66
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan penelitian analisis-kualitatif yaitu penelitian yang temuantemuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Penelitian kualitatif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat dengan tujuan untuk membuat telaah, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran yang lengkap mengenai proses penelitian ini. Menurut Bogdan dan Biklen (1982:88), ciri khusus dari suatu penelitian kualitatif adalah: 1. Penelitian kualitatif mempunyai latar yang alami sebagai sumber data dan peneliti dipandang sebagai instrumen kunci, 2. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif, 3. Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada hasil atau produk semata, 4. Penelitian kualitatif cenderung menganalisa data secara induktif, dan 5. Makna merupakan soal esensial dalam rancangan penelitian kualitatif. Sejalan dengan ini, Latunussa (1988: 55) menambahkan bahwa penelitian kualitatif digunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai hakikat gejala, atau pertanyaan mengenai apa itu, atau mendeskripsikan tentang apa itu. Bogdan dan Tylor (dalam Furchan, 1992: 21) menjelaskan bahwa metode kualitatif merupakan suatu prosedur
66
67
penelitian yang menghasilkan deskripsi, ucapan atau tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari orang-orang (subjek) itu sendiri. Penggunaan penelitian kualitatif ini dipandang tepat, karena beberapa alasan, yaitu: 1. Ditinjau dari segi tujuan penelitian, lebih sesuai dengan pendekatan kualitatif; 2. Objek yang akan diteliti berupa gejala yang memerlukan analisis mendalam dan tidak mudah diungkap hanya dalam bentuk studi sepintas; 3. Untuk mengkaji program diperlukan kajian terhadap situasi yang bersifat alami, situasi yang sebenarnya terjadi, tanpa campur tangan peneliti; 4. Penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini.
B. Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Provinsi Gorontalo. Agar hasil penelitian dapat mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. Rancangan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memahami dan mendeskripsikan makna yang terkandung dalam penelitian. Peneliti memilih Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Provinsi Gorontalo dalam penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa berlokasi dekat dengan tempat tinggal peneliti; peneliti kenal baik dengan pengurus dan mudah dijangkau dalam pencarian data dan observasi. Penentuan lokasi ini juga didasarkan pertimbangan bahwa karakteristik masyarakat yang kompleks, berasal dari berbagai karakter dan sifat yang berbedabeda. Sifat dan karakter tersebut memberikan warna dalam pekerjaan dan aktivitas. Permasalahan lain yang menjadi pertimbangan yaitu kehidupan
68
masyarakat, di antaranya: hubungan sosial, kebutuhan ekonomi, permasalahan keluarga, dan lain-lain. Keadaan yang diuraikan tersebut, lokasi ini sebagai tempat yang menarik untuk diteliti. Untuk masuk kelokasi tersebut peneliti melakukan komunikasi dengan pengelola yang dilanjutkan dengan melakukan tahap uji pengamatan lapangan dan mengikuti penyelenggaraan program yang terkait dengan penelitian. Hal ini cukup beralasan karena peneliti tidak dapat menerka dan meramalkan sebelumnya tentang kenyataan-kenyataan atau apa yang terjadi di lapangan. Hal itu baru dapat diketahui setelah peneliti terjun di lapangan dan berinteraksi secara langsung dengan kenyataan yang ada.
C. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Kedudukan peneliti sangat penting karena ia adalah sebagai perencana, sekaligus pelaksana pengumpul data, analis dan penafsir data, dan sebagai pelapor hasil penelitiannya. Seluruh data dan informasi, selain dikumpulkan melalui kegiatan pengamatan pada latar, juga melalui wawancara. Wawancara pada umumnya dilakukan secara informal mengingat subyek telah mengenal peneliti dan tim, sehingga memungkinkan kegiatan ini dapat berinteraksi secara alamiah. Keberadaan peneliti pada latar penelitian sangat menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam melakukan penelitian. Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan pendekatan awal (pra entri). Data adalah hasil pencatatan penelitian, baik berupa fakta ataupun angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi (Arikunto, 1998:
69
90). Data yang digali dalam penelitian ini secara umum merupakan data kualitatif. Menurut Miles dan Huberman (1992: 7), data kualitatif adalah data yang berwujud kata-kata, ujaran-ujaran atau peristiwa. Sumber data adalah subjek data yang dapat diperoleh (Arikunto, 1998:96). Sumber data dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu sumber data berupa orang (person), sumber data berupa tempat atau benda (place), dan sumber data berupa simbol (paper). Dengan demikian, secara garis besar sumber data berupa manusia dan non manusia (peristiwa atau benda).
71
KISI-KISI PENELITIAN
No
Tujuan
1
Mengetahui perencanaan dari pelatihan teknis bagi Pamong Belajar tersebut
Variable Tujuan
Pamong Belajar
Alat Pengumpul Data Observasi Wawancara
Bagaimana analisis kebutuhan perencanaan pengelolaan Pelatihan Teknis bagi Pamong Belajar dalam meningkatkan kinerja?
Pendekatan
Observasi Wawancara
Bagaimana pendekatan dalam perencanaan pengelolaan Pelatihan Teknis bagi Pamong Belajar dalam meningkatkan kinerja?
Materi
Observasi Wawancara
Bagaimana struktur materi dalam perencanaan pengelolaan Pelatihan Teknis bagi Pamong Belajar dalam meningkatkan kinerja?
Sarana dan Prasarana
Observasi Wawancara Dokumentasi Observasi Wawancara
Bagaimana perencanaan sarana dan prasarana dalam pengelolaan Pelatihan Teknis bagi Pamong Belajar dalam meningkatkan kinerja?
Indikator Analisis Kebutuhan
Keikutsertaan pamong dalam menganalisis kebutuhan
Instrumen
1. Bagaimanakah cara pamong belajar mengetahui proses analisis kebutuhan ? 2. Bagaimana partisipasi pamong belajar dalam proses analisis kebutuhan?
72
Pengelola an
Kesepakatan untuk prioritas
Wawancara
Bagaimanakah cara pamong belajar dalam merumuskan kesepakatan untuk prioritas yang sama?
Identifikasi kebutuhan masyarakat
Observasi Wawancara Dokumentasi
1.Bagaimana cara pamong belajar mengidentifikasi kebutuhan ? 2.Bagaimanakah hasil identifikasi kebutuhan tersebut dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat?
Kesesuaian dengan tujuan dan materi
Observasi Dokumentasi
Bagaimanakah cara pamong memahami tujuan dan materi yang sesuai dengan maksud pelatihan?
Mampu mengakomodir kebutuhan pamong, masyarakat dan lembaga
Observasi Dokumentasi
Bagaimanakah cara pamong untuk dapat mengakomodir kebutuhan pamong, masyarakat dan lembaga secara bersamaan?
Pengorganisasian Administrasi
Observasi Wawancara Dokumentasi Observasi Wawancara
Bagaimana pengorganisasian administrasi dalam pengelolaan pelatihan?
Penentuan tujuan bersama
Wawancara
Bagaimana Penentuan tujuan bersama dalam pengelolaan pelatihan?
Desain program
Observasi Wawancara Observasi
Bagaimana Desain program dalam pengelolaan pelatihan?
Analisis Kebutuhan kegiatan
Metode program
Bagaimana analisis kebutuhan kegiatan dalam pengelolaan pelatihan?
Bagaimana metode pelaksanaan program dalam pengelolaan
73
Wawancara Observasi Wawancara Dokumentasi
pelatihan? Bagaimana pengaturan waktu dan tempat pelatihan teknis bagi Pamong belajar ini dilakukan?
Observasi Wawancara Dokumentasi Observasi Wawancara Dokumentasi
Bagaimanakah proses pembentukan kepanitiaan pengeloalan pelatihan teknis bagi Pamong Belajar dalam meningkatkan kinerja?
Struktur Administrasi dan pelaporan
Observasi Wawancara Dokumentasi
Bagaimanakah proses pengeloaan administrasi dan pelaporan pelatihan teknis bagi Pamong Belajar dalam meningkatkan kinerja?
Masukan mentah
Observasi Wawancara Dokumentasi
Bagaimanakah penentuan kriteria masukan mentah dalam pelatihan teknis bagi Pamong Belajar?
Penentuan tempat dan waktu pelaksanaan pelatihan 2.
3
Bagaimana pengorganisa sian pengelolaan pelatihan teknis bagi pamong belajar
Struktur
Bagaimana proses pelaksanaan dari pelatihan teknis bagi Pamong Belajar
Pelatihan
Kepanitiaan
Narasumber
Bagaimanakah proses penentuan kriteria Narasumber dalam pengelolaan pelatihan teknis bagi Pamong Belajar dalam meningkatkan kinerja?
Bagaimanakah motivasi pamong belajar? Bagaimanakah Kepemimpinan situasional akan berdampak pada pamong belajar?
Masukan sarana
Observasi Wawancara
Bagaimanakah pemanfaatan sarana dalam pelatihan teknis bagi Pamong Belajar?
Masukan lingkungan
Observasi Wawancara
Bagaimanakah penentuan kriteria lingkungan dalam pelatihan teknis bagi Pamong Belajar?
74
Masukan lain
Proses
Out put
Out come
Observasi Wawancara Dokumentasi Observasi Wawancara Dokumentasi Observasi Wawancara Dokumentasi Observasi Wawancara Dokumentasi
Bagaimanakah pengaruh lain dalam pelatihan teknis bagi Pamong Belajar? Bagaimana proses pelaksanaan dalam pelatihan teknis bagi Pamong Belajar? Bagaimanakah out put yang diharapkan dalam pelatihan teknis bagi Pamong Belajar? Bagaimanakah outcome dapat berdampak pada pengelolaan dalam pelatihan teknis bagi Pamong Belajar? Bagaimana dampak dari Kepuasan pelayanan terhadap kinerja Pamong Belajar? Bagaimana menjaga kualitas pendidikan dan pelatihan pada Pamong Belajar?
4.
5.
Bagaimana Evaluasi Penilaian pembelajara n
Evaluasi pelatihan
Cara evaluasi
Observasi Dokumentasi
Bagaimanakah cara evaluasi penilaian pembelajaran pelatihan teknis bagi Pamong belajar?
Bagaimana cara penilaian pembelajara
Peran Pamong Belajar
Fasilitator
Wawancara
Bagaimanakah cara Pamong Belajar menyadari perannya sebagai fasilitator? Jelaskan!
Pembimbing
Wawancara
Bagaimanakah cara Pamong Belajar menyadari perannya sebagai pembimbing? Jelaskan!
75
n dari Pelatihan Teknis bagi Pamong Belajar tersebut
6.
Bagaimana hasil belajar yang dicapai dari pelatihan teknis bagi Pamong Belajar tersebut
Kompeten si Pamong
Motivator
Wawancara
Bagaimanakah cara Pamong Belajar menyadari perannya sebagai motivator? Jelaskan!
Komunikator
Wawancara
Bagaimanakah cara Pamong Belajar menyadari perannya sebagai komunikator? Jelaskan!
Inovator
Wawancara
Bagaimanakah cara Pamong Belajar menyadari perannya sebagai inovator? Jelaskan!
Organisator
Wawancara
Bagaimanakah cara Pamong Belajar menyadari perannya sebagai organisator? Jelaskan!
Profesional
Observasi Wawancara
Bagaimanakah kompetensi profesional pamong dapat dicapai dari hasil pelatihan teknis bagi Pamong Belajar?
Personal
Wawancara
Bagaimanakah kompetensi personal pamong dicapai dari hasil pelatihan teknis bagi Pamong Belajar?
Kemasyarakatan
Wawancara
Bagaimanakah kompetensi kemasyarakatan pamong dicapai dari hasil pelatihan teknis bagi Pamong Belajar?
Pedagogik
Observasi Wawancara
Bagaimanakah kompetensi pedagogik pamong dicapai dari hasil pelatihan teknis bagi Pamong Belajar?
Andragogi
Wawancara
Bagaimanakah kompetensi Andragogi pamong dicapai dari hasil pelatihan teknis bagi Pamong Belajar?
Pemahaman tugas pokok
Observasi Wawancara
Bagaimanakah pemahaman tugas pokok memberi dampak pada kinerja Pamong Belajar?
Proses Penyusunan administrasi
Observasi Wawancara
Bagaimanakah pemahaman Proses Penyusunan administrasi dan angaka kredit serta penilaianya memberi dampak pada kinerja Pamong
76
angaka kredit dan penilaian Kemampuan penyusunan karya ilmiah
Belajar? Observasi Wawancara
Bagaimanakah pemahaman Kemampuan penyusunan karya ilmiah memberi dampak pada kinerja Pamong Belajar?
77
D. Subjek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu pelatihan pamong dalam upaya meningkatkan kinerja. Dalam konteks ini, yang menjadi sumber data berupa orang kunci (key person) adalah nara sumber, pamong dan pengelola BPKB yang berkaitan dengan kinerja pamong. Subjek penelitian yang ditentukan adalah pengurus Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Provinsi Gorontalo yang terlibat dalam penyusunan instrumen pelatihan pamong belajar sebanyak 4 orang pengelola pelatihan perwakilan dari BPKP Provinsi Gorontalo, Akademisi, dan Dinas Pendidikan Provinsi, dan peserta pelatihan Pamong Belajar sebanyak 6 orang yang mewakili SKB Kabupaten/Kota dan BPKB se-Provinsi Gorontalo dengan latar belakang pendidikan yang berbeda. Di samping itu, digali pula sumber data benda berupa sumber-sumber yang tersedia serta catatan dokumentasi.
E. Prosedur Pengumpulan Data Prosedur yang dipakai dalam pengumpulan data yang dibutuhkan adalah : 1. Pengamatan. Pengamatan
menurut
Moleong
(2006:
174)
merupakan
teknik
pengumpulan data secara langsung dan sangat banyak dipakai di dalam penelitian kualitatif. Alasan-alasan
itu dapat dijelaskan dan yang akan
dilakukan dalam penelitian ini dalam proses pencarian dan pengumpulan data, di antaranya: a. Teknik pengamatan atas pengalaman secara langsung.
78
b. Teknik pengamatan juga melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat prilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya. c. Teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasisituasi yang rumit, yaitu sebagai alat untuk prilaku yang kompleks. 2. Studi dokumentasi. Dokumentasi adalah suatu teknik dimana data diperoleh dari dokumendokumen yang ada pada benda-benda tertulis seperti buku-buku, notulensi, peraturan-peraturan, catatatan harian, dan sebagainya. 3. Wawancara. Pengertian wawancara seperti dikemukakan oleh Arikunto (1993: 126) sebagai berikut: “Sebuah dialog yang dikemukakan oleh pewawancara (interviwer) untuk memperoleh informasi dari wawancara”. Pelaksanaan wawancara ini dilakukan dengan mengadakan tatap muka secara langsung dengan mengajukan pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk memperoleh informasi mengenai masalah yang diteliti. Mewawancarai informan sebagaimana narasumber dilakukan dengan maksud untuk menggali informasi yang berkenaan dengan fokus penelitian. Dalam wawancara, peneliti menggunakan pedoman wawancara yang telah disiapkan sebelumnya, dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan terbuka. Jika wawancara dilakukan terhadap informan
yang dianggap dapat
memberikan penjelasan tentang masalah-masalah yang ada hubungan dengan
79
fokus penelitian secara formal, maka peneliti menggunakan pertanyaan yang sudah berstruktur. Sementara itu, untuk keperluan wawancara yang tidak formal, peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berstruktur, dengan maksud untuk melihat dan menyesuaikan secara wajar dan tidak tergesa-gesa. Untuk melengkapi informasi dari hasil wawancara tersebut sebagai upaya pengecekan ulang atau triangulasi, dilakukan dengan pengamatan dan studi dokumentasi dengan
melihat
peristiwa-peristiwa
dan
catatan-catatan
atau
laporan
pelaksanaan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan yaitu penelitian kualitatif, maka kehadiran peneliti di lapangan sangatlah menentukan serta diperlukan secara optimal. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen kunci (utama) sekaligus sebagai pengumpul data penelitian. Sebagai instrumen kunci, peneliti harus dapat menangkap makna yang berinteraksi terhadap nilai-nilai lokal, yang tidak akan dapat dilakukan hanya dengan kuisioner atau yang lainnya. Sebagai instrumen, peneliti dengan kapasitasnya berupaya melakukan pengamatan, bertanya, melacak, memahami, dan mengabstraksikan gejala serta kondisi yang muncul di lapangan. Namun demikian, keterlibatan peneliti tidak berarti menghilangkan unsur manusiawinya, justru dengan potensi yang dimiliki peneliti berusaha menjalin hubungan baik subjek terteliti sejauh tidak mengganggu terhadap tujuan penelitian. Untuk itu, peneliti juga menggunakan instrumen-instrumen pendukung berupa pedoman observasi, wawancara, dan
80
studi dokumentasi. Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pengamat berpartisipasi (partisipan-observer). Berdasarkan jenis dan tingkatan partisipasi di atas, peneliti dengan potensi, waktu, dan kesempatan yang tersedia berusaha menerapkan partisipasi moderat dengan tingkat keterlibatannya menengah, dalam rangka memperoleh data secara alami yang terjadi di lapangan.
F. Pengecekan Keabsahan Data Dalam kegiatan penelitian diperlukan kriteria tertentu yang dapat memenuhi nilai keabsahan data dari informasi yang dikumpulkan peneliti dan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kesalahan dan kekurangan terhadap data yang dianalisa. Untuk menjamin keabsahan data, dalam penelitian ini dilakukan triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data. Dalam
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan
trianggulasi
untuk
memperoleh kebenaran temuan penelitian. Triangulasi berarti membandingkan dan mengecek derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari seorang informan kepada informan yang lainnya. Triangulasi sumber dilakukan terutama dengan maksud mengatasi kesalahan penafsiran data penelitian yang diperoleh dari sumber subjek terteliti. Dalam hal ini, informan yang mewakili diminta untuk membaca laporan hasil penelitian agar mengetahui temuan yang ditulis dan sekaligus mengoreksi kesalahan dan kejanggalan data temuan. Tanggapan dan
81
saran dari informan selanjutnya didiskusikan sebagai acuan untuk merevisi penulisan laporan penelitian.
G. Analisis Data Dalam tahap ini akan dicoba menganalisis data yang sudah terkumpul dengan teknik analisa data yang bersifat analisis-kualitatif. Penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis atau bisa dari orang-orang dan prilaku yang diamati dalam analisa
data analisis-
kualitatif, peneliti melakukan proses mulai dari pengumpulan data mentah, data yang direduksi dan hasil kajian, data proses penyelenggaraan, data yang berkaitan dengan maksud dan keinginan, kemudian diolah, dianalisis dan menghasilkan sintesis penelitian. Analisa data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasi ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar informasi yang terkumpul melalui catatan lapangan (field note), komentar peneliti, foto dan dokumen. Setelah data dikumpulkan di lapangan dalam wujud kata-kata yang dituangkan dalam catatan dan laporan lapangan, maka data segera dianalisis. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif-interaktif, yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang berjalan secara simultan, yaitu; reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. 1)
Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabsahan, dan transformasi data kasar yang muncul dari
82
catatan-catatan tertulis di lapangan. Kegiatan reduksi data terus menerus selama penelitian berjalan sampai laporan akhir penelitian tersusun. Karena itu reduksi data merupakan suatu bentuk proses analisis yang berusaha menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak diperlukan, dan mengorganisasi data sehingga dapat dilakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Cara melakukan reduksi data antara lain melalui seleksi data yang ketat, ringkasan atau uraian singkat, dan menggolongkan dalam suatu pola yang lebih luas. 2) P enyajian Data Alur kegiatan analisis data kedua adalah penyajian data, yaitu menggelar data dalam bentuk sekumpulan informasi yang berupa teks naratif, grafik, matriks, bagan, jaringan. Dengan cara penyajian tersebut memberikan kemungkinan untuk penarikan kesimpulan, pengambilan tindakan verifikasi, dan atau melengkapi data yang dirasa masih kurang melalui pengumpulan data tambahan dan reduksi data. 3). Penarikan kesimpulan/verifikasi Kesimpulan yang diambil dari data terkumpul perlu diverifikasi terus menerus selama penelitian berlangsung, agar data yang didapat terjamin keabsahan
dan keobjektivitasnya, sehingga
kesimpulan akhir dapat
dipertanggungjawabkan. Analisis data kualitatif merupakan upaya berlanjut, berulang dan terus menerus, terjalin hubungan saling terkait antara kegiatan reduksi data, penyajian
83
data, dan penarikan kesimpulan. Jika sekiranya kesimpulan yang diambil masih dirasa ada kekurangan, maka harus dilakukan pengumpulan data tambahan. Data tambahan dianalisis melalui rangkaian kegiatan reduksi data, penyajian data, agar keabsahan dan objektivitasnya terjamin, sehingga tambahan data
tersebut
bermanfaat
untuk
menarik
kesimpulan
yang
dapat
dipertanggungjawabkan. Berdasarkan uraian di atas, maka pada dasarnya penganalisaan data dalam penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap proses pengumpulan data dan tahap setelah data terkumpul. Terkait analisa data ini, hasil analisa data tahap pertama dijadikan bahan pertimbangan untuk meneliti kembali masalah penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian yang telah dibuat sebelumnya. Pada tahap kedua, hasil analisa data tahap pertama dilanjutkan dengan pemberian sandi, penomoran, dan penyortiran.
H. Tahapan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan melalui tahapan sebagai berikut : 1. Tahapan Persiapan dan Perencanaan a) Obserpasi awal, identifikasi, memiliki masalah, dan merumuskan masalah b) Konsultasi dengan dengan dosen pembimbing c) Menyusun usulan penelitian untuk diseminarkan 2. Tahap Pelaksanaan penelitian, meliputi. a) Menetapkan metode penelitian b) Memilih dan menetapkan informan
84
c) Mengumpul dan menganalisis data 3. Tahap Akhir Penelitian a) Penyusunan draft tesis b) Konsultasi dengan dosen pembiming c) Menyusun tesis untuk ujian akhir.
I. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan BPKB Provinsi Gorontalo Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2010 s.d April 2011, secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2. Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitan Kegiatan No Pra1.La Studi Pendahuluan 2. Observasi Lapangan 3. Kegiatan Penelitian Analisis Data atau 4. Analisis Intensif 5. Pelaporan Penelitian
Okt
Nov
Des
Waktu Jan
Feb
Mar
April