23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik yaitu penelitian yang menjelaskan adanya pengaruh antara variabelvariabel, melalui pengujian hipotesis
yang telah dirumuskan
sebelumnya. Penelitian ini menggunakan rancangan Cross Sectional. Karena variabel sebab dan akibat yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan dan dilakukan pada situasi yang sama (Notoatmodjo, 2012).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Djitoe Indonesian Tobacco. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 - Juli 2015.
C. Populasi Populasi adalah obyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari (Sugiyono, 2010). Pada penelitian ini adalah Semua pekerja
23
24
pelintingan rokok pada PT. Djitoe Indonesian Tobacco sebanyak 119 orang.
D. Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2011).
E. Sampel Penelitian Dalam penelitian ini, sampel peneliti adalah pekerja pelintingan rokok di PT. Djitoe Indonesian Tobacco sebagai berikut: 1. Kriteria inklusi : a. Usia 18-55 tahun. b. Jenis kelamin perempuan. c. Masa kerja ≥ 6 tahun. d. Bersedia
menjadi
responden
pada
saat
penelitian
berlangsung. 2. Kriteria eksklusi : a. Usia <18 tahun dan >55 tahun. b. Masa kerja kurang dari 6 tahun. c. Mengundurkan diri pada saat penelitian atau tidak hadir. Dengan kriteria inklusi dan ekslusi diatas maka diperoleh
25
jumlah sampel yang memenuhi kriteria tersebut sebanyak 42 responden.
F. Desain Penelitian Populasi (119) Total Sampling
Kriteria inklusi
Sampel (42)
IMT
Tekanan Darah Diastolik
Tekanan Darah Sistolik
Uji Korelasi Pearson
Gambar 4. Desain Penelitian
G. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas Variabel
bebas
adalah
merupakan
variabel
yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah indeks massa tubuh.
26
2. Variabel terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tekanan darah. 3. Variabel pengganggu Variabel pengganggu atau intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel pengganggu dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu : a. Variabel terkendali : jenis kelamin. b. Variabel tidak terkendali : umur, keturunan, pemakaian kontrasepsi, kebiasaan merokok, stress, aktifitas fisik.
H. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1.
Variabel bebas adalah Indeks Massa Tubuh Indeks Massa Tubuh adalah merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi pada pekerja pelintingan rokok, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Untuk mengetahui IMT pada tenaga kerja peneliti menggunakan : Alat ukur
: Timbangan berat badan dan meteran, kemudian
dimasukan dalam rumus IMT.
27
2.
Skala
: Rasio
Satuan
:-
Variabel terikat adalah Tekanan darah Tekanan Darah adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh jantung pekerja pelintingan rokok yang berkontraksi seperti pompa sehingga darah terus mengalir dalam pembuluh darah, kekuatan itu mendorong dinding pembuluh arteri (nadi) oleh. Seorang pekerja dikatakan normal tekanan darahnya apabila tekanan sistoliknya 120-129 mmHg dan tekanan diastoliknya 8084 mmHg. Alat ukur
: Sphygmomanometer
Skala
: Rasio
Satuan
: mmHg
I. Instrumen Penelitian 1.
Timbangan Badan Untuk mengukur berat badan dari masing-masing pekerja yang datanya akan digunakan dalam perhitungan IMT.
2.
Meteran Untuk mengukur tinggi badan dari masing-masing pekerja yang datanya akan digunakan dalam perhitungan IMT.
3.
Alat Tulis (pensil atau bolpoin dan buku)
28
Untuk mencatat hasil dari pengukuran berat badan, tinggi badan dan tekanan darah pekerja. 4.
Kamera Untuk dokumentasi selama dilakukannya penelitian di tempat kerja.
5.
Lembar Kerja Untuk mencatat semua data yang diperlukan dari pekerja.
6.
Sphygmomanometer Untuk mengukur tekanan darah dari masing-masing sampel yang akan digunakan untuk penelitian.
J. Cara Kerja Penelitian 1. Persiapan a.
Siapkan timbangan badan yang akan digunakan untuk mengukur berat badan pekerja.
b.
Siapkan serta pasang meteran tinggi badan pada dinding yang rata.
c.
Siapkan alat tulis pengambilan data yang akan digunakan untuk mencatat identitas responden serta hasil pengukuran.
d.
Siapkan sphygmomanometer untuk mengukur tekanan darah dari pekerja yang akan digunakan untuk sampel dalam melakukan penelitian.
29
2. Pelaksanaan a.
Melakukan pengambilan identitas pekerja dengan cara bertanya langsung pada pekerja dan hasilnya dicatat langsung pada lembar data identitas.
b.
Melakukan pengukuran berat badan menggunakan timbangan badan sesuai dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Pastikan pekerja melepas alas kaki yang digunakan. 2) Pastikan pekerja tidak membawa peralatan kerja maupun peralatan pribadi yang bisa mempengaruhi berat badan pekerja. 3) Mempersilahkan pekerja untuk naik ke timbangan badan. 4) Lihat hasil pengukuran setelah itu hasilnya langsung dicatat pada kuesioner pengambilan data.
c.
Melakukan pengukuran tinggi badan menggunakan meteran tinggi badan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Pastikan pekerja melepas alas kaki yang digunakan. 2) Pastikan pekerja tidak memakai topi atau penutup kepala (kecuali jilbab). 3) Mempersilahkan pekerja untuk berdiri tegak pada dinding yang telah terpasang meteran. 4) Lihat hasil pengukuran setelah itu hasilnya langsung dicatat pada kuesioner pengambilan data.
30
d.
Melakukan
pengukuran
tekanan
darah
menggunakan
sphygmomanometer dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Pengukuran tekanan darah pada pekerja dilakukan pada saat pekerja istirahat. 2) Mempersilahkan pekerja untuk duduk pada kursi yang telah disediakan. 3) Pastikan pekerja yang diukur dalam keadaan santai atau rileks. 4) Lihat hasil pengukuran setelah itu hasilnya langsung dicatat pada kuisioner pengambilan data. 3. Pelaporan Setelah mendapat semua data hasil pengukuran, maka dilakukan uji dengan uji statistik korelasi pearson.
K. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui observasi lapangan dan wawancara dengan pekerja di PT Djitoe Indonesian Tobacco. Sedangkan data sekunder diperoleh dari internet, informasi dan data terkait mengenai PT. Djitoe Tobacco Indonesia.
31
L. Analisis Data 1. Analisis Univariat Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan pada setiap variabel dari hasil penelitian yang akan menghasilkan distribusi dan presentasi dari setiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Analisis univariat dalam penelitian ini adalah indeks massa tubuh dan tekanan darah. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2002). Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan faktor-faktor yang berhubungan dengan indeks massa tubuh dan tekanan darah. Analisis bivariat dengan uji statistik korelasi pearson, dengan menggunakan
program
komputer
SPSS
versi
18,
dengan
interpretasi hasil sebagai berikut (Riwidikdo, 2008) : a. Jika p-value ≤ 0,01 maka hasil uji dinyatakan sangat signifikan b. Jika p-value > 0,01 tetapi ≤ 0,05 maka hasil uji dinyatakan signifikan. c. Jika p-value > 0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak signifikan. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien relasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel dibawah ini.
32
Tabel 5. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interfal Koefisiensi ( r )
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
Sumber : Riduwan : Dasar-dasar Statistika 2010