BAB III METODE PENELITIAN
2.9 Objek Penelitian 2.9.1 Lokasi dan Jadwal Penelitian Penulis melakukan penelitian yang berlokasi di PPPTMGB Lemigas, yang berlokasi di Jalan Ciledug Raya Kav.109,Cipulir Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
2.9.2 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Awal berdirinya LEMIGAS (1962-1965) kelahiran Lembaga Minyak dan Gas Bumi, atau disingkat LEMIGAS, merupakan perwujudan dari keinginan pemerintah untuk memiliki suatu badan yang menghimpun pengetahuan teknik tentang perminyakan dan dapat menyediakan data dan informasi yang diperlukan untuk menjadi bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan. Kebutuhan ini muncul sebagai konsekuensi langsung dari diundangkannya Undang-Undang Migas yang pertama di Republik Indonesia, yaitu Undang-Undang No. 44 Prp Tahun 1960 Tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi yang murni berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945, khusunya pasal 33 ayat (3).
21
2.9.3 Lahirnya Lembaga Minyak Gas dan Bumi Kehadiran LEMIGAS terwujud dengan munculnya Lembaga Minyak dan Gas Bumi dalam struktur organisasi departemen pemerintahan dalam Surat Keputusan Menteri Urusan Minyak Gas dan Bumi No. 17/ M/ Migas/ 65 tanggal 11 Juni 1965. Dalam surat keputusan itu dinyaktakan bahwa organisasi eksekutif dalam lingkungan Departemen Urusan Minyak gas dan Bumi terdiri atas Direktorat Pembina Minyak Gas dan Bumi, Direktorat Pengawasan Minyak Gas dan Bumi dan Lembaga Minyak Gas dan Bumi. Tanggal inilah kemudian dijadikan sebagai hari lahirnya LEMIGAS dengan nota Dinas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi No. 703/04/DJM/1992. Sebagai Kepala LEMIGAS yang pertama ditunjuk Ir. Sjarif A. Loebis, yang memang sejak semula terlibat langsung dalam menggagas dan mendorong kelahiran LEMIGAS (Surat Keputusan Menteri Urusan Minyak Gas dan Bumi No 63/M/Migas/ 65 tanggal 19 Agustus 1965). Selanjutnya, susunan organisasi dan tugas LEMIGAS dirumuskan secara resmi untuk pertama kali dalam Surat Keputusan Menteri Urusan Minyak dan Gas Bumi No. 208 a/M/Migas/ 65 tanggal 16 Desember 1965. Dalam bentuk pertamanya, Lembaga Minyak dan Gas Bumi (disingkat LMGB pada waktu itu) terdiri atas Bidang riset terdiri dan Bidang Pendidikan/ Latihan sebagai bidang-bidang utama. Bidang riset terdiri atas Bidang Riset Teknologi Pertambangan (RTT), Bagian Pengolahan dan Penggunaan (ROG) dan Bagian Pendidikan/ Latihan Teknik Pertambangan (LTT), Bagian Pendidikan/ Latihan Teknik Pengolahan (TTO), dan Bagian Pendidikan/ Latian Umum dan
22
Penggunaan (TUP) Pegawai Lemigas ketika itu berjumlah sekitar seratus organ pegawai negeri sipil pada periode ini Bagian Dokumentasi dan Publikasi LEMIGAS sudah menerbitkan mejalah Lembaran Publikasi Lemigas (LPL) yang berisikan teknik informasi teknik popular yang dianggap bermanfaat bagi kalangan perminyakan, perguruan tinggi dan umum. Majalah ini kemudian ditingkatkan menjadi wahana publik hasil-hasil penelitian LEMIGAS.
2.9.4 Bergabungnya ex-Permigan Cepu sebagai Pusdiklat Migas LEMIGAS Tidak lama setelah kelahiran LEMIGAS, terjadilah peristiwa besar dalam sejarah Republik peristiwa G-30-S (Gerakan 30 September), yang antara lain berakibat dibubarkannya PN Permigan. Dengan peraturan Pemerintahan Tahun 1966, Pemerintah melikuidasi perusahaan negara tersebut, kilang minyak di Cepu serta lapangan-lapangan Minyak disekitar Cepu diserahkan kepada LEMIGAS untuk dijadikan pusat pendidikan danpenelitian lapangan di bidang Minyak dan Gas Bumi. Penggabungan ex-Permigan Cepu ke LEGIMAS ini mempunyai pengaruh besar dalam pertumbuhan LEMIGAS. LEMIGAS yang ada pada waktu itu yang diawaki oleh sekitar 100 pegawai negeri sipil tiba-tiba membengkak menjadi suatu organisasi besar dengan ditambahkannya 2000 orang pegawai yang masih mempunyai status pegawai perusahaan minyak. Sebagai pemecahan sementara, untuk mengurangi ketegangan ketenagakerjaan, maka dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi No. 322a/DD/Migas/1967 kepada Keseluruhan LEMIGAS dilakukan peraturan Gaji Pegawai Perusahaan 23
Minyak (PGP2M) dan semua pegawai LEMIGAS diberi pangkat dan semua pegawai LEMIGAS diberi pangkat dan golongan gaji sesuai dengan (PGP2M) tersebut. Tenaga ahli LEMIGAS berkembang cukup pesat pada waktu itu, karena disamping beberapa sarjana lulusan dalam negeri (ITB, UGM, danlain-lain) suah ada pula beberapa lulusan luar negeri (Australia, Austria, Kanada, Cekoslowakia) dan mulai tahun 1966 berpulangan pula sarjana-sarjana lulusan Uni Soviet yang dikirim pada tahun 1962, serta sarjana/ pasca sarjana dari Jerman dan negaranegara lain. Sarjana-sarjana yang baru diterima sebagai pegawai, baik dari perguruan tinggi di dalam pegawai negeri maupun dari universitas luar negeri ditempatkan untuk memulai karinya di Cepu. Mereka ditugaskan di lapanganlapangan dan kilang minyak dan menjadi tenaga pengajar pada akamigas dan kursus-kursus lain yang diselenggarakan di Pusdik Migas Cepu. Pada Tahun 1968 Pemerintah melakukan penataan menyeluruh terhadap perusahaan Minyak dan Gas Bumi di Indonesia. Kedua perusahaan negara tersisa PN permin dan PN permina, disatukan menjadi PN PERTAMINA dengan peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1968 tanggal 20 Agustus 1968. Keputusan ini disusun dengan Keputusan Menteri Pertambangan No. 261/ kpts/M/pertmb/1968 tanggal 22 Agustus 1968 tentang Pembentukan Lembaga Minyak dan Gas Bumi, dan Ir. Sjarif A. Loebis diangkat sebagai Direktur Lembaga Minyak dan Gas Bumi dengan surat Keputusan Menteri Pertambangan No. 262/ kpts/ Pertamb/1968 tanggal 22 Agustus 1968. Organisasi LEMIGAS ditetapkan dengan surat keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi No. 245/ DD/ Migas/ 1968 tanggal 6 september 1968, dan pejabat-pejabatnya dilantik oleh Menteri Pertambangan pada tanggal 12
24
November 1968 di LEMIGAS, Cipulir, Jakarta. Dalam keputusan dibantu oleh Sekretaris Umum, Asisten Direktur Bidang Riset, Asisten Direktur Bidang DIKLAT, dan seorang kuasa Direktur yang memimpin PUSDIKLAT Lapangan di Cepu. Bidang Riset terdiri atas bagian Eksplorasi/Produksi, Bagian Pengolahan/ Kimia dan Bagian Perencanaan dan Ekonomi. Bidang DIKLAT terdiri atas bagian tenaga kerja, bagian latihan pendidikan, dan bagian Perencanaan dan Pembinaan Karyawan. Pimpinan LEMIGAS juga dibantu oleh sebuah Badan Penasihat LEMIGAS yang terdiri atas ahli-ahli dan wakil-wakil dari instansi yang berhubungan dengan perkembangan dan perindustrian minyak dan gas bumi.
2.9.5 Kerjasama LEMIGAS dengan IFP-Beicip Dalam upaya mempercepat pertumbuhan LEMIGAS, kepala LEMIGAS ditugaskan oleh Menteri Pertambangan tahu 1967 untuk menjajaki kerjasama dengan Lembaga Minyak Prancis (Institut Francis du Petrole, IFP) melalui Biro kerjasama luar neeri IFP yaitu bericip. Dengan di dukung oleh PERTAMINA, kerjasama teknik antara LEMIGAS dan IFP ditandatangani pada tahun 1968. Dalamrangka
kerjasama
dengan
IFP-Beicip
ini,
LEMIGAS
mengirim
karyawannya maupun karyawan PERTAMINA dan calon pegawai yang baru lulus pendidikan sarjana ke Perancis untuk pendidikan pascasarjana pada Sekolah Tinggi Nasional Minyak dan Motor (Ecole Nationale du Petrole et des Moteurs, ENSPM) untuk jurusan geologi, pengeboran, produksi, pengolahan, aplikasi produk dan ekonomi minyak gas dan bumi. Dalam rangka kerjasama ini sekitar 30 orang sarjana dari LEMIGAS, PERTAMINA dan sarjana baru lulusan berbagai
25
perguruan tinggi mengalami pendidikan dalam program ini. Beberapa diantaranya kemudian melanjutkan pendidikannya ke tingkat S-3 (Strata 3 doktor) baik di Prancis sendiri maupun di negara lain. Kesempatan belajar ini dimanfaatkan sebaik-baiknya, bahkan Direktur LEMIGAS sendiri Ir. Sjarif A. Loebis, juga mendapat tugas belajar di ENSPM pada tahun 1969. Selama periode tugas belajar tersebut seorang pejabat senior PERTAMINA, Drs. Ismet Akil, ditunjuk sebagai Pejabat Direktur LEMIGASI sampai kembalinya Ir. Sjarif A. Loebis pada pertengahan tahun 1971. a. Visi, Misi Tujuan Perusahaan Visi : Menjadi suatu lembaga yang unggul, profesional dan bertaraf internasional di bidang industry minyak gas dan bumi b. Misi : 1. Mengembangkan teknologi baru 2. Memecahkan permasalahan di bidang industry 3. Gas dan bumi memberikan masukan bagi kebijakan pemerintahan.
26
3.0 Metode Penelitian 3.0.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis bermaksud mengetahui hubungan lingkungan kerja dengan kepuasan kerja karyawan pada PPTMGB LEMIGAS, jakarta. Oleh karena itu penulis menggunakan korelasional yaitu metode yang digunakan untuk membangun suatu gambaran sesungguhnya terhadap suatu fenomenal yang berada dalam penelitian korelasinya. Dalam perencanaan penenlitian, perumusan masalah dan penyusunan hipotesis digunakan kerangka teoritis. Untuk mengkaji seluruh permasalahan penelitian, data yang diperlukan diperoleh melalui survey lapangan dengan menggunakan kuesioner. Kemudian dilakukan analisis dan uraian terhadap seluruh permasalahan melalui analisis data, perhitungan statistic dan inteprestasi data. Gambar 3.2 Kerangka Penelitian
Lingkungan Kerja
Kepuasan Karyawan
(X)
(Y)
3.1 Hipotesis Hipotesis
penelitian
merupakan
jawaban
sementara
dari rumusan
permasalahan penelitian yang kebenarannya perlu diuji secara empiris, penelitian
27
menggunakan hipotesis sebagai berikut : “Diduga ada Hubungan signifikan antara lingkungan kerja dengan kepuasan kerja pada PPTMGB LEMIGAS”. a. Ho : r = 0 Artinya Lingkungan kerja berhubungan dengan kepuasan karyawan pada PPPTMGB LEMIGAS b. Ha : r ≠ 0 Artinya Lingkungan kerja tidak berhubungan dengan kepuasan karyawan pada PPPTMGB lemigas
3.2 Variabel dan Skala Pengukuran Variabel merupakan sebuah konsep yang mempunyai variasi nilai. Agar konsep dapat diteliti secara empiris, maka dioperasikan dengan mengubah menjadi variabel, yang berarti sesuatu yang mempunyai variasi nilai caranya adalah dengan memilih dimensi tertentu yang mempunyai variasi nilai. Dalam penulisan skripsi akan dijelaskan variabel yang akan diteliti variable tersebut adalah :
1. Variabel bebas (Independent Variable) atau Variable X dalam hal ini adalah lingkungan kerja sebagai variable X 2. Variabel tidak bebas (Dependent Variable) atau variable Y dalam hal ini adalah kepuasan kerja
28
Skala pengukuran yang dipakai adalah ordinal. Skala ordinal adalah skala pengukuran dari tingkat yang paling rendah ketingkat yang paling tinggi atau sebaliknya dengan menggunakan skala likert yaitu dengan cara memberikan skor pada masing-masing jawaban yang tersedia.
Tabel 3.4 Skala Pengukuran Model Likert Scale
No
Notasi
Keterangan
Nilai
1
STS
Sangat Tidak Setuju
1
2
TS
Tidak Setuju
2
3
RR
Ragu-Ragu
3
4
S
Setuju
4
5
SS
Sangat Setuju
5
Sumber : Drs. Husein Umar (2007;102) Metode Riset Bisnis
3.3 Devinisi Operasional Variabel Devinisi operasional variable adalah merupakan Operasional variable adalah mengubah konsep-konsep yang berupa kerangka menjadi kata-kata yang menggambarkan perilaku atau yang diamati dan dapat diuji kebenarannya oleh orang lain. Dalam penulisan penelitian ini definisi operasional yang digunakan adalah sebagai berikut
29
Gambar 3.5 Indikator Variabel Lingkungan Kerja (X) VARIABEL
INDIKATOR
Lingkungan Kerja
1.Keadaan suara ditempat kerja yang baik 2.Keadaan keamanan di tempat kerja 3.Keadaan kebersihan ditempat kerja 4. Keadaan pewarnaan dan penerangan ditempat kerja 5. Keadaan tempat kerja yang rapi 6.Keadaan kenyamanan ditempat kerja 7.Hubungan pegawai dengan pemimpin 8.Hubungan pegawai dengan pegawai yang harmonis
Sumber : Alex. S. Nitisemito, 2002 hal 183
30
Gambar 3.6 Tabel Operasional Kepuasan Kerja Karyawan (Y) VARIABEL
INDIKATOR
Kepuasan Kerja (Y)
a. Hasil pekerjaanyang baik, penampilan tugas pekerjaan yang actual dan sebagai control terhadap pekerjaan; b. Supervisi; c. Organisasi dan manajemen; d. Kesempatan untuk maju e. Gaji dan keuntungan dalam bidang financial lainnya; f. Rekan kerja yang menyenangkan g. Kondisi pekerjaan yang prima
Sumber : Robbin, 2007 hal.87
3.4 Jenis Data Dalam
melakukan
penelitian
dan
penulisan
skripsi
ini,
penulis
menggunakan data primer, yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau organisasi langsung melalui obyeknya. Dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, yang dapat bersumber dari karyawan itu sendiri.
31
3.5 Metode Pengumpulan Data Untuk menyajikan karya tulis
yang dapat
dipertanggungjawabkan
disamping didasarkan pada teori juga dilengkapi dan diperkuat dengan data yang diperlukan. Untuk mendapatkan data tersebut, diperlukan suatu penelitian tentang berbagai hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi dan pelaksanaan kerja pegawai di PPPTMGB LEMIGASI Bagian Kepegawaian Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini penulis mengumpulkan data primer dengan menyebarluaskan kuisioner kepada koresponden.
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan objek dengankualitas dan ciri-ciri yang telah ditetapkan untuk meneliti keseluruhan popoulasi. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh karyawan PPPTMGB LEMIGAS. Karyawan pada PPPTMGB Lemigasi Jakarta yang akandijadikan responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada divisi Human Resauce Developmen (HRD) yang berjumlah 30 karyawan. Seluruh karyawan tersebut merupakan populasi yang menjadi sampel dari objek penelitian.
32
3.7 Metode Analisa Data Dalam pembahasan skripsi ini data yang didapat dari hasil responden kemudian dianalisis dengan bantuan Software SPSS (Statistic Programme for Soial Science) Statistic 18.0, sedangkan metode analisis datanya menggunakan uji validitas dan relibilitas. 3.2.2 Uji Validitas Validitas adalah tingkat keahlian alat ukur yang digunakan. Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yangseharusnya diukur. Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Penggaris dinyatakan valid jika digunakan untuk mengukur panjang, namun tidak valid jika digunakan untuk mengukur berat. Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak relevan. Teknik untuk mengukur validitas kuesioner adalah dengan menghitung koefisien korelasi antar data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total memakai rumus korelasi Pearson, sebagai berikut :
33
Item instrumen dianggap Valid jika lebih besar dari 0,30 atau bisa juga membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka valid (Syaifuddin : 2007).
3.2.3 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang ada dalam kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkatkonsistensi. Banyak rumus yang dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas, diantaranya :
=
2. r 1+r
Keterangan : R11 adalah nilai reliabilitas
r adalah nilai koefisien korelasi Nilai koefisien reliabilitas di atas 0,7 dikatakan sedang (cukup baik) dan di atas 0,8 (baik). Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan karena jika instrumen yang digunakan sudah tidak valid dan reliable maka dipastikan hasil penelitiannya pun tidak akan valid dan reliable. Perbedaan antara penelitian yang valid dan reliable dijelaskan dengan instrumen yang valid dan reliable juga, dimanapenelitian yang valid dapat diartikanbila terdapat kesamaan antara data
34
yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Artinya, jika objek berwarna merah, sedangkan data yangterkumpul berwarna putih maka hasil penelitian tidak valid. Sedangkan, penelitian yang reliable bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. (Syaifuddin : 2007).
3.2.4 Analisis Korelasi Rank Spearman Untuk menguji hubungan antara variable(pemeliharaan) dengan variable Y (kepuasan kerja) dapat menggunakan rumus sebagai berikut : 1. Koefisien korelasi Melalui data yang diperoleh penulis mencoba membandingkan hasil analisa tersebut dengan teori-teori yang ada dengan menggunakan metode analisa korelasi yaitu alat statistic yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara suatu variable dengan lain dengan uji statistic atau juga dihitung dengan menggunakan Rank Spearman, karena data yang dianalisa adalah data skala ordinal Rumus Rank Spearman = 1−
6∑ n(n – 1)
Keterangan : r
: Koefisien korelasi Spearman Rank
Di
: Selisih peringkat untuk setiap data
n
: Jumlah sample atau data
35
Kekuatan Hubungan Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi
Kriteria Hubungan
<0,20
Tidak ada korelasi
0,00-0,199
Sangat Rendah (Lemah)
0,20-0,399
Rendah (Lemah)
0,40-0,599
Kuat
0,80-1,000
Sangat kuat
1,00
Hubungan korelasi sempurna
Sumber : Suharjo. Bambang (2006;95)
36