BAB III METODE PENELITIAN
A.Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada perusahaan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013. Perusahaan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI hingga tahun 2015 sebanyak 109 perusahaan.
B. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah penelitian kausal yaitu untuk mengetahui pengaruh maupun hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah profitabilitas sebagai variabel dependen . Perputaran piutang,perputaran persediaan,perputaran kas sebagai variabel independen. Data dalam penelitian ini akan diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori yang berfungsi untuk menjelaskan hasil penelitian. Metode penelitian dirancang melalui langkah-langkah penelitian, mulai dari operasional variabel, penentuan jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan di akhiri dengan pengujian hipotesis dan statistik.
43
44
C.Definisi dan Operasionalisasi Variabel Menurut Sogiyono (2008) “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian di tarik kesimpulan. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu: 1. Dependent Variabel (variabel terikat/dipengaruhi) Variabel terikat adalah suatu variabel penelitian yang keragamannya (variabilitasnya) ditentukan atau tergantung atau dipengaruhi oleh variabel lainnya 2. Independent Variabel (variabel bebas) Variabel bebas adalah suatu variabel penelitian yang keragamannya diatur sebagai akibat dari campur-tangan peneliti; atau suatu kondisi yang ingin diselidiki, diteliti, atau dikaji pengaruhnya terhadap variabel tergantung. Definisi operasional variable di dalam penelitian ini adalah: 1. Perputaran piutang Perputaran piutang merupakan periode terikatnya piutang sejak terjadinya piutang tersebut sampai piutang tersebut dapat di tagih dalam bentuk uang kas dan akhirnya dapat dibelikan kembali menjadi persediaan dan di jual secara kredit menjadi piutang kembali. 2. Perputaran persediaan Perputaran persediaan merupakan angka yang menunjukkan kecepatan penggantian persediaan dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.Angka ini diperoleh dengan membagi semua harga persediaan yang terdiri dari bahan dan
45
barang-barang yang dipergunakan selama setahun dengan jumlah nilai rata-rata persediaan. 3. Perputaran kas Perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas rata-rata menggambarkan perputaran kas. Dalam mengukur tingkat perputaran kas, sumber masuknya kas yang telah tertanam dalam modal kerja adalah berasal dari aktiva operasional perusahaan Makin tinggi perputaran kas makin baik, karena ini berarti makin tinggi efisiensi penggunaan kasnya, begitu pula ketika perputaran kas yang rendah maka terjadi inefisiensi terhadap penggunaan kas di perusahaan. 4. Profitabilitas Menurut Munawir profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. . Rasio ini bertujuan untuk mengukur efektifitas manajemen yang tercermin pada imbalan atas hasil investasi melalui kegiatan perusahaan atau dengan kata lain mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan dan efisiensi dalam pengelolaan kewajiban dan modal.
46
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Perputaran piutang
Perputaran persediaan
Perputaran kas
Definisi
Skala
Periode terikatnya piutang sejak terjadinya
Rasio
piutang tersebut hingga di tagih kembali
perputaran
dalam bentuk kas hingga menjadi piutang lagi
piutang
Angka yang menunjukkan kecepatan
Rasio
penggantian persediaan
perputaran
dalam suatu periode
tertentu, biasanya satu tahun
persediaan
Perbandingan antara penjualan dengan
Rasio
jumlah kas rata-rata
perputaran
Rumus
−
ℎ −
ℎ −
kas
Profitabilitas
kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba
Gross profit margin Net profit
ℎ
margin
ℎ
Cash flow
ℎ
margin
ℎ ℎ
ROA
Return
on
equity
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2006).
ℎ
47
Adapun populasi di dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013 dengan jumlah populasi 109 perusahaan.
2.Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut(Sugiyono 2006). Metode pengambilan sampel dengan menggunakan teknik non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sebagai penentu sampelnya dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, dimana perusahaan dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan tahunan secara lengkap per31 desember 2013 dan memiliki laba di akhir periode 31 desember 2013. Berdasarkan kriteria tersebut maka sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 88 perusahaan. Tabel 3.2 Data Sampel Penelitian No
Nama Perusahaan
Kode Saham
1
PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk
ADES
2
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
AISA
3
PT DELTA DJAKARTA Tbk
DLTA
4
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
ICBP
5
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk
INDF
6
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk
MLBI
48
Lanjutan No
Nama Perusahaan
Kode Saham
7
PT MAYORA INDAH Tbk
MYOR
8
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk
PSDN
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk.
ROTI
10
9
PT SEKAR LAUT Tbk
SKLT
11
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
ULTJ
13
PT TRI BANYAN TIRTA Tbk
ALTO
14
PT SIANTAR TOP Tbk
STTP
15
PT SEKAR BUMI Tbk
SKBM
16
PT GUDANG GARAM Tbk
GGRM
17
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk
HMSP
18
PT DARYA-VARIA LABORATORIA Tbk
DVLA
19
PT PYRIDAM FARMA Tbk
PYFA
20
PT KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL Tbk
KDSI
21
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk.
KAEF
22
PT KEDAUNG INDAH CAN Tbk
KICI
23
PT. LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk.
LMPI
24
PT MARTINA BERTO Tbk
MBTO
25
PT Merck Tbk
MERK
26
PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk
SIDO
27
PT TAISHO PHARMACEUTICAL INDONESIA Tbk
SQBI
28
PT. MANDOM INDONESIA Tbk
TCID
29
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk
TSPC
30
PT Unilever Indonesia Tbk
UNVR
31
PT SEPATU BATA Tbk
BATA
32
PT GRAND KARTECH Tbk
KRAH
33
PT SAT NUSAPERSADA Tbk
PTSN
34
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk
JBCC
35
PT KMI Wire and Cable Tbk
KBLI
36
PT KABELINDO MURNI Tbk
KBLM
37
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk
VOKS
38
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
ASII
39
PT. GAJAH TUNGGAL Tbk
GJTL
40
PT MULTISTRADA ARAH SARANA TBK
MASA
41
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL TBK
MAS
42
PT Multi Prima Sejahtera Tbk
LPIN
43
PT NIPRESS Tbk
NIPS
44
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk
PRAS
45
PTSELAMATSEMPURNATbk
SMSM
49
Lanjutan No
Nama Perusahaan
Kode Saham
46
PT. POLYCHEM INDONESIA Tbk
ADMG
47
PT ARGO PANTES TBK
ARGO
48
PT ERA TEX DJAJA Tbk
ERTX
49
PT. INDO-RAMA SYNTHETICS Tbk
INDR
50
PT Pan Brothers Tbk
PBRX
51
PT. STAR PETROCHEM Tbk
STAR
52
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk
TRIS
53
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK
UNIT
54
PT. UNITEX Tbk
UNTX
55
PT ASAHIMAS FLAT GLASS Tbk
AMFG
56
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk
ARNA
57
PT KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI Tbk
KIAS
58
PTSURYA TOTOINDONESIA Tbk
TOTO
59
PT BUDI STARCH AND SWEETENER Tbk
BUDI
60
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
DPNS
61
PT EKADHARMA INTERNATIONAL Tbk
EKAD
62
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk
ETWA
63
PT INTANWIJAYA INTERNASIONAL Tbk
INCI
64
PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk
SOCI
65
PT INDO ACIDATAMA Tbk
SRSN
66
PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL Tbk
TPIA
67
PT. UNGGUL INDAH CAHAYA TBK
UNIC
68
PT. ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk
AKPI
69
PT ASIAPLAST INDUSTRIESTbk
APLI
70
PT CHAMPION PACIFIC INDONESIA Tbk
IGAR
71
PT SIWANI MAKMUR Tbk
SIMA
72
PT. YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk
YPAS
73
PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk
INTP
74
PT SEMEN BATUBARA PERSERO Tbk
SMBR
75
PT WIJAYA KARYA BETON
WTON
76
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk
CPN
77
PT MALINDO FEEDMILL Tbk
MAN
78
PT SIERAD PRODUCE Tbk
SPD
79
PT ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY Tbk
ALM
80
PTBETONJAYA MANUNGGALTbk
BTON
81
PT CITRA TUBINDO Tbk
CTBN
82
PTGUNAWAN DIANJAYA STEEL Tbk
GDST
83
PT INDAL ALUMUNIUM INDUSTRY Tbk
INAI
50
Lanjutan No
Nama Perusahaan
Kode Saham
84
PTJAYA PARI STEELTbk
JPRS
85
PT LION METAL WORKS Tbk
LION
86
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk
NKL
87
PT PELANGI INDAH CANINDO Tbk
PNCO
E.Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik kepustakaan dan dilakukan pengambilan data laporan keuangan dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013 melalui website www.idx.co.id. 1. JenisData Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder terdiri dari: a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013. b. Data kuantitatif berupa laporan keuangan publikasian tahunan (annual report), yang terdiri dari neraca dan laba rugi tahun 2013. Data tersebut diperoleh dengan cara studi dokumentasi yang berasal dari Indonesian Stock Exchange periode 2013.
F. Metode Analisis Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 20. 1. Uji asumsi klasik Sebelum dilakukan pengujian yang menggunakan moderated regression analysis (MRA), dilakukan pengujian asumsi klasik. Hal ini dimaksudkan
51
agar model regresi dapat menghasilkan penduga(estimator) yang tidak bias. Model regresi akan menghasilkan penduga yang tidak bias jika memenuhi
asumsi
klasik,
antara
lain
normalitas
data,
bebas
multikolinieralitas, bebas autokorelasi dan bebas heteroskedasitas. Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka beberapa metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji sebuah model regresi, variable independen, variable dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal.Untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan uji
statistic. (Ghozali,2005) Cara untuk mendeteksi kenormalan suatu data yaitu dengan uji Kolmogorov Smirnov dimana kenormalannya dapat dilihat dari nilai signifikansinya. Apabila nilai signifikansinya lebih dari 0.05 maka data berdistribusi normal, kalau signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka data tidak berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah di dalam model regresi terdapat korelasi antar variable independen. Metode yang dapat digunakan untuk menguji terjadinya multikolinearitas dapat dilihat dari matrik korelasi variable-variabel bebas . Pada matrik
52
korelasi, jika antar variable bebas terdapat korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90) maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Dapat juga dilihat nilai tolerance atau variance inflation factor (VIF). Batas dari nilai tolerance adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10.
c. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah suatu korelasi antara nilai variable dengan nilai variable yang sama pada lag satu atau lebih sebelumnya. Autokorelasi sering terjadi pada sampel data time series yang n sampel adalah periode waktu. Model regresi majemuk terbebas dari autokorelasi jika DWhitung terletak di daerah No autocorrelation. Sebagai patokan, nilai DWhitung yang mendekati angka 2 berarti model
regresi
tersebut
terbebas
dari asumsi
autokorelasi.Uji
Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Berikut dasar pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi :
Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif
Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi
Angka D-W lebih +2 berarti ada autokorelasi negatif.
53
d. Uji Heterokedastisitas Pengujian
ini
digunakan
untuk
melihat
apakah
variable
pengganggu mempunyai varian yang sama atau tidak. Dasar analisisnya sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. 2. Jika ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dalam penelitian ini dengan metode scatter plot.
2.Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda merupakan salah satu teknik analisis data dalam statistic yang seringkali digunakan untuk mengkaji hubungan antar beberapa variabel. Untuk mengkajinya terlebih dahhulu peneliti menentukan suatu variabel terikat dan satu atau lebih variabel bebas .Jika ingin mengkaji hubungan satu variabel bebas terhadap variabel terikat maka model regresi yang digunakan adalah model regresi linier sederhana. Jika lebih maka yang digunakan adalah model regresi linier berganda. Dalam penelitian ini regresi yang digunakan adalah model regresi linier berganda . Dalam penelitian ini terdapat satu variabel terikat dan tiga variabel bebas, yaitu 1. Variabel dependen
= Profitabilitas
54
2. Variabel independen
=Perputaran piutang, perputaran persediaan,
perputaran kas. Untuk menguji model tersebut maka digunakan analisis regresi linier berganda dengan rumus sebagai berikut : (Ghazali:2006) Y=a+
+
+
+
+e
Y = Profitabilitas a = Konstanta = Koefisien regresi = Perputaran piutang,perputaran persediaan,perputaran kas = Perputaran piutang = Perputaran persediaan = Perputaran kas e = Stndar error
3.Uji Goodness of Fit Ketepatan fungsi regresi sampel dalam nilai actual dapat dinilai dengan Goodness of Fit.Secara statistic, setidaknya ini dapat diukur dari nilai statistic nilai koefisien determinasi dan nilai statistic t (Ghozali, 2006). a.Uji F Uji F sering disebut juga dengan analisis ragam atau ANOVA, digunakan untuk melihat bagaimanakah semua variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Tingkat signifikan menggunakan a= 5% atau 0,05. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih besar
55
daripada nilai F menurut table maka hipotesis alternative yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel independen. Langkah-langkah menguji hipotesis dengan uji F: 1. Menguji hipotesa Ho :
= 0, Tidak terdapat pengaruh perputaran piutang,perputara
persediaan,perputaran kas terhadap profitabilitas secara bersamaan Ha :
≠ 0,
Terdapat pengaruh perputaran piutang,perputara
persediaan,perputaran kas terhadap profitabilitas secara bersamaan 2. Membandingkan hasil besarnya peluang melakukan kesalahan (tingkat signifikansi) yang muncul, dengan tingkat peluang munculnya kejadian (probabilitas) yang ditentukan sebesar 5% atau 0,05 pada output, mengambil keputusan menolak atau menerima hipotesis nol (Ho):
Apabila signifikansi > 0,05 maka keputusannya adalah menerima Ho dan menolak Ha.
Apabila signifikansi < 0,05 maka keputusannya adalah menolak Ho dan menerima Ha.
3. Menentukan daerah keputusan yaitu daerah mana hipotesa nol di terima atau di tolak dengan membandingkan nilai statistic F hitung dengan nilai statistic F table: a. Apabila nilai statistik F hitung < nilai statistik F table maka Ho diterima
56
b. Apabila nilai statistik F hitung > nilai statistik F table maka Ho ditolak 4. Mengambil keputusan menerima atau menolak Ho atau menolak Ha dan menerima Ha. 4.Uji t Uji hipotesis dengan t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat secara individu untuk setiap variabel. Menurut Ghazali, 2006: uji statistic t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variabel-variabel dependen. Langkah-langkah menguji hipotesa dengan uji t : Membandingkan signifikansi)
yang
hasil
besarnya
muncul,
peluang
dengan
tingkat
melakukan
kesalahan(tingkat
peluang
munculnya(tingkat
probabilitas) yang di tentukan sebesar 5% atau 0,05 pada output, untuk mengambil keputusan menolak atau menerima hipotesis nol (Ho).
Apabila signifikansi > 0,05 maka keputusannya adalah menerima Ho dan menolak Ha.
Apabila signifikansi < 0,05 maka keputusannya adalah menolak Ho dan menerima Ha.