33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian. (Arikunto 1998: 99). Dalam penelitian ini yang menjadi variable penelitian maupun variable bebas dan variable terikat. 3.1.1. Variabel Bebas (Independent Variable) (X) Variabel bebas adalah variabel yang akan mempengaruhi variable terikat. Variable bebas dalam penelitian ini adalah: 1. Kualitas Layanan (XI), Kualitas dapat dijabarkan secara lebih kompleks sebagai superior atau keunggulan, sehingga kualitas yang dipersepsikan dapat didefinisikan sebagai pernyataan konsumen tentang keunggulan atau superior produk secara keseluruhan (Zeithaml, 1988). Indikator yang mempengaruhi kualitas layanan adalah : a.
Bukti Langsung (Tangibles)
b.
Kehandalan (Reliability)
c.
Jaminan (Assurance)
d.
Daya Tanggap (Responsiveness)
e.
Perhatian (Empaty)
2. Lokasi (X2), Lokasi adalah tempat secara fisik yang mempunyai fungsi yang 33
34
strategis karena dapat ikut menentukan tercapainya tujuan badan usaha (Manullang, 2001) Indikator dari lokasi yang mempengaruhi minat konsumen di pasar tradisional Bugel adalah: a.
Lokasi yang strategis.
b.
Mudah dijangkau dengan berbagai alat Transportasi.
c.
Lokasi yang mudah dicari.
3. Kualitas Produk (X3), Kualitas Produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. Philip Kotler, 2005. Indikator dari Kualitas Produk yang mempengaruhi minat konsumen di pasar tradisional Bugel adalah: a. Performance dan keistimewaan tambahan
b. Kehandalan dan daya tahan produk c. Desain dan estetika produk yang dijual.
3.1.2. Variabel Terikat (Dependent Variable) (Y) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat (Y) adalah variabel minat konsumen. Menurut Kotler & Keller (1998), minat konsumen adalah seberapa
35
besar kemungkinan konsumen membeli suatu merek atau seberapa besar kemungkinan konsumen untuk berpindah dari satu merek ke merek lainnya. Sehingga fungsi dari minat konsumen merupakan fungsi dari mutu produk dan mutu layanan. Indikator yang mempengaruhi minat konsumen pada penelitian di pasar tradisional Bugel ini adalah: a. Sikap b. Norma Subyektif.
3.2. Jenis dan Sumber Data Untuk menyusun suatu karya ilmiah diperlukan data, baik berupa data primer maupun data sekunder, yaitu akan dijelaskan sebagai berikut: 3.2.1. Data Primer Adalah data yang diperoleh secara langsung yang berasal dari sumbernya, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Dalam penelitian ini data diperoleh langsung dari konsumen yang berlangganan di toko pasar tradisional yang berlokasi di desa Bugel Jepara. 3.2.2. Data Sekunder Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya tetapi melalui media perantara. Seperti buku- buku literatur, surat kabar, majalah, dan informasi yang bernubungan dengan masalah yang sedang diteliti.
36
3.3. Populasi dan Sampel Populasi (population) yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2009: 115). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen yang berlangganan di Pedagang Pasar Bugel, maka populasi dalam peneliitian ini dapat digolongkan ke dalam populasi tak terbatas. Menurut Setiawan (2004: 71) populasi tak terbatas diartikan sebagai sumber data yang tidak dapat ditentukan batas-batasnya, sehingga dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara kuantitatif. Dalam keadaan seperti ini jumlahnya tidak dapat dihitung sehingga hanya menggambarkan suatu kelompok obyek secara kualitas dengan karakteristik yang bersifat umum. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono. 2009 : 73). Untuk mendapat informasi dari setiap anggota populasi, peneliti harus menentukan sampel yang sejenis atau yang bisa mewakili popuiasi daiam jumlah tertentu. Teknik Pengambilan Sampel daiam penehtian ini menggunakan (accidental sampling) adalah teknik penentuan sampel secara dan yang ditemui dalam penelitian (Sugiyono, 2009). Sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya akan diteliti. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 96 responden. Mengingat bahwa jumlah individu yang akan diteliti dianggap bersifat infmuif atau tak terbatas jumlahnya, maka penelitian terhadap keseluruhan individu tak mungkin dilaksanakan. Dalam penentuan sampel jika populasinya
37
besar dan jumlahnya tidak diketahui digunakan rumus di b a w a h i n i :
n
Z2 4 (moe) 2
Keterangan: n
: jumlah sampel
Z
: tingkat keyakinan dalam penentuan sampel, 95% = 1,96
moe : margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi, disini ditetapkan sebesar 10%. Besarnya sampel berdasarkan rumus di atas dapat dihitung sebagai berikut: n
Z2 4 (moe) 2 1,96 2 = 96,04 (dibulatkan 96) 4 (0,1) 2
Jadi berdasarkan rumus di atas dapat diambil sampel dari populasi sebanvak 96 orang atau pembeli di pasar tradisional Desa Bugel Jepara.
3.4. Metode Fengumpuian Data Untuk
memperoleh
data
dan
informasi
yang
diperlukan
dalam
penelitian ini, digunakan beberapa metode antara lain :
3.4.1. Kuesioner Kuesioner yaitu membuat daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden yang dipilih untuk diselidiki atau sebagai sampel.
38
3.4.2. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan yaitu mempelajari buku-buku literatur dan bacaanbacaan lain yang dapat membantu dalam pemecahan masalah.
3.4.3. Wawancara Data primer yang dibutuhkan juga melalui wawancara dengan para pelanggan dan pemilik toko di pasar tradisional Bugel Jepara.
3.5. Metode Pengolahan Data Ada beberapa tahap yang akan dilaksanakan dalam pengolahan data yaitu: 3.5.1. Editing, Proses yang dilakukan setelah data terkumpul untuk melihat apakah jawaban-jawaban pada kuesioner telah berisi lengkap atau Belum. 3.5.2. Coding, Proses pemberian kode tertentu terhadap aneka ragam jawaban kuesioner untuk di kelompokkan dalam kategori yang sama. 3.5.3. Skoring, Kegiatan pemberian nilai yang berupa angka pada jawaban responden untuk memperoleh data kualitatif yang diperlukan dalam pengujian hipotesa. Skoring ini menggunakan skala likert yaitu Mobila pengukuran dengan sebuah pertannyaan dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban sangat setuju dan jawaban ini diberikan skor 1-5 yaitu sebagai berikut: Skor yang digunakan adalah: -
Untuk jawaban SS mendapat skor 5
-
Untuk jawaban S mendapat skor 4
-
Untuk jawaban N mendapat skor 3
39
-
Untuk jawaban TS mendapat skor 2
-
Untuk jawaban STS mendapat skor 1
Skala linkert ini bersifat tertutup yaitu responden tidak boleh menjawab selain jawaban yang disediakan oleh peneliti. 3.5.4. Tabulasi, pengelompokan data diatas jawaban responden dengan teliti dan teratur, kemudian dihitung dan di jumlahkan sampai terwujut dalam bentuk tabel. Sehingga didapatkan hubungan antara variable-variabel yang ada
3.6. Metode Analisis Data. Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah Metode Analisis Kuantitatif. Dimana untuk mencapai tujuan pertama yaitu menganalisis ada tidaknya hubungan (korelasi) antara harga, kualitas dan promosi dengan Minat Beli Konsumen, adalah dengan menggunakan metode korelasional. Urutan analisis data dilakukan sebagai berikut:
1. Analisa Deskriptif. Analisa deskriptis adalah suatu analisa metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran atau deskripsi tentang keadaan responden toko di pasar tradisional di Bugel secara objektif. Langkah-langkah penelitian ini meliputi pengumpulan data, klasifikasi, pengolahan/analisis data, membuat kesimpulan dan laporan. Analisis deskriptif ini merupakan susunan angka yang memberikan gambaran tentang data yang disajikan dalam bentuk-bentuk tabel, diagram, poligon frekuensi,
40
ozaiv, (ogive), ukuran penempatan (median, kuartil, desil, dan persentil), ukuran gejala pusat (rata-rata ukur, rata-rata harmonik, dan modus), simpangan baku, angka baku, kurva normal, korelasi dan regresi linier. (Usman, 2000)
2. Analisis Inferent Analisis inferent meliputi statistika dalam arti luas dan statistika dalam arti sempit. Statistika dalam arti luas yaitu salah satu alat untuk mengumpulkan data, mengolah data, menarik kesimpulan dan membuat keputusan berdasarkan analisis data yang dikumpulkan. Statistika dalam arti luas ini meliputi penyajian data, yang berarti meliputi statistik dalam arti sempit. (Usman. 2005) a. Uji Reliabilitas Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas (Azwar, 2003). Pada awalnya tinggirendahnya reliabilitas tes tercermin oleh nilai cronbach alpha (Ghozali, 2002, p.39). Dimana apabila nilai cronbach alpha diatas 0,60 maka variabcl dalam penelitian dapat dikatakan reliabel atau handal, sehingga apabila tes terhadap pertanyaan yang diajukan dilakukan secara berulangulang maka jawaban responden akan sama (Ghozali, 2002, p.39). b. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang artinya sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2003). Suatu tes atau instrumen pengukur dapat
41
dikatakan mempunyai validiias yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan rungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan
maksud
dilakukannya
pengukuran
tersebut.
Tes
yang
menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas yang rendah (Azwar, 2003). Uji validitas dapat dilihat dengan menggunakan koefisien korelasi product moment. Adapun ramus untuk mengetahui koefisien korelasi product moment (r) adalah sebagai berikut (Azwar, 2003, p. 19): rxy =
∑XY – (∑X) (∑Y) / n [∑X2 – (∑X)2 / n] [∑Y2 – (∑Y)2 / n]
Keterangan : X dan Y
: Skor masing-masing variabel
n
: Banyaknya sampel
3. Uji Asumsi Klasik dalam penelitian ini untuk mengolah data dari hasil penelitian ini dengan menggunakan Analisis Inferensial (kuantitatif). Dimana dalam analisis tersebut dengan menggunakan paket program SPSS. Analisis data dilakukan dengan bantuan Metode Regresi Linear Berganda, tetapi sebelum melakukan analisis regresi linear berganda digunakan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik adalah uji untuk mengukur indikasi ada tidaknya penyimpangan data melalui hasil distribusi, korelasi, variance indikator- indikator dari variabel. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji
42
heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini uji autokorelasi tidak digunakan karena data observasi tidak berurutan sepanjang waktu dan tidak terkait (longitudinal), Gujarati (2003). 1). Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, dependent variable dan independent variable keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Imam Ghozali, 2006). Mendeteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal P-P Plot. Adapun
pengambilan keputusan didasarkan
kepada: a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2). Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Imam Ghozali, 2006). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah dengan menganalisa matrik korelasi variabel bebas jika terdapat korelasi antar
43
variabel bebas yang cukup tinggi (lebih besar dari 0,90) hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. 3). Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas itu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi dengan residualnya, adapun dasar untuk menganalisisnya adalah: a) Jika ada pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b) Jika tidak ada pola yang serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Analisis Regresi Setelah melakukan uji asumsi klasik lalu menganalisis dengan metode regresi linear berganda dengan alasan variabel bebas terdiri dari beberapa variabel. Berdasarkan hubungan dua variabel yang dinyatakan dengan persamaan linear dapat digunakan untuk membuat prediksi (ramalan) tentang besarnya nilai Y (variabel dependen) berdasarkan nilai X tertentu (Variabel independent). Ramalan (prediksi) tersebut akan menjadi lebih baik bila kita tidak hanya memperhatikan satu
variabel yang mempengaruhi (variabel
independen) sehingga menggunakan analisis regresi linear berganda (Djarwanto, PS, 2008). Adapun bentuk persamaan regresi linear berganda
44
yang digunakan dapat dirumuskan: (Gujarati, 2005)
Y1 = + lXl + 2X2 + 3X3 + e Keterangan : Y
: variabel tidak bebas: Minat beli Konsumen..
: koefisien konstanta.
1, 2, 3
:koefisien variabel bebas Pelayanan, Lokasi dan Kualitas produk.
X1, X2, X3,
:variabel bebas Pelayanan, Lokasi dan Kualitas produk.
e (Error)
:faktor pengganggu
a. Uji Hipotesis 1. Pengujian secara simultan (Uji F) Untuk menguji secara bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan melihat tingkat signifikansi F pada =5% rumus yang digunakan (Gujarati, 2005):
R2 Fh K - 12 ..........................................................................................3 1- R N-K Keterangan: R : koefisien korelasi ganda. Fh : F hitung. K : jumlah variabel bebas. N : jumlah sampel yang dipakai. Pengujian setiap koefisien regresi bersama-sama dikatakan signifikan bila nilai mutlak Fh
Ft maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis
45
alternative (Ha) diterima, sebaliknya dikatakan tidak signifikan bila nilai Fh < Ft maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
daerah penolakan Ho
Daerah penerim aan Ha dan Ho
Gambar 3.1 Uji F
2. Pengujian secara parsial (Uji t) Pengukuran uji t dimaksudkan untuk mempengaruhi apakah secara individu ada pengaruh antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian secara parsial untuk setiap koefisien regresi diuji untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan melihat tingkat signifikansi nilai t pada 5% rumus yang digunakan (Gujarati, 2005):
th
1 .............................................................................................2 Se 1
Keterangan: th : t hitung.
i : parameter yang diestimasi Se : standar error. Pengujian
setiap koefisien regresi dikatakan signifikan bila nilai
mutlak th tt maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternative
46
(Ha) diterima, sebaliknya dikatakan tidak signifikan bila nilai th < tt maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternative (Ha) ditolak.
Daerah Ho Ditolak Daerah Ho Diterima
0
ttabel
thitung
Gambar 3.2 Uji t
3. Uji Koefisien Determinan (R2) Koefisien determinan (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa baik sampel menggunakan data (Gujarati, 2007). R2 mengukur besarnya jumlah reduksi dalam variabel dependen yang diperoleh dari penggunaan variabel bebas. R2 mempunyai nilai antara 0 sampai 1, dengan nilai R2 yang tinggi berkisar antar 0,7 sampai 1. R2 yang digunakan adalah nilai adjusted R2 yang merupakan R2 yang telah disesuaikan. Adjusted R2 merupakan indikator untuk mengetahui pengaruh penambahan suatu persamaan.
variabel independen ke dalam