28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Variabel Penelitian Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Uma Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan beserta definisi operasionalnya adalah sebagai berikut : 1. Variabel Independen atau Variabel Bebas (X) Menurut Uma Sekaran (2006), variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, entah secara positif atau negatif. Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini adalah: a.
Perilaku Belajar (X1) 1. Kebiasaan mengikuti pelajaran, yaitu seberapa besar perhatian dan keaktifan seorang mahasiswa dalam belajar, yang diukur dalam 5 item pernyataan. 2. Kebiasaan membaca buku, yaitu berapa lama seorang mahasiswa membaca setiap hari dan jenis bacaan yang dibaca, yang diukur dalam 5 item pernyataan. 3. Kunjungan ke perpustakaan, yaitu seberapa sering mahasiswa ke perpustakaan setiap minggu, yang diukur dalam 5 item pernyataan.
28 0
29
4. Kebiasaan menghadapi Ujian, yaitu bagaimana persiapan belajar seorang mahasiswa sebelum ujian tiba, yang diukur dalam 5 item pernyataan. b.
Kecerdasan Emosional (X2) 1. Pengenalan Diri, yakni mengetahui apa yang kita rasakan pada suatu saat dan menggunakannya untuk memandu mengambil keputusan diri sendiri, memiliki tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat. Pengenalan diri diukur dalam 10 item pernyataan. 2. Pengendalian Diri, yakni menguasai diri sendiri sedemikian rupa sehingga berdampak positif kepada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati, dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya sasaran, dan mampu pulih kembali dari tekanan emosi. Pengendalian diri diukur dalam 10 item pernyataan. 3. Motivasi Diri, yakni menggunakan hasrat kita yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun kita menuju sasaran, membantu kita mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif dan untuk menghadapi kegagalan dan frustasi. Motivasi diri diukur dalam 10 item pernyataan. 4. Empati, yakni merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, mampu memahami perspektif mereka, menumbuhkan saling
30
percaya, dan menyelaraskan ide dengan berbagai macam orang. Empati diukur dalam 0 item pernyataan. 5. Kemampuan Sosial, yakni menguasai dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial, berinteraksi dengan lancar, menggunakan
keterampilan-keterampilan
mempengaruhi
dan
memimpin,
ini
bermusyawarah,
untuk dan
menyelesaikan perselisihan, serta untuk bekerja sama dan bekerja dalam tim. Kemampuan sosial diukur dalam 10 item pernyataan.
2. Variabel Dependen atau Variabel Terikat (Y) Menurut Uma Sekaran (2006) Variabel dependen (terikat) merupakan Variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Veriabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah Kinerja Mahasiswa. Kinerja mahasiswa adalah kualitas dan kuantitas dari hasil belajar (output) mahasiswa dalam menempuh studi di perguruan tinggi tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi, yang diukur dengan menggunakan 5 item pernyataan.
31
3.2. Populasi dan Sampel 3.2.1.
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa jurusan S1 reguler akuntansi yang telah mengambil 110 sistem kredit semester. Peneliti menetapkan populasi dalam penelitian ini karena mahasiswa-mahasiswa tersebut di asumsikan telah mendapat menfaat penuh atas pengajaran akuntansi.
3.2.2.
Sampel Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa dari STIE Nahdlatul Ulama Jepara. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini di lakukan dengan nonprobality sampling yaitu teknik pengambilan
sampel
dimana
tiap anggota
populasi
tidak
mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel (Suliyanto, 2007). Metode ini berupa purposive sampling (pengambilan sampel bertujuan) yaitu metode penetapan sampel yang didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu (Suliyanto, 2007) dan convenience sampling (pengambilan sampel yang mudah) yaitu pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan senang hati bersedia memberikannya (Uma Sekaran, 2006). Dengan keterbatasan dana, waktu dan biaya, maka penulis dalam penentuan besarnya sampel berdasarkan rumus Slovin dalam bukunya Husain Umar (1997) dalam Sri Giyanti (2007), yaitu:
32
n=
N 1 Ne 2
Dimana: n
= Ukuran sampel
N = Ukuran populasi e
= Nilai kritis yang diinginkan (persentase kelonggaran ketidak pastian karena kesalahan pengambilan sampel populasi) sebesar 10%. Untuk mencari besarnya minimal sampel dalam penelitian ini,
maka data populasi yang tersedia disubstitusikan dalam rumus Slovin: n=
N 1 Ne 2
n=
99 1 99(10%) 2
n = 49,74 Berdasarkan
hasil rumus Slovin tersebut, supaya sampel
nantinya lebih mewakili dari populasi maka menggunakan sebanyak 50 orang.
33
3.3. Jenis dan Sumber Data 3.3.1.
Jenis Data a. Data primer Data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama (Suliyanto, 2007). Dalam hal ini data primer berupa hasil perolehan data jawaban kuesioner dan wawancara dari mahasiswa akuntansi di STIE Nahdlatul
Ulama
Jepara.
Data
primer
secara
khusus
dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pernyataan penelitian tentang tanggapan responden mengenai kecerdasan emosonal meliputi pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati, kemampuan sosial, dan perilaku belajar meliputi kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku, kunjungan ke perpustakaan, kebiasaan menghadapi ujian, serta kinerja mahasiswa. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang berasal dari literatur yang berupa teori-teori yang digunakan dalam penelitian. Data sekunder, meliputi: a. Keterangan-keterangan dari pihak BAAK STIENU Jepara dan pihak-pihak yang terkait. b. Teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang diperoleh dari literatur.
34
3.3.2.
Sumber Data Dalam penelitian ini data yang diperlukan diambil dan diperoleh dari mahasiswa akuntansi STIENU Jepara.
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1.
Metode Kuesioner Kuesioner (questionnaires) adalah daftar pernyataan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas (Uma Sekaran, 2006). Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti dengan dibantu oleh rekan-rekan peneliti melalui penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden, mengecek kriteria calon responden dan meminta kesediaan responden untuk mengisi kuesioner. Supaya mempermudah perhitungan, penulis memberikan bobot menurut skala likert, kemungkinan jawaban tidak hanya sekedar “setuju” atau “tidak setuju” saja, melainkan dibuat dengan lebih banyak kemungkinan jawaban, misalnya: Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Netral
Setuju
3
4
Sangat Setuju 5
35
3.4.2.
Metode Wawancara Metode wawancara yaitu cara pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung dengan responden (Supomo dan Indriantoro, 2002) dalam Makrufah, 2007.
3.4.3.
Metode Dokumentasi Metode Dokumentasi yaitu cara pengumpulan data yang berasal dari catatan-catatan tertulis yang terdiri dari gambaran obyek penelitian, struktur organisasi dan lain sebagainya yang berhubungan dengan penelitian Supomo dan Indriantoro, 2002) dalam Makrufah, 2007.
3.4.4.
Studi Kepustakaan Metode ini dimaksudkan untuk memperoleh landasan teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti Supomo dan Indriantoro, 2002) dalam Makrufah, 2007.
3.5. Metode Analisis Data 3.5.1.
Analisis Deskriptif Variabel Analisis deskriptif variabel akan menggambarkan rata-rata nilai pada setiap indikator pernyataan dari masing-masing variabel dengan melihat interval kelas indeks variabel.
3.5.2.
Uji Validitas dan Reliabilitas Tujuan dilakukan uji validitas adalah untuk mengukur apakah data yang diperoleh melalui kuesioner dapat dipercaya atau
36
tidak serta dapat mewakili apa yang hendak diteliti. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan pearson corelation, apabila korelasi yang terbentuk antara setiap butir pernyataan dengan total skor adalah signifikan atau nilai signifikansi yang dibentuk dibawah 5%, maka dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang diajukan melalui kuesioner adalah valid. Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu gejala atau kejadian. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat ukur semakin stabil pula alat pengukur tersebut untuk mengukur suatu gejala dan begitu pula sebaliknya. Jika reliabilitas tersebut rendah maka alat tersebut tidak stabil dalam mengukur gejala. Pengujian dilakukan dengan Cronbach Alpha, dimana apabila nilai yang terbentuk lebih dari 0,60 maka dapat disimpulkan reliabilitas dari variabel adalah tinggi (Imam Ghozali, 2005) dalam Makrufah, 2007. a.
Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha (α)>0,60 (Imam Ghozali, 2005) dalam Makrufah, 2007.
37
b.
Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk mengetahui nilai validitas atau r hitung dari setiap
butir pernyataan yang diuji dapat dilihat melalui SPSS (Corected Item Total Corelation) dalam setiap pengujian variabel penelitian. Setelah diadakan perhitungan koefisien korelasi pada setiap item variabel, langkah selanjutnya adalah membandingkan antara r hitung dan r tabel. Apabila r hitung lebih besar dari r tabel maka data yang diuji tersebut valid.
3.5.3.
Analisis Regresi Linier Berganda Analisis data dalam penelitian ini dibantu dengan program SPSS 12.00 yaitu menggunakan analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional (X1) dan perilaku belajar (X2) terhadap kinerja mahasiswa (Y). Rumus Regresi yang digunakan adalah: Y = a + b1X1 + b2x2 + e Dalam hal ini: a
= Konstanta
X1
= Perilaku Belajar
38
3.5.4.
X2
= Kecerdasan Emosional
Y
= Kinerja Mahasiswa
b1,b2
= Koefisien regresi untuk X1 dan X2
e
= error term
Pengujian Hipotesis Ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai actual dapat diukur dari goodness of fit, yang secara statistic dapat diukur dari (Imam Ghozali, 2005) dalam Makrufah, 2008: a. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji Statistik t) Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah secara partial kecerdasan emosional dan perilaku belajar berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja mahasiswa. Pengujian dilakukan dengan hipotesa: H0 : Xi = 0, menggambarkan tidak ada pengaruh positif antara variabel bebas terhadap variabel terikat Ha : Xi > 0, menggambarkan ada pengaruh positif antara variabel bebas dengan variabel terikat. Kriteria pengujian ini adalah sebagai berikut: 1) H0 diterima dan Ha ditolak apabila thitung < ttabel, artinya secara partial variabel bebas tidak berpengaruh positif terhadap variabel terikat.
39
2) H0 ditolak Ha diterima apabila thitung > ttabel, artinya secara partial variabel bebas berpengaruh positif terhadap variabel terikat. Alternatif lain untuk melihat pengaruh secara parsial adalah dengan melihat nilai signifikansinya. Apabila nilai signifikansi yang terbentuk dibawah 5% maka dapat disimpulkan secara partial terdapat pengaruh positif variabel bebas terhadap variabel terikat, sebaliknya bila signifikansi yang terbentuk diatas 5%, maka tidak terdapat pengaruh positif. b. Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F) Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah secara simultan
kecerdasan
emosional
dan
perilaku
belajar
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja mahasiswa. Pengujian dilakukan dengan hipotesa: H0 : Xi = 0, menggambarkan tidak ada pengaruh secara bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel terikat Ha : Xi > 0, menggambarkan ada pengaruh secara bersamasama antara variabel bebas dengan variabel terikat. Kriteria pengujian ini adalah sebagai berikut: 1) H0 diterima dan Ha ditolak apabila Fhitung < Ftabel, artinya secara simultan variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen.
40
2) H0 ditolak Ha diterima apabila Fhitung > Ftabel, artinya secara
simultan variabel
independent
mempengaruhi
variabel dependen. Alternatif lain untuk melihat pengaruh secara parsial adalah dengan melihat nilai signifikansinya. Apabila nilai signifikansi yang terbentuk dibawah 5% maka dapat disimpulkan secara partial terdapat pengaruh positif variabel bebas terhadap variabel terikat, sebaliknya bila signifikansi yang terbentuk diatas 5%, maka tidak terdapat pengaruh positif.
c. Koefisien Determinasi(R2) Digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu. Jika nilai adjusted R square mendekati angka satu, maka variabel bebas semakin dekat hubungannya dengan variabel terikat, atau dapat dikatakan bahwa penggunaan model tersebut bisa dibenarkan (Imam Ghozali, 2005) dalam Makrufah, 2008.