PENGARUH UTANG TERHADAP LABA BERSIH PADA PERUSAHAAN PROPERTI & REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA MERYWATI DUNGGA S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS BISNIS ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh utang jangka pendek dan utang jangka panjang terhadap laba bersih baik secara parsial maupun secara simultan pada perusahaan properti & real estate. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 34 perusahaan dan sampel dari penelitian ini sebanyak 12 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling purposive. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas (independen) utang (X) yang terdiri dari utang jangka pendek (X1), utang jangka panjang (X2) dan variabel terikat (dependen) adalah laba bersih (Y). Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi data panel. Hasil penelitian menunjukan bahwa utang jangka pendek berpengaruh signifikan terhadap laba bersih dan utang jangka panjang berpengaruh tidak signifikan terhadap laba bersih. Secara simultan utang berpengaruh signifikan terhadap laba bersih dengan tingkat koefisien determinasi sebesar 76,13%. Kata Kunci: Utang, Laba bersih
1
I.
PENDAHULUAN Setiap perusahaan terlibat dalam berbagai aktivitas investasi dan
pembelanjaan. Ketika melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut, perusahaan menghasilkan dan menggunakan dana ( Prastowo dan Rifka, 2008: 112). Dana mencakup kas dan setara kas, investasi, dan klaim perusahaan. Transaksi-transaksi yang terjadi akan menyebabkan perubahan dalam posisi keuangan ( Darsono dan Ashari, 2005: 85 ). Dana jika dikelola dengan baik akan menghasilkan laba bagi perusahaan. Laba yaitu pengembalian yang melebihi investasi (Muljo, 2007: 13). Juliana dan Sulardi dalam Putri (2010: 1) mengemukakan laba perusahaan diperlukan untuk kepentingan kelangsungan hidup perusahaan dan ketidakmampuan perusahaan dalam mendapatkan laba akan menyebabkan tersingkirnya perusahaan dari perekonomian. Untuk memperoleh laba, perusahaan harus melakukan kegiatan operasional yang didukung oleh adanya sumber daya. Perusahaan dapat menyiapkan sumber daya yang dibutuhkan dengan cara memanfaatkan modal internal perusahaan maupun memanfaatkan pinjaman dana dari para kreditur (utang). Banyak perusahaan yang memanfaatkan utang sebagai sumber dana dengan harapan penggunaan utang tersebut dapat membantu perusahaan dalam mencapai laba yang optimum, terutama untuk perusahaan yang terdaftar di bursa efek laba yang optimum dapat meningkatkan harga saham perusahaan. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, utang akan menimbulkan masalah bagi perusahaan. Beberapa peneliti terdahulu telah melakukan penelitian mengenai pengaruh utang terhadap laba, diantaranya dilakukan oleh Theresia dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh hutang terhadap Laba Usaha pada Perusahaan Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari hasil penelitiannya didapati bahwa utang jangka panjang dan utang jangka pendek berpengaruh signifikan terhadap laba usaha. Lebih lanjut, Cahyati dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Hutang dan Biaya Produksi terhadap laba Usaha pada PT Indofood sukses Makmur Tbk mengemukakan bahwa berdasarkan
2
hasilnya penelitiannya hutang dan biaya usaha berpengaruh signifikan terhadap laba usaha. Untuk itu, peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh utang terhadap laba bersih pada perusahaan properti & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Apakah utang jangka pendek dan utang jangka panjang berpengaruh secara parsial terhadap laba bersih pada perusahaan properti & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2) Apakah utang jangka pendek dan utang jangka panjang berpengaruh secara simultan terhadap laba bersih pada
perusahaan properti & real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dalam penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui utang jangka pendek dan utang jangka panjang berpengaruh secara parsial terhadap laba bersih pada perusahaan properti & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2) Untuk mengetahui utang jangka pendek dan utang jangka panjang berpengaruh secara parsial terhadap laba bersih pada perusahaan properti & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
2.1.1 Utang Definisi utang menurut FASB (Financial Accounting Standards Board) dalam rerangka konseptualnya yaitu pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransfer aset atau menyediakan/menyerahkan jasa kepada kesatuan lain di masa datang sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu. 2.1.2 Laba Suwardjono
(2006:
467)
mendefinisikan
laba
adalah
tambahan
kemampuan akademik yang ditandai dengan kenaikan kapital dalam suatu perioda yang berasal dari kegiatan produktif dalam arti luas yang dapat dikonsumsi atau ditarik oleh entitas penguasa/pemilik kapital tanpa mengurangi kemampuan ekonomik kapital mula-mula (awal perioda).
3
2.1.3 Hubungan utang dengan laba Menurut Riyanto (2001) sebagaimana yang dikutip oleh Cahyati (2011: 37), mengemukakan konsep hubungan utang dengan laba adalah semakin banyak hutang baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang akan mengakibatkan biaya bunga yang semakin meningkat yang pada akhirnya akan mengakibatkan laba perusahaan semakin berkurang. Menurut Husnan (2002:319) mengemukakan hubungan utang dengan laba adalah penggunaan hutang dapat dibenarkan sejauh diharapkan bisa memberikan tambahan laba (EBIT) yang lebih besar dari bunga yang dibayar, dapat dipergunakan. 2.2
Kerangka pemikiran Secara umum, tujuan perusahaan adalah mendapatkan laba. Faktor yang
mempengaruhi besar kecilnya laba adalah modal. Bagi perusahaan, modal merupakan sumber dana yang mendukung dan menjamin kelangsungan operasional perusahaan sehingga perusahaan dapat mengembangkan perusahaan dan meningkatkan jumlah pendapatan yang pada akhirnya dapat meningkatkan laba. Untuk mengembangkan perusahaan, dibutuhkan dana yang tidak sedikit sehingga perusahaan memanfaatkan dana dari pihak eksternal yakni utang. Utang tersebut diharapkan dapat meningkatkan operasional perusahaan sehingga meningkatkan keuntungan yang besar bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat berkembang dengan baik dan mampu membayar utang baik pokok maupun bunganya. Utang merupakan sumber dana yang membutuhkan pembayaran di masa depan. Sehingga utang dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan dalam hal ini utang dapat mempengaruhi laba. 2.3
Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diungkapkan, maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1)Diduga utang jangka pendek dan utang jangka panjang berpengaruh secara parsial terhadap laba bersih pada perusahaan properti & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2) Diduga utang jangka pendek dan utang jangka panjang berpengaruh secara
4
simultan terhadap laba bersih pada
perusahaan properti & real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. III.
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi penelitian di perusahaan
manufaktur sektor properti & real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini direncanakan kurang lebih 2 bulan. 3.2
Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah hubungan kausal. Menurut
Sugiyono (2012: 56), hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi, disini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (dipengaruhi). Disain penelitian dalam hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:
X1 Y X2
Gambar 2 Paradigma penelitian Keterangan: X1 = Utang jangka pendek, X2 = Utang jangka panjang, Y = Laba Bersih
3.3
Populasi dan sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perusahaan properti
& real estate yang terdaftar di bursa Efek Indonesia periode 2008-2011 yakni sebanyak 34 perusahaan. Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling purposive. Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yang memenuhi kriteria sebagai berikut:1) Perusahaan properti & real estate yang terdaftar dan tidak keluar dari Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2011. 2) Perusahaan
5
properti & real estate yang menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit dalam hal ini yang digunakan adalah laporan laba rugi tahunan dan laporan neraca. 3) Perusahaan properti & real estate yang menggunakan utang dan memperoleh laba. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 12 perusahaan. 3.4
Teknik pengumpulan data
3.4.1 Sumber Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah merupakan data sekunder. Dalam penelitian ini, data tersebut adalah laporan keuangan perusahaan properti & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20082011. Data dalam penelitian ini diperoleh dari situs homepage Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama melalui studi pustaka, yaitu melalui jurnal akuntansi dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Tahap kedua, pengumpulan data sekunder diperoleh dari media internet dengan cara men-download melalui situs www.idx.co.id untuk memperoleh data laporan keuangan yang dibutuhkan dalam penelitian. 3.5
Teknik Analisis Data
3.5.1
Analisis Regresi Berganda Data Panel Sesuai dengan jenis data yang digunakan adalah data panel. Purwanto
(2007: 22) dalam Husin (2012: 36) data panel adalah yaitu kombinasi data runtut waktu (time series) dan data silang tempat (cross section). 3.6
Pengujian Asumsi Klasik
3.6.1 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Sebelum data dianalisis lebih lanjut menggunakan analisis regresi berganda, data tersebut harus diuji kenormalannya. Uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen dan independen, keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak (Umar, 2011: 181).
6
Uji normalitas dapat dilakukan dengan mengamati histogram dari residual dan statistik Jarque Bera (Kuncoro, 2011: 116). Pengujian asumsi normalitas tersebut dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis sebagai berikut : : Data variabel dependen berdistribusi normal : Data variabel dependen tidak berdistribusi normal. α :5% Kriteria uji : Tolak terima
jika nilai signifikansi yang diperoleh kecil dari α,
dalam hal lainnya. Untuk pengujian ini digunakan jasa komputer
berupa software dengan program e-views. 3.7
Hipotesis Statistik Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari
variabel utang jangka pendek dan utang jangka panjang (independen) terhadap variabel laba bersih (dependen). Hipotesis penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana uji f dan uji t. 3.7.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Formulasi hipotesisnya adalah sebagai berikut: :
= =0
artinya secara bersamaan, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen (terikat).
:
≠
≠0
artinya
secara
bersamaan,
terdapat
pengaruh
yang
signifikan dari variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen (terikat). Kriteria pengambilan keputusan: diterima jika
≤
= 5%
diterima jika
>
= 5%
3.7.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
7
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Formulasi hipotesisnya adalah sebagai berikut: H0 : β1 = 0
artinya utang jangka pendek tidak terdapat pengaruh terhadap laba bersih.
H0 : β1 ≠ 0
artinya utang jangka pendek terdapat pengaruh terhadap laba bersih.
H0 : β2 = 0
artinya utang jangka panjang tidak terdapat pengaruh terhadap laba bersih.
H0 : β2 ≠ 0
artinya utang jangka panjang terdapat pengaruh terhadap laba bersih.
Pengujian menggunakan Uji-t dengan tingkat pengujian (level of test) = 5% dan derajat kebebasan (n-k), kemudian dibandingkan dengan ≥
disini dilakukan uji signifikan. Apabila nilai
maka
ditolak.
Selanjutnya, untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, dilakukan analisis data dengan menggunakan uji-t yaitu membandingkan antara nilai ≥
keputusan yaitu jika nilai signifikan. Jika nilai
≤
dengan nilai , maka , maka
dengan kaidah
ditolak dan
diterima artinya
diterima dan
ditolak artinya
tidak signifikan. 3.7.3 Uji Koefisien Determinan R2 Uji koofesien determinan R2 untuk mengukur besarnya proporsi atau persentase pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu
) hal ini berarti R2
= 0 menunjukan tidak adanya pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen, bila R2 semakin besar mendekati 1 menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel dependen dan bila R2 semakin kecil mendekati 0 maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
8
IV.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1 Variabel Utang Jangka Pendek Berdasarkan data laporan keuangan terlihat bahwa rata-rata jumlah utang jangka pendek dari perusahaan-perusahaan sektor properti & real estate selama tahun 2008-2011 adalah sebesar 1,12 triliun rupiah. Besarnya nilai utang jangka pendek dari perusahaan properti & real estate ini disebabkan oleh besarnya utang usaha yang timbul akibat utang kepada pemborong proyek, kontraktor, uang muka penjualan serta utang pajak. 4.1.2 Variabel Utang Jangka Panjang Berdasarkan data laporan keuangan terlihat bahwa rata-rata jumlah utang jangka panjang dari perusahaan-perusahaan sektor properti selama tahun 20082011 adalah sebesar 1,06 triliun rupiah. Jika dilihat lebih detail, dari 12 perusahaan properti yang dianalisis dalam penelitian ini, sebanyak 4 perusahaan mempunyai utang jangka panjang yang lebih dari 1 triliun rupiah. Kelima perusahaan tersebut adalah PT. Lippo Karawaci, Tbk (4,23 triliun) ; PT. Bakrie Development, Tbk (3,04 triliun) ; PT. Duta Anggada Realty, Tbk (1,72 triliun) dan PT. Sumarecon Agung, Tbk (1,28 triliun). Adapun perusahaan yang memiliki jumlah utang jangka panjang terendah adalah PT. Gowa Makassar Tourism Development, Tbk dengan jumlah hutang jangka panjang hanya sebesar 22,57 milyar rupiah. 4.1.3 Variabel Laba Bersih Jika dilihat secara lebih detail, data menunjukkan bahwa mayoritas perusahaan sektor properti & real estate yang tercatat di Bursa Efek Indonesia mampu menghasilkan laba di atas 100 milyar rupiah. Bahkan beberapa perusahaan mampu mencetak laba bersih diatas rata-rata sektoral. Perusahaan yang berhasil memperoleh laba bersih terbesar adalah PT. Lippo Karawaci, Tbk yang berhasil membukukan laba bersih rata-rata sebesar 524,59 milyar rupiah. Sedangkan perusahaan yang memiliki laba bersih terendah adalah PT. Bekasi Asri
9
Pemula, Tbk yang hanya berhasil memperoleh laba bersih sebesar 7 milyar rupiah. 4.1.4
Pengujian Persyaratan Analisis
4.1.4.1 Analisis Regresi 4.1.4.1.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Berdasarkan hasil pengujian terlihat bahwa nilai JB untuk variabel Laba bersih pada seluruh perusahaan yang diamati mempunyai nilai signifikansi diatas 0.05 sehingga Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari variabel laba bersih untuk seluruh perusahaan properti yang diamati telah berdistribusi normal. 4.1.4.1.2 Hasil Analisis Regresi Interpretasi dari hasil analisis regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Rata-rata laba bersih perusahaan-perusahaan sektor properti & real estate yang diamati jika tidak terdapat pengaruh dari utang baik jangka pendek maupun jangka panjang adalah sebesar 49,3 milyar rupiah. 2. Utang jangka pendek berpengaruh positif terhadap laba bersih perusahaan properti & real estate. Setiap peningkatan utang jangka pendek sebesar 1 milyar rupiah akan diikuti dengan peningkatan laba bersih sebesar 0,09 milyar rupiah atau sekitar 90 juta rupiah. 3. Utang jangka panjang berpengaruh positif terhadap laba bersih perusahaan properti & real estate. Setiap peningkatan utang jangka panjang sebesar 1 milyar rupiah akan diikuti dengan peningkatan laba bersih sebesar 0,02 milyar rupiah atau sekitar 20 juta rupiah. 4.1.4.1.3 Pengujian Model Regresi Analisis regresi selain digunakan untuk melihat pengaruh juga digunakan untuk membuat model prediksi dari variabel-variabel yang diamati. Berdasarkan
10
hasil analisis sebelumnya didapat nilai F-hitung sebesar 8,342. Adapun nilai Ftabel pada tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas pembilang (df1) sebesar N+k-1=12+1-1 = 12 dan derajat bebas penyebut (df2) sebesar NT-N-k = 12*4 – 12 - 1 = 35 adalah sebesar 2,041. Jika kedua nilai F ini dibandingkan, maka nilai F-hitung yang diperoleh jauh lebih besar F-tabel sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan sudah sesuai dengan data. 4.1.5
Pengujian Hipotesis Setelah diketahui bahwa model regresi yang dibangun telah sesuai
dengan data yang dimiliki, selanjutnya akan dilakukan pengujian untuk mengetahui signfikansi pengaruh setiap jenis utang terhadap laba bersih. Untuk keperluan itu dilakukan pengujian koefisien regresi secara individual (Testing Individual Regression Coefficient) dengan menggunakan uji t. Jika nilai mutlak thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai t-tabel pada tingkat signifikansi tertentu dan derajat bebas (NT-N-k) maka Ho ditolak. Secara eksplisit hasil pengujian signifikansi perputaran utang terhadap laba bersih adalah sebagai berikut 1. Pengujian pengaruh utang jangka pendek terhadap laba bersih Ho :
1 0
(tidak terdapat pengaruh utang jangka pendek terhadap laba bersih perusahaan sektor properti & real estate)
H1 :
1 0
(terdapat pengaruh utang jangka pendek terhadap laba bersih perusahaan sektor properti & real estate)
: 5%
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diketahui nilai t-hitung untuk variabel utang jangka pendek adalah sebesar 3,859. Sedangkan nilai t-tabel pada tingkat signfikansi 5% dan derajat bebas 35 adalah sebesar 2,030. Jika dibandingkan antara nilai t-hitung yang diperoleh dengan nilai t-tabel maka nilai t-hitung masih lebih besar dari t-tabel sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% terdapat pengaruh yang signifikan dari jumlah utang jangka pendek yang dimiliki oleh perusahaan properti yang diamati terhadap laba bersih yang berhasil diperoleh.
11
2. Pengujian pengaruh utang jangka panjang terhadap laba bersih Ho :
1 0
(tidak terdapat pengaruh utang jangka panjang terhadap laba bersih perusahaan sektor properti & real estate)
H1 :
1 0
(terdapat pengaruh utang jangka panjang terhadap laba bersih perusahaan sektor properti & real estate)
: 5%
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diketahui nilai t-hitung untuk variabel utang jangka panjang adalah sebesar 0,589. Sedangkan nilai t-tabel pada tingkat signfikansi 5% dan derajat bebas 35 adalah sebesar 2,030. Jika dibandingkan antara nilai t-hitung yang diperoleh dengan nilai t-tabel maka ternyata nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel sehingga Ho diterima.
4.1.6 Interpretasi Koefisien Determinasi Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya diketahui bahwa nilai koefisien determinasi untuk model regresi antara utang jangka pendek dan utang jangka panjang dengan laba bersih perusahaan properti & real estate adalah sebesar 0,7613. Nilai ini berarti bahwa sebesar 76,13% perubahan laba bersih dari perusahaan-perusahaan properti & real estate yang diamati selama tahun 2008-2011 dipengaruhi oleh jumlah utang jangka pendek dan utang jangka panjang yang dimiliki, sedangkan sisanya sebesar 23,87% dipengaruhi oleh variabel lain.
4.2
Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari
utang baik utang jangka pendek maupun jangka panjang terhadap laba bersih yang diperoleh perusahaan properti & real estate yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2011. Utang merupakan pengorbanan ekonomi yang wajib dilakukan oleh perusahaan di masa datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau pemberian jasa yang disebabkan oleh tindakan atau transaksi pada masa
12
sebelumnya. Utang diperlukan oleh perusahaan terutama dalam memenuhi modal yang akan digunakan dalam kegiatan usaha. Selain itu, utang juga akan digunakan oleh perusahaan untuk keperluan ekspansi, penambahan kapasitas produksi dan lain-lain yang bertujuan untuk meningkatkan laba perusahaan dimasa mendatang. Konsep manfaat utang tersebut didukung oleh hasil penelitian ini dimana hasil analisis dengan regresi data panel yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel utang baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih yang diperoleh perusahaan-perusahaan sektor properti & real estate. Sementara jika dilihat secara parsial, utang jangka pendek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba perusahaan dan pengaruhnya bersifat positif. Koefisien regresi untuk variabel utang jangka pendek yang sebesar 0,092 menunjukkan bahwa setiap kenaikan utang jangka pendek sebesar 1 milyar rupiah maka akan mampu meningkatkan laba perusahaan properti sebesar 0,092 milyar rupiah. Adapun untuk variabel utang jangka panjang, walaupun mempunyai pengaruh yang positif namun pengaruhnya tidak signifikan/tidak begitu kuat. Adapun besarnya pengaruh utang, baik utang jangka pendek maupun jangka panjang, terhadap laba perusahaan ditunjukkan oleh koefisien determinasi yang mencapai 76,13%. Nilai koefisien determinasi yang cukup tinggi ini menunjukkan bahwa utang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba perusahaan. Hasil ini sekaligus membuktikan konsep manfaat utang sebelumnya yang menyatakan bahwa utang dapat digunakan oleh perusahaan untuk ekspansi usaha yang pada akhirnya akan meningkatkan laba bersih perusahaan. V.
PENUTUP
5.1
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan mengenai
pengaruh utang terhadap laba bersih perusahaan properti & real estate, maka dapat disimpulkan: 1. Utang jangka pendek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba perusahaan dan pengaruhnya bersifat positif. Hal ini berdasarkan analisis yang menunjukan nilai t-hitung untuk variabel utang jangka pendek adalah sebesar
13
3,859. Sedangkan nilai t-tabel pada tingkat signfikansi 5% dan derajat bebas 35 adalah sebesar 2,030. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% terdapat pengaruh yang signifikan dari jumlah utang jangka pendek yang dimiliki oleh perusahaan properti yang diamati terhadap laba bersih yang berhasil diperoleh. Adapun untuk variabel utang jangka panjang, walaupun mempunyai pengaruh yang positif namun pengaruhnya tidak signifikan/tidak begitu kuat, hal ini berdasarkan hasil analisis yang menunjukan nilai t-hitung untuk variabel utang jangka panjang adalah sebesar 0,589. Sedangkan nilai t-tabel pada tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas 35 adalah sebesar 2,030. 2. Hasil pengujian secara simultan utang jangka pendek dan utang jangka panjang berpengaruh signifikan terhadap laba bersih perusahaan properti & real estate dengan tingkat koefisien determinasi yang mencapai 76,13% dan sisanya 23,87% dipengaruhi oleh variabel lain.
5.2
Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka peneliti memberikan
saran sebagai berikut: 1.
Saran untuk perusahaan Bagi perusahaan yang akan memanfaatkan utang sebagai salah satu sumber modal harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan, jika perusahaan ingin memanfaatkan utang jangka panjang harus diperhatikan apakah perusahaan mampu
membayar
biaya
utang
mengingat
utang
jangka
panjang
menimbulkan biaya yang besar, jika perusahaan ingin memanfaatkan utang jangka pendek juga harus diperhatikan apakah aktiva lancar perusahaan mampu melunasi utang jangka pendek perusahaan mengingat utang jangka pendek memiliki batas waktu jatuh tempo jangka pendek yang singkat, dimana menurut Weston dan Thomas, proporsi utang berada pada taraf aman jika berbanding 3:1. 2.
Saran untuk peneliti selanjutnya
14
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran bagi pihak peneliti selanjutnya agar meneliti variabel independen lain yang turut mempengaruhi laba bersih diantaranya harga jual dan volume produksi. DAFTAR PUSTAKA Algifari. 2009. Analisis Regresi (Teori, kasus, dan solusi). Yogyakarta: BPFE. Anindita, Diana. 2003. Analisis Pengaruh Perubahan Hutang dan Investasi terhadap Laba Perusahaan (kajian empirik perusahaan manufaktur go publik di Indonesia 1992-2002). Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Ansar, Muhamad. 2010. Konsep Laba. Blogdeto.blogspot.com. Diakses pada tanggal 29 Maret 2013. Cahyati, Iis. 2011. Pengaruh Hutang dan Biaya Produksi terhadap Laba Usaha pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Skripsi. Bandung; Universitas Komputer Indonesia. Darsono & Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Fahmi,Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta. Fred Weston dan Thomas E Copeland. 1995. Manajemen Keuangan Edisi Kesembilan Jilid 1. Terjemahan oleh Jaka Wasana dan Kibrandoko. Jakarta: Binarupa Aksara. Halim Abdul dan Bambang Supomo. 2009. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Husin Dersiwan. 2012. Pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri otomotif & komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo. Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: IAI. Kieso, Donald E et al. 2002. Akuntansi intermediate. Jilid 2. Terjemahan Gina Gania dan Ichsan Setyo Budi. Jakarta: Erlangga.
Kuncoro, Mudrajad. 2011. Metode Kuantitatif. Yogyakarta: YKPN.
15
Martin. 2013. Tak Mampu Bayar Utang Saham Perusahaan Properti Bakrie Disuspensi, Okezone Indonesian News & Entertainment Online, Berita Plasa.msn.com/ bisnis/ okezone. Diakses tgl 15 Maret 2013. Muljo, Hery Harjono. 2007. Penuntun Belajar Akuntansi Keuangan Menengah. Yogyakarta: Graha Ilmu. Niswonger et al. 1999. Prinsip-prinsip Akuntansi. Terjemahan Alfonsus Sirait dan Helda Gunawan. Edisi 19. Jakarta: Erlangga. Pondok Media . 2011. Masa Panen Besar bagi Para Pengusaha Properti, pendopo.com. Diakses tanggal 15 Maret 2013. Prastowo, Dwi & Rifka Juliaty. 2008. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Putri, Thaussie Nurvigia Nur Prabowo. 2010. Pengaruh Rasio-rasio Keuangan terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Jakarta: Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE. Soemarso. 2005. Revisi Akuntansi Suatu Pengantar. Buku 2. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Suharjo, Bambang. 2008. Analisis Regresi Terapan Dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. Suwardjono. 2006. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE. Theresia dan Mutia Ismail. Pengaruh Hutang terhadap Laba Usaha pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Thertina, Martha. 2013. Menkeu Ingatkan Pebisnis Waspadai Rasio Utang, Tempo. Co. Bisnis. www. Tempo. Co/ read/ news. Diakses tanggal 15 Maret 2013.
16