19
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah variabel-variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain.
Adapun variabel bebas dalam
penelitian ini adalah : a. Harga ( X1) b. Kualitas (X2) c. Bentuk atau Model (X3) d. Fitur (X4) 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat adalah variabel-variabel yang mungkin dipengaruhi oleh atau terikat pada variabel-variabel bebas (Reaves, 1992). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah : •
Pemilihan Merek (Y) Definisi operasional adalah konsep yang masih berupa abstrak
dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala sehingga dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain berdasarkan variabel yang digunakan (Sutrisno Hadi, 1995). Definisi operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Variabel
Indikator
a .Harga harga adalah persepsi terhadap sejumlah
- harga yang terjangkau
uang yang dibayarkan untuk menda-
- harga sesuai dengan yang
patkan sejumlah barang
dikatakan di iklan - harga jual kembali
b.Kualitas Kualitas adalah harapan dan persepsi
- keandalan produk
para konsumen yang sama baiknya
- kekuatan sinyal
dengan kinerja yang sesungguhnya
- kejernihan
suara/nada
dering c.Bentuk atau model Bentuk atau model adalah persepsi tentang kualitas yang sesuai dengan fungsinya, fungsi produk yang menarik, mudah, aman dan murah
- daya tarik dari bentuk handphone - model tidak ketinggalan jaman - warna-warna dari produk
Variabel
Indikator
d.Fitur Fitur
adalah
keleng-kapan
fasilitas
produk, yang menjadi andalan bagi produk
- kelengkapan fitur - kemudahan penggunaan menu fitur - kesesuaian
menu
dengan kebutuhan
20
fitur
e.Pemilihan merek Pemilihan merek ada-lah keputusan
- ketepatan memilih merek
yang diambil oleh konsumen untuk
- keinginan
memilih satu merek untuk satu produk diantara merek-merek produk yang sejenis
untuk
merekomendasikan - pertimbangan
dengan
merek lain
3.2 Penentuan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik (Sugiyono, 2000). Sedangkan Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang relatif sama dan dianggap bisa mewakili populasi (Singarimbun, 1991). Pada dasarnya metode sampling dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Probability Sampling adalah metode sampling yang memberi kemungkinan yang sama bagi setiap unsur dalam populasi untuk dipilih sebagai sampel. Sedangkan nonprobability sampling adalah metode sampling yang tidak menggunakan metode acak yang memberikan kemungkinan yang sama bagi setiap unsur dalam populasi untuk dipilih sebagai sampel. Pada penelitian ini sampel diambil dengan teknik nonprobability sampling yakni accidental
21
sampling, yaitu prosedur sampling yang memilih sampel dari orang atau unit yang paling mudah dijumpai, oleh karena itu sampling mudah diakses, diukur dan bekerjasama karena peneliti tidak perlu daftar jumlah populasi (Soeratno dan Lincolin Arsyad, 1999). Pada penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh mahasiswa universitas muhammadiyah semarang yang memiliki handphone. Dalam penelitian ini jumlah populasi tidak diketahui maka, untuk memudahkan penentuan jumlah sampel yang diambil ditentukan dengan rumus (Supranto,2001) :
n = (0,25)( n
Zα 2
ε
) 2 , dimana:
= jumlah sampel
Zα 2 = nilai yang di dapat dari Tabel Normal atas tingkat keyakinan
ε
= kesalahan penarikan sampel Tingkat keyakinan dalam penelitian ini ditentukan sebesar
95 persen maka nilai Za/.2
adalah 1,96. Tingkat kesalahan
penarikan sampel ditentukan sebesar 10 persen. Maka dari perhitungan rumus diperoleh:
1,96 2 n = (0,25)( ) 0,1 n = 96,04 Jadi berdasarkan rumus diatas, sampel yang diambil sebanyak 96,04 orang. Untuk memudahkan perhitungan maka dibulatkan menjadi 100 orang. 22
Adapun cara yang diperoleh untuk mencari responden, yaitu dengan memberikan kuesioner kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang yang memiliki handphone.
3.3 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu
data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data primer
dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang diedarkan pada responden selaku mahasiswa universitas mhammadiyah semarang yang memiliki handphone. Data primer yang dihasilkan dalam penelitian ini merupakan tanggapan responden terhadap variabel variabel penelitian yang akan diuji. 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membuat daftar
pertanyaan yang berkaitan dengan
penelitian, kemudian daftar pertanyaan tersebut dibagikan kepada responden untuk diisi. Cara pelaksanaannya dengan menghadapkan responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang telah tersedia, dan kemudian responden diminta untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Jawaban-jawaban responden tersebut akan diukur
23
dengan menggunakan skala Likert, yaitu skala yang berdasarkan lima tingkatan jawaban. 3.5 Metode Analisis Data Dalam hal ini untuk mengolah data yang diperoleh digunakan dua metode analisis data, yaitu : 1.
Analisis Kualitatif Analisis kualitatif adalah suatu metode analisis penelitian yang penyajiannya bersifat uraian atau penjelasan dengan membuat tabel pengelompokan dan pengikhtisaran karakteristik responden dengan menggunakan tabulasi data. Analisis ini digunakan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Jawaban-jawaban responden tersebut akan diukur dengan menggunakan skala Likert, yaitu skala yang berdasarkan lima tingkatan jawaban. Masing-masing jawaban akan diberikan skor penelitian sebagai berikut :
2.
▪
Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju (SS)
▪
Skor 4 untuk jawaban Setuju (S)
▪
Skor 3 untuk jawaban Netral (N)
▪
Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS)
▪
Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)
Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif dimaksudkan untuk menghitung atau memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif suatu kejadian
24
terhadap kejadian lainnya. Analisis ini menggunakan angka-angka dan perhitungan dengan menggunakan metode statistik berdasarkan skor jawaban responden terhadap kuesioner yang diukur dengan skala Likert. Analisis kuantitatif yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Adapun tahapan-tahapan yang digunakan dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut : 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Imam Ghozali, 2001). Tingkat validitas dapat diukur dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of freedom (df) = n-k dengan alpha 0,05. jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka pertanyaan dapat dikatakan valid. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Imam Ghozali,2001). Tingkat reliabilitas suatu konstruk dapat dilihat dari hasil uji statistik croncbach alpha. Suatu
25
konstruk dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolineritas Multikolineritas adalah adanya suatu hubungan linier yang sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau semua variabel bebas. Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi di antara variabel bebas. Cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolineritas adalah : • Besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolineritas adalah mempunyai VIF di sekitar angka 1, batas VIF adalah 10 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1. • Besaran Korelasi Antar Variabel Bebas Koefisien korelasi antar variabel bebas harus lemah (di bawah 0,90), jika korelasi kuat (umumnya di atas 0,90) maka merupakan indikasi adanya multikolineritas. b. Uji Heterokedastisitas Tujuan pengujian ini adalah untuk menguji apakah sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya dalam model regresi
26
(Imam Ghozali,2001). Konsekuensi adanya heterokedastisitas adalah bahwa penaksir yang diperoleh tidak efisien baik dalam sampel kecil maupun sampel besar. Untuk mengetahui ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot, dengan analisis sebagai berikut : • Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan adanya heterokedastisitas. • Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. c. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal. Jika distribusi datanya normal, maka garis yang menggambarkan data yang sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. 4. Analisis Regresi Linear Berganda Dalam analisis ini dapat dilihat bagaimana variabel bebas yaitu harga (X1), kualitas (X2), bentuk atau model (X3), dan fitur
27
(X4) mempengaruhi (secara positif atau negatif) variabel terikat yaitu pemilihan merek handphone (Y). Adapun bentuk umum persamaan regresi linier berganda adalah : Y = b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 Dimana : Y = pemilihan merek handphone b1 = koefisien regresi dari variabel X1 (harga) b2 = koefisien regresi dari variabel X2 (kualitas) b3 = koefisien regresi dari variabel X3 (bentuk atau model) b4 = koefisien regresi dari variabel X4 (fitur) X1 = harga X2 = kualitas X3 = bentuk atau model X4 = fitur Analisis regresi linier berganda memiliki berbagai uji statistik untuk melakukan interprestasi output, yaitu : a. Uji Parsial (Uji t) Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas (variabel X1, X2, X3, X4) secara parsial (sendiri-sendiri) terhadap variabel Y (pemilihan merek). Uji t ditentukan dengan hipotesis sebagai berikut :
28
▪ H0 = β1 = β2 = β3 = β4 = 0 , artinya tidak ada pengaruh yang positif secara parsial (sendiri-sendiri) pada masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. ▪ Ha = β1 = β2 = β3 = β4 ≠ 0 , artinya ada pengaruh yang positif secara parsial (sendiri-sendiri) pada masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t tabel diperoleh dengan tingkat signifikansi 5 persen (α = 0,05) dan degree of freedom (df) = (n- k). Dasar pengambilan keputusan : a. Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. ▪ Apabila t hitung < t tabel , maka H0 diterima atau Ha ditolak. ▪ Apabila t hitung > t tabel , maka H0 ditolak atau Ha diterima. b. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi. ▪ Apabila probabilitas signifikansi < 0,05 , maka H0 ditolak atau Ha diterima. Apabila probabilitas signifikansi > 0,05 , maka H0 diterima atau Ha ditolak. b. Uji Simultan (Uji F) Uji F merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas
yaitu
variabel harga, kualitas, bentuk atau model dan fitur secara
29
bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikatnya yaitu pemilihan merek. Uji F ditentukan dengan hipotesis sebagai berikut : ▪ H0 = β1 = β2 = β3 = β4 = 0 , artinya tidak ada pengaruh yang positif secara simultan (bersama-sama) antara variabel bebas terhadap variabel terikat. ▪ Ha = β1 = β2 = β3 = β4 ≠ 0 , artinya ada pengaruh yang positif secara simultan (bersama-sama) antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai F tabel diperoleh dengan tingkat signifikansi 5 persen (α = 0,05) dan degree of freedom (df) = (n − k −1). Dasar pengambilan keputusan : a. Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. ▪ Apabila F hitung < F tabel , maka H0 diterima atau Ha ditolak. ▪ Apabila F hitung > F tabel , maka H0 ditolak atau Ha diterima. b. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi. ▪ Apabila probabilitas signifikansi < 0,05 , maka H0 ditolak atau Ha diterima. ▪ Apabila probabilitas signifikansi > 0,05 , maka H0 diterima atau Ha ditolak. c.
Koefisien Determinasi (R²)
30
Koefisien determinasi dapat digunakan untuk mengetahui perubahan variabel terikat (Y) yang disebabkan oleh variabel bebasnya (X). Pada
prinsipnya koefisien
determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir
semua
informasi
yang
dibutuhkan
untuk
memprediksi variasi variabel terikat (Imam Ghozali, 2001).
31