BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama sepuluh bulan yaitu dimulai dari bulan September 2016 sampai Juni 2017, dan bertempat di Bursa Efek Indonesia. Adapun yang menjadi objek penelitian yaitu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada sub sektor pariwisata, hotel, dan restoran dalam kurun waktu periode 5 tahun yaitu dari tahun 2011 hingga tahun 2015. Data pada penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit dan dipublikasikan pada situs Bursa Efek Indonesia (BEI).
B. Desain Penelitian Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian kausal yang bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh suatu atau beberapa variabel (variabel bebas) terhadap variabel lainnya (variabel terikat). Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari Current Ratio (X1), Return on Equity (X2), dan Debt to Equity Ratio (X3). Kemudian yang menjadi variabel terikat adalah Price to Book Value (Y).
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Menurut Sugiyono (2012) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu
43 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
44
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1.
Variabel Independen Variabel independen yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu: a. Likuiditas (X1) Likuiditas
merupakan
rasio
yang
menunjukan
kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Dengan kata lain, rasio likuiditas adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa jauh tingkat kemampuan perusahaan dalam menulasi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo (Hery, 2015). Dalam penelitian ini untuk mengukur likuiditas perusahaan digunakan proksi Current Ratio. Current Ratio mengukur kemampuan aktiva lancar membayar hutang lancar (Brigham dan Houston, 2012). Current Ratio dapat diperoleh dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar. πΆπ’πππππ‘ π
ππ‘ππ =
Aktiva Lancar Hutang Lancar
b. Profitabilitas (X2) Hery (2015) menyebutkan bahwa βrasio profitabitilas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnyaβ. Dalam penelitian ini digunakan proxy Return On Equity (ROE) untuk mengukur profitabilitas perusahaan. Rasio ROE digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
45
laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total ekuitas (Hery, 2015). Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih terhadap ekuitas. π
ππΈ =
Laba Bersih Total Ekuitas
c. Struktur Modal (X3) Menurut Martono dan Harjito (2010) struktur modal merupakan perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri. Struktur modal diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio digunakan untuk mengetahui besarnya perbandingan antara jumlah dana yang disediakan oleh kreditor dengan jumlah dana yang berasal dari pemilik perusahaan (Hery, 2015). π·πΈπ
=
2.
Total Hutang Total Modal
Variabel Dependen Variabel dependen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan publik ditentukan oleh pasar saham. Nilai perusahaan yang sahamnya tidak diperdangangkan kepada publik juga sangat dipengaruhi oleh pasar. Nilai perusahaan pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio PBV (Price to Book Value). Rasio PBV dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Umi, dkk, 2012).
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
46
PBV =
Harga pasar per lembar saham biasa Nilai buku per lembar saham biasa
Dimana Ekuitas saham biasa
Nilai buku per lembar saham biasa = Jumlah lembar saham biasa yang beredar Berikut tabel rekapitulasi operasionalisasi variabel penelitian. Tabel 3.1 Operasionalisai Variabel Penelitian Variabel Likuiditas (X1)
Indikator CR
Skala Pengukuran
Perhitungan πΆπ’πππππ‘ π
ππ‘ππ =
Aktiva Lancar Hutang Lancar
Rasio
Profitabilitas (X2)
ROE
π
ππΈ =
Laba Bersih Total Ekuitas
Rasio
Struktur Modal (X3)
DER
π·πΈπ
=
Total Hutang Total Modal
Rasio
Nilai Perusahaan (Y)
PBV
Harga pasar per lembar saham Nilai buku per lembar saham
Rasio
PBV =
Sumber : Data diolah
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah seluruh wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Adapun yang menjadi populasi dari penelitian ini yaitu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
47
pada sub sektor pariwisata, hotel, dan restauran yang berjumlah sebanyak 24 perusahaan selama kurun waktu periode tahun 2011 β 2015.
2. Sampel Sampel merupakan bagian dan jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan metode purposive sampling yaitu metode penentuan sampel dengan perimbangan tertentu (Sugiyono, 2013). Adapun perimbangan atau karakteristik yang digunakan yaitu: a. Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada sub sektor pariwisata, hotel dan restauran berturut-turut tahun 2011 β 2015. b. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember, selama periode 2011 - 2015. Berdasarkan kriteria tersebut, dari jumlah populasi sebanyak 24 perusahaan pada sub sektor pariwisata, hotel, dan restoran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011β 2015, maka diperoleh sebanyak 16 (enam belas) perusahaan yang memiliki kriteria sesuai.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
48
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian No. 1 2 3
Kriteria
Total
Perusahaan subsektor pariwisata, hotel, dan restauran terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 20112015. Perusahaan subsektor pariwisata, hotel, dan restauran yang delisting di Bursa Efek Indonesia dan pindah sektor selama periode tahun 2011-2015. Perusahaan subsektor pariwisata, hotel, dan restauran yang tidak mempublikasikan laporan keuangan tahunan audit di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
(5)
Jumlah sampel penelitian
16
24
(3)
Sumber: data diolah. Adapun daftar nama perusahaan yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 3.3 berkut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
49
Tabel 3.3 Daftar Perusahaan Sampel Penelitian No.
Kode
Nama Perusahaan
1
BAYU
PT Bayu Buana Tbk
2
BUVA
PT Bukit Uluwatu Villa Tbk
3
FAST
PT Fast Food Indonesia Tbk.
4
HOME
PT Hotel Mandarine Regency Tbk.
5
ICON
PT Island Concept Indonesia Tbk.
6
INPP
PT Indonesian Paradise Property Tbk.
7
JSPT
PT Jakarta Setiabudi International Tbk.
8
MAMI
PT Mas Murni Indonesia Tbk.
9
PANR
PT Panorama Sentrawisata Tbk.
10
PDES
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk.
11
PGLI
PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk
12
PJAA
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
13
PNSE
PT Pudjiadi & Sons Tbk.
14
PSKT
Red Planet Indonesia Tbk
15
PTSP
Pioneerindo Gourment International Tbk
16 SHID Sumber : data diolah
PT Hotel Sahid Jaya International Tbk.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan dokumen yang dapat berupa laporan keuangan yang telah dikumpulkan dan dipublikasikan. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Sugiyono (2013) mendefinisikan data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
50
diangkakan (scorring). Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder yang di peroleh di Bursa Efek Indonesia yang dapat diakses melalui www.idx.co.id
F. Metode Analisis Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi data panel dengan menggunakan bantuan perangkat lunak eviews, kemudian untuk mengetahui tingkat signifikansi masing-masing koefisien regresi antara variabel dependen dan variabel independen, maka di gunakan uji statistik sebagai berikut: 1.
Analisis Deskriptif Metode analisis pada penelitian ini yaitu metode analisi deskriptif kuantitatif. Sugiyono (2013) menyebutkan data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (scorring). Metode deskriptif kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif berupa tabel, grafik, mean, median, modus, varian, standar deviasi, dan lain-lain sesuai dengan relevansi yang dideskripsikan pada fenomena.
2.
Analisis Kelayakan Data a.
Uji Stasioneritas Tujuan dari stasioneritas adalah untuk melihat apakah rata-rata varians data konstan sepanjang waktu dan kovarian antara dua atau lebih data dalam runtun waktu hanya tergantung pada kelembanan antara dua atau lebih periode waktu tersebut (Gujarati, 2006).
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
51
Menurut Nachrowi (2006) disebutkan bahwa data time series merupakan sekumpulan nilai suatu variabel yang diambil pada waktu berbeda. Data time series memiliki permasalahan yaitu otokorelasi. Otokorelasi merupakan penyebab data menjadi tidak stasioner. Untuk itu, perlu dilakukan pengujian apakah data bersifat stasioner atau tidak, maka dalam penelitian ini akan digunakan uji Augmented Dicky-Fuller Unit Root Test (ADF-Unit Root Test) atau Philips Peron. Hipotesis : H0
: Data bersifat stasioner
H1
: Data bersifat tidak stasioner
Statistik Uji : Augmented Dicky-Fuller Unit Root Test (ADF-Unit Root Test) atau Philips Peron. Kriteria Uji : Nilai absolut t-statistic < nilai kritis uji pada tabel McKinnon pada berbagai tingkat kepercayaan (1%, 5%, dan 10%) atau nilai probability > tingkat signifikansi 0,05, maka secara statistik mamou menolak H0.
3.
Analisis Regresi Data Panel Nachrowi dan Usman (2006) menyebutkan bahwa data panel merupakan gabungan antara data berkala (time series) dan data individual (cross section). Data time series adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu terhadap
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
52
suatu individu, sedangkan data cross section merupakan data yang dikumpulkan dalam satu waktu terhadap banyak individu. a.
Model Regreasi Data Panel Menurut Widarjono (2007) untuk mengestimasi parameter model dengan data panel, terdapat tiga teknik (model) yang sering ditawarkan, yaitu: 1) Model Common Effect Teknik ini merupakan teknik yang paling sederhana untuk mengestimasi
parameter
model
data
panel,
yaitu
dengan
mengkombinasikan data cross section dan time series sebagai satu kesatuan tanpa melihat adanya perbedaan waktu dan entitas (individu). Dimana pendekatan yang sering dipakai adalah metode Ordinary Least Square (OLS). Model Common Effect mengabaikan adanya perbedaan dimensi individu maupun waktu atau dengan kata lain perilaku data antar individu sama dalam berbagai kurun waktu. Pada dasarnya Model Common Effect sama seperti OLS dengan meminimumkan jumlah
kuadrat,
tetapi
data
yang
digunakan
bukan
data time series atau data cross section saja melainkan data panel yang diterapkan dalam bentuk pooled.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
53
2) Model Efek Tetap (Fixed Effect) Pendekatan model Fixed Effect mengasumsikan bahwa intersep dari setiap individu adalah berbeda sedangkan slope antar individu adalah tetap (sama). Disamping itu, model ini juga mengansumsikan bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan dan antar waktu. Teknik ini menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan intersep antar individu. Oleh karena itu, Pendekatan
menggunakan
sebutan Fixed
variabel dummy ini
Effect Model atau Least
dikenal
Square
dengan Dummy
Variabel (LSDV) atau disebut juga Covariance Model.
3) Model Efek Random (Random Effect) Pendekatan yang dipakai dalam Random Effect mengasumsikan setiap perusahaan mempunyai perbedaan intersep, yang mana intersep tersebut adalah variabel random atau stokastik. Model ini sangat berguna jika individu (entitas) yang diambil sebagai sampel adalah dipilih secara random dan merupakan wakil populasi. Namun, metode
ini
juga
dapat
menimbulkan
konsekuensi
berupa
berkurangnya derajat kebebasan (degree of freedom) yang pada akhirnya nanti akan mengurangi efesiensi parameter. Masalah ini bisa diatasi dengan menggunakan variabel gangguan (error terms) yang dikenal dengan metode Random Effect. Teknik ini juga
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
54
memperhitungkan bahwa error mungkin berkorelasi sepanjang cross section dan time series.
b.
Pemilihan Model Regresi Data Panel Pada dasarnya ketiga teknik (model) estimasi data panel dapat dipilih sesuai dengan keadaan penelitian, dilihat dari jumlah individu bank dan variabel penelitiannya. Namun, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan teknik mana yang paling tepat dalam mengestimasi parameter data panel. Menurut Widarjono (2007), ada tiga uji untuk memilih teknik estimasi data panel. 1) Uji Statistik F (Uji Chow) Untuk mengetahui model mana yang lebih baik dalam pengujian data panel, bisa dilakukan dengan penambahan variabel dummy sehingga dapat diketahui bahwa intersepnya berbeda dapat diuji dengan uji Statistik F. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan metode Fixed Effect lebih baik dari regresi model data panel tanpa variabel dummy atau metode Common Effect. Hipotesis : H0
: common effect model
H1
: fixed effect model
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
55
Statistik Uji : Uji F (uji chow) Perhitungan F statistik untuk Uji Chow dapat dilakukan dengan rumus: πΉ=
(π
πππ‘ β π
ππ2)/(π β π‘) (π
ππ2)/(π β π)
Dimana: SSEt
: Sum Square Error dari model Common Effect
SSE2
: Sum Square Error dari model Fixed Effect
n
: Jumlah individual (cross section)
t
: Jumlah series waktu (time series)
k
: Jumlah variabel independen
Sedangkan untuk F tabel didapat dari: F-tabel = | Ξ± : df (n-1, nt β n βk) | Kriteria pengujian: Apabila nilai F hitung > F tabel maka H0 ditolak yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model Fixed Effect. Dan sebaliknya, apabila nilai F hitung < F tabel maka H0 diterima yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model Common Effect.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
56
2) Uji Hausman Hausman telah mengembangkan suatu uji untuk memilih apakah metode Fixed Effect atau metode Random Effect yang lebih baik dari metode Common Effect. Uji Hausman ini didasarkan pada ide bahwa Least Squares Dummy Variables (LSDV) dalam metode metode Fixed Effect dan Generalized Least Squares (GLS) dalam metode Random Effect adalah efisien sedangkan Ordinary Least Squares (OLS) dalam metode Common Effect tidak efisien. Dilain pihak, alternatifnya adalah metode OLS efisien dan GLS tidak efisien. Karena itu, pengujian dilakukan dengan hipotesis sebagai beikut: H0
: Random Effect Model
H1
: Fixed Effect Model
Statistik
uji
Hausman
mengikuti
distribusi
statistik Chi-
Squares dengan derajat kebebasan (df) sebesar jumlah variabel bebas. π = π π£ππ (π) β 1 π Kriteria Uji: Apabila nilai statistik Hausman > nilai kritis Chi-Squares maka H0 ditolak yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model Fixed Effect.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
57
Dan sebaliknya, apabila nilai statistik Hausman < nilai kritis ChiSquares maka H0 diterima yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model Random Effect.
3) Uji Lagrange Multiplier Uji Lagrange Multiplier digunakan untuk mengetahui apakah model Random Effect lebih baik dari model Common Effect. Uji Signifikansi Random Effect ini dikembangkan oleh Breusch-Pagan. Pengujian didasarkan pada nilai residual dari metode Common Effect. Uji LM ini didasarkan pada distribusi Chi-Squares dengan derajat kebebasan (df) sebesar jumlah variabel independen. Hipotesis : H0
: Common Effect Model,
H1
: Random Effect Model
Statistik Uji :
Kriteria pengujian: Apabila nilai LM hitung > nilai kritis Chi-Squares maka H0 ditolak yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model Random Effect.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
58
Dan sebaliknya, apabila nilai LM hitung < nilai kritis ChiSquares maka H0 diterima yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model Common Effect.
c.
Analisis Model Regresi Data Panel Menurut Nachrowi (2006), uji hipotesis berguna untuk menguji signifikansi koefisien regresi yang didapat. Artinya, koefisien regresi yang didapat secara statistik tidak sama dengan nol, karena jika sama dengan nol maka dapat dikatakan bahwa tidak cukup bukti untuk menyatakan variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikatnya. Untuk kepentingan tersebut, maka semua koefisien regresi harus diuji. Ada dua jenis uji hipotesis terhadap koefisien regresi yang dapat dilakukan, yaitu: 1) Uji-F Pengujian model regresi data panel (Uji-F) pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap semua variabel dependen. Dalam uji ini kita melihat pengaruh variabel current ratio, debt to equity ratio dan return on equity bersama-sama terhadap variabel dependen nilai perusahaan. Dengan demikian, secara umum hipotesisnya dituliskan sebagai berikut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
59
H0 : Γ1 = Γ2 = Γ3 = 0, artinya secara bersama-sama tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. H1 : Γ1 β Γ2 β Γ3β 0, artinya secara bersama-sama ada pengaruh variable independen terhadap variabel dependen. Statistik uji : πΉβππ‘π’ππ =
π
2 /(π + πΎ β 1) (1 β π
2 )/(ππ β π β πΎ)
Keterangan : R2
: koefisien determinasi
n
: jumlah cross section
T
: jumlah time series
K
: jumlah variabel independen
Kriteria pengujian : Jika f hitung β€ f tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak Jika f hitung β₯ f tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima
2) Uji-t Uji-t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara individu, sehingga dapat diketahui signifikasi dari pengaruh independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai signifikasi (probabilitas) masing-masing variabel independen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
60
Hipotesis : H0 : Ξ²i = 0 : tidak terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. H1: Ξ²i β 0 : terdapat pengaruh varibel bebas terhadap variabel terikat. Statistik uji : (π β 2) π‘ = πβ (1 β π 2 ) Atau
π‘βππ‘π’ππ =
π½π ππ
; i = 1,2,3,4
Kriteria uji : ο
Jika nilai signifikasi pada variabel bebas > 0.05, maka Ho diterima,
artinya
secara
individual
variabel
bebas
tidak
mempengaruhi variabel terikat. ο
Jika nilai signifikasi pada variabel bebas < 0.05, maka Ho ditolak, artinya secara individual variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z