BAB III METODE PENELITIAN
A. Profil Sekretariat Jenderal DPR RI. Penelitian skipsi ini dilakukan pada Sekretariat Jenderal DPR RI yang berlokasi di Jl. Jenderal Gatot Subroto Jakarta Pusat. Sekretariat Jenderal DPR RI merupakan unsur penunjang DPR berkedudukan sebagai Kesekretariatan Lembaga Negara yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Pimpinan DPR. Sekretaris Jenderal dibantu oleh seorang Wakil Sekretaris Jenderal dan beberapa Deputi Sekretaris Jenderal yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Pimpinan DPR RI. Tugas Sekretaris Jenderal DPR RI adalah sebagai berikut : a. Memberikan bantuan teknis, administratif dan keahlian kepada DPR. b. Melaksanakan kebijakan kerumahtanggaan DPR yang telah ditentukan oleh Pimpinan DPR, termasuk kesejahteraan anggota dan pegawai Sekretariat Jenderal. c. Membantu Pimpinan DPR dalam menyiapkan penyusunan rancangan anggaran DPR. d. Memberikan penjelasan dan data yang diperlukan oleh BURT. e. Melaksanakan hal lain yang ditugaskan oleh Pimpinan DPR dan melaporkan secara tertulis pelaksanaan tugasnya selama Tahun Sidang dengan memberikan tembusan kepada Badan Musyawarah dan BURT.
13
Visi yang dikedepankan oleh Sekretariat Jenderal DPR RI adalah memberikan bantuan optimal kepada DPR RI sesuai dengan tuntutan dan perkembangan lingkungan strategis. Sedangkan misi Sekretariat Jenderal DPR RI adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas bantuan teknis dan administrasi kepada DPR RI. 2. Meningkatkan kualitas bantuan keahlian dalam bidang informasi, kajian dan analisis kepada DPR RI. 3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas
sarana dan prasarana yang
dibutuhkan untuk menunjang fungsi dan tugas DPR RI. Untuk menjalankan tugas dan fungsi tersebut, maka sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2005, secara singkat susunan Organisasi Sekretariat Jenderal DPR RI dibagi dalam struktur sebagaimana terlampir.
B. Struktur Organisasai Biro Humas dan Pemberitaan Sekretariat Jenderal DPR RI. Biro Humas dan Pemberitaan mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan Hubungan Masyarakat, Pemberitaan dan Penerbitan serta Keprotokolan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, maka berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 13 Tahun 1994 tentang Organisasi Sekretariat Jenderal DPR RI yang kemudian diubah berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2005 dan Peraturan Sekjen Nomor 400/SEKJEN/2005, maka Biro Humas dan Pemberitaan yang semula bernama Biro Humas dan Hukum terdiri dari :
14
1. Bagian Hubungan Masyarakat. Bagian ini mempunyai tugas melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat terdiri dari : 1) Sub Bagian Penerangan Mempunyai tugas memberikan penerangan kepada masyarakat mengenai DPR RI. 2) Sub Bagian Pengaturan Delegasi Masyarakat Mempunyai tugas mengatur penyaluran kunjungan delegasi masyarakat yang menyampaikan permasalahannya ke DPR RI. 2. Bagian Protokol Bagian ini mempunyai tugas melaksanakan kegiatan keprotokolan, terdiri dari: 1) Sub Bagian Upacara Mempunyai tugas mengurus dan mengatur upacara Dewan Perwakilan Rakyat dan Sekretariat Jenderal DPR RI. 2) Sub Bagian Tamu Mempunyai tugas mengurus dan mengatur tamu DPR RI dan Sekretariat Jenderal DPR RI. 3. Bagian Pemberitaan dan Penerbitan Bagian ini mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pemberitaan dan penerbitan, terdiri dari: 1) Sub Bagian Pemberitaan dan Media Visual
15
Mempunyai tugas melakukan urusan pemberitaan dan media visual kegiatan DPR RI dan Sekretariat Jenderal DPR RI. 2) Sub Bagian Penerbitan. Mempunyai tugas melakukan urusan penerbitan Majalah Parlementaria dan Bulletin DPR RI.
C. Metode Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, metode yang digunakan adalah penelitian korelasional dimana akan dapat diketahui ada tidaknya hubungan antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja pegawai pada Biro Humas dan Pemberitaan di Sekretariat Jenderal DPR RI.
D. Populasi Populasi merupakan keseluruhan unsur yang menjadi subjek suatu penelitian. Dalam hal ini, yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh pegawai di Biro Humas dan Pemberitaan Setjen DPR RI dengan jumlah keseluruhan 60 orang pegawai dengan pembagian sebagai berikut: 1. Bagian Humas
: 38 orang pegawai
2. Bagian Protokol
: 10 orang pegawai
3. Bagian Pemberitaan dan Penerbitan
: 12 orang pegawai
Sedangkan bagian dari populasi itu dinamakan sample. Dalam penelitian ini
teknik yang digunakan adalah teknik sampling covinience yaitu teknik
penentuan sample berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui
16
peneliti dan bersedia menjadi responden dijadikan sample dengan dibagikan 50 kuesioner yang menggunakan skala likert. Dalam menentukan ukuran sampel, peneliti menggunakan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael (Sugiyono, 2005:81), untuk tingkat kesalahan 1%, 5%, dan 10%.
E. Variabel Pengukuran Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang terdiri dari : a) Variabel X yaitu budaya organisasi. b) Variabel Y yaitu kepuasan kerja pegawai.
F. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel merupakan penjelasan dari pengertian teoristis yang akan diamati dan diukur, pengertian teoristis yang diamati dan diukur dalam penelitian ini adalah: 1. Budaya Organisasi adalah bauran nilai-nilai, kepercayaan, asumsi, persepsi, norma, dan pola perilaku dalam suatu organisasi, dalam hal ini terdapat tujuh dimensi yang akan mendeskripsikan budaya organisasi yaitu: a. Inovasi dan pengambilan resiko. b. Perhatian terhadap detail. c. Orientasi terhadap hasil. d. Orientasi terhadap individu. e. Orientasi terhadap tim.
17
f. Agresivitas. g. Stabilitas.
2. Kepuasan kerja adalah tingkat perasaan seorang pegawai Biro Humas dan Pemberitaan Setjen DPR RI akan kesukaan dan ketidaksukaan dalam memandang pekerjaannya. Pegawai yang merasa puas akan melakukan pekerjaannya dengan lebih baik. Menurut Stephen P. Robbins (2002:36), kepuasan kerja diukur dengan menggunakan 5 aspek kepuasan kerja sebagai indikatornya, yaitu: 1) Pekerjaan yang menantang 2) Gaji. 3) Kondisi kerja 4) Rekan sekerja 5) Kesesuaian kepribadian – pekerjaan
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert yaitu metode yang mengukur kekuatan budaya organisasi dan tingkat kepuasan kerja pegawai dengan menyatakan anggapan terhadap setiap butir pertanyaan dengan cara angket. Adapun alternatif jawaban menurut skala likert diuraikan dalam tabel berikut:
18
Tabel 3.1 Skala Pembobotan Kuesioner Skala Likert Penilaian
Bobot
Sangat Kuat/Sangat Puas
4
Kuat/Puas
3
Lemah/Tidak Puas
2
Sangat Lemah/Sangat Tidak Puas
1
Sumber : Metode Penilaian Bisnis (Sugiyono,2005 :86 )
G. Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari objek penelitian perorangan, kelompok, dan organisasi. Adapun data primer yang
digunakan
dalam
penelitian
yaitu
dilakukan
dengan
cara
menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan tertutup secara langsung kepada para pegawai yang berada dibawah struktur Biro Humas dan Pemberitaan Sekretariat Jenderal DPR RI.
2. Data Sekunder Berupa sejarah organisasi, struktur organisasi dan data-data organisasi (obyek penelitian) yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. (Universitas Mercu Buana, 2005,10).
19
H. Metode Analisis Data Dalam penulisan skripsi ini metode yang dipergunakan dalam menganalisa data ini berupa Korelasi Product Moment untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara 2 (dua) variabel, yaitu variabel (X) budaya organisasi dan variabel (Y) kepuasan kerja. (Jonanthan Sarwono, 2006 : 107) a. Analisa Korelasi Dalam perhitungan korelasi ini, budaya organisasi dinyatakan sebagai variabel X dan kepuasan kerja pegawai sebagai variabel Y. Dimana dalam analisa ini akan dicari seberapa besar hubungan antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment:
rxy
xy ( x 2 )( y ) 2
r xy = korelasi product moment pearson/koefisien korelasi n
= banyaknya pengamatan
Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu maka dapat digunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel berikut :
20
Tabel 3.2 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0, 599
Sedang
0,60 – 0, 799
Kuat
0,80 – 1, 000
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono Metode Peneltian Bisnis (2006 : 183) b . Hipotesis a. Pernyataan Hipotesis Sesuai landasan teori yang telah dijelaskan di atas, maka dapat diambil suatu hipotesis sebagai berikut : “Diduga terdapat hubungan antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja pegawai pada Biro Humas dan Pemberitaan Sekretariat Jenderal DPR RI”.
b. Uji Hipotesis (t) Dengan melakukan uji t, memungkinkan seseorang untuk mengambil keputusan tersebut diterima atau ditolak terhadap anggapan atau hipotesis yang diajukan. Untuk mencari t0, maka digunakan rumus:
t0
r. n 2 1 r2
Ho : = 0, (tidak ada hubungan antara budaya organisasi dan kepuasan kerja) Ha : ≠ 0, (ada hubungan antara budaya organisasi dan kepuasan kerja)
21
Jika t0 > t tabel, hal ini menunjukan Ho ditolak dan Ha diterima. Dan jika t0 < t tabel, maka hal ini menunjukan Ho diterima dan Ha ditolak. Untuk menguji hipotesis ini, digunakan besarnya significant (tingkat kepercayaan) pada umumnya sebesar 95%.
22