BAB III METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel tergantung, adapun variabel-variabel tersebut adalah: 1.
Variabel Tergantung
: Kualitas Hidup
2.
Variabel Bebas
: Optimisme
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1.
Kualitas Hidup Kualitas
hidup
adalah
suatu
keadaan
dimana
individu
mempersepsikan mengenai kondisi didalam kehidupannya sesuai dengan konteks budaya ataupun norma-norma yang berlaku didalam lingkungan tempat tinggalnya. Kualitas hidup meliputi kesehatan fisik, kesehatan psikologis, hubungan sosial dan kesehatan lingkungan. Kualitas hidup diukur dengan menggunakan skala World Health Organization Quality of Life (WHOQOL-BREF) yang dikemukakan oleh WHO (1996). Kualitas hidup subjek dapat diketahui melalui skor yang diperoleh subjek setelah mengisi skala WHOQOL-BREF. Semakin tinggi skor yang diperoleh,maka semakin tinggi tingkat kualitas hidup yang dimiliki oleh individu. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, maka semakin rendah pula tingkat kualitas hidup yang dimiliki oleh subjek.
27
28
2.
Optimisme Optimisme adalah suatu keadaan dimana individu mengharapkan atau yakin akan hal-hal baik yang akan terjadi di masa yang akan datang meskipun dalam kondisi yang terburuk sekalipun. Optimisme pada penderita diabetes mellitus dapat diketahui berdasarkan faktor positif dan negatif yang dimunculkan oleh individu tersebut. Optimisme diukur dengan menggunakan skala optimisme Life Orientation Test-Revision (LOT-R) yang dikemukakan oleh Scheier, Carver, dan Bridges (1994) yang merupakan hasil penelitian dan revisian dari skala Life Orientation Test (LOT) yang dikemukakan oleh Scheier dan Carver (1985). Optimisme yang dimiliki subjek dapat diketahui melalui skor yang diperoleh subjek setelah mengisi skala Life Orientation Test-Revision (LOT-R). Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi tingkat optimisme yang dimiliki subjek. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, maka semakin rendah pula skor yang dimiliki subjek.
C. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus yang tercatat menjadi pasien di puskesmas Ngaglik 1 yang berada di Sleman Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 40 orang dengan karakteristik yaitu menderita diabetes mellitus baik itu tipe 1 maupun tipe 2, laki-laki ataupun perempuan, berusia antara > 30 tahun dan bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini secara sukarela.
29
D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menekankan analisisnya pada data numerikal yang diolah dengan metode statistika, dilakukan dengan pengujian hipotesis dan pada umumnya membutuhkan sampel yang besar (Azwar, 2001). Penelitian ini juga menggunakan skala yang terdiri dari aitemaitem dan merupakan metode pengumpulan data yang didasarkan pada jawaban tertulis dari subjek atas sejumlah pertanyaan yang disusun oleh peneliti (Azwar, 2007). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua skala yaitu skala World Health Organization Quality of Life (WHOQOL-BREF) dan skala optimisme. Berikut penentuan dan penyusunan masing-masing skala sesuai dengan aspek-aspek yang telah dikemukakan sebelumnya: 1.
Skala World Health Organization Quality of Life (WHOQOL-BREF) Peneliti menyusun skala World Health Organization Quality of Life (WHOQOL-BREF) yang bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup yang dimiliki oleh subjek penelitian. Skala ini disusun berdasarkan aspek-aspek kualitas hidup yang telah dikemukakan oleh WHO (1996). Aspek-aspek tersebut yaitu kesehatan fisik, kesehatan psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan. Subjek diminta untuk mengidentifikasikan pilihan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan subjek pada setiap aitem pertanyaan. Skala ini terdiri dari 26 aitem yang terdapat pertanyaan favorable dan pertanyaan unfavorable. Pertanyaan favorable adalah pertanyaan yang
30
mendukung objek yang diukur, sedangkan pertanyaan unfavorable adalah pertanyaan yang tidak mendukung objek yang akan diukur (Azwar, 2001). Berikut tabel penjelasan mengenai komponen aitem (blue print) skala WHOQOL-BREF: Tabel1. Blue Print Skala WHOQOL-BREF Domain Indikator Favorable Unfavorable Kesehatan Aktivitas sehari-hari, 10, 15, 16, 3, 4 Fisik ketergantungan pada obat dan 17, 18 perawatan medis, tingkat energi dan kelelahan, mobilitas, nyeri dan ketidaknyamanan, tidur dan istirahatm kapasitas dalam bekerja. Kesehatan Citra tubuh dan penampilan, 5, 6, 7, 11, 26 Psikologis perasaan negatif, perasaan 19 positif, harga diri, spiritualitas, berpikir, belajar, mengingat dan konsentrasi. Hubungan Hubungan pribadi, dukungan 20, 21, 22 Sosial sosial, aktivitas seksual. Lingkungan Sumber keuangan, 8, 9, 12, 13, kebebasan, keselamatan fisik 14, 23, 24, dan keamanan, pelayanan 25 kesehatan dan kepedulian sosial: kemampuan akses dan kualitas, lingkungan rumah, peluang untuk memperoleh keterampilan dan infromasi baru, keikutsertaan dan kesempatan untuk berekreaso, altivitas lingkungan fisik (polusi, suara, lalu lintas, iklim), transportasi. 21 3 Jumlah Skala WHOQOL-BREF ini menggunakan model skala Likert, dimana terdapat lima altenatif jawaban dengan memberi alternatif jawaban di tengah untuk meminimalkan kecenderungan subjek menjawab secara netral. Adapun
31
alternatif jawaban tersebut terdiri dari Sangat Baik (SB), Baik (B), BiasaBiasa Saja (BBS), Tidak Baik (TB), dan Sangat Tidak Baik (STB). 2.
Skala Life Orientation Test-Revised (LOT-R) Peneliti menyusun skala Optimisme yang bertujuan untuk mengetahui optimisme yang dimiliki oleh subjek penelitian. Skala yang digunakan adalah skala optimisme yang telah direvisi oleh Scheier, Carver, dan Bridges (1994), yaitu LOT-R berdasarkan teori Scheier dan Carver (1985) dengan aspek positif dan negatif. Pada awalnya, Scheier dan Carver (1985) mengembangkan skala ini untuk mengukur keyakinan umum, yaitu Life Orientation Test (LOT). Skala LOT terdiri dari 8 aitem yang terdiri dari 2 aspek yang menyusun optimisme dan terdapat 4 aitem lainnya sebagai aitem pengalih perhatian. Scheier dan Carver (1985) mengungkapkan bahwa aspek dalam alat ukur ini menggambarkan hasil yang baik dan buruk yang diungkapkan dalam kalimat positif dan negatif. Selanjutnya, skala LOT direvisi oleh Scheier, Carver, dan Bridges (1994) dengan menghilangkan beberapa aitem yang tumpang tindih dengan coping. Revisi dilakukan dengan menghilangkan 2 aitem yang berkaitan dengan coping, kedua aitem tersebut adalah aitem positif. Agar aitem positif dan negatif memiliki jumlah yang seimbang, satu aitem negatif dihilangkan dan dilakukan penambahan satu aitem positif. Setelah proses revisi selesai, skala Life Orientation Test (LOT) disebut dengan Life Orientation Test-Revised (LOT-R) yang berjumlah 10 aitem dengan 3 aitem positif (favorable), 3 aitem negatif (unfavorable), dan 4 aitem
32
pengalih (Scheier, Carver, dan Bridges, 1994). Pertanyaan favorable itu sendiri adalah pertanyaan yang mendukung objek yang diukur, sedangkan pertanyaan unfavorable adalah pertanyaan yang tidak mendukung objek yang akan diukur (Azwar, 2001). Berikut tabel penjelasan mengenai komponen aitem (blue print) skala Life Orientation Test-Revised (LOT-R): Tabel2. Blue Print Skala Life Orientation Test-Revised (LOT-R) Aspek Nomor Item Contoh Item Positif 1, 4, 10 Secara keseluruhan, saya berharap hal-hal baik akan lebih sering terjadi pada diri saya daripada halhal yang buruk (10) Negatif 3, 7, 9 Saya jarang sekali berharap sesuatu terjadi sesuai dengan keinginan saya (7) Pengalih 2, 5, 6, 8 Mudah bagi saya untuk merasa Perhatian rileks (2) 10 Jumlah Skala Optimisme ini menggunakan model skala Life Orientation Test-Revised (LOT-R). Adapun alternatif jawaban tersebut terdiri dari Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Biasa Saja (BS), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS).
E. Validitas dan Reliabilitas Alat ukur penelitian yang baik adalah yang memenuhi syarat adanya validitas dan reliabilitas. Selain itu juga perlu dilakukan uji coba untuk melihat apakah alat ukur tersebut memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Validitas adalah sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Suatu alat ukur dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila
33
memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tujuan pengukuran. Suatu tes memiliki validitas yang rendah apabila menghasilkan data yang tidak sesuai dengan tujuan pengukuran. Teknik validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis validitas isi (content validity) yaitu validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement (Azwar, 2009). Uji validitas dilakukan dengan korelasi antara skor aitem dengan skor total aitem. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal atau lebih dari 0,30 maka daya pembedanya dianggap memuaskan, karena koefisien validitas yang berkisar antara 0,30 atau lebih dapat memberikan kontribusi yang baik. Namun apabila tidak memungkinkan koefisien validitas dapat diturunkan menjadi 0,25 (Azwar, 2007). Reliabilitas adalah keajegan, kestabilan, konsistensi atau kecermatan pada alat ukur yang akan digunakan. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Alfa Cronbach. Besarnya koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Koefisien reliabilitas dikatakan sempurna apabila memiliki nilai 1,00. Semakin mendekati angka 1,00, maka koefisien reliabilitasnya semakin tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa alat ukur tersebut semakin baik untuk digunakan (Azwar, 2009).
F. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan
penelitian
agar
mempermudahkan
dalam
membaca
dan
menginterpretasikan data. Pada penelitian ini analisis data yang digunakan adalah
34
uji korelasi dengan menggunakan teknik product moment pearson yang dikemukakan oleh Karl Pearson. Teknik tersebut sangat tepat digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel tergantung. Sebelum melakukan ujia korelasi Product Moment, dilakukan uji asumsi terlebih dahulu yang terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan program Statistical Program for Science (SPSS) for Windows versi 17.0.