BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil data laporan tahunan perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2014 sampai Januari 2015. Lokasi penelitian ini bertempat di Indonesia Stock Exchange (IDX), bank Indonesia. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian kausal. Analisis kasual ini menjelaskan bagaimana suatu variabel berpengaruh pada variabel lainnya. Analisis ini menggambarkan bagaimana variabel independen tersebut (Nilai tukar rupiah, Inflasi dan Suku bunga) dapat mempengaruhi variabel dependen, yaitu Harga Saham. C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ini tergolong sebagai penelitian kuantitatif karena dalam penelitian ini dilakukan pengujian hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu veriabel dependen dan variabel independen. Harga Saham dikategorikan sebagai variabel dependen, sedangkan Nilai Tukar Rupiah, Inflasi dan Suku Bunga dikategorikan sebagai variabel independen.
33
34
1.
Variabel Terikat (Dependen Variabel) Variabel terikat yang dipengaruhi atau tergantung faktor – faktor lain, dimana dalam penelitian ini variabel tidak bebas yang digunakan yaitu harga saham (Y). Harga saham yang dimaksud dalam penelitian ini adalah harga saham dihitung penutupan (closing price) pada setiap akhir transaksi yang dikalkulasikan menjadi rata – rata harga bulanan hingga rata – rata harga saham tahunan. Harga saham perbulan dapat diperoleh dengan merata-ratakan harga saham penutupan per hari menjadi rata-rata harga saham perbulan.
2. Variabel Bebas (independent Variabel) Variabel
yang tidak tergantung dan tidak berpengaruh oleh
faktor-faktor lain, dimana dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan yaitu nilai tukar rupiah, inflasi dan suku bunga. Variabel bebas ini pengukurannya dengan merata-ratakan nilai tukar rupiah sebulan, rata-rata inflasi sebulan dan rata-rata suku bunga sebulan. Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian Variabel
Pengukuran
Skala
(Y)
Rata – rata harga saham
Rasio
Harga Saham
perbulan
35
(X1)
Rata – rata Nilai tukar rupiah perbulan
Nilai Tukar Rupiah (X2)
Rasio
Rata rata inflasi perbulan
Rasio
Rata – rata suku bunga
Rasio
Inflasi (X3) Suku Bunga
perbulan
Sumber: data diolah penulis,2015
D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode penelitian kepustakaan (library research), yaitu penggunaan data sekunder yang merupakan dokumen-dokumen yang sudah ada. Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan mengumpulkan seluruh data sekunder dan seluruh informasi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam dokumen. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara studi literatur yang berupa text book, jurnal, surat kabar, dan sumber literatur lain yang ada kaitannya dengan penelitian. E. Jenis dan Sumber data Penelitian ini menggunakan sumber data historis dan jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung dari pihak ketiga melalui media perantara dari berbagai sumber yang tersedia. Data tersebut diperoleh dari buku referensi, literatur, data yang diambil dari Bursa Efek Indonesia dan data dari BI.
36
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan pada perusahaan property dan real estate telah listed di BEI pada periode 2011-2013 yang dipandang cukup untuk mewakili serta data dari BI. F. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan properti dan real estate yang menerbitkan laporan keuangan tahunan dan di publikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011-2013. Jumlah perusahaan properti dan real estate yang terdapat di BEI hingga tahun 2013, sebanyak 45 perusahaan. 2. Sampel Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling atau dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Dimana kriteria yang ditentukan dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut : 1.
Perusahaan properti dan real estate yang sudah go public terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan selama periode 20112013.
2.
Selama periode pengamatan perusahaan tidak mengalami kerugian.
3.
Perusahaan yang harga saham per lembarnya berfluktuasi puluhan hingga ratusan rupiah.
37
4.
Perusahaan yang harga saham per lembarnya berfluktuasi ratusan hingga ribuan rupiah.
5.
Perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan selama tahun penelitian. Dari kriteria sampel yang telah ditentukan sebelumnya, maka sampel yang akan diuji pada perusahaan properti dan real estate pada periode tahun 2011-2013 sebanyak perusahaan pertahun.
Tabel 3.2 Teknik Sampling No. 1.
Keterangan Perusahaan property dan real estate yang
Jumlah 45
terdaftar di BEI 2.
Perusahaan property dan real estate baru go
(7)
public 2011-2013 3.
Perusahaan yang mengalami kerugian periode
(7)
2009 – 2013 4.
Perusahaan yang harga saham tidak aktif
(4)
diperdagangkan (tidak berfluktuasi) selama satu tahun berturut – turut 5.
Perusahaan yang harga saham perlembarnya berfluktuasi puluhan hingga ratusan rupiah
(11)
38
6.
Perusahaan yang harga saham per lembarnya
(10)
berfluktuasi ratusan hingga ribuan rupiah Total Sampel Perusahaan
6
Sumber: data diolah penulis, 2015
Dari tabel 3.2 diperoleh sampel penelitian sebesar 6 perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode pengamatan dilakukan selama 3 tahun (2011-2013) dan data yang digunakan menggunakan data perbulan. Oleh karena itu diperoleh total data sebanyak 216. Tabel 3.3 Daftar Sampel Perusahaan No.
Kode Perusahaan
Nama Perusahaan
1
ASRI
Alam Sutera Reality Tbk
2
BCIP
Bumi Citra Permai Tbk
3
DART
Duta Anggada Realty Tbk
4
GPRA
Perdana Gapura Prima Tbk
5
OMRE
Indonesia Prima Property Tbk
6
PWON
Pakuwon Jati Tbk
39
G. Metode Analisis Data Untuk
mencapai
tujuan
penelitian
digunakan
analisis
regresi
berganda.Analisis regresi ini dapat digunakan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubunngan antara variabel dependen dan independen
secara
menyeluruh
baik
secara
simultan
atau
secara
parsial.Sebelum melakukan uji regresi linier berganda, metode mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi klasik guna mendapatkan hasil yang terbaik (Ghozali, 2001). Dalam penggunaan regresi berganda, pengujian hipotesis harus menghindari adanya kemungkinan penyimpangan asumsi – asumsi klasik.Tujuan pemenuhan asumsi klasik ini dimaksudkan agar variabel independen sebagai estimator atas variabel dependen tidak mengalami bias. 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan profil data sampel yang meliputi mean,maksimum, minimum, dan standar deviasi. Statistik deskriptif menyajikan ukuran-ukuran numerik yang sangat penting bagi data sampel.Data yang diteliti meliputi harga saham, nilai tukar rupiah, inflasi dan suku bunga. 2. Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diuji terlebih dahulu untuk memenuhi asumsi dasar, dan pengujian yang dilakukan antara lain :
40
a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen memiliki distribusi normal atau tidak.Untuk menghindari terjadinya bias, data yang digunakan harus terdistibusi dengan normal.Model regresi yang baik adalah memiliki data normal data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2009).Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Dasar pengambilan keputusan uji statistik dengan KolmogorovSmirmov Z (I-Sample K-S) adalah (Ghozali, 2009): 1) Apabila nilai Asymp. Sig (2-tailed) kurang dari 0,05, maka H0 ditolak. Hal ini berarti ada data residual terdistribusi tidak normal. 2) Apabila nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima. Hal ini berarti data residual terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kemiripan yang akam menyebabkan terjadinya korelasi, antara variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain dalam satu model. Apabila sebagian atau seluruh variabel independen berkorelasi kuat berarti terjadi multikolinearitas.Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan menghitung nilai Variance
41
Inflation Faktor (VIF) dan tolerance value tiap-tiap variabel independen (Gozali, 2005).
c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas adalah terjadinya ketidaksamaan variance dari
residual
satu
pengamatan
ke
pengamatan
yang
lain.
Heteroskedastisitas menggambarkan nilai hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut.Uji heteroskedisitas digunakan untuk mengetahui apakah pada model regresi penyimpangan variabel bersifat konstan atau tidak. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat digunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Apabila grafik yang ditunjukan dengan titik-titik tersebut membentuk suatu pola tertentu, maka telah terjadi heteroskedastisitas dan apabila polanya acak serta tersebar, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi ini muncul karena adanya observasi yang berurutan sepanjang waktu yang berkaitan satu sama lain. Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar variabel pada periode tertentu dengan variabel periode sebelumnya.Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-
42
Watson, dimana hasil pengujian ditentukan berdasarkan nilai DurbinWatson.Uji Durbin Watson dihitung berdasarkan jumlah selisih kuadrat nilai taksiran factor gangguan yang berurutan.
3.
Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi (R²) Koefisiensi determinan (R²) digunakan untuk mengukur seberapa kemampuan model dapat dalam menerangkam variasi dependen.Nilai koefiensi determinan antara nol dan satu.Nilai (R²) yang paling kecil berarti kemampuan variabel-variabel dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Secara umum koefisiensi determinasi untuk data silang (cross section) relative rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtut waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisiensi determinan yang tinggi (Ghozali, 2009 dalam Eka, 2011). Kelemahan dari penggunaan koefisiensi determinan ini adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel dependen, maka (R²) pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk
43
menggunakan nilai adjusted (R2) pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Nilai adjusted (R2) dapat naik turun apabila satu variabel independen ditambah ke dalam model (Ghozali, 2009 dalam Eka, 2011).
b. Uji F Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84). Uji ini memiliki beberapa tahap, yaitu : 1. Hipotesis ditentukan dengan formula nol secara statistik, diuji dalam bentuk: a) Jika Ho : βι = β2 = ...= 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel dependen dan independen secara simultan. b) Jika Ho : βι ≠ β2≠...≠ 0, berarti ada pengaruh signifikan antara variabel dependen dan independen secara simultan. 2. Menghitung nilai sig t dengan rumus : R /(K − 1) (1 − R )/(N − K) Keterangan : R² : koefisien determinasi K : nilai variabel N : jumlah observasi
44
c. Uji statistik t Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84). Pengujian ini memiliki beberapa tahap, yaitu: 1. Hipotesis ditentukan dengan formula nol secara statistik, diuji dalam bentuk: a) Jika Ho : βι > 0, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel dependen dan independen secara parsial. b) Jika Ho : βι = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan antara variabel dependen dan independen secara parsial. 2. Menghitung nilai sig t dengan rumus T Hitung =
β ( )
Keterangan : β
: koefisien regresi ( ) : standar error dari estimasi βi
3. Derajat keyakinan (level significance / α = 5%) a) Apabila besarnya nilai sig t lebih besar dari tingkat alpha yang digunakan, maka hipotesis yang diajukan, ditolak. b) Apabila besarnya nilai sig t lebih kecil dari tingkat alpha yang digunakan, maka hipotesis yang diajukan, diterima.
45
d. Uji Analisis Regresi Linier Berganda Secara umum, analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi dan memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati, 1995 dalam Puspa, 2011).Regresi digunakan untuk mengetahui apakah nilai tukar rupiah, inflasi dan suku bunga dapat berpengaruh terhadapharga saham. Adapun model regresi berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Y=
+β
+
Keterangan : Y
: Harga Saham : Konstanta : Nilai Tukar Rupiah : Inflasi : Suku Bunga : Koefisien Regresi : error
+β
+e