BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel dibagi menjadi dua, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan dan dipengaruhi oleh variabel independen. Sedangkan variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain (Nur Indiantoro, 1999). Yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah: stres
kuliah, dan
variabel
independennya adalah kecerdasan
emosional, dan perilaku belajar. 3.1.2. Definisi Operasional 3.1.2.1. Perilaku Belajar Perilaku belajar adalah proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan dan merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya (Slameto, 2003). Indikator dari perilaku belajar antara lain : 1. Kebiasaan mengikuti pelajaran 2. Kebiasaan membaca buku 32
33
3. Kebiasaan ke perpustakaan 4. Kebiasaan menghadapi ujian 3.1.2.2. Kecerdasan Emosional Kecerdasan
emosional
adalah
kemampuan
untuk
mengenal perasaan diri sendiri dan orang lain untuk memotivasi diri sendiri dan mengelola emosi dengan baik didalam diri kita (Daniel Goleman, 2000). Indikator dari kecerdasan emosional antara lain : 1. Pengenalan diri 2. Pengendalian diri 3. Motivasi diri 4. Empati 5. Kemampuan sosial 3.1.2.3. Stres Kuliah Stres kuliah adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang (Hani Handoko, 2000). Indikator dari stres kuliah antara lain : 1. Bosan belajar 2. Terpaksa 3. Tidak konsentrasi
34
3.2. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi yang belajar di lembaga tinggi akuntansi yang terdapat di daerah Jepara. Dalam penelitian ini seluruh mahasiswa akuntansi S1 Reguler dan Ekstensi yang belajar di STIENU Jepara. Adapun dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini menggunakan kriteria sebagai berikut: Mahasiswa sudah menempuh minimal 110 SKS dengan IPK minimal 3.00 antara mahasiswa angkatan 2006-2007.
3.3. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yaitu data yang dikumpulkan oleh suatu perusahaan atau badan yang dan diterbitkan oleh perusahaan atau badan tersebut. Data primer diperoleh dari responden dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penulis. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dan khusus dari responden (Thomas C dan James R, 1997: 166). Dalam hal ini data primer berupa perolehan data jawaban kuesioner dari mahasiswa akuntansi di STIENU Jepara. Dalam hal ini data primer berupa hasil perolehan data jawaban kuesioner dari mahasiswa akuntansi di STIENU Jepara.
3.4. Metode Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner (Questionnaries). Pengumpulan data kondisi tertentu kemungkinan tidak
35
memerlukan kehadiran peneliti, pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat dikemukakan secara tertulis melalui kuesioner. Teknik ini memberikan tanggung jawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan.
3.5. Metode Pengolahan Data Metode pengolahan data yang digunakan antara lain: 3.5.1. Editing Editing yaitu proses yang dilakukan setelah data terkumpul untuk melihat apakah jawaban dari kuesioner telah terisi lengkap atau belum. 3.5.2. Coding Coding yaitu pemberian kode tertentu terhadap aneka ragam jawaban dari kuesioner untuk dikelompokkan kedalam kategori yang sama. 3.5.3. Skoring Skoring yaitu kegiatan yang berupa pemberian nilai atau harga yang berupa angka pada jawaban pertanyaan untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan dalam pengujian hipotesis. Skor yang diperlukan sebagai berikut: 1. Untuk jawaban sangat setuju (SS) diberi skor 5. 2. Untuk jawaban setuju (S) diberi skor 4. 3. Untuk jawaban ragu-ragu (R) diberi skor 3.
36
4. Untuk jawaban tidak setuju (TS) diberi skor 2. 5. Untuk jawaban sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1. Skor tersebut diatas ditentukan dengan pertanyaan sedemikian rupa sehingga memenuhi kriteria yang telah ditentukan untuk mempermudah perhitungan dalam pengujian hipotesis. 3.5.4. Tabulating Tabulating yaitu pengelompokan atas jawaban jawaban yang diteliti dan teratur, kemudian dihitung sampai terwujud dalam bentuk tabel yang berguna, berdasarkan tabel tersebut akan dipakai untuk membuat data tabel untuk mendapatkan hubungan antar variabel yang ada.
3.6. Metode Analisis Data 3.6.1. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.6.1.1. Uji Validitas Menurut Syahri Alhusin (2002: 335), uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang ada diukur oleh kuesioner tersebut. Cara mengukur valid atau tidaknya dengan menghitung korelasi antar skor masingmasing pertanyaan dengan total skor. Untuk mengukur valid tidaknya
instrumen
data
tersebut,
dilakukan
dengan
37
mengkonsultasikan hasil perhitungan dengan r tabel. Jika diperoleh nilai r
hitung
lebih besar dari rtabel berarti instrumen
tersebut valid. 3.6.1.2. Uji Reliabilitas Menurut Syahri Alhusin (2002: 335), pengujian reliabilitas
adalah
berkaitan
dengan
masalah
adanya
kepercayaan terhadap alat tes ( instrumen). Suatu instrumen dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi jika hasil dari pengujian instrumen tersebut menunjukkan hasil yang tepat. Dan metode yang digunakan untuk pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah metode belah dua (split-half method). Metode belah dua adalah metode yang dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara total skor pertanyaan yang genap. Suatu variabel di katakan reliabel jika memberikan nilai korelasi > 0,5 kemudian dilanjutkan dengan pengujian dengan rumus Sperman-Brown: 1 1 ⋅ 2 2 = 1 1 ⋅ 1 + r 2 2 2r
rn
Dimana: rn
= koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
r ½ ½ = korelasi antara skor-skor belahan tes.
38
3.6.2. Pengujian Asumsi Klasik Analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi adalah: 3.6.2.1. Multikolinearitas Asumsi ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan
adanya
korelasi
antara
variabel
independen. Jika ada korelasi maka dinamakan multiko. Untuk mendeteksi ada tidaknya multiko didaarkan pada nilai VIF (variance Inflation Factor) dan tolerance. Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: a. Mempunyai nilai VIF dibawah angka 10 b. Mempunyai angka tolerance diatas 0,1. 3.6.2.2. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model
regresi
linier
ada
korelasi
antara
kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk menguji gejala autokorelasi, maka angka dhitung tersebut dibandingkan dengan d-statistik Durbin Watson dengan tingkat signifikansi α = 5%.
39
3.6.2.3. Heterokedostisitas Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik Scatter plot antara lain prediksi variabel dependen (ZPRED) dan
dengan
Residualnya
(SRESID).
Jika
ada
titik
membemtuk pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar,
kemudian
menyempit
maka
telah
terjadi
heterokedastisitas. Jika titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y tanpa membentuk pola tertentu maka tidak terjadi heterokedastisitas. 3.6.2.4. Asumsi Normalitas Pengujian asumsi ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal. Suatu data dikatakan mengikuti distribusi normal dilihat dari penyebaran data pada sumber diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan (Singgih Santoso,2000) adalah:
40
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka model garis tidak memenuhi normalitas. 3.6.3. Analisis Regresi Linier Berganda Tujuan utama penggunaan persamaan regresi adalah untuk memperkirakan nilai dari variabel tak bebas pada nilai bebas tertentu (J. Supranto, 2000: 179). Regresi berganda (Multiple regression) adalah suatu perluasan dari teknik regresi apabila terdapat lebih dari satu variabel bebas untuk mengadakan prediksi terhadap variabel terikat (Suharsimi Arikunto, 2002: 264). Tehnik analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh perilaku belajar (X1) dan kecerdasan emosional (X2) terhadap stres kuliah (Y). Persamaan regresi yang digunakan adalah:
Y= b0+b1x1+ b2x2 + e Keterangan: b0
= Konstanta
Χ1
= Perilaku belajar
Χ2
= Kecerdasan emosional
Υ
= Stres kuliah
41
b1 ,b2
= Koefisien regresi untuk X1 dan X2 = error term
e
3.6.4. Koefisiensi Determinasi ( coefficient of determination) Coefficient of determination adalah suatu nilai untuk mengukur besarnya sumbangan (sher) dari variabel independen (J. Supranto, 2000: 191). Yaitu perilaku belajar (X1) dan kecerdasan emosional (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap stres kuliah mahasiswa akuntansi (Y). Coefficient of determination diperoleh dengan mengkuadratkan KKLB, yaitu:
KP = R y2.12 Apabila dikalikan 100% akan diperoleh nilai sumbangan dari variabel independen terhadap naik turunnya variabel dependen. 3.6.5. Uji Hipotesis 3.6.5.1. Uji F (Uji Simultan) Uji F adalah uji yang digunakan untuk menguji apakah dua sampel berasal dari populasi yang mempunyai variasi yang sama dan juga untuk membandingkan beberapa means populasi secara simultan yang disebut dengan analysis of Varian (ANOVA) (Purbayu dan Ashari, 2003). Cara pengujian hipotesis F adalah dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel pada kriteria:
42
1. H0: β1, β2 = 0, variabel bebas (perilaku belajar, kecerdasan emosional) tidak berpengaruh positif terhadap variabel terikat. 2. Ha: β1, β2 > 0, variabel bebas (perilaku belajar, kecerdasan emosional) berpengaruh positif terhadap variabel terikat 3. Taraf nyata 5% 4. Degreeof freedom dari Ftabel (df= n-k-1) 5. Kriteria pengujian: Apabila Fhitung> Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berarti variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Apabila Fhitung< Ftabel, berarti H0 diterima dan Ha diterima. Berarti variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen. 3.6.5.2. Uji t (Uji Parsial) Uji parsial adalah uji hipotesis yang digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen, yaitu kecerdasan emosional dan perilaku belajar. Cara pengujian uji t adalah membandingkan thitung dan ttabel dengan kriteria sebagai berikut: 1. H0: β = 0, variabel bebas (perilaku belajar dan kecerdasan emosional) tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
43
2. Ha: β1 > 0, variabel bebas (perilaku belajar dan kecerdasan emosional) berpengaruh terhadap variabel terikat. 3. Taraf nyata 5% = 0,05 4. Degreeof freedom dari ttabel (df= n-k-1) 5. Uji dua sisi 6. Kriteria pengujian dua sisi : Apabila thitung < -ttabel dan thitung > ttabel, maka Ho ditolak (Poltak Mario dan Sujarweni, 2006), berarti variabel independen
secara
parsial
mempengaruhi
variabel
dependen. Apabila -ttabel < thitung < ttabel, maka Ho diterima (Poltak Mario dan Sujarweni, 2006), berarti variabel independen secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependen.