BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu 6 bulan, yaitu dari bulan
September 2015 sampai dengan bulan Februari 2016. Tempat penelitian ini dilakukan di suatu perusahaan yang menggunakan software akuntansi dan berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
B.
Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan data primer dengan metode kausal sebagai
dasar pengujiannya. Metode kausal yaitu jenis metode yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas yang merupakan variabel independen (X), terhadap variabel terikat yang merupakan variabel dependen (Y).
C.
Variabel Penelitian Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini meliputi antara lain kegunaan
teknologi, kualitas sistem, kualitas informasi, dan kepuasan pengguna. Variabel independen itu sendiri terdiri dari Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use (kualitas sistem), Perceived Enjoyment dan kualitas informasi. Variabel dependen meliputi kepuasan pengguna akhir software akuntansi.
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
D.
Definisi Operasional 1. Perceived Usefulness Variabel perceived usefulness merupakan persepsi pemakai mengenai
sejauh mana dampak dari penggunaan software akuntansi yang mungkin akan berpengaruh dalam meningkatkan kinerja mereka
nantinya. Instrumen yang
digunakan untuk mengukur variabel ini diambil dari penelitian Davis et al., (1988). Kuesioner ini juga telah dipakai dalam penelitian Arqam (2014) dan Istianingsih dan Wijanto (2008). Variabel ini diukur dengan 6 pertanyaan dalam 7 skala Likert dari sangat tidak setuju sekali sampai dengan sangat setuju sekali. Semakin tinggi skor variabel ini, berarti dampak penggunaan software akuntansi dalam meningkatkan kinerja pemakai semakin tinggi menurut persepsi pemakai. Semakin rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa dampak penggunaan software akuntansi dalam meningkatkan kinerja semakin rendah menurut persepsi pemakai. 2. Perceived Ease of Use (Kualitas Sistem) Item-item untuk mengukur variabel ini diadopsi dari kuesioner yang digunakan oleh Istianingsih dan Wijanto (2008) merupakan adaptasi dari kuesioner yang dibangun Davis et. al. ,(1988). Variabel perceived ease of use diukur dengan 10 pertanyaan dengan tujuh skala Likert dari sangat tidak setuju sekali sampai sangat setuju sekali. Semakin tinggi skor variabel ini, berarti kualitas paket program sistem informasi akuntansi semakin tinggi menurut persepsi pemakai. Semakin rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa kualitas sistem informasi akuntansi semakin rendah menurut persepsi pemakai.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
3. Perceived Enjoyment Variabel perceived enjoyment memiliki pengaruh terhadap pemanfaatan teknologi informasi melalui variabel intervening/variabel moderasi (attitude) sikap dan (behavior intention) perhatian perilaku (Al Gahtani dan King, 1999). Di dalam kuesioner terdapat 3 pertanyaan dengan menggunakan skala likert 1-7 meliputi elemen rasa senang dalam menggunakan sebuah sistem. Kuesioner ini juga telah dipakai dalam penelitian Delariza (2011). Semakin tinggi skor variabel tersebut, berarti dampak penggunaan software akuntansi dalam meningkatkan kinerja pemakai semakin tinggi menurut persepsi kenyamanan saat menggunakan sistem. Semakin rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa dampak penggunaan software akuntansi dalam meningkatkan kinerja semakin rendah menurut persepsi kenyamanan. 4. Kualitas informasi Kualitas informasi merupakan kualitas keluaran (output) yang berupa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan (DeLone dan McLean 1992). Kuesioner di adopsi dari kuesioner yang digunakan dalam penelitian Istianingsih dan Wijanto (2008). Variabel diukur dengan enam pertanyaan tujuh skala Likert dari sangat tidak setuju sekali sampai sangat setuju sekali. Semakin tinggi skor variabel ini, berarti kualitas informasi yang dihasilkan paket program sistem informasi akuntansi semakin tinggi menurut persepsi pemakai. Semakin rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan software akuntansi semakin rendah menurut persepsi pemakai.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
5. Kepuasan pengguna sistem informasi Kepuasan pengguna sistem informasi ini digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pemakai sistem informasi terhadap sistem dan output yang dihasilkan. Kuesioner untuk mengukur kepuasan pengguna dalam penelitian ini diadopsi dari kuesioner yang disusun oleh Doll dan Torkzadeh (1988). Weber (1999) menyatakan bahwa terdapat lima karakteristik untuk menilai kepuasan pemakai yaitu content, accuracy, format, easy of use, dan timeliness. Dalam penelitian ini, variabel kepuasan pengguna sistem informasi diberi notasi user satisfaction. Indikator untuk variabel kepuasan pengguna ini terdiri dari 12 item pertanyaan dengan tujuh skala Likert dari sangat tidak setuju sekali sampai dengan sangat setuju sekali. Semakin tinggi skor variabel ini, berart kepuasan pemakai atas software akuntansi semakin tinggi menurut persepsi pemakai. Semakin rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa kepuasan pemakai atas software akuntansi semakin rendah menurut persepsi pemakai. Kuesioner
dalam
penelitian
ini,
masing-masing
pertanyaan
akan
menjelaskan apakah pengguna merasakan adanya variabel kepuasan pengguna. Software akuntansi yang digunakan bersifat akurat dan user friendly serta mampu memberikan informasi yang cukup, dan menghasilkan laporan yang tepat seperti pengguna butuhkan dengan isi informasi yang dihasilkan sesuai dengan yang dibutuhkan pengguna, jelas, mudah dipahami, tepat waktu, dan muttakhir atau up to date. Sehingga pengguna merasakan tingkat akurasi kepuasan dalam menggunakan suatu software akuntansi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
E.
Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian accounting dan
merupakan pengguna software akuntansi dalam suatu perusahaan yang berdomisili di daerah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan dengan karakteristik yaitu Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan merupakan pusat lokasi bisnis yang strategis dan kawasan yang terkenal sebagai wilayah pusat perkantoran perusahaan-perusahaan ternama. Dengan situasi tersebut, tentu saja harga sewa ataupun hak milik bangunan di kawasan Jakarta selatan tidak murah dan sangat kompetitif. Hal ini menjadi salah satu faktor yang menunjukkan kemampuan perusahaan mampu membeli beberapa user yang relatif mahal dalam penggunaan software akuntansi SAP. Sehingga populasi perusahaan yang menggunakan sistem SAP mayoritas berada di daerah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Adapun sampel yang digunakan adalah karyawan yang menggunakan System Application Product (SAP). Alasan digunakannya karyawan pada sebuah perusahaan yang menggunakan software akuntansi adalah karena karyawan yang menggunakan System Application Product (SAP) dalam kegiatan operasionalnya memahami berbagai hal yang terkait dengan basis komputerisasi, kemudian nantinya hasil tersebut dapat digunakan dalam pengambilan keputusan, sehingga dirasa sesuai untuk menjadi sampel pada penelitian ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
2. Sampel Metode pemilihan sampel penelitian ini adalah purposive sampling yang merupakan metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian sebelumnya yaitu Istianingsih dan Wijanto, 2008. Kriteria pemilihan sampel responden adalah pendidikan minimal D3 jurusan akuntansi dan telah bekerja dengan menggunakan software akuntansi minimal selama satu tahun dan satu jenis software. Besarnya sampel ditentukan berdasarkan jumlah responden yang mengembalikan daftar pertanyaan. Rumus Slovin digunakan untuk mencari jumlah sampel perusahaan yang menggunakan SAP di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Rumus Slovin dalam Wiyono (2011:78) sebagai berikut :
𝒏=
𝐍 𝟏 + 𝐍 (𝐞)²
Keterangan: n=
Jumlah sampel yang di ambil
N=
Jumlah populasi
e=
Error Tolerance (Prosentase kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampel e =5%).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Dari jumlah populasi sampel perusahaan yang menggunakan software accounting
SAP dan berada di daerah Jakarta Pusat serta Jakarta Selatan
sebanyak 46 Perusahaan. Dengan menggunakan rumus Slovin maka perhitungan sebagai berikut. N = 46 Perusahaan
𝒏=
n=
𝐍 𝟏 + 𝐍 (𝐞)² 46 1 + 46 (0.05) ²
n=
46 1.115
n=
41 Perusahaan
Jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus slovin adalah sebanyak 41 Perusahaan yang berada di daerah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
F.
Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini berupa data subyek. Data
subyek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap pengalaman atau karakteristik dari seseorang kelompok orang yang menjadi subyek penelitian (Istianingsih dan Wijanto, 2008). Sumber data dalam penelitian ini meliputi : Data primer yang berasal dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini, data primer yang digunakan adalah hasil jawaban responden atas kuesioner yang dibagikan.
G.
Metode Teknik dan Pengambilan Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian
yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Istianingsih dan Wijanto, 2008). Unit analisis dari penelitian ini adalah semua responden yang menggunakan software akuntansi pada suatu perusahaan di mana responden bekerja. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei
melalui kuesioner yang
dikirimkan kepada responden. Sebelum dikirimkan kepada responden, dilakukan pretest atas kuesioner terlebih dahulu, untuk meyakinkan bahwa kalimat yang ada dalam kuesioner dapat dipahami dengan benar oleh responden. Kuesioner dikirimkan secara langsung ke perusahaan tempat responden bekerja, melalui bantuan contact person dan juga melalui e-mail. Kuesioner yang dikirimkan, disertai dengan surat pengantar yang berisi petunjuk pengisian dan penjelasan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
tujuan penelitian. Untuk mempertinggi response rate, di dalam kuesioner disertakan souvenir untuk responden. H.
Metode Analisis Data 1. Analisis Statistik Deskriptif Data yang berasal dari kuesioner yang telah diisi dan dikembalikan oleh
responden, dan memenuhi syarat untuk diolah lebih lanjut, akan diolah dengan menggunakan metode deskriptif. Untuk melakukan pengujian terhadap penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan program statistik (SPSS) versi 21. Proses analisa terhadap data dan model dilakukan dengan menguji model secara keseluruhan, menguji kecocokan model pengukuran dan menguji kecocokan model struktural.
2. Uji Asumsi Klasik Dalam penelitian ini terdapat lebih dari satu variabel independen, maka penulis akan melakukan beberapa uji asumsi klasik terhadap model regresi yang akan diolah dengan menggunakan program SPPS versi 21, yaitu meliputi :
a. Uji Normalitas Menurut Imam Ghozali (2013: 110) Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan pengujian - pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan.
Dasar pengambilan untuk uji normalitas data adalah: 1. Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas Menurut Imam Ghozali (2013: 91) Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel - variabel bebas. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas / variabel independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antara variabel bebasnya sama dengan nol. 1. Jika antar variabel bebas pada korelasi di atas 0,90, maka hal ini merupakan adanya multikolinieritas. 2. Atau multikolinieritas juga dapat dilihat dari VIF, jika VIF < 10 maka tingkat kolinieritasnya masih dapat di toleransi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
3. Nilai Eigen Value berjumlah satu atau lebih, jika variabel bebas mendekati 0 menunjukkan adanya multikolineritas.
c. Uji Heteroskedastisitas Menurut Imam Ghozali (2013 : 105) Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain, jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik - titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Linearitas Asumsi linearitas menyatakan bahwa untuk setiap persamaan regresi linier, hubungan antara variabel independen dan dependen harus linier (hubungan antar variabel mengikuti garis linier). Asumsi ini akan menentukan jenis persamaan estimasi yang digunakan, apakah persamaan logaritma, persamaan kubik, kuadratik atau inverse (Purbayu dan Ashari, 2005:244). Uji F = Freg = RKreg RKres
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
Keterangan : Freg
: Harga
bilangan F untuk garis regresi
RKreg : Rerata kuadrat garis regresi RKreg : Rerata kuadrat residu (Sutrisno, 2014) Dari hasil perhitungan niali F hitung dibandingkan dengan F tabel. Jika F hitung lebih besar dari F tabel, maka hipotesis nol yang menyatakan bahwa spesifikasi model dalam bentuk fungsi linier ditolak.
3. Uji Kelayakan Model a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel - variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel – variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013 : 46).
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan atau bersama -sama antar variabel independen terhadap variabel dependen. Pengaruh tersebut memiliki tingkat signifikansi pada alpha 5%. Adapun metode untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
menentukan apabila nilai signifikan < 0,05 dan F hitung > F tabel. Rumus df1 dan df2 adalah: df1 = k – 1 ; df2 = n – k . atau Uji F =
R2/ k
.
(1- R2) / n-k-1
Keterangan: F
= Pendekatan distribusi Probabilitas Fisher
R2
= Koefisien Korelasi
k
= jumlah variabel bebas
n
= banyaknya sampel Penolakannya hipotesis atas dasar signifikansi pada taraf nyata 5% (taraf
kepercayaan) dengan kriteria: a. Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. b. Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak ada pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
4. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t ini adalah untuk menguji keberhasilan koefisien regresi secara parsial. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara tunggal berpengaruh terhadap variabel terikat (Y) dengan membandingkan antara nilai t hitung masing - masing variabel bebas dengan nilai t tabel dengan derajat kesalahan 5% (α = 0.05). Apabila nilai t hitung ≥ t tabel, maka variabel bebasnya memberikan pengaruh bermakna terhadap variabel terikat. Uji t ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
menggunakan derajat kebebasan df = n – k - 1 dimana n= banyak observasi dan k= jumlah regresor. Selain itu, pengujian ini dapat sekaligus digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Perceived usefulness, perceived ease of use, kualitas informasi dan perceived enjoyment terhadap kepuasan pengguna software dengan melihat nilai - nilai t masing -masing variabel. Berdasarkan nilai t itu, maka dapat diketahui variabel bebas mana yang mempunyai pengaruh paling bermakna atau signifikan mempengaruhi variabel terkait.
5. Analisis Regresi Berganda Penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas, maka persamaan regresinya adalah : Y = a + b1X1(Perceived Usefulness) + b2X2(Perceived Ease of Use) + b3X3(Kualitas Informasi) + b4X4(Perceived Enjoyment) Keterangan : Y
= Kepuasan Pengguna
a
= bilangan konstanta
b
= Parameter yng dicari
X1
= Perceived Usefulness
X2
= Perceived Ease of Use
X3
= Kualitas Informasi
X4
= Perceived Enjoyment
X
= Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/