BAB III METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Variabel tergantung
: Prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi
Varibel bebas
: 1. Kecerdasan emosi 2. Dukungan sosial
B. Definisi Operasional
1. Prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi Prokrastinasi
akademik
dalam
menyelesaikan
skripsi
adalah
kecenderungan perilaku menunda-nunda untuk menyelesaikan skripsi sebagai salah satu tugas akademik. Peneliti mengukur tingkat prokrastinasi akademik pada mahasiswa menggunakan skala prokrastinasi akademik yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek dari Schouwenburg (dalam Ferrari, Johnson, & Mccown, 1995) yaitu penundaan untuk memulai dan menyelesaikan skripsi, keterlambatan atau kelambanan dalam menyelesaikan skripsi, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual, dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada mengerjakan skripsi. Semakin tinggi skor prokrastinasi akademik yang diperoleh menunjukkan semakin tinggi
41
42
prokrastinasi akademik. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, semakin rendah pula prokrastinasi akademiknya. 2. Kecerdasan emosi Kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, serta mengendalikan reaksi ketika berhadapan dengan situasi tertentu berupa perasaan dan pikiran yang dapat mempengaruhi perilakunya dalam mencapai tujuan dan berhubungan dengan orang lain. Peneliti mengukur tingkat kecerdasan emosi pada mahasiswa menggunakan skala adaptasi dari skala yang disusun oleh Rudyanto (2010). Skala telah diuji coba sebelumnya dan memiliki reliabilitas baik dengan nilai koefisien alpha sebesar 0,893 dan validitas dengan indeks korelasi aitem antara 0,332 – 0,665. Skala disusun berdasarkan aspekaspek dari Goleman (2011) yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubuungan. Semakin tinggi skor kecerdasan emosi yang diperoleh menunjukkan semakin tinggi kecerdasan emosi. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, semakin rendah pula kecerdasan emosinya. 3. Dukungan sosial Dukungan sosial adalah tindakan yang bersifat menolong atau membantu dari orang lain baik verbal maupun non-verbal yang dapat membantu individu mengatasi masalahnya baik dari segi emosi, instrumen, informasi maupun penilaian. Peneliti mengukur tingkat dukungan sosial dengan menggunakan skala yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial dari Sheridan dan Radmacher, Taylor, dan Sarafino (dalam
43
Sarafino, 2014) yaitu dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan jaringan sosial. Semakin tinggi skor dukungan sosial yang diperoleh menunjukkan semakin tinggi dukungan sosial. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, semakin rendah pula dukungan sosialnya.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat akhir Universitas Sebelas Maret Surakarta. Mahasiswa tingkat akhir adalah mahasiswa yang sedang dalam proses mengerjakan tugas akhir atau skripsi (Marhama, 2015). Mahasiswa tingkat akhir di Universitas Sebelas Maret Surakarta berjumlah 5000 mahasiswa. 2. Sampel Isaac dan Michael (dalam Sugiyono, 2014) mengemukakan rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya, yaitu:
𝑠= =
λ² .N .P .Q
S = jumlah sampel
d² (N – 1) + λ² .P .Q
N = Jumlah populasi
1 . 5000 . 0,5 . 0,5 0,052 (5000 – 1)+ 12 . 0,5 .0,5
λ² = chi kuadrat, dengan dk 1, taraf kesalahan 1% 5% 10 % d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05
=
1250 12,7475
= 98,05 ≈ 99
P = Q = 0,5
44
Berdasarkan perhitungan di atas, maka sampel yang akan diambil dalam penelitian ini berjumlah 99 mahasiswa tingkat akhir Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah incidental sampling. Teknik pengambilan sampel ini menetapkan responden berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara insidental bertemu dengan peneliti dan memiliki karakteristik yang sesuai dapat menjadi responden penelitian untuk menjadi sumber data (Hadi, 2004). Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir strata satu Univeristas Sebelas Maret Surakarta.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala dan skala yang digunakan adalah skala model Likert. Skala terdiri dari aitem-aitem yang disusun berdasarkan aspek-aspek konstruk yang akan diukur. Terdapat tiga jenis skala sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu skala prokrastinasi akademik, skala kecerdasan emosi, dan skala dukungan sosial. Bentuk pernyataan yang disajikan dalam skala bersifat tertutup, dimana responden hanya dapat memilih satu dari beberapa pilihan jawaban yang disediakan. Pilihan jawaban yang disediakan mengandung butir favorable yang berisi pernyataan yang
45
bersifat mendukung konstruk yang diukur dan unfavorable yang berisi pernyataan bersifat tidak mendukung konstruk yang diukur. Tabel 1 Distribusi Skor Skala Kategori Jawaban Sangat Sesuai (SS) Sesuai (S) Tidak Sesuai (TS) Sangat Tidak Sesuai (STS)
Penilaian Aitem Favorable (F) Unfavorable (UF) 4 1 3 2 2 3 1 4
1. Skala Prokrastinasi Akademik dalam menyelesaikan skripsi Alat ukur prokrastinasi akademik pada penelitian ini akan menggunakan skala yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek dari Schouwenburg (dalam Ferrari, Johnson, & Mccown, 1995) yaitu penundaan untuk memulai dan menyelesaikan skripsi, keterlambatan atau kelambanan dalam menyelesaikan skripsi, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual, dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada mengerjakan skripsi. Skala ini memiliki 32 aitem, yang terdiri dari 16 aitem favorabel dan 16 aitem unfavorable. Skala ini memiliki empat pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS).
46
Tabel 2 Blueprint Skala Prokrastinasi Akademik dalam menyelesaikan skripsi Aspek-aspek 1.
2.
3.
4.
Penundaan untuk memulai dan menyelesaikan skripsi Keterlambatan atau kelambanan dalam menyelesaikan skripsi Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja actual Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada mengerjakan skripsi
Indikator a. Menunda mengerjakan skripsi b. Menghindari mengerjakan skripsi c. Mempersiapkan diri terlalu lama untuk memulai d. Tidak memiliki tenggat waktu e. Mengabaikan target yang sudah dibuat f. Terlambat menyelesaikan tugas g. Tidak segera mengerjakan skripsi ketika memiliki waktu luang h. Menggunakan sebagian besar waktu luang untuk aktivitas tidak berhubungan skripsi
Jumlah
Nomor Aitem F UF
Jumlah
1, 9, 17, 25, 31
5, 13, 21, 29
8
2, 10, 18, 26
6, 14, 22, 30
8
3, 11, 19, 27,
7, 15, 23, 31
8
4, 12, 20, 28
8, 16, 24, 32
16
16
8
32
2. Skala Kecerdasan Emosi Alat ukur kecerdasan emosi pada penelitian ini menggunakan skala yang disusun oleh Rudyanto (2010) dan diadaptasi oleh peneliti. Skala ini juga beberapa kali dipakai oleh peneliti lain salah satunya adalah Mappakaya (2015) dan memiliki reliabilitas yang baik dengan nilai koefisien Alpha 0,893 dan indeks daya beda antara 0,332 – 0,665 sehingga dianggap cukup andal sebagai alat penelitian. Skala disusun berdasarkan aspek-aspek dari Goleman (2011) yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubuungan. Skala ini terdiri dari 30
47
aitem, berisi 15 aitem favourable dan 15 aitem unfavorable. Skala ini memiliki empat pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Tabel 3 Blueprint Skala Kecerdasan Emosi Aspek-aspek 1.
.2
3.
4.
5.
Indikator
Mengenali emosi a. Mengenali perasaan yang muncul pada situasi tertentu b. Mampu menyelaraskan emosi yang dikenali dengan yang dirasakan Mengelola emosi c. Kemampuan menenangkan diri dari emosi yang dirasakan d. Mengendalikan diri dari kecemasan, kemarahan, kemurungan Memotivasi diri e. Menjadikan emosi yang sendiri muncul sebagai motivasi f. Menunda hal yang diinginkan dan mendahulukan hal yang dibutuhkan Mengenali emosi g. Menyadari emosi orang orang lain disekitar h. Menyelaraskan perilaku terhadap orang di sekitarnya Membina i. Dapat bekerja sama hubungan dengan baik j. Mampu berdiskusi tanpa hambatan k. Mampu berkomunikasi dengan lancar dengan orang lain Jumlah
Nomor Aitem F UF
1, 11
2, 12, 22
Jumlah
6, 16, 26, 29
6
7, 17, 27
6
3, 13, 21, 23,
8, 18, 28,
7
4, 14, 24
9, 19
5
5, 15, 25
10, 20, 30
6
15
15
30
48
3. Skala Dukungan Sosial Alat ukur dukungan sosial dalam penelitian ini menggunakan skala yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial dari Sheridan & Radmacher, Taylor, dan Sarafino (dalam Sarafino, 2014), yaitu dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan jaringan sosial. Skala ini terdiri dari 40 aitem dengan 20 aitem favourable dan 20 aitem unfavourable. Skala ini memiliki empat pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Tabel 4 Blueprint Skala Dukungan Sosial Aspek-aspek 1.
2.
3.
4.
5.
Dukungan emosional
Dukungan penghargaan
Dukungan instrumental Dukungan informasi
Dukungan jaringan sosial
Jumlah
Indikator Memberi perhatian Berempati Menunjukkan kepedulian Menghargai pendapat Memberi respon positif akan ide-ide Diterima dengan baik oleh orang sekitar Bantuan langsung berupa materi Bantuan berupa tindakan Memberikan nasihat, solusi, bimbingan Membantu memecahkan masalah Memberikan rasa kebersamaan Ikut serta aktivitas kelompok
Nomor Aitem F UF
Jumlah
1, 11, 21, 31
6, 16, 26, 36
2, 12, 22, 32
7, 17, 27, 37
3, 13, 23, 33
8, 18, 28, 38
8
4, 14, 24, 34
9, 19, 29, 39
8
5, 15, 25, 35
10, 20, 30, 40 20
8
20
8
8
40
49
E. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas alat ukur Pada penelitian ini pertama-tama peneliti akan melakukan validitas isi, validitas ini merupakan validiatas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional melalui professional judgement (Azwar, 2013). Validasi logik peneliti lakukan dengan meminta bantuan orang yang berkompeten untuk menilai instrumen penelitian. Pada penelitian ini peneliti meminta dosen pembimbing sebagai orang yang berkompeten untuk menilai instrumen penelitian yang akan digunakan. Setelah melakukan validitas logik dengan meminta penilaian dosen pembimbing, peneliti juga melakukan uji daya diskriminasi yang digunakan untuk mengetahui aitem mana yang valid dan tidak valid. Aitem valid akan digunakan untuk analisis lebih lanjut serta aitem yang tidak valid akan digugurkan dan tidak diikutsertakan dalam uji-uji analisis berikutnya. Uji daya diskriminasi aitem pada penelitian ini menggunakan corrected item-total correlation dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20 for Windows. 2. Reliabilitas alat ukur Salah satu ciri instrumen ukur yang berkualitas baik adalah reliabel, yaitu mempu menghasilkan skor yang cermat dengan error pengukuran kecil. Reliabilitas mengacu pada keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Koefisien
50
reliabilitas (rxx’) berada dalam rentang angka dari 0 sampai 1,00. Pada penelitian ini peneliti menggunakan reliabilitas Alpha Cronbach untuk mengukur koefisien reliabilitas (Azwar, 2013). Perhitungan reliabilitas menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20 for Windows.
F. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis pertama adalah analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda berguna untuk menganalisis hubungan linear antara dua variabel independen atau lebih dengan satu variabel dependen (Priyatno, 2009). Untuk menguji hipotesis kedua dan ketiga dalam penelitian ini digunakan metode analisis korelasi parsial, yaitu analisis untuk melihat hubungan antara dua variabel dalam hal ini variabel lain yang dianggap mempengaruhi akan dikeluarkan (Priyatno, 2009). Sebelum melakukan teknik analisis data, ada beberapa uji persyaratan yang diperlukan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, yaitu : 1. Uji Asumsi Dasar a. Uji Normalitas Uji
normalitas digunakan untuk
mengetahui
apakah data
terdistribusi normal atau tidak. Untuk melihat normal atau tidaknya distribusi data kita melihat nilai dari Kolmogrov-Smirnov, data dikatakan normal jika distribusinya > 5% atau >0,05 (Priyatno, 2010).
51
b. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua vatiabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Jika signifikan pada linearaty <0,05 maka hubungan antara dua variabel dikatakan linear (Priyatno, 2010). 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah antar variabel independen memiliki hubungan linear. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah moltikolinearitas (Priyatno, 2010). b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heterokedastisitas (Priyatno, 2010). c. Uji Otokorelasi Uji otokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan lainnya. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah otokorelasi (Priyatno, 2010). Keseluruhan perhitungan dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer melalui program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20 for Windows for windows.