BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2013/2014 di Jalan Jembungan RT 10/ RW 03, Boyolali. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014, yaitu tanggal 26 Mei 2014 sampai dengan 2 Juni 2014. Dilaksanakan secara bertahap meliputi : a.
Tahap Persiapan Tahap persiapan meliputi observasi, identifikasi masalah, penentuan
tindakan, pengajuan judul skripsi, penyusunan proposal, penyusunan instrumen penelitian meliputi RPP, lembar observasi, pedoman wawancara, dan seminar proposal. Tahap persiapan dilaksanakan pada Januari 2014 sampai Mei 2014. b. Tahap Pelaksanaan Tahap penelitian meliputi kegiatan selama penelitian di lapangan yaitu penerapan model discovery learning, pengambilan data dan analisis data. c.
Tahap Penyelesaian Tahap penyelesaian meliputi kegiatan penyusunan laporan. B. Subjek Penelitian Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA
Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 29 siswa. C. Data dan Sumber Data a. Data Penelitian Data yang dikumpulkan dalam penelitian penerapan model pembelajaran discovery learning berupa informasi tentang keadaan siswa dilihat dari aspek kualitatif dan kuantitatif. Aspek kualitatif berupa hasil observasi lapangan tentang pelaksanaan pembelajaran, hasil observasi berdasarkan lembar observasi, dan 22
23 wawancara dengan guru dan siswa yang menggambarkan kegiatan pembelajaran. Aspek kuantitatif meliputi penilaian hasil belajar yang diperoleh dari aktivitas belajar siswa. b. Sumber Data Data penelitian dikumpulkan berdasarkan hasil observasi KPS siswa di setiap siklus dan data hasil wawancara di setiap akhir siklus. D. Teknik Pengumpulan Data Data dikumpulkan melalui observasi langsung terhadap kegiatan pembelajaran dan wawancara. 1. Observasi Observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang karakteristik siswa. Observasi dilaksanakan ketika proses pembelajaran biologi pada materi Sistem Pertahanan Tubuh yang berlangsung di kelas XI IPA 1 SMA Negeri I Banyudono. Observasi dilakukan selain terhadap siswa, juga terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengevaluasi peningkatan KPS dengan dilakukan tindakan pada setiap siklus. Observasi terhadap siswa difokuskan pada KPS siswa dan keterlaksanaan penerapan model pembelajaran discovery learning. Metode observasi digunakan untuk memperoleh data tentang KPS siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi diisi oleh pengamat atau observer berdasarkan pengamatan. 2. Wawancara Wawancara
dilakukan
untuk
memperkuat
data
hasil
observasi.
Wawancara dilakukan dengan guru dan siswa yang bertujuan untuk mengetahui informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas dan dilakukan secara informal kepada guru dan siswa yang dianggap mewakili. Wawancara dilakukan untuk mendapat masukan pada setiap proses pembelajaran dan kemudian dapat dijadikan refleksi untuk perbaikan pada proses pembelajaran berikutnya.
24 E. Uji Validitas Data Informasi yang dijadikan data penelitian perlu diperiksa validitasnya sehingga data dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk menjaga kevalidan data yaitu teknik triangulasi metode. Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan hal-hal lain di luar data untuk keperluan mengecek atau sebagai pembanding data (Moelong, 2005) Triangulasi metode dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda dan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kebenaran informasi. Data tentang KPS menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi yang didukung wawancara dengan sumber data adalah siswa. Metode pengumpulan data berupa observasi selama proses pembelajaran berlangsung, dan wawancara Pasca-Siklus. Skema triangulasi menurut Sutopo (2002) disajikan pada Gambar 3.2.
Observasi Data
Dokumentasi
Siswa
Wawancara Gambar 3.2 Triangulasi Metode Penelitian (Sumber: Sutopo, 2002)
F. Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus. Teknik analisis deskriptif kualitatif dilakukan karena sebagian besar data yang dikumpulkan dalam penelitian berupa uraian deskriptif tentang perkembangan proses, yaitu peningkatan KPS siswa melalui penerapan model pembelajaran discovery learning. Teknik analisis mengacu pada model analisis Miles dan Huberman dalam Sutopo (2002)
25 yang dilakukan dalam 3 komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Reduksi data meliputi penyeleksian data melalui ringkasan atau uraian singkat dan penggolongan data ke dalam pola yang lebih luas. Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan data yang merupakan penyusunan informasi secara sistemik dari hasil reduksi data dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi dan refleksi pada masing-masing siklus. Penarikan kesimpulan merupakan upaya pencarian makna data, mencatat keteraturan dan penggolongan data. Data terkumpul disajikan secara sistematis dan bermakna seperti skema komponen analisis data yang disajikan pada Gambar 3.3.
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data Kesimpulan-kesimpulan: Penarikan/Verifikasi Gambar 3.3 Komponen Analisis Data: Model Interaktif (Sumber: Miles & Huberman, 1992)
G. Indikator Kinerja Penelitian Keberhasilan tindakan disesuaikan dengan perumusan indikator-indikator pencapaian KPS yang disajikan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas Aspek Based Line (%) Mengamati 57,95 Mengajukan Pertanyaan 51,72 Berhipotesis 41,38 Memprediksi 51,72 Interpretasi 51,72 Mengkomunikasikan 51,72
Target(%) 78 72 62 72 72 78
26 H. Prosedur Penelitian Prosedur dan langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (1997) dalam Sukardi (2009) yang berupa model spiral yaitu dalam satu siklus terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Langkah-langkah operasional penelitian pada tiap siklus adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan Berdasarkan hasil identifikasi masalah dari kegiatan observasi yang telah dilakukan, alternatif pemecahan masalah yang diajukan adalah dengan menerapkan model discovery learning untuk meningkatkan KPS siswa dalam pembelajaran biologi pada materi Sistem Pertahanan Tubuh. Tahap perencanaan dilakukan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu lembar observasi, dan pedoman wawancara. 2. Pelaksanaan Tindakan yang telah direncanakan diimplementasikan dalam bentuk model discovery learning. Pelaksanaan tindakan diwujudkan dalam langkahlangkah pembelajaran sistematis seperti yang dituliskan pada RPP. 3. Observasi Observasi dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung. Observasi tersebut berupa kegiatan pemantauan, dan pencatatan, segala kegiatan selama proses pembelajaran. Observasi dilakukan pada sintaks model discovery learning. Hasil wawancara, digunakan sebagai data pendukung untuk mengukur KPS siswa. Data yang diperoleh diinterpretasi guna mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tindakan yang dilakukan. 4. Refleksi Tahap refleksi dilakukan analisis proses dan dampak dari pelaksanaan tindakan. Hasil analisis pada tahap refleksi berupa kelebihan, kelemahan, ataupun hambatan dalam pelaksanaan tindakan yang dijadikan dasar perencanaan kegiatan untuk siklus berikutnya.
27
Gambar 3.3 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (Sumber: Kemmis dan Mc. Taggart, 1997)