Bab IV Analisa Data & Pembahasan
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Untuk menganalisa lalulintas pada ruas jalan Jatiwaringin diperlukan
data lalulintas pada lajur jalan tersebut. Dalam bab ini dibahas hasil dari penelitian mengenai rekapitulasi untuk total semua jenis kendaraan, volume lalulintas harian rata-rata (LHR), volume lalulintas harian rata-rata tahunan (LHR tahunan), kecepatan arus lalulintas, kerapatan , kapasitas jalan derajat kejenuhan dan tingkat pelayanan jalan sehingga sesuai dengan kondisi jalan yang sedang dilakukan pelebaran. Dalam perhitungan volume lalulintas dipakai data primer dari hasil pengamatan lapangan dari data arus lalulintas dimana sebelum dipergunakan sebagai hitungan dalam analisis data terlebih dahulu dikonversikan kedalam satuan mobil penumpang. Dengan data – data yang didapat dari hasil survei dilapangan kemudian dianalisa dengan metode acuan standar yaitu Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997).Adapun nilai koefisien untuk berbagai jenis kendaraan dapat dilihat dalam tabel 2.7.
4.2
Analisa Lalu Lintas
4.2.1
Analisa Volume Lalu Lintas Adapun persamaan yang digunakan dalam analisa volume lalu lintas
adalah sebagai berikut : q = n / T ……………………………………………
(4.1)
Dimana :
IV-1
Bab IV Analisa Data & Pembahasan
q
= volume lalu lintas yang melewati suatu titik.
n
= jumlah kendaraan yang melewati titik tersebut dalam interval waktu T.
T
= interval waktu pengamatan.
Hasil total analisa volume lalu lintas (arus kendaraan) sebelum dan sesudah dikalikan faktor ekivalensi mobil penumpang (emp) dalam satuan smp dapat dilihat pada tabel 4.1 sampai dengan tabel 4.4. Tabel 4.1 Hasil total analisa arus kendaraan pada lajur dua arah Hari : Senin, (16 April 2007) Waktu
Arah: Pondok Gede - Batas DKI
Arah: Batas DKI - Pondok Gede
Kend
smp
Kend
smp
7.00 - 7.15
239
124.25
519
248.45
7.15 – 7.30
237
131.25
466
216.85
7.30 – 7.45
286
159.25
447
206.25
7.45 – 8.00
242
125.95
397
199.75
8.00 – 8.15
224
125
411
207
8.15 – 8.30
204
109.5
375
189.2
8.30 – 8.45
207
118.15
441
212.25
8.45 – 9.00
177
101.25
368
177.5
Jumlah
1816
994.6
3424
1657.25
Sumber : data survei (data primer)
IV-2
Bab IV Analisa Data & Pembahasan
Tabel 4.2 Hasil total analisa arus kendaraan pada lajur dua arah Hari : Senin, (16 April 2007) Waktu
Arah: Pondok Gede - Batas DKI
Arah: Batas DKI – Pondok Gede
Kend
smp
Kend
smp
12.00 – 12.15
217
128.5
196
117.45
12.15 – 12.30
205
109.75
168
94.15
12.30 – 12.45
188
107.75
144
87.75
12.45 – 13.00
191
121.45
205
126.25
13.00 – 13.15
198
109.5
193
115.4
13.15 – 13.30
181
121.75
180
111
13.30 – 13.45
261
148.5
216
134.45
13.45 – 14.00
178
117.65
173
103.25
Jumlah
1619
964.85
1475
889.7
Sumber : data survei (data primer) Tabel 4.3 Hasil total analisa arus kendaraan pada lajur dua arah Hari : Senin, (16 April 2007) Waktu
Arah: Pondok Gede - Batas DKI
Arah: Batas DKI – Pondok Gede
Kend
smp
Kend
smp
17.00 – 17.15
418
194.9
224
123.15
17.15 – 17.30
371
186.7
177
132.15
17.30 – 17.45
377
169.25
192
111.75
17.45 – 18.00
393
202.9
211
130.95
18.00 – 18.15
399
197.45
198
122.25
18.15 – 18.30
373
197.5
224
125.95
18.30 – 18.45
371
182.75
238
135.25
18.45 – 19.00
382
189.7
231
125.25
Jumlah
3084
1521.15
1695
1006.7
Sumber : data survei (data primer)
IV-3
Bab IV Analisa Data & Pembahasan
Arus kendaraan pada ruas jalan Jatiwaringin terjadi pada jam puncak pagi hari yaitu pada lajur jalan dari arah Batas DKI – Pondok Gede, maka contoh analisa perhitungan dilakukan dengan menggunakan data hasil pengamatan pada interval waktu pengamatan tersebut, dengan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI ) 1997.
Kecepatan dan waktu tempuh pada jenis kendaraan sepeda motor diabaikan karena kecepatan dan waktu tempuh sepeda motor terlalu cepat.
Contoh analisa arus kendaraan -
Data diambil pada jam puncak pagi hari, dari arah Batas DKI – Pondok Gede pada pukul 07.00 – 08.00 (durasi 1 jam).
q
=
n T
= ( 519 + 466 + 447 + 397 ) kend ( 15 + 15 + 15 + 15 ) menit = 1829 60 = 30.48 ≈ 31 kend / menit
4.2.2
Analisa Kecepatan Kendaraan Analisa kecepatan kendaraan ini dilakukan pada lajur jalan dari arah
Pondok Gede – Batas DKI maupun sebaliknya pada pagi hari pukul 07.00 – 09.00, siang hari pukul 12.00 – 14.00 dan sore hari pada pukul 17.00 – 19.00. Dalam menghitung kecepatan kendaraan digunakan kecepatan setempat (spot speed) yaitu menghitung kecepatan pada jarak yang ditentukan yaitu 100 meter,
IV-4
Bab IV Analisa Data & Pembahasan
kemudian kecepatan dirata-rata dengan menggunakan rumus kecepatan rata-rata ruang (space mean speed). Contoh perhitungan kecepatan kendaraan pada lajur jalan diambil pada arah Batas DKI – Pondok Gede, pada pukul 07.00 – 07.15, pada periode jam puncak volume lalu lintas yang terjadi. (data survei kecepatan yang digunakan dalam perhitungan adalah data kecepatan kendaraan pada urutan pertama ; tabel 4.26 pada lampiran) V =
L t
=
100 m 36.45 detik
=
0.100 km 0.0101 jam
= 9.90 km / jam Hasil perhitungan kecepatan selanjutnya dapat di lihat pada lampiran (tabel L – 4.1 s/d tabel L – 4. 6 ). Sedangkan contoh analisa kecepatan rata-rata ruang (Space Mean Speed) pada lajur ruas jalan Jatiwaringin diambil pada arah dan jam yang sama dengan perhitungan kecepatan diatas yaitu arah Batas DKI – Pondok Gede pada pukul 07.00 – 07.15. Us
=
L.n n
ti i 1
=
0.10 x 3 ( 0.0101 + 0.0079 + 0.0071 )
= 11.92 km / jam
IV-5
Bab IV Analisa Data & Pembahasan
Hasil perhitungan kecepatan rata-rata ruang (Space mean speed) dapat dilihat pada lampiran (tabel L – 4 . 1 s/d l – 4 . 6 )
4.2.3
Analisa Kerapatan Kendaraan
Perhitungan kerapatan kendaraan pada ruas jalan Jatiwaringin diambil pada arah yang sama dengan analisa kecepatan yaitu arah Batas DKI menuju Pondok Gede, pada pukul 07.00 – 09.00 dapat dilihat pada tabel 4.5 dan tabel 4.6. Tabel 4.5 Analisa kerapatan kendaraan pada lajur jalan Jatiwaringin Hari
: Senin
Tanggal : 16 April 2007 Arah
: Batas DKI – Pondok Gede Volume (V)
SMS (US)
K = V / US
(smp / 15 menit)
(km / 15 menit)
(smp / km)
07.00 – 07.15
248.45
11.92
20.84
07.15 – 07.30
216.85
10.67
20.32
07.30 – 07.45
206.25
11.67
17.67
07.45 – 08.00
199.75
8.47
23.58
08.00 – 08.15
207
8.43
24.55
08.15 – 08.30
189.2
6.03
31.37
08.30 – 08.45
212.25
8.16
26.01
08.45 – 09.00
177.5
8.09
21.94
Waktu
Contoh perhitungan kerapatan diambil dari data pengamatan selama durasi waktu 1 jam. Kerapatan (K)
= 20.84 + 20.32 + 17.67 + 23.58
IV-6
Bab IV Analisa Data & Pembahasan
= 82.41 smp / km. Jadi nilai kerapatan pada ruas jalan Jatiwaringin yaitu 82.41 smp/km.
4.3
Analisa Lalu Lintas Dengan Menggunakan Metode Acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997)
4.3.1
Analisa Kapasitas / Volume Maksimum Jalan
Nama ruas
: Jalan Jatiwaringin
Kondisi jalan
: Aspal
Tipe jalan
: 4 / 2 UD ( empat lajur tanpa pemisah )
Jumlah lajur
: 4
Lebar lajur
: 3,5 m (lebar jalur lalu lintas total 14 m)
Pemisah arus lalu lintas : 50 - 50 ( prosentase arus lalu lintas antara arah Pondok Gede – Batas DKI dan sebaliknya adalah sama).
Dalam perhitungan nilai kapasitas dengan metode acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) sebelumnya harus diketahui kapasitas dasar untuk jalan perkotaan, faktor penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur lalu
IV-7
Bab IV Analisa Data & Pembahasan
lintas, faktor penyesuaian pemisah arah, faktor penyesuaian hambatan samping serta faktor penyesuaian ukuran kota, setelah diketahui semuanya kemudian dicari nilai kapasitas jalan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : C
= Co x FCW x FCSP x FCSF x FCCS …………………… 4.2 )
Dari data hasil survei lapangan didapat : -
Kapasitas dasar jalan (Co) terdiri empat lajur, maka pada MKJI 1997 diambil data dari empat lajur tak terbagi , per lajurnya adalah sebesar Co = 1500 smp/jam (Tabel 2.11, Hal; II – 41).
-
Faktor penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur lalu lintas efektif (We) per lajur = 3,50 m adalah FCW = 1,00 (Tabel 2.12, Hal; II – 42).
-
Faktor penyesuaian untuk pemisah arah (FCSP) pada ruas jalan terbagi dan jalan satu arah sebesar FCSP = 1,0. ( Tabel 2.13, Hal ; II – 42).
-
Faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping (FCSF) adalah sedang, dan dapat ditentukan dengan menggunakan nilai FCSF untuk jalan empat lajur dengan jarak kereb-penghalang, untuk nilai Wk = 1,0 m didapat nilai FCSF = 0,96 (Tabel 2.14, Hal; II – 43)
-
faktor penyesuaian untuk ukuran kota (FCCs) untuk wilayah kota madya Bekasi adalah sekitar 2.272.369 jiwa (Sensus penduduk tahun 2000, sumber BPS) dengan asumsi pertumbuhan penduduk 4.9 % per tahun, masuk dalam kategori ukuran kota antara 1,0 – 3,0 juta penduduk, didapat nilai FCCS = 1,00 (Tabel 2.15, Hal ; II – 43).
IV-8
Bab IV Analisa Data & Pembahasan
Maka kapasitas jalan perlajur adalah : C
= Co x FCW x FCSP x FCSF x FCCS = 1500 x 1,00 x 1,00 x 0,96 x 1,00 = 1440 smp / jam
untuk kapasitas pada lajur jalan Jatiwaringin dengan empat lajur adalah C
= C per lajur x jumlah lajur = 1440 smp / jam x 4 = 5760 smp / jam
Dimana nilai kapasitas sama dengan volume maksimum ( C = Q max). Karena volume lalu lintas terbesar untuk satuan smp / jam, untuk lajur jalan Jatiwaringin terjadi pada pukul 07.00 – 08.00 dari arah batas DKI – Pondok Gede yaitu sebesar = 248,45 + 216,85 + 206,25 + 199,75 = 871,30 smp/jam, maka nilai derajat kejenuhannya (DS) adalah : DS = =
V C 871,30 smp / jam 5760 smp / jam
= 0.152
4.3.2
Analisa Kecepatan Lalu lintas
Sebelum mencari nilai V (kecepatan), maka dihitung terlebih dahulu nilai FV (kecepatan arus bebas), untuk perhitungan variabel diatas, variabel yang diperlukan dapat dilihat pada tabel 2.9 s/d tabel 2.13, dari tabel – tabel tersebut didapat:
IV-9
Bab IV Analisa Data & Pembahasan
-
Kecepatan arus bebas dasar utuk tipe jalan empat lajur tak terbagi untuk semua kendaraan adalah FVo = 51 (tabel 2.7, Hal; II – 39).
-
Penyesuaian kecepatan arus bebas untuk lebar jalur lalu lintas efektif per lajur (We) = 3,50 m, didapat nilai FVW = 0 (Tabel 2.8, Hal; II – 39).
-
Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk hambatan samping sedang yaitu kereb – penghalang dengan nilai Wg = 1,0 m, didapat nilai FFVSF = 0,96 (Tabel 2.9, Hal; II – 40
-
Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk ukuran kota (FFVCS ) untuk wilayah Jakarta – Pusat adalah sekitar 1.832.425 jiwa (Sensus penduduk tahun 2000, sumber BPS), masuk dalam kategori ukuran kota antara 1,0 – 3,0 juta penduduk, didapat nilai FFVCS = 1,00 (Tabel 2.10, Hal; II -40).
Dengan variabel data diatas lalu dimasukkan ke persamaan kecepatan arus bebas sebagai berikut: FV = (FVo + FVW) x FFVSF x FFVCS ……………………….. 4.5) = (51 + 0) x 0,96 x 1,00 = 48.96 km / jam. Nilai kecepatan rata-rata kendaraan dapat diketahui melalui gambar 2.2 hal II-18, dengan perbandingan antara derajat kejenuhan (DS) = 0,163 dengan kecepatan arus bebas (FV) = 39.06 km/jam, kemudian didapat nilainya yaitu 47 km/jam.
IV-10
Bab IV Analisa Data & Pembahasan
4.3.3
Volume Lalu lintas
Satuan lalulintas harian rata-rata (LHR) adalah kendaraan perhari. n
LHR ( ADT ) i 1
Volume Lalulintas Harian n
dengan: n = jumlah hari penelitian 1 ≤ n ≤ 365 hari6
Berdasarkan tabel L – III. 1 – 2 untuk LHR Harian rata – rata adalah sebagai berikut : -
LHR harian rata – rata untuk semua jenis kendaraan arah Batas DKI – Pondok Gede adalah : 6520 kend / hari
-
LHR harian rata – rata untuk semua jenis kendaraan arah Pondok Gede Batas DKI adalah : 6674 kend / hari
4.3.4
Analisa Rambu-Rambu lalulintas
Berdasarkan hasil survei pada ruas jalan Jatiwaringin – Pondok Gede Bekasi diperoleh data dimana terdapat beberapa rambu dan marka yaitu : 1. Rambu peringatan dilarang parkir yang terletak didaerah kampus Universitas Assyafiah dan daerah pertokoan Matahari. Dengan adanya rambu peringatan dilarang parkir maka kapasitas dan kecepatan lalulintas pada daerah tersebut sepanjang 200 meter cenderung lebih stabil.
IV-11
Bab IV Analisa Data & Pembahasan
2. Marka penyebrangan yang terletak di daerah SD dan TK Assyafiah dimana akan terjadi kemacetan sesaat pada jam – jam masuk dan pulang sekolah didaerah tersebut. 3. Rambu informasi penunjuk jalan didaerah persimpangan pada komplek Bumi Jatiwaringin.
IV-12
Bab IV Analisa Data & Pembahasan
IV-13