current Ratio Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
CR (%)
2004
3,766,964
2,048,740
183.87%
2005
5,641,627
3,605,967
156.45%
2006
5,402,542
4,049,798
133.40%
2007
7,036,656
5,253,733
133.94%
7,874,135
163.62%
2008 12,883,590 (Sumber : Lampiran 1)
Grafik 4.1 Rasio Lancar PT United Tractors Tbk
(Sumber : Lampiran 1)
38
Semakin tinggi rasio lancar, maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Dari 5 (lima) tahun terakhir diketahui ada perubahan, di tahun 2004 di dapat rasio lancar 183.87 % menurun di tahun 2005 sampai dengan 133.94% di tahun 2007, akan tetapi naik di tahun 2008. Secara umum kinerja PT United Tractors dinilai menurun, tetapi jika dilihat rasio lancer yang masih diatas 100% maka dapat disimpulkan perusahaan mempunyai kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknnya. b. Rasio Cepat (Quick Test Rasio) Yaitu kemampuan aktiva lancar minus persediaan untuk membayar kewajiban lancar. Dalam perhitungan rasio cepat unsur persediaan dihapuskan, karena persediaan memerlukan jangka waktu yang cukup lama untuk dikonversi menjadi kas. Dari perhitungan terhadap rasio cepat untuk periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Rasio Cepat PT United Tractors Tbk Tahun
Aktiva Lancar
Quick Test Ratio Persediaan
Kewajiban Lancar
QTR (%)
2004
3,766,964
1,302,092
2,048,740
120.31%
2005
5,641,627
2,148,103
3,605,967
96.88%
2006
5,402,542
1,603,720
4,049,798
93.80%
2007
7,036,656
2,121,187
5,253,733
93.56%
5,246,343
7,874,135
96.99%
2008 12,883,590 (Sumber : Lampiran 1)
39
Grafik 4.2 Rasio Cepat PT United Tractors Tbk
(Sumber : Lampiran 1)
Semakin tinggi rasio cepat, maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Rasio cepat tahun 2004 sampai dengan 2008 secara keseluruhan menurun,dan di tahun 2008 terdapat persedian yang cukup tinggi, hal ini lah yang membuat nilai rasio cepat menjadi menurun. Dari angka rasio cepat yang dibawah 100% atau 1 berarti dapat disimpulkan bahwa aktiva yang cepat diuangkan belum cukup memadai untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka waktu yang pendek 4.1.2 Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini juga disebut rasio pengungkit (leverage), yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang.
40
a. Debt to Asset Ratio (Rasio Hutang terhadap Asset) Yaitu rasio total kewajiban terhadap aset. Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukkan prosentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang. Dari perhitungan untuk periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.3 Hasil Perhitungan DAR PT United Tractors Tbk Tahun
DAR Total Kewajiban
Total Aktiva
DAR (%)
2004
3,629,278
6,769,367
53.61%
2005
6,485,918
10,633,839
60.99%
2006
6,606,651
11,247,846
58.74%
2007
7,216,432
13,002,619
55.50%
22,847,721
50.97%
2008 11,644,916 (Sumber : Lampiran 2)
Grafik 4.3 DAR PT United Tractors Tbk
(Sumber : Lampiran 2)
41
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rasio dari tahun 2004 sampai dengan 2008 ada penurunan nilai.. Nilai rasio ini menunjukkan penurunan dari resiko pada kreditor berupa ketidakmampuan perusahaan dalam membayar semua kewajibannya, dengan kata lain bahwa perusahaan mempunyai peningkatan kemampuan dalam membayar semua kewajibannya dari tahun 2004 ke 2008 b. Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas) Yaitu rasio total kewajiban terhadap ekuitas. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang. Tabel 4.4 Hasil Perhitungan DER PT United Tractors Tbk Tahun
DER Total Kewajiban
Total Ekuitas
DER (%)
2004
3,629,278
3,103,595
116.94%
2005
6,485,918
4,105,713
157.97%
2006
6,606,651
4,594,437
143.80%
2007
7,216,432
5,733,335
125.87%
11,131,607
104.61%
2008 11,644,916 (Sumber : Lampiran 2)
42
Grafik 4.4 DER PT United Tractors Tbk
(Sumber : Lampiran 2)
Dari hasil perhitungan tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 dapat dilihat nilai Debt to Equtiy Ratio (DER) secara keseluruhan terjadi penurunan nilai walaupun pada tahun 2005 mencapai 157.97%, dari nilai tersebut bisa dijelaskan terjadi penurunan dalam DER yang berarti porsi pemegang saham semakin besar dalam pendanaan perusahaan. 4.1.3 Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada pada perusahaan a. Net Profit Margin (Marginal Laba Bersih) Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan.
43
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan NPM PT United Tractors Tbk Tahun
Laba Bersih
NPM Pendapatan Usaha
NPM (%)
2004
1,099,633
8,895,977
12.36%
2005
1,050,729
13,281,246
7.91%
2006
930,372
13,719,567
6.78%
2007
1,493,037
18,165,598
8.22%
2008 2,660,742 (Sumber : Lampiran 3)
27,903,196
9.54%
Grafik 4.5 NPM PT United Tractors Tbk
(Sumber : Lampiran 3)
Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan.
Nilai rasio yang rendah
menggambarkan sedikit penerimaan keuntungan bersih untuk setiap kali penjualannya, begitu juga sebaliknya, rasio yang tinggi berarti mendapatkan laba yang tinggi pula. Berdasarkan hasil perhitungan tahun 2004 sampai dengan 2008
44
diperoleh hasil yang menunjukkan penurunan persentase Net Profit Margin (NPM)
walaupun terjadi kenaikan pendapatan usaha, hal ini menunjukkan
perusahaan masih perlu meningkatkan efisiensi usaha, sehingga bisa mengurangi biaya yang ditimbulkan. b. Return On Asset (ROA) Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah asset yang digunakan. Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa menilai apakah perusahaan ini efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Tabel 4.6 Hasil Perhitungan ROA PT United Tractors Tbk Tahun
ROA Laba Bersih
Total Aktiva
ROA (%)
2004
1,099,633
6,769,367
16.24%
2005
1,050,729
10,633,839
9.88%
2006
930,372
11,247,846
8.27%
2007
1,493,037
13,002,619
11.48%
2008 2,660,742 (Sumber : Lampiran 3)
22,847,721
11.65%
45
Grafik 4.6 ROA PT United Tractors Tbk
(Sumber : Lampiran 3)
Rasio
ini
menggambarkan
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah asset yang digunakan. Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa menilai apakah perusahaan ini effisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan.
Dari hasil
perhitungan di tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 diperoleh hasil yang menurun dari 16.24% di tahun 2004 dan 11.65% di tahun 2008 hal ini menunjukkan terjadi penurunan efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya. Akan tetapi jika dilihat dari trend 3 tahun terakhir menunjukkan kenaikan, jika perusahaan mampu meningkatkan efisiensinya maka di tahun 2009 akan mendapatkan hasil yang lebih baik.
46
c.
Return On Equity (ROE) Rasio ini berguna untuk mengetahui besarnya kembalian yang
diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Tabel 4.7 Hasil Perhitungan ROE PT United Tractors Tbk Tahun
Laba Bersih
ROE Rata-rata Ekuitas
ROE (%)
2004
1,099,633
2,296,399
47.89%
2005
1,050,729
3,604,654
29.15%
2006
930,372
4,350,075
21.39%
2007
1,493,037
5,163,886
28.91%
2008 2,660,742 (Sumber : Lampiran 3)
8,432,471
31.55%
Grafik 4.7 ROE PT United Tractors Tbk
(Sumber : Lampiran 3)
Dilihat dari nilai Return on Equity tahun 2004 sampai dengan 2008 secara keseluruhan menunjukkan nilai yang menurun dari nilai 47,89% di tahun 2004 menurun sampai yang terendah adalah 21,39% di tahun 2006, akan tetapi
47
menunjukan kenaikan di tahun 2007 dan 2008, hingga menunjukkan di angka 31,55% yang berarti bahwa PT United Tractors Tbk bisa memberikan kembalian sebesar 31 rupiah dari 100 rupiah investasi yang ditanamkan. Sehingga jika perusahaan mampu meningkatkan kinerjanya maka diyakini akan bisa melanjutkan trend positif di tiga tahun terakhir. 4.1.4 Rasio Aktivitas Rasio yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya. a. Receivable Turn Over (RTO) Rasio ini menggambarkan kualitas piutang perusahaan dan kesuksesan perusahaan dalam penagihan piutang yang dimiliki. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam menagih piutangnya. Tabel 4.8 Hasil Perhitungan RTO PT United Tractors Tbk Tahun
Pendapatan Usaha
RTO Rata-rata Piutang Dagang
RTO
2004
8,895,977
1,393,633
6.38
2005
13,281,246
1,894,272
7.01
2006
13,719,567
2,206,070
6.22
2007
18,165,598
2,524,103
7.20
2008 27,903,196 (Sumber : Lampiran 4)
3,235,473
8.62
48
Grafik 4.8 RTO PT United Tractors Tbk
(Sumber : Lampiran 4)
Rasio ini menggambarkan kualitas piutang perusahaan dan kesuksesan perusahaan dalam penagihan piutang yang dimiliki. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam menagih piutangnya. Dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 terjadi kenaikan dalam nilai receivable turn over (RTO) yang berarti terjadi peningkatan kemampuan perusahaan dalam mencairkan piutangnya. b. Total Asset Turn Over (TATO) Dengan melihat rasio ini kita bisa mengetahui efektivitas penggunaan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik efektifitas perusahaan dalam mengelola aktiva untuk menghasilkan penjualan.
49
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan TATO PT United Tractors Tbk Tahun
Pendapatan Usaha
TATO Rata-rata Total Aktiva
TATO
2004
8,895,977
6,412,903
1.39
2005
13,281,246
8,701,603
1.53
2006
13,719,567
10,940,843
1.25
2007
18,165,598
12,125,233
1.50
2008 27,903,196 (Sumber : Lampiran 4)
17,925,170
1.56
Grafik 4.9 TATO PT United Tractors Tbk
(Sumber : Lampiran 4)
Dari perhitungan tahun 2004 sampai dengan 2008 dapat dilihat bahwa ada kenaikan dalam nilai Total asset turn over hal ini menunjukkan bahwa manajemen perusahaan memiliki peningkatan kemampuan dalam menggunakan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan.
50
4.2
Perbandingan rasio PT United Tractors, Tbk dengan rasio rata-rata
industri sejenis. 4.2.1 Rasio Likuiditas a. Rasio Lancar (Current Ratio) Tabel 4.10 Perbandingan Rasio Lancar antara PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rata-rata industri sejenis
(Sumber : Lampiran 5)
Grafik 4.10 Perbandingan Rasio Lancar antara PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rata-rata industri sejenis UNTR
Industri sejenis
(Sumber : Lampiran 5)
51
Dilihat dari perbandingan rasio lancer, menunjukkan bahwa kemampuan dalam memenuhi kebutuhan seketika PT United Tractors Tbk lebih baik kemampuan rata-rata perusahaan dalam industri sejenis, walaupun di tahun 2006 menurun hingga di bawah rata-rata, namun secara keseluruhan masih baik. b. Rasio Cepat (Quick Test ratio) Tabel 4.11 Perbandingan Rasio Cepat antara PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rata-rata industri sejenis
(Sumber : Lampiran 5)
Grafik 4.11 Perbandingan Rasio Cepat antara PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rata-rata industri sejenis
UNTR
Industri sejenis
(Sumber : Lampiran 5)
52
Dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 nilai Rasio Cepat PT United Tractors Tbk lebih tinggi daripada rata-rata industry sejenis, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan PT United Tractors Tbk dalam memenuhi hutang lancarnya lebih baik daripada rata-rata kemampuan perusahaan di bidang industri sejenis. Angka rasio diatas secara keseluruhan menunjukkan bahwa nilai rasio likuiditas PT United Tractors. Tbk lebih tinggi daripada rata-rata industri sejenis, ini menunjukkan bahwa tingkat likuiditas perusahaan lebih baik daripada kemampuan rata-rata industri sejenis.
4.2.2 Rasio Solvabilitas a. Debt Asset Ratio(DAR) Tabel 4.12 Perbandingan DAR antara PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rata-rata industri sejenis
(Sumber : Lampiran 5)
53
Grafik 4.12 Perbandingan DAR antara PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rata-rata industri sejenis Industri sejenis
UNTR
(Sumber : Lampiran 5)
Dari perbandingan di atas dapat diketahui bahwa nilai DAR PT United Tractors Tbk lebih rendah daripada nilai rata-rata perusahaan industry sejenis. Hal ini menunjukkan bahwa perbandingan nilai hutang dengan nilai aktiva PT United Tractors Tbk masih rendah. Sehingga kemampuan PT United Tractors Tbk dalam menjamin utang-utang nya dengan aktiva lebih tinggi daripada ratarata perusahaan sejenis.
54
b. Debt Equity Ratio (DER) Tabel 4.13 Perbandingan DER antara PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rata-rata industri sejenis
(Sumber : Lampiran 5)
Grafik 4.13 Perbandingan DER antara PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rata-rata industri sejenis Industri sejenis
UNTR
(Sumber : Lampiran 5)
Dilihat dari perbandingan diatas secara keseluruhan nilai DER PT United Tractors relative sama, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menjamin kewajibannnya dengan modal (equity) sama. Antara tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 nilai rasio Solvabilitas PT United Tractors.
55
Tbk berada di bawah rata-rata industri sejenis, ini menunjukkan bahwa resiko tidak terbayarnya utang-utang PT United Tractors Tbk lebih kecil daripada ratarata industri sejenis. 4.2.3 Rasio Profitabilitas a.Net Profit Margin (NPM) Tabel 4.14 Perbandingan NPM antara PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rata-rata industri sejenis
(Sumber : Lampiran 5)
Grafik 4.14 Perbandingan NPM antara PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rata-rata industri sejenis
UNTR
Industri sejenis
56
Dari nilai perbandingan diatas dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 dapat diketahui bahwa nilai NPM PT United Tractors Tbk lebih tinggi dari nilai rat-rata perusahaan sejanis, hal ini menunjukkan bahwa laba bersih yang diperoleh PT United Tractorrs Tbk dari setiap penjualan lebih tinggi daripada yang diperoleh rata-rata perusahaan sejenis. b.Return on Asset (ROA) Tabel 4.15 Perbandingan ROA antara PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rata-rata industri sejenis
(Sumber : Lampiran 5)
57
Grafik 4.15 Perbandingan ROA antara PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rata-rata industri sejenis
UNTR
Industri sejenis
(Sumber : Lampiran 5)
Dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 diperoleh nilai ROA PT United Tractors Tbk Lebih tinggi daripada nilai rata-rata perusahaan sejenis, hal ini menunjukkan bahwa tinggat pengembalian yang diperoleh PT United Tractors Tbk dibanding aktiva yang dimiliki lebih tinggi daripada rata-rata perusahaan sejenis.
58
c.Return On Equity (ROE) Tabel 4.16 Perbandingan ROE antara PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rata-rata industri sejenis
(Sumber : Lampiran 5)
Grafik 4.16 Perbandingan ROE antara PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rata-rata industri sejenis
UNTR
Industri sejenis
(Sumber : Lampiran 5)
Dalam rasio Profitabilitas antara tahun 2004 sampai dengan 2008 menunjukkan bahwa PT United Tractors Tbk mempunyai kemampuan lebih baik dalam menghasilkan laba daripada rata-rata industri sejenis, hal ini ditunjukkan
59
dengan nilai rasio profitabilitas yang lebih tinggi daripada nilai rata-rata industri sejenis. 4.2.4 Rasio Aktivitas a.Receivable Turn Over (RTO) Tabel 4.17 Perbandingan RTO antara PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rata-rata industri sejenis
(Sumber : Lampiran 5)
Grafik 4.17 Perbandingan RTO antara PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rata-rata industri sejenis UNTR
Industri sejenis
(Sumber : Lampiran 5)
60
Dilihat dari perbandingan nilai RTO, PT United Tractors Tbk mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam mencairkan piutang nya selama tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 b.Total Asset Turn Over (TATO) Tabel 4.18 Perbandingan TATO antara PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rata-rata industri sejenis
(Sumber : Lampiran 5)
Tabel 4.18 Perbandingan TATO antara PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rata-rata industri sejenis
Industri sejenis
UNTR
(Sumber : Lampiran 5)
61
Dilihat dari nilai Total Asset Turn Over (TATO), diperoleh hasil bahwa nilai PT United Tractors Tbk lebih kecil daripada nilai rata-rata industri
sejenis,
hal
ini
menunjukkan
bahwa
kemampuan
PT United Tractors Tbk dalam memanfaatkan aktiva nya masih kurang efektif daripada rata-rata industri sejenis. Secara keseluruhan hal ini menunjukkan bahwa aktivitas yang dilakukan PT United Tractors Tbk baik itu kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya kurang efisien dibanding dengan rata-rata perusahaan sejenis.