81
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Ngampilan Yogyakarta. Kecamatan Ngampilan terdiri dari 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Ngampilan dan Notoprajan. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan bulan November 2015 sampai dengan Desember 2015. Penelitian ini akan berlangsung selama tiga tahap. Tahap yang pertama akan dilakukan pre-test untuk memperoleh data awal. Data yang diperoleh akan menjadi pedoman untuk membagi anggota sampel menjadi 4 kelompok sempel yang tediri dari 2 kelompok sampel usia remaja dan 2 kelompok sempel dewasa. Tahap kedua adalah pelaksanaan program senam aerobic low impact dan senam pilates. Tahap ketiga dari pelaksaan penelitian ini adalah post-test. Pelaksanaan post-test akan diberikan pada pertemuan terakhir atau setelah program senam berakhir. Durasi senam dilakukan 8 minggu dengan frekuensi 3x seminggu atau selama 2 bulan dimulai dari bulan November sampai Desember 2015 dengan pertemuan 3x perminggu. Yaitu hari selasa, Kamis, dan Sabtu dengan durasi senam 30 menit inti, 5 menit pemanasan dan 5 menit pendinginan dengan total lama senam 40 menit setiap kali pertemuan. Jumlah pertemuan 24 kali, senam dilakukan disore hari pada pukul 16-17 WIB.
B. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitisn eksperimen menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk membandingkan dua perlakuan yang berbeda kepada subjek penelitian dengan menggunakan teknik desain faktorial. Eksperimen faktorial adalah eksperimen yang hampir atau semua
81
82
taraf sebuah faktor dikombinasikan atau disilangkan dengan semua taraf tiap faktor lainnya yang ada didalam eksperimen, (Sudjana, 2002). Penelitian ini menggunakan metode pre-test and post-test design group. Desainnya secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:
Sampel
Pre-test
Skinfold Califer Test Test Persentase lemak tubuh
Wanita Obesitas dewasa usia 20-30 tahun
Wanita Obesitas remaja usia 13-19 tahun
Senam aerobic low impact
Senam pilates
Senam aerobic low impact
Post-test
Tabel 3.1 Kerangka Konsep 2. Desain Penelitian Dalam penelitian ini disusun rancangan dengan rancangan faktorial 2x2. Selanjutnya mengenai rancangan penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut :
Senam pilates
83
Kerangka desain penelitian 2x2 Variabel Atributif
Persentase Lemak Tubuh (B) Usia Remaja (b1) Usia Dewasa (b2)
Metode Variabel Manifulatif Senam (A)
Senam Aerobic Low Impact (a1)
a1b1
a1b2
Senam pilates (a2)
a2b1
a2b2
Tabel 3.2 Kerangka desain penelitian Keterangan : a1b1
: kelompok yang diberikan senam aerobic low impact terhadap persentasi lemak tubuh pada usia remaja
a2b1
: kelompok yang diberikan senam pilates terhadap persentasi lemak tubuh pada usia remaja
a1b2
: kelompok yang diberikan senam aerobic low impact terhadap persentasi lemak tubuh pada usia dewasa
a2b2
: kelompok senam pilates terhadap persentasi lemak tubuh pada usia dewasa
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Menurut Suharsini Arikunto ( 2006 ) dalam penentuan populasi dalam status penelitian harus tegas dan jelas, karena populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang ada di Ngampilan Yogyakarta sebanyak 13.000 jiwa. Populasi yang dipilih dalam setiap penelitian harus ada kaitanya dengan masalah yang akan diteliti. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006:124). Populasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah kondisi obesitas usia remaja dan dewasa di Ngampilan Yogyakarta. Sehingga diharapkan penelitian ini berjalan dengan lancar dan dapat memberi dampak yang positif.
84
2. Sampel penelitian Sample adalah bagian dari jumlah kateristik yang dimiliki oleh populasi. Sugiyono, (2009) mendefinisikan sampel adalah bagian populasi yang diambil dengan cara tertentu, dimana pengukuran dilakukan. Sampel dalam penulisan ini diambil dengan teknik pruporsive random sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan penilaian penulis siapa-siapa saja yang memenuhi persyaratan untuk dijadikan sampel (Suprapta, J. 2001). Karena teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive random sampling, maka ketentuan untuk terpilih sebagai anggota sampel yaitu: a. Kriteria inklusi 1. Usia Remaja 13-19 tahun 2. Usia Dewasa 20-30 tahun 3. Jenis kelamin wanita 4. Tidak dalam keadaan hamil 5. Memiliki berat badan lebih atau obesitas 6. Bersedia menjadi responden 7. Tidak dalam masa penyembuhan dari fraktur 8. Tidak memiliki penyakit seperti jantung 9. Tidak memiliki kelainan fisik 10. Tidak dalam program diet b. Kriteria eksklusi 1. Memiliki kelainan Kondisi fisik 2. Usia kurang dari 13 dan usia lebih dari 30 3. Tidak mengikuti program senam yang sudah ditentukan 4. Menderita asma, Menderita penyakit jantung 5. Tidak bersedia dijadikan responden.
85
D. Variabel penelitian Variabel yang dikaji pada penelitian ini terdiri dari dua variabel. Identifikasi variabel merupakan penjelasan mengenai peran suatu veriabel dalam penelitian. Dalam penelitian ini digunakan 2 variabel. Adapun 2 variabel tersebut yaitu variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel). Rincian variabel penelitian adalah : 1. Variabel bebas (independent) a. Variabel manipulatif : 1) Senam aerobic low impact 2) Senam pilates b. Variabel atributif 1) Usia remaja 2) Usia dewasa 2. Variabel Terikat ( dependen ) Persentasi lemak tubuh
E. Definisi Operasional variabel penelitian Untuk memberikan penafsiran yang sama terhadap variabel-variabel dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan definisi dari setiap variabel penelitian yaitu sebagai berikut : 1.
Senam aerobic low impact Latihan aerobic low impact adalah suatu bentuk latihan senam aerobik yang dilakukan dengan intensitas rendah, lama latihan 40 menit, dengan salah satu kaki tetap berada dilantai. Variasi gerakan : berjalan cepat, melangkahan kaki ke kiri dan ke kanan, berlari kecil dengan dikombinasi gerakan tangan. Salah satu kaki selalu berada dan menapak di lantai setiap waktu. Gerakan kakinya tidak banyak melakukan lompatan-lompatan dan hanya berupa variasi dari gerakan jalan di tempat.
2.
Senam pilates Senam pilates merupakan senam yang dilakukan diatas lantai dengan posisi tidur dan berdiri, namun pisisi pada pilates banyak pada posisi tidur
86
diatas matras atau lantai, dengan gerakan yang pelan namun terus βmenerus. Lama senam dilakukan selama 40 menit. Gerakan terfokus pada beberapa otot pada bagian tubuh yang bergerak. Menitik beratkan badan sebagai tumpuan dati badan. Teknik gerakan memadukan latihan yang melibatkan konsentrasi pikiran dan latihan fisik. 3.
Persentasi lemak tubuh Kadar lemak tubuh sederhananya adalah berat keseluruhan lemak pada tubuh selain berat organ, air, otot, tulang, kulit, dan apapun itu yang membentuk tubuh manusia. Untuk mengukur apakah sampel mengalami obesitas atau tidak, langkah awal adalah melakukan pengukuran Berat Badan dan Tinggi Badan, selanjutnya dimasukkankan kedalam rumus IMT baik usia remaja maupun usia dewasa. Setelah ditemukan hasil bahwa adanya kelebihan berat badan atau obesitas maka selanjutnya mengukur persentase lemak tubuh. Alat yang digunakan adalah Skinfold caliper. Skinfold caliper merupakan alat mengukur kadar lemak tubuh dengan cara menjepit bagian tubuh tertentu yang biasanya memiliki masalah penumpukan lemak dengan satuan milimeter (mm). Sisi dari tubuh yang diukur adalah sisi tubuh bagian kanan. Bagian yang diukur adalah Lengan bagian atas, bagian perut, dan bagian paha atas.
4.
Usia remaja Usia remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa. Usia remaja yang ditentukan berusia 13-19 tahun didapatkan berdasarkan tanggal dan tahun kelahiran.
5.
Usia dewasa Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa dewasa. Peralihan dari ketergantungan kemasa mandiri baik dari ekonomi, kebebasan menentukan diri, dan pandangan masa depan lebih realistis. Usia Dewasa yang ditentukan berusia 20-30 didapatkan berdasarkan tanggal dan tahun kelahiran.
87
F. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara tes dan pengukuran beberapa variabel penelitian : 1. Data pengukuran IMT (Indeks Massa Tubuh) Pertama dilakukan pengukuran berat badan untuk mengetahui sampel mengalami obesitas atau tidak. Test dilakukan sebelum diberikan program senam. 2. Data persentase Lemak Tubuh Dengan mekukan test sebelum pelaksanaan program senam aerobic low impact dan senam pilates yaitu pre-test utuk mengukur persentase lemak tubuh. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan skinfold caliper dengan satuan milimeter. Masing-masing pengukuran dilakukan sebanyak dua sampai tiga kali kemudian nilai yang diperoleh merupakan nilai rata-rata jika pengukuran dilakukan dua kali dan nilai median bila pengukuran dilakukan tiga kali. Selanjutnya dilakukan pengambilan data setelah pelaksanaan program senam selesai, yaitu berupa post-test dengan melakukan test yang sama pada saat pre-test. Jadi data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data awal (pre-test) dan data akhir (post-test). Untuk patokan melakukan pengukuran pada lengan bagian atas adalah titik tengah garis antara acromion tulang radius, yaitu tengah triceps mucle of arm. Pada bagian perut adalah 1cm samping pusar bagian kanan perut dan pada bagian paha atas adalah bagian bawah dari colum pemur kearah distal.
G. TEKNIK ANALISIS DATA Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varian (ANAVA) dua jalur pada taraf signifikansi Ξ± = 0,05. Jika nilai F yang diperoleh (Fo). Selanjutnya untuk membandingkan pasangan rata-rata dari perlakuan yang diberikan digunakan uji rentang Newman Keuls (Sudjana, 2005:36). Untuk memenuhi asumsi dalam teknik anava, maka dilakukan uji
88
normalitas (Uji Lilliefors) dan uji Homogenitas Varians (dengan uji Bartlett ) (Sudjana, 2002:261-264). Urutan langkah-langkah analisis data penelitian ini adalah : 1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi Uji normalitas distribusi frekuensi dalam penelitian ini menggunakan metode Lilliefors (Sudjana, 2005:466). Adapun prosedur pengujian normalitas adalah sebagai berikut: 1) Pengamatan π₯1 , π₯2 , . . . , π₯π dijadikan bilangan baku π§1 , π§2 , . . . , π§π dengan menggunakan rumus: π§π
π₯ = πβπ₯Μ
π
Keterangan : π₯π
=
Nilai tiap kasus
π₯Μ
=
Rata-rata
π
=
Simpangan baku
2) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F (π§π ) = P ( π§ β€ π§π ) 3) Selanjutnya dihitung proporsi π§1 , π§2 , . . . , π§π yang lebih kecil atau sama dengan π§π . Jika proporsi dinyatakan oleh S (π§π ) =
ππππ¦ππππ¦ππ§1 , π§2 , . . . , π§π , π¦πππβ€π§π π
4) Hitung selisih F (π§π ) - S (π§π ) kemudian ditentukan harga mutlaknya 5) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut sebagai Lhitung. b. Uji Homogenitas Variansi Uji homogenitas variansi populasi dilakukan dengan uji Bartlet. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut: 1) Membuat tebel perhitungan yang terdiri dari kolom-kolom kelompok sampel ; dk (n-1);1/dk;SDi2 , dan (dk) log SDi2 2) Menghitung varians gabungan dari tiap kelompok sampel SD2 =
βπ₯ )Β² π
βπ₯ 2 β(
πβ1
............... (1)
89
B = ( log SDi2 ) β ( ππ - 1 ) 3) Menghitung nilai π₯ 2 hitung X2=(Ln) B- (n-1) Log SDi .............(2) Dengan (Ln 10) = 2,3026 Hasilnya (X2hitung) kemudian dibandingkan dengan X2tabels pada taraf signifikansi Ξ±= 5% dan dk (n-1). 4) Membuat kesimpulan Jika π₯ 2 hitung <π₯ 2 tabel , maka dengan demikian Ho diterima, yang berarti bahwa varians dari kelompok-kelompok sampel tersebut homogen. Sebaliknya apabila π₯ 2 hitung <π₯ 2 tabel , maka Ho ditolak, yang berarti varians sampel bersifat tidak homogen. 2. Uji Hipotesis Langkah-langkah melakukan hipotesis adalah sebagai berikut : a. Anava Rancangan Faktorial 2x2 1)
Metode AB untuk perhitungan Anava Dua Faktor Sumber Variasi
Dk
JK
RJK
Fo
Rata-rata
1
RY
R
A
a-1
Ay
A
A/B
B
b-1
By
B
B/E
AB
(a-1) (b-1)
Aby
AB
AB/E
Kekeliruan
Ab (n-1)
Ey
E
perlakuan
Tabel 3.3 Rancangan Faktorial 2x2 Keterangan : A = Kelompok A B = Kelompok B AB = Interaksi antara kelompok A dengan kelompok B n = Jumlah sampel 2)
Kriteria Pengujian Hipotesis
90
Jika F β₯ F(1-Ξ±) (v1-v2), maka hipotesis nol ditolak. Jika F β€ F (1-Ξ±) (v1-v2), maka hipotesis nol diterima. Dengan demikian dk pembilangan v1 (k-1) dan dk penyebut v2 = (n1+...nk-k), Ξ± = taraf signifikan untuk pengujian hipotesis. b. Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Anava Menurut sudjana ( 2004:36) langkah-langkah untuk melakukan uji Newman-Keuls adalah sebagai berikut : 1. Susunan k buah rata-rata perlakuan menurut urutan nilainya, dan yang paling kecil sampai kepada yang terbesar. 2. Dari rangkaian ANAVA, diambil harga RJKe disertai dk-nya. 3. Menghitung kekeliruan buku rata-rata untuk setiap perlakuan dengan rumus : Sy = RJKe (kekeliruan) n
RJK (kekeliruan) juga didapat dari hasil rangkuman anava. 4. Tentukan taraf signifikan Ξ±, lalu gunakan daftar rentang stident. Untuk uji Newman-Keuls, di ambil v = dk dari RJK (kekeliruan) dan p = 2,3...,k. Harga-harga yang didapat dari badan daftar sebanyak (k-1) untuk v dan p supaya di catat. 5. Kalikan harga-harga yang didapat di titik (...) diatas masing-masing dengan Sy, dengan jalan demikian diperoleh apa yang dinamakan rentang signifikan terkecil (RST). 6. Bandingkan selisih rata-rata terkecil dengan RST untuk mencari p-k
selisih rata-rata terbesar dan rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk p = (k-1), dan seterusnya. Demikian halnya dengan perbandingan selisih rata-rata terbesar kedua rata-rata terkecil dengan RST untuk p = (k-1), selisih rata-rata terbesar kedua dan rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk p= (k-2), dan seterusnya. Dengan jalan begini, semuanya akan ada Β½ k (k-1) pasangan yang harus dibandingkan. Jika selisih-selisih yang didapat lebih besar dari pada RST-nya masing-masing maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan di antara rata-rata perlakuan.