BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Tempat penelitian (treatment) ini dilaksanakan di Lapangan SMA Negeri 1 Tawangsari yang beralamat di Jl. Patimura No. 105, Tawangsari Sukoharjo Telp. 0272881141 dan tempat pengambilan data dilaksanakan di Stadion Gelora
Merdeka Jombor yang beralamat Jl. Tentara Pelajar, Kecamatan Sukoharjo.
2. Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama satu setengah bulan mulai dari tes awal penelitian tanggal 3 Pebuari 2015, perlakuan atau treatment tanggal 9 Pebuari sampai dengan tanggal 20 Maret 2015 dilakukan selama 6 minggu untuk 18 kali pertemuan dengan frekuensi latihan 3 kali dalam satu minggu yaitu setiap hari senin, rabu, jum’at jam 15.30 WIB dan tes akhir penelitian pada tanggal 25 Maret 2015. Hal ini sesuai dengan pendapat M. Sajoto (1995: 35) bahwa, “Para pelatih dewasa ini pada umumnya setuju untuk menjalankan program latihan 3 kali setiap minggu, agar tidak terjadi kelelahan yang kronis. B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dasar penggunaan metode ini adalah kegiatan percobaan yang diawali dengan memberikan perlakuan kepada subyek yang diakhiri dengan suatu bentuk test guna mengetahui pengaruh perlakuan. Sedangkan rencana dalam penelitian ini adalah “Pretest-Posttest Design”. Gambar rancangan penelitian sebagai berikut:
39
40
KE 1 ____ Treatment A _____ Posttest P_RS_SP _Pretest _MSOP KE 2 ____ Treatment B _____ Posttest
Gambar 6. Rancangan Penelitian Keterangan
:
P : Populasi RS : Random Sampling SP : Sampel Penelitian Pretest : Tes awal kemampuan lari 100 meter MSOP : Matched Subject Ordinal Pairing KE1 : Kelompok 1 (K1) KE2 : Kelompok 2 (K2) Treatment A : Menggunakan metode latihan acceleration sprint Treatment B : Menggunakan metode latihan repetition sprint Posttest : Tes akhir kemampuan lari 100 meter Dengan menggunakan pola pemasangan subyek “Matching by Subyek Design” yaitu subyek dipisahkan dalam dua kelompok yang seimbang, pengelompokan yang seimbang menggunakan “Ordinal Pairing” sampel yang memiliki kemampuan sama dipasangkan, kemudian anggota setiap pasangan dipisahkan dalam dua kelompok. Pembagian kelompok eksperimen didasarkan pada kemampuan lari 100 meter pada test awal. Setelah hasil test awal dirangking, kemudian subjek yang memiliki kemampuan setara dipasang-pasangkan ke dalam kelompok 1 (acceleration sprint) dan kelompok 2 (repetition sprint). Dengan demikian kedua kelompok tersebut sebelum diberi perlakuan merupakan kelompok yang seimbang. Apabila pada akhirnya terdapat perbedaan, maka hal ini disebabkan oleh pengaruh perlakuan yang diberikan. Pembagian kelompok dalam penelitian ini dengan cara ordinal pairing. Adapun teknik pembagian kelompok secara ordinal pairing menurut Sutrisno Hadi (1995: 485) sebagai berikut :
41
(Kelompok 1)
(Kelompok 2)
1
2
4
3
5
6
8
7
9
Dst
Gambar 7. Pembagian kelompok dalam eksperimen. C. Variabel Penelitian Penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independen) dan satu variabel terikat (dependen) yaitu: 1. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu: 1) Model latihan acceleration sprint 2) Model latihan repetition sprint. 2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar keterampilan lari 100 meter. Perincian operasional variable penelitian sebagai berikut: a. Variabel independen meliputi: Metode latihan acceleration sprint merupakan suatu bentuk latihan yang dimulai dari pelan, semakin cepat, dan lari maksimal secepatnya. Metode latihan Repetition
sprint merupakan suatu bentuk latihan yang
dimulai dari awal (start) sampai akhir (finish) dengan kecepatan maksimal. Dalam latihan repetition sprint harus melakukan lari dengan kecepatan maksimal sampai garis finish. b. Variabel terikat meliputi: Hasil belajar keterampilan lari 100 meter.
42
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Suharsimi Arikunto (1998: 102) menyatakan bahwa, “Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Sebagai populasi dalam penelitian ini siswa putra kelas XI SMA Negeri 1 Tawangsari tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 136 siswa dalam 8 kelas yang terbagi 2 (dua) jurusan yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS): 3 kelas dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA): 5 kelas.
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kelas Kelas XI IPA 1 Kelas XI IPA 2 Kelas XI IPA 3 Kelas XI IPA 4 Kelas XI IPA 5 Kelas XI IPS 1 Kelas XI IPS 2 Kelas XI IPS 3 Jumlah
Jumlah 20 16 12 16 16 20 20 16 136
Tabel 1. Jumlah Keseluruhan Populasi 2.Sampel Penelitian Sutrisno Hadi (1995 : 221) menyatakan bahwa, “Sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi”. Dan dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah siswa putra kelas XI SMA N 1 Tawangsari tahun ajaran 2015/ 2016 yang berjumlah 34 siswa putra. Selanjutnya berdasarkan banyaknya populasi tersebut, maka diambil sejumlah sampel dengan cara proporsional random sampling. Kemudian besarnya sampel ditentukan menurut pendapat Suharsimi Arikunto ( 1998 : 127 ) yang mengemukakan bahwa: “ Untuk sekedar ancer-ancer dalam mengambil sampel, maka apabila jumlah subjeknya kurang dari 100, maka dianjurkan diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya apabila lebih dari 100 jumlahnya, maka dianjurkan diambil 10-15% dan 20-25% atau lebih”.
43
Berdasarkan pendapat tersebut diatas, maka dalam penelitian ini ditentukan jumlah sampel dengan mengambil 25%
dari besarnya populasi
perkelas, untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel di bawah ini: No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kelas Kelas XI IPA 1 Kelas XI IPA 2 Kelas XI IPA 3 Kelas XI IPA 4 Kelas XI IPA 5 Kelas XI IPS 1 Kelas XI IPS 2 Kelas XI IPS 3 Jumlah
Jumlah 20 16 12 16 16 20 20 16 136
10% 20 x 25% = 5,00 16 x 25% = 4,00 12 x 25% = 3,00 16 x 25% = 4,00 16 x 25% = 4,00 20 x 25% = 5,00 20 x 25% = 5,00 16 x 25% = 4,00
Hasil 5 4 3 4 4 5 5 4 34
Tabel 2. Proposi Pengambilan Sampel E. Teknik Pengumpulan Data Data ini diperoleh dengan melakukan test lari 100 meter menggunakan dari Bompa (1990; 58). Data ini di ambil pada waktu test awal dan test akhir dengan kesempatan test sebanyak 2 kali. Hasil dari catatan waktu test di pakai sebagai data sampel, petunjuk pelaksanaan test (lampiran 1). F. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tehnik statistik dengan rumus t-test. Sebelum melakukan uji perbedaan, terlebih dahulu dilakukan uji reabilitas dan uji prasyarat dengan uji normalitas dan homogenitas. 1. Mencari Reliabilitas Tes Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi interklas, dengan rumus sebagai berikut:
R
MS A MSW MS A
44
Keterangan : 1. R
: Koefisien reliabilitas
2. MSA
: Jumlah rata-rata dalam kelompok
3. MSW : Jumlah rata-rata antar kelompok
2. Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Adapun langkah masing-masing uji prasyarat tersebut sebagai berikut:
a. Uji Normalitas (Metode Lilliefors) Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini berasal dari populasi yang normal atau tidak. Langkah-langkah : 1) Pengamatan
X1,X2,X3,………….Xn
dijadikan
bilangan
baku
Z1,Z2,Z3,………..Zn, dengan menggunakan rumus : Zi = { Xi – X }/ s, dengan X dan s berturut-turut merupakan rata-rata dan simpangan baku. 2) Data dari sampel tersebut kemudian diurutkan dari skor terendah sampai skor tertinggi. 3) Untuk tiap bilangan baku ini dan dengan menggunakan daftar distribusi normal baku kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z < Xi). 4) Selanjutnya menghitung proporsi z1,z2,...,Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S(Zi), maka : S(Zi) = banyaknya Z1,Z2,....,Zn yang
Ltab : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
45
b. Uji Homogenitas ( Metode Bartlet) Uji Homogenitas dilakukan dengan uji Bartlet. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut : 1) Membuat tabel perhitungan yang terdiri dari kolom-kolom kelompok sampel : dk (n-1), 1/dk, Sdi2, dan (dk) log Sdi2 2) Menghitung varians gabungan dari semua sampel. Rumusnya :SD2 =
n 1Sd
2 i
................1 n 1
2 B = Log Sd i (n 1)
3) Menghitung X2 Rumusnya : X2 = (Ln) B-(n-1) Log Sdi 1................(2) Dengan (Ln 10) = 2,3026 Hasilnya (X2 hitung) kemudian dibandingkan dengan (X2 tabel), pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk (n-1) 4) Apabila X2 hitung < X2 tabel, maka Ho diterima. Artinya varians sampel bersifat homogen. Sebaliknya apabila X2 hitung > X2 tabel, maka Ho ditolak. Artinya varians sampel bersifat tidak homogen.
3. Uji Perbedaan Untuk menguji perbedaan peningkatan kecepatan lari 100 meter deng menggunakan rumus t-test dari Sutrisno Hadi (1995: 278), rumus t-test yang digunakan dalam eksperimen-eksperimen dengan menggunakan sampel-sampel berkorelasi, yaitu sampel-sampel yang sudah disamakan salah satu variabelnya. Rumus t-test yang digunakan adalah sebagai berikut :
Keterangan : 1.
t
: Nilai uji perbedaan
46
2.
Md
: Mean deviasi (beda) dari pasangan
3.
∑d2 : Jumlah deviasi kuadrat dari mean perbedaan
4.
N
: Jumlah pasangan
Untuk mencari Mean deviasi digunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan : 1. D
: Perbedaan masing-masing subjek
2. N
: Jumlah pasangan
4. Perhitungan Perbedaan Persentasi Peningkatan Adapun uji perbedaannya menggunakan derajat kebebasan N-1 pada taraf signifikansi yaitu 5%. Peningkatan presentasi dari latihan yang telah dilakukan dicari dengan cara sebagai berikut :
x 100% Mean different = mean posttest – mean pretest Keterangan : 1. Md : Perbedaan dari rata-rata test akhir dikurangi test awal