BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Variabel Penelitian dan Hipotesis
3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi mengenai hal tersebut yang akan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010) Variabel x dalam penelitian ini adalah persepsi mahasiswa terhadap kompetensi profesional dosen. Kompetensi profesional dosen merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan (Mulyasa, 2012). Variabel y pada penelitian ini adalah motivasi belajar. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan (Winkel, 2011).
3.1.2 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara yang masih perlu diuji kebenarannya. Dari hasil variabel yang telah peneliti tentukan dan berdasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya yang pernah ada, maka hipotesis pada penelitian ini adalah 20
21 Ho
: Tidak ada hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap kompetensi profesional dosen dengan motivasi belajar mahasiswa Psikologi Universitas Bina Nusantara.
H1
: Ada hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap kompetensi profesional dosen dengan motivasi belajar pada mahasiswa psikologi Universitas Bina Nusantara.
3.2
Subjek Penelitian dan Tekhnik Sampling Karakteristik subjek penelitian adalah menggambarkan bagaimana populasi
penelitian, sampel penelitian, serta pengambilan data dalam penelitian.
3.2.1 Populasi Sugiyono
(2010)
mengatakan
bahwa
populasi
adalah
wilayah
generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara.
3.2.2 Sampel Menurut Sugiyono (2010), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara angkatan 2011 dan 2012.
22 3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel Penelitian ini menggunakan teknik sampling berupa non-probability sampling, yakni convenience incidental sampling, yaitu pendekatan yang memilih sample dari orang atau unit yang paling mudah dijumpai atau diakses (Santoso & Tjiptono, 2001). Menurut Sugiyono (2004) convenience incidental sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan faktor kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dan dapat digunakan oleh peneliti sebagai sampel bila partisipan yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data. 3.3
Desain Penelitian Desain penelitian merupakan elemen penting yang harus diperhatikan,
menurut Christensen (dalam Seniati dkk, 2011) desain peneltian adalah suatu rencana yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif ini menggunakan analisa korelasional antara variabel, yang tujuannya adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasivariasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi (Suryabrata, 2012). Makin tinggi korelasi antara dua variabel, makin akurat prediksi berdasarkan hubungan kedua variabel tersebut (Sukadji, 2003). 3.4
Alat Ukur Penelitian Untuk menguji hipotesis, diperlukan data yang benar, cermat, dan akurat
karena keabsahan hasil pengujian hipotesis bergantung kepada kebenaran dan ketepatan data. Sedangkan kebenaran dan ketepatan data yang diperoleh bergantung kepada alat pengumpul data yang digunakan (instrumen) serta sumber data dalam penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan
23 menggunakan skala likert. Djaali dan Muljono (2007) menjelaskan bahwa skala likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena. Terdapat dua jenis pernyataan yang digunakan dalam skala likert, yaitu pernyataan positif untuk mengukur sikap positif, dan pernyataan negatif untuk mengukur sikap negatif. Dalam menjawab pernyataan dalam skala likert ini, koresponden hanya perlu memberi tanda checklist (√) atau tanda silang (x) pada item pernyataan yang dianggap paling sesuai atau paling mendekati dengan keadaan responden. Item pada skala pengukuran berjenis favourable dan unfavourable. Alternatif jawaban yang digunakan ada empat yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Skor yang digunakan untuk item berjenis favourable : SS= 4, S= 3, TS= 2, dan STS= 1, sedangkan item berjenis unfavourable : SS= 1, S= 2, TS= 3, STS= 4.
3.4.1 Alat Ukur Persepsi Mahasiswa terhadap Kompetensi Profesional Dosen Alat ukur persepsi mahasiswa terhadap kompetensi profesional dosen disusun berdasarkan aspek-aspek kompetensi profesional dosen yang dikemukakan
Mulyasa
(2012),
yaitu
memahami
jenis-jenis
materi
pembelajaran, mengurutkan materi pembelajaran, mengorganisasikan materi pembelajaran, mendayagunakan sumber pembelajaran, dan memilih dan menentukan materi pembelajaran.
24 Tabel 3. 1 Blue print item kompetensi profesional dosen
Dimensi
Memahami jenisjenis materi pembelajaran
No. Item
Contoh item
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9
Materi yang diberikan oleh dosen dapat menarik untuk digali lebih dalam
Mengurutkan materi pembelajaran
10 dan 11
Mengorganisasikan materi pembelajaran
12, 13, dan 14
Mendayagunakan sumber pembelajaran
15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, dan 22
Memilih dan menentukan materi pembelajaran
23, 24, 25, 26, 27, dan 28
Dosen menjelaskan materi perkuliahan secara bertahap Dosen memberikan instruksi yang jelas ketika memberi tugas Dosen menggunakan video sebagai alat bantu untuk menjelaskan materi perkuliahan Saya tidak dapat mengaplikasikan materi yang diberikan oleh dosen dalam kehidupan sehari-hari
Jumlah item
9
2
3
8
6
3.4.2 Alat Ukur Motivasi Belajar Alat ukur motivasi belajar disusun berdasarkan kuesioner yang diadaptasi dari penelitian sebelumnya oleh Kristian (2012) dengan judul “Hubungan hasil belajar bahasa inggris mahasiswa Binus University dengan motivasi belajar materi perkuliahan yang berbahasa inggris” yang mengkonstruk alat ukur dari teori Sardiman (2001) menurunkan 5 sub-variabel yaitu : ketekunan dalam belajar, ulet dalam menghadapi kesulitan, minat dan ketajaman perhatian dalam belajar,
25 berprestasi dalam belajar, dan mandiri dalam belajar yang diuraikan oleh Riduwan (dalam Aritonang, 2008). Tabel 3. 2 Blue print item motivasi belajar Dimensi
No. Item
Contoh item
Jumlah item 9
Ketekunan dalam belajar
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9
Saya datang ke kampus lebih awal sebelum kelas dimulai
Ulet dalam menghadapi kesulitan
10, 11, 12, 13, 14, dan 15
Saya melihat kesulitan dalam materi kuliah sebagai tantangan
6
Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar
16, 17, 18, 19, 20, dan 21
Saya mencatat materi yang disampaikan oleh dosen
6
Berprestasi dalam belajar
22, 23, 24, 25, 26, dan 27
Saya merasa kecewa jika memperoleh nilai E dalam ujian
6
Mandiri dalam belajar
28, 29, 30, 31, 32, dan 33
Saya menyempatkan diri untuk belajar diperpustakaan/rumah teman
6
3.4.3 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Menurut Nasution (2011), alat ukur dalam penelitian harus memenuhi dua syarat utama yakni, alat ukur haruslah valid (tepat) dan reliabel (dapat percaya). Alat ukur yang valid adalah alat ukur yang dapat mengukur apa yang harus diukur. Sedangkan alat ukur yang reliabel adalah alat ukur yang secara konsisten dapat memberikan hasil ukuran yang sama sehingga dapat dipercaya. 3.4.3.1 Uji validitas Dalam penelitian ini, peneliti melakukan 2 buah uji validitas yaitu content validity dan construct validity. Pada content validity dilakukan dengan expert judgement oleh Dra. Lisa Ratriana Chairiaty,
26 M.si. Dari hasil expert judgement tidak ada item yang digugurkan, namun perubahan dalam bentuk revisi kalimat. Setelah
melalui
expert
judgement,
dilanjutkan
dengan
melakukan construct validity dengan melakukan pilot study yaitu uji coba alat ukur dengan melakukan penelitian dalam skala kecil (Seniati. L., 2009). Uji coba atau pilot study dilakukan terhadap 30 orang mahasiswa. Hasil uji coba atau pilot study dinyatakan valid apabila “item correct correlation” memiliki nilai ≥ 0.306 pada signifikansi 5% (Sarwono, 2012). 3.4.3.2 Uji reliabilitas Dalam menguji reliabilitas alat ukur, peneliti melakukan pengujian awal pada 30 mahasiswa. Alat ukur dinyatakan reliabel adalah apabila “cronbach’s alpha” memiliki nilai ≥ 0,60 (Noor, 2011). Berikut hasil reliabilitas untuk alat ukur motivasi dari pengujian awal alat ukur: Tabel 3. 3 Uji reliabilitas motivasi belajar sebelum dihapus item Cronbach's Alpha .789
N of Items 33
Pada awal uji reliabilitas, cronbach’s alpha yang diperoleh sebesar 0.789, namun setelah dilakukan pengguguran terhadap beberapa item yang tidak lolos “item correct correlations” adalah sebagai berikut: Tabel 3. 4 Uji reliabilitas motivasi belajar setelah dihapus item Cronbach's Alpha .882
N of Items 22
27 Berikut hasil reliabilitas untuk alat ukur persepsi mahasiswa terhadap kompetensi profesional dosen dari pengujian awal alat ukur: Tabel 3. 5 Uji reliabilitas persepsi mahasiswa terhadap kompetensi profesional dosen sebelum dihapus item Cronbach's Alpha .867
N of Items 28
Pada awal uji reliabilitas, cronbach’s alpha yang diperoleh sebesar 0.867, namun setelah dilakukan pengguguran terhadap beberapa item yang tidak lolos “item correct correlations” adalah sebagai berikut: Tabel 3. 6 Uji reliabilitas persepsi mahasiswa terhadap kompetensi profesional dosen setelah dihapus item Cronbach's Alpha .892
3.5
N of Items 23
Prosedur
3.5.1 Persiapan Penelitian Peneliti mencoba merumuskan sebuah masalah untuk diteliti yaitu persepsi mahasiswa terhadap kompetensi profesional dosen dan motivasi belajar mahasiswa. Untuk menemukan fenomena-fenomena yang ada, peneliti melakukan sebuah survey singkat kepada 20 mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara yang terdiri dari 10 mahasiswa angkatan 2012 dan 10 mahasiswa angkatan dengan menanyakan beberapa hal sebagai berikut: 1.
Apa yang anda lakukan jika merasa jenuh pada saat dosen menjelaskan materi perkuliahan?
2.
Hal apa saja yang dapat membuat anda jenuh di dalam kelas?
28 Setelah menemukan masalah yang ingin diteliti, peneliti mencari teori untuk menjelaskan variabel yang dipakai dalam penelitian. Terdapat 2 variabel yang ditemukan yaitu persepsi mahasiswa terhadap kompetensi profesional dosen dan motivasi belajar. Teori untuk persepsi mahasiswa terhadap kompetensi profesional yang digunakan juga dalam mengkonstruk alat ukur dimana peneliti menggunakan aspek-aspek kompetensi profesional dosen yang dikemukakan
Mulyasa
(2012),
yaitu
memahami
jenis-jenis
materi
pembelajaran, mengurutkan materi pembelajaran, mengorganisasikan materi pembelajaran, mendayagunakan sumber pembelajaran, dan memilih dan menentukan materi pembelajaran. Pada alat ukur persepsi mahasiswa terhdapa kompetensi
profesional dosen,
peneliti
bukan
mengukur
kompetensi
profesional dosen, melainkan persepsi mahasiswa terhadap kompetensi profesional dosen. Teori untuk motivasi belajar adalah teori motivasi belajar yang diadaptasi dari penelitian sebelumnya oleh Kristian (2012) yaitu teori motivasi belajar Sardiman (2001) yang kemudian oleh Riduwan (dalam Aritonang, 2008) diturunkan kedalam 5 sub-variabel dan 11 indikator. Setelah seluruh item disusun, peneliti melakukan uji validitas dengan melakukan expert judgement untuk melihat kesesuaian antara item-item yang disusun dengan variabel yang ingin diukur dan kesesuaian kalimat item.
3.5.2 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan setelah alat ukur selesai di konstruk dan di revisi melalui uji validitas dan reliabilitas. Pengambilan data dilakukan di kampus Anggrek dan kampus Kijang Universitas Bina Nusantara yang berlokasi di daerah Kebon Jeruk, Jakarta-Barat. Kuesioner yang diberikan merupakan
29 kuesioner yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar mahasiswa dan persepsi mahasiswa terhadap kompetensi profesional dosen dan terdapat data kontrol berupa jenis kelamin, usia, dan semester. Kuesioner yang diberikan merupakan kuesioner yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas sebelumnya dan dilakukan pengguguran item pada item-item yang tidak memenuhi taraf signifikan 5% sebesar 0,306 dengan cronbach alpha sebesar 0,882 untuk alat ukur motivasi belajar dan 0,892 untuk alat ukur kompetensi profesional dosen setelah mengalami pengguguran item.
3.5.3 Teknik pengolahan data Tahap selanjutnya peneliti akan melakukan pengolahan data. Pengolahan data terdiri dari proses editing dan tabulating. Pengolahan data pada penelitian ini digunakan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan program aplikasi statistik SPSS 21.0 (IBM SPSS Statistics 21) untuk menguji reliabiitas dan validitas dari alat ukur dan memperbaiki butir-butir sehingga dapat digunakan dalam pengambilan data. Hasil penelitian diperoleh dengan melihat hasil koefisien korelasi dan nilai signifikansi antara persepsi mahasiswa terhadap kompetensi profesional dosen dengan motivasi belajar.