BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1.1. Inventarisasi Aset Inventarisasi aset terdiri dari 2 (dua) aspek yaitu inventarisasi fisik dan inventarisasi yuridis. Aspek fisik terdiri dari bentuk, luas, lokasi, volume/ jumlah, jenis, alamat dan lain-lain. Sedangkan aspek yuridis meliputi status penguasaan, masalah legal yang dimiliki, batas akhir penguasaan (pendataan,
kodifikasi/ labeling, pengelompokan, dan
pembukuan). Jumlah item pertanyaan ada 8 pertanyaan dengan menggunakan skala likert 1-5. 3.1.2. Penilaian Aset Penilaian aset adalah proses kerja untuk melakukan penilaian aset yang dikuasai, indikator yang di nilai meliputi modal dasar milik daerah, jaminan untuk memperoleh pinjaman, nilai penyertaan (saham) dalam melakukan suatu kerjasama dengan pihak swasta, informasi nilai ekonomi dari suatu properti untuk mengundang investor, nilai aset untuk tukar guling (ruislag),nilai dalam rangka penerbitan obligasi daerah, dasar nilai dalam pembebasan tanah, atau pembelian tanah. Jumlah item pertanyaan ada 7 item dengan skala likert 1-5.
33
3.1.3. Pengendalian Aset Pengendalian merupakan permasalahan yang sering menjadi hujatan kepada Pemda saat ini, suatu sarana yang efektif untuk meningkatkan kinerja. Aspek ini meliputi uraian pemberian tugas dan wewenang yang jelas. Ada 6 item pertanyaan untuk mengukur variabel ini dengan menggunakan skala likert 1-5. 3.1.4. Optimalisasi Pemanfaatan Aset Tetap Pemda Optimalisasi aset yaitu proses kerja dalam manajemen aset yang bertujuan untuk mengoptimalkan potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah/ volume, legal dan ekonomi yang dimiliki aset tersebut. Dalam tahapan ini aset-aset yang dikuasai Pemda diidentifikasi dan dikelompokkan atas aset yang memiliki potensi dan yang tidak memiliki potensi. Adapun indikator yang dinilai adalah pengembangan database, pemanfaatan asset dengan nilai terbaik, dan pengembangan strategi optimalisasi asset. Ada 4 item pertanyaan yang dipakai untuk mengukur optimalisasi pemanfaatan aset tetap Pemda dengan menggunakan skala 5 poin, dimana skor terendah (poin 1) menunjukkan bahwa pemanfaatan aset tetap tidak optimal dan skor tinggi (poin 5) menunjukkan pemanfaatan aset tetap pemda sudah optimal.
34
3.2. JENIS DAN SUMBER DATA Jenis data yang digunakan adalah data primer yang berasal dari kuisioner yang disebar kepada lembaga pengelola aset daerah kabupaten Jepara. Responden penelitian adalah pejabat pengelola barang milik daerah yaitu Kepala Daerah, Sekretaris Daerah, Kepala SKPD dan Pengurus Barang SKPD, dan seluruh pegawai Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah (DPPKAD) kabupaten Jepara.
3.3. POPULASI DAN SAMPEL 3.3.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan (Sugiyono:2007) Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah Pemegang kekuasaan pengelolaan BMD yaitu Kepala Daerah, Pengelola Barang yaitu Sekretaris Daerah, Kuasa Pengguna Barang
yaitu Kepala SKPD dan
Pengurus Barang SKPD, dan seluruh pegawai DPPKAD Kabupaten Jepara yang berjumlah 88 Orang. 3.3.2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh sebuah populasi (Sugiyono:2007). Sementara pengambilan sampelnya peneliti
menggunakan non probabilitas sampling dengan metode
35
purposive sampling. Alasan peneliti memilih metode purposive sampling karena peneliti mempertimbangkan jawaban dari
responden yang
dipandang dapat memberikan data secara maksimal. Jumlah sampel yang ditentukan adalah 65 responden dengan kriteria bahwa responden yang digunakan adalah responden yang memiliki jabatan sebagai Kepala Instansi, Kepala Sub Bagian Umum/ Perencanaan, Pengurus Barang, dan Staf Bidang Aset. Alasan pemilihan responden yang telah disebutkan diatas karena dalam PP No.38 Tahun 2008 disebutkan bahwa pejabat- pejabat tersebut diberi tugas dan wewenang untuk mengelola Barang Milik Daerah.
3.4. METODE PENGUMPULAN DATA Data penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang dikirim kepada responden, setiap responden diberi waktu
maksimal 1 bulan untuk
mengisi kuesioner yang telah dikirim oleh peneliti.
3.5. METODE ANALISIS DATA Sesuai dengan tujuan dan hipotesis penelitian ini yang telah dikemukakan, maka data yang diperoleh akan disusun kembali, dikelompokkan dan diolah dengan menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS (Statistical Package For Social Science) versi 13 dengan menggunakan analisis jalur (path Analisis) untuk menguji
36
pengaruh dari variabel intervening. Adapun langkah-langkah dalam analisis data yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
3.5.1. Metode Kualitas Data Metode kualitas data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Uji Validitas dan Uji Reabilitas. 1. Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan terhadap kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel Inventarisasi Aset, Penilaian Aset, Pengawasan dan Pengendalian Aset, dan Optimalisasi Pemanfaatan Aset Tetap Pemda dengan melihat nilai korelasi item dengan skor total seluruh item, karena data penilaian menggunakan metode pearson correlasion dengan bantuan alat ukur SPSS (Statistical Product service Solusion) for windows. Nilai probabilitas yang digunakan untuk menerima atau menolak sigifikansi item lebih besar dari pada probabilitasnya, maka item tersebut dapat dikatakan tidak valid atau sebaliknya. 2. Uji Reabilitas Setelah tingkat validitas ditentukan maka dapat dilanjutkan dengan menentukan uji reabilitas. Tujuan uji reabilitas terhadap kuesioner yang digunakan adalah untuk mengetahui keandalan (reliabel) kuesioner jika hasil pengukuran tetap konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dalam suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. 37
3.5.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, dapat kita uji menggunakan analisis grafik dengan diagram Plot Normal P-P atau Histogram. Dan untuk meyakinkan bahwa data penelitian ini benar-benar normal, dapat dilakukan pengujian dengan menggunakan uji stasistik kolmogorov-smirnov. Jika kolmogorov-smirnov hitung lebih besar dari 0,05, maka sebaran data dikatakan mendekati distribusi normal atau normal. Sebaliknya, jika nilai kolmogrov-smirnov lebih kecil dari 0,05 maka sebaran data dikatakan tidak mendekati distribusi normal atau tidak normal. (Ghozali, 2005). 2. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk melakukan suatu pengujian terhadap asumsi ini dilakukan menggunakan analisis dengan memakai grafik plot, dasar dari analisis ini antara lain: 1. Dengan melihat apakah titik-titik memiliki pola tertentu yang teratur seperti pola tersebut bergelombang atau pola melebar kemudian
38
menyempit,
jika
terjadi
maka
mengindikasikan
terdapat
heterokedastisitas. 2. Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi heterokedastisitas. 3. Uji Multikolinieritas Uji multikolonieritas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variable bebas. Dan dalam model regresi yang baik harusnya tidak terjadi korelasi diantara variable independen. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinearitas maka dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independennya. 3.5.3. Analisis Regresi Berganda Rumus regresi yang digunakan adalah: Y = α + βX1 + β2X2 + β3X3 + e Dimana : α = Konstanta X1 = Inventarisasi Aset X2 = Penilaian Aset X3 = Pengendalian Aset Y = Optimalisasi Pemanfaatan Aset Tetap Pemda β = Koefisien regresi
39
e
=error term
Model Persamaan regresi diatas menunjukkan bahwa persamaan tersebut menjelaskan hipotesis 1, 2, dan 3. 3.5.4. Uji Hipotesis Untuk uji hipotesis dalam penelitian ini yaitu : 1. Merumuskan Hipotesis a. Ho : β1 = β2 = β3 = 0, diduga tidak ada pengaruh X1, X2, dan X3 terhadap Y b. Ho : β1 ≠ β2 ≠ β3 = 0, diduga ada pengaruh X1, X2, dan X3 terhadap Y 2. Menghitung suatu koefisien determinasi dan koefisien korelasi ganda (ܴଶ). Koefisien determinasi ( R2) berguna untuk mengukur seberapa besar peranan variabel independen secara simultan mempengaruhi perubahan yang terjadi pada variabel dependen. 3. Uji Simultan (Uji F) Uji statistik F menunjukkan apakah dalam semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2006).
Berdasarkan dasar signifikansi, kriterianya adalah: a. Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak (ada hubungan yang signifikan) dan Ha diterima. b. Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima (tidak ada hubungan yang signifikan) dan Ha ditolak
40
4. Uji Parsial (Uji T) Uji statistik T menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006).
Berdasarkan dasar signifikansi, kriterianya adalaah: a. Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak (ada hubungan yang signifikan) dan Ha diterima. b. Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima (tidak ada hubungan yang signifikan) dan Ha ditolak.
41