20
BAB III METODE PENILITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian mengambil daerah studi di Kota Gorontalo. Secara astronomi daerah studi terletak pada 00° 28' 17'' - 00° 35' 56'' LU dan 122° 59' 44'' - 123° 05' 59'' BT. Kenampakan administrasi lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar 1. Peta Administrasi Kota Gorontalo. Penelitian ini berlangsung dari bulan Mei hingga Juni 2013. Waktu penelitian ini seperti disajikan dalam tabel 1.1 Jadwal penelitian di bawah ini. Tabel 1. Jadwal Penelitian Mei No
Juni
Nama Kegiatan I II
1
Identifikasi Masalah
2
Tahapan Persiapan
3
Tahapan Pengolahan Data
4
Tahap Analisa
5
Pembuatan Jalur Evakuasi
3.2 Alat dan Bahan
III
IV
I II
III
IV
21
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Alat yang diperlukan 1. Global Positioning System (GPS) 2. Komputer 3. Printer Canon 4. Sofware ArcGis 9.3 5. Microsoft Office Word2010 6. Kamera Digital. b. Bahan 1. Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) 1:50.000 2. Peta zonasi banjir skala 1:50.000 3. Peta Administrasi Kota Gorontalo Skala 1:25.000
3.3 Jenis dan Sumber Data Perolehan data dalam penelitian ini yaitu dari data primer dan data sekunder. Data sekunder dapat kita peroleh dengan lebih mudah dan cepat karena sudah tersedia seperti dalam penelitian sebelumnya yang sudah dan ada dan relevan dengan penelitian ini. Sedang data primer berupa titik-titik koordinat yang diambil langsung dari lapangan lokasi penelitian dengan menggunakan GPS (Global Positioning System).
3.4 Prosedur Pelaksanaan peneilitian
22
Prosedur pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: a. Identifikasi Masalah Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanapembuatan rute jalur evakuasi bencana banjir di Kota Gorontalo dengan menggunakan teknologi sistem informasi geografi (SIG) sebagai upaya antisipasi dan/atau meminimalisir terjadinya korban berikutnya. b. Tahapan Persiapan Pada tahap ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah : > Studi Literatur Studi literatu merupakan proses untuk mendapatkan data-data sekunder yang telah ada pada penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini. c. Tahapan Pengolahan Data > Pengolahan Data -
Digitasi Peta Mendigitasi peta Rupa Bumi Indonesia (RBI). Proses ini dilakukan untuk
mendapatkan peta tematik yang akan menjadi data turunan untuk digunakan sebagai acuan dalam pembuatan jalur evakuasi. Seperti jaringan jalan dan jaringan sungai dan data kemiringan lereng. -
Uji Kesesuaian Lapangan Memverifikasi data spasial digital dengan keadaan dilapangan agar terjamin
kesesuaiannya.
d. Tahap Analisa
23
Pada tahap ini terdapat beberapa tahapan pekerjaan untuk menghasilkan rute jalur evakuasi bencana banjir. Pertama, analisa untuk menentukan tempat evakuasi di tiap kecamatan. Kedua, analisa untuk membuat rute evakuasi menuju tempat-tempat yang telah ditentukan berdasarkan jaringan jalan, jaringan sungai, daerah rawan banjir, kemiringan lereng serta tata guna lahan. > Penentuan Tempat Evakuasi Dalam proses penentuan ini digunakan beberapa data spasial sebagai indikator dalam menganalisa tempat evakuasi yaitu peta penggunaan lahan yang berfungsi untuk melihat kenampakan persebaran area permukiman agar dapat disesuaikan dengan pemilihan jalur. Peta kemiringan lereng juga digunakan dalam proses analisa penentuan tempat evakuasi, dimana peta ini digunakan untuk melihat karakteristik dari relief suatu daerah sehingga dapat dituju oleh korban bencana banjir. > Penentuan Tempat Evakuasi Dengan menggunakan data spasial (peta rawan banjir, peta jaringan jalan, peta jaringan sungai, data kemiringan lereng) untuk dijadikan dasar dalam menganalisa pembuatan rute jalur evakuasi bencana banjir. Dalam penentuan rute ini ada beberapa faktor yang dapat digunakan dalam mempertimbangkan pemilihan rute jalur evakuasi bencana banjir. Faktor-faktor pertimbangan pemilihan jalur evakuasi banjir adalah sebagai berikut : -
Titik rawan yang dipilih merupakan titik terdekat dengan sungai dengan elevasi tertentu dan wilayah pemukiman sangat padat.
24
-
Sudut kemiringan lereng lebih dari 4%.
-
Jalur yang dipilih merupakan jalan nasional, jalan propinsi dan jalan by pass sehingga akan memudahkan proses evakuasi.
-
Jalur evakuasi dirancang menjauhi aliran sungai.
-
Jalur evakuasi diusahakan tidak melintangi sungai atau jembatan.
-
Supaya tidak terjadi penumpukan masa, dibuat jalur evakuasi paralel.
-
Untuk daerah berpenduduk padat, dirancang jalur evakuasi berupa sistem blok, dimana pergerakan masa setiap blok tidak tercampur dengan blok lainnya untuk menghindari kemacetan.
25
3.5 Diagram Alir Pengolahan Data
Peta Penggunaan Lahan
Peta RBI
Peta Administrasi
Registrasi Peta Tidak RMS Error Ya Digitasi Peta Jaringan Jalan
Peta Jaringan Sungai Data Kemiringan Lereng Uji Kesesuaian Lapangan Ya Pembuatan Buffer sungai Pembuatan Jalur Evakuasi
Jalur Evakuasi Bencana Banjir
Gambar 2. Diagram Alir Pengolahan Data
Peta Zonasi Banjir