BAB III METODE PENELITIAN
1.1
Objek Penelitian Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian di PT. Mandiri Berlima
yang berlokasi di Jalan H. Muhtar Raya AMD X Petukangan Utara, Jakarta Selatan dan karyawan PT. Mandiri Berlima sebagai objek penelitian.
3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Mandiri Berlima adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk makanan yang berupa roti serta sejenisnya. Produk tersebut dijual kepada masyarakat dengan merek Mandiri Berlima. PT. Mandiri Berlima sendiri diawali oleh 5 orang pendirinya yang bernama H. Kandar Katrijoko, Ratnadi, Sukri, Fathihin Arba, dan Suharto pada tanggal 30 Maret 2007. Pada awalnya perusahaan tersebut hanya memproduksi roti, namun pada perkembangan selanjutnya, perusahaan yang memiliki kapasitas produksi 40.000 buah roti per hari ini juga dapat memproduksi produk lain seperti pia dan kue lapis. Pengembangan juga dilakukan oleh PT. Mandiri Berlima dalam mendistribusikan produknya. Hingga saat ini produknya tersebar di Jabotabek yang didukung oleh pos-pos distribusi PT. Mandiri Berlima yang berada di lima tempat, yaitu Cakung, Cibitung, Cikarang, Cimanggis, Cilodong. Pada setiap pos akan didistribusikan 10.400 bungkus untuk sehingga produk roti yang dihasilkan oleh PT Mandiri Belima dapat dinikmati oleh lebih banyak masyarakat.
31
3.1.2 Visi dan Misi Organisasi Visi: Visi PT. Mandiri Berlima yaitu “ Menciptakan lapangan pekerjaan bagi para remaja yang putus sekolah dari daerah, yang mencari kerja ke ibu kota sehingga dapat hidup mandiri dan setelah mendapat ilmu dan pengalaman kembali ke daerah dengan harapan dapat berusaha sendiri.” Misi: Misi dari PT. Mandiri Berlima yaitu “Memproduksi roti yang berkualitas, enak, bergizi dan terjangkau harganya oleh masyarakat kelas bawah, sehingga perusahaan akan tetap berjalan berkesinambungan ditengah masyarakat.”
3.2
Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah kausal,
yaitu jenis penelitian untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas (Independent Variabel) terhadap variabel terikat (Dependent Variabel). Dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Mandiri Berlima (Umar, 2005:105).
3.3
Hipotesis Penelitian Menurut Sugiyono (2009:93) hipotesis merupakan jawaban atau dugaan
sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.
32
Hipotesis dalam penelitian ini antara lain: Ho1 : Tidak ada pengaruh antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Mandiri Berlima Jakarta Selatan. Ha1 : Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Mandiri Berlima Jakarta Selatan. Ho2 : Tidak ada pengaruh antara motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Mandiri Berlima Jakarta Selatan. Ha2 : Motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Mandiri Berlima Jakarta Selatan. Ho3 : Tidak ada pengaruh antara budaya organisasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Mandiri Berlima Jakarta Selatan. Ha3 : Budaya organisasi dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Mandiri Berlima Jakarta Selatan.
3.4
Variabel dan Skala Pengukuran
3.4.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian menurut Sugiyono (2009:58) adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu : 1.
Variabel bebas (Independent Variable)
33
Merupakan variabel bebas yang mempengaruhi dan akan menjadi sebab perubahannya. Variabel X dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
2.
Budaya Organisasi (X1)
Motivasi (X2)
Variabel terikat (Dependent Variable) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi yang menjadi akibat, dikarenakan adanya variabel bebas. Variabel Y dalam penelitian ini adalah :
Kinerja Karyawan (Y)
3.4.2 Skala Pengukuran Skala pengukuran menggunakan skala interval, menurut Sekaran (2006:23) skala interval digunakan jika respons untuk beragam item yang mengukur suatu variabel bisa dihasilkan dengan skala lima poin (tujuh poin atau lainnya). (Menurut Sugiyono (2009:132) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
34
Tabel 3.1 Skala Likert
3.5
Pernyataan
Kode
Skor
Sangat Setuju
(SS)
5
Setuju
(ST)
4
Netral
(N)
3
Tidak Setuju
(TS)
2
Sangat Tidak Setuju
(STS)
1
Definisi operasional variabel Seperti kita ketahui bahwa dalam setiap penelitian harus diperhatikan
terlebih dahulu variabel-variabel yang akan diteliti, yang merupakan penjelasan dari teoritis variabel untuk diamati dan diukur, definisi variabel yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan analisis pengaruh budaya organisasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan. Variabel tersebut terdiri dari variabel independent dan variabel dependent di mana variabel independennya adalah budaya organisasi (X1), motivasi (X2) serta variabel dependennya adalah kinerja karyawan PT. Mandiri Berlima (Y). Table 3.2 Operasional Variabel Budaya Organisasi Variabel Budaya Organisasi (X1)
Dimensi
Indikator Sejauh mana karyawan didorong untuk berinovasi dan mau mengambil resiko. Sejauh mana para karyawan diharapkan memperlihatkan kecermatan, analisis dan
Inovasi dan pengambilan resiko Perhatian kerincian
35
Skala
Ordinal
perhatian pada kerincian. Sejauh mana organisasi memusatkan perhatian pada hasil, bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil. Sejauh mana keputusan organisasi memperhitungkan efek hasil-hasil pada orangorang didalam organisasi tersebut. Sejauh mana kegiatan kerja yang diorganisasikan di sekitar tim. Sejauh mana karyawan agresif dan kompetitif dan bukan hanya bersantai. Sejauh mana kegiatan organisasi menekankan adanya pertahanan status quo daripada petumbuhan.
Orientasi hasil
Orientasi orang
Orientasi tim
Keagresifan tim
Kemantapan Sumber : Robbins (2002:279)
Variabel
Motivasi (X2)
Tabel 3.3 Operasional Variabel Motivasi Dimensi Indikator 1. Berani mengambil risiko 2. Tanggung jawab pekerjaan 3. Kebutuhan mengetahui Kebutuhan Berprestasi apakah pekerjaan dilakukan dengan baik dan benar 4. Inovasi dan efisiensi 5. Bekerjasama dengan orang lain 6. Membangun hubungan Kebutuhan Affiliasi yang harmonis 7. Mempertahankan hubungan yang harmonis 8. Kebutuhan Kebutuhan Kekuasaan mempengaruhi orang lain melalui tindakan dan kata-kata
36
Skala
Ordinal
9. Kebutuhan meningkatkan kekuatan pribadi 10. Memperhatikan reputasi orang lain
Sumber : Robbins (2002) Tabel 3.4 Operasional Variabel Kinerja Karyawan Variabel
Kinerja Karyawan (Y)
Dimensi
Indikator Pengukuran kinerja karyawan bisa dilakukan dilihat melalui kesetiaan Kesetiaan karyawan pada tugas dan tanggung jawabnya. Pengukuran kinerja karyawan bisa dilakukan dilihat melalui kesetiaan Prestasi Kerja karyawan pada tugas dan tanggung jawabnya. Kedisplinan karyawan dalam menaati Kedisiplinan peraturan dan menjalankan instruksi menjadi tolok ukur kinerja. Kemampuan karyawan dalam Kreativitas mengembangkan kreativitas dan potensinya agar bekerja lebih baik. Hasil pekerjaan akan lebih baik jika ada kerjasama yang baik dari karyawan yang Kerjasama diukur dari kesediaan karyawan dalam berpartisipasi dan bekerjasama dengan karyawan lain. Kecakapan karyawan dalam Kecakapan menyelesaikan pekerjaannya menjadi tolok ukur dalam peningkatan kinerja. Kemampuan karyawan dalam mengerjakan tugas dengan baik dan tepat Tanggung jawab waktu, sesuai dengan tanggung jawab jabatannya.
Sumber Hasibuan (2008 : 95)
37
Skala
Ordinal
3.6
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang bertujuan untuk memudahkan penelitian
skripsi ini di peroleh dengan cara (Sugiyono 2009 : 199) : Kuesioner (Angket) yang merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden untuk dijawab dengan sebenarbenarnya kondisi.
3.7
Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini (Umar, 2005:130), adalah:
1. Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan, seperti: hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Jenis data ini diperoleh langsung dari wawancara atau pengisian kuesioner kepada para karyawan. 2. Data Sekunder Merupakan jenis data yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Data ini diperoleh melalui literatur-literatur, jurnal-jurnal penelitian terdahulu, majalah ataupun data dokumen yang sekiranya diperlukan untuk menyusun penelitian ini. \
38
3.8
Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2009:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik
kesimpulannya. Dapat disimpulkan populasi merupakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mencari kesimpulan dari penelitian tersebut. Populasi juga dapat memudahkan peneliti dalam melakukan penelitiannya. Menurut Sugiyono (2009:116) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dapat disimpulkan sampel merupakan responden yang dipilih peneliti untuk memlilih data penelitian. Sampel yang digunakan yaitu dengan menggunakan teknik convinience sampling yang artinya teknik sampling berdasarkan kebetulan bertemu dengan peneliti yang digunakan sebagai sampel. Dalam penelitian ini, sampel ditentukan dengan menggunakan rumus slovin, yaitu: =
1 + ( )( )²
Dimana : n
: ukuran sampel
N
: ukuran populasi
e
: persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, tingkat kesalahan 10%
39
=
76 1 + (76)(0,1)² 76 1 + 76 (0,01) 76 = 43,1 1 + 0,76
Dibulatkan menjadi 43 responden yang akan diteliti.
3.9
Metode Analisis Data Metode analisis data adalah suatu cara untuk mengelolah dan menganalisa
data sehingga data bisa memberikan informasi untuk menjawab hasil penelitian yang bisa digunakan secara akurat. Dalam melakukan analisa, penulis menggunakan perhitungan statistik sebagai alat hitung, yaitu:
1.9.1 Uji Validitas Aritonang R. (2007) uji validitas digunakan untuk mengukur variabel yang demikian sulit, untuk mengembangkan instrumen yang memiliki validitas yang tinggi karena karakteristik yang akan diukur dari variabel yang demikian tidak dapat diobservasi secara langsung, tetapi hanya melalui indikator (petunjuk tak langsung) tertentu. Untuk uraian selanjutnya, instrumen yang dijadikan contoh adalah angket, yaitu daftar yang terdiri atas beberapa butir pertanyaan.
1.9.2 Uji Reliabilitas 40
Aritonang R. (2007) mengatakan bahwa instrumen realibel adalah instrumen yang dapat memberikan hasil pengukuran yang (relatif) sama bila instrumen itu digunakan untuk mengukur variabel yang sama pada dua atau lebih waktu yang berbeda dalam keadaan yang kurang lebih sama.
1.9.3 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable dependen dan independen keduanya mempunyai disitribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan uji ini dapat diketahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Apabila Asymp. Sig. (2-tailed) > 0.05, maka data tersebut berdistribusi normal dan begitu juga sebaliknya.
1.9.4 Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data mengalami penyimpangan atau tidak. Uji ini dilakukan sebelum melakukan analisa regresi. Uji asumsi klasik terdiri dari :
a. Uji Autokorelasi Uji autokolerasi digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2006:95). Jika terjadi korelasi, maka ada problem 41
autokolerasi “ untuk mendeteksi ada tidaknya autokolerasi perlu digunakan uji Durbin-Watson, di mana hipotesis yang akan diuji adalah: Ketentuan pengambilan keputusan Durbin – Watson : 1) 0 – d L(1,100) artinya menolak Ho berarti ada autokorelasi positif. 2) dL(1,100) – du (1,537)
artinya daerah keragu-raguan (tidak dapat
diputuskan). 3) du (1,537) – 4-d u (2,463) artinya menerima Ho tidak ada autokorelasi. 4) 4-d u (2,463) – 4-dL (2,900) artinya menolak Ho bukti autokerelasi.
b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas menggunakan gambar grafik scatterplot SPSS 17, yang menunjukkan bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. c. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolonieritas atau variabel-variabel tidak ortoginal. Variabel ortoginal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen, (Ghozali, 2005 : 90). Pedoman suatu model yang bebas multikolonieritas yaitu mempunyai nilai VIF ≤ 4 atau 5.
42
1.9.5 Uji Regresi Linier Berganda Digunakan untuk memeriksa signifikansi pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Maka dalam penelitian ini regresinya adalah sebagai berikut : Y= a + b1 x1 +b2 x2 + e
Keterangan: Y
= Variabel terikat yaitu kinerja karyawan
a
= Konstanta
b1-b 2
= Koefisien regresi variabel bebas ke-1 sampai ke-2
x1
= Budaya organisasi
x2
= Kepemimpinan
e
= Standar error
1.9.6 Uji Hipotesis Untuk mengetahui hipotesis yang diajaukan bermakna atau tidak bermakna digunakan uji statistik, sebagai berikut: 1. Uji F (Uji Simultan) Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. Apabila Fhitung > Fsig dengan signifikasi di bawah 0,05 (5%) maka secara bersama-sama (simultan) variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, begitu juga sebaliknya.
43
Rumus yang digunakan oleh Sugiyono (2006 : 109) adalah sebagai berikut : F= (
/ ) (
)
Keterangan: F = Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan Fsig R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel bebas n = Jumlah sampel Kriteria pengambilan keputusan : 1) Jika Fhitung > Fsig maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya dua atau lebih variabel bebas secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. 2) Jika Fhitung >Fsig maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya dua atau lebih variabel bebas secara bersama-sama (simultan) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. 2. Uji t (Uji Parsial) Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung dengan tsig.Apakah thitung > tsig dengan signifikan di bawah 0,05 (5%), maka secara
44
parsial atau individual variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, begitu juga sebaliknya, Rumus uji thitung adalah : t=
Keterangan : t = besarnya t hitung bi= koefisien regresi sbi= Standar error koefisien regresi Kriteria pengambilan keputusan : 1) Jika -thitung < -tsig, maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. 2) Jika thitung > tsig, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat.
45